Proposal Penelitian Kuantitatif
Proposal Penelitian Kuantitatif
SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
oleh
Wahyu Prihantoro
5201413011
DAFTAR ISI
JUDUL ..................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Pembatasan Masalah .................................................................................................... 3
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................................ 3
1.5 Tujuan .......................................................................................................................... 3
1.6 Manfaat ........................................................................................................................ 3
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................................. 4
2.1 Kajian Teori .................................................................................................................. 4
2.2 Penelitian yang Relevan ............................................................................................... 5
2.3 Kerangka Berfikir ......................................................................................................... 7
2.4 Hipotesis ....................................................................................................................... 8
BAB III METODE PENELITIAN ....................................................................................... 9
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan .................................................................................. 9
3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................................... 9
3.3 Variabel Penelitian ..................................................................................................... 10
3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................................... 11
3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................................... 11
3.6 Uji Coba Instrumen .................................................................................................... 13
ii
1.
2.
Uji Reliabilitas..................................................................................................... 14
2.
iii
BAB I
PENDAHULUAN
untuk bekerja disuatu perusahaan. Kesiapan kerja dapat diartikan sebagai suatu
kondisi yang menunjukkan adanya keserasian antara kematangan fi-sik, mental,
serta pengalaman sehingga individu mempunyai kemampuan untuk melaksanakan
suatu kegiatan tertentu dalam hubungannya dengan pekerjaan atau kegiatan
(Yanto, 2006:9). Secara umum kesiapan kerja dapat diartikan sebagai suatu
keadaan memiliki bekal yang cukup baik ketrampilan maupun pengetahuan yang
akan membantu siswa dalam menyelesaikan semua pekerjaan dengan tepat dan
benar, dengan kata lain seorang siswa dikatakan siap bekerja apabila memiliki
ketrampilan dan pengetahuan yang memumpuni sesuai dengan karateristik
perusahaan.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas ditemukan beberapa permasalahan yang
dapat diindentifikasi, yaitu sebagai berikut:
1. Sekolah memerlukan hubungan kerjasama dengan beberapa perusahaan.
2. Karakteristik siswa yang tidak sesuai dengan perusahaan.
3. Kemajuan teknologi yang semakin pesat sulit diimbangi oleh sekolah.
4. Kurangnya kepercayaan perusahaan terhadap ketrampilan siswa smk.
5. Fasilitas yang kurang lengkap untuk melakukan kegiatan unit produksi di
sekolah.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(3) menulis bisnis, (4) menulis, mencari informasi; (5) kerja sama tim; (6)
pengamatan; (7) mendengarkan; dan (7) teknologi terapan ( Wagner, 2006:1 ).
Dengan kata lain kesiapan kerja dapat diartikan sebagai kemampuan yang cukup
baik fisik dan mental berarti tenaga yang cukup dan kesehatan yang baik,
sementara kesiapan mental, memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk
melakukan suatu kegiatan.
3. Hubungan Pelaksanaan Kegiatan Unit Produksi Terhadap Kesiapan Kerja.
Unit produksi merupakan suatu aktivitas bisnis atau usaha yang diterapkan di
sekolah dalam mengelola sumber daya sekolah sehingga dapat menghasilkan
produk dan jasa yang akan mendapatkan inkam atau dana dari perusahaan untuk
sekolah itu sendiri. Apabila Kegiatan Unit Produksi ini diterapkan disetiap
sekolah, maka warga sekolah yang ikut dalam pelaksanaa Kegiatan Unit Produksi
dalam hal ini siswa akan meningkatkan ketrampilan siswa dan secara otomatis
akan membentuk karakteristik siswa dan siswa akan mempunyai gambaran
tentang suasana kerja di perusahaan, sehingga Kegiatan Unit Produksi yang
diterapkan disekolah akan membuat Kesiapan Kerja siswa menjadi tinggi dan
akan meluluskan siswa smk yang berkualitas baik ketrampilan maupun
karakteristik.
2.2 Penelitian Relevan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rusnani berjudul Pelaksanaan
Unit Produksi Pada Sekolah Menegah Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis Dan
Manajemen bahwa pelaksanaan kegiatan unit produksi tergolong pada kategori
efektif sebesar 3,18. Sehingga pelaksanaan kegiatan unit produksi efektif
diterapkan di sekolah menengah kejuruan.
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
TEKNIK ANALISIS
DATA
TUJUAN PENELITIAN
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian. Adapun jawaban sementara dari rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Terdapat hubungan yang signifikan antara kegiatan unit produksi dengan
kesiapan kerja.
BAB III
METODE PENELITIAN
NO
NAMA KELAS
Populasi
1.
Teknik Pemesinan 1
45
2.
Teknik Pemesinan 2
45
3.
Teknik Pemesinan 3
45
4.
Teknik Pemesinan 4
45
5.
Teknik Pemesinan 5
45
10
2. Sampel
Sampel merupakan bagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Untuk menentukan sampel dapat dicari dengan menggunakan rumus di
bawah ini:
Berdasarkan rumus diatas maka sample yang digunakan sebanyak 142 siswa
dengan taraf signifikan sebesar 5%. Pengambilan sampel dalam penelitian ini
menggunakan teknik probability sampling dengan jenis simple random sampling
yang berarti setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi
anggota sampel dan diambil secara acak tanpa memperhatikan strata dikarenakan
populasi yang relatif homogen.
3.3 Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Variabel bebas atau biasa disebut dengan variabel stimulus, prediktor, ataupun
antecedent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini
adalah kegiatan unit produksi.
2. Variabel Terikat
Variabel terikat sering disebut sebagai variabel output, kriteria, maupun
konsekuen yang merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat
adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kesiapan kerja.
11
pengumpulan
data
pada
penelitian
ini
dimaksudkan
untuk
mendapatkan bahan bahan, keterangan dan informasi yang benar dan dapat
dipercaya kebenarannya, relevan, akurat dan reliabel. Metode yang dipakai dalam
penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diatara proses yang
terpenting adalah proses proses pengamatan dan ingatan. Teknik pengumpulan
data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku
manusia, proses kerja, gejala gejala alam dan bila responden yang diamati tidak
terlalu besar.
2. Kuesioner atau Angket
Metode angket (kuisioner) merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pernyataan positif/negatif secara
tertulis kepada responden untuk menjawab. Kuesioner yang digunakan adalah
kuesioner tertutup yaitu setiap pernyataan telah disertai sejumlah pilihan jawaban
yang kemudian responden hanya memilih jawaban yang paling sesuai.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan adalah angket tertutup, yaitu angket yang telah
dilengkapi dengan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih salah
satu jawaban yang telah disediakan. Instrumen angket ini digunakan untuk
memperoleh data mengenai Kegiatan Unit Produksi (X) dan Kesiapan Kerja (Y).
Pertanyaan yang disusun sebagai instrumen penelitian menggunakan 4 alternatif
12
jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju atau selalu, sering,
jarang, tidak pernah. Kisi-kisi pengembangan instrumen adalah sebagai berikut:
Tabel 2 . Kisi Kisi Instrumen Variabel.
NO
Variabel
Indikator
Item
1.
1. Pemahaman kerja
1,2*,3,
2. Tingkat pengetahuan
4,5,6,7,8,9*,
3. Karakteristik yang
10,11*,12,
tebentuk
13,14,15,16,
4. Ketrampilan yang
dimiliki
5. Sikap bertanggung jawab
17,18,19,
20,21,22,
6. Kelayakan fasilitas
2.
Kesiapan Kerja
1,2*,3,
objektif
2. Sikap Kritis
4,5,6,
3. Pengendalian emosional
7,8,9*,
4. Beradaptasi dengan
10,11*,12,13,
lingkungan
5. Bertanggung jawab
14,15,16,
17,18,19,
maju
7. Mengikuti bidang
keahlian akuntansi
20,21,22,
13
8. Kemampuan bekerja
23,24,25*
Keterangan :
rxy
14
= Jumlah responden
Setelah rhitung ditemukan kemudian dikonsultasikan dengan rtabel untuk
mengetahui butir yang valid dan tidak valid. Apabila rhitung lebih besar atau sama
dengan rtabel (0,381) pada taraf signifikan 5%, maka butir pernyataan tersebut
valid. Namun, jika rhitung lebih kecil dari rtabel (0,381), maka butir pernyataan tidak
valid.
2. Uji Reliabilitas
Sebuah instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen yang digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang
sama.Untuk mengetahui koefisien reliabel instrumen maka menggunakan rumus
Alpha yaitu :
Keterangan :
r11
= reliabilitas instrumen
2b
21
15
Interpretasi
0,00 0,199
Sangat Rendah
0,20 0,399
Rendah
0,40 0,499
Sedang
0,60 0,799
Tinggi
0,80 1,000
Sangat Tinggi
Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model korelasi,
variabel residual memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas diperlukan
karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya (uji t dan uji F)
dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Untuk
menguji normalitas menggunakan rumus Chi Kuadrat dengan taraf signifikan 5%.
Rumus chi kuadratnya adalah sebagai berikut :
16
x2
x2 = chi kuadrat
fo = frekuensi yang diobservasi
fh = frekuensi yang diharapkan
Persamaan korelasi dikatakan baik jika mempunyai data variabel bebas dan
data variabel terikat berdistribusi normal atau mendekati normal. Data
berdistribusi normal jika memiliki nilai signifikansi>5%.
b.
Uji Lineritas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah masing - masing variabel
bebas dengan variabel terikat memiliki hubungan linier atau tidak. Uji linieritas
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
Freg
17
dikatakan linier. Sebaliknya, apabila Fhitung lebih besar dari pada Ftabel, maka
hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak linier.
2. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini, teknik korelasi sederhana digunakan untuk mengetahui
hubungan kegiatan unit produksi dengan kesiapan kerja.
Ho : Tidak terdapat hubungan signifikan antara kegiatan unit produksi (X)
dengan kesiapan kerja (Y) siswa SMK N 1 Adiwerna.
Ha : Terdapat hubungan signifikan antara kegiatan unit produksi (X) dengan
kesiapan kerja (Y) siswa di SMK N 1 Adiwerna
a.
Korelasi Sederhana
Teknik korelasi ini digunakan untuk membuktikan hubungan variabel bila
data kedua variabel berbentuk interval atau ratio dan sumber datanya sama.
Rumus yang digunakan dalam menghitung koefisien korelasi adalah sebagai
berikut:
Keterangan:
rxy : korelasi antara variabel x dan y
x : ( x x2 )
y : ( y y2 )
18
b.
Keterangan:
t : nilai t
r : koefisien korelasi antara variabel x dan y
n : jumlah responden
Nilai t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan harga t tabel (taraf
kesalahan 5% uji satu fihak dengan dk = n 2). Apabila diperoleh hasil
thitung>ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima atau dapat dinyatakan bahwa
hubungan variabel X dengan Y signifikan serta dapat digeneralisasikan pada
populasi penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto, E., & Panjaitan, K. (2015). Evaluation of Entrepreneurship in Unit
Production Vocational High School (SMK) Simalungun Northern
Sumatra. American Journal of Educational Research, 3(9), 1072-1076.
Fajaryati, N. (2013). Evaluasi Pelaksanaan Teaching Factory SMK di Surakarta.
Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(3).
Hariyanto, H., Sonhadji, A., & Mizar, M. A. (2015). Hubungan Pelaksanaan
Kegiatan Unit Produksi Dan Motivasi Berwirausaha Dengan Kesiapan
Bekerja Siswa Smk. Teknologi Kejuruan, 38(1).
Harlanu. dkk. 2014. Buku Pedoman Penulisan Tugas Akhir atau Skripsi dan
Artkel Ilmiah. Semarang: FT UNNES.
Rusnani, R. (2013). Pelaksanaan Unit Produksi/Jasa pada Sekolah Menengah
Kejuruan Negeri Kelompok Bisnis dan Manajemen. Jurnal Pendidikan
Vokasi, 2(3).
Sulistyarini, E. P. D. (2012). PENGARUH MOTIVASI MEMASUKI DUNIA
KERJA DAN PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
TERHADAP KESIAPAN KERJA PESERTA DIDIK KELAS XII
PROGRAM KEAHLIAN AKUNTANSI SMK NEGERI I TEMPEL
TAHUN PELAJARAN 2011/2012. Kajian Pendidikan & Akuntansi
Indonesia, 1(3).
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV.Alfabeta.
19
20