http://www.panoramio.com/photo/41558249
MENU
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
DEFINISI
TUJUAN RTH
FUNGSI RUANG TERBUKA
KLASIFIKASI & TIPOLOGI
RUANG TERBUKA
JENIS AREA TERBUKA
FAKTOR PENDUKUNG
RUANG PUBLIK
MODEL SISTEM PERILAKU
LINGKUNGAN
TEORI PERANCANGAN
KAWASAN
KOMPONEN PEMBENTUK
RUANG JALAN ATAU
KORIDOR
FUNGSI EKONOMI
FUNGSI ESTETIKA
1. Meningkatkan kenyamanan,
memperindah lingkungan kota
baik dari skala mikro: halaman
rumah, lingkungan
permukiman, maupun makro:
lansekap kota secara
keseluruhan;
2. Menstimulasi kreativitas dan
prosuktivitas warga kota;
3. Pembentuk faktor keindahan
arsitektural;
4. Menciptakan suasana serasi
dan seimbang antara area
terbangun dan tidak terbangun.
(Santosa, Materi Kuliah Infrastruktur
Lingkungan, 2014)
Ayat 2 berbunyi:
Proporsi 30 (tiga puluh) persen merupakan ukuran minimal untuk menjamin
keseimbangan ekosistem kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem
mikroklimat, maupun sistem ekologis lain, yang selanjutnya akan meningkatkan
ketersediaan udara bersih yang diperlukan masyarakat, serta sekaligus dapat
meningkatkan nilai estetika kota. Untuk lebih meningkatkan fungsi dan proporsi ruang
terbuka hijau di kota, pemerintah, masyarakat, dan swasta didorong untuk menanam
tumbuhan di atas bangunan gedung miliknya.
Ayat 3 berbunyi:
Proporsi ruang terbuka hijau publik seluas minimal 20 (dua puluh) persen yang
disediakan oleh pemerintah daerah kota dimaksudkan agar proporsi ruang terbuka hijau
minimal dapat lebih dijamin pencapaiannya sehingga memungkinkan pemanfaatannya
secara luas oleh masyarakat.
Kawassan Hijau Hutan Kota, yaitu ruang terbuka hijau dengan fungsi utama
sebagai hutan raya.
Kawasan Hijau Rekreasi Kota, sebagai sarana rekreasi dalam kota yang
memanfaatkan ruang terbuka hijau.
Kawasan Hijau kegiatan Olahraga, tergolong ruang terbuka hijau area
lapangan, yaitu lapangan, lahan datar atau pelataran yang cukup luas.
Bentuk dari ruang terbuka ini yaitu lapangan olahraga, stadion, lintasan lari
atau lapangan golf.
Kawasan Jalur Hijau, yang terdiri dari jalur hijau sepanjang jalan, taman di
persimpangan jalan, taman pulau jalan dan sejenisnya.
Kawasan Hijau Pekarangan, yaitu halaman rumah di kawasan perumahan,
perkantoran, perdagangan dan kawasan industri.
DAFTAR PUSTAKA
Budihardjo, E. 1997. Tata Ruang Perkotaan. Bandung: PT Alumni.
Budihardjo, Eko dan Sujarto, Djoko. 2005. Kota Berkelanjutan. Bandung: PT Alumni.
Soemadi, M. Djelni. (1993). Usaha Kaki Lima Tetap Merupakan Gantungan Hidup
bagi Mereka. Kedaulatan Rakyat, 14 Mei 1993.
Weisman, Gerald. 1981. The Physical Environment and Behaviour. Plenum Press:
New york.
Jacobs. A.B. 1993. Great Streets. Cambridge, MA: MIT Press.
http://www.12hk.com;
http://kotawisataindonesia.com