Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN SEMINAR

Tema Seminar Sosialisasi Pembinaan dan pengawasan pelayanan Darah


Di Provinsi DKI Jakarta
Nama

: Kurnia Widyastuti

Jabatan

: Analis Laboratorium RSSM

Hari/Tanggal : Rabu, 30 Mei 2007


Jam

: 08:00 14:00 WIB

Tempat

: Gedung Serba Guna Blok A lantai I


Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.
Jl Kesehatan No 10 Jakarta Pusat

Peserta

: Seluruh Rumah Sakit di DKI Jakarta ( 108 Rumah Sakit )

Ringkasan Materi
Sesi I :
Materi : Kebijakan Depkes RI dalam pelayanan Darah
oleh

: Dr. Ratna Dewi Umar , Menkes

Tentang VISI dan Misi Depkes serta strategi yang dipakai

Dasar dasar hukum Pelaksanaan Pelayanan darah. PP 18/1980 tentang transfusi


darah sedang dalam renovasi saat ini.

Kondisi di lapangan tentang pelayanan darah baru tersedia 188 UTD PMI dan I UTD
Pemda yang tersebar di 185 kabupaten/kota dan 46 UTD RS di 46 kabupaten/ kota.
Dari 457 kabupaten/ kota masih 226 kabupaten/kota yang tidak memiliki UTD.
Belum ada pelayanan darah di RS sehingga tidak tercatatnya keperluan darah dan
kondisi darah kadang-kadang tidak sesuai dengan seharusnya. Komunikasi UTD PMI
dengan RS masih belum berjalan dengan baik kadang pasien masih di libatkan dalam
menjalani tanggung jawab sehingga darah yang diterima kondisinya tidak jarang
dalam keadaan yang tidak sesuai standar seharusnya, karena pengambilan darah di
PMI di usahakan

harus dalam suhu darah tersebut hingga sampai di RS yang

bersangkutan. Kadang di RS swasta ada pengulangan tes Schering sehingga biaya


yang dibebankan pada pasien bertambah. Seharusnya jika tes Schering telah
1

dilakukan di UTD PMI maka tidak perlu pengulangan kecuali atas permintaan
pasien / keluarga pasien

kebijakan peningkatan kualitas dan akses pelayanan darah diantaranya akan dibangun
jejaring pelayanan darah

Kab/Kota, Provinsi dan Nas sehingga RS yang tidak

memiliki Bank Darah dapat bekerjasama dengan RS terdekat yang memiliki Bank
Darah jadi harapkan nanti kebutuhan darah dapat dengan cepat disediakan tanpa
harus ke UTD PMI, pusat Jejaring ini dapat dilakukan jika RS di sekitar ada banyak
dan salah satunya memiliki Bank Darah dan harus disediakan perjanjian antar RS.
Materi tentang jejaring terlampir.
Sesi II
Bank Darah RS
Dr Elzarita Arbain M.kes

Latar belakang

karena angka kematian ibu melahirkan meningkat disebabkan kekurangan darah.

Garis besar proses trans darah

Definisi dan fungsi serta tugas dari BDRS

di harapkan antara BDRS dan UTD PMI ada kerjasama dan keterikatan karena keduanya
saling membutuhkan.

Organisasi Bank Darah

suatu Unit yang berada di bawah wakil direktur yan medik / Lab RS dikepalai oleh dokter
yang terlatih dalam bidang transfusi darah min 80 jam.
RS Tipe A dan B : Instalasi tersendiri
RS Tipe C dan D : bag dari instalasi Lab

Ketenagaan.

Harus ada 1 UTD atau dokter yang terlatih dibidang tranfusi darah min 80 jam dan 5
analis yang terlatih tentang transfusi darah min 120 jam

Monitoring dan Evaluasi

dilakukan pemantapan mutu intra dan extra yang dilakukan oleh UTD PMI

Pencatatan dan pelaporan

harus dilakukan setiap hari sehingga Dinkes memiliki Laporan dari RS seluruh DKI

Pembiayaan

Biaya pelayanan darah di RS diharapkan sama dengan di UTD jadi pasien tidak merasa
bahwa RS mengambil keuntungan yang banyak

Jenis jenis SOP yang harus diadakan Bank darah RS

Nota kesepakatan antara BDRS dan UTD


1. Pengiriman darah
2. Penukaran darah yang belum expired tp tdk terpakai
3. Pengambilan darah yang rusak atau expired
4. Pembayaran BPPD
5. Pencatatan dan Pelaporan

Sesi III UTDD dan kecukupan darah


Dr Yudiartini dari UTD PMI

UU dan Peraturan Terkait dengan Yan Dar

Pelayanan Darah di UTDD PMI DKI

Pengerahan donor, seleksi donor dan pengambilan darah yang dilakukan di PMI

Pemrosesan, pengolahan, pengamanan Yan Dar diperiksa 4 penyakit : HbsAg, HIV,


HCV dan Sipilis

Trombosit Kadang sulit didapat karena persyaratan donor tersebut : Berat donor

> 55 Kg tidak minum antibiotic dan antiperitik

Persyaratan Bank Darah di RS

Permintaan darah > 100 kantong / bulan

Ruangan memenuhi syarat

Petugas: 1 UTD dan 5 orang analis terlatih

Ada Peralatan

Setiap bulan membuat laporan.

Permasalahan Bank darah

Permintaan dan pemakaian yang tidak sesuai sehingga kadang terjadi darah tidak
terpakai padahal darah sudah tersedia.

Kurangnya pengertian petugas tentang membuat laporan

Kurang tenaga PTTD

Kurang pengetahuan tentang oleh Rantai Dingin Darah yaitu kondisi darah dalam
perjalanan kadang tidak pada suhu yang seharusnya.

Sesi ke IV Yan Dar di RS di Provensi DKI Jakarta


Dr Sugiono

Data tahun 2005 2006 tentang kebutuhan darah di RS se DKI

Diharapkan setiap RS membuat laporan tentang Dinkes dapat membuat laporan dan
grafik yang akurat

Format pelaporan pemakaian darah di RS :


1. Jumlah Pasien
- Obstetrik / kebidanan : . org
- Cidera

: . org

- Lain-lain

: . org

2. Penerimaan Darah
- Dari PMI ( UTD)

: . ktg

- Diambil di RS

: . ktg

- Dari RS lain

: . ktg

3. Pemakaian
- WB

: . ktg

- Packed Red Cell

: . ktg

- Thrombocyt

: . ktg

- Lain-lain

: . ktg

Peserta,

( Kurnia Widyastuti )

Analis Lab RSSM

Pelayanan darah di RS di Prov DKI


Dr Sugino
Laporan tranfusi darah
1. Jumlah Pasien
-

Obstetrik / kebidanan :
Cidrera ( Injury )
Lain-lain

Orang
:
:

Orang
Orang

2. Penerimaan Darah
-

Dr PMI ( UTD )
Diambil di RS
Dar RS lain

:
:
:

Kantong
Kantong
Kantong

3. Pemakain
-

WB
Paked Red Cell
Trombo
Lain-lain

:
:
:
:

Kantong
Kantong
Kantong
Kantong

Anda mungkin juga menyukai