BAB 1
PENDAHULUAN
(PKL). PKL merupakan Mata Kuliah wajib dari Program Studi Akuntansi
Universitas Negeri Semarang. UNNES sebagai perguruan tinggi yang
menghasilkan lulusan yang profesional menjalin kerjasama dengan instansiinstansi sebagai upaya untuk menghasilkan tenaga kerja yang telah siap
menghadapi tantangan yang ada di masyarakat.
Pelaksanaan PKL dilakukan dapat dilakukan di instansi pemerintah maupun
perusahaan swasta. Dalam pelaksanaan PKL ini, penulis memilih instansi
pemerintah yaitu Dinas Pengelolahan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang
berlokasi di Jalan Pemuda Nomor 148 Komplek Balaikota Semarang. Dalam hal
ini, mahasiswa PKL ditempatkan di Pos Pelayanan PBB wilayah I berlokasi di Jl.
Kangguru Raya No. 3. Dinas Pengelolahan Keuangan dan Aset Daerah
merupakan unsur pelaksana otonomi daerah yang bertanggung jawab atas
pengelolahan keuangan daerah Kota Semarang. DPKAD dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Walikota melalui Sekretaris Daerah Kota Semarang. DPKAD Kota semarang
mempunyai visi yaitu Menjadi motor dalam pengelolaan keuangan daerah yang
profesional dalam rangka meningkatkan kemempuan keuangan daerah dan
terlaksananya tertib administrasi pengelolaan aset daerah. Dengan adanya visi
tersebut, DPKAD dituntut untuk meningkatkan profesionalisme pengelolaan
keuangan daerah yang dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengendalian
dan pertanggungjawaban yang berprinsip pada anggaran berbasis kinerja yaitu:
transparansi, akuntabilitas dan value for money.
Salah satu upaya yang ditempuh DPKAD untuk mewujudkan visi tersebut
yaitu menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual dalam upaya perbaikan
Praktik
Kerja
Lapangan
dengan
judul
OPTIMALISASI
1.1.1.
Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa memperoleh tambahan ilmu terutama terkait dengan
pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi PPKD berbasis akrual oleh
DPKAD Kota Semarang sebagai upaya pengembangan administrasi
pengelolahan keuangan daerah.
Pelayanan PBB wilayah I berlokasi di Jl. Kangguru Raya No. 3. Pelayanan PBB
wilayah I ini melingkupi 4 (empat) kecamatan, yaitu Kecamatan Gayamsari,
Kecamatan Semarang Timur, Kecamatan Pedurungan, dan Kecamatan Genuk.
1.4.2
yang dimulai sejak tanggal 1 November 2016 sampai 30 Desember 2016, dengan
rincian jam kerja sebagai berikut :
a. Hari Senin sampai Kamis mulai pukul 08.00 sampai 02.30 WIB
b. Hari Jumat mulai pukul 08.00 sampai 11.00 WIB
c. Hari Sabtu dan Minggu libur.
1.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk penyusunan Laporan
PKL ini, yaitu:
1.1.1.
Wawancara
tersebut dan kendala apa saja yang menghambat pelaksanaannya berikut dengan
solusi yang telah diupayakan untuk mengatasi kendala-kendala yang ada.
1.1.2.
Studi Pustaka
di
website
resmi
pemerintah
Kota
Semarang
yaitu
BAB II
OPTIMALISASI EFEKTIVTAS PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI
PPKD BERBASIS AKRUAL
2.1.
Tinjauan Umum Objek PKL
2.1.1. Latar Belakang Terbentuknya DPKAD Kota Semarang
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 diperbaruhi dengan Undangundang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, UU No. 25 Tahun
1999 diperbaruhi dengan UU No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
Pemerintah Pusat dan Daerah dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, maka
dibentuklah Dinas Pengelolahan Keuangan dan Aset Darah atau lebih dikenal
dengan DPKAD Kota Semarang yang merupakan organisasi baru hasil
penggabungan antara Dinas Pendapatan Daerah Kota Semarang (Dipenda) dengan
Bagian Keuangan Setda Kota Semarang.
Aturan yang mendasari pembentukan organisasi tersebut adalah Perda
Nomor 2 Tahun 2001 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kota Semarang yang ditindaklanjuti dengan aturan pelaksanaan yang
berupa Surat Keputusan Walikota Semarang Nomor: 061.1/188/2001 tanggal 25
April 2001 jo. Peraturan Walikota Semarang Nomor 42 Tahun 2008 tanggal 24
Desember 2008 tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi Dinas Pengelolahan
Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang. Namun dengan perkembangan waktu
dan berubahnya peraturan-peraturan baru tentang pengelolahan keuangnan daerah
menuntut DPKAD Kota Semarang untuk tetap eksis dalam menjalankan misinya
menjadi motor dalam pengelolahan keuangan daerah yang profesional dalam
rangka meningkatkan kemampuan keuangan daerah dan terlaksanakanya tertib
administrasi pengelolahan aset daerah sehingga dapat meningkatkan dan
10
2.1.1.2.
Visi dan misi DPKAD dirancang berdasarkan penjabaran dari visi dan misi
pemerintah Kota Semarang dengan tetap memperhatikah kondisi, gambaran
umum dinas, dan kebijakan pengelolahan keuangan. Penetapan visi dan misi
11
adalah
keterbukaan
dalam
proses
perencanaan,
12
Pendapatan
Asli
Daerah
melalui
intensifikasi,
13
laporan
keuangan
yang
transparan
dan
dapat
dipertanggungjawabkan.
f. Peningkatan pelayananan prima kepada masyarakat, terhadap wajib
pajak maupun terhadap pengguna angagran sesuai dengan Standar
Pelayanan Publik (SP2) dinas.
2.1.1.3.
14
15
16
2.1.1.4.
2.1.1.1.
Status Kepegawaian
2
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pegawai Tidak Tetap Bulanan
(TPHL)
Jumlah
Jumlah
3
211
2
Keterangan
4
213
Pegawai
Pegawai
Jumlah
3
27
119
2
58
5
2
213
Keterangan
4
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Pegawai
(TPHL)
2
Doktor
Magister
Sarjana
Jumlah
Keterangan
3
-
4
Pegawai
Pegawai
Pegawai
17
4.
5.
6.
7.
Diploma
SMU/SMK
SLTP
SD
Jumlah
2
2
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Pendidikan Perjenjangan
2
Diklat Pim II
Diklat Pim III
Diklat Pim IV
Jumlah
Jumlah
3
1
7
22
30
Keterangan
4
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Pegawai
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
2
Kepala Dinas
Sekretariat
Bidang Pajak Daerah
UPTD Kas Daerah
Bidang Akuntansi
Bidang Perimbangan dan
IV
3
1
2
2
0
1
3
7.
8.
9.
Lain-lain Pendapatan
Bidang Aset Daerah
Bidang Perbendaharaan
Bidang Anggaran
3
4
1
Golongan
III
II
4
5
0
0
24
5
56
15
12
0
17
1
8
1
I
6
0
0
1
0
0
0
11
19
13
0
0
0
2
6
3
THPL
Jumlah
7
0
0
2
0
0
0
8
31
76
12
19
12
0
0
0
16
29
17
18
Tabel 6. Daftar Usul Formasi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Per 1 Mei 2016
Berdasarkan Kepangkatan
No
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Pangkat
2
Pembina Utama Muda
Pembina Tingkat I
Pembina
Penata Tingkat I
Penata
Penata Muda Tk I
Penata Muda
Pengatur Tingkat I
Pengatur
Pengatur Muda Tk I
Pengatur Muda
Juru Tingkat I
Juru
Juru Muda Tk I
Juru Muda
Jumlah
Golongan
Jumlah
Formasi
Pegawai
4
1
2
14
33
35
43
50
4
9
16
3
2
1
213
Th 2017
5
1
2
37
20
32
48
1
22
39
28
2
2
213
Ruang
3
IV/ c
IV/ b
IV/ a
III/ d
III/ c
III/ b
III/ a
II/ d
II/ c
II/ b
II/ a
I/ d
I/ c
I/ b
I/ a
Keteranga
n
6
2.1.1.1.4.2. Perlengkapan
DPKAD Kota Semarang mempunyai sara dan prasarana antara lain
banunan fisik berupa gedung yang mempunyai 3 (tiga) lantai yang berlokasi di
Jalan Pemuda Nomor 148 Komplek Balaikota Semarang, Semarang. Selain itu
untuk menunjang operasional pelaksanaan tugas kedinasan, DPKAD juga
mempunyai banyak barang inventaris yang senantiasa dilakukan perawatan dan
pemeliharaan secara rutin agar selalu terjaga kondisi fisiknya.
2.1.1.1.4.3
19
No
1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Kecamatan
2
Pedurungan
Tembalang
Banyumanik
Semarang Selatan
Ngaliyan
Semarang Timur
Semarang Utara
Gajahmungkur
Candisari
Gayamsari
Tugu
Semarang Barat
Gunungpati
Semarang Tengah
Mijen
Genuk
Total
Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Wajib Pajak
Jumlah Total
(Rp)
3
12
12
11
10
10
10
9
8
7
7
7
16
16
15
14
13
177
4
115.874
120.154
88.646
31.458
49.516
38.690
56.354
31.964
31.576
30.844
10.084
38.080
84.386
39.948
30.622
65.944
864.140
5
33.811.084768
26.632.053.640
54.653.543.634
26.353.543.371
18.261.277.273
18.806.586.998
20.190.116.446
25.014.850.318
24.303.556.692
11.310.700.270
8.330.904.076
20.426.411.620
9.492.467.060
64.282.594.449
6.401.266.190
18.038.421.396
386.309.369.201
Jenis Pelayanan
2
Jumlah
3
Keterangan
4
20
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nihil
Waris
Jual Beli
Pemisahan atau Hak Baru
Hibah
Lelang
2854
1447
0
7404
568
1383
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Wajib Pajak
Wajib Pajak
2.1.1.5.
Lokasi Instansi
21
DPKAD Kota Semarang sendiri mempunyai 4 (empat) pos pelayanan PBB yang
dimaksudkan untuk mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat agar lebih
tertib melaksanakan kewajibannya membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB). Pospos pelayanan PBB tersebut, antara lain:
Banyumanik,
Kecamatan
Tembalang,
Kecamatan
.1.6
Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan DPKAD Kota Semarang
2.1.1.1.Tujuan dan Sasaran
Dalam menjalankan kegiatan, suatu organisasi harus mempunyai tujuan
yang hendak dicapai agar semua pelaksanaan kegiatan mempunyai target
22
pencapaian yang jelas dan jika pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan tujuan
yang ditetapkan, maka perlu adanya evaluasi sehingga ketidaksesuaian tersebut
diharapkan tidak terulang kembali. Adapun tujuan dan sasaran dari DPKAD Kota
Semarang itu sendiri, yaitu:
a. Pendapatan daerah yang semakin meningkat, sehingga mampu
memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembiayaan daerah.
Dalam hal ini sasaran yang hendak dicapai oleh dinas yaitu kenaikan
pendapatan asli daerah yang secara signifikan yang mampu
memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah.
b. Penerimaan daerah diluar pendapatan asli daerah yang semakin
meningkat sehingga mampu menunjang pendanaan daerah. Adapun
sasaran yang hendak dicapai dari tujuan tersebut adalah kenaikan
penerimaan daerah yang berasal dari Pemerintah/Pemerintah Propinsi
yang berupa DAU/DAK dan Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak sesuai
dengan beban dan potensi daerah.
c. Mengembangkan perencanaan dan pelaksanaan anggaran melalui
penerapan anggaran berbasis kinerja dan standar analisa belanja yang
mendasarkan pada prinsip keadilan dan kewajaran sehingga akan
terwujud pengelolaan keuangan daerah yang relistis. Berdasarkan
tujuan tersebut, sasaran yang hendak dicapai DPKAD adalah
terlaksananya Standar Analisa Belanja (SAB) dalam pengelolaan
keuangan daerah untuk penyusunan APBD yang efektif dan efisien.
d. Mengembangkan pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan daerah
yang sesuai dengan prinsip, norma dan azas Standar Akuntansi
Pemerintahan. Dalam hal ini, sasaran yang hendak dicapai DPKAD,
23
24
pengelolaan
mengembangkan
software
keuangan
sistem
daerah
pengelolaan
APBD
dengan
yang
25
daerah,
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolahan keuangan kabupaten
atau kota,
Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi, dan
Program pengelolahan aset daerah.
2.1.1.7.
2.1.1.1.
Tugas Pokok
2.1.1.2.
Fungsi
26
27
2.1.1.8.
28
untuk
membagi
sumber-sumber
29
2.1.1.2.
30
SIMBADA
untuk
meningkatkan
tertib
31
32
dokumen yang disertakan belum berubah atas nama wajib pajak, maka mahasiswa
perlu memastikan apakah terdapat dokumen pendukung yang menunjukan bahwa
dokumen yang disertakan benar-benar menunjukan hak milik dan PBB dari wajib
pajak terkait. Selain itu, mahasiswa juga harus mengecek apakah formulirformulir atas permohonan PBB yang akan diajukan oleh wajib pajak telah
dilengkapi dengan benar sesuai dengan identitas wajib pajak dan yang terpenting
yaitu sesuai dengan dokumen-dokumen penting yang telah disebutkan
sebelumnya. Mahasiswa juga membantu wajib pajak yang mengalami kesulitan
untuk mengisi formulir yang sesuai dengan permohonan PBB yang akan diajukan,
sehingga informasi yang tercantum sesuai dengan dokumen yang disertakan.
Selain beberapa tanggung jawab yang telah dijabarkan sebelumnya, Bagian
Pelayanan juga harus melakukan cek lapangan untuk memastikan kesesuaian
informasi yang tercantum dalam formulir permohonan PBB yang diajukan oleh
wajib pajak kecuali untuk permohonan salinan SPPT, sehingga data yang
diperoleh tingkat validitasnya dapat dipertanggungjawabkan.
Sedangkan Bagian TI menangani semua permohonan yang telah diterima
oleh Bagian Pelayanan dan mencetak SPPT untuk semua wajib pajak se-Kota
Semarang setiap tahunnya untuk selanjutnya di salurkan keempat kecamatan yang
menjadi objek pelayanan PBB Pos wilayah I kemudian disalurkan ke masingmasing kelurahan di empat kecamatan tersebut sampai akhirnya ke tangan
masing-masing wajib pajak. Bagian TI di Pos Pelayanan Wilayah I Gayamsari ini
merupakan pusat TI untuk pelayanan PBB di Kota Semarang, sehingga
pencetakan SPPT bagi wajib pajak se-Kota Semarang setiap tahunnya menjadi
33
tanggung jawab Bagian TI Pos PBB wilayah I. Proses pencetakan tersebut terjadi
selama 1 (satu) minggu penuh sehingga selama proses tersebut berjalan, Bagian
TI tidak memproses semua permohonan PBB yang telah diajukan oleh wajib
pajak. Dengan kompleksitas pekerjaan yang tinggi tersebut, staf dan karyawan
DPKAD di Pos wilayah I merasa sangat terbantu dengan adanya mahasiswa
magang dari Unnes dalam membantu menyelesaikan semua pekerjaan yang
menjadi tanggung jawab karyawan di Pos PBB wilayah I dengan batasan tertentu.
Oleh karena itu, sebelum melaksanakan tugas yang diberikan, mahasiswa
praktikan mendapat pengarahan dan pemahaman terlebih dahulu oleh staf yang
bersangkutan, agar dapat menyelesaikan tugas-tugas tersebut dengan hasil yang
memuaskan. Akan tetapi, apabila hasil pekerjaan mahasiswa masih dianggap
kurang atau ada beberapa kesalahan, maka staf pemberi instruksi akan
memberikan koreksi dan memandu mahasiswa hingga hasil dari pekerjaan yang
diberikan dianggap cukup memuaskan. Dengan cara demikian, diharapkan
mahasiswa dapat memahami secara mendalam atas pekerjaan yang sudah pernah
diselesaikan dan selanjutnya mahasiswa dapat menyelesaikan pekerjaan yang
sama dengan baik. Metode pembelajaran tersebut menuntut mahasiwa untuk
berpikir cepat dalam melakukan suatu hal sehingga dapat melatih dan
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
baru. Adapun pekerjaan yang dilakukan oleh mahasiswa, antara lain sebagai
berikut:
1) Menginput data verifikasi piutang PBB untuk wajib pajak se-Kota
Semarang. Verifikasi piutang ini merupakan upaya dari DPKAD Kota
34
35
dengan
kondisi
yang
sebenarnya.
Apabila
terdapat
36
Kota
Semarang
sebagai
PPKD
yaitu
mengelola
pendapatan,
37
.2.2.2.
penggabungan/konsolidasi
yang
dilakukan
oleh
fungsi
akuntansi PPKD.
a.
b.
38
c.
.2.2.3.
39
40
c) Data hasil RUPS yaitu tanggal RUPS dan nilai deviden yg akan
diberikan, akan dimintakan ke bagian perekonomian
d) Sertifikat deposito atau rekening giro dan sejenisnya untuk penerimaan
jasa giro, pendapatan bunga deposito, pendapatan dari pengembalian,
pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan.
e) Pengesahan SPJ/SP2D-Nihil/SP2B untuk pendapatan BLUD atau
Kapitasi JKN.
f) Faktur untuk komisi, potongan dan selisih nilai tukar rupiah.
g) Berita acara atau sejenis TGR untuk tuntutan ganti kerugian daerah.
h) Surat ketetapan denda atau sejenis untuk pendapatan denda atas
keterlambatan pelaksanaan pekerjaan, pendapatan denda pajak,
pendapatan denda retribusi, pendapatan hasil eksekusi atas jaminan.
i) Kontrak untuk pendapatan dari angsuran penjualan.
j) Peraturan Daerah atau Peraturan Walikota dan sejenisnya untuk
pendapatan hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah.
2) Pendapatan Transfer atau Dana Perimbangan, tediri dari:
a) Bukti Transfer atau Nota Kredit untuk pendapatan transfer atau dana
perimbangan.
3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah:
a) Bukti Transfer atau Nota Kredit untuk pendapatan hibah uang.
b) Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dan/atau Berita Acara Serah
Terima (BAST) untuk pendapatan hibah barang dan jasa.
41
c) Bukti Transfer atau Nota Kredit untuk pendapatan transfer bagi hasil
provinsi.
4) Pendapatan Non operasional-LO
1.1. Dokumen yang
bersesuaian dengan
jenis transaksi/kejadian
Kode Rekening
Xxxx
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Uraian
Piutang Pendapatan Pajak .
LO-Pendapatan Pajak .
Debet
Kredit
Xxx
Xxx
2. Berdasarkan bukti transaksi berupa Surat Tanda Bukti Pembayaran (STBP) atau
sejenisnya, Fungsi Akuntansi DPKAD sebagai PPKD (PPK-PPKD) melakukan
telaah atas penerimaan pendapatan pajak yang telah dilakukan oleh Bendahara
Penerimaan PPKD. Selanjutnya, Fungsi Akuntansi DPKAD sebagai PPKD (PPKPPKD) mencatat bukti transaksi penerimaan pendapatan tersebut dengan
menjurnal Kas di Kas Daerah di debet dan Piutang Pendapatan Pajak (sesuai
rincian objek) di kredit.
Tanggal
Kode
Rekening
Uraian
Debet
Kredit
42
Xxxx
Xxx
x.x.x.xx.xx
Piutang Pendapatan Pajak.....
3. Pengembalian Kelebihan Pendapatan Pajak
Xxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
Uraian
Debet
Pendapatan Pajak-LO .
x.x.x.xx.xx
Kredit
Xxx
Xxx
Tuntutan
Ganti
Kerugian
Daerah,
Pendapatan
denda
atas
43
Tangga
l
Xxxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
Uraian
Debet
Piutang Pendapatan .
x.x.x.xx.xx
Kredit
Xxx
Pendapatan-LO .
Xxx
b. Tahap Kedua, mencatat transaksi yang terjadi dalam Buku Jurnal Umum.
Berdasarkan bukti transaksi berupa Surat Tanda Setoran/Nota Kredit/sejenis,
fungsi akuntansi PPKD mencatat transaksi penerimaan pendapatan tersebut
dengan menjurnal Kas di Daerah di debet dan Piutang Pendapatan ....
(rincian objek) di kredit.
Tanggal
Xxxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Uraian
Debet
Kredit
Xxx
Xxx
44
penjualan, dan hasil dari pemanfaatan kekayaan daerah, Pajak yang dihitung
sendiri oleh wajib pajak (self assessment)
2. Pendapatan Transfer diakui pada saat diterimanya kas di Rekening Kas
Umum Daerah.
3. Pendapatan hibah/bantuan keuangan baik dari pemerintah, pemerintah daerah
lainnya, organisasi swasta dalam negeri maupun kelompok masyarakat atau
perorangan diakui pada saat pendapatan diterima di Rekening Kas Umum
Daerah.
Fungsi akuntansi DPKAD mencatat transaksi tersebut ke dalam Buku
Jurnal Umum sebagai berikut:
Tangga
l
Xxxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Uraian
Pendapatan-LO .
Kas di Kas Daerah
Debet
Kredit
Xxx
Xxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Uraian
Pendapatan-LO .
Kas di Kas Daerah
Debet
Kredit
Xxx
Xxx
45
donasi dari Pihak Ketiga dicatat oleh fungsi akuntansi PPKD berdasarkan pada
dokumen Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) yang ditetapkan dengan Surat
Keputusan Walikota/sejenisnya. Pencatatan atas barang/jasa (pada umum berupa
hibah berupa aset tetap) yang berkenaan dicatat berdasarkan Berita Acara Serah
Terima (BAST). Nilai perolehan barang dan jasa (aset tetap) dicatat sebesar nilai
yang tercantum dalam BAST. BAST berkenaan diperoleh dari SKPD/Unit Kerja
yang melaksanakan tugas dan fungsi pengelolaan barang/aset. Jika nilai perolehan
barang dan jasa (aset tetap) hibah tidak ada maka dinilai berdasarkan harga
wajarnya.
Pencatatan yang dilakukan oleh fungsi akuntansi PPKD atas dokumen
NPHD tersebut dicatat dalam Buku Jurnal Umum dengan jurnal sebagai berikut:
Tangga
l
Xxxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
x
x.x.x.xx.x
x
Uraian
Debet
Kredit
Hibah-LO
- Aset
Xxx
46
Pada saat terjadi serah terima barang/jasa (aset tetap), fungsi akuntansi
PPKD mencatat transaksi tersebut dalam Buku Jurnal Umum berdasarkan
dokumen BAST dengan jurnal sebagai berikut:
Tangga
l
Xxxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
Uraian
Aset Tetap ....
Debet
Kredit
Xxx
x
x.x.x.xx.x
Tetap ....
Xxx
Pada saat yang bersamaan PPKD selaku pembantu pengelola barang atau
pejabat penatausahaan barang mewakili Walikota menyerahkan barang dan jasa
(aset tetap) berkenaan kepada SKPD. Pencatatan yang dilakukan oleh fungsi
akuntansi PPKD atas penyerahan aset tetap tersebut dicatat dalam Buku Jurnal
Umum dengan jurnal sebagai berikut:
Tangga
l
Xxxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
x
x.x.x.xx.x
Uraian
RK SKPD
Aset Tetap ....
Debet
Kredit
Xxx
Xxx
x
Dokumen sumber pencatatan atas penyerahan aset dari Walikota yang
diwakili PPKD adalah SK Walikota atau sejenisnya tentang Status Penggunaan
Aset Tetap. Pada saat yang bersamaan PPK-SKPD pada SKPD menjurnal sebagai
berikut:
47
Tanggal
Xxxx
Kode
Uraian
Rekening
x.x.x.xx.x
x
x.x.x.xx.x
Debet
Kredit
Xxx
RK PPKD
Xxx
Rp.100.000.000,00
Akumulasi Penyusutan
Rp. 20.000.000,00
Nilai buku
Rp. 80.000.000,00
Harga jual
Rp. 90.000.000,00
Kode
Uraian
Debet
Kredit
48
l
Xxxx
Rekening
x.x.x.xx.x
x
x.x.x.xx.x
Surplus
x
x.x.x.xx.x
Nonlancar
RK SKPD ....
Penjualan
90 jt
Aset
10 jt
80 jt
x
Pada saat yang bersamaan PPK-SKPD pada SKPD menjurnal, sebagai berikut:
Tangga
l
Xxxx
Kode
Uraian
Debet
Rekening
x.x.x.xx.x
RK PPKD
80 jt
x
x.x.x.xx.x
Akumulasi penyusutan
20 jt
x
x.x.x.xx.x
Kredit
100 jt
x
c. Tahap Ketiga, setiap periode, jurnal-jurnal tersebut oleh fungsi akuntansi
PPKD diposting ke masing-masing Buku Besar PPKD sesuai dengan kode
rekening pendapatan-LO (rincian objek) agar dapat diketahui rincian
penerimaan dan pengeluaran dari masing-masing rekening.
.2.2.4.
49
mencatat pendapatan-LRA
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
x
x.x.x.xx.x
Uraian
Perubahan SAL
Pendapatan-LRA....
Debet
Kredit
Xxx
xxx
x
b. Tahap Kedua, memposting transaksi dari Buku Jurnal Umum ke Buku Besar.
50
Setiap periode, fungsi akuntansi PPKD melakukan posting dari Buku Jurnal
Umum ke masing-masing Buku Besar pendapatan PPKD sesuai dengan kode
rekening pendapatan-LRA (rincian obyek).
belanja
disusun
untuk
memenuhi
kebutuhan
51
pokok
utang
(principal
outstanding)
termasuk
belanja
52
Asumsi LS
Saat fungsi akuntansi PPKD melakukan pencatatan atas pembayaran
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Uraian
LRA - Belanja Bunga ....
Perubahan SAL
Debe
Kredi
t
Xxx
t
xxx
2) Belanja Subsidi
Belanja subsidi merupakan pengeluaran atau alokasi anggaran yang
diberikan Pemerintah Kota Semarangkepada perusahaan daerah, lembaga atau
pihak ketiga lainnya yang memproduksi dan mengimpor barang serta
menyediakan jasa untuk dijual dan diserahkan dalam rangka memenuhi hajat
hidup orang banyak agar harga jualnya dapat dijangkau masyarakat. Belanja
subsidi antara lain belanja subsidi kepada perusahaan daerah dan belanja
subsidi kepada lembaga/pihak ketiga.
Asumsi LS
Saat fungsi akuntansi PPKD melakukan pencatatan atas pembayaran
53
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Uraian
LRA - Belanja Subsidi ....
Perubahan SAL
Debe
Kredi
t
Xxx
t
xxx
3) Belanja Hibah
Belanja hibah merupakan pengeluaran PemerintahKota Semarang
dalam bentuk transfer uangkepada pemerintah lainnya, perusahaan daerah,
masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan, bersifat tidak wajib dan tidak
mengikat yang secara spesifik telah ditetapkan peruntukkannya.
Belanja hibah dalam hal ini yaitu belanja hibah kepada pemerintah
pusat, belanja hibah kepada pemerintah daerah lainnya, belanja hibah kepada
perusahaan daerah (BUMD), belanja hibah kepada badan/lembaga/organisasi
swasta, belanja hibah kepada kelompok masyarakat/perorangan dan lainnya.
Asumsi LS
Saat fungsi akuntansi PPKD melakukan pencatatan atas pembayaran
54
Kode
Uraian
Rekening
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Debe
Kredi
t
Xxx
t
xxx
Asumsi LS
Saat fungsi akuntansi PPKD melakukan pencatatan atas pembayaran
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
x
x.x.x.xx.x
Uraian
LRA - Belanja Bantuan Sosial ....
Perubahan SAL
Debe
Kredi
t
Xxx
xxx
55
Asumsi LS
Dalam rangka menghasilkan Laporan Realisasi Anggaran, fungsi
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Uraian
LRA - Belanja Tidak Terduga
Perubahan SAL
Debe
Kredi
t
Xxx
t
xxx
56
.2.2.6.
Penggunaan SILPA
57
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran Pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas
Umum Daerah atau Kas Daerah yang dimaksudkan untuk memanfaatkan
surplus anggaran. Pengeluaran pembiayaan terdiri dari beberapa unsur
berikut ini.
58
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
Uraian
Perubahan SAL
x
x.x.x.xx.x
Debet Kredit
Xxx
xxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
Xxxx
x
x.x.x.xx.x
Uraian
Debet
Kredi
t
Xxx
Dana Cadangan
xxx
x
b) Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
Ketika menerima bukti transaksi pembiayaan, fungsi akuntansi PPKD
akan mencatat jurnal atas pengakuan penerimaan pembiayaan tersebut dengan
jurnal sebagai berikut:
Tanggal
Xxxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
Uraian
Perubahan SAL
Debet
Xxx
Kredit
59
x.x.x.xx.xx
LRA
Penerimaan
xxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
Uraian
Debet
Kredi
t
Xxx
x
x.x.x.xx.x
Investasi Permanen
Xxx
Kode
Debe
Uraian
Rekening
x.x.x.xx.x
Perubahan SAL
x
x.x.x.xx.x
LRA
Pembiayaan
t
Xxx
Penerimaan
Penerimaan
Kredi
t
xxx
60
Tanggal
Rekening
x.x.x.xx.x
Xxxx
Uraian
Debet
x
x.x.x.xx.x
Aset
Jangka Panjang
lainnya
Kredit
Xxx
Tagihan
xxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
Uraian
Perubahan SAL
x
x.x.x.xx.x
Dana Bergulir
Debe
t
Xxx
Kredit
xxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
x
Uraian
Kas di Kas Daerah
Debe
Kredi
t
Xxx
61
x.x.x.xx.x
Investasi
Jangka
Panjang
xxx
2) Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran
pembiayaan
digunakan
untuk
mencatat
alokasi
Selanjutnya,
KuasaBUD
akan
menerbitkan
SP2D-LS
dan
Kode
Uraian
Rekening
x.x.x.xx.x
x
x.x.x.xx.x
Debet
Kredit
Xxx
xxx
62
Kode
Rekening
x.x.x.xx.x
x
x.x.x.xx.x
Uraian
Dana Cadangan
Debet
Kredit
Xxx
xxx
x
b) Penyertaan Modal atau Investasi Pemerintah Daerah
Dalam hal penyertaan modal/investasi Pemerintah Kota Semarang,
fungsi akuntansi PPKD melakukan penjurnalan sebagai berikut:
Tangga
l
Xxxx
Kode
Uraian
Debet
Rekening
x.x.x.xx.x
Penyertaan
x.x.x.xx.x
Pemerintah Daerah
Perubahan SAL
Kredit
ModalInvestasi
xxx
x
Terkait dengan penyusunan neraca, maka transaksi pengeluaran
pembiayaan untuk penyertaan modal/investasi Pemerintah Kota Semarang,
dicatat dengan penjurnalan sebagai berikut:
Tanggal
Xxxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Uraian
Investasi Jangka Panjang.....
Kas di Kas Daerah
Debet
Kredit
Xxx
Xxx
63
Kode
Uraian
Debet
Rekening
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Kredit
Xxx
Kode Rekening
Uraian
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Debet
Kredit
Xxx
xxx
akuntansi PPKD
Kode Rekening
Uraian
Debet
x.x.x.xx.xx
x.x.x.xx.xx
Kredit
xxx
Kode
Rekening
x.x.x.xx.xx
Uraian
Aset
Lainnya-Tagihan
Debet
Jangka Xxx
Kredit
64
x.x.x.xx.xx
Panjang
Kas di Kas Daerah
xxx
informasi
keuangan
yang
disajikan
merupakan
instrumen
65
66
Kota
Semarang
dan
LSP
JPK
Pratama
67
68
sistem yang ada dengan sistem akuntansi berbasis akrual sangat perlu
dilakukan sehingga pelaksanaan implementansi sistem tersebut dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Hal ini tentunya membutuhkan waktu
dan biaya penyesuaian yang cukup besar. Akan tetapi, jika penyesuaian ini
dilakukan secara optimal dan serius tentunya dapat mensukseskan proses
internalisasi sistem baru dan banyaknya pengorbanan waktu dan biaya
tersebut akan terbayar dengan berbagai manfaat yang diperoleh dari
sistem akuntansi berbasis akrual yang telah diterapkan dengan baik, seperti
peningkatan pelayanan publik dalam memberikan informasi keuangan
yang transparan dan akuntabel, informasi keuangan yang disajikan juga
dapat digunakan sebagai alat ukur penilaian kinerja pemerintah daerah
dalam mengelola dana publik, dan meminimalisir risiko penyimpangan.
BAB III
PENUTUP
3.1.
Simpulan
69
di
Pemerintah
Kota
Semarang
secara
konsistem
70
komitmen
pimpinan
untuk
secara
konsisten
melakukan
71
3.2. Saran
a.
Bagi Mahasiswa
1) Mahasiswa diharapkan dapat mengikuti perkembangan peraturan
terkait dengan berbagai perubahan kebijakan akuntansi seperti
peraturan yang mengatur SAP berbasis akrual yang senantiasa
berkembang, sehingga pengetahuan mahawasiswa terkait akuntansi
dapat selalu ter-update.
2) Mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan
kreativitas yang dimiliki secara konsisten agar terbentuk pribadi
yang unggul dan berdaya saing untuk mempersiapkan diri memasuki
dunia kerja.
72
DAFTAR PUSTAKA
73
74
75
LAMPIRAN
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
86
87
88
89