Anda di halaman 1dari 9

1

OPTIMASI TEKNO-EKONOMI PADA HEAT EXCHANGER MENGGUNAKAN


BEBERAPA TEKNOLOGI OVERALL HEAT TRANSFER COEFFICIENT
Safira Noor M.P Totok Ruki Biyanto Fitri Adi Iskandarianto
)

2)

3)

1) Department of Engineering Physics, Faculty of Industrial Technology, ITS Surabaya Indonesia, email: firameidi@gmail.com
2) Department of Engineering Physics, Faculty of Industrial Technology, ITS Surabaya Indonesia, email: trb@ep.its.ac.id
3) Department of Engineering Physics, Faculty of Industrial Technology, ITS Surabaya Indonesia, email: fitri@ep.its.ac.id

Abstrak
Heat exchanger memiliki peran penting
untuk sebuah plant maka dari itu kinerja sebuah heat
exchanger di optimalkan secara maksimal untuk
mendapatkan hasil yang terbaik. Salah satu penelitian
terbaru adalah dengan menambahkan teknologi modern
pada sisi shell dan tube. Teknologi modern pada sisi shell dan
tube akan memberi keuntungan meningkatkan besaran
overall heat transfer coefficient (U). Overall heat transfer
coefficient (U) akan mempengaruhi besaran heat transfer
area (A), maka dari itu biaya pembuatan dari heat exchanger
(HE) juga akan terpengaruh. Namun apabila besaran heat
transfer area (A) dibuat sama dengan desain maka besaran
heat transfer (Q) akan meningkat sesuai dengan peningkatan
overall heat transfer coefficient (U). Besaran heat transfer (Q)
yang berubah mempengaruhi cost of energy saving (Se) pada
heat exchanger berbeda dengan besaran heat transfer area
(A) yang mempengaruhi biaya produksi dari heat exchanger
(HE). Untuk itu dilakukan optimasi menggunakan metode
generalized reduced gradient (grg) non linear dengan cara
menambahkan teknologi pada shell dan tube yang ada
seperti internal fins, twisted tape inserts, coil wire insert, dan
helical baffles yang akan meningkatkan besaran overall heat
transfer coefficient dengan mempertimbangkan harga
masing-masing teknologinya. Penelitian pada sebelas heat
exchanger ini memperlihatkan bahwa semakin besar heat
transfer desain (Q) dengan teknologi konvensional maka
semakin besar heat transfer difference (Q) antara heat
exchanger teknologi konvensional dan heat exchanger
teknologi modern. Teknologi yang ada pada sisi shell dan
tube mempengaruhi saving dari sebuah heat exchanger
dengan twisted tape insert memberikan saving dengan
rentang USD 3256222,64 sampai USD 42091842,21, internal
fins USD 4522531,45 sampai USD 58460891,96, helical
baffles USD 8449632,33 sampai USD 87691337,94, dan coil
wire insert memberikan saving dengan rentang
USD
27135188,68 sampai USD 350765351,78. Walaupun harga
per unit area yang lebih mahal oleh teknologi modern, tetap
memberikan biaya pembuatan heat exchanger yang lebih
murah akibat heat transfer area (A) yang semakin hemat,
dengan persentase penurunan heat transfer area oleh
teknologi twisted tape insert sebesar 26,47% mampu
menghemat biaya sebesar 8,09%, teknologi internal fins
sebesar 33,33% mampu menghemat biaya sebesar 30,51%,
penurunan heat transfer area oleh teknologi helical baffles
sebesar 42,86% mampu menghemat biaya sebesar 30,51%
Coil wire insert adalah teknologi terbaik dalam memberikan
selisih biaya heat exchanger terbesar ( J max )
dibandingkan teknologi modern yang lain dengan
menghemat sebesar 50%.
Kata Kunci: Generalized reduced gradient, Internal fins,
Twisted tape Inserts, Helical Baffles dan Coil Wire Inserts
I. PENDAHULUAN

Sekarang ini, sudah banyak penelitian untuk


meningkatkan performansi dari heat exchanger (HE). Salah
satu penelitian terbaru adalah dengan menambahkan
teknologi modern pada sisi shell dan tube. Teknologi
modern pada sisi shell dan tube akan memberi keuntungan
meningkatkan besaran overall heat transfer coefficient (U) .
Meningkatkan overall heat transfer coefficient (U)
dengan menambahkan teknologi pada desain heat
exchanger akan mendapatkan energi maksimum [1]. Untuk
mencapai U yang maksimal pada penelitian kali ini
dilakukan optimasi dengan mempertimbangkan biaya dari
teknologi modern yang ditambahkan atau biasa disebut
dengan tekno-ekonomik.
Untuk itu dilakukan optimasi dengan cara
menambahkan teknologi pada shell dan tube yang ada
seperti internal fins [2], twisted tape inserts [3], coiled wire
insert [4], dan helical baffles [5] yang akan mengoptimasi
heat transfer coefficient dengan mempertimbangkan harga
produksinya. Faktor teknologi dan harga akan menjadi
fokus perbandingan pada penelitian kali ini.
Overall heat transfer coefficient (U) akan
mempengaruhi besaran heat transfer area maka dari itu
biaya dari heat exchanger juga akan terpengaruh. Dengan
meningkatkan overall heat transfer coefficient maka akan
memberi penurunan pada heat transfer area apabila besaran
heat transfer dijaga pada kondisi yang sama dan akan
memberi penurunan pada biaya heat exchanger. Maka dari
itu dilakukan optimasi dengan menambahkan teknologi
modern. Namun apabila besaran heat transfer area dijaga
maka hasil heat transfer akan meningkat sesuai dengan
peningkatan U.
Besaran heat transfer juga mempengaruhi biaya
operasional heat exchanger berbeda dengan besaran heat
transfer area yang mempengaruhi biaya produksi dari heat
exchanger. Maka dari itu pada laporan akhir kali ini
dilakukan optimasi mempertimbangkan heat transfer area
dan besaran heat transfer.
II. METODOLOGI PENELITIAN
Langkah-langkah dalam pengerjaan Tugas Akhir ini
terlampir dalam gambar 2.1.
A Pengambilan Data pada Heat Exchanger
Penelitian ini dimulai dengan mengumpulkan data
pada heat exchanger (HE). Data didapatkan dari sebuah
industri pengolahan minyak mentah. Setelah itu
mengumpulkan data harga dari heat exchanger berteknologi
konvensional dan masing-masing heat exchanger
berteknologi modern yaitu harga dari teknologi coil wire

2
insert, twisted tape insert, internal fins dan helical baffle.
Data-data ini didapatkan dari vendor-vendor perusahaan
engineering procrument dan construction (EPC).

kedua skenario adalah besaran t1 dan t2 harus lebih kecil


atau sama dengan 3.
B. Pemodelan Heat Exchanger
Pemodelan
heat
exchanger
dilakukan
dengan
menggunakan persamaan steady state oleh persamaan (2.1)
dan persamaan steady state rate equation (2.2). Yaitu
dengan persamaan
Q = Mh cp,h (Th,i-Th,o) = Mc cp,c (Tc,o-Tc,i)

(2.1)

dimana,
Mh = massa dari fluida panas yang mengalir (produk)
(Kg)
cp,h = kalor jenis dari fluida panas (J/Kg.K)
Th,i = temperatur fluida panas pada inlet heat
exchanger(K)
Th,o= temperatur fluida panas pada outlet HE (K)
Mc = massa dari fluida dingin yang mengalir (crude)
(Kg)
cp,c = kalor jenis dari fluida dingin (J/Kg.K)
Tc,i = temperatur fluida dingin pada inlet HE (K)
Tc,o= temperatur fluida dingin pada outlet HE (K)
Gambar 2.1 Flowchart pengerjaan Tugas Akhir
A. Penentuan Objective Function dan Constraint
Objective function harus ditentukan agar dapat
mengetahui ke arah mana penelitian ini dioptimasikan.
Optimasi tekno-ekonomi heat exchanger skenario pertama
memiliki objective function saving dari heat exchanger (
S E ). Persamaan (2.4) adalah persamaan dari saving (

S E ) dengan unit cost of energy (CE) sebesar 2.48 USD

per GJ. Pemakaian heat exchanger sendiri di estimasikan


selama 10 tahun dan dioperasikan 24 jam sehari.
Optimasi tekno-ekonomi skenario kedua dengan fungsi
objektifnya adalah memaksimalkan selisih biaya heat
exchanger. Selisih biaya heat exchanger didapatkan dari
hasil perhitungan biaya heat exchanger teknologi
konvensional pada persamaan (3.5) dan persamaan (3.6)
untuk perhitungan biaya heat exchanger teknologi modern.
Selisih biaya heat exchanger didapatkan dari persamaan
(2.8).
Optimasi pada penelitian kali ini mempunyai dua
skenario dengan metode optimasi yang sama yaitu grg non
linear. Konstrain pada skenario pertama dan kedua memiliki
satu perbedaan yaitu pada skenario pertama konstrainnnya
adalah besaran heat transfer area dengan teknologi modern
dan besaran heat transfer area teknologi konvensional
dijaga agar tetap sama.
Pada skenario kedua, konstrain yang berbeda
dengan skenario pertama adalah besaran heat transfer
teknologi modern dan heat transfer dari teknologi
konvensional sama. Sedangkan pada setiap skenario
memiliki konstrain yang sama yaitu besaran overall heat
transfer coefficient hasil optimasi tidak boleh lebih dari
overall heat transfer coefficient maksimum dengan
teknologi modern. Selain itu konstrain yang sama dari

Apabila laju panas yang masuk sudah sama


dengan laju panas yang keluar maka dapat ditentukan laju
perpindahan panas pada shell dan tube. Persamaan laju
perpindahan panas pada heat exchanger yang berlangsung
antara sisi tube dan shell, yaitu
Q = U A Tm

(2.2)

dimana,
U = overall heat transfer coefficient (J/s.m2.K)
A = overall heat transfer area (m2)
Tm= log mean temperature difference (K)
C. Perhitungan Selisih Biaya Produksi dan Saving
Pada optimasi dengan skenario pertama memiliki
fungsi objektif yaitu saving heat exchanger. Persamaan
(2.4) adalah persamaan dari saving ( S E ) dengan unit
cost of energy (CE) sebesar 2.48 USD per Giga Joule (GJ).
Pemakaian heat exchanger sendiri di estimasikan selama 10
tahun dan dioperasikan 24 jam sehari.

S E =Q C E t
dimana,

SE
Q
CE
t

(2.4)

= Cost of energy saving heat exchanger


optimasi
= Selisih heat transfer desain dan
teroptimasi
= Cost of unit energy
= Waktu operasional heat exchanger

Selisih heat transfer desain dan teroptimasi


didapatkan dari persamaan (2.5) berikut,

Q
dimana,

Q
Q

Qop

QQop

= selisih heat transfer


= heat transfer teknologi konvensional
= heat transfer teknologi modern

Lalu dengan optimasi skenario kedua memiliki


fungsi objektif yaitu selisih biaya heat exchanger. Selisih
biaya heat exchanger didapatkan dari hasil perhitungan
biaya heat exchanger teknologi konvensional pada
persamaan (2.6) dan persamaan (2.7) untuk perhitungan
biaya heat exchanger teknologi modern. Selisih biaya heat
exchanger didapatkan dari persamaan (2.8).Sebelum
melakukan optimasi terhadap selisih biaya heat exchanger
tahap yang harus dilakukan adalah menghitung biaya heat
exchanger teknologi konvensional dan teknologi modern.
Menghitung biaya heat exchanger desain memiliki
persamaan sebagai berikut

J d =J a A d
dimana,

Jd
Ja
Ad

=Biaya heat exchanger desain


=Biaya heat exchanger awal
=Heat transfer area desain

J op=J at A op
dimana,

J op

=Biaya heat exchanger desain dengan


teknologi
=Biaya heat exchanger awal

J at
A op =Heat transfer area desain
Maka didapatkan,
dimana,

J op=J at A op

J op =Biaya heat exchanger dengan teknologi


J at =Biaya heat exchanger teknologi modern
A op =Heat transfer area dengan teknologi

D. Optimasi Model dengan GRG Non Linear


GRG memiliki konsep yaitu melakukan linearisasi
terhadap fungsi objektif dan konstrain yang non linear
dengan persamaan taylor. Konsep dari reduced gradient
method ini membagi variabel menjadi dua sub variabel yaitu
basic variable dan non basic variable. GRG sendiri
memiliki konsep implicit variable elimination untuk
menyatakan basic variable dengan non basic variable.
Maka konstrainnya akan terelliminasi dan space variable
hanya untuk non basic variable.
Agar mampu menentukan hasil yang optimal baik
dari skenario pertama yaitu cost of energy saving dari heat
exchanger dan skenario kedua yaitu selisih biaya heat
exchanger. Dengan fungsi objektif dari skenario pertama

(2.5)
adalah cost energy maka f ( x) pada optimasi skenario
pertama ini adalah cost energy dari heat exchanger dan
optimasi dengan scenario kedua yang memiliki fungsi
objektif selisih biaya heat exchanger maka f 2( x )
adalah variable untuk fungsi objektif skenario kedua ini.
Konstrain-konstrain yang telah disebutkan baik
dari skenario pertama maupun kedua akan menjadi variablevariabel non basic. Dengan fungsi objektif dan konstrain
yang telah diketahui maka dapat dicari feasible point
solutionnya dengan menggunakan metode generalized
reduced gradient method. Setelah mengetahui hasil feasible
point solutionnya maka dapat ditentukan local optimum atau
global optimum dari penelitian kali ini.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A

Hasil Pemodelan Laju Panas Heat Exchanger


Dengan mengetahui properties dari datasheet yang
didapat maka selanjutnya adalah melakukan pemodelan laju
panas pada heat exchanger. Setelah mengetahui properties
pada HE, sebelum melakukan optimasi, dilakukan
pemodelan pada heat exchanger
Tabel 3.1 Laju Panas dari Heat Exchanger dengan
Teknologi Konvensional
Hea Hea LMT Overa
Tag
t
t
D
ll heat
Nu
tran
tran
Corre
transf
mbe
sfer
sfer
cted
er
r
o
rate
area
(
C)
coeffi
HE
desi
A
cient
E14.9 1621
19.64
468.7
1101
3
.60
E650.
4.48
13.64 453.96
1102
03
E574.
2.87
56.76
87.89
1103
46
E1142
4.30
7.99
291.48
1104
.73
(2.8)
E743.
2.50
18.43 505.08
1105
60
E237.
1.41
15.37 387.52
1106
30
E259.
2.23
21.46 471.10
1107
13
E295.
1.89
41.24 118.12
1108
26
E581.
3.76
23.08 182.62
1109
04
E493.
9.66
45.99
58.46
1110
64
E242.
6.35
52.88 296.05
1111
96
E. Hasil Optimasi
Dengan menggunakan beberapa teknologi overall heat
transfer coefficient dan menggunakan metode generalized
reduced gradient dilakukan optimasi pada sebelas heat
exchanger yang ada .

4
E-1105
E-1106
E-1107
E-1108
E-1109
E-1110
E-1111

Tabel 3.2 Pengaruh Ketersediaan Teknologi Twisted


Tape Inserts Terhadap Nilai U
Overall
Overall
Overall
Overall heat
heat
heat
heat
transfer
transfer
Tag
transfer
transfer
coefficient
Number coefficient coefficient coefficient
percentage
HE
design
optimized difference
%U
Ud
Uop
U
(%)
(W/m2 C) (W/m2 C) (W/m2 C)
E-1101
468.7
637.4
168.73
35.50
E-1102
453.96
617.39
163.43
35.50
E-1103
87.89
119.53
31.64
35.50
E-1104
291.48
396.41
104.93
35.50
E-1105
505.08
686.91
181.83
35.50
E-1106
387.52
527.03
139.51
35.50
E-1107
471.10
640.70
169.60
35.50
E-1108
118.12
160.64
42.52
35.50
E-1109
182.62
248.36
65.74
35.50
E-1110
58.46
79.51
21.05
35.50
E-1111
296.05
402.63
106.58
35.50
Pada Tabel 3.2 terdapat perbandingan besaran overall heat
transfer coefficient dengan teknologi konvensional dan
teknologi twisted tape inserts. Persentase peningkatan pada
sebelas heat exchanger yang tersedia memiliki besaran yang
sama yaitu 35.5%.

Pada Tabel 3.3 terdapat perbandingan besaran overall


heat transfer coefficient dengan teknologi konvensional
dan teknologi internal fins. Persentase peningkatan pada
sebelas heat exchanger yang tersedia memiliki besaran
yang sama yaitu 50
Tabel 3.3 Pengaruh Ketersediaan Teknologi Internal
Fins Terhadap Nilai U
Overall
Overall
Overall
Overall heat
heat
heat
heat
transfer
transfer
Tag
transfer
transfer
coefficient
Number coefficient coefficient coefficient
percentage
HE
design
optimized difference
%U
Ud
Uo
U
(%)
2
2
(W/m C) (W/m C) (W/m2 C)
E-1101
468.7
703.1
234.35
50.00
E-1102
453.96
680.94
226.98
50.00
E-1103
87.89
131.84
43.95
50.00
E-1104
291.48
437.22
145.74
50.00

505.08
387.52
471.10
118.12
182.62
58.46
296.05

757.62
581.28
706.65
177.18
273.93
87.69
444.08

252.54
193.76
235.55
59.06
91.31
29.23
148.03

50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00

Pada Tabel 3.4 terdapat perbandingan besaran overall


heat transfer coefficient dengan teknologi konvensional
dan teknologi coil wire inserts. Persentase peningkatan
pada sebelas heat exchanger yang tersedia memiliki
besaran yang sama yaitu 300%.
Tabel 3.4 Pengaruh Ketersediaan Teknologi Coil Wire
Inserts Terhadap Nilai U
Overall heat Overall heat Overall heat Overall heat
transfer
transfer
transfer
transfer
Tag
coefficient coefficient coefficient coefficient
Number
design
optimized difference percentage
HE
Ud
Uo
%U
U
(W/m2 C) (W/m2 C) (W/m2 C)
(%)
E-1101
468.7
1874.80
1406.10
300.00
E-1102
453.96
1815.84
1361.88
300.00
E-1103
87.89
351.56
263.67
300.00
E-1104
291.48
1165.92
874.44
300.00
E-1105
505.08
2020.32
1515.24
300.00
E-1106
387.52
1550.08
1162.56
300.00
E-1107
471.10
1884.40
1413.30
300.00
E-1108
118.12
472.48
354.36
300.00
E-1109
182.62
730.48
547.86
300.00
E-1110
58.46
233.84
175.38
300.00
E-1111
296.05
1184.20
888.15
300.00
Pada Tabel 3.5 terdapat perbandingan besaran
overall heat transfer coefficient dengan teknologi
konvensional dan teknologi helical baffles. Persentase
peningkatan pada sebelas heat exchanger yang tersedia
memiliki besaran yang sama yaitu 75%.
Tabel 3.5 Pengaruh Ketersediaan Teknologi Helical baffles
Terhadap Nilai U
Overall
Overall
Overall
Overall
heat
heat
heat
heat
transfer
Tag
transfer
transfer
transfer
Number coefficient coefficient coefficient coefficient
HE
design
optimized difference percentage
Ud
Uo
%U
U
(W/m2 C) (W/m2 C) (W/m2 C)
(%)
E-1101
468.7
820.2
351.53
75.00
E-1102
453.96
794.43
340.47
75.00
E-1103
87.89
153.81
65.92
75.00
E-1104
291.48
510.09
218.61
75.00
E-1105
505.08
883.89
378.81
75.00
E-1106
387.52
678.16
290.64
75.00
E-1107
471.10
824.43
353.33
75.00
E-1108
118.12
206.71
88.59
75.00

5
E-1109
E-1110
E-1111

182.62
58.46
296.05

319.59
102.31
518.09

136.97
43.85
222.04

75.00
75.00
75.00

F. Hasill Optimasi Pertama


Optimasi pertama memiliki skenario dengan fungsi
objektif cost of energy saving dari heat exchanger dan salah
satu konstrainnya adalah besaran heat transfer area desain
dan heat transfer area teknologi modern sama. Berikut
adalah hasil optimasi dengan menggunakan masing-masing
teknologi yang telah ditentukan.
Tabel 3.6 Hasil Optimasi Q Menggunakan Twisted Tape
Inserts
Heat
Heat
Heat
Heat
Cost of
Tag transfe transfer transfer transfer
energy
Numbe r rate optimize differenc percentag
saving
e
r
design
d
e
Se
HE
Q
Qo
Q %Q
(USD)
(MW) (MW) (MW)
(%)
E-1101 14.93 20.30
5.37
26.47 42091842.21
E-1102 4.48
6.09
1.61
26.47 11347623.25
E-1103 2.87
3.90
1.03
26.47 8080386.37
E-1104 4.30
5.85
1.55
26.47 7505280.64
E-1105 2.50
3.40
0.90
26.47 19519369.98
E-1106 1.41
1.92
0.51
26.47 3256222.64
E-1107 2.23
3.03
0.80
26.47 7387976.19
E-1108 1.89
2.57
0.68
26.47 4055823.52
E-1109 3.76
5.11
1.35
26.47 6904671.96
E-1110 9.66
13.14
3.48
26.47 3742264.09
E-1111 6.35
8.63
2.28
26.47 10725059.04
Hasil optimasi dengan menggunakan twisted tape
inserts mampu memberikan persentase perbedaan heat
transfer
sebesar 26.47% pada masing-masing heat
exchanger. Hal ini diakibatkan oleh besaran overall heat
transfer coefficient yang meningkat sebesar 33.50% akibat
teknologi twisted tape inserts yang ditambakan.

Tabel 3.7 Hasil Optimasi Q Menggunakan Internal


Fins
Heat
Heat
Heat
Cost of
Q
Tag transfe transfer
transfer
energy
Numbe r rate optimize difference percentag
saving
r
design
d
e
Q
Se
HE
Q
Qo
%Q
(MW)
(USD)
(MW) (MW)
(%)
E-1101 14.93 22.39
7.46
50.00 58460891.96
E-1102 4.48
6.72
2.24
50.00 15760587.85
E-1103 2.87
4.30
1.43
50.00 11222758.84
E-1104 4.30
6.45
2.15
50.00 10424000.90
E-1105 2.50
3.75
1.25
50.00 27110236.08
E-1106 1.41
2.12
0.71
50.00 4522531.45
E-1107 2.23
3.34
1.11
50.00 10261078.05
E-1108 1.89
2.84
0.95
50.00 5633088.22
E-1109 3.76
5.64
1.88
50.00 9589822.16
E-1110 9.66
14.49
4.83
50.00 5197589.02
E-1111 6.35
9.52
3.17
50.00 14895915.33

Hasil optimasi dengan menggunakan internal fins


mampu memberikan persentase perbedaan heat transfer
sebesar 50% pada masing-masing heat exchanger. Hal ini
diakibatkan oleh besaran overall heat transfer coefficient
yang meningkat sebesar 50% akibat teknologi internal fins
yang ditambahkan pada sisi tube.

3.8 Hasil Optimasi Q Menggunakan Helical Baffles


Heat
Heat
Heat
Q
Cost of
Tag transfe transfer differenc transfer
energy
Numbe r rate optimize
percentag
e
saving
r
design
d
e
Q
Se

HE
Q
Qo
%Q
(USD)
(MW)
(MW) (MW)
(%)
E-1101 14.93 26.12
11.20
42.86 87691337.94
E-1102 4.48
7.04
3.36
42.86 23640881.77
E-1103 2.87
5.01
2.15
42.86 16834138.27
E-1104 4.30
4.66
3.23
42.86 15636001.34
E-1105 2.50
12.11
1.88
42.86 40665354.12
E-1106 1.41
2.02
4.52
42.86 6783797.17
E-1107 2.23
4.58
1.67
42.86 15391617.07
E-1108 1.89
2.52
1.42
42.86 8449632.33
E-1109 3.76
4.29
2.82
42.86 14384733.24
E-1110 9.66
2.32
7.24
42.86 7796383.53
E-1111 6.35
6.66
4.76
42.86 22343873.00
Hasil optimasi dengan menggunakan helical
baffles mampu memberikan persentase perbedaan heat
transfer sebesar 42.86% pada masing-masing heat
exchanger. Hal ini diakibatkan oleh besaran overall heat
transfer coefficient yang meningkat sebesar 75% akibat
teknologi internal fins yang ditambakan pada sisi shell
Tabel 3.9 Hasil Optimasi Q Menggunakan Coil Wire Inserts
Heat
Heat
Heat
Q
Tag transfe transfer differenc transfer
Cost of
Numbe r rate optimize
percentag
energy
saving
e
r
design
d
e
Se
Q %Q
HE
Q
Qo
(USD)
(MW)
(MW) (MW)
(%)
E-1101 14.93 59.71
44.78
300.00 350765351.78
E-1102 4.48
17.91
13.43
300.00 94563527.09
E-1103 2.87
11.46
8.60
300.00 67336553.07
E-1104 4.30
17.21
12.91
300.00 62544005.37
E-1105 2.50
10.01
7.51
300.00 162661416.47
E-1106 1.41
24.11
4.25
300.00 27135188.68
E-1107 2.23
8.91
6.69
300.00 61566468.29
E-1108 1.89
7.56
5.67
300.00 33798529.33
E-1109 3.76
15.04
11.28
300.00 57538932.98
E-1110 9.66
38.63
28.97
300.00 31185534.11
E-1111 6.35
25.38
19.04
300.00 89375491.99
Hasil optimasi dengan menggunakan coil wire
inserts mampu memberikan energy saving sebesar 300%

6
pada masing-masing heat exchanger. Hal ini diakibatkan
oleh besaran overall heat transfer coefficient yang
meningkat akibat teknologi coil wire inserts yang
ditambakan.
Setiap heat exchanger memiliki besaran heat
transfer capacity masing-masing. Dengan besaran capacity
yang semakin besar pada sebuah heat exchanger maka akan
semakin besar heat transfer difference yang didapat. Hal itu
akan mempengaruhi biaya yang dikeluarkan untuk estimasi
10 tahun pemakaian heat exchanger serta semua heat
exchanger akan dioperasikan selama 24 jam penuh dalam
satu hari. Dengan penghematan biaya terbesar pada heat
exchanger yang menggunakan teknologi coil wire insert dan
penghematan biaya terkecil pada heat exchanger yang
menggunakan teknologi twisted tape insert.
Hasil yang didapat dengan optimasi menggunakan
GRG non linear pada setiap heat exchanger dan setiap
teknologi dapat dibuat kurva perbandingan sebagai berikut

Overall Heat Tran sfer Coefficient


Cost(U)
of Energy Saving (Se)
Kurva U

Kurva Se

Heat Trans fer Difference (Q)

Gambar 3. 1 Kurva perbandingan antara besaran heat


transfer difference dan overall heat
transfer coefficient serta harga dari cost
of energy saving dari HE E-1101
G. Hasil Optimasi Kedua
Optimasi kedua dilakukan dengan metode
generalized reduced gradient (grg) non linear memiliki
skenario yaitu fungsi objektifnya adalah selisih biaya heat
exchanger dan salah satu konstrainnya adalah besaran heat
transfer desain dan heat transfer heat exchanger
berteknologi modern memiliki besaran yang sama
Tabel 3.14 Hasil Optimasi Menggunakan Twisted Tape
Insert
Heat
Heat
Heat
Heat
transfer
transfer
transfer
Tag
transfer
area
area
area
Number
area
optimized difference percentage
HE
A
Ao
Ao
%A
(m2)
(m2)
(m2)
(%)
E-1101 1621.60 1192.35
429.23
26.47
E-1102 650.03
477.96
172.07
26.47
E-1103 574.46
422.39
152.06
26.47
E-1104 1142.73
840.24
302.49
26.47
E-1105 743.60
546.76
196.84
26.47
E-1106 237.30
174.49
62.81
26.47
E-1107 259.13
190.54
68.59
26.47

E-1108
E-1109
E-1110
E-1111

295.26
581.04
493.64
242.96

217.11
427.24
362.97
178.65

78.16
153.80
130.67
64.31

26.47
26.47
26.47
26.47

Heat exchanger dengan menggunakan teknologi


twisted tape inserts mampu memberikan penurunan besaran
heat transfer area sebesar 26.47% pada setiap heat
exchanger, hal ini diakibatkan oleh besaran overall heat
transfer coefficient yang meningkat pada setiap heat
exchanger.
Tabel 3.15 Hasil Optimasi Menggunakan Internal Fins
Heat
Heat
Heat
Heat
transfer
transfer
transfer
Tag
transfer
area
area
area
Number
area
optimized difference percentage
HE
A
Ao
Ao
%A
(m2)
(m2)
(m2)
(%)
E-1101 1621.60 1081.07
540.52
33.33
E-1102 650.03
433.35
216.68
33.33
E-1103 574.46
382.97
191.49
33.33
E-1104 1142.73
761.82
380.91
33.33
E-1105 743.60
495.73
247.87
33.33
E-1106 237.30
158.20
79.10
33.33
E-1107 259.13
172.75
86.38
33.33
E-1108 295.26
196.84
98.42
33.33
E-1109 581.04
387.36
193.68
33.33
E-1110 493.64
329.09
164.55
33.33
E-1111 242.96
161.97
80.99
33.33
Heat exchanger dengan menggunakan teknologi
internal fins mampu memberikan penurunan besaran heat
transfer area sebesar 33.33% pada setiap heat exchanger,
hal ini diakibatkan oleh besaran overall heat transfer
coefficient yang meningkat pada setiap heat exchanger.
Internal fins pada heat exchanger baru akan
memberi keuntungan yaitu besaran heat transfer area yang
kecil dibandingkan dengan heat transfer area desainnya.
Tabel 3.16 Hasil Optimasi Menggunakan Coil Wire Inserts
Heat
Heat
Heat
Heat
transfer
transfer
transfer
Tag
transfer
area
area
area
Number
area
optimized difference percentage
HE
A
Ao
Ao
%A
(m2)
(m2)
(m2)
(%)
E-1101 1621.60
405.40
1216.20
75.00
E-1102
650.03
162.61
487.52
75.00
E-1103
574.46
143.61
430.85
75.00
E-1104 1142.73
285.68
857.05
75.00
E-1105
743.60
185.90
557.70
75.00
E-1106
237.30
59.32
177.98
75.00
E-1107
259.13
64.78
194.35
75.00
E-1108
295.26
73.82
221.45
75.00
E-1109
581.04
145.26
435.78
75.00
E-1110
493.64
123.41
370.23
75.00

7
E-1111

1621.60

60.74

182.22

75.00

Heat exchanger dengan menggunakan teknologi


coil wire inserts mampu memberikan penurunan besaran
heat transfer area sebesar 75% pada setiap heat exchanger,
hal ini diakibatkan oleh besaran overall heat transfer
coefficient yang meningkat pada setiap heat exchanger.
Dengan overall heat transfer coefficient yang meningkat
akibat teknologi coil wire inserts yang ditambahkan maka
mampu memberi besaran heat transfer area yang baru dan
lebih kecil.
Tabel 3.17 Hasil Optimasi Menggunakan Helical Baffles
Heat
Heat
Heat
Heat
transfer
transfer
transfer
Tag
transfer
area
area
area
Number
area
optimized difference percentage
HE
A
Ao
Ao
%A
(m2)
(m2)
(m2)
(%)
E-1101 1621.60
926.63
694.97
42.86
E-1102 650.03
162.51
278.58
42.86
E-1103 574.46
328.26
246.20
42.86
E-1104 1142.73
652.99
489.74
42.86
E-1105 743.60
424.91
318.69
42.86
E-1106 237.30
135.60
101.70
42.86
E-1107 259.13
148.07
111.06
42.86
E-1108 295.26
168.72
126.54
42.86
E-1109 581.04
332.02
249.02
42.86
E-1110
493.64
282.08
211.56
42.86
E-1111 1621.60
138.83
104.13
42.86
Heat exchanger dengan menggunakan teknologi
helical baffles mampu memberikan penurunan besaran heat
transfer area sebesar 42.86% pada setiap heat exchanger,
hal ini diakibatkan oleh besaran overall heat transfer
coefficient yang meningkat pada setiap heat exchanger.
Sebelum melakukan optimasi harus mengetahui
harga awal atau harga per satuan luas dari heat exchanger
agar dapat dibandingkan dengan heat exchanger dengan
berbagai macam teknologi yang dapat dilihat pada Tabel
3.18
Tabel 3.18 Harga Awal Heat Exchanger
Teknologi Heat Exchanger
Harga HE setiap
satuan m2 ($)
Konvensional
359.77
Internal Fins
375
Coil Wire Insert
719.54
Helical Baffle
437.50
449.71
Twisted Tape Insert
Tabel 3.19 Perbandingan Harga Desain HE dengan Harga HE
Setelah Optimasi dengan teknologi Twisted Tape Inserts
Selisih
Prosentase
Harga HE Harga HE
biaya
Tag
Biaya HE
desain
optimasi maksimum
Number
%J
Jd
Jop
Jmax
HE
(USD)
(USD)
(USD)
(USD)
E-1101 583395.83 536214.77

47181.06

8.09

E-1102
E-1103
E-1104
E-1105
E-1106
E-1107
E-1108
E-1109
E-1110
E-1111

233857.09
206670.02
411114.03
267522.00
85372.47
93226.16
106226.07
209039.21
177594.69
87408.55

214944.33
189955.96
377865.95
245886.65
78468.13
85686.67
97635.23
192133.55
163232.05
80339.55

18912.76
16714.06
33248.09
21635.35
6904.34
7539.49
8590.84
16905.66
14362.64
7069.01

8.09
8.09
8.09
8.09
8.09
8.09
8.09
8.09
8.09
8.09

Tabel 3.20 Perbandingan Harga Desain HE dengan Harga


HE Setelah Optimasi dengan teknologi Internal Fins
Selisih biaya Prosentase
Harga HE Harga HE
Tag
maksimum Biaya HE
desain
optimasi
Number
Jmax
%J
Jd
Jop
HE
(USD)
(USD)
(USD)
(USD)
E-1101
E-1102
E-1103
E-1104
E-1105
E-1106
E-1107
E-1108
E-1109
E-1110
E-1111

583402.31
233859.69
206672.31
411118.61
267524.97
85371.84
93227.20
106227.25
209041.54
177596.66
87409.52

405399.50 177996.33
162506.38 71350.70
143614.19 63055.82
285681.55 125432.48
185900.00 81622.00
59323.90 26046.99
64782.50 28443.66
73816.08 32409.98
145260.54 63778.67
123409.86 54184.83
60739.86 26668.69

30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51

Pada Tabel 3.20 terlihat dengan menambahkan teknologi


internal fins mampu menurunkan biaya pada masing-masing
heat exchanger hal ini disebabkan oleh besaran heat transfer
area yang menurun akibat teknologi internal fins yang
memberikan peningkatan pada besaran overall heat transfer
coefficient masing-masing heat exchanger oleh karena itu
dengan optimasi mampu dihasilkan biaya penurunan biaya heat
exchanger masing-masing sebesar 30.51%.
Tabel 3.21 Perbandingan Harga Desain HE dengan Harga
HE Setelah Optimasi dengan teknologi Coil Wire Inserts
Selisih biaya Prosentase
Harga HE Harga HE
Tag
maksimum Biaya HE
desain
optimasi
Number
Jmax
%J
Jd
Jop
HE
(USD)
(USD)
(USD)
(USD)
E-1101
E-1102
E-1103
E-1104
E-1105
E-1106
E-1107
E-1108
E-1109
E-1110
E-1111

583402.31
233859.69
206672.31
411118.61
267524.97
85371.84
93227.20
106227.25
209041.54
177596.66
87409.52

291706.11
105095.09
103338.71
103338.71
369952.67
55874.60
50182.91
40410.24
68048.17
12201.56
26195.37

291690.43
128763.60
103332.47
103332.47
41162.73
211647.40
35189.56
52815.93
38176.34
196836.88
151399.52

50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00
50.00

8
Pada Tabel 3.21 terlihat dengan menambahkan teknologi
coil wire inserts mampu menurunkan biaya pada masingmasing heat exchanger hal ini disebabkan oleh besaran heat
transfer area yang menurun akibat teknologi coil wire insets
yang memberikan peningkatan pada besaran overall heat
transfer coefficient masing-masing heat exchanger

Tabel 3.22 Perbandingan Harga Desain HE dengan Harga HE


Setelah Optimasi dengan teknologi Helical Baffles
Selisih
Prosentase
Harga HE Harga HE
biaya
Biaya HE
Tag
desain
optimasi maksimum
%J
Number
Jd
Jop
Jmax
(USD)
HE
(USD)
(USD)
(USD)
E-1101
E-1102
E-1103
E-1104
E-1105
E-1106
E-1107
E-1108
E-1109
E-1110
E-1111

583402.31
233859.69
206672.31
411118.61
267524.97
85371.84
93227.20
106227.25
209041.54
177596.66
87409.52

405400.00 178002.81
162505.50 162763.14
143615.00 63058.12
285682.50 125437.06
185900.00 81624.97
59325.00 26047.94
64782.50 28444.70
73815.00 32411.17
145260.00 63781.00
123410.00 54186.80
60740.00 26669.66

30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51
30.51

Pada Tabel 3.22 terlihat dengan menambahkan teknologi


coil wire inserts mampu menurunkan biaya pada masingmasing heat exchanger hal ini disebabkan oleh besaran heat
transfer area yang menurun akibat teknologi coil wire insets
yang memberikan peningkatan pada besaran overall heat
transfer coefficient masing-masing heat exchanger .
Setelah mengetahui hasil optimasi dari masing-masing HE
berserta biaya masing-masing mulai dari teknologi konvensional
dan keempat teknologi modern maka dapat dibuat grafik agar
mengetahui perbandingan dari A dengan J oleh masing-masing
heat exchanger

overall heat tr ansfer coeffi


biayacient
heat (U)
exchanger (J)
Ku rva U

Ku rva J

heat transfer area (A)

Gambar 3. 2 Kurva perbandingan antara besaran


overall heat transfer area dan overall
heat transfer coefficient serta harga dari
heat exchanger dari HE E-1101
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari tugas akhir mengenai
optimasi dari heat exchanger menggunakan beberapa
teknologi overall heat transfer coefficient adalah sebagai
berikut,
Semakin besar heat transfer capacity pada sebuah
heat exchanger, semakin besar heat transfer
difference ( Q) yang didapatkan.
Teknologi yang ada pada sisi shell dan tube
mempengaruhi cost of energy saving dari sebuah heat
exchanger, sehingga coil wire insert menjadi
teknologi terbaik dalam memberikan cost of energy
saving paling maksimum.
Jenis teknologi yang ada pada sisi shell and tube dan
harga setiap unit dari teknologi tersebut mampu
mempengaruhi biaya pembuatan dari heat exchanger.
Dengan harga setiap unit yang lebih mahal oleh
teknologi modern, tetap memberikan biaya
pembuatan heat exchanger yang lebih murah akibat
heat transfer area (A) yang menurun.
Coil wire insert adalah teknologi terbaik dalam
memberikan selisih biaya heat exchanger terbesar (
J max ) dibandingkan teknologi modern yang lain
dengan penurunan sebesar 50%.
B

Saran
Hal yang dapat penulis sarankan dalam penelitian
selanjutnya adalah:
Diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
teknologi overall heat transfer coefficient terhadap
heat exchanger.
DAFTAR PUSTAKA
[1] e.a. Biyanto, Heat exchanger network retrofit
throughout overall heat transfer coefficient by using
genetic algorithm, Appl. Therm. Eng., vol. 94, pp.
274281, 2016.
[2] e.a. Huq"Experimental measurements of heat transfer
in an internally finned tube."International
Communications in Heat and Mass Transfer, pp. 166177, 2015.

9
[3] e.a. Mokkapati,"Numerical study of an exhaust
recovery system using corrugated tube heat exchanger
with twisted tape inserts " International
communications in heat and mass transfer, pp. 53-64,
2014.
[4]
e.a.Garcia,Enhanchementoflaminarand
transistionalflowheattransferintubesbymeansof
wirewirecoilinsertsInternationalJournalofHeat
andMassTransfer,pp.31763189,2007.
[5]
e.a.Lei,Designandoptimizationofheatexchangers
withhelicalbaffles,Chem.Eng.Sci.,vol.63,no.17,
pp.43864395,2008.
[6]
K.Thulukkanam,heatexchangerdesingHandbook,
CRCPress,vol.53,no.9,p.1260,2013.

BIODATA PENULIS
Nama Penulis Safira Noor Meidiana Putri dilahirkan di
Kota Surabaya, tanggal 12 Mei 1995. Saat ini penulis
tinggal di Raya Bukit Palma H7 no.5, Kota Surabaya,
Provinsi Jawa Timur. Pada tahun 2007 penulis telah
menyelesaikan pendidikannya di SDN Pucang 1 Sidoarjo.
Kemudian pada tahun 2010 telah menyelesaikan pendidikan
tingkat menengah pertama di SMPN 1 Sidoarjo. Tahun 2013
berhasil menyelesaikan pendidikan menengah atas di
SMAN 1 Sidoarjo. Pada bulan Januari 2017 penulis telah
menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Optimasi Tekno
Ekonomi pada Heat Exchanger Menggunakan Beberapa
Teknologi Overall Heat Transfer Coefficient. Bagi
pembaca yang memiliki kritik, saran atau ingin berdiskusi
lebih lanjut mengenai Tugas Akhir ini, maka dapat
menghubungi penulis melalui email firameidi@gmail.com.

Anda mungkin juga menyukai