- 0 Comments
(Pengertian, Gejala, Pengobatan pada Diare ) Diare adalah peningkatan jumlah (tiga kali atau
lebih) atau penurunan konsistensi dari tinja (menjadi lunak atau cair) dalam waktu 24 jam.
Diare dapat dibagi menjadi tiga macam yakni:
Diare akut (kurang dari 14 hari)
Diare persisten (lebih dari 14 hari)
Diare kronik (lebih dari 1 bulan)
Gejala dan tanda Diare
Konsistensi feses menurun (cair) dengan/ tanpa darah, suhu badan mungkin meningkat
(demam), nyeri perut, sakit kepala, nafsu makan tidak ada/ berkurang, lemah, mual, muntah,
mialgia (nyeri otot), cengeng, gelisah.
Beberapa faktor yang menyebabkan Sakit Diare:
bakteri
infeksi parasit
pemanis buatan (sorbitol dan mannitol, pemanis buatan yang terdapat di permen karet
atau produk bebas gula lainnya dapat menyebabkan diare pada orang sehat)
Penatalaksanaan
Pastikan tanda-tanda dehidrasi, cegah perburukan dan bawa ke fasilitas kesehatan:
Diare
Tanpa dehidrasi: sadar, mau minum normal, kelopak mata normal, air mata banyak,
mulut tidak kering, kulit tidak keriput. Urin normal. Berat badan turun<5%. Terapi
penggantian cairan rehidrasi oral (CRO) 10ml/kgBB/setiap diare; 2-5ml/kgBB setiap
muntah.
Dehidrasi ringan-sedang: rewel, gelisah, tampak kehausan dan minum dengan cepat,
kelopak mata cekung, air mata berkurang, mulut kering, kulit pucat, urin berkurang, berat
badan turun 5-10% dari BB sebelumnya. Diberikan rehidrasi dengan CRO
75mg/kgBB/3jam dan penggantian cairan sama seperti dehidrasi ringan.
Dehidrasi berat: lemah, tidak sadar, tidak mau minum, kelopak mata sangat cekung,
sangat kering, kulit pucat, berat badan turun>10%bb sebelumnya. Terapi rehidrasi dengan
cairan intravena (infus) untuk itu segera dibawa ke fasilitas kesehatan.
Pemeriksaan darah: darah perifer lengkap, analisa gas darah dan elektrolit
Duodenal intubation
(Pesan terhadap Pembaca: Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air
pada tubuh atau hilang atau berkurangnya cairan atau air di dalam tubuh. Hal ini terjadi karena
pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum). Gangguan kehilangan
cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh, sehingga badan
terasa lemas dan ngos-ngosan, untuk itu kita harus sangat waspada terhadap orang / anak yang
mengalami Dehidrasi karena dapat menyebabkan anak / orang tersebut pingsan dan lemas. Oleh
karena itu apabila anak-anak / orang tua sedang sakit sebaiknya kasih air putih yang banyak
terutama bagi penderita Diare untuk menghindari terjadinya Dehidrasi )
Read more: Pengertian Diare dan Gejalanya - Pengetahuan kesehatan
Source: http://www.klikdokter.com/medisaz/read/2010/07/05/4/diare
MATERI KEPERAWATAN
Beranda
A. Latar Belakang
Diare adalah kehilangan cairan dan ekolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan tinja yang encer atau cair.
Diare dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, selain penyebab lain seperti
malabsorbsi. Diare sebenarnya merupakan salah satu gejala dari penyakit pada
system gastrointestinal atau penyakit lain di luar saluran pencernaan. Tetapi
sekarang lebih dikenal dengan penyakit diare karena dengan sebutan penyakit
diare akan mempercepat tindakan penanggulangan. Penyakit diare terutam pada
bayi perlu mendapatkan tindakan secepatnya karena dapat membawa bencana bila
terlambat.
Walaupun penyakit diare tidak semua menular misalnya karena faktor
malabsorbsi, tetapi perlu perawatan di kamar yang terpisah dengan perlengkapan
cuci tangan untuk mencegah infeksi serta tempat pakaian kotor tersendiri. Masalah
pasien diare yang perlu diperhatikan ialah resiko terjadi gangguan sirkulasi darah,
kebutuhan nutrisi, resiko terjadi komplikasi, gangguan rasa aman dan nyaman,
kurangnya pengetahuan mengenai penyakit.
Penyakit diare dapat menyerang siapa saja mulai dari anak, dewasa maupun
orang tua (lansia) dan penyakit diare ini biasanyakebanyakan disebabakan oleh
infeksi. Oleh karena itu penulis merasa tertarik untuk menerapkan asuhan
keperawatan diare pada pasien S.
B. Tujuan Penulisan
1.
Tujuan Umum
Untuk dapat memperoleh gambaran nyata atau informasi tentang asuhan
keperawatan pada pasien diare.
2.
Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu menyusun asuhan
keperawatan
C. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini ditulis dengan metode
deskriptif dengan teknik pengumpulan data, wawancara dan pemeriksaan fisik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Dasar Teori
1.
Pengertian
Diare adalah kehilangan cairan dan elektrolit secara berlebihan yang terjadi
karena frekuensi satu kali atau lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat
dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
2.
Etiologi
a.
b.
Non Infeksi
Kekurangan gizi
Obat-obatan : antibiotika
3.
Patofisisologi
sehingga mengakibatkan
dehidrasi dan
- Demam
-Diare
-Hiperventilasi
Ketidakseimbangan elektrolit
Disfungsi selulere
Syok hipovolemik
Kematian
4.
Naunesa
Muntah
Nyeri perut
Demam
Diare
Haus
Lidah kering
Tulang pipi menonjol
Anoreksia
Lemah
Turgor kulit menurun
Seara menjadi serak
Frekuensi nafas cepat
Tekanan darah menurun
Gelisah
Pucat
Ekstrimitas dingin
Siagnosis
Anuria
Derajat Dehidrasi
1.
Dehidrasi berat
Terdapat dua atau lebih dari tanda-tanda berikut ini
2.
Mata cekung
Dehidrasi dingin
Mata cekung
Tanpa Dehidrasi
Tidak cukup tanda-tanda untuk diklasifikasikan sebagai dehidrasi berat atau ringan/
sedang
5. Pemeriksaan Diagnostic
pemeriksaan darah tepi lengkap
pemeriksaan AGD, elektrolit, ureum, kreatinin dan berat jenis plasma
pemeriksaan urine lengkap
pemeriksaan tinja, PH, leukosit, glukosa dan adanya darah
pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik
riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan
6. Penatalaksanaan
a.
1)
Jenis cairan
Jumlah cairan
Jumalh cairan yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan
3)
ma
b.
c.
Terapi simtematik
Obat anti diare, obat anti motilitas dan sekresi usus, antiemetik
d.
Terapi definitive
Sebagai langkah pencegahan seperti hygiene peroranan, sanitasi lingkungan
B. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
: S
: 65 tahun
: Perempuan
: Islam
: Jawa/ Indonesia
: Sawalan
: : Tidak bekerja
: Pada saat pengkajian ps mengeluh / mengatakan badannya lemas dan diare
ehatan sekarang: Ps mengatakan diare tanggal 3 Februari 2006 setelah makan seiang. Ps
mengatakan makan sesuai menu seperti biasa. Ps mengatakan belakangan ini di
kamarnya banyak terdapat lalat. Ps BAB lebih dari 5 kali dengan kensistensi encer.
Ps tidak menatakan kondisinya kepada keluarganya, akhirnya sore tanggal 3
Februari 2006 Ps diberikan perawatan khusus
hatan dahulu : Ps menatakan dulu pernah diare tapi hanya 2 hari setelah minum obat anti diare
hatan
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
2.
Pola Kebiasaan
a.
Pola Nutrisi
Sebelum sakit ps mengatakan biasa makan 3x sehari dengan menu pagi bubur, satu
gelas kopi dan kue. Siang dan malam nasi, lauk, sayur dan kadang buah, makan
habis satu porsi tiap makan. Minum 6-7 gelas/ hari
Saat sakit pasien mengatakan selalu lapar tapi nafsu makan berkurang. Ps hanya
makan setengah porsi dari biasanya, minum 6-7 gelas/ hari.
b.
Sebelum sakit pasien mengatakan biasa tidur dari pukul 22.00 sampai 05.00. ps
terbiasa tidur siang selama 2 jam
Saat sakit ps mengatakan tidur sering terjaga karena merasa kurang nyaman
dengan keadaannya. Ps mengatakan mulai dapat tidur pukul 20.00 sampai04.00 ps
sering terbangun dimalam hari.
c.
Pola Aktifitas
Sebelum sakit dan saat sakit pasien mengatakan aktifitasnya tidak begitu
terganggu. Ps masih bisa memenuhi kebutuhannya secara mandiri seperti mandi,
makan, hanya pada saat sakit ps mengatakan kebanyakan istirahat.
d.
Pola Eliminasi
Sebelum sakit ps mengatakan biasa BAB satu kali sehari dengan konsistensi feses
lembek, warna kuning. BAK 4-5 kali sehari dengan warna kuning, bau pesing
Saat sakit pasien mengatakan diare dengan konsistensi encer, bau, warna
kakuningan. Lendir tidak ada, darah tidak ada Ps mengatakan BAB kurang lebih
sudah 5 kali sehari. BAK tidak mengalami perubahan 4-5 kali sehari.
e.
Pola Koping
Pola kognitif
Ingatan pasien menurun. Bila ditanya sesuatu pasien berusaha keras mengingatnya
kembali
g.
Konsep diri
Sebelum sakit ps selalu tampak ceria, dapat memenuhi kebutuhannya dengan
mandiri seperti mandi, makan, pasien banyak bicara (cerewet) tapi pada saat sakit
pasien lebih banyak diam, mengurung diri di kamar. Ps mengetakan tidak percaya
diri, merasa tidak berguna dengan kondisi seperti ini.
h.
Pola reproduksi
Pasien mengatakan empat orang anak, dua perempuan dan dua laki-laki. Ps
mengatakan tidak menstruasi lagi (menopause) ps sudah memiliki 5 orang cucu.
i.
3.
Pemeriksaan fisik
a)
Keadaan umum
Kesadaran
TB/ BB
b.
: Compos mentis
: 160 Cm / 59 Kg
Vital Sign
: 72x/mnt
Pernafasan
: 20 x/ mnt
Suhu
: 36.7 0C
5. Analisa Data
No
Data subyektif
Data obyektif
dari
kali,
Mukosa bibir kering
konsistensi feses encer
Kesimpulan
Kekurangan
cairan
volume
2.
Ps
mengatakan
lemas
Ps tampak lemas
Gangguan kabutuhan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh
Ps tampak gelisah
Ps mengatakan makan
Muka pucat
habis setengah porsi
3.
Ps mengatakan
sering
6. Rumusan Masalah
a)
b)
c)
2.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pohon masalah
1.
2.
Diare b/d malabsorbsi kekurangan Volume cairan b/d Diare (BAB encer) d/d ps
mengatakan diare lebih dari 5 kali, konsistensi feses encer. Ps tampak pucat,
mukosa bibir kering. Karena volume cairan b/d kehilangan volume cairan secara
aktif.
Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dair kebutuhan tubuh b/d pola makan
terganggu d/d ps mengatakan makanan habis setengah porsi, nafsu maka
berkurang, ps tampak lemas, perut cekung. Keseimbangan nutrisi : dari kebutuhan
b/d ketidakmampuan mengabsorbsi makanan.
3.
Gangguan pola tidur b/d nyeri d/d ps mengatakan cemas dengan keadaannya. Ps
mengatakan sering terbangun di malam hari. Ps tampak gelisah dan muka pucat.
Gangguna pola tidur b/d mual.
3. INTERVENSI
No
Tujuan
Tindakan
Rasional
.
Dx
Sabtu 3/2/06
Pk. 13.00
diberikan
Observasi dan catat
Dapat diketahui berat
Setelah
Dx
I
askep
selama
jam
2x24 frekuensi,
diharapkan karakteristik,
keseimbangan
volume
terpenuhi
cairan
dengan
Kaji
status
Dapat
diketahui
dengan
Monitor tanda vital dan
feses observasi
lembek
dan
Ps mengatakan diare
kosistensi
diare
jumlah
kriteria hasil :
berkurang
ringannya
Hipotensi,
takikardi,
demam
dapat
keadaan menunjukkan
umum
respon/efek kehilangan
cairan
Dapat
menunjukkan
kehilangan cairan
Ps tidak pucat lagi
Sabtu 3/2/06
Kaji intake dan output
Pk. 13.00
selama
2x24
jam
diharapkan
kebutuhan
nutrisi
terpenuhi
sesuai
kebutuhan
tubuh
Beri
makanan
yang
tinggi
Makan
habis
Beri
makanan
rendah
an
serat
menurunkan
satu
Diketahui
waktu
istirahat terpenuhi
Sabtu 3/2/06
Kaji
kebutuhan
ps
suasana
nyenyak
Dapat
membuat
ps
merasa
segar
dan
Anjurkan ps untuk cuci
nyaman
III tidur/istirahat teratur
tangan
dan
kaki
(tidak
terganggu)
Dengan berdoa dapat
dengan air hangat
dengan kriteria hasil:
merasa lebih tenang
Anjurkan ps untuk
Ps mengatakan tidak
berdoa sebelum tidur.
cemas
Dx
diharapkan
Dengan
dapat istirahat
selama
makan
peristaltic usus
porsi
Pk. 13.00
sesuai kebutuhan
Ps mengatakan nafsu
makan meningkat
nutrisi
Ps tidak lemas
Kebutuhan
Ps mengatakan tidur
nyenyak
Ps tampak tenang
4. IMPLEMENTASI
Rencana Keperawatan Pada Ps RY
Dengan Diare Akut Tanpa Dehidrasi
Di Klinik Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Dps
Tgl 3 5 Februari 2006
HariTgl
No. Dx
Tindakan
Evaluasi
Paraf
Jumat
3/2/06
Dx I
Mengobservasi
mengkaji
Pk. 14.00
BAB,
dan
Ps mengatakan masih
jumlah
karakteristik
dari 5 kali
Pk. 15.00
Dx I
Mhs
Tekanan
Darah
mmHg
125
/70
Mhs
RR : 20 /mnt
Nadi : 72 x/mnt
Suhu : 36.8 0C
Ps mengatakan makan
Pk. 15.00
Dx II
Mengkaji
intake
dan
output makanan
habis
setengah
porsi,
tampak
Mhs
pucat,
Ps mengatakan nafsu
makan menurun
Pk. 16.30
Dx II
Mengajurkan
untuk
Mhs
tinggi
dan
disukai ps.
Ps
mengatakan
dapat
tidur
dengan
ps
merasa
dapat istirahat
Pk. 18.00
tidak
dengan
keadaannya
Dx III
Obat
Mhs
sudah
diminum
oleh ps.
Pembrian
obat
anti
diare diaform
Sabtu
4/2/06
Tekanan
darah
x
mmHg RR : 22 /mnt
130
/80
Prwt
Pk. 08.30
Nadi : 72 x/mnt
Dx I
Suhu : 36.7 0C
Ps mengatakan sudah
Dx I
Prwt
untuk
Pk. 11.00
Dx II
Pasien
mengatakan
cemas
istirahat
brkurang,
sudah
agak
Prwt
tenang
Menciptakan
suasana
Ps mengatakan masih
yang nyaman saat ps
diare dengan konsistensi
tidur (istirahat)
Pk. 12.30
feses
sudah
agak
lembek.
Dx III
Prwt
Pk. 16.00
Ps mengatakan cemas
Dx I
bekurang
Prwt
Mengajurkan ps untuk
cuci tangan dan kaki
dengan air hangat
Ps
mengatakan
khawatir
lagi
tidak
dengan
Pk. 19.00
kondisinya,
ps
dapat
Dx III
Prwt
Mengajurkan ps untuk
berdoa sebelum tidur
Ps
mengatakan
tidak
diare lagi
Pk. 19.30
Dx III
Tekanan
130
Darah
/80
Prwt
mmHg RR : 20 x/mnt
Nadi : 72 x/mnt
Mengkaji status hidrasi
intake dan output
Minggu
Ps mengatakan nafsu
makan normal, makan
5/2/06
pk. 08.00
Suhu : 36.50C
Dx I
mukosa
bibir
Prwt
lembab
Pk. 09.30
Dx I
Mengkaji
intake
output makanan
Ps mengatakan dapat
hari
Pk. 11.30
karena
Prwt
Dx II
Prwt
Mengkaji kebutuhan ps
dapat istirahat
Pk. 13.00
Dx III
Prwt
5. EVALUASI
Rencana Keperawatan Pada Ps RY
Dengan Diare Akut Tanpa Dehidrasi
Di Klinik Sosial Tresna Wredha Wana Seraya Dps
Tgl 3 5 Februari 2006
Hari/Tgl
Minggu
5/2/06
Dx Keperawatan
DX I
Evaluasi
S : Ps mengatakan tidak diare lagi
konsistensi lembek
O : Ps tidak pucat, mukos bibir
lembab
A : Masalah teratasi
P:-
Minggu
DX II
5/2/06
Minggu
DX III
5/2/06
dengan
nyenyak,
pernah
rasa khawatir dengan
keadaannnya
O : Ps tampak tenang
A : Masalah teratasi
P : Pertahankan kondisi
BAB III
PENUTUP
tidak
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada bab pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa :
4.
Diare adalah kehilangan cairan dan elekrolit secara berlebihan yang terjadi karena
frekuensi satu kali lebih BAB dengan bentuk tinja yang encer atau cair.
5.
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak atau berlangsung singkat dalam
beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
6.
Diare dapat disebabkan oleh infeksi baik virus maupun bakteri dan tanpa infeksi
(non infeksi)
7.
B.
1.
Saran
Kepada Pasien
Agar tetap menjaga kebersihan baik kebersihan diri maupun kebersihan
lingkungan, makan-makanan yang mengandung gizi tinggi, istirahat yang cukup.
Menjaga kondisi tubuh agar tetap segar.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. EGC : Jakarta.