PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil laporan kegiatan sarana pelayanan kesehatan, pada
tahun 2015 jumlah kematian bayi yang terjadi di Kota Semarang sebanyak
229 dari 27.344 kelahiran hidup, sehingga didapatkan Angka Kematian Bayi
(AKB) sebesar 8,38 per 1.000 KH. Jumlah kematian bayi di Kota Semarang
terjadi penurunan sejak tahun 2011 sampai 2015 yaitu berturut-turut 314
kasus kematian bayi pada tahun 2011, 293 kasus kematian bayi pada tahun
2012, 251 kasus kematian bayi pada tahun 2013, 253 kasus kematian bayi
pada tahun 2014 dan 229 kasus kematian bayi pada tahun 2015. Jika
dibandingkan dengan target MDGs yang menetapkan bahwa pada tahun
2015 target AKB di bawah 23 per 1.000 KH, maka AKB Kota Semarang
telah mencapai target.
Sebagian besar penyebab kematian bayi dan balita adalah masalah
yang terjadi pada bayi baru lahir atau neonatal (umur 0 28 hari).Masalah
neonatal ini meliputi asfiksia (kesulitan bernafas saat lahir), Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR), infeksi, komplikasi perinatal. Perawatan tali pusat
yang salah tidak menggunakan bahan yang steril untuk menutup tali pusat
sehingga ini rentan terjadi infeksi, karena tali pusat dapat menjadi tempat
perkembangbiakan kuman penyakit (Sodikin, 2009;4-5).
Pertolongan pada saat persalinan dan pemotongan talipusat banyak
yang tidak steril serta perawatan talipusat paska bayi lahir harus
diperhatikan
kebersihannya,
karena
dapat
menyebabkan
masuknya
sebagai bahan untuk perawatan tali pusat sampai saat ini masih jarang ada
yang mengetahui dan masih jarang digunakan.
Dari hasil survei
Semarang pada bulan April 6 nifas, bulan Mei 7 nifas dan bulan Juni 8 nifas.
Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin mengidentifikasi
efektivitas pengolesan ASI terhadap lama pelepasan talipusat.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana Efektivitas Pengolesan ASI Terhadap lama Pelepasan Tali Pusat?
C. Batasan Masalah
Fokus masalah efektivitas pengolesan ASI terhadap percepatan pelepasan
tali pusat
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Tali Pusat
1. Struktur Tali Pusat
Menurut Ria Riksani (2012: 2) tali pusat (funiculus umbilicalis) merupakan
sebuah saluran kehidupan bagi janin selama dalam kandungan. Tali pusat
memiliki peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan janin.
Melalui tali pusat ini makanan, oksigen, serta nutrisi lain yang dibutuhkan
oleh bayi disalurkan dari peredaran darah sang ibu. Tali pusat hanya berperan
saat proses kehamilan, setelah janin lahir maka tali pusat sudah tidak
dibutuhkan lagi. Itu sebabnya tindakan yang paling sering memotong tali
pusat dan mengikat higga akhir beberapa hari tali pusat akan mengering dan
mengelupas dengan sendirinya. Tali pusat merentang dari umbilicus(pusar)
janin ke permukaan plasenta dan mempunyai panjang normal kurang lebih
50-55 cm, dengan ketebalan sekitar 1-2cm.
Penempelan tali pusat pada permukaan plasenta itu beragam. Ada
yang menempel pada bagian tengan plasenta( insersio sentralis) paling sering
ditemukan, ada yang menempel di tepi plasenta( insersio lateralis), dan
menempel di pinggir ( insersio marginalis). Tali pusat berbentuk menyerupai
tali. Biasanya melingkar- lingkar dan mempunyai sekitar 40 puntiran spiral.
Tali pusat terlihat mengkilap dan berwarna kebiru-biruan, yang menunjukkan
bahwa terdapat pembuluh darah di dalamnya.
Struktur tali pusat terdiri dari:
a. Cairan ketuban
Cairan ketuban ( amnion) menutupi tali pusat. Di bawah balutan cairan
amnion ini terlihat terlihat pembuluh- pembuluh darah yang terdapat di
dalam tali pusat.
b. Pembuluh darah
Tali pusat mengandung beberapa pembuluh darah yang bereran
menghubungkan antara janin dengan plasenta. Pembuluh darah
tersebut yaitu 2 pembuluh darah arteri 1 pembuluh darah vena. Ketiga
pembuluh darah ini mebentuk pilinan di dalam tali pusat.
1) Pembuluh darah vena umbilicalis berperan membawa oksigen dan
nutrisi ke sistem pembuluh darah janin dari peredaran darah ibu.
Darah yang di angkut pembuluh vena merupakan darah yang sudah
dibersihkan dari plasenta ke janin
2) Pembuluh darah arteri berperan dalam mengembalikan produk sisa
dari janin ke plasenta. Dikatakan produk sisa, karena oksigen dan
segala nutrisi yang terkandung sudah diambil oleh janin, yang
kemudian terdapat produk sisa yang akan dikembalikan ke
peredaran darah ibu untuk diekskreskan.
Proses putusnya tali pusat dimulai dari tali pusat yang kehilangan air dari jeli
Wharton yang menyebabkan mumifikasi tali pusat beberapa waktu setelah
lahir. Dalam dua puluh empat jam jaringan ini kehilangan warna putih
kebiruannya yang khas. Penampilan yang basah dan segera menjadi kering
dan hitam (gangrene) yang dibantu oleh mikroorganisme. Perlahan-lahan
garis pemisah timbul tepat diatas kulit abdomen, dan dalam beberapa hari itu
terlepas, meninggalkan luka granulasi kecil yang setelah sembuh membentuk
umbilicus (pusar).
Tali pusat normalnya mengkerut dan mengering dalam beberapa hari
pertama dan kemudian lepas satu sampai dua minggu pertama. Adanya darah
dari dasar tali pusat ketika lepas secara bertahap adalah normal. Tanda infeksi
seperti bau menyengat, kemerahan pada kulit dasar tali pusat, kemerahan
yang menyebar ke abdomen, dan purulen harus dilaporkan (Walsh, 2007 :
377).
B. ASI (Air Susu Ibu)
1. Pengertian ASI
Menurut Anik Maryunani (2012: 40) Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi
lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang
disekresikan oleh kelenjar mammae ibu, dan berguna sebagai makanan
bayi.Asi sangat sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi.
Tiga stadium Asi :
a. Kolostrum
Kolostrum merupakan cairan yang pertama kali keluar,berwarna
kekuning-kuningan.Banyak mengandung protein, antibody ( kekebalan
tubuh), immunoglobulin.
Kolostrum mempunyai fungsi sebagai perlindungan terhadap infeksi ,
Apabila ibu terinfeksi maka sel darah putih dalam tubuh ibu membuat
perlindungan terhadap ibu dan sebagian sel darah putih menuju
payudara akan membentuk antibody dan antibody akan keluar
memlaui ASI sehingga melindungi ASI.
b. Air susu transisi/peralihan
ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai
sebelum ASI matang, yaitu sejak hari ke-4 sampai hari ke-10 yang
mengandung karbohidrat dan lemak.
c. Air susu matur
Ais susu matur disekresi pada hari ke sepuluh dan seterusnya yang
berwarna putih kekuning-kuningan , karena mengandung casineat,
riboflaum dan karotin.
2. Kandungan ASI
Menurut Anik Maryunani (2012: 45) ASI mengandung zat gizi yang secara
khusus diperlukan untuk menunjang proses tumbuh kembang otak dan
memperkuat daya tahan alami tubuhnya.kandungan ASI yang utama terdiri
dari:
a. Laktosa ( karbohidrat)
Laktosa merupakan jenis karbohidrat utama dalam ASI yang berperan
sebagai sumber energi, meingkatkan penyerapan kalsium dalam tubuh,
merangsang tumbuhnya laktobasilus bifidus
b. Lemak
Lemak merupakan zat gizi yang berperan dalam pengaturan suhu
tubuh bayi, yang mempunyai fungsi sebagai penghasil kalori/energi
utama, menurunkan resiko penyakit jantung di usia muda.
c. Protein
Zat gizi yang mempunyai fungsi untuk mengatur dan membangun
tubuh bayi.Komponen dasar protein adalah asam amino ,yang
mempunyai fungsi sebagai pembentuk struktur otak.
d. Garam dan mineral
Asi mengandung mineral yang lengkap walaupun kadar relatif rendah,
tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan.
e. Vitamin
Asi mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi
kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, Karena bayi baru
lahir ususnya belum mam[u membentuk vitamin K.Vitamin-vitamin
tersebut antara lain:
1) Vitamin A: Vitamin yang sangat berguna bagi perkembangan
pengelihatan bayi
2) Vitamin D
3) Vitamin E: terdapat dalam kolostrum
4) Vitamin K : berfungsi sebagai katalisator pada proses
pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang
cukup dan mudah diserap.
pertumbuhan
menghambat
dengan
peroksida
dan
askorbat
untuk
kadarnya
cukup
C. Konsep Perilaku
1. Definisi Perilaku
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organisme (makhluk hidup)
yang bersangkutan. Jadi yang dimaksud perilaku manusia pada hakikatnya
adalah tindakan atau aktifitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan sangat luas antara lain, berjalan, berbicara, menangis, tertawa,
bekerja, kuliah, menulis, membaca dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007).
Perilaku dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yakni :
a. Faktor-faktor
Predisposing
(predisposing
faktor)
Faktor-faktor
predisposing
adalah
faktor-faktor
yang
mempermudah
atau
ini
disebut
juga
faktor
pendukung.
Misalnya
Penilaian
epidemiologi
membantu
dapat
dimodifikasi
untuk
mendukung
perilaku
atau
ini
diklasifikasikan
sebagai
pengaruh,
penguat
dan
penginderaan
terhadap
suatu
objek
tertentu.
Tanpa
dan
menentukan
tindakan
terhadap
masalah
yang
untuk
10
6)
menghubungkan
bagian-bagian
dalam
suatu
bentuk
keseluruhan baru.
Evaluasi Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk
melaksanakan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi /
objek.
b.
Sikap (attitude)
Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Allport (1954) menjelaskan bahwa
sikap mempunyai tiga komponen pokok :
11
12
1.
2.
3.
4.
1. Pengetahua
n
Pengalama
2. Persepsi
n
Perilaku
3. Sikap
Keyakinan
4. Keinginan
FasilitasSumber : Skinner (1938), dalam Notoatmodjo (2007)
5. Kehendak
SosialGambar 2.1 Determinan
Perilaku Manusia (Notoatmodjo, 2007)
6. Motivasi
7. Niat
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT
A. Tujuan Penelitian
1. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan ibu tentang pengolesan ASI
terhadap percepatan pelepasan talipusat
2. Mengidentifikasi rata-rata waktu lepas tali pusat dengan pengolesan
ASI
3. Mengidentifikasi rata-rata waktu lepas tali pusat dengan kassa kering
4. Mengetahui keefiktifan pengolesan ASI dibanding dengan kassa kering
B. Manfaat Penelitian
1. Bagi ibu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menerapkannya dalam
perawatan tali pusat sehari-hari
2. Bagi mahasiswi bidan, hasil penelitian ini bermanfaat sebagai bahan
informasi dalam upaya meningkatkan mutu ketrampilan dan dapat
menerapkannya dalam pelayanan kebidanan.
3. Bagi bidan, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai strategi
efektif dalam pelayanan kebidanan
13
BAB VI
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Penelitian
Tempat yang akan kami pilih untuk melakukan penelitian berdasarkan
musyawarah tim peneliti dan pembina adalah:
1. Pengkajian informasi mengenai tingkat pengetahuan ibu tentang
pengolesan ASI pada tali pusat untuk mempercepat lepasnya tali pusat
2. Pengambilan sampel ASI dilakukan di rumah responden
3. Pengujian keefektifan pengolesan ASI pada tali pusat dilakukan di rumah
responden
4. Mencari informasi diinternet terkait permasalahan di Kampus Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Semarang Jl. Tirto Agung Pedalangan
Banyumanik Semarang
5. Mencari sumber referensi terkait dengan ASI, kandungan ASI, tali pusat,
perawatan tali pusat, lama perawatan tali pusat di Perpustakaan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Jl. Sriwijaya No. 29A Semarang
B. Kerangka Konsep
Pada pengamatan
ini
terdapat
kerangka
konsep
dalam
proses
dimandikan.
Studi
literatur
yang
dilakukan
berdasarkan
14
pada tali pusat dapat mempercepat kering dan pelepasan tali pusat.
Eksplorasi Permasalahan:
1. Kurangnya tingkat pengetahuan ibu bahwa ASI dapat
digunakan untuk mempercepat keringnya tali pusat
2. Banyaknya infeksi tali pusat yang sering terjadi karena
kurangnya kebersihan dalam perawatan tali pusat
3. Kurangnya pemanfaatan ASI dalam kehidupan sehari-hari
Tinjauan Pustaka:
1. Tinjauan umum mengenai pengetahuan dan perubahan
perilaku
2. Tinjauan umum mengenai tali pusat
3. Tinjauan umum mengenai ASI
4. Tinjauan umum mengenai cara perawatan tali pusat
15
2.
Variabel
penelitian
Pengolesa
n ASI
Lama
Pelepasan
Tali Pusat
Definisi
Cara ukur
Hasil ukur
Skala
Kegiatan yang
dilakukan
peneliti dalam
pemberian ASI
pada seluruh
bagian tali pusat
mulai saat usia
bayi 6 jam
setelah kelahiran
hingga tali pusat
lepas dari perut
bayi. Kegiatan
pengolesan ASI
dilakukan
sebanyak dua
kali sehari setiap
habis mandi
Waktu yang
dibutuhkan
sejak
penanganan
aseptik dini
hingga tali pusat
lepas dengan
sendirinya
Mengoleskan
ASI
menggunakan
cutton bud
sebanyak 2
kali olesan
pada setiap
kali tindakan
1 = tali
pusat belum
kering
2 = tali
pusat sudah
kering
Nominal
Observasi atau
pengamatan
langsung
<5 hari =
Interval
cepat
5-7 hari =
normal
>7 hari =
lama(Paisal,
2009)
16
F. Pengolahan Data
Dalam analisis pengolahan data, penulis memperoleh data dengan melakukan
pendekatan qualitatif secara langsung kepada ibu-ibu untuk mengetahui tingkat
pengetahuan ibu tentang pengolesan ASI pada tali pusat.
17
Data data yang telah terkumpul diolah dengan tahapan sebagai berikut:
1. Editing
Melakukan pengeditan atau pengecekan ulang data diantaranya kelengkapan
identitas pengisi, kelengkapan kuesioner dan kelengkapan pengisian soal.
Editing dilakukan di tempat pengumpulan data sehingga apabila terdapat
ketidaksesuaian dapat dilengkapi dengan segera.
2. Coding
Melakukan
pemberian
kode
untuk
memudahkan
pengolahan,
18
19
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelepasan Tali
Pelepasan Tali
No
Nama Pasien
Pusat Dengan
Nama Pasien
Kassa Kering
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
By Ny Sri Rahayu
By Ny Santy
5 Hari
8 Hari
By Ny Rismyati
By Ny
Suprihatin
By Triwahyuni
Pusat Dengan
A. Hasi
l
Kassa Kering
Dan Asi
7 Hari
5 Hari
By Ny Yunita
9 Hari
6 Hari
By Ny Sayyidah
7 Hari
By Ny Nofi
5 Hari
By Ny Lili Se
5 Hari
By Ny Syahriyati
4 Hari
By Ny Titin
5 Hari
By Ny Aprelia
6 Hari
By Ny Purwati
5 Hari
By Ny Karsini
6 Hari
By NY Sarwindah
5 Hari
By Ny Indriawati
7 Hari
By Ny Lia
7 Hari
By Sayyidah
5 Hari
Penelitian
Perawatan tali pusat dengan kassa kering dan perawatan tali pusat dengan
diolesi ASI dan dibungkus kassa kering dan variabel terikatnya adalah lama
pelepasan tali pusat. Setelah prosedur eksperimen dilakukan, maka diperoleh hasil
sebagai berikut :
Data Pemantauan Pelepasan talipusat
B. Pembahasan
Kesimpulan
:
Terlihat pada kolom signifikansi sebesar 0,000. Nilai signifikasi <0,05, maka Ho
ditolak. Berarti populasi tidak berdistribusi normal.
20
Kesimpulan
:
Pada grup statistics terlihat pada kolom mean dengan perlakukan pengolesan ASI
didapatkan hasil 5,93, sedangkan pada kelompok perlakuan dengan kassa kering
dan ASI didapatkan hasil 1,20 dari data keseluruhan.
Kesimpulan
:
Pada nilai Sign (2-tailed) Ho ditolak karena nilai 0,000 < 0,005, berarti dalam
penelitian ini rata-rata pelepasan tali pusat yang hanya diolesi ASI sama dengan
pelepasan talipusat dengan kassa kering.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan
bahwa :
Pengolesan ASI pada tali pusat mempengaruhi lama pelepasan tali pusat. Tetapi
tidak terdapat perbedaan lama yang signifikan antara pengolesan ASI dengan kassa
kering. Karena dalam penelitian ini rata-rata lama pelepasan tali pusat dengan
kedua perlakuan memiliki waktu yang hampir sama.
B. Saran
1. Perlu adanya pengenalan lebih lanjut tentang metode pengolesan ASI ini kepada
masyarakat.
21
2. Perlu adanya usaha dari petugas kesehatan bahwa pengolesan ASI ini aman
untuk diterapkan
3. Perlu adanya penelitian lebih lanjut terhadap metode pengolesan ASI pada
talipusat ini supaya dapat dikembangkan dalam dunia kesehatan.
22
DAFTAR PUSTAKA
Riksani, Ria. 2012. Keajaiban Tali Pusat dan Plasenta Bayi. Jakarta: Dunia
Sehat
Nugroho, Taufan. 2011. ASI dan Tumor Payudara. Yogyakarta: Nuha Medika
Maryunani, Anik. 2012. Inisiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen
Laktasi. Jakarta: Trans Info Media
Chumbley, Jane. 2004. Seri Panduan Praktis Keluarga Menyusui. Jakarta:
Erlangga
Sabarguna, Boy S. 2008. Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk Mahasiswa D3
Kesehatan. Jakarta: Sagung Seto
User. 19 February 2015. Rapat Kerja Kesehatan Daerah Prov. Jateng Th. 2015.
(Online).
(http://www.dinkesjatengprov.go.id/v2015/index.php/39rokcontent/frontpage/103-rapat-kerja-kesehatan-daerah-provinsi-jawatengah-tahun-2016, diakses tanggal 22 Februari 2016).
23
Lampiran 1
Instrumen Penelitian
Kassa Steril
Bak Instrumen
Fungsi
Sarung tangan medis
sebagai pelindung
tangan
Untuk membungkus
talipusat
24
Program Studi
No. Hp/ Email
Anggota 1
Nama Mahasiswa
Nim
Jenis Kelamin
Jurusan
Program Studi
No. Hp/ Email
Anggota 2
Nama Mahasiswa
Nim
Jenis Kelamin
Jurusan
Program Studi
No. Hp/ Email
: Eza Yayang
: P1337424114012
: Perempuan
: Kebidanan
: D III Kebidanan Semarang
: 085736790382/ ezayayang4@gmail.com
Anggota 3
Nama Mahasiswa
Nim
Jenis Kelamin
Jurusan
Program Studi
No. Hp/ Email
Anggota 4
Nama Mahasiswa
Nim
Jenis Kelamin
Jurusan
Program Studi
No. Hp/ Email
25