Anda di halaman 1dari 29

Pengertian Diare dan Gejalanya

Home Health Pengetahuan kesehatan

- 0 Comments

(Pengertian, Gejala, Pengobatan pada Diare ) Diare adalah peningkatan jumlah (tiga kali atau
lebih) atau penurunan konsistensi dari tinja (menjadi lunak atau cair) dalam waktu 24 jam.
Diare dapat dibagi menjadi tiga macam yakni:
Diare akut (kurang dari 14 hari)
Diare persisten (lebih dari 14 hari)
Diare kronik (lebih dari 1 bulan)
Gejala dan tanda Diare
Konsistensi feses menurun (cair) dengan/ tanpa darah, suhu badan mungkin meningkat
(demam), nyeri perut, sakit kepala, nafsu makan tidak ada/ berkurang, lemah, mual, muntah,
mialgia (nyeri otot), cengeng, gelisah.
Beberapa faktor yang menyebabkan Sakit Diare:

virus (paling sering)

bakteri

infeksi parasit

obat-obatan (kafein, alkohol)

penyakit non-infeksi (irritable bowel syndrome, inflammatory bowel disease)

laktosa (gula yang terdapat di dalam susu)

pemanis buatan (sorbitol dan mannitol, pemanis buatan yang terdapat di permen karet
atau produk bebas gula lainnya dapat menyebabkan diare pada orang sehat)

Penatalaksanaan
Pastikan tanda-tanda dehidrasi, cegah perburukan dan bawa ke fasilitas kesehatan:

Diare

Tanda-tanda dehidrasi pada anak

Tanpa dehidrasi: sadar, mau minum normal, kelopak mata normal, air mata banyak,
mulut tidak kering, kulit tidak keriput. Urin normal. Berat badan turun<5%. Terapi
penggantian cairan rehidrasi oral (CRO) 10ml/kgBB/setiap diare; 2-5ml/kgBB setiap
muntah.

Dehidrasi ringan-sedang: rewel, gelisah, tampak kehausan dan minum dengan cepat,
kelopak mata cekung, air mata berkurang, mulut kering, kulit pucat, urin berkurang, berat
badan turun 5-10% dari BB sebelumnya. Diberikan rehidrasi dengan CRO
75mg/kgBB/3jam dan penggantian cairan sama seperti dehidrasi ringan.

Dehidrasi berat: lemah, tidak sadar, tidak mau minum, kelopak mata sangat cekung,
sangat kering, kulit pucat, berat badan turun>10%bb sebelumnya. Terapi rehidrasi dengan
cairan intravena (infus) untuk itu segera dibawa ke fasilitas kesehatan.

Pemeriksaan penunjang terhadap Penderita Diare

Pemeriksaan tinja: makroskopis dan mikroskopis

Pemeriksaan darah: darah perifer lengkap, analisa gas darah dan elektrolit

Pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin darah

Duodenal intubation

(Pesan terhadap Pembaca: Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air
pada tubuh atau hilang atau berkurangnya cairan atau air di dalam tubuh. Hal ini terjadi karena
pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan
cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh, sehingga badan
terasa lemas dan ngos-ngosan, untuk itu kita harus sangat waspada terhadap orang / anak yang
mengalami Dehidrasi karena dapat menyebabkan anak / orang tersebut pingsan dan lemas. Oleh
karena itu apabila anak-anak / orang tua sedang sakit sebaiknya kasih air putih yang banyak
terutama bagi penderita Diare untuk menghindari terjadinya Dehidrasi )
Read more: Pengertian Diare dan Gejalanya - Pengetahuan kesehatan
Source: http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/4/diare

MATERI KEPERAWATAN

Beranda

Rabu, 29 Februari 2012


ASKEP DIARE
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Diare adalah kehilangan cairan dan ekolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan tinja yang encer atau cair.
Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, selain penyebab lain seperti
malabsorbsi. Diare sebenarnya merupakan salah satu gejala dari penyakit pada
system gastrointestinal atau penyakit lain di luar saluran pencernaan. Tetapi
sekarang lebih dikenal dengan penyakit diare karena dengan sebutan penyakit
diare akan mempercepat tindakan penanggulangan. Penyakit diare terutam pada
bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bila
terlambat.
Walaupun penyakit diare tidak semua menular misalnya karena faktor
malabsorbsi, tetapi perlu perawatan di kamar yang terpisah dengan perlengkapan

cuci tangan untuk mencegah infeksi serta tempat pakaian kotor tersendiri. Masalah
pasien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadi gangguan sirkulasi darah,
kebutuhan nutrisi, resiko terjadi komplikasi, gangguan rasa aman dan nyaman,
kurangnya pengetahuan mengenai penyakit.
Penyakit diare dapat menyerang siapa saja mulai dari anak, dewasa maupun
orang tua (lansia) dan penyakit diare ini biasanyakebanyakan disebabakan oleh
infeksi. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk menerapkan asuhan
keperawatan diare pada pasien S.

B. Tujuan Penulisan
1.

Tujuan Umum
Untuk dapat memperoleh gambaran nyata atau informasi tentang asuhan
keperawatan pada pasien diare.

2.

Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu menyusun asuhan

keperawatan

yang terdiri dari

pengkajian, membuat diagnosa keperawatan, menyusun rencana keperawatan,


melaksanakan tindakan keperawatan dan melakukan evaluasi keperawatan pada
pasien diare.

C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini ditulis dengan metode
deskriptif dengan teknik pengumpulan data, wawancara dan pemeriksaan fisik.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Teori
1.

Pengertian

Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat
dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.

2.

Etiologi

a.

Infeksi (virus, bakteri dan parasit)

b.

Non Infeksi

Alergi makanan : susu, protein

Gangguan metabolic atau mal-absorbsi

Iritasi langsung pada saluran pencernaan oleh makanan

Penyakit gangguan endokrin

Emosional atau stress

Menurunnya daya tahan tubuh

Kekurangan gizi

Obat-obatan : antibiotika

3.

Patofisisologi

Meningkatnya motilitas dan cepatnya pengosongan pada intestinal merupakan


akibat dari gangguan absorbsi dan ekskresi cairan dan elektrolit yang berlebihan.

Cairan sodium, potassium dan bikarbonat berpindah dari rongga ekrtraseluler ke


dalam tinja,
metabolic.

sehingga mengakibatkan

dehidrasi dan

dapat terjadi asidosis

Transportasi aktif akibat rangsangan taksin bakteri terhadap elektrolit ke dalam


usus halus. Sel dalam mukosa intestinal mengalami iritasi dan meningkatnya
sekresi cairan dan elektrolit. Mikroorganisme yang masuk akan merusak sel mukosa
intestinal sehingga menurunkan area permukaan intestinal, perubahan kapasitas
intestinal dan terjadi gangguan absorbsi cairan dan elektrolit.

Peradangan akan terjadi penurunan kemampuan intestinal untuk mengabsorbsi


cairan dan elektrolit serta bahan-bahan makanan.
Menurunnya pemasukan atau hilangnya cairan akibat :
- Muntah

- Demam

-Diare

-Hiperventilasi

Cairan ekstraseluler Hilang dengan cepat

Ketidakseimbangan elektrolit

Hilangnya cairan dalam intraseluler

Disfungsi selulere

Syok hipovolemik

Kematian

4.

Tanda dan Gejala

Naunesa
Muntah
Nyeri perut
Demam
Diare
Haus
Lidah kering
Tulang pipi menonjol
Anoreksia

Lemah
Turgor kulit menurun
Seara menjadi serak
Frekuensi nafas cepat
Tekanan darah menurun
Gelisah
Pucat
Ekstrimitas dingin
Siagnosis
Anuria

Derajat Dehidrasi
1.

Dehidrasi berat
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut ini

2.

Latergi atau tidak sabar

Mata cekung

Tidak bisa minim atau malas minum

Cubitan kulit perut kembalinya sangat lambat

Dehidrasi dingin

Gelisah, mudah marah

Mata cekung

Haus, banyak minum


Cubitan kerut kembalinya sangat lambat
3.

Tanpa Dehidrasi
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/
sedang

5. Pemeriksaan Diagnostic
pemeriksaan darah tepi lengkap
pemeriksaan AGD, elektrolit, ureum, kreatinin dan berat jenis plasma
pemeriksaan urine lengkap
pemeriksaan tinja, PH, leukosit, glukosa dan adanya darah
pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik
riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan

6. Penatalaksanaan
a.

Dehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan


4 hal penting yang perlu diperhatikan

1)

Jenis cairan

Oral : pedialyte atau oralit


Parental : NaCl, isotonic, infus
2)

Jumlah cairan
Jumalh cairan yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan

3)

Jalan masuk atau cara pemberiaan

ma

Oral atau parental


4)

Jadwal pemberian cairan


Diberikan 2 jam pertama, selanjutnya dilakukan penilaian kembali status hidrasi
untuk menghitung kebutuhan cairan

b.

Identifikasi penyebab diare

c.

Terapi simtematik
Obat anti diare, obat anti motilitas dan sekresi usus, antiemetik

d.

Terapi definitive
Sebagai langkah pencegahan seperti hygiene peroranan, sanitasi lingkungan

B. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
: S
: 65 tahun
: Perempuan
: Islam
: Jawa/ Indonesia
: Sawalan
: : Tidak bekerja
: Pada saat pengkajian ps mengeluh / mengatakan badannya lemas dan diare

ehatan sekarang: Ps mengatakan diare tanggal 3 Februari 2006 setelah makan seiang. Ps
mengatakan makan sesuai menu seperti biasa. Ps mengatakan belakangan ini di
kamarnya banyak terdapat lalat. Ps BAB lebih dari 5 kali dengan kensistensi encer.
Ps tidak menatakan kondisinya kepada keluarganya, akhirnya sore tanggal 3
Februari 2006 Ps diberikan perawatan khusus

hatan dahulu : Ps menatakan dulu pernah diare tapi hanya 2 hari setelah minum obat anti diare

hatan

Ps langsung sembuh. Ps pernah masuk rumah sakit karena kecelakaan.


: Didalam keluarga pasien tidak ada yang menderita penyakit menular.

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Pasien

2.

Pola Kebiasaan

a.

Pola Nutrisi

Sebelum sakit ps mengatakan biasa makan 3x sehari dengan menu pagi bubur, satu
gelas kopi dan kue. Siang dan malam nasi, lauk, sayur dan kadang buah, makan
habis satu porsi tiap makan. Minum 6-7 gelas/ hari
Saat sakit pasien mengatakan selalu lapar tapi nafsu makan berkurang. Ps hanya
makan setengah porsi dari biasanya, minum 6-7 gelas/ hari.
b.

Pola Tidur/ Istirahat

Sebelum sakit pasien mengatakan biasa tidur dari pukul 22.00 sampai 05.00. ps
terbiasa tidur siang selama 2 jam
Saat sakit ps mengatakan tidur sering terjaga karena merasa kurang nyaman
dengan keadaannya. Ps mengatakan mulai dapat tidur pukul 20.00 sampai04.00 ps
sering terbangun dimalam hari.
c.

Pola Aktifitas

Sebelum sakit dan saat sakit pasien mengatakan aktifitasnya tidak begitu
terganggu. Ps masih bisa memenuhi kebutuhannya secara mandiri seperti mandi,
makan, hanya pada saat sakit ps mengatakan kebanyakan istirahat.

d.

Pola Eliminasi

Sebelum sakit ps mengatakan biasa BAB satu kali sehari dengan konsistensi feses
lembek, warna kuning. BAK 4-5 kali sehari dengan warna kuning, bau pesing
Saat sakit pasien mengatakan diare dengan konsistensi encer, bau, warna
kakuningan. Lendir tidak ada, darah tidak ada Ps mengatakan BAB kurang lebih
sudah 5 kali sehari. BAK tidak mengalami perubahan 4-5 kali sehari.

e.

Pola Koping

sebelum sakit ps mengatakan tidak pernah menceritakan masalahnya dengan orang


lain, ps berusaha mengatasi sendiri tanpa bantuan orang lain
saat sakit ps menatakan selalu menceritakan masalahnya dengan orang lain
(keluarga). Dalam mengatasi masalahnya ps meminta bantuan keluarga
f.

Pola kognitif
Ingatan pasien menurun. Bila ditanya sesuatu pasien berusaha keras mengingatnya
kembali

g.

Konsep diri
Sebelum sakit ps selalu tampak ceria, dapat memenuhi kebutuhannya dengan
mandiri seperti mandi, makan, pasien banyak bicara (cerewet) tapi pada saat sakit
pasien lebih banyak diam, mengurung diri di kamar. Ps mengetakan tidak percaya
diri, merasa tidak berguna dengan kondisi seperti ini.

h.

Pola reproduksi
Pasien mengatakan empat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki. Ps
mengatakan tidak menstruasi lagi (menopause) ps sudah memiliki 5 orang cucu.

i.

Hubungan dengan masyrakat

Hubungan ps dengan masyarakat baik.


j.

Pola kepercayaan (spiritual)


Pasien beragama Hindu dan bisa biasa sembahyang setiap hari pada pagi hari. Saat
sakit pasien hanya berdoa di tempat tidur

3.

Pemeriksaan fisik

a)

Keadaan umum

Kesadaran
TB/ BB

b.

: Compos mentis
: 160 Cm / 59 Kg

Vital Sign

Tekanan darah : 130/80 mmHg


Nadi

: 72x/mnt

Pernafasan

: 20 x/ mnt

Suhu

: 36.7 0C

4. Pemeriksaan Penunjang : Tidak ada

5. Analisa Data
No

Data subyektif

Data obyektif

1. Pasien mengatakan diare


Ps tampak pucat
lebihb

dari

kali,
Mukosa bibir kering
konsistensi feses encer

Kesimpulan
Kekurangan
cairan

volume


2.

Ps

mengatakan

lemas
Ps tampak lemas

nafsu makan kurang

Perut tampak cekung

Gangguan kabutuhan
nutrisi

kurang

dari

kebutuhan tubuh
Ps tampak gelisah
Ps mengatakan makan
Muka pucat
habis setengah porsi
3.

Ps mengatakan

sering

terbangun di malam hari

6. Rumusan Masalah
a)

kekurangan volume cairan

b)

gangguan kebutuhan nutrisi kurang

c)

gangguan pola tidur

2.

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Pohon masalah

Gangguan pola tidur

1.

2.

Diare b/d malabsorbsi kekurangan Volume cairan b/d Diare (BAB encer) d/d ps
mengatakan diare lebih dari 5 kali, konsistensi feses encer. Ps tampak pucat,
mukosa bibir kering. Karena volume cairan b/d kehilangan volume cairan secara
aktif.
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dair kebutuhan tubuh b/d pola makan
terganggu d/d ps mengatakan makanan habis setengah porsi, nafsu maka
berkurang, ps tampak lemas, perut cekung. Keseimbangan nutrisi : dari kebutuhan
b/d ketidakmampuan mengabsorbsi makanan.

3.

Gangguan pola tidur b/d nyeri d/d ps mengatakan cemas dengan keadaannya. Ps
mengatakan sering terbangun di malam hari. Ps tampak gelisah dan muka pucat.
Gangguna pola tidur b/d mual.

3. INTERVENSI

Rencana Keperawatan Pada Ps RY


Dengan Diare Akut Tanpa Dehidrasi
Di Klinik Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Dps
Tgl 3 5 Februari 2006
Hari/Tgl

No

Tujuan

Tindakan

Rasional

.
Dx
Sabtu 3/2/06
Pk. 13.00

diberikan
Observasi dan catat
Dapat diketahui berat

Setelah
Dx
I

askep

selama

jam

2x24 frekuensi,

diharapkan karakteristik,

keseimbangan
volume
terpenuhi

cairan

dengan

Kaji

status

Dapat

diketahui

hidrasi keseimbangan cairan

dengan
Monitor tanda vital dan
feses observasi

lembek

dan

intake dan output

Ps mengatakan diare
kosistensi

diare

dan status dehidrasi

jumlah

kriteria hasil :

berkurang

ringannya

Hipotensi,

takikardi,

demam

dapat

keadaan menunjukkan

umum

respon/efek kehilangan
cairan

Dapat

menunjukkan

kehilangan cairan
Ps tidak pucat lagi

Pemberian obat anti


diare

Mukosa bibir lembab


Diketahui intake dan
output makanan

Sabtu 3/2/06
Kaji intake dan output

Pk. 13.00

Setelah diberi askep makanan


Dx
II

selama

2x24

jam

diharapkan
kebutuhan

nutrisi

terpenuhi

sesuai

kebutuhan

tubuh

dengan kriteria hasil :

Beri

makanan

yang

tinggi

Makan

habis

Beri

makanan

yang disukai ps dapat lebih

disukai, makan lunak banyak


makan
untuk

rendah

an
serat

menurunkan

satu

Diketahui

waktu

istirahat terpenuhi

Sabtu 3/2/06

Kaji

kebutuhan

ps

Setelah diberi askep


Ciptakan suasana yang
2x24

jam nyaman saat tidur

suasana

nyenyak
Dapat

membuat

ps

merasa
segar
dan
Anjurkan ps untuk cuci
nyaman
III tidur/istirahat teratur
tangan
dan
kaki
(tidak
terganggu)
Dengan berdoa dapat
dengan air hangat
dengan kriteria hasil:
merasa lebih tenang
Anjurkan ps untuk
Ps mengatakan tidak
berdoa sebelum tidur.
cemas

Dx

diharapkan

Dengan

nyaman ps dapat tidur

dapat istirahat

selama

makan

peristaltic usus

porsi

Pk. 13.00

sesuai kebutuhan

Dengan makan yang

Ps mengatakan nafsu
makan meningkat

nutrisi

mengandung nilai gizi

dan rendah serat

Ps tidak lemas

Kebutuhan

Ps mengatakan tidur
nyenyak
Ps tampak tenang

4. IMPLEMENTASI
Rencana Keperawatan Pada Ps RY
Dengan Diare Akut Tanpa Dehidrasi
Di Klinik Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Dps
Tgl 3 5 Februari 2006
HariTgl

No. Dx

Tindakan

Evaluasi

Paraf

Jumat
3/2/06

Dx I

Mengobservasi
mengkaji

Pk. 14.00

BAB,

dan
Ps mengatakan masih

frekuensi diare dengan konsistensi

jumlah

dan feses encer, BAB lebih

karakteristik

dari 5 kali

Pk. 15.00

Dx I

Mhs

Mengukut tanda vital

Tekanan

Darah

mmHg

125

/70
Mhs

RR : 20 /mnt

Nadi : 72 x/mnt
Suhu : 36.8 0C

Ps mengatakan makan
Pk. 15.00

Dx II

Mengkaji

intake

dan

output makanan

habis

setengah

porsi,

nafsu makan menurun,


ps

tampak

Mhs

pucat,

mukosa bibir kering.

Ps mengatakan nafsu
makan menurun

Pk. 16.30

Dx II

Mengajurkan

untuk

Mhs

makan makanan yang


bergizi

tinggi

dan

disukai ps.

Ps

mengatakan

dapat

tidur

dengan

ps

merasa

Mengkaji kebutuhan ps nyenyak,


cemas

dapat istirahat
Pk. 18.00

tidak

dengan

keadaannya

Dx III

Obat

Mhs

sudah

diminum

oleh ps.

Pembrian

obat

anti

diare diaform
Sabtu
4/2/06

Tekanan

darah
x

mmHg RR : 22 /mnt

130

/80

Prwt

Pk. 08.30

Nadi : 72 x/mnt

Dx I

Suhu : 36.7 0C

Mengukur tanda vital


Pk. 09.00

Ps mengatakan sudah

Dx I

Prwt

makan bubur dan habis

porsi, ps tidak lemas

lagi, perut agak buncit.


Menganjurkan

untuk

makan makanan yang

rendah serat dan gizi

Pk. 11.00
Dx II

Pasien

mengatakan

cemas
istirahat

brkurang,
sudah

agak

Prwt

tenang
Menciptakan

suasana

Ps mengatakan masih
yang nyaman saat ps
diare dengan konsistensi

tidur (istirahat)

Pk. 12.30

feses

sudah

agak

lembek.

Dx III

Prwt

Mengkaji status hidrasi


Ps mengatakan merasa
intake dan output
segar
dan
nyaman,
dapat istirahat dengan
tenang

Pk. 16.00

Ps mengatakan cemas

Dx I

bekurang
Prwt

Mengajurkan ps untuk
cuci tangan dan kaki
dengan air hangat

Ps

mengatakan

khawatir

lagi

tidak

dengan

Pk. 19.00

kondisinya,

ps

dapat

tidur dengan tenang

Dx III

Prwt

Mengajurkan ps untuk
berdoa sebelum tidur

Ps

mengatakan

tidak

diare lagi
Pk. 19.30
Dx III

Tekanan

130

Darah

/80

Prwt

mmHg RR : 20 x/mnt
Nadi : 72 x/mnt
Mengkaji status hidrasi
intake dan output

Minggu

Mengukur tanda vital

Ps mengatakan nafsu
makan normal, makan

5/2/06
pk. 08.00

Suhu : 36.50C

habis satu porsi. Ps tidak


pucat,

Dx I

mukosa

bibir

Prwt

lembab

Pk. 09.30
Dx I

Mengkaji

intake

output makanan

Ps mengatakan dapat

dan tidur dengan nyenyak,


tidak pernah terbangun
dimalam

hari

tidak cemas lagi.

Pk. 11.30

karena

Prwt

Dx II

Prwt
Mengkaji kebutuhan ps
dapat istirahat

Pk. 13.00
Dx III

Prwt

5. EVALUASI
Rencana Keperawatan Pada Ps RY
Dengan Diare Akut Tanpa Dehidrasi
Di Klinik Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Dps
Tgl 3 5 Februari 2006
Hari/Tgl
Minggu
5/2/06

Dx Keperawatan
DX I

Evaluasi
S : Ps mengatakan tidak diare lagi
konsistensi lembek
O : Ps tidak pucat, mukos bibir
lembab
A : Masalah teratasi
P:-

Minggu

DX II

S : Ps mengatakan nafsu makan

5/2/06

meningkat, makan habis satu


porsi
O : Ps tidak lemas lagi, perut buncit
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi

Minggu

DX III

S : Ps mengatakan dapat tidur

5/2/06

dengan

nyenyak,

pernah
rasa khawatir dengan
keadaannnya
O : Ps tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi

BAB III
PENUTUP

tidak

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
4.

Diare adalah kehilangan cairan dan elekrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.

5.

Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.

6.

Diare dapat disebabkan oleh infeksi baik virus maupun bakteri dan tanpa infeksi
(non infeksi)

7.

Pada Ps S setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam ps


mengatakan tidak diare lagi, semua masalah ps dapat teratasi.

B.
1.

Saran

Kepada Pasien
Agar tetap menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan
lingkungan, makan-makanan yang mengandung gizi tinggi, istirahat yang cukup.
Menjaga kondisi tubuh agar tetap segar.

DAFTAR PUSTAKA

Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. EGC : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai