Anda di halaman 1dari 9

Nutrisi Pada Ibu Hamil

Nama: Egi Nabila


NIM :
0401138141919
5

Seorang ibu hamil memiliki kebutuhan gizi khusus. Beberapa kebutuhan gizi ibu hamil dapat
ditutupi oleh makanan sehat yang seimbang. Selain pilihan makanan sehat, pada saat
kehamilan dibutuhkan vitamin. Idealnya adalah tiga bulan sebelum kehamilan. Hal ini dapat
membantu mendapatkan gizi
yang dibutuhkan. Namun, terkadang diperlukan tambahan makanan, bahkan suplemen sesuai
kebutuhan (Sutomo, 2010). Berikut adalah beberapa syarat makanan sehat bagi ibu hamil:

Menyediakan energi yang cukup (kalori) untuk kebutuhan kesehatan tubuh ibu hamil dan

pertumbuhan bayi
Menyediakan semua kebutuhan ibu dan bayi (meliputi protein, lemak, vitamin, mineral)
Dapat menghindarkan pengaruh negatif bagi bayi
Mendukung metabolisme tubuh ibu dalam memelihara berat badan sehat, kadar gula
darah, dan tekanan darah (Sutomo, 2010).

Kalori
Seorang wanita selama kehamilan memiliki kebutuhan energi yang meningkat. Energi ini
digunakan untuk pertumbuhan janin, pembentukan plasenta, pembuluh darah, dan jaringan
yang baru. Selain itu, tambahan kalori dibutuhkan sebagai tenaga untuk proses metabolisme
jaringan baru. Namun dengan adanya pertambahan kebutuhan kalori ini tidak lantas
menjadikan ibu hamil terlalu banyak makan. Tubuh ibu hamil memerlukan sekitar 80.000
tambahan kalori pada kehamilan. Dari jumlah tersebut, berarti setiap harinya sekitar 300
tambahankalori dibutuhkan ibu hamil. (Bobak, 2004). Memang cukup sulit untuk mengetahui
berapa kalori yang telahdikonsumsi setiap harinya. Untuk jangka pendek, gunakanlah rasa
lapar ibu hamil sebagai panduan kebutuhan kalori. Monitorlah berat badan ibu hamil untuk
membantu menilai apakah ibu hamil mengkonsumsi makanan sejumlah kalori yang tepat.
Mungkin saja ibu hamil membutuhkan bantuan dokter ataupun ahli gizi untuk membantu ibu
hamil dalam mencukupi kebutuhan kalori selama kehamilan. Selama hamil, ibu
membutuhkan tambahan energi/kalori untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, juga
plasenta, jaringan payudara, cadangan lemak, serta untuk perubahan metabolisme yang
terjadi. Di trimester II dan III, kebutuhan kalori tambahan ini berkisar 300 kalori per hari
dibanding saat tidak hamil. Berdasarkan perhitungan, pada akhir kehamilan dibutuhkan
sekitar 80.000 kalori lebih banyak dari kebutuhan kalori sebelum hamil (Soetjiningsih, 1995).
Protein

Ibu hamil membutuhkan protein lebih banyak selama kehamilan dibandingkan waktu-waktu
lain di seluruh hidup ibu hamil. Hal ini dikarenakan protein diperlukan untuk pertumbuhan
jaringan pada janin. Ibu hamil membutuhkan sekitar 75 gram protein setiap harinya , lebih
banyak 25 gram dibandingkan yang lain. Menambahkan protein ke dalam makanan
merupakan cara yang efektif untuk menambah kalori sekaligus memenuhi kebutuhan protein
(Bobak, 2004). Produk hewani seperti daging, ikan, telur, susu, keju, dan hasil laut
merupakan sumber protein. Selain itu protein juga bisa didapat dari tumbuh-tumbuhan seperti
kacang-kacangan, biji-bijian, tempe, tahu, oncom, dan lainnya (Sutomo, 2010).
Lemak
Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan lemak
sebagai sumber kalori utama. Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan yang normal, kadar lemak dalam aliran darah
akan meningkat pada akhir trimester III. Tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang
akan mendukung persiapannya untuk menyusui setelah bayi lahir (Sutomo, 2010).
Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan membutuhkan
karbohidrat sebagai sumber kalori utama. Pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta. Selain mengandung vitamin dan mineral,
karbohidrat kompleks juga meningkatkan asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk
mencegah terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir (Soetjiningsih, 1995).
Vitamin dan Mineral
A. Asam Folat
Folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting dalam perkembangan embrio.
Folat juga membantu mencegah neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang
belakang. Kekurangan folat juga dapat meningkatkan kehamilan kurang umur (prematur),
bayi dengan berat badan lahir rendah (bayi berat lahir rendah/BBLR), dan pertumbuhan janin
yang kurang. Sebenarnya, asam folat sangat diperlukan terutama sebelum kehamilan dan
pada awal kehamilan. Namun, ibu hamil tetap harus melanjutkan konsumsi folat. 600 mg
folat disarankan untuk ibu hamil. Folat dapat didapatkan dari suplementasi asam folat.

Sayuran berwarna hijau (seperti bayam, asparagus), jus jeruk, buncis, kacang-kacangan dan
roti gandum merupakan sumber alami yang mengandung folat (Sutomo, 2010).
B. Zat Besi
Zat besi dibutuhkan untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang
berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selama kehamilan, volume darah bertambah
untuk menampung perubahan pada tubuh ibu dan pasokan darah bayi. Hal ini menyebabkan
kebutuhan zat besi bertambah sekitar dua kali lipat. Jika kebutuhan zat besi tidak
tercukupi,ibu hamil akan mudah lelah dan rentan infeksi. Risiko melahirkan bayi tidak cukup
umur dan bayi dengan berat badan lahir rendah juga lebih tinggi. Kebutuhan zat besi bagi ibu
hamil yaitu sekitar 1000 mg sehari. Selain dari suplemen, zat besi bisa didapatkan secara
alami dari daging merah, ikan, unggas, sereal sarapan yang telah difortifikasi zat besi, dan
kacang-kacangan (Sutomo, 2010).
C. Zat seng
Dari beberapa studi dilaporkan bahwa ibu hamil yang memiliki kadar zar seng rendah dalam
makanannya berisiko melahirkan prematur dan melahirkan bayi dengan berat lahir rendah.
Sedangkan uji klinis suplementasi zat seng tidak didapatkan kejelasan mengenai keuntungan
mengkonsumsi seng dalam jumlah yang lebih tinggi. Namun mengkonsumsi zat seng dalam
jumlah cukup bagi merupakan langkah antisipatif yang dapat dilakukan (Soetjiningsih, 1995).
Zat seng dapat ditemukan secara alami pada daging merah, gandum utuh, kacang-kacangan,
polongpolongan, dan beberapa sereal sarapan yang telah difortifikasi. Konsumsi seng yang
direkomendasikan RDA selama masa hamil adalah 15 mg perhari (Bobak, 2004).
D. Kalsium
Janin mengumpulkan kalsium dari ibunya sekitar 250 sampai 300 mg sehari. Paling banyak
ketika trimester ketiga kehamilan. Ibu hamil dan bayi membutuhkan kalsium untuk
menguatkan tulang dan gigi. Selain itu, kalsium juga digunakan untuk membantu pembuluh
darah berkontraksi
dan berdilatasi. Kalsium juga diperlukan untuk mengantarkan sinyal saraf,kontraksi otot, dan
sekresi hormon. Jika kebutuhan kalsium tidak tercukupi dari makanan, kalsium yang
dibutuhkan bayi akan diambil dari tulang ibu. Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah sekitar
1200 mg per hari. Sumber kalsium dari makanan seperti sayuran berdaun dan berwarna hijau

tua,lobak, bit hijau dan produk susu. Selain itu ikan teri juga merupakan sumber kalsium
yang baik (Bobak, 2004).
E. Vit C
Vitamin C yang dibutuhkan janin tergantung dari asupan makanan ibunya. Vitamin C
merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari kerusakan dan dibutuhkan untuk
membentuk kolagen dan menghantarkan sinyal kimia di otak. Wanita hamil setiap harinya
disarankan mengkonsumsi 70 mg vitamin C per hari. Ibu hamil dapat dengan mudah
mendapatkan vitamin C dari makanan seperti tomat, jeruk, strawberry, jambu biji, dan
brokoli. Makanan yang kaya vitamin C juga membantu penyerapan zat besi dalam tubuh
(Sutomo, 2010).
F. Vitamin A
Vitamin A memegang peranan penting dalam fungsi tubuh, termasuk fungsi penglihatan,
imunitas, serta pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat
mengakibatkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Vitamin A dapat ditemukan
pada buah-buahan dan sayuran berwarna hijau atau kuning, mentega, susu, kuning telur, dan
lainnya. (Bobak, 2004)
G. Vitamin B Kompleks
Dijumpai pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi, telur dan produk
susu. Vitamin B kompleks berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung agar
berfungsi secara normal.
H. Vitamin D
Berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi karena membantu penyerapan
kalsium. Sumbernya terdapat pada minyak hati ikan, kuning telur dan susu.
I. Vitamin E
Berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat. Yang terdapat dalam lembaga bijibijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
Makanan yang Harus Dihindari ibu hamil

Ada beberapa jenis makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karena kemungkinan
membawa bibit penyakit atau parasit tertentu yang membahayakan janin. Jenis bibit
penyakit / parasit yang membahayakan kandungan dan terbawa dalam makanan antara lain:
Listeria
Dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau keracunan darah. Bakteri listeria
monocytogenes banyak terdapat pada :
a. Produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang diolah setengah matang.
b. Selada, buah dan sayuran yang tidak dicuci bersih, terutama bila dimakan dalam keadaan
mentah.
c. Beberapa jenis keju lunak, seperti Brie, Camembert, Blue Cheese serta keju lain yang
dibuat dari susu kambing atau domba.
Bakteri E. Coli
Sering ditemukan pada daging yang diolah setengah matang, dan susu yang tidak
mengalami pasteurisasi. Racun yang dikeluarkannya dapat merusak usus dan ginjal.
Salmonella dan Toksoplasma
Untuk menghindari infeksi bakteri jenis ini, sebaiknya tidak mengkonsumsi daging dan
telur dalam bentuk mentah atau setengah matang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu:
1. Ibu harus makan teratur tiga kali sehari.
2. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri : makanan pokok,
lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahan minum susu 1 gelas setiap hari.
3. Menggunakan aneka ragam makanan yang ada.
4. Memilih berbagai macam bahan makanan yang segar.

Penambahan Berat Badan Berdasarkan Status Gizi Ibu Sebelum Hamil


BMI = BB (kg) : TB 2 (m)

BMI = Body Mass Index

Penambahan Berat Badan


Trimester I
Trimester II
(kg)
(kg)

Kategori Berat
Berdasarkan BMI

Total Kenaikan Berat


Badan (kg)

Normal
( BMI 19,8 26 )

12,5 - 13

2,3

0,49

Kurus
( BMI < 19,8 )

11,5 16

1,6

0,44

7 11,6

0,9

0,3

Lebih
Obesitas
( BMI > 29 )

Makanan ibu hamil :


1. Pada Trisemester I
Pada umur kehamilan 1-3 bulan kemungkinan terjadi penurunan berat badan. Hal ini disebabkan
adanya gangguan pusing, mual bahkan muntah. Untuk itu dianjurkan porsi makanan kecil
tetapi sering. Bentuk makanan kering atau tidak berkuah.
2. Pada Trisemester II :
Nafsu makan ibu membaik, makan makanan yang diberikan : 3 x sehari ditambah 1 x makanan
selingan. Hidangan lauk pauk hewani seperti : telur, ikan, daging, teri, hati sangat baik dan
bermanfaat untuk menghindari kurang darah.
3.Pada Trisemester III :
Makanan harus disesuaikan dengan keadaan badan ibu. Bila ibu hamil mempunyai berat
badan kelebihan, maka makanan pokok dan tepung-tepungan dikurangi, dan memperbanyak
sayur-sayuran dan buah-buahan segar untuk menghindari sembelit.
Bila terjadi keracunan kehamilan/edema (bengkak-bengkak pada kaki) maka tidak menambah
garam dapur dalam masakan sehari-hari.
Tips Untuk Ibu Hamil
Menurut Sutomo (2010), hal hal yang perlu diperhatikan pada ibu hamil antara lain :

Konsumsilah makanan dengan jumlah lebih banyak dari piramida makanan bagian bawah.
Kemudian tambahkan dengan sayuran dan protein, buah, produk susu, dan terakhir
makanan berlemak. Dengan konsep paramida, makin ke bawah, makin besar kebutuhan
yang harus dipenuhi setiap harinya.

Menu yang bervariasi pada makanan sangat penting. Hal

Ini membantu mendapatkan kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan yang ibu hamil
konsumsi. Variasi menu juga membantu mencegah kebosanan.

Bawalah selalu air putih. Minum air dalam jumlah cukup

Dapat membantu kehamilan sehat. Dengan cukup air, kulit ibu lebih sehat (lebih elastis),
serta dapat mengurangi gejala kehamilan umum seperti sembelit,bengkak, dan sebagainya.
Minum cukup 8 gelas air sehari. Minuman lain seperti soda, kopi tidak boleh dihitung
sebagai perhitungan 8 gelas air.

Makanlah dalam jumlah sedikit jika ibu hamil memiliki

Masalah mual atau muntah atau pengurangan ruang di perut ketika hamil. Mengkonsumsi
makanan dalam jumlah kecil (namun sering) dapat membantu mengatur kadar gula darah
yang membuat ibu hamil merasa nyaman dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Selalu ingat bahwa penambahan berat badan saat kehamilan merupakan bagian

Penting dari kehamilan. Hindari diet ataupun pantang pada makanan tanpa berdiskusi
dengan praktisi kesehatan ibu hamil. Makan baik selama kehamilan dapat memastikan
pertambahan berat badan dan mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan selama hamil.

Vitamin maupun suplemen tidak dimaksudkan untuk mengganti asupan makanan ibu
hamil

Selama kehamilan. Suplemen dan vitamin dimaksudkan untuk membantu mencukupi


kebutuhan yang diperlukan ibu hamil. Ibu hamil bisa saja mengkonsumsi banyak vitamin,
namun beberapa vitamin (seperti vitamin A) dalam jumlah besar dapat menyebabkan
kecacatan. Pastikan ibu hamil memberitahukan suplemen vitamin kepada praktisi
kesehatan. Yang perlu diingat adalah bahwa mengkonsumsi makanan selama kehamilan
untuk dua orang (ibu dan si jabang bayi) bukan berarti jumlah makanan tidak terkontrol.
Yang penting adalah kandungan makanan dalam jumlah yang cukup. Semoga kehamilan
ibu hamil berjalan lancar.

Dampak Kurang Gizi


Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya kejadian bayi lahir
prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi. Sedangkan kekurangan
energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat pertumbuhan janin atau tak
berkembang sesuai usia kehamilannya. Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang
terbilang paling sering dialami saat hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia
alias kekurangan sel darah merah. Kekurangan asam folat juga dapat menyebabkan anemia,

selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran. Padahal, tak sulit memperoleh tambahan
zat besi dan asam folat ini. Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya.
Namun ibu hamil tak dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan
vitamin A dan D dosis tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang
berefek negatif. Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan
keamanan bahannya tidak terjamin (Soetjiningsih, 1995).
Tabel Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Per Hari

Contoh menu wanita hamil per hari

Anda mungkin juga menyukai