Anda di halaman 1dari 31

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan
den kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya dapat terwujud, Pembagunan kesehatan diselenggarakan
berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain
ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga miskin.
Penduduk berusia lanjut sesuai dengan budaya bangsa menempati tempat yang
terhormat dalam keluarga dan masyarakat, serta memliki kebijaksanaan dan
pengalaman hidup yang dapat dijadikan contoh serta dimanfaatkan nasehatnya. Oleh
karena itu. Upaya peningkatan kesejahteraan pada Ianjut usia salah satunya diarahkan
untuk memperpanjang usia harapan hidup masa produktif agar terwujud kemandirian
dan kesejahteraannya.
Salah dampak keberhasilan Pembangunann kesehatan adalah meningkatnya
akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang antara lain ditandai dengan
meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan ibu
melahirkan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007, umur harapan hidup
(UHH) di Indonesia telat meningkat dari 68,6 tahun pada tahun 2004 menjadi 70,5
tahun pada Tahun 2007, Diharapkan pada Tahun 2014 dapat naik menjadi 72 tahun.
Di Indonesia, penduduk usia lanjut usia dalam dua tahun terakhir mengalami
peningkatan yang signifikan. Pada tahun 2007, Jumlah penduduk lanjut usia sebesar
18,96 juta jiwa dan meningkat menjadi 20.547.541 pada tahun 2009. Jumlah ini
termasuk terbesar keempat setelah China, India dan Jepang.
Pasien usia lanjut belum tentu pasien geriatri, tetapi pasien geriatri sudah pasti
berusia lanjut. Ada beberapa karakterisik pasien geriatri yang membedakannya dari
pasien berusia lanjut, Pasien geriatri umumnya sudah memiliki beragam penyakit
kronik degenerative (multipatologi), mengkonsumsi beragam obat yang seringkali
menimbulkan efek samping (polfarmasi). sudah mengalami penurunan faal organ
sehingga rentan terhadap penggunaan obat yang berlebihan, umumnya juga
mengalami gangguan stastus nutrisi (gizi kurang), problem psikososial yang rumit,
gangguan pada aktivitas hidup sehari-hari.

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara1

B.TUJUAN
1. Memberikan acuan pelaksanaan pelayanan geriatri di Rumah Sakit
2. Meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien geriatri di Rumah
Sakit
3. Menjadi acuan pengembangan pelayanan pelayanan geriatri di Rumah Sakit.
C. RUANG LINGKUP PELAYANAN GERIATRI
Pelayanan geriatri di Rumah Sakit meliputi seluruh upaya kesehatan yaitu
upaya pencegahan/preventif, promotif, kuratif, rehabilitative dan paliatif kepada
pasien lanjut usia.
D. SASARAN
1. Direktur Rumah Sakit
2. Bagian/Departemen Ilmu Penyakit Dalam (Sub Bagian Geriatri)
3. Bagian/Deparlemen Ilmu Penyakit Syaraf
4. Bagian/Departemen Ilmu Penyakit Jiwa
5. Bagian/Departemen Kedoteran Fisik dan Rehabilitasi
6. Bagian/Departemen Ilmu Bedah (Orthopedi dan Urologi)
7. Dokter Spesialis lain yang terkait
8. Dokter Umum
9. Apoteker/Farmasi Klinis
10. Perawat
11. Fisioterapis
12. Ahli Gizi
E. DEFINISI
1. Gerontologi Geros = orang usia lanjut, logos = ilmu,
ilmu usia lanjut yang meliputi penelitian ilmiah,
proses menua, perspektif bidang humaniora dan
penerapan ilmu ini untuk pelayanan para usia lanjut.
2. Geriatri
Disiplin Ilmu kedokteran yang menitik
beratkan, pada pencegahan, diagnosis. pengobatan dan
pelayanan kepada para pasien usia lanjut
3. Asesmen geriatri
Pengkajian Paripurna

Pasien

Geriatric/P3G): suatu proses diagnostik intedisipliner,


untuk menenetukan masalah dan kapabilitas medis,
kemampuan fungsional dan psikososial merencanakan
penanganan yang komperhensif serta tindak lanjut
jangka panjangnya.
4. Tim Terpadu Geriatri Suatu tim multidisiplin yang
bekerja secara interdisiplin untuk menangani masalah
kesehatan usia lanjut.

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara2

5. Unit Terpadu Geriatri

Unit Pelayanan Geriatri

Terpadu dari multidisiplin pengelolaan sumber daya


dan penyediaan fasilitas yang dibutuhkan untuk
mendukung pelayanan yang bermutu, efisien dan
efektif.
6. Konsultan

Dokter spesialis dan subspesialis klinis

yang bisa dimintakan bantuan, pendapat/tindakan


medis ekspertise guna peningakatan kesehatan pasien
usia lanjut, Dapat pula dilengkapi dengan ahli hukum
untuk melindungi hak-hak pasien.
7. Rehabilitasi Medik Pelayanan kesehatan terhadap
gangguan fisik dan fungsi yang diakibatkan oleh
keadaan/kondisi

sakit,

penyakit

ataupun

cedera

melalui panduan intervensi medis, keterapian fisik,


rehabilitative, biopsikososial dan edukasional untuk
mencapai kemampuan fungsional yang optimal.
8. Impairment Kondisi
hilang/abnormalitas/kelainan
dan struktur fungsi atau sistem organ yang bersifat
psikologik. fisiologik, dan atau anatomik, dapat
bersifat sementara atau menetap, disebabkan oleh
penyakit, kondisi sakit atau cedera.
9. Disability/Disabilitas Kodisi

berkurangnya

kemampuan atau Ketidakmampuan dalam melakukan


kegaitan aktivitas sehari-hari dengan cara dan batasbatas yang dianggap normal bagi setap orang sesuai
umur dan jenis kelamin. Kondisi ketidakmampuan
merupakan gangguan yang terjadi pada tingkat diri
seseorang/pribadi.
10. Handicap
Kondisi kemunduran seseorang akibat
adanya ketuaan/kelainan dan atau ketidakmampuan
yang membatasinya dalam memenuhi perannya yang
normal menurut umur, jenis kelamin serta faktor sosial
dan budaya. Kondisi ini merupakan gangguan yang
terjadi pada tingakat sosial seseorang.
11. Multidisiplin Berbagai disiplin atau bidang ilmu
berupaya untuk mengintegrasikan pelayanan bagi
pasien. Setiap bidang melaksanakan pekerjaan secara
independen, sangat berhati-hati untuk tidak memasuki
wilayah bidang lain. Setiap disiplin ilmu meletakkan
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara3

tugas masing-masing sesuai tujuan hirarki ilmu


masing-masing.
12. Interdisiplin Mirip dengan pendekatan multidisiplin,
namun

setiap

perencanaan,

pengembangan

pengalaman dan pelaksanaan pelayanan dikerjakan


dengan penuh perhatian bahwa terdapat tumpang
tindih dalam hal kompetensi,dan masalah-masalah
pasien dapat saling terkait. Setiap bidang mampu
mengembangkan diri bersama : namun yang menjadi
orientasi utama adalah kepentingan pasien.
13. Paliatif care (Perumatan
Paliatif).
Pelayanan
kesehatan pada pasien yang sudah tidak mungkin
dipulihkan kembali melalui tindakan medis aktif
dengan tujuan untuk mengurangi penderitaan pasien
agar hidupnya tetap berkualitas dan meninggal dalam
iman.
14. Geriatri day hospital Klinik asuhan siang geriatri.
15. Family meeting
Pertemuan
antara
tenaga
kesehatan dengan pihak
keluarga pasien untuk membahas pelayanan kesehatan
yang sedang dikerjakan, tujuan pelayanan dan target
perawatan

serta

rencana

planning.
16. Discharge planning Rencana

pemulangan/discharge
pemulangan

pasien

termasuk persiapan kondisi tempat tinggal pasien dan


lingkungannya agar pasien dapat berfungsi optimal.

BAB II
PENGORGANISASIAN
A. STRUKTUR ORGANISASI
Untuk mencapai tujuan dan sasaran yang optimal dari program pelayanan
geriatri di RS perlu ditata pengorganisasian pelayanan dengan tugas dan wewenang

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara4

yang jelas dan terinci baik secara administratif maupun secara teknis disesuaikan
dengan jenis kelas RS, sarana dan prasarana serta SDM.
Struktur organisasi pada model 1 diperuntukkan bagi RS yang belum memiliki
Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Geriatri diharapkan dapat membentuk Tim Terpadu
Geriatri (TTG) dalam melakukan pelayanannya.
Model 1.Struktur Organisasi bagi RS yang belum memillki Unit Pelayanan Terpadu
(UPT) Geriatri.

Rawat Inap Rawat Inap Klinik Asuhan Siang


Geriatri
AkutGeriatri Kronis
Poliklinik

Respite Care/ Tempat Penitipan

Diklit

Anggota Tim Geriatri

Keterangan
_____

Garis perintah

--------

Garis koordinasi

TTG merupakan cikal bakal Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Geriatri


B. KETENAGAAN
Tenaga yang terlibat dalam pelayanan geriatri terdiri dari tenaga dokter subspesialis, dokter spesialis dan dokter yang telah mengikuti pelatihan pelayanan
geriatri, perawat, tenaga ketrampilan fisik, tenaga keteknisian medis. pekerja sosial
medis, farmasi klinis dan dietisien. Tenaga tersebut melaksanakan pelayanan geriatri

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara5

sesuai dengan kompetensi dan kewenangan yang diatur oleh masing-masing RS


sesuai dengan jenis dan klasifikasi RS seperti terlihat tabel 1.
Ketenagaan dapat dibagi menjadi
1. Tenaga medis :
a. Dokter Spesialis Penyakit Dalam, yaitu dokter

yang telah menyelesaikan

pendidikan program studi dokter spesialisis Penyakit Dalam;


b. Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Geriatri, yaitu dokter spesialis
penyakit dalam yang telah melanjutkan pendidikan spesialis-II konsultan di
bidang sub-disiplin ilmu geriatri Ilmu Penyakit Dalam;
c. Dokter Spesialis Syaraf, yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi dokter spesialis Penyakit Syaraf;
d. Dokter Spesialis Jiwa, yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi dokter spesialis Penyakit Jiwa:
e. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi yaitu dokter yang telah
menyelesaikan pendidikan program studi spesialis kedokteran fisik dan
rehabilitasi dan telah mendapat pelatihan khusus rehabilitasi geriatrik;
f. Dokter Spesialis Bedah Orthopedi, yaitu dokter yang telah menyelesaikan
pendidikan program studi dokter spesialis Bedah Orthopedi;
g. Dokter Spesialis Bedah Urologi, yaitu dokter yang telah menyelesaikan
pendidikan program studi dokter spesialis Bedah Urologi;
h. Psikiater Geriatri yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan program
studi spesialis psikiatri serta mendalami ilmu psikiatri geriatrik;
i. Dokter Spesialis Gizi Klinik yaitu dokter yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi spesialis gizi klinik.
2. Tenaga non medis :
a. Perawat Geriatrik adalah perawat yang telah mendapat pelatihan keperawatan
geriatrik;
b. Fisioterapis adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi Ahli Madya Fisioterap;
c. Okupasi Terapis adalah tenaga kesehatan yang telah menyelesaikan pendidikan
program studi Ahli Madya Okupasi Terapi.
C. URAIAN TUGAS
Tim terpadu geriatri dipimpin/dikoordinir oleh seorang Geriatris (spesialis
Penyakit Dalam/dokter umum yang telah dilatih). Koordinasi ini dilaksanakan dengan
penyesuaian terhadap anggota tim/sumber daya manusia yang ada. Dengan kata lain,
jumlah dan jenis pelayanan sangat ditentukan oleh kemampuan dan prioriltas masingmasing rumah sakit,
Dirumah sakit umum kelas A dan B pendidikan dalam melaksanakan tugas dan
fungsi, ketua tim geriatri dibantu oleh penanggung jawab/coordinator pelayanan
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara6

untuk masing-masing pelayanan tersebut di atas. Koordinasi kerja dilaksanakan


secara fleksibel dengan pembagian tugas, sinkronisasi dan pendelegasian wewenang
yang jelas, Tim terpadu geriatri di RS kelas A dan B pendidikan memiliki 3 peran :
-

Penyelenggaraan pelayanan;
Penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan penelitian;
Penyelenggaraan kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
Uraian tugas personil tim terpadu geriatri di RS kelas B non pendidikan, RS

kelas C dan D dilaksanakan dengan mengacu kepada uraian-uraian tersebut di atas,


disesuaikan dengan kemampuan Rumah Sakit. Uraian tugas masing-masing personil
tim terpadu geriatri adalah sebagai berikut:
1. Ketua Tim Terpadu Geriatri
Tugas Pokok
a. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri sesuai dengan kemampuan
ketenagaan yang ada, yang memungkinkan berbantuk pelayanan sederhana,
lengkap atau paripuma.
b. Menyelenggarakan dan melaksanakan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral dengan berbagai disiplin dan sektor yang terkait.
Uraian Tugas
a. Merencanakan/membuat rencana kerja kebutuhan tim geriatri setiap tahunnya.
b. Menyelanggarakan pelayanan geriatri berdasarkan rencana kebutuhan
ketenagaan, sesuai kebijaksanaan yang telah ditelapkan oleh Direktur RS.
c. Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian serta pengembangan ilmu
geriatri.
d. Menyelenggarakan rujukan, baik di dalam maupun ke dan dari luar RS,
e. Menyelenggarakan kerjasama dengan tim/SMF (Staf Medik Fungsional) lain
di RS, serta hubungan lintas program dan lintas sektoral melalui direktur RS.
f. Bertanggung jawab atas laporan berkala tim terpadu geriatri.
g. Bertanggung jawab atas penyelanggaraan pelayanan geriatri di RS.
h. Bertanggung jawab kepada direktur RS melalui wakil direktur pelayanan
medik atau komite medik,
i. Mengadakan supervisi dan pembinaan pelayanan geriatri di RS.
2. Koordinator Poliklinik
Tugas Pokok
a. Menyediakan kelengakapan fasilitas, sarana dan prasarana sesuai dengan
kegiatan yang ada, pengaturan SDM yang dibutuhkan sehingga kegiatan
pelayanan geriatri di poliklinik berjalan lancar.
b. Menyelanggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup poliklinik,
meliputi asesmen geriatri, tugas konsultatif kuratif (sederhana) serta
melaksanakan rujukan ke dan dari SMF lain bila perlu.
Uraian Tugas
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara7

a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan poliklinik


geriatri setiap tahunnya.
b. Menyediakan kelengkapan pelayanan geriatri di poliklinik berdasarkan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Ketua tim geriatri,
c. Menyediakan kelengkapan tugas pendidikan, latihan dan penelitian serta
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerja sama dengan SMF di RS.
e. Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan geriatri di
poliklinik.
3. Koordinator Bangsal Geriatri Akut
Tugas Pokok
Meyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup bangsal akut, meliputi
pengkajian, tindakan kuratif, rehabilitasi dan konsultasi, serta melaksanakan
rujukan ke SMF lain bila perlu.
Uraian Tugas
a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan bangsal
geriatri akut setiap tahunnya.
b. Meyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di bangsal akut berdasarkan
kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri.
c. Meyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian, serta pengembangan
sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain di RS.
e. Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas laporan berkala dan
penyelenggaraan pelayanan geriatri di bangsal geriatri akut.
4. Koordinator Bangsal Geriatri Kronis
Tugas Pokok
Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup bangsal geriatri
kronis, meliputi pengkajian, kuratif, konsultatif dan rehabilitative, serta
mengadakan rujukan ke SMF lain bila perlu
Uraian Tugas
a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan bangsal geriatri
kronis setiap tahunnya.
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup bangsal geriatri
kronis sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri.
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian dan pengembangan
sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan kepada SMF lain di rumah sakit.
e. Bertanggung jawab atas laporan berkala bangsal geriatri kronis,
f. Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan geriatri di
bangsal geriatri kronis.
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara8

5. Koordinator Klinik Asuhan Siang


Tugas Pokok
Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri diruang lingkup klinik asuhan siang,
meliputi asesmen, kuratif, rekreatif dan rehabilitative serta mengadakan rujukan ke
SMF lain bila perlu.
Uraian Tugas.
a. Merencanakan / membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan klinik
asuhan siang setiap tahunnya
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri, diruang lingkup klinik asuhan
siang berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri.
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian dan pengembangan
sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain di rumah sakit.
e. Bertanggung jawab atas laporan berkala klinik asuhan siang.
f. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan geriatri di klinik asuhan siang,

6. Koordinator Pendidikan, Latihan dan Penelitian


Tugas Pokok
Mengadakan koordinasi intern di lingkungan tim geriatri serta koordinasi dengan
Bagian Pendidikan dan Latihan RS atau dengan instalasi / SMF lain serta institusi
lain baik di dalam maupun di luar lingkungan RS sesuai kebijaksanaan Direktur
RS, sehingga pendidikan, latihan dan penelitian yang dilaksanakan tim geriatri
dapat berlangsung dengan baik.
Uraian Tugas
a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kabutuhan pendidikan,
latihan dan penelitian dilingkungan tim geriatri dilingkungan tim geriatri
setiap tahunnya.
b. Menyelenggarakan koordinasi pendidikan, latihan dan penelitian dilingkup
Tim geriatri sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim geriatri
c. Manyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian dan pengembangan
sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain di rumah sakit,
institusi lain di luar RS sesuai kebijakan direktur rumah sakit,
e. Bertanggung jawab atas laporan berkala pendidikan, latihan dan penelitian.
f. Bartanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan tugas
pendidikan, latihan dan penelitian dalam tim geriatri,
7. Geriatri/Konsultan Geriatri/Internis yang dilatih
Tugas Pokok
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara9

Memberikan pelayanan professional melaksanakan pendidikan dan penelitian di


bidang geriatri dan penyakit dalam umum.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
1)
2)

Bertindak sebagai staf teknis fungsional,


Melaksanakan semua program pelayanan geriatri yang meliputi aspek

preventif, promotif/ edukatif, kuratif dan rehabilitatif.


3) Mendistribusikan pasien ke masing-masing pelayanan dalam tim
geriatri dan/ atau murujuk ke SMF Iain sesuai kebutuhan.
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan

program

selanjutnya bagi pasien usia lanjut.


5) Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif kepada
dokter pengirim.
6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan geriatri
kepada ketua tim geriatri.
7) Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut.
b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
1) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para
medis di lingkungan pelayanan geriatri, berdasarkan dengan tim/profesi
lain dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
paramedis.
c. Sebagai Pelaksana Penelitian dan Pengembangan
1)
2)

Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.


Bekerjasama dengan semua pihak dalam membatu penelitian dan

pengembangan ilmu geriatri.


d. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral
1) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan pelayanan geriatri.
2) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.
8. Dokter yang telah mendapatkan pelatihan pelayanan geriatri
Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan di bidang geriatri dan membantu pelaksanaan pendidikan
serta penelitian di bidang geriatri.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
1)

Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan

geriatri. Internis dan pelatihan geriatri dapat bertindak sebagai ketua tim,
2)
Melaksanan semua program pelayanan geriatri, yang meliputi aspek
preventif, promotif, edukatif, kuratif dan rehabilitatif.
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara10

3)

Mendistribusikan pasien ke masing-masing pelayanan dalam tim

geriatri dan/atau merujuk ke SMF lain semua kebutuhan.


4)
Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan

program

selanjutnya bagi pasien usia lanjut.


5)
Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif kepada
dokter pengirim.
6)
Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan geriatri
kepada ketua tim geriatri.
7)
Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut
b. Sebagai Pelaksana, pendidikan dan pelatihan
1) Membantnu pelaksanaan pendidikan pelatihan tenaga medis dan para medis
di lingkungan pelayanan geriatri.
2) Bekerjasama dengan tim profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan tenaga medis dan paramedis.
c. Sebagai Pelaksana Penelitian dan Pengembangan
1) Membantu pelaksanaan penelitian dan pemgembangan ilmu geriatri.
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu geriatri atau bidang ilmu lainnya yang berkaitan dengan
pelayanan geriatri.
d. Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral
1)
Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
2)
Berkerjasama dengan tim lain dalam Membantu pelaksanaan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
9. Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Tugas Pokok
a. Melaksanakan pelayanan rehabilitasi medik dalam tim geriatri.
b. Bertindak sebagai ketua tim pelayanan rehabilitasi medik.
c. Terselenggaranya pelayanan rehabilitasi medis geriatri di Rumah Sakit baik
rawat inap maupun rawat jalan.
d. Menjalankan pelayanan konsultatif rehabilitasi medis, di Puskesmas, dan
masyarakat sesuai dengan sistem rujukan yang berlaku.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
1) Melaksanakan evaluasi pasien dan menegakkan diagnosis KFR (diagnosis
medis dan fungsional) serta membuat program terapi rehabilitasi medis bagi
pasien.

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara11

2) Bertanggung jawab atas pelaksanaan semua program rehabilitasi medik


pasien usia lanjut, yang meliputi aspek preventif, promotifi edukatif, kuratif
dan rehabilitatif sesuai dengan prosedur yang berlaku.
3) Melaksanakan penyuluhan tentang rehabilitasi medik pada usia lanjut.
b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
1) Melaksanakan Pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis di
lingkungan pelayanan geriatri, dalam koordinasi dengan ketua tim geriatri,
2) Bekerjasama dengan tim/profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan tenaga medis dan paramedis.
c. Sebagai Pelaksana Penelitian dan Pengembangan
1) Melaksanakan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri dari sudut
pandang rehabilitasi medis.
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam penelitian dan pertimbangan ilmu
geriatri atau ilmu pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.
d. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral
1) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan pelayanan geriatri,
2) Berkerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program, dan lintas sektoral.
10. Psikiater Geriatri/Psikiater atau dokter yang sudah mendapat pelatihan geriatri.
Dalam Tim Geriatri di RSU Kelas A: Psikiater Konsultan Geriatri
Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan psikogenik dalam tim geriatri.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan,
1)

Melakukan

pengkajian

psikiatri

(psychiatric

assessment)

dan

menegakkan diagnosis psikiatri serta membuat program terapi psikiatri yang


selaras dengan disiplin lainnya.
2)
Bertanggung jawab atas pelaksanaan semua program psikiatri meliputi
aspek preventif, prot-notif, edukatif, kuratif dan rehabilitatif sesuai prosedur
dan selaras dengan disiplin lainnya.
b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
1)

Membantu pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan tenaga medis dan

para medis, dilingkungan pelayanan geriatri.


2)
Bekerjama dengan disiplin lain dalam pelaksanaan Pendidikan dan
Pelatihan tenaga medis dan paramedis.
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara12

c. Sebagai Pelaksana Penelitian dan Pengembangan


1) Melakukan dan atau membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan
ilmu geriatri dan psikiatri geriatri
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu geriatri dan psikiatri geriatri.
d. Sebagai Pelaksana Kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
1) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan geriatri dan psikiatri geriatri
2) Bekerjasama dengan Tim lain yang ada dalam membantu pelaksanaan
kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
11. Dokter Spesialis Gizi Klinik
Tugas Pokok
Melaksanakan pelayanan gizi klinik dalam tim geriatri.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
yang membutuhkan.
2) Melaksanakan pelayanan nutrisi/ gizi yang diprogram oleh Dokter/geriatris,
atau disepakati bersama oleh tim geriatri.
3) Menegakan diagnosis status gizi, mengusulkan dan melaksanakan program
gizi pasien usia lanjut.
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program gizi selanjutnya
bagi pasien usia lanjut.
5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program gizi,
6) Melaksanakan penyuluhan tentang gizi pada usia lanjut.
7) Pencatatan dan pelaporan.
b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
1)

Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis di

lingkungan pelayanan geriatri.


2)
Bekerjasama dengan profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan paramedis,
c. Sebagai Pelaksana penelitian dan pengembangan
1)
2)

Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.


Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitiann dan

pengembangan ilmu/pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang


berhubungan dengan geriatri.
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara13

12. Perawat Geriatri


Tugas Pokok
Mengelola asuhan keperawatan secara terpadu meliputi pengkajian, diagnosis
keperawatan, perencanaan, tindakan keperawatan serta evaluasi pada pasien usia
tanjut.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
1)

Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan

geriatri.
2)
Melaksanakan semua program perawatan, sesuai rencana keperawatan
yang disepakati oleh Tim geriatri.
3)
Membantu pelaksanaan semua program pelayanan geriatri yang
meliputi aspek preventif, promotif/ edukatif, kuratif dan rehabilitalif.
4)
Melaksanakan re-evaluasi aspek preventif. promotifi edukatif, kuratif
dan rehabilitasi.
5)
Bertanggung jawab, atas pelaksanaan program perawatan geriatri
kepada ketua tim geriatri.
6)
Melaksanakan penyuluhan tentang perawatan kesehatan usia lanjut
7)
Pencatatan dan pelaporan.
b. Sebagai Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
1) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
para medis di lingkungan pelayanan geriatri.
2) Bekerjasama dengan tim/profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan tenaga medis dan paramedis,
c. Sebagai Pelaksana penelitian dan Pengembangan
1) Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.
2) Bekerjasama dengan semua pihak tim membantu penelitian dan
pengembangan ilmu/pelayanan geriatri atau pelayanan lainnnya yang
berhubungan dengan geriatri,

d. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas Sektoral


1) Membantu peiaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
2) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.
13. Fisioterapi
Tugas Pokok
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara14

Menyelenggarakan pelayanan untuk mengembalikan/ meningkatkan kemampuan


fisik seorang seoptimal mungkin.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri yang dibutuhkan.
2) Melaksanakan pelayanan

fisioterapi

yang

diprogramkan

oleh

spesiliasis rehabilitasi medis, atau disepakati bersama oleh tim geriatri.


3) Menegakkan diagnosis fisioterapi mengusulkan program dan
modalitas fisioterapi.
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program fisioterapi
selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program fisioterapi, yang
meliputi penggunaan modalitas. fisioterapi.
6) Malaksanakan penyuluhan tentang fisioterapi pada usia lanjut.
7) Pencatatan dan pelaporan
b. Sebagai pelaksana pendidikan dan pelatihan
1) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan paramedis dilingkungan pelayanan
geriatri.
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam penatalaksanaan pendidikan dan pelatihan
paramedis.
c. Sebagai pelaksana penelitian dan Pengembangan
1) Membantu

pelaksanaan

penelitian

dan

pengembangan

dan

pengembangan ilmu geriatri,


2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
d. Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral
1) Membantu pelaksaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral
yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.
2) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.
14. Okupasi Terapis
Tugas Pokok
Menyelenggarakan pelayanan untuk mengembalikan/meningkatkan kemampuan
fungsional seseorang dalam aktifitas sehari-hari seoptimal mungkin.
Uraian Tugas
a. Sebagai pelaksana pelayanan
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara15

1) Bertindak sebagai
b. Sebagai Pelaksana Pandidikan dan Pelatihan
1) Membantu pelaksana pendidikan dan pelatihan tanaga medis dan
paramedis di lingkungan pelayanan geriatri.
2) Berkerjasama dengan tim/profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan paramedis.
c. Sebagai Pelaksana penilitian dan Pemgembangan
1) Membantu pelaksanaan dan melaksanakan penilitian dan pengembangan
ilmu geriatri.
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penilitian dan
pengembangan ilmu/pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
d. Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral
1) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan pelayanan geriatri.
2) Berkerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
program dan lintas sektoral.
15. Terapis Wicara ( Speech Therapist)
Tugas Pokok
Menyelenggarakan pelayanan untuk mengembalikan/meningkatkan kemampuan
komunikasi dan fungsi oral seseorang seoptimal mungkin.
Uraian Tugas
a Sebagai Pelaksana Pelayanan
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
yang membutuhkan
2) Melaksanakan pelayanan terapi wicara yang diprogram oleh spesialis
rehabilitasi medik, atau yang diusulkan bersama oleh tim geriatri.
3) Menegakan diagnosis terapi wicara, mengusulkan program dan mobilitas
terapi wicara.
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program terapi wicara
selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program terapi wicara yang meliputi
pengunaan modalitas terapi wicara.
6) Melaksanakan penyuluhan terapi wicara pada usia lanjut
7) Pencatatan dan pelaporan
b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
1) Membantu pelaksana pendidikan dan pelatihan tenaga paramedis
dilingkungan pelayanan geriatrik.
2) Berkerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan paramedis.
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara16

c. Sebagai Pelaksana Penilitian dan Pengembangan


1) Membantu pelaksanaan dan melaksanakan penilitian dan pengembangan
tim geriatri.
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penilitian dan
pengembangan ilmu pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
d. Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral
1) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan pelayanan geriatri.
2) Berkerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
program dan lintas sektoral.
16. Ortatis Prostetis
Tugas Pokok
Melakukan pelayanan ortotik prostetik yang meliputi anamnesa, pemeriksaan,
pengukuran, pembuatan, pengepasan, latihan dan penyerahan alat kepada pasein,
evaluasi secara berkala serta rujukan.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
yang membutuhkan.
2) Melaksanakan pelayanan ortotik prostetik yang diprogram olah spesialis
rehabilitasi medik, atau yang disepakati bersama oleh tim geriatri.
3) Melakukan pengukuran, pembuatan dan pengepasan alat- alat bantu pasien,
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien
5) Melaksanakan penyuluhan tentang pelayanan ortotik prostetik pada usia
lanjut.
6) Pencatatan dan pelaporan.
b. Sebagai Pelaksana pendidikan dan Pelatihan,
1) Membantu pelaksana pendidikan dan pelatihan tenaga paramedis,
dilingkungan pelayanan geriatrik.
2) Berkerjasama dengan tim profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan.
c. Sebagai Pelaksana Penilitian dan Pemgembangan
1) Membantu pelaksanaan dan melaksanakan penilitian dan pengembangan
ilmu geriatri.
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu/pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara17

d. Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas program dan Lintas Sektoral yang


berkaitan dengan pelayanan geriatri.
1) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan pelayanan geriatri.
2) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.
17. Pekerja Sosial Medik
Tugas Pokok
Menyelenggarakan pelayanan dan menyiapkan masyarakat/ kondisi/ lingkungan
di rumah agar pasien dapat kembali di dalam perannya seoptimal mungkin.
Uraian tugas
a. Sebagai Pelaksana pelayanan
1) Bertindak Sebagai anggota tin, geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
yang membutuhkan
2) Melaksanakan pelayanan sosial medik yang dikonsulkan oleh dokter atau
yang diusulkan bersama oleh tim geriatri.
3) Melakukan evaluasi kajian sosial terhadap, orang lanjut usia serta
memberikan pandangan, saran dan solusi di bidang sosial medik.
4) Menentukan permasalahan sosial medik, mengusulkan dan melaksanakan
program sosial medik.
5) Melaksanakan re-evaluast pasien dan mengusulkan program sosial medis
selanjutnya bagi pasien usia lanjut. Bertanggung jawab atas pelaksanaan
program sosial medis.
6) Melaksanakan penyuluhan tentang pelayanan sosial medis pada usia lanjut
7) Pencatatan dan pelaporan.
b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
1) Membantu pelaksana pendidikan, dan pelatihan tenaga medis dan
paramedis di lingkungan pelayanan geriatri
2) Berkerjasama dengan tim/profest lain dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan paramedis.
c. Sebagai Pelaksana penilitian dan Pengembangan
1) Membantu pelaksanaan dan melaksanakan penilitian dan pengembangan
ilmu geriatri
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penilitian dan
pengembangan ilmu/pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
3) Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan pelayanan geriatri.
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara18

4) Membantu pelaksanaan kerjasarma lintas Program dan lintas sektoral yang


berkaitan dengan pelayanan geriatri.
5) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.
18. Psikolog
Tugas Pokok
Melakukan evaluasil kajian psikologik terhadap pasien lanjut usia serta
memberikan pandangan, saran dan solusi di bidang psikologi.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana pelayanan
1) Bertindak Sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
yang membutuhkan.
2) Melaksanakan pelayanan psikolog yang dikonsulkan oleh dektor, atau yang
diusulkan bersama oleh tim geriatri.
3) Menegakan diagnosis psikologi, merencanakan dan melaksanakan terapi
psikologi.
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program psikologi
selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program psikologi, yang meliputi
pengunaan modalitas psikologi.
6) Melaksanakan penyuluhan tentang psikologi pada usia lanjut.
7) Pencatatan dan pelaporan.
b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
1) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan
paramedis dalam bidang psikologi.
2) Berkerjasama dengan tim/profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan den
pelatihan tenaga medis den paramedis.
c. Sebagai Pelaksana Penilitian dan Pemgembangan
1) Membantu pelaksanaan dan melaksanakan penilitian dan pengembangan
ilmu geriatri di bidang farmasi,
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penelitian dan
pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri,
3) Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral
4) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan pelayanan geriatri.
5) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program dan lintas sektoral.
19. Farmasi klinik
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara19

Tugas Pokok
Melaksanakan fungsi kefarmasian sesuai kesepakatan tim geriatri.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
yang membutuhkan.
2) Melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dikonsulkan oleh dokter atau
yang diusulkan bersama oleh tim geriatri.
3) Pencatatan dan pelaporan.
b. Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan
1) Membantu pelaksana pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan paramedis
dalam bidang kefarmasian.
2) Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan tenaga medis dan paramedis,
c. Sebagai Pelaksana Penilitian dan Pengembangan
1) Membantu pelaksanaan dan melaksanakan penelitian dan pengembangan
ilmu geriatri di bidang farmasi.
2) Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu penilitian dan
pengembangan ilmu pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
3) Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
4) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan pelayanan geriatri.
5) Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama lintas
program dan lintas sektoral,
20. Dietisien
Tugas Pokok
Melaksanakan asuhan gizi dalam tim geriatri.
Uraian Tugas
a. Sebagai Pelaksana Pelayanan
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan geriatri
yang dibutuhkan.
2) Melaksanakan pelayanan asuhan gizi yang diprogramkan oleh spesialis gizi
klinik, atau disepakati bersama oleh tim geriatri,
3) Melakukan analisis asupan makanan.
4) Pencatatan pelaporan.
b. Sebagai pelaksana Pendidikan dan pelatihan
1) Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan paramedis di lingkungan
pelayanan geriatri.
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara20

2) Berkerjasama dengan, tim/profesi lain dalam pelaksanaan pendidikan dan


pelatihan paramedis.
c. Sebagai pelaksana Penelitan dan Pengembangan
1) Membantu pelaksanaan penilitian dan pengembangan ilmu geriatrik.
2) Bakerjasama dengan semua pihak dalam mambantu penelitian dan
pengembangan ilmu pelayanan geriatri atau pelayanan lainnya yang
berhubungan dengan geriatri.
d. Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral.
1) Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas sektoral yang
berkaitan dengan pelayanan geriatri.
2) Bekerjasma dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama lintas
program dan lintas sektoral,

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara21

BAB III
PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT
A. SISTEM PELAYANAN
Pelayanan Kesehatan Geriatri di Rumah Sakit dilaksanakan melalui pendekatan
tim multidisiplin yang bekerja secara interdisiplin, Tim ini minimal terdiri atas dokter
Geriatris (spesialls penyakit dalam/dokter umum yang terlatih masalah geriatri),
spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi/ dokter

umum terlatih rehabilitasi,

psikiater, perawat dan pelaksana pelayanan rehabilitasi sederhana, misalnya pekerja


sosial medik, fisioterapis. Sesuai dengan makin besar dan makin kompleksnya tugas,
keanggotaan tim bisa ditambah dengan terapis rehabilitasi medik lainnya, dokter
spesialis gizi klinik/ Dokter umum terlatih gizi klinik, famakologis dan lain-lain.
B. ALUR PELAYANAN
Semua pasien lanjut usia yang datang ke Poliklinik akan, dilakukan triase
apakah tergolong ke dalam pasien geriatri. Untuk pasien lanjut usia biasa akan
diteruskan ke dokter spesialis yang sesuai dengan penyakitnya, Apabila tergolong
pasien geriatri (misalnya memiliki : penurunan status fungsional, ada sindrom
geriatri, gangguan kognitif - demensia, jatuh - osteoporosis dan inkontinensia) akan
dilakukan asesment geriatri komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri (TTG).
Model 1. Alur Pelayanan Geriatri di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara22

Dalam penyelenggaraan pelayanan, peran tim terpadu geriatri adalah


memberikan pelayanan kesehatan secara paripurna/ kromprehensif terhadap pasien
geriatri berupa penegakkan diagnosis medik dan fungsional (melalui suatu asesmeni
pengkajian paripurna pasien geriatri), pelayanan non-medikamentosa pada pasien
geriatri bersifat menyeluruh, dengan memperhatikan aspek fisiologi dan nutrisi
pasien.
Saat pasien masih dirawat, selain diberikan pendekatan kuratif dan
rehabilitative, upaya promotif dan preventif yang sesuai tetap diberikan. Setelah
upaya pelayanan terapi medikamentosa dan rehabilitasi di ruang rawat inap
dilaksanakan, pelayanan dilanjutkan dengan upaya pelayanan di klinik asuhan siang
dan atau poliklinik rawat jalan.
Pada pemulangan pasien, dibulatkan perencanaan pemulangan yanq berisi
kegiatan yang dapat dilakukan di rumah. Perencanaan pulang dievaluasi dan akhinya
pasien dapat dipulangkan sepenuhnya ke masyarakat dan mendapatkan pelayanan
geriatri oleh masyarakat melalui pelayanan rujukan.
C. SARANA, PRASARANA DAN PERALATAN
Ruang dan Gedung
1. Lokasi
Lokasi gedung sebaiknya di daerah ruang perawatan, tetapi berdekatan dengan
rehabilitasi medik dan sebaiknya berdekatan dengan akses masuk rumah sakit,
sehingga mudah dicapai oleh pasien, yang umumnya lemah secara fisik. Jika area
tidak mencukupi, day care dapat terpisah dengan ruangan lain tetapi jangan terlalu
jauh.
2. Kebutuhan Ruangan
a. Ruang Tunggu
Harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik untuk pasien dari luar
ataupun dari bangsal yang menggunakan kursi roda atau tempat tidur.
b. Ruang Pendaftaran, Administrasi
Ruangan ini harus cukup luas untuk penempatan meja tulis, lemari arsip untuk
penyimpangan medical record pasien. Letaknya dekat dengan ruang tunggu,
sehingga mudah dilihat oleh pasien yang baru datang.
c. Ruang Tenaga Staf dan Ruang Pertemua
Terdiri dari
1) Ruang ketua tim
2) Ruang staf
3) 1 (satu) ruang pertemuan untuk tim
4) Ruang istirahat karyawan dan pantry
5) Kamar kecil untuk karyawan
d. Ruang Poliklinik

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara23

Ruangan ini dekat dengan ruang pendaftaran serta dilengkapi dengan fasilitas
dan alat-alat Pemeriksaan. Ruangan terdiri dari :
1) Ruang periksa perawat geriatri dan sosial medik untuk melakukan
2)
3)
4)
5)
6)

anamnesis.
Ruang periksa dokter/ tim geriatri
Ruang periksa psikologi
Ruang Gizi Klinik
WC dan kamar mandi
Ruangan diskusi tim geriatri atau pertemuan dengan keluarga pasien

(family meeting).
e. Ruang day care (klinik asuhan siang)
Ruang ini harus luas serta dilengkapi dengan pambagian ruangan, masingmasing:
1) Ruang istirahat dengan tempat tidur dan atau kursi bersandaran tinggi
dilengkapi penyangga kaki
2) Ruang tindakan/periksa bila dibutuhkan
3) Ruang untuk latihan / gymnasium / olahraga ringan
4) Ruang simulasi aktivitas sehari-hari (dapur

kecil

dengan

parlengkapannya, kamar kecil, dll,)


5) Ruang untuk rekreasi / hobi, merangkap ruang makan bersama
6) WC / kamar mandi yang jumlahnya (disesuaikan dengan jumlah
pengunjung dan staf
7) Ruangan assessment dan sosialisasi
8) Ruang terapi okupasi
9) Ruang tamu mebel dan pantry set
f. Ruang bangsal Geriatri akut
Ruang ini harus cukup luas dan setidaknya harus mempunyai fasilitas
1) Bangsal perawatan berkapasitas antara 10-12 tempat tidur, terbagi atas
pria dan wanita dengan bet terpasang disetiap dinding tempat tidur
2) Ruang semi intensif dengan minimal 1 (sate) tempat tidur, terbagi atas
pria dan wanita (disesuaikan dengan kemampuan dan perkembangan)
3) Ruang dokter
4) Ruang rehabilitasi akut
5) Ruang perawat, dengan lokasi yang memungkinkan untuk perawat
melihat semua pasien yang sedang dalam perawatan
6) Kamar mandi dan WC yang jumlahnya sesuai dan dilengkapi dengan
fasilitas dan persyaratan untuk pasien usia lanjut
7) KM / WC khusus untuk perawat dan pengunjung
8) Ruang rapat kecil
9) Gudang
g. Ruang bangsal Geriatri kronis
Ruang ini harus cukup luas dan pada dasamya perlu dilengkapi dengan
fasilitas dan perlengkapan seperti pada bangsal akut. Ukuran / kapasitas,
ruang lebih besar dari bangsal akut, kurang lebih 30-40 tempat tidur, masingmasing untuk pria dan wanita. Perlengkapan fasilitas, sarana dan prasarana
rehabilitasi medis sesuai dengan perlengkapan untuk day care. Sebaiknya

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara24

ruang mempunyai taman yang cukup luas dengan area tempat berjemur pasien
serta dilengkapi kolam dengan air mengalir.
h. Ruang tempat penitipan Lansia (Respite Care)
Ruang ini, mirip dengan ruang rawat kronis namun terdiri atas kamar / kamar
mirip pavilion yang bertujuan memberikar privacy lagi pasien dengan fasilitas
seperti perpustakaan, ruang bersosialisasi dan taman untuk berjalan (taman
mobilisasi) Sebaiknya juga terdapat ruang untuk pertemuan dengan keluarga
pasien yang bergabung dengan runang assessment / ruang rapat.
3. Fasilitas Konstruksi Gedung
a. Jalan
Jalan menuju ke unit pelayanan geriatri harus cukup kuat, rata, tidak licin
serta disediakan jalur khusus pasien / pengunjung dengan kursi roda.
b. Pintu
Pintu dalam ruangan cukup lebar untuk memudahkan pasien lewat dengan
kursi roda atau tempat tidur (lebar sebainya 120 cm terdiri dan pintu 90 cm
dan 30 cm).
c. Listrik
Daya Listrik harus cukup, dengan cadangan daya bila suatu saat memerlukan
tambahan penerangan. Diperlukan stabilisialor untuk menjamin stabilitas
tegangan, dilengkapi dengan generator listrik.

d. Penerangan
Penerangan lorong dan ruang harus terang namun tidak menyilaukan. Setiap
lampu penerangan di atas tempat tidur harus diberi penutup, agar tidak
menyilaukan.
e. Lantai
Lantai harus rata, mudah dibersihkan tetapi tidak licin, bila ada tanjakan atau
tangga harus jelas terlihat dengan wama ubin yang berbeda untuk mencegah
jatuh.
f. Lantai-lantai
Harus kuat dan mudah dibersihkan.
g. Dinding
Harus permanen dan kuat, serta sebaiknya berwarna terang, Khusus untuk
ruang latihan, warna dipilih yang bersifat member semangat, Terdapat
pegangan yang kuat sebaiknya terbuat dari kayu di sepanjang dinding (hand
rait).
h. Ventilasi
Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi. Ruangan yang menggunakan
pending / air condition harus dilengkapi cadangan ventilasi untuk
mengantisipasi apabila Sewaktu/waktu terjadi kematian arus listrik.
i. Kamar mandi dan WC
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara25

Menggunakan kloset duduk dengan pegangan di sebelah kanan dan kirinya.


Shower dilengkapi dengan tempat duduk dan pegangan. Gagang shower
diletakkan sesuai agar mudah dijangkau oleh pasien daim posisi duduk.
Demikian pula tempat sabun diletakkan sedemikian agar mudah dijangkau
pasien. Ada bel untuk meminta bantuan: pintu membuka keluar.
j. Air
Penyediaan air untuk kamar mandi, WC, cuci tangan harus cukup dan
memenuhi persyaratan. Semua fasilitas gedung dan lingkungan harus
mengacu kepada pedeman PU tentana standar teknis eksesibilitas gedung dan
lingkungan.
4. Lain-lain
a. Pada dinding-dinding tertentu harus diberi pengaman dan kayu atau
alumunium (leuning) yang berfungsi sebagai pegangan bagi pasien pada saat
berjalan serta untuk melindungi dinding dari benturan kursi roda.
b. Agar dihindari sudut-sudut yang tajam pada dinding atau bagian tertentu
untuk menghindari kemungkinan terjadi bahaya / trauma.
c. Disediakan wastafel pada setiap ruangan pemeriksaan, pengobatan dan lainlain.
Peralatan
Peralatan yang memadai baik kuantitas maupun kualitasnya sangat, membantu
kelancaran pelayanan. Sistem pelayanan yang dipergunakan turut menentukan jumlah
peralatan yang dibutuhkan dalam kualitas pelayanan yang sama. Peralatan yang
diperlukan meliputi peralatan untuk pemeriksaan, peralatan terapi dan peralatan
latihan. baik latihan perorangan maupun kolompok yang disesuaikan dengan jenis
dan klasifikasi pelayanan Rumah Sakit seperti terlihat pada tabel 2 dibawah lni.
Kebutuhan peralatan disusun berdasarkan
1. Kebutuhan masing-masing profesi
2. Rata-rata jumlah kunjungan setiap hari dan angka rata-rata pemakaian tempat
tidur/ Bed Occupancy Rate / BOR bagi kunjungan rawat inap
3. Evaluasi kemampuan alat / efisionsi penggunaan alat
4. Kelas RS
5. Prasarana yang tersedia
Jenis Tabel 2. Perlatan
No

Jenis Alat

1
2
Layanan Rawat Jalan
1
Meja Periksa (adjustable)
2
Meja-kursi dokter dan pasien

Jenis
Ruangan
3

Strata / Klasifikasi Pelayanan


Rujukan Tertinggi
4

Ruang

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara26

3
EKG
4
Lihgt box
5
Bioelectrical impedance
Layanan Rawat Inap Akut
6
Tempat tidur pasien (adjustable)
7
Oksigen
8
Suction
9
Komod
10 Lihgt box
11 EKG
12 Blue bag
13 Chair scale
14 Timbangan rumah tangga
15 Paraller bar
16 Walker
17 Stick
18 Tripot
19 Quadripot
20 Kursi roda
21 Titing tanle
22 Meja fisioterapi
23 Paralel bar
24 Alat diatermi
25 TENS
26

No

Jenis Alat

1
2
Layanan klinik Asuhan Siang
26 Paraller bar
27 Sepeda statis
28 TENS
29 EKG
30 Tongkat ketiak
31 Tongkat tangan
32 Tripod, walker, kursi roda
33 Grip exerciser, bantal pasir
34 Wax, paraffin batah, matras
35 Intermitten pneumatic
compression
36 Oxygen silinder portable, ifuse
set
37 Standar infus, alat inhalasi
38 Thera band, gimnic arte 75
39 Softgym over, body ball 75
40 Padded U sling with ad support
41 Nylon mesh bath sling
42 Convertible exercise training
staircase
43 Endorphin pedal cycle
44 Hungger exercise weight 48

Poliklinik

Ruang
Perawatan
Pasien

Ruang
Fisoterapi
Pasien

Jenis
Ruangan
3

Strata / Klasifikasi Pelayanan


Rujukan Tertinggi
4

Ruang
Klinik

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara27

45 Vinnyl dumble set


46 Multipurpuse combination rack
47 Walbar
48 Pulley exercise
49 Shoulderwheel exercise
50 Quadricaps exercise
51 Mobile steratcher
Layanan Rawat Inap Kronis
52 Tempat Tidur pasien
53 Kursi roda, walker, tripod,
quadripod
54 Komod
55 Light box, senter, hammer reflex

Ruang
Rawat
Inap &
Respite
Unit

D. PENCATATAN DAN PELAPORAN


Catatan diverifikasi dan ditandatangani oleh dokter geriatrik yang melakukan
pelayanan geriatri dan bertanggungjawab atas semua yang dicatat tersebut.
Pencatatan

menggunakan

status

terpadu

yang

terdiri

dari

penilaian

permasalahan medik termasuk penilaian status mini nutrisi, status fungsional, status
kognitif, status afektif dan kondisi social.
Pelaporan mengikuti Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) dan dikirim setiap
ke Ditjen Bina pelayanan Medik Depkes RI cq bagian Program dan Informasi &
Dinkes. (Kab/Kota/Propinsi) secara berjenjang.
E. SISTEM PEMBIAYAAN
Pembiayaan pelayanan geriatri di RS seperti jugs pelayanan kesehatan lainnya
mengacu pada Indonesian Case Based Group (INA-CBG), Di dalam INA-CBG
dilakukan pengklasifikasian setiap tahapan pelayanan kesehatan sejenis ke dalam
kelompok yang mempunyai gejala klinis yang sama.
F. MONITORING DAN EVALUASI
Monitoring dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna
mewujudkan keberhasilan program pelayanan kesehatan bagi pasien lanjut usia atau
pasien geriatri. Pemantauan dan evaluasi dimaksud harus ditindaklanjuti untuk
menentukan factor-factor yank potensial berpengaruh agar dapat diupayakan
penyelesaian yang efektif. Diperlukan sejumlah indicator untuk memantau
pelaksanaan program pelayanan kesehatan terhadap pasien geriatri. Indikator tersebut
adalah :
a. Lama rawat
Lama rawat pasien geriatri di ruang rawat akut tergantung dari kemampuan tim
terpadu geriatri, serta dukungan sarana dan prasarana. Makin terampil dan Makin
RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara28

lengkap tentu lama rawat akan semakin singkat. Rata-rata lama rawat pasien
geriatri yang masuk karena mengalami geriatric giants dan dirawal inap dengan
menerapkan pengkajian paripurna pasien geriatri adalah 12 hari.
b. Status fungsional
Status fungsional pasien diukur sejak pasien masuk RS sampai saat pemulangan.
Diukur rearata kenaikan skor status fungsional pasien geriatri dengan
karakteristik seperti diatas adalah 4/20 jika menggunakan instrument ADL
Barthel.
c.

Kualitas hidup
Penilaian kualitas hidup harus menggunakan instrument yang mampu menilai
kualitas hidup terkait kesehatan (health related qualityof life = HRQoL). Salah
satu instrument yang sering digunakan adalah EQ5D (Euro-Quality of live five
dimension) yang mengukur lima dimensi atau aspek yang mempengaruhi

kesehatan. Standar nilai EQ5D 0,71 dengan EQ5D - VAS minimal 791%.
d. Rehospitalisasi
Rehospitalisasi adalah perawatan kembali setelah pulang ke rumah dari rumah
sakit. Parawatan yang terjadi kombali dalam 30 hari pertama pasca rawat
menggambarkan adanya pemasalahan kesehatan yang sesungguhnya belum
optimal ditatalaksana di rumah sakit. Persentase maksimal rehospitalisasi pasien
geriatri pascarawat inap akut adalah 15%, Rehospitalisasi ini dapat dipegaruhi
oleh kesiapan tim terpadu geriatri serta dukungan yang ada di rumah sakit
rehospitalisasi juga tak terlepas dari pengaruh kemampuan Puskesmas

dan

community based geriatric service,


e. Kepuasan pasien
Kepuasan pasien, diukur saat pasien pulang dengan instrument yang secara
sahibh dapat mengukur kepuasan pasien. Salah satu instrumen yang sering
digunakan adalah Patient's satisfaction questionair (PSQ) yang telah diuji
kesahihan (Spearman correlation coefficient : 0,383 0.607 ; p < 0,01) dan
keandalannya (Cronbach's alpha: 0,684.). Instrumen ini memiliki nilai standar
minimal 190.

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara29

BAB IV
PENUTUP
Pedoman Pelayanan Kesehatan Geriatri di RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh
Utara ini diharapkan dapat menjadi Panduan Bagi Rumah Sakit yang akan
menyelenggarakan pelayanan kesehatan geriatri. Oleh karena itu, setiap RSU Cut
Meutia Kabupaten Aceh Utara diharapkan dapat menyesuaikan dengan ketentuan
yang, terdapat dalam buku pedeman ini dan dapat mengembangkannya sesuai dengan
situasi dan kondisi yang kondusif bagi RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara.
Diperlukan dukungan penuh dan pimpinan rumah sakit dan segenap jajaran
manajemen agar program pelayanan kesehatan bagi usia lanjut usia di rumah sakit ini
dapat berjalan secara maksimal. Berbagai pihak yang dapat turut berperan akan ikut
meningkatkan citra rumah sakit terutama dalam pelayanan terhadap populasi
masyarakat yang memerlukan pelayanan khusus ini.

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara30

RSU Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara31

Anda mungkin juga menyukai