Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan anak usia 2-3 tahun

Fisik
Motorik kasar :

Mulai dapat memanjat dan melompat


Mulai kenal irama dan mulai membuat gerakan-gerakan yang berkaitan
dengan menari
Berlari, namun belum dapat melambat atau membelok
Melompat dengan 2 kaki
Berdiri dengan satu kaki selama beberapa saat
Naik turun 4-6 anak tangga tanpa bantuan dan biasanya tidak jatuh
Menaiki dan mendorong benda keras seperti meja, kursi, dan lain-lain
Bermain dengan bola (melempar, menangkap dan menggulirkan)
Dapat berjalan jinjit, berjingkat-jingkat mengambil objek dari lantai tanpa
terjatuh
Melempar bola dengan kedua tangan di atas kepala
Mengayuh sepeda roda tiga

Motorik halus :

Melakukan kegiatan dengan satu lengan, seperti mencorat-coret dengan alat


tulis
Membuka halaman buku berukuran besar satu persatu
Memakai dan melepas sepatu berperekat/tanpa tali
Memakai dan melepas kaos kaki
Memutar pegangan pintu
Memutar tutup botol
Melepas kancing jepret
Mengancingkan/membuka velcro dan retsleting (misalnya pada tas)
Melepas celana dan baju sederhana
Membangun menara dari 4-8 balok
Memegang pensil/krayon besar
Mengaduk dengan sendok ke dalam cangkir
Menggunakan sendok dan garpu tanpa menumpahkan makanan
Menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri
Memegang gunting dan mulai memotong kertas
Menggulung, menguleni, menekan, dan menarik adonan atau tanah liat.

Sosioemosional

Memiliki hasrat dan keinginan yang melebihi kemampuannya


Ditentukan oleh suasana hatinya dan sulit diduga
Membangun kesadaran akan dirinya sendiri (sense of self), kesadaran ini
berkembang dan sangat tergantung pada cara figur-figur kelekatan
memperlakukannya
Dapat mematuhi perintah sederhana
Bangga pada diri sendiri karena mulai dapat mengatur/mengendalikan BAB
dan BAK

Minta untuk tidak ditunggui saat BAB atau BAK


Ingin dianggap sebagai individu mandiri dan anggota keluarga dengan
perasaan kedirian yang berkembang
Apapun yang dilakukannya merupakan pengujian untuk mengukur prestasi,
potensi dan kemampuannya
Penting baginya untuk berhasil dalam menguasai ketrampilan-ketrampilan,
rutinitas sehari-hari, dan mengurus diri sendiri
Mencari banyak interaksi sosial tapi memiliki ketrampilan sosial yang sangat
terbatas
Merasa sulit untuk berbagi dengan orang lain dan menunjukkan perasaan
bersaing
Mencoba memaksakan kehendaknya pada orang lain
Ingin mandiri (mengerjakan segala sesuatunya sendiri) tapi masih mencari
peneguhan orang dewasa
Dapat bereaksi tantrum (marah) pada figure otoritas (orang tua, guru,
pengasuh) yang harus diabaikan saat itu terjadi
Dapat mematuhi perintah yang rumit
Minat bermain ditunjukkan dengan cara memperhatikan temannya ketika
bermain dan segera bergabung bila tertarik
Tampak lebih sosial dan paham tentang artinya berkawan
Sikap kemandirian semakin jelas dengan lebih banyak berbuat untuk diri
sendiri tanpa memperdulikan apakah temannya memperhatikan atau justru
membelakanginya
Dapat bekerja sama dengan orang dewasa dalam sejumlah aktivitas sederhana
Mampu menanggapi pemberian temannya
Mempunyai rasa ingin tahu yang besar di sekeliling mereka dan bergerak
dengan bebas
Anak mulai belajar kata jangan terhadap suatu barang dan juga diajarkan
apa yang boleh
Belajar memisahkan diri dari orang tua, terutama ibu
Aktif bergaul dengan teman dan belajar mengikuti aturan permainan
Sudah mulai memperlihatkan rasa cemburu/iri terhadap saudaranya
Timbul perasaan-perasaan marah, takut, ingin tahu dan kegembiraan secara
berganti-ganti
Rasa takut memuncak seperti pada binatang, halilintar, gelap, orang lain dan
situasi asing
Mampu mempertahankan hak milik
Mampu memilih di antara dua alternatif
Tanggapan marah mengambil bentuk melonjak-lonjak, berguling-guling,
meronta-ronta dan menahan napas
Memahami perbedaan jenis kelamin
Menunjukkan rasa puas ketika mampu melakukan tugas sederhana untuk
orang lain

Kognitif

Aktif dan punya rasa ingin tahu yang besar


Bersemangat pada kesempatan eksplorasi
Kreatif

Mulai mengembangkan kemampuan berfantasi dan berimajinasi


Fokus pada hal-hal yang tampak
Dapat berkonsentrasi untuk mendengarkan bacaan antara 5-10 menit
Mulai menambah detil-detil pada suatu konsep umum misal kuda punya ekor
panjang
Mengetahui satu atau dua sajak anak-anak dan menemukannya dalam buku
(anak Indonesia jarang yang diperkenalkan dengan sajak sajak melalui buku,
bisa diganti dengan lagu anak-anak tanpa buku)
Tahu lebih banyak warna
Mengetahui namanya, juga nama orang-orang di sekitarnya
Mengatakan Tidak, Tidak mau dam Tidak bisa
Memahami konsep di alam/di luar, menutup/membuka, di depan dan di
belakang
Menunjuk benda besar dan kecil
Meniru perbuatan orang lain
Bermain dengan balok mainan sebanyak 6 buah balok,
Mengumpulkan atau memasangkan benda yang sejenis

Bahasa

Bentuk-bentuk kalimat masih tunggal


Dapat mengekspresikan kebutuhannya melalui kata-kata yang berupa kalimat
singkat yang merupakan kalimat seru, bertanya atau penjelasan
Pertanyaan yang diajukan biasanya berupa pengertian nama-nama bendabenda, letak benda
Cepat menguasai banyak bahasa dalam bentuk sederhana
Sangat menyukai buku-buku cerita tentang pengalaman sehari-hari
Menyukai teks dengan bahasa yang sederhana sehingga ia mulai dapat
mengenali dan menghafal kata-kata tersebut
Melaksanakan 2 perintah sekaligus
Menyebut nama diri dan menggunakan kata ganti aku
Dapat menyatakan hak milik/benda kepunyaannya
Menambah perbendaharaan kata sebanyak 50 kata
Memperlihatkan minat pada kata-kata baru
Menceritakan suatu kejadian dengan melihat gambar
Mengerti larangan jangan, tidak
Mulai menggunakan kata sandang, kata yang menunjukkan tempat, kata
hubung, kata kerja
Mempergunakan beberapa frase kata dan mempergunakan kata benda jamak,
contoh mobil-mobil
Menggunakan kata ganti orang ketika menyebut orang lain, seperti : kamu
Pada akhir tahun kedua, beberapa anak mungkin memiliki lebih dari dua ratus
kosa kata
Meniru modulasi suara dan perilaku orang dewasa
Menyatakan kebutuhan dan permintaan
Senang menikmati buku cerita sederhana selama 5-10 menit dan meminta
dibacakan kembali

Disiplin

Disiplin dilakukan berdasarkan pembentukan kebiasaan dari orang lain,


terutama ibu
Cenderung membantah kehendak orang tua
Sulit diatur
Dapat mengikuti pola yang tidak menyulitkan bagi orang tua pada saat
perilaku menjelajah
Dapat BAB dan BAK pada tempatnya
Meletakkan sepatu atau tas pada tempatnya

Moral

Moralitas berdasarkan dorongan naluriah. Akibat yang menyenangkan dari


tingkah lakunya cenderung akan diulangi dan akibat yang tidak
menyenangkan dari tingkah lakunya cenderung tidak akan diulanginya
Anak mengikuti begitu saja apa yang diinginkan/diharapkan oleh orang
dewasa
Mulai mengerti konsep benar atau salah
Mulai mau berbagi/bermain dengan teman sebayanya walaupun sifat egonya
masih ada
Anak tidak perduli terhadap mainan yang dirusaknya atau untuk merapikan
mainannya

Agama

Anak belum mengetahui konsep Tuhan dengan benar


Hanya tahu dan mendengar dari cerita-cerita orang tua dan orang lain
Dapat dibiasakan berbuat baik dalam kegiatan ibadah dan sudah bisa dilarang
jika ia berbuat salah

Anda mungkin juga menyukai