3.1.1. Alkana
Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana
dan isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak
bercabang, contoh n-oktana.
3.1.2. Sikloalkana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk
cincin. Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah
siklopentana seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil
sikloheksana.
Secara umum, komponen minyak bumi terdiri atas lima unsur kimia, yaitu 8387% karbon, 10-14% hidrogen, 0,05-6% belerang, 0,05-1,5% oksigen, 0,1-2%
nitrogen, dan < 0,1% unsur-unsur logam.
3.2.1. Sulfur (Belerang)
Minyak mentah mempunyai kandungan belerang yang lebih tinggi.
Keberadaan belerang dalam minyak bumi sering banyak menimbulkan
akibat, misalnya dalam gasoline dapat menyebabkan korosi (khususnya
dalam keadaan dingin atau basah), karena terbentuknya asam yang
dihasilkan dari oksida sulfur (sebagai hasil pembakaran gasoline) dan air.
3.2.2. Oksigen
Oksigen dapat terbentuk karena kontak yang cukup lama antara minyak bumi
dengan atmosfer di udara. Kandungan total oksigen dalam minyak bumi
adalah antara 0,05 sampai 1,5 persen dan menaik dengan naiknya titik didih
fraksi. Kandungan oksigen bisa menaik apabila produk itu terlalu lama
berhubungan dengan udara. Senyawa yang terbentuk dapat berupa: alkohol,
keton, eter, dll, sehingga dapat menimbulkan sifat asam pada minyak bumi.
Oksigen dapat meningkatkan titik didih bahan bakar.
3.2.3. Nitrogen
Umumnya kandungan nitrogen dalam minyak bumi sangat rendah, yaitu 0,12%. Kandungan tertinggi terdapat pada tipe asphalitik. Nitrogen mempunyai
sifat racun terhadap katalis dan dapat membentuk gum (getah) pada fuel oil.
Kandungan nitrogen terbanyak terdapat pada fraksi titik didih tinggi.
3.2.4. Unsur-Unsur Logam
Logam-logam seperti besi, tembaga, terutama nikel dan vanadium pada
proses catalytic cracking mempengaruhi aktifitas katalis, sebab dapat
menurunkan produk gasoline, menghasilkan banyak gas, dan pembentukkan
coke. Pada power generator temperatur tinggi, misalnya oil-fired gas turbine,
adanya konstituen logam terutama vanadium dapat membentuk kerak pada
rotor turbine. Abu yang dihasilkan dari pembakaran fuel yang mengandung
natrium dan terutama vanadium dapat bereaksi dengan refactory furnace
(bata tahan api), menyebabkan turunnya titik lebur campuran sehingga
merusakkan refractory itu.
3.3. Komposisi Molekul Hidrokarbon dalam Minyak Bumi
N Hidrokarbo
o.
n
RataRata
Rentang
1.
Naptena
49%
30-60%
2.
Parafin
30%
15-60%
3.
Aromatik
15%
3-30%
4.
Aspaltena
6%
sisa-sisa
Membahas identifikasi minyak bumi tidak dapat lepas dari bahasan teori
pembentukan minyak bumi dan kondisi pembentukannya yang membuat
suatu minyak bumi menjadi spesifik dan tidak sama antara suatu minyak
bumi dengan minyak bumi lainnya. Berikut ini akan dibahas 3. teori
pembentukan minyak bumi.
4.1. Teori Biogenesis (Organik)
Teori Duplex merupakan perpaduan dari Teori Biogenetik dan Teori Anorganik.
Teori Duplex yang banyak diterima oleh kalangan luas, menjelaskan bahwa
minyak dan gas bumi berasal dari berbagai jenis organisme laut baik hewani
maupun nabati. Diperkirakan bahwa minyak bumi berasal dari materi hewani
dan gas bumi berasal dari materi nabati.
Akibat pengaruh waktu, temperatur, dan tekanan, maka endapan Lumpur
berubah menjadi batuan sedimen. Batuan lunak yang berasal dari Lumpur
yang mengandung bintik-bintik minyak dikenal sebagai batuan induk (Source
Rock). Selanjutnya minyak dan gas ini akan bermigrasi menuju tempat yang
bertekanan lebih rendah dan akhirnya terakumulasi di tempat tertentu yang
disebut dengan perangkap (Trap).
Dalam suatu perangkap (Trap) dapat mengandung (1) minyak, gas, dan air,
(2) minyak dan air, (3) gas dan air. Jika gas terdapat bersama-sama dengan
minyak bumi disebut dengan Associated Gas. Sedangkan jika gas terdapat
sendiri dalam suatu perangkap disebut Non Associated Gas. Karena
perbedaan berat jenis, maka gas selalu berada di atas, minyak di tengah, dan
air di bagian bawah. Karena proses pembentukan minyak bumi memerlukan
waktu yang lama, maka minyak bumi digolongkan sebagai sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui (unrenewable).
5. Proses Pembentukan Minyak Bumi
4.
Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk
hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini
berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi
mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat
jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air,
namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang
memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas.
Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai
mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas.
Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan
pendinginan, gas proteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid
Proteleum Gas)
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan
berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas
baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan
minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming,
polimerisasi, treating, dan blending.
Kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti titik
didih dan viskositasnya (kekentalan), dan juga sifat kimianya. Hasil dari
distilasi minyak bumi menghasilkan beberapa fraksi minyak bumi seperti
berikut.
6.1. Residu
Saat pertama kali minyak bumi masuk ke dalam menara distilasi, minyak
bumi akan dipanaskan dalam suhu diatas 500oC. Residu tidak menguap dan
digunakan sebagai bahan baku aspal, bahan pelapis antibocor, dan bahan
bakar boiler (mesin pembangkit uap panas). Bagian minyak bumi yang
menguap akan naik ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi minyak bumi
lainnya.
Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan. Kandungan utama aspal
adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Unsur-unsur selain
hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen,
belerang, dan beberapa unsur lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa
aspal adalah karbon, 10% hidrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan
nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.
6.1. Oli
Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar adalah hasil dari pemanasan
minyak bumi antara 250-340oC. Solar tidak dapat menguap pada suhu
tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah
kembali.
Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi.
Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana
adalah tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar
di dalam mesin diesel. Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar
solar ramah lingkungan dengan merek dagang Pertamina DEX (Diesel
Environment Extra). Angka setana DEX dirancang memiliki angka setana
minimal 53 sementara produk solar yang ada di pasaran adalah 48. Bahan
bakar ramah lingkungan tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300
ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan solar di pasaran yang kandungan
sulfur maksimumnya mencapai 5.000 ppm.
6.4. Kerosin dan Avtur
Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak. Avtur adalah
bahan bakar pesawat terbang bermesin jet. Kerosin dan avtur dihasilkan dari
pemanasan minyak bumi pada suhu antara 170-250oC. Kerosin dan avtur
tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya
akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar.
Kerosin yang digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak disebut minyak
tanah, sedangkan untuk bahan bakar pesawat disebut avtur.
6.5. Nafta
Petroleum eter adalah bahan pelarut dan untuk laundry. Bensin pada
umumnya adalah bahan bakar kendaraan bermotor. Petroleum eter dan
bensin dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 35-75 oC.
Petroleum eter dan bensin tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan
bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk
bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas
bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan
jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan adalah ukuran kemampuan
bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin.
dan
1.
6.7. Gas
Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan bahan
baku LPG (Liquid Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas. Supaya gas
dapat disimpan dalam tempat yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu
antara -160 sampai -40oC supaya dapat berwujud cair.
Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas pada
suhu kamar. LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Wujud gas
LPG diubah menjadi cair dengan cara menambah tekanan dan menurunkan
suhunya.
7.1. LPG
Liquefied Petroleum Gas (LPG) PERTAMINA dengan brand ELPIJI, merupakan
gas hasil produksi dari kilang minyak (Kilang BBM) dan Kilang gas, yang
komponen utamanya adalah gas propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih
kurang 99 % dan selebihnya adalah gas pentana (C5H12) yang dicairkan
7.3. Bensin
Bensin merupakan bahan bakar transportasi yang masih memegang peranan
penting sampai saat ini. Bensin mengandung lebih dari 500 jenis hidrokarbon
yang memiliki rantai C5-C10. Kadarnya bervariasi tergantung komposisi
minyak mentah dan kualitas yang diinginkan.
7.5. Solar
Diesel, di Indonesia lebih dikenal dengan nama solar, adalah suatu produk
akhir yang digunakan sebagai bahan bakar dalam mesin diesel yang
diciptakan oleh Rudolf Diesel, dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
7.6. Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan diantara
dua benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek. Pelumas berfungsi
sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan yang
berhubungan
7.7. Lilin
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh
bahan bakar padat. Bahan bakar yang digunakan adalah paraffin
7.9. Aspal
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat (adhesive), berwarna
hitam kecoklatan, tahan terhadap air, dan visoelastis. Aspal sering juga
disebut bitumen merupakan bahan pengikat pada campuran beraspal yang
digunakan sebagai bahan pelapis jalan raya.
7.10. Plastik
Plastik adalah bahan yang elastik, tahan panas, mudah dibentuk, lebih ringan
dari kayu, dan tidak berkarat oleh adanya kelembapan. Plastik selain
harganya murah, juga dapat digunakan sebagai isolator dan mudah diwarnai.
Sedangkan kelemahan plastik adalah tidak dapat dihancurkan (degredasi).
Contoh plastik adalah polietilena, polistirena, (Styron, Lustrex, Loalin),
poliester (Mylar, Celanex, Ekonol), polipropilena (Poly- Pro, Pro-fax), polivinil
asetat.
Polietilena atau PE (Poly Eth, Tygothene, Pentothene) adalah polimer dari
etilena (CH2 = CH2) dan merupakan plastik putih mirip lilin, dapat dibuat dari
resin sintetik dan digolongkan dalam termoplastik (plastik tahan panas).
Polietilena mempunyai sifat daya tekan baik, tahan bahan kimia, kekuatan
mekanik rendah, tahan kelembapan, kelenturan tinggi, hantaran elektrik
rendah. Berdasar kerapatannya PE dibagi dua yaitu PE dengan kerapatan
rendah (digunakan sebagai pembungkus, alat rumah tangga dan isolator)
dan yang berkerapatan tinggi (dimanfaatkan sebagai drum, pipa air, atau
botol).
Plastik disamping mempunyai kelebihan dalam berbagai hal, ternyata
limbahnya dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Penyebabnya yaitu
sifat plastik yang tidak dapat diuraikan dalam tanah. Untuk mengatasi
masalah ini para pakar lingkungan dan ilmuwan dari berbagai disiplin ilmu
telah melakukan berbagai penelitian dan tindakan, diantaranya yaitu dengan
cara mendaur ulang limbah plastik, Namun cara ini tidak terlalu efektif
karena hanya sekitar 4% yang dapat didaur ulang. sisanya menggunung di
tempat penampungan sampah. Sebagian besar plastik yang digunakan
8.2. Ekstraksi
Ekstraksi minyak adalah proses pemindahan minyak dari sumur minyak.
Minyak Bumi biasanya diangkat ke Bumi dalam bentuk emulsi minyak-air,
9.1. Ethanol
Merupakan bahan bakar yang berbasis alkohol dari fermentasi tanaman,
seperti jagung dan gandum. Bahan bakar ini dapat dicampur dengan bensin
untuk meningkatkan kadar oktan dan kualitas emisi. Namun, ethanol memiliki
dampak negatif terhadap harga pangan dan ketersediannya.
9.3. Listrik
Listrik dapat digunakan sebagai bahan bakar transportasi, seperti baterai.
Tenaga listrik dapat diisi ulang dan disimpan dalam baterai. Bahan bakar ini
menghasilkan tenaga tanpa ada pembakaran ataupun polusi, namun
sebagian dari sumber tenaga ini masih tercipta dari batu bara dan
meninggalkan gas karbon.
9.4. Hidrogen
Hidrogen dapat dicampur dengan gas alam dan menciptakan bahan bakar
untuk kendaraan. Hidrogen juga digunakan pada kendaraan yang
9.5. Propana
Propana atau yang biasa dikenal dengan LPG merupakan produk dari
pengolahan gas alam dan minyak mentah. Sumber tenaga ini sudah banyak
digunakan sebagai bahan bakar. Propana menghasilkan emisi lebih sedikit
dibandingkan bensin, namun penciptaan metananya lebih buruk 21 kali lipat.
9.6. Biodiesel
Biodiesel merupakan energi yang berasal dari tumbuhan atau lemak
binatang. Mesin kendaraan dapat menggunakan biodiesel yang masih murni,
maupun biodiesel yang telah dicampur dengan minyak. Biodiesel mengurangi
polusi yang ada, akan tetapi terbatasnya produk dan infrastruktur menjadi
masalah pada sumber energi ini.
9.7. Methanol
Methanol yang juga dikenal sebagai alkohol kayu dapat menjadi energi
alternatif pada kendaraan. Methanol dapat menjadi energi alternatif yang
penting di masa depan karena hidrogen yang dihasilkan dapat menjadi energi
juga. Namun, sekarang ini produsen kendaraan tidak lagi menggunakan
methanol sebagai bahan bakar.
9.8. P-Series
P-series merupakan gabungan dari ethanol, gas alam, dan
metyhltetrahydrofuran (MeTHF). P-series sangat efektif dan efisien karena
oktan yang terkandung cukup tinggi. Penggunaannya pun sangat mudah jika
ingin dicampurkan tanpa ada proses dengan teknologi lain. Akan tetapi,
hingga sekarang belum ada produsen kendaraan yang menciptakan
kendaraan dengan bahan bakar fleksibel.
1.
Bepergian bersama dalam satu kendaraan, dengan sistem antar
jemput dan pastikan tidak hanya anda sendiri yang ada di dalam kendaraan,
atau menggunakan kendaraan umum untuk pergi bekerja. Dan jika saat ini
anda telah menggunakan sepeda untuk bepergian, anda telah menjadi
contoh yang terbaik.
2.
Bila memungkinkan, pilih produk yang dikemas tanpa plastik dan
apabila terpaksa menggunakan plastik, daur ulanglah atau gunakan kembali
kemasan tersebut, jangan langsung dibuang.
3.
Beli buah-buahan dan sayuran organik (pupuk dan pestisida yang
beredar saat ini banyak mengandung minyak bumi).
4.
Belilah produk kecantikan (sampo, sabun, peralatan kecantikan)
berdasarkan bahan-bahan alami, bukan yang mengandung minyak.
5.
Jika memungkinkan pilih produk yang diproduksi di dalam negeri
karena akan mengurangi minyak bumi yang digunakan untuk transportasi
barang dan selain itu dapat meningkatkan ekonomi dalam negeri Indonesia
6.
Beli pakaian yang terbuat dari kapas organik atau rami - bukan dari
produk turunan minyak.
7.
Gunakan barang barang yang tidak hanya untuk sekali pakai ketika
akan piknik, jalan jalan,ataupun berkegiatan sehari hari
8.
Stop membeli air mineral dalam botol. Lebih baik selalu membawa
tempat minum sendiri dan isi ulang.
9.
Kurangi bepergian dengan pesawat terbang, untuk jarak yang tidak
terlalu jauh, lebih baik gunakan kereta api.
10.
Menuntut Pemerintah Indonesia untuk mendorong pengembangan
energi terbarukan yang potensinya sangat besar di Indonesia, dan bukan
menghabiskan uang pada subsidi minyak.