Ginjal
-
155 g)
Ginjal kanan terletak lebih bawah daripada ginjal kiri karena adanya
hepar dengan batas atas ginjal kiri setinggi iga ke-11 dan ginjal
kanan setinggi iga ke-12 dan batas bawah ginjal kiri setinggi
Ureter
-
vesica urinaria
Tiap ureter panjangnya 25-30 cm, diameter 4-6 mm
Persarafan ureter melalui plexus hypogastricus inferior T11-L2
melalui neuron-neuron simpatis
Bagian bagian dari ureter :
Terdapat 3 penyempitan :
1. Uretero-pelvic junction
2. Penyilangan ureter dengan vesica illiaca
3. Ureterovesicle junction
Vesica Urinaria
-
Organ
muscular
berongga
yang
berfungsi
sebagai
tempat
penampungan urin
Kapasitas : 120 cc 320 cc (timbul rasa ingin miksi), kapasitas
maksimal : 500 cc
Lokasi: pada laki-laki terletak tepat di belakang simphisis pubis dan
di depan rektal. Pada simphisis pubis dan di depan rektal. Pada
perempuan, terletak agak di bawah uterus di perempuan, terletak
sedikit di bawah uterus di depan vagina
Uretra
-
Pada pria, uretra membawa cairan semen dan urine. Panjang sekitar
20 cm, melalui kelenjar prostat dan penis.
Uretra prostatik, dikelilingi oleh kel prostat. Menerima 2 duktus
ejakulator yang terbentuk dari penyatuan duktus deferens dan
duktus kel vesikel seminal.
Uretra membranosa, bag
terpendek
(1 cm-2cm).
Dikelilingi
bulbouretra
dan
merentang
sampai
orifisium
uretra
vagina.
Wanita lebih berisiko terjadinya infeksi kandung kemih (sistitis) dan
infeksi aluran kemih (ISK)
Genitalia Eksterna
Skrotum
femoralis
Lapisan dalan ke m. dartos di vaskulaisasi oleh cabang cremasterica
PENIS
- Deposits sperm in female
- Erectile tisssue (vascular)
- Erection results from gorging tissue with blood/vasodilation
- Erection is a parasympathetic spinal reflex to tactile and other
stimulation enhanced by sympathetic inhibition
-3 parts:
-) Root (attached)
-) Free shaft or body
-) Enlarged tip called glans penis
-Erectile tissues
corpora cavernosa (2)
corpus spongiosum
- Skin of penis is loose
-)Prepuce or foreskin
-)Cuff around glans
- Removed if circumcision
- Urethra (called spongy or penile urethra here)
Inervasi sensorik ke kulit penis berasal dari saraf dorsal penis, salah satu
cabang terminal daro saraf pudenda. Serat simpatis berasal dari T11-T12
dan serat parasimpatis berasal dari pleksus panggul di S2-S4.
Genitalia Interna
TESTIS
- Primary reproductive/sex organs or gonads
- Production of sperm
- Suspended outside the body cavity by scrotum
ACCESSORY SEX GLANDS
Provide the bulk of the semen, a mixture of secretions, sperm and mucous
- Seminal vesicles (60% of semen)
fructose/other carbohydrates
prostaglandins
proseminogelin (fibrin-like)
-Prostate gland (30% of semen)
Citrate, calcium, phosphate ions
Clotting enzymes
Serine protease
- Bulbourethral glands
pre-ejaculatory fluid
mucus
acid buffers
Ginjal terbagi menjadi korteks terpulas gelap sebelah luar dan medulla
terpulas terang di sebelah dalam.
TC. Proksimal, segmen tebal henle discenden
Dmt. 40-60 mikron, epitel kolumner rendah, batas sel tak jelas
(interdigitasi)inti bulat, granula sitoplasma eosinofilik kuat (gelap).
Mikrovili (Brush Border , stria subnuklear.
2. Ureter
-
3.Vesika Urinaria
Dinding VU mirip ureter, di sini epitel transisional lebih tebal, terdiri atas 68 lapis sel pada keadaan kosong dan 2-3 lapis sel pada keadaan terisi
penuh.
4. Uretra
Karena ukuran panjangnya, maka kita bedakan antara uretra laki-laki dan
wanita. Uretra laki-laki panjangnya antara 15cm sampai 20 cm terdiri atas
3 bagian yaitu:
1.Pars prostatika :
bagian pertama berjalan menurun menembus kelenjar prostat dan dua
saluran duktus ejakulatorius serta muara saluran keluar kelenjar prostat
bermuara.
2. Pars membranasea :
Segmen ini pendek sekitar 1 cm, dibatasi oleh epitel psedokompleks
kolumer. Berjalan dari puncak kelenjar prostat di antara otot-otot bergaris,
menembus membran perineal dan berakhir dalam bulbus korpus
kanvernosus uretra. Pada bagian ini, uretra membentuk sfingter uretra
eksternum berupa otot berbaris
2. DUKTUS
Duktus ekskretorius yang merupakan bagian dari organon genetalia
interna terdiri dari :
1. Tubulus seminiferus rektus
-Bagian pertama dari duktus ekskretorius yang berjalan lurus
-Penampang 20 25 m
-Masuk mediastinum testis membentuk rete testis.
-Melanjutkan menjadi tubulus seminiferus rektusatau tubulus rektus
2. Rete testis
-Merupakan ruangan kavernosa yang saling beranastomose.
-Dinding tubulus rektus dan rete testis hampir sama dilapisi epitel
yang bervariasi dari kuboid sampai kolumner simpleks.
-Lamina proprianya tidak jelas.
-Permukaan selnya mempunyai silia tunggal.
3. Duktus eferent
-Jumlah 7 15 buah,
-Berjalan seperti spiral ke arah kranial dan menembus tunika
albuginea pada ujung kranial margo posterior testis dan bermuara pada
kaput epididymis.
-Dinding dilapisi epitel kolumner simpleks, sel penyusunnya tidak sama
tinggi.
4. Duktus epididymis
-Merupakan satu saluran panjang (46m) berkelok-kelok.
-Terdiri dari bagian kaput, korpus dan kauda.
-Pada kaput terdapat muara dari duktus eferent.
-Dinding saluran ini dilapisi oleh epitel pseudokompleks kolumner,
permukaan selnya
dijumpai adanya stereosilia yang sering tampak
seperti sikat basah karena adanya
tetes-tetes sekret pada permukaan
sel epitel.
5. Duktus deferens
-Lanjutan dari duktus epididymis yang berjalan lurus, lumennya sempit
dan otot polos pada dindingnya tebal.
-Mukosanya membentuk lipatan-lipatan longitudinal shg pd potongan
melintang lumen terlihat berlekuk-lekuk.
-Dinding dilapisi oleh epitel pseudokompleks kolumner dgn stereosilia.
-Jaringan pengikat pada lamina propria banyak mengandung anyaman
serabut elastis
dan kaya akan pembuluh darah.
-Tunika muskularis terdiri dari 3 lap. otot polos.
-)Lapisan yang paling dalam berjalan longitudinal dan merupakan
lapisan paling tipis diantara lapisan lainnya.
-)Lapisan tengah berjalan sirkule,
-)lap. terluar berjalan longitudinal
Tun. fibrosa/adventitia tersusun oleh jp. fibroelastis, mgd banyak
pembuluh darah dan saraf, dan tampak beberapa gerombolan otot polos.
6. Duktus Ejakulatorius
-Merupakan saluran setelah bersatunya ampula duktus deferen
dengan duktus
ekskretorius kelenjar vesikula seminalis.
- Dindingnya dilapisi oleh epitel pseudokompleks kolumner atau
kolumner simpleks.
- Didekat muaranya pada uretra, epitelnya berubah menjadi epitel
transisional.
- Mukosanya membentuk lipatan-lipatan tipis yang mencapai jauh ke
dalam lumen.
- Jaringan pengikatnya banyak mengandung anyaman serabut elastis.
- Duktus ejakulatorius menembus kelenjar prostat dan bermuara ke
dalam uretra tepat
di dekat utrikulus prostatikus (pada kolikulus
seminalis uretra pars prostatika).
1. Filtrasi glomerulus
Pembentukan urine dimulai dengan filtrasi sejumlah besar cairan
melalui kapiler glomerulus ke dalam kapsula bowman. Kapiler
glomerulus juga relatif impermeable terhadap protein, sehingga cairan
hasil filtrasi pada dasarnya bersifat bebas protein dan tidak
mengandung elemen selular, termasuk sel darah.
Kapiler glomerulus mempunyai laju filtrasi yang jauh lebih tinggi
dibandingkan sebagian besar kapiler lainnya karena tekanan
2. Reabsorbsi
a. Tubulus Proksimal = Pada tubulus proksimal mereabsorbsi sekitar
65% Na,klorida, bikarbonat dan kalium yang terfiltrasi
b. Ansa henle = Segmen tipis descendens sangat permeable terhadap
air dan cukup permeable terhadap sebagian besar zat terlarut( ureum
& Na) tetapi hanya memiliki beberapa mitokondria dan terjadi
reabsorbsi aktif yang sedikit. Segmen tebal ascendens mereabsorbsi
sekitar 25% Na, klorida, K, Ca, bikarbonat dan Mg. Loop diuretic seperti
furosemide bekerja di segmen ini.
c. Tubulus distal = Mereabsorbsi Na,klorida, Ca, Mg, tetapi tidak
permeable terhadap air dan ureum. Diuretic thiazide bekerja pada
segmen ini.
d. Tubulus distal bagian akhir & Tubulus koligens = Sel prinsipalis
mereabsorbsi Na. Diuretik potassium sparing bekerja pada segmen
ini. Sel interkalatus mereabsorbsi ion K & bikarbonat dari lumen .
e. Duktus koligens medua = secara aktif mereabsorbsi Na dan
permeable terhadap ureum. Reabsorbsi air di dalam duktus koligens
medulla diatur oleh konsentrasi hormon antidiuretik.
3. Sekresi
a. Tubulus Proksimal = Pada tubulus proksimal menyekresi asam
organik, basa, dan ion organic (garam empedu, asam oksalat, urat
dan katekolamin) kedalam lumen tubulus.
FISIOLOGI MIKSI
Saat urin mengalir dari duktus koligens menuju kalises ginjal. Urin
meregangkan kalises dan meningkatkan aktivitas pacemaker yang
ada, yang kemudian akan memicu kontraksi peristaltic yang menyebar
ke pelvis ginjal dan ke arah bawah disepanjang ureter, dengan
demikian memaksa urin mengalir dari pelvis ginjal kearah VU.
Kontraksi peristaltic pada ureter diperkuat oleh rangsang parasimpatis
2. Kreatini
3.
Asam Urat