Daftar Isi
Daftar Isi....................................................................................
Kata Pengantar..........................................................................
Bab I Pendahuluan...................................................................
Bab II Pembahasan...................................................................
Bab III Penutup........................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................
KATA PENGANTAR
Hari Sabat adalah hari yang istimewa karena Allah
mengkhususkannya dari hari-hari yang lain dengan beristirahat,
memberkati dan menguduskannya. Kata kudus atau kekudusan sangat
sering dipakai dalam Alkitab, demikian juga dalam Perjanjian Lama.
Salah satu ayat yang sangat popular yaitu Kuduslah kamu, sebab
Aku, TUHAN, Allahmu, kudus (Im. 19:2b. Setelah enam hari
BAB I
Allah menetapkan hari minggu atau hari sabat menjadi hari yang
dikuduskan oleh semua umat manusia dan dikuduskan oleh Tuhan
karna pada hari minggu atau sabat Tuhan berhenti melakukan
pekerjaannya. Hari sabat sangatlah penting bagi kita semua karna hari
sabat menjadikan kita pembelajaran dan kebiasaan untuk
mengkuduskan Tuhan agar manusia memperhentikan semua
pekerjaan yang dilakukan agar ikut turut serta memuliakan Tuhan.
Pada hari minggu juga mengajarkan kepada kita semua agar kita mau
dan selalu terlibat didalam kehidupan bermasyarakat yang ada agar
kita semua dapat memberikan mempelajaran ataupun mendapatkan
wawasan dari orang-orang yang seiman dengan kita agar kita lebih
tau dan sadar bahwa hari sabat sangatlah penting.
BAB II
Allah menetapkan hari Sabat di waktu penciptaan. Allah menciptakan
langit dan bumi dalam waktu enam hari dengan kuasa firman-Nya.
Alkitab mencatat, Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya
itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
keenam (Kej. 1:31). Di hari yang ke-tujuh, Allah beristirahat; Ia
memberkati hari itu dan menguduskannya. Demikianlah diselesaikan
langit dan bumi dan segala isinya. Ketika Allah pada hari ketujuh
telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia
pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu.
Hari Sabat menandakan akhir pekerjaan penciptaan Allah dan
merupakan titik puncak keseluruhan pekerjaan itu. Hari Sabat adalah
hari yang istimewa karena Allah mengkhususkannya dari hari-hari
yang lain dengan beristirahat, memberkati dan menguduskannya. Di
permukaan, beristirahatnya Allah tampak aneh dan berlawanan
dengan sifat kemahakuasaan-Nya (Yes. 40:28). Karena itu ketika
Yesus kemudian turun ke dunia, Ia menekankan hal ini dengan
mengajarkan bahwa hari Sabat ditetapkan untuk manusia (Mrk. 2:2728). Tetapi apa arti diberkatinya hari ke-tujuh? Jawabannya dapat
ditemukan di Kitab Yesaya, yang mengajarkan berkat-berkat khusus
bagi orangorang yang memegang hari Sabat (Yes. 56:2-5; 58:13- 14) .
Sabat dimasukkan ke dalam Sepuluh Perintah Allah Keluaran pasal 19
mencatat tibanya bangsa Israel di Gunung Sinai, menandakan titik
balik dalam sejarah mereka. Di sinilah Allah menetapkan perjanjian
dengan umat-Nya, berikrar untuk membuat mereka menjadi harta
orang yang lebih baik lagi dikemudian hari dan mempunyai wawasan
bermasyarakat yang baik seperti yang sudah dihajarkan Tuhan Yesus
kepada kita semua.
Maka ketika kita berhenti dan menguduskan hari itu kita mengakui
bahwa Allah adalah Pencipta alam semesta. Dan keabadiannya juga
melambangkan kekekalan Allah.
BAB III
Dari Alkitab, kita dapat menelusuri penetapan Sabat dari masa
penciptaan. Kejadian mencatat bahwa Allah menciptakan langit dan
bumi dalam waktu enam hari, dan Ia beristirahat pada hari ke-tujuh. Ia
memberkati hari itu dan menguduskannya. Sabat adalah bagian dari
rencana ilahi sejak awal mula waktu, mendahului baik pemilihan
umat pilihan Israel, dan diturunkannya Hukum Taurat di Gunung
Sinai. Ribuan tahun kemudian, bersamaan dengan menyebarnya Injil,
ibadah hari Sabat menjadi jalan hidup umat Allah di seluruh dunia,
dan istilah Sabat sendiri terpateri di banyak bahasa dan budaya.
Perjalanan Keluaran adalah momentum bagi Allah untuk membangun
hubungan perjanjian yang baru dengan bangsa Israel, yang
menyertakan sebuah kewajiban bagi umat Allah untuk memegang dan
menguduskan hari Sabat. Ia menuntun mereka untuk memenuhi
DAFTAR PUSTAKA
Alkibat
http://davidoktavianus83.blogspot.co.id/2009/10/pengertianhari-sabat.html
http://zonatheologia.blogspot.co.id/2013/03/arti-dan-maknakekudusan-menurut-pl.html
http://members.tjc.org/sites/en/id/GA%20Documents/doktrin
%20sabat.pdf