BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Air merupakan sumber bagi kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai
planet biru, karena air menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami
kesulitan mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai berubah
warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti kita harus selalu
optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang kita miliki mulai menjadi keruh, kotor
ataupun
berbau,
selama
kuantitasnya
masih
banyak
kita
masih
dapat
berupaya
merubah/menjernihkan air keruh/kotor tersebut menjadi air bersih yang layak pakai.
Ada berbagai macam cara sederhana yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air
bersih, dan cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan membuat
saringan air, dan bagi kita mungkin yang paling tepat adalah membuat penjernih air atau
saringan air sederhana. Perlu diperhatikan, bahwa air bersih yang dihasilkan dari proses
penyaringan air secara sederhana tersebut tidak dapat menghilangkan sepenuhnya garam yang
terlarut di dalam air.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
C. Tujuan Penulisan
Melalui makalah ini diharapkan pembaca mengetahui tentang:
1.
2.
3.
4.
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah metode kepustakaan
dengan telaah pada buku-buku atau sumber. Hal ini dapat dijadikan sumber atau referensi serta
memiliki ketersambungan atau keterkaitan materi dengan kajian atau pokok bahasan dalam
makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGOLAHAN AIR KOTOR MENJADI AIR BERSIH
A. Pengertian Air
Air adalah zat kimia yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai
saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan bumi. Terdapat
1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil) tersedia di bumi. Air sebagian besar terdapat di laut
(air asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga
dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar, danau, uap air, dan lautan es. Air dalam
obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air, yaitu: melalui penguapan, hujan, dan
aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara) menuju laut.
Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi
kekurangan persediaan air. Selain di bumi, sejumlah besar air juga diperkirakan terdapat pada
kutub utara dan selatan planet Mars. Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap
air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga
wujudnya tersebut. Pengaturan air yang kurang baik dapat menyebakan kekurangan air.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas dua
atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna,
tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 kPa (1 bar) and
temperatur 273,15 K (0 C). Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki
kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air
berada dalam kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur
standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen (H+) yang
berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-). Manusia, binatang, dan tumbuhtumbuhan memerlukan air untuk hidup. Tenaga air mempunyai arti ekonomi yang besar. Air
tidak hanya menyediakan media yang menjadi tempat dimungkinkannya reaksi yang menyokong
kehidupan, tapi air sendiri sering menjadi produk atau reaktan yang penting dari reaksi-reaksi itu.
B. Karakteristik Air
Karakteristik fisik Air :
1. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan anorganik dan organik yang
terkandung dalam air seperti lumpur dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industri.
2. Temperatur
Kenaikan temperatur air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut
yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic ynag
mungkin saja terjadi.
3. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiran organisme, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna
dan oleh ekstrak senyawa-senyawa organik serta tumbuh-tumbuhan.
4. Solid (Zat padat)
Kandungan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat meyebabkan
turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat dapat menghalangi penetrasi sinar matahari kedalam
air.
5. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organisme dalam air seperti alga
serta oleh adanya gas seperti H2S yang terbentuk dalam kondisi anaerobik, dan oleh adanya
senyawa-senyawa organik tertentu.
Karakteristik kimia air :
1. pH
Pembatasan pH dilakukan karena akan mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi.
Beberapa senyawa asam dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuler, dimana disosiasi
senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH.
2. DO (dissolved oxygent)
DO adalah jumlah oksigen terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbsi
atmosfer/udara. Semakin banyak jumlah DO maka kualitas air semakin baik. Satuan DO
biasanya dinyatakan dalam persentase saturasi.
3. BOD (biological oxygent demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorgasnisme untuk menguraikan
bahan-bahan organik (zat pencerna) yang terdapat di dalam air
buangan secara biologi. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas self
purification badan air penerima.
4. COD (chemical oxygent demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang di butuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organik
secara kimia.
Reaksi: + 95%terurai
Zat Organik + O2 CO2 + H2O
5. Kesadahan
Kesadahan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun sebaliknya
dapat memberikan rasa yang segar. Di dalam pemakaian untuk industri (air ketel, air pendingin,
atau pemanas) adanya kesadahan dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bisa
disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi dalam air.
6. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsur arsen (As) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun
terhadap manusia sehingga perlu pembatasan yang agak ketat ( 0,05 mg/l). Kehadiran besi (Fe)
dalam air bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau ligam, menimbulkan warna koloid
merah (karat) akibat oksidasi oleh oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia.
C. Macam-macam Air
Macam-macam air dan Pembagiannya :
1. Air yang suci dan mensucikan.
Air ini ialah air yang boleh diminum dan digunakan untuk menyucikan (membersihkan)
benda yang lain. Yaitu air yang yang masih murni yang jatuh dari langit atau terbit dari bumi dan
masih tetap belum berubah keadaannya, seperti; air hujan air laut, air sumur, air es yang sudah
hancur kembali, air embun, dan air yang keluar dari mata air. Allah berfirma Al-Anfal :11: Dan
Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk menyucikan kamu dengan hujan itu.
Perubahan air yang tidak menghilangkan keadaan atau sifatnyasuci menyucikan. Walaupun
perubahan itu terjadi salah satu dari semua sifatnya yang tiga(warna,rasa dan baunya) adalah
sebagai berikut:
a.
Berubah karena tempatnya, seperti air yang tergenang atau mengalir di batu belerang.
Berubah karena sesuatu yang terjadi padanya, seperti berubah karena ikan atau kiambang.
d.
Berubah karena tanah yang suci, begitu juga berubah yang sukar memeliharanya misalnya
berubah karena daun-daunan yang jatuh dari poho-pohon yang berdekatan dengan sumur atau
tempat-tempat air yang lainnya.
air yang telah berubah salah satu sifatnya karena bercampur dengan sesuatu benda yang suci,
selain dari perubahan yang tersebut di atas seperti air teh, air kopi, dan sebagainya.
b.
Air sedikit kurang dari dua kulah (tempatnya persegi panjang yang mana panjangnya,
lebarnya,dalamnya 1 1/4 hasta.kalau tempatnya bundar maka garis tengahnya 1 hasta, dalam 2
hasta, dan keliling 3 1/7hasta.) sudah terpakai untuk menghilangkan hadas atau menghilangkan
hukum najis. Sedangkan air itu tidak berubah sifatnya dan tidak pula bertambah timbangannya.
c.
Air pohon-pohonan atau air buah-buahan, seperti air yang keluar dari tekukan pohon kayu(air
nira), air kelapa dan sebagainya.
Sudah berubah salah satu sifatnya oleh najis. Air ini tidak boleh dipakai lagi, baik airnya sedikit
atau banyak , sebab hukumnya seperti najis.
b. Air bernajis tetapi tidak berubah salah satu sifatnya. Air ini kalau sedikit- berarti urang dari dua
kulah tidak boleh dipakai lagi, bahkan hukumnya sama dengan najis. Kalau air itu banyak
berarti dua kulah atau lebih, hukumnya tetap suci dan menyucikan. Rasulullah bersabda Saw :
Air itu tidak dinajisi sesuatu, kecuali apbila berubah rasa, wana atau baunya.(Riwayat Ibnu
Majah dan Baihaqi). Dalam hadist lain Rasul Saw: Apabila air cukup dua kulah, tidaklah
dinajisi oleh sesuatu apapun.(Riwayat oleh lima ahli hadist).
4. Air yang makruh
Yaitu air yang terjemur oleh matahari dalam bejana selain bejana emas atau perak. Air ini
makruh dipakai untuk badan. Tetapi tidak makruh untuk pakaian; kecuali air yang terjemur di
tanah, seperi air sawah, air kolam, dan tempattempat yang bukan bejana yang mungkin berkarat..
Sabda Rasulullah Saw. Dari Aisyah .Sesungguhnya ia telah memanaskan air pada cahaya
matahari. Maka Rasulullah Saw. Berkata kepadanya , Jangan engkau berbuat demikian, ya
Aisyah. Sesungguhnya air yang dijemur itu akan menimbulkan sopak.(Riwayat Baihaqi).
D. Karakteristik Air Bersih dan Air Kotor
1. Ciri-ciri Air Bersih
Jernih, tidak berbau, tidak berasa &tidak berwarna.
Suhunya sebaiknya sejuk dan tidak panas.
Bebas unsur-unsurkimia yang berbahaya seperti besi (Fe), seng (Zn), raksa (Hg) dan mangan
(Mn).
Tidak mengandung unsur mikrobiologi yang membahayakan seperti coli tinja dan total coliforms.
2. Karakteristik Air Kotor
Berwarna kotor.
Suhunya panas.
Mengandung unsur-unsur Fe, Zn, Hg dan Mn.
Biasanya air ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta
bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah-sampah lainnya.
Substansi organik dalam air buangan terdiri dari 2 gabungan, yakni:
gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam amino.
gabungan yang tak mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat, termasuk
selulosa.
1.
2.
a.
Koagulasi
Dari bangunan intake, air akan dipompa ke bak koagulasi ini. pada proses koagulasi ini
dilakukan proses destabilisasi partikel koloid, karena pada dasarnya air sungai atau air-air kotor
biasanya berbentuk koloid dengan berbagai partikel koloid yang terkandung di dalamnya.
Destabilisasi partikel koloid ini bisa dengan penambahan bahan kimia berupa tawas, ataupun
dilakukan secara fisik dengan rapid mixing (pengadukan cepat), hidrolis (terjunan atau hydrolic
jump), maupun secara mekanis (menggunakan batang pengaduk). Biasanya pada WTP dilakukan
dengan cara hidrolis berupa hydrolic jump. Lamanya proses adalah 30 90 detik.
Proses Koagulasi Secara Mekanis dengan mesin pemutar
b.
Flokulasi
Setelah dari unit koagulasi, selanjutnya air akan masuk ke dalam unit flokulasi. Unit ini
ditujukan untuk membentuk dan memperbesar flok. Teknisnya adalah dengan dilakukan
pengadukan lambat (slow mixin)
Proses Sedimentasi
Gabungan unit koagulasi, flokulasi, dan sedimentasi disebut unit aselator
c.
Filtrasi
Setelah proses sedimentasi, proses selanjutnya adalah filtrasi. Unit filtrasi ini, sesuai dengan
namanya, adalah untuk menyaring dengan media berbutir. Media berbutir ini biasanya terdiri dari
antrasit, pasir silica, dan kerikil silica denga ketebalan berbeda. Dilakukan secara grafitasi.
Selesailah sudah proses pengolahan air bersih. Biasanya untuk proses tambahan, dilakukan
disinfeksi berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum masuk ke
bangunan selanjutnya, yaitu reservoir.
d.
Reservoir
Setelah dari WTP dan berupa clear water, sebelum didistribusikan, air masuk ke dalam
reservoir. Reservoir ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara grafitasi. Karena kebanyakan distribusi di kita
menggunakan grafitasi, maka reservoir ini biasanya diletakkan di tempat dengan eleveasi lebih
tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran distribusi. Biasanya terletak diatas bukit,
atau gunung.
Gabungan dari unit-unit pengolahan air ini disebut IPA Instalasi Pengolahan Air. Untuk
menghemat biaya pembangunan, biasanya Intake, WTP, dan Reservoir dibangun dalam satu
kawasan dengan ketinggian yang cukup tinggi, sehingga tidak diperlukan pumping station
dengan kapasitas pompa dorong yang besar untuk menyalurkan air dari WTP ke
reservoir. Barulah, setelah dari reservoir, air bersih siap untuk didistribusikan melalui pipa-pipa
dengan berbagai ukuran ke tiap daerah distribusi.
3.
a.
Pengenceran (Dilution)
Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru
dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin
meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan
diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi.
Disamping itu, cara ini menimbulkan kerugian lain, diantaranya bahaya kontaminasi
terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan
pendangkalan terhadap badan-badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya.
Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.
b. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds)
Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang
(algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam
kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam
tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah
yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.
Cara kerjanya antara lain sebagai berikut:
Empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari,
ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah
melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.
pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl
dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini digunakan oleh
bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan.
Disamping itu terjadi pengendapan.
Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman
bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).
c.
Irigasi
Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes
masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air
buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus
berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah
tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat
4.
a.
Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan kerapatan kain yang digunakan.
b. Saringan Kapas
Teknik saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya.
Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga dapat
membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air keruh. Hasil saringan
juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang digunakan.
c.
Aerasi
Aerasi merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air. Dengan
diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida serta hidrogen sulfida dan
metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat dikurangi atau dihilangkan. Selain itu
partikel mineral yang terlarut dalam air seperti besi dan mangan akan teroksidasi dan secara
cepat akan membentuk lapisan endapan yang nantinya dapat dihilangkan melalui proses
kerikil.
Saringan Pasir Cepat (SPC)
Saringan pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir pada
bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air terbalik bila
dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke atas (up flow). Air bersih
didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan kerikil terlebih dahulu baru
diharapkan kualitas air bersih yang dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi
debit air hasil penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan beberapa /
multi Saringan Pasir Lambat.
g. Saringan Arang
Saringan arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah
lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan rasa yang ada pada
air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau arang batok kelapa. Untuk hasil
yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.
h. Saringan air sederhana / tradisional
Saringan air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan
saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir, kerikil, batu dan
arang juga ditambah satu buah lapisan injuk / ijuk yang berasal dari sabut kelap
i. Saringan Keramik
Saringan keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat
dipersiapkan dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan
penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan campuran
perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika proses penyaringan,
kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama kelamaan akan menumpuk dan
menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah penyumbatan yang terlalu sering maka
air baku yang dimasukkan jangan terlalu keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini
dapat dilakukan dengan cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
j. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu
Saringan cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan
menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh masyarakat desa
Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring air yang berasal dari sumur gali
ataupun
dari
saluran
irigasi
sawah.
Seperti halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif rendah bila
dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.
k. Saringan Tanah Liat.
Kendi atau belanga dari tanah liat yang dibakar terlebih dahulu dibentuk khusus pada bagian
bawahnya agar air bersih dapat keluar dari pori-pori pada bagian dasarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah satu
sumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber kehidupan di bumi ini sudah
banyak tercemar karena ulah manusia. Terjadinya berbagai penyakit yang diakibatkan oleh
pencemaran air menyebabkan dicarinya solusi untuk mendaur ulang air yang sudah kotor
menjadi air yang layak pakai lg dengan tradisional ataupun dengan alat yang canggih.
Pengolahan air bersih melalui beberapa proses diantaranya :
1.
2.
3.
4.
Koagulasi
Flokulasi
Filtrasi
Reservoir
Cara pengolahan air limbah secara sederhana:
1.
2.
3.
Pengenceran (Dilution).
Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds).
Irigasi.
Penyaringan Air diantaranya :
1. Saringan Kain Katun.
2. Saringan Kapas.
3. Aerasi.
4. Saringan Pasir Lambat (SPL).
5. Saringan Pasir Cepat (SPC).
6. Gravity-Fed Filtering System.
7. Saringan Arang.
8. Saringan air sederhana / tradisional.
9. Saringan Keramik.
10. Saringan Cadas / Jempeng / Lumpang Batu.
11. Saringan Tanah Liat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous, 1998. Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan, Kantor Menteri
Biro Bina Kependudukan dan Lingkungan Hidup Sekretariat Wilayah Daerah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Air merupakan sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup. Manusia dan
makhluk hidup yang lain sangat bergantung pada air untuk mempertahankan hidupnya.
Manusia membutuhkan air untuk minum, memasak, mandi, mencuci, dan keperluan
lain. Air yang dikonsumsi setiap hari harus memenuhi standart kualitas air bersih.
Namun tak jarang kita mendapati air yang belum memenuhi standart kualitas air bersih,
terutama pada saat musim kemarau. Air sumur dan sumber lainnya menjadi keruh dan
berbau. Ironisnya terkadang air tersebut tercampur dengan mikroorganisme yang dapat
mengganggu fungsi tubuh pada seseorang. Selama kuantitasnya masih banyak kita
sebagai manusia yang peduli sesama masih dapat berupaya merubah air keruh
tersebut menjadi air yang jernih yang layak untuk dapat dikonsumsi.
Ada beberapa cara yang dapat kita gunakan untuk mendapatkan air bersih yang
layak dikonsumsi. Cara yang paling mudah dan paling umum digunakan adalah dengan
membuat saingan air. Namun perlu kita ingat bahwa dengan penyaingan air sederhana
belum dapat membuat air sepenuhnya bersih.
1.2 . Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan dalam
makalah ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan air ?
2. Dari mana saja sumber air ?
3. Apa saja syarat air bersih ?
4. Bagaimana pengadaan air bersih di pedesaan ?
5. Bagaimana pengadaan air bersih di perkotaan ?
6. Bagaimana cara mengolah air ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 . Pengertian Air
Air adalah cairan tidak berwarna, tidak beras, dan tidak berbau yang terdapat
dalam kehidupan sehari-hari. Air merupakan senyawa dengan rumus kimia H 2O yang
penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi
tidak di planet lain. Air hampir menutupi 71% permukaan Bumi. Air sebagian besar
terdapat di laut (air asin) dan pada lapisan lapisan es (di kutub dan puncak puncak
gunung), akan tetapi air dapat hadir sebagai awan, hujan, sungai, muka air tawar,
danau, danau, uap air, lautan es. Air dalam obyek obyek tersebut bergerak mengikuti
suatu siklus air, yaitu melalui penguapan, hujan, dan aliran di atas tanah (runoff :
meliputi mata air; sungai;muara) menuju laut.
Air berarti besar peranannya dalam kesehatan manusia. di dalam air bisa saja
terdapat phatogenic organisme yang dapat mengganggu kesehatan manusia, seperti
Salmonella typhy yang dapat menyebabkan penyakit demam typhoid, Sighella
dysentriae yang menyebabkab penyakit disentri basiler dan lain sebaginya. Di dalam air
juga bisa saja terdapat non phatogenic organisme yang menganggu dan dapat
menimbulkan kerugian bagi manusia, seperti Actinomycetes dan Algae yang terdapat
dalam air kotor dapat menimbulkan rasa dan bau yang tidak diharapkan. Terlepas dari
hal itu, air sangat berguna bagi tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri dari air, kira-kira
60-70 % dari berat badanya. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk :
proses pencernaan, metabolisme, keseimbangan tubuh dan lain lain. Apabila tubuh
kekurangan banyak air, maka akan mengakibatkan kematian.
2.2 . Sumber Air
Seperti kita ketahui bahwa sumber air merupakan komponen penting untuk
penyediaan air bersih, karena tanpa sumber air maka suatu system penyediaan air
tidak dapat berfungsi.
c.
d.
3.
4.
Dalam penggunaan air sungai sebagai air minum, harus mengalami suatu
pengolahan yang sempurna, mengingat derajat pengotoran yang sangat tinggi.
Air rawa
Air rawa biasanya berwarna kuning kecoklatan yang disebabkan oleh zat-zat
organic yang telah membusuk, seperti asam humus, dan lain lain.
Air danau
Danau adalah massa air yang seluruhnya dikelilingi daratan, berbentuk
cekungan yang permukaannya lebih tinggi dari laut.
Air tanah
Air tanah adalah air yang berada pada lapisan di bawah permukaan tanah.
Kedalaman air tanah di berbagai tempat tidak sama, karena dipengaruhi oleh tebal atau
tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapisan air tanah tersebut.
Kedalaman air dapat dilihat dari sumur-sumur yang di gali oleh penduduk.
Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah.
Besi
= 0,3 mg/ L
Timah hitam
= 1,0 mg/L
Nitrit
= 0,05 mg/L
Nitrat
= 10 mg/L
Kesadahan CaCO3 = 500 mg/L
pH
= 6,5-8,5
NAB (Nilai Ambang Batas) untuk bahan-bahan kimia organik :
Dieldrin
= 0,0007 mg/L
Chlorodane
= 0,0003 mg/L
KMnO4
= 10 mg/L
Detergen
= 0,05 mg/L
c. Syarat Mikrobiologis
Air untuk keperluan rumah tangga atau air minum dikatakan memenuhi syarat
mikorbiologis bila air tersebut bebas dari segala bakteri patogen, dan bila dari
pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri coli maka air tersebut memenuhi
syarat mikrobiologis.
d. Syarat radioaktif
Kadar maksimum yang diperbolehkan yaitu aktivitas sinar Alpha (0,1 Bq/L) dan aktivitas
sinar Betha (1,0 Bq/L)
Dinding sumur bagian atas sebagai pelindung keselamatan bagi pemakai dan
mencegah pencemaran, tinggi 80 centimeter dan tebal satu bata.
Dinding sumur bagian bawah mencegah pencemaran dari muka tanah dan penahan
sumur agar tidak terkikis atau longsor. Dibuat minimal 300 centimeter dari permukaan
tanah, kedap air dan ketebalan dinding minimal setengah bata.
Lantai sumur untuk menahan dan mencegah pencemaran air buangan ke dalam sumur
sebagai tempat bekerja dengan permukaan tidak licin, kemiringan 1-5% kea rah saluran
pembuangan.
Saluran pembuangan untuk menyalurkan air buangan ke sarana pengolahan air
buangan dan mencegah tempat berkembangbiak bibit penyakit dan dibuat kedap air,
licin, kemiringan 2% kearah sarana pengolahan air bersih,
Kerikil atau pecahan batu bata untuk menahan endapan lumpur agar air tidak keruh
saat di ambil.
Pemberian kaporit pada air sumur gali baru :
Buat larutan kaporit dengan dosis 20 liter air + setengah sendok makan kaporit.
Membersihkan dinding sumur dari bibit penyakit (desinfeksi) dengan cara menyikat
dinding sumur, lantai sumur, dan limbah dengan sikat yang terlebih dulu dicelupkan ke
dalam larutan kaporit.
Untuk setiap 1 m3 air sumur tambahkan 20 liter larutan kaporit.
Perlengkapan sumur :
Untuk mengambil air dari sumur gali dapat dipergunakan timba atau
pompa.
Pemakaian timba harus disertai dengan kerekan.
Timba tidak boleh diletakan di atas lantai sumur, untuk menghindari pencemaran.
Sumur harus ditutup pada saat tidak dipergunakan.
Jika mengambil dengan pompa, maka bibir sumur harus dilengkapi dengan tutup
sumur dan pada tutup sumur dilengkapi dengan lubang ventilasi.
b. Sumur Pompa
Secara umum syarat lokasi penempatan sama dengan sumur gali, sedangkan
syarat konstruksinya dapat dijelaskan sebagai berikut :
Saringan atau pipa pipa yang berlubang berada dalam lapisan yang mengandung air.
Lapisan yang kedap air antara permukaan tanah dan pipa saringan sekurangkurangnya 3 meter.
Lantai sumur yang kedap air ditingggikan 20 centimeter dari permukaan tanah,
lebarnya 1,5 meter sekeliling pompa.
Saluran pembuanagan air limbah harus ditembok kedap air minimal 10 meter
panjangnya.
Untuk mengambil air dapat dipergunakan pompa tangan atau pompa listrik.
Pemberian kapotir pada air sumur pompa baru :
Buat larutan kaporit dengan dosis 20 liter air + 2 sendok makan kaporit.
Pompa dilepas dari pipa dan dituangkan 20 liter larutan kaporit tersebut, biarkan
selama 24 jam.
Pasang kembali pompa pasa pipa. Air dipompa sampai bau kaporit tidak ada lagi atau
hilang.
b.
c.
d.
e.
alat pengaduknya dapat bervariasi, selain rapid mixing, dapat menggunakan hidrolis
(hydrolic jump atau terjunan) atau mekanis (menggunakan batang pengaduk).
Flokulasi
Selanjutnya air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya adalah untuk membentuk dan
memperbesar flok (pengotor yang terendapkan). Di sini dibutuhkan lokasi yang
alirannya tenang namun tetap ada pengadukan lambat (slow mixing) supaya flok
menumpuk. Untuk meningkatkan efisiensi, biasanya ditambah dengan senyawa kimia
yang mampu mengikat flok-flok tersebut.
Sedimentasi
Bangunan ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang sudah
didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip berat jenis. Berat
jenis partikel kolid (biasanya berupa lumpur) akan lebih besar daripada berat jenis air.
Pada masa kini, unit koagulasi, flokulasi dan sedimentasi telah ada yang dibuat
tergabung yang disebut unit aselator.
Filtrasi
Sesuai dengan namanya, filtrasi adalah untuk menyaring dengan media butiran. Media
butiran ini biasanya terdiri dari antrasit, pasir silica dan kerikil silica dengan ketebalan
berbeda. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.
Desinfeksi
Setelah bersih dari pengotor, masih ada kemungkinan ada kuman dan bakteri yang
hidup, sehingga ditambahkanlah senyawa kimia yang dapat mematikan kuman ini,
biasanya berupa penambahan chlor, ozonisasi, UV, pemabasan, dan lain-lain sebelum
masuk ke bangunan selanjutnya, yakni reservoir.
4. Reservoir
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air bersih sebelum
didistribusikan melalui pipa-pipa secara gravitasi. Karena kebanyakan distribusi di
Indonesia menggunakan konsep gravitasi, maka reservoir biasanya diletakkan di
tempat dengan posisi lebih tinggi daripada tempat-tempat yang menjadi sasaran
distribusi, bisa diatas bukit atau gunung.
BAB III
PENUTUP
3.1 . Kesimpulan
Begitu pentingnya kesehatan, salah satu faktor kesehatan adalah air sebagai salah
satu sumber kehidupan di muka bumi ini. Akan tetapi air sebagai sumber kehidupan di
bumi ini sudah banyak tercemar karena ulah manusia. Berbagai penyakit juga
disebabakan oleh pencemaran air, oleh karena itu dicari solusi mengolah air untuk
mendapatkan air bersih yang layak konsumsi.
Ada banyak cara untuk mengolah air, diantaranya adalah :
1. Pembuatan bangunan intake (bangunan pengumpul air)
2. Pembuatan bak prasedimentasi
3. WTP (Water Treatment Plant), yang terdiri dari proses :
a. koagulasi
b. flokulasi
c. sedimentasi
d. filtrasi
e. desinfeksi.
4. Reservoir
3.2 . Saran
1. Diharapkan kepada masyarakat untuk mengolah air dengan bijak sehingga air layak
konsumsi.
2. Dengan penugasan membuat makalah seperti ini, akan memacu kreativitas berpikir,
memperluas cakrawala berpikir, dan meningkatkan minat membaca para siswa.
3. Kepada seluruh pembaca kiranya memberikan kritikan yang bersifat membangun
sehingga apa yang kita harapkan dari isi tulisan ini dapat berguna bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
www.sinauwaeyok.com/PengertiaSumberAir
http://id.wikipedia.org/wiki/Air
http://carapengolahan.blogspot.com/2013/06/cara-pengolahan-air-bersih
http://www.psychologymania.com/2013/05/karakteristik-air
http://misbach138.wordpress.com
http://imanyusufbidin.blogspot.com