Anda di halaman 1dari 3

ARUS PADA POWER AMPLIFIER

Pada saat ini bagian Power Amplifier (PA) kebanyakan menggunakan kopel - kopel
langsung, menggunakan tegangan sumber simetris dan menggunakan pencatu
daya terbelah (split power supply).
Power Amplifier kebanyakan juga menggunakan 1 PCB dengan rangkaian Driver
Amplifier nya. Dimana Standart tegangan input sinyal yang di kehendaki pada input
driver sebesar 1 Vpp (1 Volt peak to peak).
Kebanyakan Power Amplifier menggunakan satu buah trafo ukuran besar untuk
keperluan Power Amplifier dan Drivernya.
Dimana arus terbesar mengalir melalui TR TR final nya menuju ke Pengeras Suara
(Loud Speaker) sebagian (kecil) mengalir ke bagian driver amplifier nya.
Arus yang mengalir ke speaker melalui TR ini kita namakan I LS ... besarnya bisa
kita hitung sebesar maksimum :
I LS = Vcc / R LS (pada gambar)
= 45 V / 8 ohm = 5,625 A = 5,6 A (mono)
Karena bagian Driver Amplifier juga mengambil arus dari Power Supply ini, maka
boleh di perhitungan berapa kebutuhan arus untuk driver nya (I DRV). Persoalan
adalah : karena driver berupa rangkaian "aktif" maka tidak mudah memperhitungan
berapa kebutuhannya (bagi yang sudah mahir baca skema tentu bisa dihitung),
hanya saja dapat praktek :

1. Kebutuhan arus nya jauh dari kebutuhan arus ke speaker (I LS)


2. Besar nya dalam praktek sebaiknya di ukur langsung.
Dengan demikian I total = I LS + I DRV
Hitungan di atas untuk amplifier mono, untuk stereo kita harus mengalikan dengan
angka 2 ...
Berapa Trafo yang harus disediakan ? minimal kebutuhan 2 kali amplifier mono tadi,
sebaiknya di tambah kan untuk memperhitungkan ketidaksempurnaan trafo. misal
jika di hitung I Total stereo 12A, gunakanlah 15 A.
Untuk pendekatan praktek berapa kapasitas Condensator yang digunakan power
supply untuk kebutuhan PA tersebut boleh menggunakan "rumus praktek" :
Cap = ( I tot stereo x 0,01) / V ripple

Cap = kapasitas condenstor di power supply (karena simetris, maka x 2)


I tot stereo = Arus total stereo (sudah memperhitungan I DRV)

0,01 = Periode penyerarahan gelombang penuh (bridge)


V Ripple = Besar nya V ripple yang diijinkan (sebaiknya tidak kurang 5% dari
tegangan DC di Cap)

Contoh Soal :
1. Sebuah penguat menggunakan tegangan Trafo 32 - CT - 32
2. Impedansi Speaker = 8 Ohm.

Pertanyaan :
1. Berapa tegangan di Capacitor Power Supply (tanpa beban) ?
2. Berapa Maksimum Arus ke LS ?
3. Berapa Arus ke Driver Amplifier ?
4. Berapa Daya Maksimum Amplifier (tanpa memperhitungkan THD+N) ?
5. Berapa Ampere Trafo yang digunakan ?
6. Berapa Kapasitas Condensator yang sebaiknya di gunakan ? (v ripple maks 5 %
dari V di cap tanpa beban)

Jawab :
1. Tegangan di cap tanpa beban = 1,414 x 32 = (+45) - GND - (-45)
2. I LS maks = 45 / 8 = 5,625 A (mono)
3. Arus ke driver tidak bisa di hitung (harus di ukur)
4. Daya maks = V kuadrat/LS = 253 watt (mono)
5. Ampere trafo yang di gunakan = 2 x mono = 5,625 x 2 = 11,25 A, ketentuan :
belum memperhitungan arus ke driver amplifier, untuk amannya digunakan 15A.
6. Kapasitas Cap di Power Supply = ....?
6.a . V ripple = 5% x 45 = 3,25 Vpp
6.b. Kapasitas Cap di Power Supply = 11,25 x 0,01/3,25
= 0,03462 Farad
= 34.620 uF
= 36.000 uF (pendekatan)
6.c. Karena teganagn simetris maka C = 2 x 36.000 uF

Anda mungkin juga menyukai