BAB I
PENDAHULUAN
Tongue-tie juga dikenal sebagai ankyloglossia Tongue-tie atau tali lidah pendek adalah
kelainan bawaan yang terjadi pada frenulum (pita atau tali lidah) yang menghubungkan dasar
lidah dengan ujung lidah bagian bawah. Frenulum dapat tebal dan kurang elastis ataupun tipis,
elastis atau pendek dan bias menempel hingga ujung lidah1.
Tongue tie terdapat tanda-tanda kesulitan mengeluarkan lidah melewati gigi depan bagian
bawah dan kesulitan menggerakan lidah dari sisi satu ke sisi lainnya. Kesulitan mempertahankan
hisapan saat menyusu, bayi dapat dengan mudah merasa lelah sering berhenti menyusui,
kenaikan berat badan yang kurang atau berat badan turun.1-2 Tongue tie juga dapat mempengaruhi
cara makan, berbicara dan menelan, serta mengganggu menyusui.2
Tongue tie terjadi pada sekitar 3,2% sampai 4,8 dari jangka berturut- turut bayi saat lahir.
Penelitian menunjukan kecendrugan yang signifikan untuk laki-laki.2
Tindakan bedah yang dilakukan tergolong sangat ringan dan sederhana. Yaitu dengan
cara membebaskan tali jaringan ikat. Frenotomy adalah pengambilan atau pemotongan jaringan
frenulum dengan anestesi lokal (bius lokal). Pada bayi yang masih sangat muda tidak perlu
pembiusan. Sedangkan pada anak usia lebih dari satu tahun harus dilakukan pembiusan.
Frenotomy adalah prosedur sederhana dan biasanya ada tidak ada komplikasi. Untuk bayi yang
sangat muda (kurang dari enam minggu-tua), hal itu dapat dilakukan di k;inik dokter. Anestesi
umum dapat dianjurkan ketika frenulectomy dilakukan pada anak yang lebih tua. Namun dalam
beberapa kasus, hal itu dapat dilakukan di kantor dokter di bawah anestesi lokal.3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi
Secara garis besar lidah dapat terbagi menjadi 2 bagian, 2/3 depan apeks dan 1/3
belakang dorsum. Secara anatomi lidah terbgi atas 3 bagian yaitu apeks linguae (ujung
lidah), corpus linguae (badan lidah), dan Radix linguae (akar lidah). Bagian depan lidah
sangat fleksibel dan bekerja sama dengan gigi dalam pengucapan huruf-huruf dan
membantu untuk menggerakkan makanan ke segala arah saat sedang menguyah. Bagian
belakang lidah juga untuk pengunyahan dan mendorong makanan memasuki esophagus.4
Otot lidah terdiri dari otot ekstrinsik yaitu m. hioglosus, m.stiloglosus dan m.
genioglosus serta otot intrinsik yaitu m. longitudinalis lingua superior dan inferior, m.
transversus
lingua
dan
m.
vertikalis
lingua.
Otot-otot
ekstrinsik berfungsi
merubah posisi lidah sedangkan otot-otot intrinsik berfungsi merubah bentuk lidah. Otototot ini dipersarafi oleh N. hipoglosus dan bekerja sama dalam proses menelan serta
artikulasi berbicara. Lidah mendapat vaskularisasi dari a. lingualis yang merupakan
cabang dari A. karotis eksterna5
B. Definisi
Tongue tie atau Ankyloglossia Istilah ini berasal dari kata Yunani agkylos- "bengkok",
glossia- "lidah", adalah anomali kongenital yang diamati pada bayi baru lahir suatu kondisi
yang disebabkan oleh frenum lingual abnormal dari lidah atau frenulum melekat terlalu dekat
dengan ujung lidah.3
Tongue tie terjadi pada sekitar 3,2% sampai 4,8 dari jangka berturut- turut bayi saat lahir.
Penelitian menunjukan kecendrugan yang signifikan untuk laki-laki.
C. Gambaran Klinis
Sebagian besar Tongue tie tidak menyebabkan masalah pada ibu dan bayi. Pada sebagian
kecil kasus dapat menimbullkan masalah menyusui seperti bayi rewel atau irritable bahkan
setelah menyusui masih tetap rewel. Kesulitan mempertahankan hisapan saat menyusui.
Kenaikan berat badan yang kurang (poor weight gain) atau berat badan turun. Masalah
perlekatan bayi pada payudara (problem latching on). Trauma puting ibu atau kegagalan bayi
untuk menyusui secara efektif. keluhan tertentu termasuk kesulitan menempel atau
mempertahankan hisapan, bayi menjadi frustasi atau jatuh tertidur di payudara, menyusui
berkepanjangan, bayi merasa tidak puas, gumming atau mengunyah pada payudara.4
D. Pemeriksaan Fisik
Tongue tie adalah suatu kondisi dimana dasar lidah melekat pada dasar mulut melalui
frenulum yang tebal, kencang atau pendek yang menyebabkan gerakan lidah menjadi
sanget terbatas. Pada pemeriksaan fisik frenulum lingual yang tebal, kencang yang
menempel hingga ujung lidah.5
E. Diagnosis
Dalam membuat diagnosis tongue tie terdapat berbagai klasifikasi diantaranya klasifikasi
Kotlow. Hazelbake mengembangkan penilaian deskriptif untuk fungsi frenulum lingual.6
1.
2.
3.
4.
5.
Appearance Items
Function Items
Lateralization
2: Complete
1: Body of tongue but not tongue
tip
0: None
Lift of tongue
2: Tip to mid-mouth
1: Only edges to mid-mouth
0: Tip stays at lower alveolar ridge
or rises to mid-mouth only with jaw
closure
Extension of tongue
2: Tip over lower lip
1: Tip over lower gum only
0: Neither of the above, or anterior
or mid-tongue humps
Spread of anterior tongue
2: Complete
1: Moderate or partial
0: Little or none
Cupping
2: Entire edge, firm cup
1: Side edges only, moderate cup
0: Poor or no cup
Peristalsis
2: Complete, anterior to posterior
1: Partial, originating posterior to
tip
0: None or reverse motion
Snapback
2: None
1: Periodic
0: Frequent or with each suck
SCORE:
Appearance:__________(<8 =
ankyloglossia)
Function:____________(<11 =
ankyloglossia)
Table 1 : Hazerbaker
F. Tatalaksana
Terapi non-bedah adalah upaya perbaikan proses menyusui seperti perbaiki posisi dan
perlekatan menyusui
1. Frenotomy
Frenotomy ini adalah prosedur dimana frenum dipotong atau dibagi. Ini disertai tanpa
anestesi dan dengan ketidaknyamanan minimal pada bayi. Orang tua atau asisten
menstabilkan kepala bayi. Bayi dibuat sit supine untuk mencegah jatuh kedalam.
Lidah diangkat dengan kedua jari yang diletakkan dibawah lidah dan frenum di insisi
menggunakan pisau steril kecil.6 Prosedur frenotomy tanpa komplikasi karena frenum
mempunyai sedikit vaskularisasi dan jaringan saraf. Resiko yang dapat muncul dari
frenotomy timbulnya jaringan parut yang dapat membatasi pergerakan lidah lebih
lanjut.5,6
2. Frenectomy
Frenectomy adalah prosedur untuk pasien dengan tebal dan kemungkinan perdarahan
dan beberapa kasus kembalinya frenum oleh jaringan parut yang dapat terjadi. Proses
pelepasan frenum dilakukan sama dengan prosedur frenoctomy yang dilakukan
dengan general anestesi.
G. Komplikasi
Ankyloglossia
juga
dikenal Tongue-tie
yang
merupakan
kelainan
congenital.