Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN KASUS UJIAN

Oleh :
Mustika zeinia malinda
1102010188

Preseptor:

dr. Adhi Wibowo Nurhidayat , Sp.KJ (K),MPH

KEPANITERAAN KLINIK STASE KEDOKTERAN JIWA


RS JIWA ISLAM KLENDER
PERIODE 5 DESEMBER 2016 7 JANUARI 2017
STATUS PSIKIATRI

1. IDENTITAS PASIEN
Nama

: An.P

Jenis kelamin

: Perempuan

Usia

: 15 tahun

Tempat/ tanggal lahir

: Jakarta, 13 februari 2001

Agama

: Islam

Suku/ Bangsa

: Sunda/ Indonesia

Alamat

: Bekasi selatan

Status pernikahan

: Belim menikah

Pekerjaan

:Pelajar

Pendidikan Terakhir : SMP


Tanggal masuk RSJIK : 28 Desember 2016
Riwayat perawatan
a. Rawat inap

: 28 Desember 2016(saat ini)di Rumah Sakit

Jiwa Islam Klender (RSJ Islam Klender)

I.

RIWAYAT PSIKIATRI
Auto Anamnesis : Dilakukan di Ruang Perawatan Wanita RSJ Islam
Klender pada : Selasa 3 januari 2017 pukul 15.00
Rabu 4 Januari 2017 pukul 10.00
Allo Anamnesis

: Via telpon dengan Ayah dan Ibu pasien 4 Januari

2017
. Dilakukan di Ruang Perawatan Wanita RSJ Islam
Klender

Keluhan Utama
Pasien marah marah dan bicara kasar sejak 2 minggu SMRS

Keluhan Tambahan
merasa mendapat perlakuan berbeda dari ibu pasien, berkurangnya
minat dan motivasi dalam hidup dan untuk beraktivitas, pasien
menarik diri (lebih sering menyendiri)

Riwayat Gangguan Sekarang


Pasien datang diantar oleh orang tua pasien dengan
keluhan pasien sering marah-marah dan berkata kasar sejak 2
minggu.

yang

lalu

Pasien

mengalami

marah-marah

dengan

Ibu,adik,dan nenek pasien.


Dua minggu sebelum masuk rumah sakit, orang tua pasien mengatakan pasien
pernah mengucapkan keinginan untuk mati saja karena merasa menyusahkan orang tua
dan tidak berguna, pasien timbul Namun hal tersebut hanya sebatas keinginan,tidak ada
perbuatan yang menjurus kearah perbuatan bunuh diri.
Pasien menyangkal pernah merasa sangat senang berlebihan dan membuat dirinya
membagi-bagikan sejumlah uang kepada orang lain.
Keluhan-keluhan tersebut berlangsung terus-menerus hingga saat ini dan
menimbulkan kekhawatiran keluarga akan kondisi pasien menjadi lebih buruk sehingga
keluarga memutuskan untuk membawa pasien ke RSJIK. Keluarga pasien mengatakan
belum pernah mengobati pasien dengan upaya medis.Pasien hanya dibawa ke tokoh
spiritual saja.
Pasien memiliki penyakit myopia.Saat ini pasien menggunakan kacamata minus 9.
Pasien mulai menggunakan kacamata sejak TK. 1 bulan yang lalu pasien dibawa oleh
ayah pasien ke rumah sakit persahabatan untuk kontrol mata,hasilnya hanya dikatakan
pasien mengalami mata lelah tidak terdapat peningkatan ukuran kacamata (kaca mata

masih sesuai). Riwayat hipertensi (-), diabetes melitus (-), demam kejang (-), tumor
kepala (-), trauma kepala (-).

Riwayat Gangguan Sebelumnya


Pada

bulan

juni

2015

(1,5

tahun

yang

lalu)

pasien

dipindahkan sekolah oleh orang tua pasien.Awalnya pasien bersekolah


di SMP 4 Cibarusa kemudian pasien pindah ke SMA PGRI Bintara.Di
Bintara

pasien

tinggal

dirumah

tante

pasien.

Menurut

pasien,pasien dipindahkan dikarenakan dirumah


marah-marah kepada Ibu dan adik

ibu

pasien sering

pasien. Saat marah-marah

seringkali pasien mengeluarkan kata-kata kasar dan menyebut


mereka

seperti binatang seperti

anjing

setan

dsb

sambal

melempar barang yang ada didekat pasien. Pasien marah-marah


hanya jika sedang berada dirumah. Dirumah Tante pasien atau
disekolah pasien tidak pernah marah. Pasien mengatakan penyebab
pasien marah karena merasa yakin ibu pasien pilih kasih dengan
adik pasien. Pasien merasakan ibu pasien selalu memebedakan
perlakuan antara pasien dan adik nya.

Ketika dikonfirmasi kepada

orang tua pasien, orang tua pasien mengatakan memperlakukan anak


nya sama rata. Pasien mengatakan tidak ada bisikan ataupun suruhan
orang lain atau kekuatan dari luar yang menyuruh pasien untuk
marah, pasien tidak melihat keluarga pasien berubah bentuk menjadi
sosok

hantu

ataupunbinatang.Pasien

juga

tidak

memiliki

kecurigaan kepada keluarga ataupun siapapun akan menyakiti dan


berbuat jahat pada pasien.
Pada bulan Agustus 2015 pasien mulai sering merasakan
kegerahan.

Pasien

mengatakan

kegerahan

akibat

emosi

yang

memuncak,pasien menjadi sering mandi berkali-kali serta lama di


dalam

kamar

mandi

(2-3

jam).

Ketika

dikonfirmasi

kepada
4

pasien,pasien dikamar mandi lama dikarenakan ingin menyendiri


(ingin menghindari orang-orang dirumah).
Pada bulan Desember 2015(1 tahun yang lalu) pasien mulai
merasakan sulit untuk konsentrasi dan menerima pelajaran. Pasien
merasakan

jika

dipaksa

menerima

pelajaran

pasien

menjadi

pusing.Ibu pasien mengatakan pada saat awal pindah sekolah pasien


masih

bisa

mengikuti

pelajaran

akademik dari SD hingga SMP

seperti

biasanya.

Kemampuan

dikatakan cukup baik tidak ada

masalah.
Sejak pasien berhenti dari sekolah(Juli 2016), menurut ibu
pasien prilaku pasien semakin mengkhawatirkan. Dirumah pasien
menjadi semakin sering marah-marah dan menyebut kata-kata
binatang kepada ibu,adik,dan nenek pasien. Saat marah pasien
melemparkan benda-benda kearah ibu pasien. Saat pasien berhenti
sekolah pasien kehilangan minat untuk. Dirumah pasien hanya tidurtiduran, menyendiri atau berdiam diri dikamar mandi. Pasien menjadi
tidak mau makan hingga berat badan pasien menurun. Pasien juga
sudah tidak memperdulikan(merawat) diri lagi seperti tidak pernah
merapikan diri, bersisir dan tidak merasakan jika sedang digigit
nyamuk hingga menyebabkan banyaknya bekas gigitan nyamuk di
bagian tangan dan kaki pasien.Pasien juga mulai menarik diri dari
teman-temannya dan lingkungan serta lebih banyak diam.Pasien
berbicara hanya ketika sedang marah saja dengan mengucapkan
kata-kata kasar.
1) Gangguan Psikiatri
Pasien belum pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya (baru kali ini).
2) Gangguan Medik
Pasien memiliki penyakit myopia.Saat ini pasien menggunakan kacamata minus 9
Pasien mulai menggunakan kacamata sejak TK. 1 bulan yang lalu pasien dibawa oleh
ayah pasien ke rumah sakit persahabatan untuk kontrol mata,hasilnya hanya dikatakan
pasien mengalami mata lelah tidak terdapat peningkatan ukuran kacamata (kaca mata

masih sesuai). Riwayat hipertensi (-), diabetes melitus (-), demam kejang (-), tumor
kepala (-), trauma kepala (-).
3) Gangguan Zat Psikoaktif
Pasien mengaku tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang seperti
narkotika ataupun alkohol.

Riwayat Kehidupan Pribadi Sebelum Sakit


1) Riwayat Prenatal dan Perinatal
Pasien merupakan anak pertama dari 3 bersaudara. Pasien lahir secara spontan
normal, cukup bulan, dan ditolong oleh bidan. Pasien tidak terdapat cacat fisik bawaan.
2) Masa Kanak-Kanak Dini (0-3 tahun)
Pasien diasuh oleh kedua orang tuanya, mendapat ASI selama 1 tahun. Pasien tidak
mengalami kesulitan makan dan gangguan pola tidur. Pasien tumbuh normal seperti
anak

seusianya,

pertumbuhan

normal,

tidak

terdapat

gangguan

pertumbuhan dan perkembangan awal. Pasien dapat bersosialisasi bersama


saudara saudaranya atau dengan teman temannya.
3) Masa Kanak-Kanak Pertengahan (3-11 tahun)
Pasien mengatakan secara fisik pasien tumbuh seperti layaknya anak seusianya.
Pasien tidak mengalami masalah dan kesulitan berinteraksi dengan lingkungan dan
teman sebayanya.Pasien dikenal sebagai anak yang cukup ceria. Pasien tidak mengalami
kesulitan dalam belajar.Prestasi di bidang akademik cukup baik karena beberapa kali
pasien mendapat peringkat 10 besar.
4) Masa Pubertas dan Remaja (11-15 tahun)
Pasien adalah orang yang cukup mudah bergaul dan memiliki banyak teman
disekolah ataupun di lingkungan tetangga. Hubungan pasien dengan anggota keluarga
baik. Ibu pasien mengatakan sebelum pasien berubah menadi sosok yang sering marahmarah,hubungan pasien dengan ayah,ibu,adik-adik serta nenek pasien dikatakan baik
dan akrab. Pasien sangat jarang mendapat perlakuan kasar dari anggota keluarga lain.

a. Hubungan Sosial
Pasien mengatakan di sekolah ataupun dilingkungan tetangga tidak

memiliki

masalah dengan teman-teman.Di sekolah baru pasien teman-teman menerima pasien


dengan baik .Pasien merasakan penyebab pasien marah kepada ibu karena pasien
merasa ibu pasien pilih kasih.Pasien merasa jika adik pasien lebih jarang dimarahi
disbanding pasien. Di sekolah sebelum pasien menjadi sosok yang marah-marah,pasien
adalah sosok yang terbuka dan mudah bergaul. Pasien mengatakan tidak ada masalah
dengan teman-teman disekolah dan lingkungan tetangga. Saat ini pasien menarik diri
(lebih sering menyendiri),jarang berbicara lebih banyak diam.
b. Riwayat Keagamaan
Pasien mengaku beragama Islam. Pasien tumbuh dalam lingkungan beragama
Islam yang baik, dan banyak memberikan batasan pada pasien. Pasien cukup rutin
melaksanakan shalat 5 waktu,Tetapi semenjak pasien sering marah-marah(sejak 1,5
tahun yang lalu) pasien tidak pernah lagi melakukan kegiatan keagamaan(sholat atau
mengaji)

c. Riwayat Pelanggaran Hukum


Pasien tidak pernah melanggar hukum
d. Riwayat Psikoseksual
Pasien tidak pernah mengalami masalah seksual dan tidak pernah mengalami
pelecehan seksual. Sikap terhadap lawan jenis baik.
e. Riwayat perkembangan motorik dan kognitif
Dalam perkembangan fisik pasien sesuai dengan usianya dan dalam perkembangan
kognitif normal. Pasien tidak pernah tinggal kelas. Tetapi sejak 1,5 tahun terakhir
pasien mengatakan sulit menerima pelajaran di sekolah dan sulit berkonsentrasi.
f. Masalah emosi dan fisik

Pasien bersifat emosional dan suka marah-marah kepada ibu dan adik(pertama)
dan nenek pasien sejak 1,5 tahun terakhir. Tetapi dengan anggota keluarga yang
lain,teman ataupun tetangga pasien tidak pernah marah. Sebelum pasien menjadi sering
marah-marah,pasien adalah pribadi yang mudah bergaul dan ceria.Namun sekarang
pasien berubah menjadi sosok yang pendiam dan tertutup.

Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Pasien dilahirkan dalam
keluarga sederhana. Ibu pasien merupakan seorang ibu rumah tangga. Sedangkan ayah
pasien merupakan karyawan pabrik. Sebelum perubahan prilaku pasien(1,5 tahun),
pasien cukup dekat dengan ayah,ibu,adik-adik dan nenek nya. Tetapi sejak 1,5 tahun
terakhir pasien merasa ibu pilih kasih.Pasien merasa ibu hanya sayang kepada adik
nya saja dan adik nya jarang dimarahi. Pasien merasa sangat yakin mendapat perlakuan
yang berbeda dari ibu pasien. Tetapi ketika dikonfirmasi kepada ibu pasien,ibu pasien
mengatakan memperlakukan anak nya dengan sama tidak ada perbedaan.
Pasien memiliki 2 orang adik perempuan. Pasien memiliki jarak usia dengan adik
yang pertama sekitar 5 tahun dan adik kedua 10 tahun. Di lingkungan keluarga tidak ada
yang mengalami gangguan jiwa.

Gambar 1. Genogram Keluarga An.A(tgl 3 Januari 2017 )


Perempuan

Laki-laki

Pernikahan

Garis Keturunan

Pasien

II.

STATUS MENTAL
Diambil pada tanggal 3 Januari 2017

Deskripsi Umum
1) Penampilan
Pasien perempuan berusia 15 tahun

dengan tampilan sesuai dengan sesuai

usianya, memiliki tinggi badan 155 cm dan berat badan 40 kg(terlihat kurus)
mengenakan pakaian berupa baju kaos polos berwarna pink dan celana panjang hitam
polos dengan beralaskan kaki berupa sandal Swallow .Pasien berambut pendek, warna

kulit sawo matang. Kaki dan tangan terlihat banyak bekas digigit jamuk. Gigi pasien
tampak berwarna kekuningan.

2) Perilaku dan Aktivitas Psikomotor


Sebelum wawancara, pasien tampak sedang berbaring di kamar nya. Selama
wawancara berlangsung, pasien tampak tenang dengan posisi duduk di kasur, mata
seringkali melihat ke arah sekitar (kontak mata dengan pemeriksa hanya sesekali)
3) Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien cukup kooperatif untuk menjawab pertanyaan yang diajukan dan tidak ada
kecurigaan ketika di wawancara. Pasien dapat menjawab semua pertanyaan yang
diajukan. Pasien bersikap tenang dan berperilaku sopan.

Pembicaraan
1) Volume

: Rendah

2) Irama

: Teratur

3) Kelancaran

: Lancar, artikulasi dan intonasi jelas

4) Kecepatan

: Sedang

5) Gaya Berbicara

: Tenang

6) Gangguan Berbicara : Tidak ada afasia, disartria, maupun ekolalia

Mood dan Afek


1)

Suasana Perasaan / Mood

: hipotimia

2)

Afek

: Menyempit

3)

Keserasian

: Serasi

Gangguan Persepsi
10

A. Halusinasi
1) Auditorik

: Tidak Ada

2) Visual

: Tidak Ada

3) Taktil

:Tidak Ada

4) Olfaktorik

: Tidak Ada.

B. Ilusi

: Tidak Ada

C. Derealisasi

: Tidak ada

D. Depersonalisasi

: Tidak Ada

Proses Pikir
1. Proses Pikir
A. Produktivitas

Cukup

Ide.

Pasien

dapat

menjawab semua pertanyaan pemeriksaan


B. Kontinuitas
1) Asosiasi longgar

: Tidak Ada

2) Inkoherensia

: Tidak Ada

3) Flight of ideas

: Tidak Ada

4) Neologisme

: Tidak Ada

5) Terhambat

: Tidak Ada

C. Hendaya Bahasa

: Tidak ada

2. Isi Pikir
A. Preokupasi

: Tidak Ada

B. Waham

Waham Bizzare : Tidak Ada


Waham Paranoid
a. Waham kebesaran

: Tidak ada

11

b. Waham kejaran

: Ada

c. Waham rujukan
: Tidak Ada
d. Waham Cemburu
:Tidak ada
e. Waham dikendalikan:
a) Thought echo
b) Thought broadcasting
c) Thought withdrawal
d) Thought insertion
e) Thought control
f) Delusion of passivity
g) Delusion of control
h) Delusion of influence

: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak Ada
: Tidak Ada

C. Gagasan bunuh diri dan membunuh

Ada(pasien

merasa tidak berguna dan menyusahkan orang tua)


D. Obsesi dan kompulsi

:Tidak Ada

E. Fobia

: Tidak Ada

Sensorium dan Kognitif


1. Kesadaran : Kompos mentis
2. Orientasi
a. Waktu Baik (pasien dapat menyebutkan waktu, hari, tanggal,
bulan dan tahun pada saat pemeriksaan)
b. Tempat Baik (pasien dapat menyebutkan bahwa saat ini
sedang berada di Rumah Sakit Jiwa Islam Klender Jakarta di
Indonesia)
c. Orang Baik (pasien tahu bahwa ia sedang diwawancarai oleh
dokter muda dan mengenali beberapa pasien lainnya)

3. Daya ingat :
a.

Segera

Baik

(pasien

dapat

mengingat tiga benda yang pemeriksa ajukan yaitu TV, meja


dan kursi)
b.

Jangka pendek Baik (pasien dapat


mengingat makanan yang dimakan saat sarapan)
12

c.

Jangka menengah Baik (pasien


ingat berhenti sekolah sejak 1 tahun yang lalu)

d.

Jangka panjang Baik (pasien dapat


mengingat teman saat SD dan tanggal saat pasien lahir)

4. Perhatian

: Baik (Pasien dapat menyebutkan dari

belakang huruf yang terdapat pada kata DUNIA)


5. Kemampuan Visuospasial : Baik (Pasien dapat menggambar segi 5
yang berhimpitan )
6. Pikiran abstrak

: Baik (Pasien dapat menyebutkan

persamaan dan perbedaan jeruk dan bola)


7. Pengetahuan umum dan intelegensi : Baik (Pasien mengetahui
nama presiden RI saat ini)

Daya Nilai
1. Uji daya nilai

: Baik

Pasien dapat menilai baik sebuah situasi imajiner yang akan


dilakukannya dan dampak perbuatan yang dilakukannya saat
menemukan

dompet

di

jalan.

Pasien

menganggap

bahwa

perbuatan mengambil dompet tersebut tidak baik.Jika menemukan


dompet pasien akan mengembalikan nya,
2. Daya nilai sosial

: Cukup

Pasien terlihat sebagai orang yang pendiam dan tertutup.Pasien


dalam keseharian hanya tidur-tiduran dikamar,bila keluar kamar
hanya untuk makan.Saat ditanyakan ke pasien,Pasien mengatakan
hal tersebut dikarenakan malu dan tidak mudah bersosialisasi

RTA ( Reality Test Ability )


RTA Terganggu

Tilikan
Derajat 1 (Penyangkalan total terhadap penyakitnya)

13

Taraf Dapat Dipercaya


Dapat

dipercaya

(Setelah

dilakukan alloanamnesa

terdapat

persamaan antara keterangan yang diberikan pasien saat ditemui


beberapa kali(konsisten).

III.

STATUS FISIK
1. Keadaan Umum
: Baik, tampak tidak sakit
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 100/70 mmHg
b. Nadi
: 80x/ menit
c. Suhu
: 36,5oC
d. Pernafasan
: 20x/ menit
4. Kulit
: kuning langsat, ikterik(-), sianosis(-),
turgor baik, kelembaban normal.
5. Kepala
: Normocephali, rambut lurus berwarna hitam dan
tidak rontok.
6. Mata
: lingkaran hitam bawah mata,Pupil bulat isokor, refleks
cahaya
langsung +/+, refleks cahaya tidak langsung -/+, konjungtiva
anemis -/-, sklera ikterik -/7. Hidung
: Bentuk normal, septum deviasi (-), nafas cuping
hidung (-), sekret -/-.
8. Telinga
: Normotia, membran timpani intak +/+,nyeri tarik9. Mulut
: Bibir coklat, agak kering, sianosis (-), sariawan (-),
trismus (-), halitosis (-), candidiasis(-).
10. Lidah
: Normoglossia, warna merah muda, lidah kotor (-),
tremor (-), deviasi (-)
11. Gigi
: kekuningan
12. Uvula
: Letak di tengah, hiperemis (-)
13. Tonsil
: T1/T1, tidak hiperemis
14. Tenggorokan
: Faring tidak hiperemis
15. Leher
: KGB supra klavikular tidak teraba membesar,
kelenjar tiroid tidak teraba membesar, trakea letak normal
Thorax
A. Paru
1) Inspeksi
: Bentuk dada normal, simetris dalam keadaan statis
maupun

dinamis, sikatriks (-), pulsasi abnormal (-),

gerak napas simetris, irama teratur, retraksi


suprasternal (-)
14

2) Palpasi

: Gerak napas simetris, fremitus vocal dan fremitus

3) Perkusi
4) Auskultasi

taktil simetris.
: Sonor di semua lapangan paru.
: Suara napas vesikuler, ronchi -/-, wheezing -/-

B. Jantung
1) Inspeksi
: Ictus cordis tidak tampak.
2) Palpasi
: Teraba ictus cordis.
3) Perkusi
: Batas jantung normal.
4) Auskultasi : S1 normal,S2 normal,reguler, murmur (-),gallop(-)
Ekstremitas
1) Atas
: Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-).
2) Bawah
: Akral hangat, sianosis (-), edema (-), deformitas (-)
Status Neurologis
1 Tanda rangsang meningeal
: Tidak ada
2 Refleks fisiologis
: (+) normal
3 Refleks patologis
: Tidak ada

IV.

IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA

Berdasarkan anamnesis didapatkan anak-anak berusia 15 tahun, agama islam,


suku sunda, pendidikan terkahir SMP,pelajar(berhenti sekolah kelas 3 SMP). Pasien
dengan keluhan pasien sering marah-marah dan berkata kasar sejak
2 minggu yang lalu Pasien mengatakan penyebab pasien marah karena merasa
yakin ibu pasien pilih kasih dengan adik pasien. Pasien merasakan ibu pasien selalu
memebedakan perlakuan antara pasien dan adik nya. Ketika dikonfirmasi kepada orang
tua pasien, orang tua pasien mengatakan memperlakukan anak nya sama rata akibat
emosi yang memuncak,pasien menjadi sering mandi berkali-kali serta lama di dalam
kamar mandi (ingin menghindari orang-orang dirumah).Pada bulan Desember 2015(1
tahun yang lalu) pasien mulai merasakan sulit untuk konsentrasi dan menerima
pelajaran.
Saat pasien berhenti sekolah pasien kehilangan minat untuk malakukan aktivitas.
Dirumah pasien hanya tidur-tiduran, menyendiri atau berdiam diri dikamar mandi.
Pasien menjadi tidak mau makan hingga berat badan pasien menurun. Pasien juga sudah
tidak memperdulikan(merawat) diri lagi.Pasien juga mulai menarik diri dari temantemannya dan lingkungan serta lebih banyak diam.
Dari pemeriksaan status mental didapatkan, Mood hipotimia, Afek menyempit, waham
kejar, tilikan derajat 1,RTA terganggu

V.

DAFTAR MASALAH

15

1. Organobiologik

Belum

diketemukan

kelainan

organik

yang

menyebabkan penyakit(perlu observasi)


2. Psikologik dan perilaku : Mood hipotimia, Afek menyempit, waham kejar,RTA
terganggu.Tilikan derajat 1.
3. Sosial budaya dan lingkungan lain

: Pasien meyakini ibunya membedakan

perlakuan antara dirinya dan adiknya

VI.

FORMULASI DIAGNOSTIK
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan pola perilaku dan psikologis
yang secara klinis bermakna dan menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan
hendaya (impairment/ disability) dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
yang biasa, dan fungsi pekerjaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pasien ini menderita gangguan jiwa.
Berdasrkan PPDGJ-111 kasus ini digolongkan
AKSIS I

: F20.0 Skizofrenia paranoid

Pada pasien didapatkan :

Gejala gejala:pasien marah-marah kepada ibu dan adik pasien


karena merasa adanya keyakinan yang kuat tentang perbedaan
perlakuan oleh ibu pasien kepada pasien dan adik pasien,
berkurangnya minat dan motivasi dalam hidup dan untuk
beraktivitas, pasien menarik diri (lebih sering menyendiri),jarang
berbicara lebih banyak diam,kesulitan untuk memusatkan

perhatian.
Adanya stress yaitu masalah keluarga
Tidak ada penyebab kelainan organik(butuh observasi) dan
penggunaan napza.
Mood hipotimia, Afek menyempit, waham kejar,RTA
terganggu.Tilikan derjat 1

AKSIS II
Belum dapat ditentukan adanya gangguan kepribadian karena usia pasien
belum 18 tahun.Tidak tanda retardasi mental.

16

AKSIS III
Pada Aksis III terdapat masalah penyakit Miopia H52.00
AKSIS IV
Familly Support
AKSIS V

GAF saat ini

GAF 1 tahun sebelumnya :


disabilitas sedang

VII.

45 gejala berat, disabilitas berat


58 beberapa gejala sedang(moderate) dan

TATALAKSANA

1. Non Farmakoterapi
Psikoterapi :
a Psikoterapi suportif
Memberikan dukungan dan perhatian kepada pasien agar selalu semangat
menjalani pengobatan dan mau memanfaatkan dan melakukan hobi yang ia
miliki(menggambar) sebagai media pengalih perhatian agar tidak mudah marahmarah lagi dan selalu berfikiran positif.
b Psikoterapi reedukatif
a. Terhadap Pasien
i. Memberikan informasi kepada pasien dan edukasi
mengenai penyakit yang dideritanya, gejala-gejala,
dampak, faktor -faktor penyebab, pengobatan
ii. Memotivasi pasien agar lebih dapat mengingat Allah
di

kehidupannya

sehari

hari

agar

mendapat

ketenangan dan mengingatkan prilaku marah-marah


kepada orang tua adalah perbuatan yang tidak baik.
b. Terhadap Keluarga Pasien
i. Melibatkan keluarga dalam pemulihan, agar tetap
memberi dukungan dan kasih sayang kepada pasien
dan menciptakan suasana ketenangan di rumah.

17

ii. Me-reedukasi

keluarga

tentang

pentingnya

mengawasi untuk mengkonsumsi obat yang diberi


dan kontrol rutin setelah pulang dari rumah sakit
guna perbaikan kualitas hidup pasien.
2. Farmakoterapi :
Risperidon 2mg 2x1

VIII.

PROGNOSIS

1. Quo ad Vitam

: Ad Vitam

2. Quo ad Functionam

: Dubia ad bonam

3. Quo ad Sanationam

: Dubia ad bonam

18

Anda mungkin juga menyukai