Anda di halaman 1dari 23

HUBUNGAN PELAKSANAAN KEGIATAN UNIT PRODUKSI

TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK NEGERI 1 ADIWERNA


KABUPATEN TEGAL

SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

oleh
Wahyu Prihantoro
5201413011

JURUSAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2016

DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.5 Tujuan .......................................................................................................................... 3
1.6 Manfaat ........................................................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................. 4
2.1 Kajian Teori .................................................................................................................. 4
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................................... 5
2.3 Kerangka Berfikir ......................................................................................................... 7
2.4 Hipotesis ....................................................................................................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................... 9
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................................. 9
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................................... 9
3.3 Variabel Penelitian ..................................................................................................... 10
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 11
3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................................... 11
3.6 Uji Coba Instrumen .................................................................................................... 13
ii

1.

Uji Validitas ........................................................................................................ 13

2.

Uji Reliabilitas..................................................................................................... 14

3.7 Teknik Analisis Data .................................................................................................. 15


1.

Pengujian Prasyaratan Data ................................................................................. 15


a. Uji Normalitas ......................................................................................... 15
b. Uji Lineritas............................................................................................. 16

2.

Pengujian Hipotesis ............................................................................................. 17


a. Korelasi Sederhana ............................................................................. 17
b. Uji Signifikansi Korelasi Sederhana .................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 19

iii

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam persaingan pekerjaan di dunia industri sangatlah ketat. Ketrampilan dan
karakteristik sangat berpengaruh dalam persaingan pekerjaan di dunia industri,
dengan demikian perusahaan membutuhkan siswa yang memiliki ketrampilan dan
kerakteristik yang memumupuni untuk bekerja. Untuk mendapatkan siswa yang
memiliki ketrampilan dan karakteristik yang dibutuhkan oleh perusahaan maka
sekolah menengah kejuruan atau SMK berinisiatif untuk bekerjasama dengan
perusahaan dalam menerapkan kegiatan unit produksi.
Kegiatan unit produksi dapat diterapkan di sekolah apabila sekolah mempunyai
ikatan atau kerjasama pada perusahaan. Dengan kata lain sekolah harus memiliki
banyak hubungan kerjasama dengan perusahaan perusahaan lain sehingga
kegiatan unit produksi di sekolah akan berjalan terus menerus. Secara umum unit
produksi dapat diartikan sebagai suatu proses kegiatan yang diterapkan di sekolah
dan bersifat bisnis yang melibatkan warga sekolah (Kepala sekolah, ketua jurusan/
program, guru, dan siswa) dalam pelaksanaan kegiatanya. Unit produksi
merupakan suatu aktivitas bisnis yang diterapkan di sekolah dalam mengelola
sumber daya sekolah sehingga dapat menghasilkan produk dan jasa yang akan
mendapatkan inkam atau dana dari perusahaan untuk sekolah itu sendiri (Rusnani,
2012:340).
Untuk itu diharapkan siswa mendapatkan ketrampilan dan karateristik yang
dibutuhkan perusahaan. Sehingga setelah lulus nanti siswa mempunyai kesiapan
1

untuk bekerja disuatu perusahaan. Kesiapan kerja dapat diartikan sebagai suatu
kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fi-sik, mental,
serta pengalaman sehingga individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
suatu kegiatan tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan atau kegiatan
(Yanto, 2006:9). Secara umum kesiapan kerja dapat diartikan sebagai suatu
keadaan memiliki bekal yang cukup baik ketrampilan maupun pengetahuan yang
akan membantu siswa dalam menyelesaikan semua pekerjaan dengan tepat dan
benar, dengan kata lain seorang siswa dikatakan siap bekerja apabila memiliki
ketrampilan dan pengetahuan yang memumpuni sesuai dengan karateristik
perusahaan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas ditemukan beberapa permasalahan yang
dapat diindentifikasi, yaitu sebagai berikut:
1. Sekolah memerlukan hubungan kerjasama dengan beberapa perusahaan.
2. Karakteristik siswa yang tidak sesuai dengan perusahaan.
3. Kemajuan teknologi yang semakin pesat sulit diimbangi oleh sekolah.
4. Kurangnya kepercayaan perusahaan terhadap ketrampilan siswa smk.
5. Fasilitas yang kurang lengkap untuk melakukan kegiatan unit produksi di
sekolah.

1.3 Pembatasan Masalah


Dalam penelitian ini agar permasalahan yang teridentifikasi tidak terlalu
luas maka penelitian ini dibatasi pada hubungan antara kegiatan unit produksi
dengan kesiapan kerja.
1.4 Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan unit produksi
dengan kesiapan kerja siswa SMK Negeri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal ?
1.5 Tujuan
1. Untuk mengetahui signifikan hubungan antara kegiatan unit produksi
dengan kesiapan kerja.
1.6 Manfaat
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai referensi dan pertimbangan dalam penelitian berikutnya.
b. Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan dalam bidang pendidikan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Universitas
1) Sebagai referensi untuk mahasiswa dalam penyelesaikan penelitian.
2) Sebagai pelengkap buku bacaan di perpustakaan jurusan.
b. Bagi Sekolah
1) Sebagai sumbangan pemikiran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk
peningkatan kemampuan siswa dalam menghadapi persaingan perkerjaan.
2) Sebagai pertimbangan dalam menerapkan kegiatan unit produksi di
sekolah.
3) Sebagai pertimbangan dalam penerimaan peserta didik baru.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Teori


1. Pengertian Unit Produksi
SMK melalui Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Tahun
2007, dalam kebijakannya memberikan fasilitas program untuk pengembangan
program unit produksi sekolah, dengan salah satu tujuannya menjadikan SMK
sebagai wahana kegiatan praktik pendidikan dan latihan yang berorientasi pada
dunia kerja (Zamzam, 2012:398). Unit produksi adalah usaha yang menghasilkan
sesuatu produk maupun jasa, yang memerlukan peralatan peralatan yang
lengkap dan manajeman yang bagus dalam proses menghasilkan produk dan jasa.
Bentuk usaha dalam hal ini adalah suatu sistem yang saling berkesinambungan.
Sistem tersebut pada dasarnya terdiri dari input, proses, dan output yang menuntut
proses pengelolaan secara profesional ( Martubi, 1998:30 ).
2. Pengertian Kesiapan Kerja
Seperangkat keterampilan dan perilaku yang diperlukan untuk bekerja dalam
pekerjaan apapun bentuknya. Keterampilan kesiapan bekerja kadang-kadang
disebut soft skills, keterampilan kerja, atau keterampilan kesiapan kerja. Dari
keragaman pengertian atau didefinisikan secara esensi keterampilan kesiapan
bekerja secara makna pada prinsipnya sama. Kesiapan meliputi beberapa aspek
antara lain: (1) kemampuan membaca untuk informasi; (2) diterapkan matematika;

(3) menulis bisnis, (4) menulis, mencari informasi; (5) kerja sama tim; (6)
pengamatan; (7) mendengarkan; dan (7) teknologi terapan ( Wagner, 2006:1 ).
Dengan kata lain kesiapan kerja dapat diartikan sebagai kemampuan yang cukup
baik fisik dan mental berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik,
sementara kesiapan mental, memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk
melakukan suatu kegiatan.
3. Hubungan Pelaksanaan Kegiatan Unit Produksi Terhadap Kesiapan Kerja.
Unit produksi merupakan suatu aktivitas bisnis atau usaha yang diterapkan di
sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah sehingga dapat menghasilkan
produk dan jasa yang akan mendapatkan inkam atau dana dari perusahaan untuk
sekolah itu sendiri. Apabila Kegiatan Unit Produksi ini diterapkan disetiap
sekolah, maka warga sekolah yang ikut dalam pelaksanaa Kegiatan Unit Produksi
dalam hal ini siswa akan meningkatkan ketrampilan siswa dan secara otomatis
akan membentuk karakteristik siswa dan siswa akan mempunyai gambaran
tentang suasana kerja di perusahaan, sehingga Kegiatan Unit Produksi yang
diterapkan disekolah akan membuat Kesiapan Kerja siswa menjadi tinggi dan
akan meluluskan siswa smk yang berkualitas baik ketrampilan maupun
karakteristik.
2.2 Penelitian Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rusnani berjudul Pelaksanaan
Unit Produksi Pada Sekolah Menegah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis Dan
Manajemen bahwa pelaksanaan kegiatan unit produksi tergolong pada kategori
efektif sebesar 3,18. Sehingga pelaksanaan kegiatan unit produksi efektif
diterapkan di sekolah menengah kejuruan.

Penelitian yang dilakukan oleh Zamzam berjudul Pengaruh Unit Produksi,


Prakerin Dan Dukungan Keluarga Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Smk dapat
dikatakan bahwa kesiapan kerja pada siswa sangat berpengaruh pada pelaksanaan
kegiatan unit produksi di sekolah sebesar 50,1 %.
Penelitian yang dilakukan oleh Hariyanto Ahmad Sonhadji M. Alfian Mizar
berjudul Hubungan Pelaksanaan Kegiatan Unit Produksi Dan Motivasi
Berwirausaha Dengan Kesiapan Bekerja Siswa Smk pelaksanaan kegiatan unit
produksi memiliki hubungan yang signifikan dengan kesiapan kerja sebesar 0,85.
Penelitian yang dilakukan oleh Syafrion berjudul Kontribusi Praktek Kerja
Industri Dan Unit Produksi Sekolah Terhadap Pencapaian Kompetensi Siswa
Pada Mata Pelajaran Produktif Teknik Elektro bahwa terdapat kontribusi yang
signifikan antara kegiatan unit produksi terhadap pencapaian kompetensi siswa
sebesar 0,49.
Penelitian dilakukan oleh M. Rapii berjudul Pengaruh Pembelajaran Mata
Diklat Kewirausahaan, Praktik Unit Produksi Dan Motivasi Berwirausaha
Terhadap Kesiapan Berwirausaha Siswa Smk Negeri Di Kabupaten Lombok
Timur bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan unit produksi
terhadap kesiapan berwirausaha siswa SMK sebesar 35,1 %.
Penelitian yang dilakukan oleh Alan berjudul Peran Unit Produksi Terhadap
Minat Berwirausaha Di Bidang Grafika Pada Siswa Kelas Xii Produksi Grafika
Smk N 11 Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011 hasil penelitian menunjukan
bahwa sebagian besar siswa kelas XII Produksi Grafika SMK Negeri 11 Semarang
memiliki persepsi yang baik tentang unit produksi, karena dipandang sebagai media

yang baik berlatih menjalankan usaha dan berlatih meningkatkan kompetensi di


bidang grafika. Minat wirausaha siswa kelas XII Produksi Grafika SMK Negeri 11
Semarang tergolong baik karena memiliki kepercayaan diri yang baik, lebih
berorientasi pada tugas dan hasil, berani mengambil resiko, mampu memimpin,
orisinil, dan berorientasi ke masa depan. Hasil analisis regresi diperoleh t hitung = 5,112
dengan p value = 0,000 < 0,05 yang berarti bahwa hipotesis yang menyatakan ada
pengaruh unit produksi terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII Program
Keahlian Produksi Grafika SMK Negeri 11 Semarang diterima.

2.3 Kerangka Berfikir

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN PENELITIAN

TEKNIK PENGUMPULAN
DATA

TEKNIK ANALISIS
DATA

TUJUAN PENELITIAN

2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Adapun jawaban sementara dari rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan unit produksi dengan
kesiapan kerja.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 Adiwerna yang berlokasi di
Kabupaten Tegal. Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 1 31 Juni 2016.
Peneliti mengadakan survei terlebih dahulu di SMK Negeri 1 Adiwerna pada
tanggal 1 30 Mei 2016 sebelum dilakukan penelitian sebagai studi pendahuluan.
3.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah siswa SMK N 1 Adiwerna kelas XI program
keahlian Teknik Pemesinan tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 225 siswa.
Tabel 1. Populasi Teknik Pemesinan Kelas XI.

NO

NAMA KELAS

Populasi

1.

Teknik Pemesinan 1

45

2.

Teknik Pemesinan 2

45

3.

Teknik Pemesinan 3

45

4.

Teknik Pemesinan 4

45

5.

Teknik Pemesinan 5

45

10

2. Sampel
Sampel merupakan bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Untuk menentukan sampel dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini:

Berdasarkan rumus diatas maka sample yang digunakan sebanyak 142 siswa
dengan taraf signifikan sebesar 5%. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling
yang berarti setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi
anggota sampel dan diambil secara acak tanpa memperhatikan strata dikarenakan
populasi yang relatif homogen.
3.3 Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas atau biasa disebut dengan variabel stimulus, prediktor, ataupun
antecedent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah kegiatan unit produksi.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, kriteria, maupun
konsekuen yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan kerja.

11

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Metode

pengumpulan

data

pada

penelitian

ini

dimaksudkan

untuk

mendapatkan bahan bahan, keterangan dan informasi yang benar dan dapat
dipercaya kebenarannya, relevan, akurat dan reliabel. Metode yang dipakai dalam
penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diatara proses yang
terpenting adalah proses proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan
data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar.
2. Kuesioner atau Angket
Metode angket (kuisioner) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan positif/negatif secara
tertulis kepada responden untuk menjawab. Kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner tertutup yaitu setiap pernyataan telah disertai sejumlah pilihan jawaban
yang kemudian responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah
dilengkapi dengan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah
satu jawaban yang telah disediakan. Instrumen angket ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai Kegiatan Unit Produksi (X) dan Kesiapan Kerja (Y).
Pertanyaan yang disusun sebagai instrumen penelitian menggunakan 4 alternatif

12

jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju atau selalu, sering,
jarang, tidak pernah. Kisi-kisi pengembangan instrumen adalah sebagai berikut:
Tabel 2 . Kisi Kisi Instrumen Variabel.
NO

Variabel

Indikator

Item

1.

Kegiatan Unit Produksi

1. Pemahaman kerja

1,2*,3,

2. Tingkat pengetahuan

4,5,6,7,8,9*,

3. Karakteristik yang

10,11*,12,

tebentuk

13,14,15,16,

4. Ketrampilan yang
dimiliki
5. Sikap bertanggung jawab

17,18,19,
20,21,22,

6. Kelayakan fasilitas
2.

Kesiapan Kerja

1. Pertimbangan logis dan

1,2*,3,

objektif
2. Sikap Kritis

4,5,6,

3. Pengendalian emosional

7,8,9*,

4. Beradaptasi dengan

10,11*,12,13,

lingkungan
5. Bertanggung jawab

14,15,16,

6. Mempunyai ambisi untuk

17,18,19,

maju
7. Mengikuti bidang
keahlian akuntansi

20,21,22,

13

8. Kemampuan bekerja

23,24,25*

sama dengan orang lain


* merupakan pertanyaan negatif
3.6 Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui tingkat kesahihan/validitas
dan keandalan/reliabilitas instrumen yang digunakan dalam penelitian. Syarat
untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel yaitu instumennya
yang valid dan reliabel. Pengujian uji instrumen dilakukan kepada siswa SMK N
1 Adiwerna kelas XI pogram keahlian Teknik Pemesinan tahun ajaran 2016/2017
dengan diambil setiap kelas 5 siswa jadi jumlah siswa yang dijadikan sebagai uji
coba instrumen adalah 25 siswa. Uji coba instrumen ini menggunakan:
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mendapatkan tingkat kevalidan atau kesahihan
instrumen untuk mendapatkan ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi
pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan peneliti. Rumus yang digunakan
untuk menguji validitas instrumen adalah korelasi product moment dari pearson,
yaitu sebagai berikut

Keterangan :
rxy

= Koefisien korelasi antara variabel X dan Y

= Jumlah skor butir

14

= Jumlah skor total

XY = Jumlah perkalian antara skor X dan skor Y


( X)2 = Jumlah kuadrat dari skor butir
( Y)2 = Jumlah skor kuadrat dari skor total
N

= Jumlah responden
Setelah rhitung ditemukan kemudian dikonsultasikan dengan rtabel untuk

mengetahui butir yang valid dan tidak valid. Apabila rhitung lebih besar atau sama
dengan rtabel (0,381) pada taraf signifikan 5%, maka butir pernyataan tersebut
valid. Namun, jika rhitung lebih kecil dari rtabel (0,381), maka butir pernyataan tidak
valid.
2. Uji Reliabilitas
Sebuah instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen yang digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang
sama.Untuk mengetahui koefisien reliabel instrumen maka menggunakan rumus
Alpha yaitu :

Keterangan :
r11

= reliabilitas instrumen

= banyaknya butir pertanyaan

2b

= jumlah varian butir

21

= jumlah varian total

15

Pada penelitian ini untuk menginterpretasikan hasil uji instrumen


menggunakan pedoman dari sebagai berikut:
Tabel 3. Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi.
Interval Koefisien

Interpretasi

0,00 0,199

Sangat Rendah

0,20 0,399

Rendah

0,40 0,499

Sedang

0,60 0,799

Tinggi

0,80 1,000

Sangat Tinggi

Setelah rhitung diketahui, kemudian nilai rhitung dikonsultasikan dengan tabel


interpretasi r dengan ketentuan dikatakan reliabel jika rhitung 0,60. Instrumen
dikatakan reliabel jika rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel dan sebaliknya
jika rhitung lebih kecil dari rtabel instrumen dikatakan tidak reliabel.
3.7 Teknik Analisis Data
1. Pengujian Prasyarat Data
a.

Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model korelasi,

variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan
karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya (uji t dan uji F)
dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk
menguji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat dengan taraf signifikan 5%.
Rumus chi kuadratnya adalah sebagai berikut :

16

x2
x2 = chi kuadrat
fo = frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang diharapkan
Persamaan korelasi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan
data variabel terikat berdistribusi normal atau mendekati normal. Data
berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi>5%.
b.

Uji Lineritas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing - masing variabel

bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan linier atau tidak. Uji linieritas
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Keterangan :
Freg

= Harga bilangan F untuk garis Regresi

RKreg = Rerata kuadrat garis regresi


RKres = Rerata kuadrat resudi
Harga F yang diperoleh kemudian dikonsultasikan dengan harga Ftabel
pada taraf signifikansi 5%. Kriterianya apabila harga Fhitung lebih kecil atau sama
dengan Ftabel pada taraf signifikansi 5% maka hubungan antara variabel bebas

17

dikatakan linier. Sebaliknya, apabila Fhitung lebih besar dari pada Ftabel, maka
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linier.
2. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini, teknik korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui
hubungan kegiatan unit produksi dengan kesiapan kerja.
Ho : Tidak terdapat hubungan signifikan antara kegiatan unit produksi (X)
dengan kesiapan kerja (Y) siswa SMK N 1 Adiwerna.
Ha : Terdapat hubungan signifikan antara kegiatan unit produksi (X) dengan
kesiapan kerja (Y) siswa di SMK N 1 Adiwerna
a.

Korelasi Sederhana
Teknik korelasi ini digunakan untuk membuktikan hubungan variabel bila

data kedua variabel berbentuk interval atau ratio dan sumber datanya sama.
Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien korelasi adalah sebagai
berikut:

Keterangan:
rxy : korelasi antara variabel x dan y
x : ( x x2 )
y : ( y y2 )

18

b.

Uji Signifikansi Korelasi Sederhana


Pengujian signifikansi juga digunakan untuk menentukan boleh atau tidaknya

pemberlakuan hasil perhitungan korelasi yang didapat pada populasi penelitian


(generalisasi). Pengujian signifikansi korelasi sederhana dilakukan dengan uji t,
rumusnya adalah sebagai berikut:

Keterangan:
t : nilai t
r : koefisien korelasi antara variabel x dan y
n : jumlah responden
Nilai t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel (taraf
kesalahan 5% uji satu fihak dengan dk = n 2). Apabila diperoleh hasil
thitung>ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau dapat dinyatakan bahwa
hubungan variabel X dengan Y signifikan serta dapat digeneralisasikan pada
populasi penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, E., & Panjaitan, K. (2015). Evaluation of Entrepreneurship in Unit
Production Vocational High School (SMK) Simalungun Northern
Sumatra. American Journal of Educational Research, 3(9), 1072-1076.
Fajaryati, N. (2013). Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory SMK di Surakarta.
Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(3).
Hariyanto, H., Sonhadji, A., & Mizar, M. A. (2015). Hubungan Pelaksanaan
Kegiatan Unit Produksi Dan Motivasi Berwirausaha Dengan Kesiapan
Bekerja Siswa Smk. Teknologi Kejuruan, 38(1).
Harlanu. dkk. 2014. Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir atau Skripsi dan
Artkel Ilmiah. Semarang: FT UNNES.
Rusnani, R. (2013). Pelaksanaan Unit Produksi/Jasa pada Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis dan Manajemen. Jurnal Pendidikan
Vokasi, 2(3).
Sulistyarini, E. P. D. (2012). PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA
KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
TERHADAP KESIAPAN KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI I TEMPEL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Kajian Pendidikan & Akuntansi
Indonesia, 1(3).
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV.Alfabeta.

19

20

Zamzam,Z.(2012). Pengaruh Unit Produksi, Prakerin Dan Dukungan Keluarga


Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Smk. Jurnal Pendidikan Vokasi,2(3).

Anda mungkin juga menyukai