Anda di halaman 1dari 5

Kapita Selekta

Analisis Materi Pencemaran air

DISUSUN OLEH:
Deyanti F1071141005
Maemunah F1071141011
Selviana Lilis F1071141014
Lia puspita F1071141021
Dwi Oktaviani F1071141029

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
KELAS/ SEMESTER

: VII/ GENAP

Materi Pokok

: Pencemaran Lingkungan

Sub Materi Pokok

: Pewarisan Sifat

1. Analisis Kompetensi Dasar dan Materi


a. KD
3.9 mendeskripsikan proses dan hasil pewarisan sifat dan penerapannya

B. Tujuan
Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid dan dihibrid melalui bagan.

C. Materi
Percobaan mendel
Dominan, resesif dan intermediate

Seperti yang telah dipelajari pada materi sebelumnya mengenai dominan, resesif,
fenotipe, genotipe, parental, fillial, dan gamet. Perlu untuk diingat kembali bahwa:
1. Dominan adalah sifat yang muncul pada keturunan dari salah satu induk dengan
mengalahkan sifat pasangannya.
2. Resesif adalah sifat yang tidak muncul pada keturunannya karena ditutupi oleh sifat
pasangannya. Contohnya; tanaman berbunga ungu disilangkan dengan tanaman berbunga
putih, keturunan yang dihasilkan adalah tanaman berbunga ungu. Dalam persilangan
tersebut bunga berwarna ungu bersifat dominan, sedangkan bunga berwarna putih
bersifat resesif.
3. Intermediat (dominan parsial) merupakan suatu persilangan sifat yang muncul pada
keturunannya merupakan percampuran dari kedua induknya. Contonya; tanaman bunga
pukul empal berbunga merah disilangkan dengan tanaman bunga pukul empat berwarna
putih menghasilkan keturunan berbunga merah muda, dari persilangan tersebut tanaman
berbunga merah muda bersifat intermediat.
4. Genotip adalah susunan atau komposisi gen yang menentukan sifat suatu individu yang
biasanya berupa simbol huruf yang berpasangan. Misal; TT, Tt, atau tt.
5. Fenotip adalah sifat-sifat yang tampak yang dapat diamat. Misalnya; warna bunga merah,
batang tinggi, dan rasa buah manis.
6. Parental adalah induk atau orang tua.

7. Filial adalah keturunan yang diperoleh sebagai hasil dari perkawinan atau persilangan
parental.
8. F1 adalah keturunan pertama dan F2 adalah keturunan ke2.

A. Persilangan dua individu dengan satu sifat beda (monohibrid )


Persilangan dua individu dengan satu sifat beda menurunkan sifat dominan apabila sifat
keturunannya sama dengan salah satu induknya.
Persilangan monohibrid dominan penuh. Perhatikan contoh persilangan berikut.
Contoh:
Tanaman kacang ercis berbatang tinggi disilangkan dengan kacang ercis berbatang
pendek. F1 semuanya berbatang tinggi. Kemudian F1 dibiarkan mengadakan penyerbukan
sendiri. hasil yang diperoleh yaitu F2 yang berbatang tinggi dan berbatang pendek dengan
perbandingan 3:1. Persilangan dapat dilihat pada bagan berikut.
Bagan persilangan monohibrid dominan penuh
Parental (P)
Kacang ercis berbatang tinggi X kacang ercis berbatang pendek
Genotipe
TT
X
tt
Fenotipe
( Tinggi )
( pendek)
Gamet
T dan t
t dan t
Filial I (F1)
Tt
fenotipe : berbatang tinggi
P2
Kacang ercis berbatang tinggi X kacang ercis berbatang tinggi
Genotipe
Tt
X
Tt
Gamet
T dan t
T dan t
Kemungkinan terjadinya kmbinasi pada F2 adalah sebagai berikut.
F2 :
Gamet
T

Gamet
T

TT (tinggi) 1

Tt (tinggi) 2

Tt (tinggi) 3

Tt (pendek) 4

Pada persilangan ini, gen untuk faktor tinggi (T) dominan terhadap gen untuk faktor
pendek (t). Dengan demikian, individu bergenotipe Tt (nomor 2 dan 3) akan memiliki
fenotipe tinggi.
Perbandingan fenotipe F2 pada persilangan monohibrid dominan penuh adalah tinggi :
rendah= 3:1. Perbandingan genotipe nya adalah TT : Tt : tt= 1:2:1.
B. Persilangan dua individu dengan dua sifat beda (dihibrid)

Persilangan dua individu dengan dua sifat beda atau lebih yang menghasilkan keturunan
dengan perbandingan fenotip dan genotip tertentu. Mendel dalam percobaannya melakukan
persilangan kacang ercis galur murni berbiji bulat warna biji kuning dengan galur murni
berbiji keriput warna biji hijau. Karena bulat dan kuning dominan terhadap keriput dan hijau
maka F1 seluruhnya berupa kacang ercis berbiji buat dan warna biji kuning.
Biji-biji F1 ditanam kembali dan dilakukan penyerbukan sesamanya untuk
mendapatkan F2. persilangan tersebut adalah persilangan dua individu dengan dua
sifat beda, yaitu bentuk biji dan warna biji.
B : bulat, dominan terhadap keriput
b : keriput
K : Kuning, dominan terhadap hijau
k ; Hijau
Bagan persilangan dihibrid
P1
Genotipe
Gamet
F1
P2
Gamet

Kacang ercis biji bulat warna kuning X kacang ercis biji keriput warna hijau
BBKK
X
bbkk
BK dan BK
bk dan bk
BbKk
fenotipe : biji bulat warna kuning
BbKk
X
BbKk
BK, Bk, bK, bk
X
BK, Bk, bK, bk

Kemungkinan terjadi kombinasi pada F2 sebagai berikut:


Gamet

BK
Bk
bK
bk
Gamet
BK
BBKK
1 BBKk
2 BbKK
3 BbKk
4
Bk
BBKk
5 BBkk
6
BbKk
7 Bbkk
8
bK
BbKK
9 BbKk
10 bbKK
11 bbKk
12
bk
BbKk
13 Bbkk
14 bbKk
15 bbkk
16
Individu yang mengandung B memiliki biji bulat dan indiividu yang mengandung K memiliki
biji warna kuning. Fenotipe pada F2 adalah
a.
b.
c.
d.

Bulat kuning: nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 13


Bulat hijau
: nomor 6, 8, 14
Keriput-kuning
: nomor 11, 12, 15
Keriput-hijau
: nomor 16

Perbandingan fenotipe F2 adalah bulat kuning : bulat hijau : keriput kuning : keriput hijau = 9
: 3: 3: 1. Jadi perbandingan fenotip pada persilangan dihibrid adalah = 9 : 3: 3: 1.
D. Analisis materi terhadap KD
Berdasarkan materi tentang pewarisan sifat yang ada dibuku SMP kelas IX kurikulum 2004
oleh saktiyono yang diterbitkan penerbit erlangga sudah mencakup kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran.

2. Konsep esensial:
Dominan,
resesif, g
enotipe,
fenotipe,
filial,
parental,
persilangan monohibrid
persilangan dihibrid
3. Permasalahan dalam materi
1. Bisanya siswa sangat lama dalam menyilangkan sifat beda tumbuhan meskipun
dibantu oleh bagan.
2. Siswa belum terlalu paham mengenai perbandingan genotipe dan perbandingan
fenotipe.
3. Siswa sulit untuk membedakan antara Parental (P), Genotipe, Fenotipe, Gamet, Filial
I (F1), P2, dan Genotipe.

Anda mungkin juga menyukai