Mulai kenal irama dan mulai membuat gerakan-gerakan yang berkaitan dengan menari Berlari, namun belum dapat melambat atau membelok Melompat dengan 2 kaki Berdiri dengan satu kaki selama beberapa saat Naik turun 4-6 anak tangga tanpa bantuan dan biasanya tidak jatuh Menaiki dan mendorong benda keras seperti meja, kursi, dan lain-lain Bermain dengan bola (melempar, menangkap dan menggulirkan) Dapat berjalan jinjit, berjingkat-jingkat mengambil objek dari lantai tanpa terjatuh Melempar bola dengan kedua tangan di atas kepala Mengayuh sepeda roda tiga
Motorik halus :
Melakukan kegiatan dengan satu lengan, seperti mencorat-coret dengan alat
tulis Membuka halaman buku berukuran besar satu persatu Memakai dan melepas sepatu berperekat/tanpa tali Memakai dan melepas kaos kaki Memutar pegangan pintu Memutar tutup botol Melepas kancing jepret Mengancingkan/membuka velcro dan retsleting (misalnya pada tas) Melepas celana dan baju sederhana Membangun menara dari 4-8 balok Memegang pensil/krayon besar Mengaduk dengan sendok ke dalam cangkir Menggunakan sendok dan garpu tanpa menumpahkan makanan Menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri Memegang gunting dan mulai memotong kertas Menggulung, menguleni, menekan, dan menarik adonan atau tanah liat.
Sosioemosional
Memiliki hasrat dan keinginan yang melebihi kemampuannya
Ditentukan oleh suasana hatinya dan sulit diduga Membangun kesadaran akan dirinya sendiri (sense of self), kesadaran ini berkembang dan sangat tergantung pada cara figur-figur kelekatan memperlakukannya Dapat mematuhi perintah sederhana Bangga pada diri sendiri karena mulai dapat mengatur/mengendalikan BAB dan BAK
Minta untuk tidak ditunggui saat BAB atau BAK
Ingin dianggap sebagai individu mandiri dan anggota keluarga dengan perasaan kedirian yang berkembang Apapun yang dilakukannya merupakan pengujian untuk mengukur prestasi, potensi dan kemampuannya Penting baginya untuk berhasil dalam menguasai ketrampilan-ketrampilan, rutinitas sehari-hari, dan mengurus diri sendiri Mencari banyak interaksi sosial tapi memiliki ketrampilan sosial yang sangat terbatas Merasa sulit untuk berbagi dengan orang lain dan menunjukkan perasaan bersaing Mencoba memaksakan kehendaknya pada orang lain Ingin mandiri (mengerjakan segala sesuatunya sendiri) tapi masih mencari peneguhan orang dewasa Dapat bereaksi tantrum (marah) pada figure otoritas (orang tua, guru, pengasuh) yang harus diabaikan saat itu terjadi Dapat mematuhi perintah yang rumit Minat bermain ditunjukkan dengan cara memperhatikan temannya ketika bermain dan segera bergabung bila tertarik Tampak lebih sosial dan paham tentang artinya berkawan Sikap kemandirian semakin jelas dengan lebih banyak berbuat untuk diri sendiri tanpa memperdulikan apakah temannya memperhatikan atau justru membelakanginya Dapat bekerja sama dengan orang dewasa dalam sejumlah aktivitas sederhana Mampu menanggapi pemberian temannya Mempunyai rasa ingin tahu yang besar di sekeliling mereka dan bergerak dengan bebas Anak mulai belajar kata jangan terhadap suatu barang dan juga diajarkan apa yang boleh Belajar memisahkan diri dari orang tua, terutama ibu Aktif bergaul dengan teman dan belajar mengikuti aturan permainan Sudah mulai memperlihatkan rasa cemburu/iri terhadap saudaranya Timbul perasaan-perasaan marah, takut, ingin tahu dan kegembiraan secara berganti-ganti Rasa takut memuncak seperti pada binatang, halilintar, gelap, orang lain dan situasi asing Mampu mempertahankan hak milik Mampu memilih di antara dua alternatif Tanggapan marah mengambil bentuk melonjak-lonjak, berguling-guling, meronta-ronta dan menahan napas Memahami perbedaan jenis kelamin Menunjukkan rasa puas ketika mampu melakukan tugas sederhana untuk orang lain
Kognitif
Aktif dan punya rasa ingin tahu yang besar
Bersemangat pada kesempatan eksplorasi Kreatif
Mulai mengembangkan kemampuan berfantasi dan berimajinasi
Fokus pada hal-hal yang tampak Dapat berkonsentrasi untuk mendengarkan bacaan antara 5-10 menit Mulai menambah detil-detil pada suatu konsep umum misal kuda punya ekor panjang Mengetahui satu atau dua sajak anak-anak dan menemukannya dalam buku (anak Indonesia jarang yang diperkenalkan dengan sajak sajak melalui buku, bisa diganti dengan lagu anak-anak tanpa buku) Tahu lebih banyak warna Mengetahui namanya, juga nama orang-orang di sekitarnya Mengatakan Tidak, Tidak mau dam Tidak bisa Memahami konsep di alam/di luar, menutup/membuka, di depan dan di belakang Menunjuk benda besar dan kecil Meniru perbuatan orang lain Bermain dengan balok mainan sebanyak 6 buah balok, Mengumpulkan atau memasangkan benda yang sejenis
Bahasa
Bentuk-bentuk kalimat masih tunggal
Dapat mengekspresikan kebutuhannya melalui kata-kata yang berupa kalimat singkat yang merupakan kalimat seru, bertanya atau penjelasan Pertanyaan yang diajukan biasanya berupa pengertian nama-nama bendabenda, letak benda Cepat menguasai banyak bahasa dalam bentuk sederhana Sangat menyukai buku-buku cerita tentang pengalaman sehari-hari Menyukai teks dengan bahasa yang sederhana sehingga ia mulai dapat mengenali dan menghafal kata-kata tersebut Melaksanakan 2 perintah sekaligus Menyebut nama diri dan menggunakan kata ganti aku Dapat menyatakan hak milik/benda kepunyaannya Menambah perbendaharaan kata sebanyak 50 kata Memperlihatkan minat pada kata-kata baru Menceritakan suatu kejadian dengan melihat gambar Mengerti larangan jangan, tidak Mulai menggunakan kata sandang, kata yang menunjukkan tempat, kata hubung, kata kerja Mempergunakan beberapa frase kata dan mempergunakan kata benda jamak, contoh mobil-mobil Menggunakan kata ganti orang ketika menyebut orang lain, seperti : kamu Pada akhir tahun kedua, beberapa anak mungkin memiliki lebih dari dua ratus kosa kata Meniru modulasi suara dan perilaku orang dewasa Menyatakan kebutuhan dan permintaan Senang menikmati buku cerita sederhana selama 5-10 menit dan meminta dibacakan kembali
Disiplin
Disiplin dilakukan berdasarkan pembentukan kebiasaan dari orang lain,
terutama ibu Cenderung membantah kehendak orang tua Sulit diatur Dapat mengikuti pola yang tidak menyulitkan bagi orang tua pada saat perilaku menjelajah Dapat BAB dan BAK pada tempatnya Meletakkan sepatu atau tas pada tempatnya
Moral
Moralitas berdasarkan dorongan naluriah. Akibat yang menyenangkan dari
tingkah lakunya cenderung akan diulangi dan akibat yang tidak menyenangkan dari tingkah lakunya cenderung tidak akan diulanginya Anak mengikuti begitu saja apa yang diinginkan/diharapkan oleh orang dewasa Mulai mengerti konsep benar atau salah Mulai mau berbagi/bermain dengan teman sebayanya walaupun sifat egonya masih ada Anak tidak perduli terhadap mainan yang dirusaknya atau untuk merapikan mainannya
Agama
Anak belum mengetahui konsep Tuhan dengan benar
Hanya tahu dan mendengar dari cerita-cerita orang tua dan orang lain Dapat dibiasakan berbuat baik dalam kegiatan ibadah dan sudah bisa dilarang jika ia berbuat salah