Transient tics disorder merupakan sebuah gangguan neurologis yang sering ditemukan pada anak anak hingga usia 18 tahun. Penderita transient tics disorder ini sering dianggap memiliki kelainan mental dan bahkan banyak yang mengira bahwa anak tersebut kerasukan roh halus. Sehingga tidak jarang seorang anak dengan transient tics disorder sering dikucilkan oleh teman, lingkungan sekitar dan bahkan oleh keluarga. Hal tersebut membuat keadaan seseorang dengan transient tics disorder semakin terpuruk dan menyebabkan munculnya kelainan yang lebih parah dan sulit untuk bisa kembali normal seperti anak anak lainnya. Kelainan ini lebih sering terjadi pada anak laki laki dari pada perempuan dan biasanya bersifat herediter dengan perbandingan 2 : 1 sampai 4 : 1. Transient tics disorder adalah sebuah gangguan yang terdiri dari tic motorik dan tic vocal tunggal atau multiple yang terjadi beberapa kali dalam sehari yang berlangsung singkat dan bersifat sementara. Hal ini berlangsung selama sekurang kurangnya 4 minggu tetapi tidak lebih dari 12 bulan, berturut turut dan biasanya tidak berhubungan dengan masalah tingkah laku khusus. Misalnya, seseorang yang menderita tics dapat berkedip cepat dan berulang-ulang , bahkan jika tidak ada yang mengganggu matanya serta mengucapkan hal hal yang tidak sesuai dengan gerakan yang dilakukannya seperti mendengkur, menghirup, mendengkur dan suara aneh lainnya.