Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
ASFIKSIA NEONATORUM
sindrom
kematian
bayi
mendadak
b.d
prematuritas organ
e. Resiko cedera b.d hipoksia jaringan
Discharge planning
Ajarkan pada pasien dan keluarga dalam:
a. Meningkatkan upaya kardiovaskuler efektif
b. Memberikan
lingkungan
termonetral
dan
Patofisiologi
Paralisis pusat
pernafasan
ASFIKSIA
Janin kekurangan
O2 & kadar CO2
meningkat
Paru-paru terisi
cairan
Bersihan jalan
nafas tidak efektif
Suplai O2 dalam
darah menurun
Resiko
ketidakseimbang
an suhu tubuh
Suplai O2 ke paru
menurun
Kerusakan otak
Gangguan
metabolism &
perubahan asam
Asidosis respiratorik
Gangguan perfusi
ventilasi
Nafas cuping hidung,
sianosis, hipoksia
Nafas cepat
Apneu
Gangguan
pertukaran gas
Resiko cedera
Proses keluarga
terhenti
Resiko sindrom
kematian bayi
mendadak
Diagnose
Tujuan dan
Rencana tindakan
o.
keperawatan
kriteria hasil
keperawatan
Resiko
NOC
NIC
ketidakseimbangan
a. Termoregulasi
Newborn Care
suhu tubuh
b. Termoregulasi:
a. Pengaturan
Definisi:
mengalami
beresiko
kegagalan
memertahankan
tubuh
dalam
suhu
badan:
e. Tidak
c. Pemajanan
suhu
lingkungan
yang
ekstrim
ada
menggigil
f.
Gula
darah
dalam
batas
normal
d. Usia ekstrim
e. Berat badan ekstrim
g. Keseimbangan
asam
basa
memengaruhi
dalam
batas
regulasi tubuh
normal
Penyakit
yang
g. Tidak beraktivitas
h. Pakaian yang tidak
sesuai untuk suhu
lingkungan
Obat
menyebabkan
yang
h. Bilirubin
atau
suhu
dalam
range
normal
b. Pantau suhu bayi baru
lahir sampai stabil
c. Pantau tekanan darah,
nadi,
normal
d. Hidrasi adekuat
b. Dehidrasi
tubuh
kulit
normal
laju
dan
memertahankan
36C 37C
metabolisme
i.
a. Suhu
b. Suhu
Factor resiko
a. Perubahan
mencapai
Kriteria hasil:
kisaran
normal.
f.
Newborn
suhu:
dan
pernafasan
tepat
d. Pantau warna dan suhu
kulit
e. Pantau
dan
tanda
laporkan
dan
gejala
Tingkatkan keadekuatan
masukan
cairan
dan
bayi
baru
nutrisi
g. Tempatkan
lahir
dalam
pada
isolasi
batas normal
atau
ruangan
bawah
pemanas
h. Pertahankan
panas
tubuh bayi
i.
vasokontriksi
j.
Obat
disesuaikan
yang
menyebabkan
kebutuhan
j.
vasodilatasi
Trauma
pengobatan
tepat
untuk
memengaruhi
menggigil
k. Gunakan
pengaturan suhu
m. Aktivitas
Berikan
dengan
k. Sedasi
l.
dengan
matras
sejuk
yang
hangat
berlebihan
untuk
menyesuaikan
dengan
regulation
(Pengaturan suhu)
a. Monitor
suhu
minimal
tiap 2 jam
b. Rencanakan
monitoring
tanda-tanda
g. Selimuti
pasien
mencegah
untuk
hilangnya
kehangatan tubuh
h. Ajarkan
pada
cara
pasien
mencegah
Diskusikan
pentingnya
tentang
pengaturan
efek
negative
dari
kedinginan
j.
k. Ajarkan
indikasi
dari
hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan
l.
Temperature regulation:
intraoperative
a. Memertahankan
tubuh
2
suhu
intraoperative
Ketidakefektifan
NOC
yang diharapkan
NIC
pola napas
a. Respiratory
Airway Management
ekspirasi
yang
a. Buka
ventilation
status:
a. Perubahan
atau
Airway
b. Perubahan ekskursi
dada
posisi
tiga titik
d. Bradipneu
e. Penurunan tekanan
thrust
bila
memaksimalkan
pernapasan
jaw
perlu
a. Mendemonstrasi
kedalaman
napas,
Kriteria hasil:
karakteristik:
jalan
b. Respiratory
patency
Batasan
c. Mengambil
status:
ventilasi
c. Identifikasi
pasien
perlunya
yang
bersih,
tidak
ada
sianosis
dan
e. Lakukan
dispneu (mampu
mengeluarkan
pemasangan
fisioterapi
Keluarkan
secret
f.
ekspirasi
sputum, mampu
dengan
Penurunan ventilasi
bernapas dengan
suction
semenit
mudah,
g. Penurunan
tidak
i.
Peningkatan
paten
diameter
tidak
anterior-
posterior
j.
cuping
hidung
Fase
ekspirasi
memanjang
mayo
i.
j.
n. Takipneu
o. Penggunaan
otot
aksesoris
untuk
bernapas
yang
keseimbangan
l.
normal (tekanan
pernafasan)
Factor
mengoptimalkan
rentang
darah,
nadi,
c. Deformitas tulang
dinding
dada
e. Keletihan
Hiperventilasi
g. Sindrom
hipoventilasi
h. Gangguan
musculoskeletal
Kerusakan
dan
Oxygen Therapy:
a. Bersihkan
hidung,
mulut,
dan
secret
b. Pertahankan
b. Posisi tubuh
i.
respirasi
trakea
a. Ansietas
f.
Monitor
status O2
berhubungan:
d. Deformitas
pelembab
c. Tanda-tanda vital
dalam
Berikan
lembab
abnormal)
m. Pernapasan bibir
bronkodilator
tidak
Berikan
bila perlu
rentang
normal,
suara
irama
napas, frekuensi
dalam
k. Ortopneu
l.
merasa
adanya
tambahan
(klien
tercekik,
Pernafasan
catat
b. Menunjukkan
h. Dispneu
atau
kapasitas vital
batuk
jalan
peralatan
oksigenasi
d. Monitor aliran oksigen
e. Pertahankan
posisi
pasien
f.
Observasi
adanya
tanda-tanda
hipoventilasi
g. Monitor
kecemasan
adanya
pasien
neurologis
j.
terhadap oksigenasi
Imaturitas
neuorologis
k. Disfungsi
RR
neuromuscular
l.
Obesitas
tekanan darah
m. Nyeri
n. Keletihan
pasien
pernapasan cedera
medulla spinalis
berbaring,
TD
pada
lengan
dan
bandingkan
e. Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah beraktivitas
f.
g. Monitor
irama
dan
frekuensi pernapasan
h. Monitor suara paru
i.
Monitor
pola
pernapasan abnormal
j.
Monitor
suhu,
warna,
(tekanan
yang
nadi
melebar,
bradikardi, peningkatan
sistolik)
m. Identifikasi
dari
sign
penyebab
perubahan
vital
Gangguan
NOC
NIC
pertukaran gas
a. Respiratory
Airway Management:
Definisi:
atau
kelebihan
deficit
oksigenasi
pada
dan
atau
eliminasi
karbondioksida
membrane
pada
alveolar
status:
gas a. Buka
exchange
b. Respiratory
status:
ventilation
memaksimalkan
Batasan
a. Mendemonstrasi
perlunya
darah
arteri
abnormal
pemasangan
ventilasi
bila perlu
oksigenasi yang
b. pH arteri abnormal
c. Pernapasan
f.
adekuat
b. Memelihara
abnormal
(kecepatan,
irama,
kedalaman)
d. Warna
kulit
(pucat,
kehitaman)
Sianosis
catat
dari tanda-tanda
tambahan
(pada
neonatus saja)
karbondioksida
i.
Berikan
bronkodilator
bila perlu
tidak
ada
mengoptimalkan
sioanosis
dan
keseimbangan
dispneu (mampu l.
Monitor
i.
Dispneu
mengeluarkan
status O2
j.
Sakit
saat
pada
h. Diaphoresis
kepala
suction
suara
mayo
pernapasan
yang
g. Penurunan
adanya
h. Lakukan
distress
c. Mendemonstrasi
e. Konfusi
bangun
pasien
karakteristik:
f.
ventilasi
c. Identifikasi
Kriteria hasil:
abnormal
napas,
kapiler
a. pH
jalan
respirasi
dan
bernapas
rata-rata,
k. Hiperkapnia
dengan mudah,
l.
tidak
usaha respirasi
Hiposekmia
pursed
m. Hipoksia
lips)
n. Iritabilitas
d. Tanda-tanda
o. Napas
cuping
hidung
vital
amati
dalam
kesimetrisan,
penggunaan
rentang normal
otot
p. Gelisah
supraklavikular
q. Somnolen
intercostal
r.
Takikardi
c. Monitor
s. Gangguan
dan
suara
napas,
seperti dengkur
penglihatan
Factor-faktor
d. Monitor
pola
bradipneu,
yang
kusmaul,
berhubungan:
napas:
takipneu,
hiperventilasi,
a. Perubahan
membrane alveolarkapiler
Monitor
kelelahan
diafragma
b. Ventilasi-perfusi
otot
(gerakan
paradoksis)
g. Auskultasi suara napas,
catat
area
penurunan/
tidak
adanya
ventilasi
kebutuhan
suction
dengan
mengauskultasi
krakels
Auskultasi
suara
paru
Resiko
kematian
mendadak
sindrom
bayi
b.d
prematuritas organ
10
Definisi:
5
Resiko
cedera
b.d NOC
hipoksia jaringan
Definisi:
a. Risk control
mengalami
cedera
yang
berinteraksi
sumber
dengan
a. Klien
b. Klien
defensive
cara/
cedera
c. Klien
mampu
Biologis (tingkat
menjelaskan
imunisasi
komunitas,
lingkungan/
mikroorganisme)
perilaku
personal
polutan,
obat,
agenens farmasi,
alcohol,
gaya
hidup
pengawet,
untuk mencegah
kosmetik,
cedera
Manusia
e. Menggunakan
fasilitas
(agen
nosocomial, pola
kesehatan yang
ketegangan,
ada
atau
kognitif,
factor
afektif,
dan psikomotor)
Cara
pemindahan/
transport
f.
Mampu
mengenali
perubahan
status
kesehatan
Management
a. Sediakan
lingkungan
kebutuhan
keamanan
pasien,
sesuai
kondisi
dengan
dan
riwayat
penyakit
terdahulu
pasien
c. Menghindarkan
lingkungan
yang
berbahaya
(missal
perabotan)
d. Mampu
nikotin,
Environment
memindahkan
memodifikasi
pewarna)
metode
untuk mencegah
a. Eksternal
mampu
menjelaskan
Factor resiko:
terbebas
dari cedera
inidividu
NIC
d. Memasang
side
rail
tempat tidur
e. Menyediakan
tempat
saklar
keluarga
lingkungan
dari kebisingan
j. Memindahkan
barang
yang
barangdapat
11
Nutrisi
(desain,
struktur,
dan
pasien
komunitas,
atau peralatan)
Profil darah yang
abnormal
(leukositosis,
leukopenia,
gangguan factor
koagulasi,
trombositopenia,
sel
sabit,
talasemia,
penurunan
hemoghlobin)
Disfungsi
biokomia
Usia
perkembangan
(fisiologis,
psikososial)
Disfungsi efektor
Disfungsi
imun-
autoimun
dan
keluarga
perubahan
status
kesehatan
dan
penyebab penyakit
b. Internal
pengaturan
bangunan,
membahayakan
Disfungsi
integrative
Malnutrisi
Fisik
(integritas
12
gangguan
mobilitas)
Psikologis
(orientasi afektif)
Disfungsi
sensorik
Hipoksia
jaringan
13
2. BBLR
suhu
tubuh,
penurunan
jaringan
lemak subkutan
2. Ketidakefektifan pola makan bayi b.d prematuritas
3. Diskontinuitas pemberian ASI b.d prematuritas
4. Disfungsi motilitas gastrointestinal b.d prematuritas,
ketidakadekuatan/ imatur aktivitas peristaltic di dalam
system gastrointestinal
5. Ketidakseimbangan
tubuh
b.d
nutrisi
kurang
ketidakmampuan
dari
kebutuhan
menerima
nutrisi,
Discharge Planning
1. Meningkatkan pemeriksaan kehamilan secara berkala
minimal 4 kali selama kurun kehamilan dan dimulai
sejak umur kehamilan muda. Ibu hamil yang diduga
beresiko,
terutama
melahirkan
bayi
factor
BBLR
resiko
harus
yang
cepat
mengarah
dilaporkan,
14
dipantau
dan
dirujuk
pada
institusi
pelayanan
kesehatan
perkembangan
janin
tentang
dalam
pertumbuhan
Rahim,
dan
tanda-tanda
ekonomi
keluarga
agar
mereka
dapat
15
Patofisiologi
Prematuritas
Factor plasenta:
penyakit
vaskuler,
kehamilan
ganda,
malformasi,
Dinding
Rahim
bawah
lemah
Permukaan
tubuh relative
lebih luas
Penguapan
berlebih
Kehilangan
cairan
Pemaparan
dengan suhu
luar
Dismaturitas
Factor
janin:
kelainan
kromosom,
malformasi,
torch, kehamilan
otot
bagian
Rahim
Bayi lahir
premature
(BBLR/ BBLSR)
Jaringan lemak
subkutan lebih
tipis
Kehilangan
panas melalui
kulit
Prematuritas
Factor gangguan:
pertukaran zat
antara ibu dan
janin
Retardasi
pertumbuhan intra
uteri
Berat
badan
<2500 gram
Fungsi organorgan belum baik
Penurunan daya
tahan
Kekurangan
cadangan
energi
Resiko infeksi
Malnutrisi
Kehilangan
panas
Hipoglikemi
Dehidrasi
Resiko
ketidakseimba
ngan suhu
tubuh
Resiko icterus
neonatorum
Sepsis
Hiperbilirubi
n
Konjugasi
bilirubin
belum baik
Hati
Resiko
infeksi
peodermal
Halus mudah
lecet
Kulit
16
Retinopati
Retrolentral
fibroplasia
Sekinder
Penyakit
membrane
hialin
Insuf
pernapasan
Ketidakefektifa
n pola napas
Regulasi
pernapasan
Pernapasan
periodic ->
pernapasan
biot
- Imaturitas
organ mata
- Sekunder efek
O2
Mata
Imaturitas
ginjal
Ginjal
- Pertumbuhan
dinding dada
belum
sempurna
- Vaskuler paru
Paru
Imaturitas
sentrumsentrum vital
Otak
Reflex menelan
belum
sempurna
Ketidakseim
bangan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
Diskontinuitas
pemberian ASI
Usus
Peristaltic
belum
sempurna
Dinding
lambung
lunak
Pengosongan
lambung belum
baik
Mudah
kembung
Disfungsi
motilitas
gastrointesti
nal
17
1.
Diagnose Keperawatan
Tujuan dan
NIC
1. Termoregulasi
2. Termoregulasi:
beresiko
mengalami
Newborn Care
1. Pengaturan suhu: mencapai
newborn
Faktor resiko:
3. TTV
2. Dehidrasi
Intervensi
Kriteria Hasil
dalam
batas
normal
normal
2. Pantau suhu tubuh bayi
baru lahir sampai stabil
3. Pantau tekanan darah, nadi,
dan
4. Usia ekstrem
tepat
7. Keseimbangan
ekstrem
6. Penyakit
yang
mempengaruhi
regulasi tubuh
8. Bilirubin dbn
7. Tidak beraktivitas
suhu lingkungan
yang
menyebabkan
vasokontriksi
10. Obat
yang
menyebabkan
kulit
5. Pantau dan laporkan tanda
hipertermi
6. Tingkatkan
keadekuatan
vasodilatasi
pemanas
11. Sedasi
12. Trauma
dengan
basa dbn
pernafasan
yang
mempengaruhi
pengaturan suhu
13. Aktivitas yang berlebihan
hangat
yang
18
disesuaikan
dengan
kebutuhan
10. Berikan pengobatan dengan
tepat untuk mencegah dan
control menggigil
11. Gunakan matras sejuk dan
mandi dengan air hangat
untuk
menyesuaikan
dengan tepat
Temperature
Regulation
(pengaturan suhu)
1. Monitor suhu minimal tiap
2 jam
2. Rencanakan
monitoring
tanda-tanda
untuk
hilangnya
kehangatan tubuh
8. Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
9. Diskusikan
tentang
pentingnya
pengaturan
suhu
efek
dan
kemungkinan
negatif
kedinginan
dari
19
keletihan
penanganan
dan
emergency
yang diperlukan
11. Ajarkan
indikasi
dari
Regulation:
Intraoperative
2.
Ketidakefektifan
pola
makan NOC
bayi
Estabilishment:
untuk
menghisap
mengkoordinasikan
menghisap/
mengakibatkan
nutrisi
oral
menelan
atau
respon
untuk
metabolic.
Batasan Karakteristik:
yang
ketidakadekuatan
kebutuhan
Breastfeeding
infant
Knowledge:
breastfeeding
Breastfeeding
Maintenance
Kriteria Hasil:
Mempertahankan
suhu
tubuh
yang
intraoperatif
diharapkan
NIC
Breastfeeding Assistance
1. Fasilitasi
dengan
kontak
bayi
ibu
seawal
dengan efektif
2.
Meverbalisasikan
1. Ketidakmampuan
untuk
teknik
untuk 4.
mengkoordinasikan menghisap,
mengatasi masalah
menelan, dan bernafas
5.
menyusui
2. Ketidakmampuan
untuk
3. Bayi
menandakan
6.
menghisap yang efektif
kepuasan menyusu
3. Ketidakmampuan
untuk 4. Ibu
menunjukan
7.
memulai
menghisap
yang
harga
diri
yang
meminta
perawat
untuk
20
efektif
positif
menyusui
dengan 8. Instruksikan
puting
perawatan
untuk
mencegah
lecet
9. Diskusikan
Abnormalitas anatomic
Keterlambatan neurologis
Gangguan neurologis
Hipersensitifitas oral
Prematuritas
Status puasa yang lama
pengunaan
jika
diperlukan
12. Instruksikan
makan
hanya
ibu
untuk
makanan
yang
penggunaan
ibu
untuk
3.
NOC
Breastfeeding
proses
ineffective
Breathing
pemberian
ASI
akibat
menelan
sebelum
21
Batasan Karakteristik
1. Kurang
interrupted
pengetahuan
tentang
memberikan susu
4. Tentukan sumber air yang
Kriteria Hasil:
digunakan
secara
tentang 1. Menyusui
mandiri
cara penyimpanan ASI
2.
Tetap
3. Bayi tidak dmendapatkan nutrisi
mempertahankan
dari payudara untuk beberapa
5.
laktasi
atau semua pemberian makanan
3.
Pertumbuhan
dan
4. Keinginan ibu untuk pada
perkembangan bayi
akhirnya memeberikan ASI
guna
memenuhi
nutrisi anak
5. Keinginan
ibu
kebutuhan
untuk
penurunan
untuk
mengencerkan
susu
mengencerkan
formula
bubuk
atau
dan
rujuk
konsentrat
jika diindikasikan
mampu 6. Pantau berat badan bayi
ASI untuk memenuhi kebutuhan
jika diperlukan
mengumpulkan dan
nutrisi anak
7. Ingatkan orang tua atau
menyimpan
ASI
6. Perpisahan ibu dan anak
pengasuh bayi
secara aman
8. Tentang penggunaan oven
Faktor yang Berhubungan
6. Penyapihan
microwave
untuk
1. Kontraindikasi
terhadap
pemberian
ASI
menghangatkan formula
menyusui (misalnya agens
diskontinuitas
9. Instruksikan
dan
farmaseutik tertentu)
progresif pemberian
demonstrasikan
kepada
mempertahankan
pemberian
2. Penyakit bayi
ASI
7. Kemampuan
3. Prematuritas
untuk
5. Penyakit ibu
menyapih bayi
orang
penyadia perawatan
4. Ibu bekerja
6. Kebutuhan
suplai ASI
5. Ibu
untuk
segera
mencairkan,
tua
teknik
secara aman
8. Menunjukkan teknik
dalam
memompa
ASI
9. Berat badan bayi =
masa tubuh
proses
pemberian ASI
2. Sediakan informasi tentang
laktasi dan teknik meompa
22
10. Tidak
ada
respon
alergi sistemik
11. Respirasi
status:
jalan
nafas,
menyimpan ASI
pertukaran gas, dan 3. Tunjukkan
ventilasi nafas bayi
adekuat
12. Tanda-tanda
bayi
normal
dalam
demonstrasikan
jenis
vital
batas
dan
pompa
berbagai
payudara,
ketersediaan
tersebut
4. Ajarkan
pengasuh
mengenai
alat
bayi
topik-topik
ASI
penghindaran
dan
memberi
tua
mempersiapkan,
menyimpan,
menghangatkan,
kemungkinan
dan
pemberian
informasikan
bantuan
mempertahankan
23
keberhasilan
proses
pemberian ASI
2. Beri dorongan untuk tetap
melanjutkan
4.
Disfungsi
motilitas NOC
gastrointestinal
Peningkatan,
Definisi:
penurunan, ketidakefektifan,
atau
kurang
aktivitas
Gastrointestinal
Function
Bowel
Continence
menyusui
Care
Gastrointestinal
1. Monitor TTV
2. Monitor status cairan
dan elektrolit
Monitor bising usus
Monitor irama jantung
Catat
intake
dan
tanda-tanda
gangguan
keseimbangan cairan
dan
elektrolit
(membrane
kering,
mukosa
sianosis,
jaundice)
Kelola
pemberian
suplemen
elektrolit
sesuai
instruksi
dokter
Kolaborasi
dengan
24
lambung
13.
Mual
14.
Regurgitas
15.
Muntah
10.
konsistensi
dari
nasogastric output
makan 11.
meningkat
Monitor diare
Bowel
Inkontinence
1. Penurunan
Care
2. Ansietas
1. Perkirakan penyebab
3. Pemberian
makanan
enteral
4. Intoleransi
inkontinensia fekal
makanan
kontamin
7. Malnutrisi
penyebab
bowel
4. Diskusikan
prosedur
antibiotic, anestesi)
diharapkan
9. Prematuritas
10.
11.
Pembedahan
12.
2. Jelaskan
dari tindakan
bersama
pasien
5. Instrusikan
pasien/
keluarga
mencatat
untuk
keluaran
feses
6. Cuci
area
perianal
program
25
Bowel training
11.
Rencanakan
dan
pasien
lain
12.
Konsul ke dokter
jika
pasien
memerlukan
suppositoria
13.
Ajarkan
keluarga
pasien/
tentang
Anjurkan
pasien
16.
Kolaborasi
pemberian
suppositoria
jika
memungkinkan
17.
Evaluasi
status
Modifikasi program
5.
Ketidakseimbangan
NOC
Enteral
NIC
26
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh
Definisi:
Status
Asupan
tidak
nutrisi
cukup
memenuhi
Nutritional
fluid intake
kebutuhan
2. Nyeri abdomen
3. Menghindar makanan
di
bawah
berat
nutrient
Kriteria Hasil:
peningkatan
tujuan
badan
dengan
7. Kehilangan
rambut 2. Berat
badan
berlebihan
ideal
sesuai
dengan
9. Kurang makanan
badan
Kurang
minat
Penurunan
badan
dengan
mengidentifikasi
kebutuhan
makanan
12.
tinggi
3. Mampu
pada
berat
nutrisi
makanan adekuat
5. Menunjukkan
13.
Kesalahan konsepsi
14.
Kesalahan informasi
peningkatan
15.
Membrane
fungsi
pucat
mukosa
untuk
6. Diare
11.
gizi
Weight Control
sesuai
Kurang informasi
ahli
dengan
menentukan
5. Kerapuhan kapiler
10.
alergi
intake
berat
badan ideal
adanya
2. Kolaborasi
1. Kaji
makanan
Nutritional
Status:
Batasan karakteristik:
1. Kram abdomen
Management
untuk
metabolik
Nutrition
Nutritional
pengecapan dan
menelan
jumlah
dibutuhkan pasien
3. Anjurkan
untuk
pasien
meningkatkan
intake Fe
4. Anjurkan
untuk
pasien
meningkatkan
substansi
gula
6. Yakinkan
diet
yang
dimakan
mengandung
tinggi
serat
untuk
mencegah konstipasi
7. Berikan
makanan
pasien
bagaimana membuat
catatan
makanan
27
16.
Ketidakmampuan
6. Tidak
menelan makanan
Tonus otot menurun
badan
18.
Mengeluh
berarti
gangguan
sensasi rasa
yang
Berikan
tentang
Mengeluh
makanan
harian
17.
19.
terjadi
asupan
nutrisi
kemampuan
pasien
untuk
allowance)
mendapatkan
nutrisi
Cepat
dari
kebutuhan
Kaji
20.
kurang
informasi
kenyang
setelah makan
21.
Sariawan
rongga
mulut
22.
Steatorea
23.
Kelemahan
otot
menelan
Factor-faktor
yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
1. BB
pasien
2. Monitor
adanya
penurunan
berat
badan
3. Monitor
tipe
yang
biasa dilakukan
4. Monitor interaksi anak
1. Factor biologis
atau
2. Factor ekonomi
selama makan
untuk
mengabsorbsi nutrient
4. Ketidakmampuan
mencerna makanan
5. Ketidakmampuan
menelan makanan
6. Factor psikologis
dan
berhubungan
3. Ketidakmampuan
dalam
batas normal
pengunyah
24.
11.
untuk
orang
5. Monitor
tua
lingkungan
selama makan
6. Jadwalkan
pengobatan
dan
kulit
kering
perubahan
28
pigmentasi
8. Monitor turgor kulit
9. Monitor
kekeringan,
rambut
kusam,
dan
mudah patah
10.
muntah
11.
Monitor
kadar
Monitor
pertumbuhan
dan
perkembangan
13.
Monitor
pucat,
kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
14.
intake nutrisi
15.
Catat
edema,
adanya
hiperemik,
hipertonik
papilla
Catat
jika
berwarna
lidah
magenta,
scarlet
6.
Ketidakefektifan
pola NOC
napas
Respiratory status:
ventilation
Respiratory status:
NIC
Airway Management
1. Buka
jalan
napas,
jaw
thrust
bila
29
ventilasi
Airway patency
Batasan karakteristik:
Kriteria hasil:
1. Perubahan
1. Mendemonstrasik
kedalaman
pernapasan
an batuk efektif
4. Bradipneu
5. Penurunan
tekanan
ekspirasi
6. Penurunan
dispneu (mampu
mengeluarkan
ventilasi
semenit
sputum,
mampu
bernapas dengan
8. Dispneu
pursed lips)
9. Peningkatan
diameter
anterior-posterior
2. Menunjukkan
jalan napas yang
paten
11.Ortopneu
tidak
tercekik,
13.Pernapasan bibir
napas,
frekuensi
14.Takipneu
dalam
rentang
untuk bernapas
Factor yang berhubungan:
1. Ansietas
2. Posisi tubuh
3. Deformitas tulang
4. Deformitas dinding dada
5. Keletihan
6. Hiperventilasi
7. Sindrom hipoventilasi
8. Gangguan musculoskeletal
9. Kerusakan neurologis
(klien
merasa
irama
suara
perlu
napas
abnormal)
3. Tanda-tanda vital
dalam
rentang
normal
(tekanan
darah,
nadi,
memaksimalkan
ventilasi
3. Identifikasi
perlunya
pasien
pemasangan
fisioterapi
secret
batuk
atau
suction
7. Auskultasi suara napas,
catat
adanya
suara
tambahan
8. Lakukan suction pada
mayo
9. Berikan
bronkodilator
bila perlu
10.Berikan
pelembab
respirasi
dan
status O2
pernafasan)
Oxygen Therapy:
1. Bersihkan mulut,
hidung, dan secret
trakea
2. Pertahankan
jalan
30
10.Imaturitas neuorologis
11.Disfungsi neuromuscular
12.Obesitas
peralatan
oksigenasi
13.Nyeri
5. Pertahankan
posisi
pasien
6. Observasi
adanya
tanda-tanda
hipoventilasi
7. Monitor
adanya
kecemasan
pasien
terhadap oksigenasi
Vital Sign Monitoring:
1. Monitor TD, nadi, dan
RR
2. Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
3. Monitor vital sign saat
pasien
berbaring,
TD
pada
lengan
dan
bandingkan
5. Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah beraktivitas
6. Monitor kualitas nadi
7. Monitor
irama
dan
frekuensi pernapasan
8. Monitor suara paru
9. Monitor
pola
pernapasan abnormal
10.Monitor
suhu,
warna,
31
(tekanan
yang
nadi
melebar,
bradikardi, peningkatan
sistolik)
13.Identifikasi
dari
penyebab
perubahan
vital
sign
7.
Resiko infeksi
Definisi:
peningkatan
terserang
NOC
Mengalami
resiko
Immune Status
Knowledge:
organisme
NIC
Infection Control
1. Bersihkan lingkungan
Infection Control
Risk Control
lain
patogenik
Factor-faktor resiko:
Kriteria hasil:
2. Pertahankan
teknik
isolasi
1. Penyakit kronis (Diabetes 1. Klien bebas dari
3. Batasi
pengunjung
tanda
dan
mellitus, obesitas)
bila perlu
gejalan infeksi
2. Pengetahuan yang tidak
4. Instrusikan
pada
cukup untuk menghindari 2. Mendeskripsikan
pengunjung
untuk
proses
pemajanan pathogen
mencuci tangan saat
penularan
3. Pertahanan tubuh primer
berkunjung
penyakit, factor
yang
tidak
adekuat
meninggalkan pasien
yang
(Gangguan
peristalsis,
5. Gunakan
sabun
memengaruhi
kerusakan integritas kulit,
antimikroba
untuk
penularan serta
perubahan sekresi pH,
cuci tangan
penatalaksanaa
perubahan kerja siliaris,
6. Cuci tangan sebelum
nnya
pecah
ketuban
dini,
dan sesudah tindakan
pecah
ketuban
lama, 3. Menunjukkan
keperawatan
kemampuan
merokok, stasis cairan
7. Gunakan baju, sarung
untuk mencegah
tubuh, trauma jaringan)
32
4. Ketidakadekuatan
pertahanan
sekunder
(penurunan
supresi
respon inflamasi)
5. Vaksinasi tidak adekuat
pathogen
tangan
infeksi
pelindung
Hb, 4. Jumlah
imunosupresi,
6. Pemajanan
timbulnya
terhadap
lingkungan
meningkat (wabah)
dalam
leukost 8. Pertahankan
batas
normal
sehat
lingkungan
selama
5. Menunjukkan
perilaku
sebagai
aseptic
pemasangan
alat
7. Prosedur invasive
dengan
8. Malnutrisi
umum
10.
sesuai
petunjuk
Gunakan
kateter
intermiten
untuk
menurunkan
infeksi
kandung kencing
11.
Tingkatkan
intake
nutrisi
12.
Berikan
terapi
tanda
dan
hitung
granulosit, WBC
3. Monitor
kerentanan
terhadap infeksi
4. Batasi pengunjung
5. Saring
terhadap
pengunjung
penyakit
33
menular
6. Pertahankan
asepsis
teknik
terhadap
teknik
perawatan
pada
area
epidema
9. Inspeksi
kulit
membrane
dan
mukosa
terhadap kemerahan,
panas, drainase
10.
Inspeksi
kondisi
Dorong
masukan
Dorong
masukan
cairan
13.
Dorong istirahat
14.
Instrusikan pasien
untuk
minum
antibiotic
sesuai
resep
15.
keluarga
tanda
dan
gejala infeksi
16.
Ajarkan
cara
menghindari infeksi
17.
Laporkan
34
kecurigaan infeksi
18.
8.
Icterus neonates
Definisi:
membrane
dan
mukosa
akibat
sebagai
tak
Batasan karakteristik:
1. Profil
darah
(hemolysis,
Breastfeeding
Liver
resiko
Function,
Blood
Glucose,
mandiri
usia
homogram
waktu)
pada
Phototerapy: Neonate
interrupted
Risk of Impaired
terkonjugasi
Breastfeeding
Inefektif
laktasi
untuk
hiperbilirubinemia
(ketidakcocokan
sepsis,
prematuritas,
malpresentasi)
2. Amati
tanda-tanda
icterus
3. Agar serum bilirubin
protocol
sebagai
per
perkembangan
permintaan
3. Membrane
bayi
primer
batas normal
kuning
4. Kulit
kuning
orange
sampai 4. Mengetahui
tanda-tanda
penurunan
5. Sclera kuning
Factor
yang
berhubungan:
1. Penurunan berat badan
suplai ASI
5. Ibu
mampu
mengumpulkan
dan menyimpan
yang
sesuai
dalam
Rh
tingkat
spesifik- 3. Pertumbuhan
dan
mukosa
kultur
positif
NIC
NOC
Kulit
Laporkan
atau
praktisi
4. Melaporkan
nilai
laboratorium
untuk
praktisi primer
5. Tempatkan
bayi
di
isolasi
6. Instrusikan
keluarga
35
abnormal (> 7 8 %
pemberian
diskontinuitas
2. Pola
makan
tidak
ASI
progresif
pemberian ASI
menunjukkan 7. Kemampuan
penyedia
perawatan
7. Terapkan
tambalan
menghindari
tekanan
yang
berlebihan
8. Hapus tambalan mata
untuk
setiap
jam
atau
5. Feses
mencairkan,
ketika
lampu
mati
menghangatkan,
untuk
kontak
orang
dan menyimpan
(meconium)
terlambat keluar
dalam
memompa ASI
=
masa
Tidak
respon
ada
alergi
sistemik
11.
napas,
ventilasi
napas adekuat
12.
Tempatkan
lampu
Periksa
intensitas
pertukaran gas,
dan
Respirasi
status:
edema,
tubuh
10.
mata
untuk
badan 10.
9. Berat
bayi
9. Memantau
Tanda-tanda
tandasesuai
program
13.
Ubah
posisi
bayi
36
Penerimaan
kondisi
Dapat
mengontrol
kadar
glukosa
darah
15.
Dapat
memanajemen
dan
mencegah
penyakit
semakin parah
16.
bilirubin
serum
protocol
Tingkat
15.
Evaluasi
jam
Dapat
meningkatkan
istirahat
Status nutrisi
adekuat
19.
Control resiko
proses infeksi
sesuai
protocol
16.
Amati tanda-tanda
dehidrasi
17.
Timbang
badan
setiap hari
18.
sehari
komplikasi
setiap
atau
untuk
pencegahan
status
neurologis
menyusui
18.
per
atau
pemahaman
17.
tingkat
permintaan praktisi
kesehatan
14.
Pantau
19.
Dorong
untuk
kali
keluarga
berpartisipasi
Instrusikan
keluarga
fototerapi
yang sesuai
untuk
di
rumah
37
3.
4.
5.
38
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20. ATRESIA ANI
39
Discharge planning:
1. Berikan pujian saat melakukan perawatan dan jawab
pertanyaan secara jujur apa yang dibutuhkan keluarga
2. Ajarkan mengenai tanda dan gejala infeksi (demam,
kemerahan di daerah luka, terasa panas)
3. Ajarkan mengenai pengamanan pada bayi dan
melakukan dilatasi anal
4. Berikan instruksi secara tertulis dan verbal tentang
alat-alat yang dibutuhkan untuk perawatan di rumah
5. Tekankan tetap mengadakan stimulasi pada bayi untuk
mensupport tumbuh kembang
Patofisiologi
Gangguan
pertumbuhan
Fusi
Pembentukan anus
dari
tonjolan
Kelainan kongenital
Atresia Ani
Vistel
rektovaginal
Ansietas
Perubahan defekasi
- Pengeluaran
tak
Peningkatan
terkontrol
tekanan
Resiko kerusakan
-intraabdominal
Iritasi
mukosa
Resiko
infeksi
Perawatan
tidak
Operasi
Anoplasti
integritas
kulit
Feses menumpuk
Ketidakseimbanga
sisa
nReabsorbsi
nutrisi kurang
Keracunan
metabolism
oleh
Gangguan
rasa
dari
kebutuhan
Nyeri
Trauma
jaringan
Mual,
muntah
Feses
masuk
ke
uretra
Mikoroorganisme
Gangguan
Gangguan
Inkontinensia
rasa
masuk
ke saluran
Abnormalitas
eliminasi
urin
Nyeri
nyaman
defekasi
Dysuria
kemih
sfingter
rektal
40
No.
1
Diagnose
Keperawatan
Hasil
Ansietas
b.d NOC
pembedahan
dan
Rencana Keperawatan
NIC
41
sfingter rektal
Definisi:
b. Bowel elimination
yang
pasase
feses
involunter
dari
setiap
hari
sampai 3 5 hari
b. Defekasi
a. Rembesan
feses lunak
d. Perawatan
pada f.
Perawatan
dari tindakan
c. Jelaskan
gastrointestinal
Ketidakmampuan
adekuat
manajemen
pada
terhadap
perawatan
dorongan
ostonomi
defekasi
i.
tidak
mengeluarkan
mampu j.
feses
padat
Kulit
kemerahan
Status
pasien
atau
d. Diskusikan
prosedur
bersama
pasien
pasien/
keluarga
mencatat
untuk
keluaran
Cuci
area
perianal
makanan
dan
minuman adekuat
Integritas jaringan
kulit
membrane
perianal
bowel
keluarga
f.
tentang
perhatian
dari
feses
mengenali h. Pengetahuan
g. Tidak
tujuan
e. Instrusikan
g. Fungsi
dorongan defekasi
penyebab
diri
menunda defekasi
untuk
i.
diri
hygiene
e. Ketidakmampuan
tetapi
b. Jelaskan
ostonomi
pakaian
f.
inkontinensia fekal
diri
toileting
penyebab
inkontinensia usus
b. Bau fekal
d. Warna
Care
lunak,
c. Penurunan insiden
konstan
Inkontinance
a. Perkirakan
feses berbentuk
Batasan karakteristik:
Bowel
dikarakteristikkan
dengan
NIC
mukosa baik
dan
g. Jaga
kebersihan
baju
program
latihan BAB
i.
j.
Bowel training
k. Rencanakan
BAB
dengan
program
pasien
42
j.
Menyatakan
sendiri
ketidakmampuan
mengenali kepenuhan
pasien
rektal
suppositoria
k. Dorongan
keluarga
yang
berhubungan:
a. Tekanan
abdominal
abnormal tinggi
b. Tekanan
khusus
abnormal tinggi
tidak
dapat
kamar
mandi)
umum
tonus otot
h. Imobilisasi, impaksi
i.
Gangguan koknisi
j.
Gangguan
kapasitas
reservoir
k. Pengosongan
usus
tidak tuntas
l.
Penyalahgunaan
laksatif
m. Penurunan
control
sfingter rektal
n. Kerusakan
motoric bawah
o. Medikasi
pemberian
suppositoria
lingkungan
g. Penurunan
untuk
cukup latihan
e. Kebiasaan diet
mengakses
pasien
q. Kolaborasi
d. Lesi kolorektal
Factor
tentang
c. Diare kronik
(missal:
perlu
Factor
f.
saraf
jika
memungkinkan
r.
Evaluasi
status
BAB
secara rutin
s. Modifikasi
program
43
p. Abnormalitas sfingter
rektal
q. Stress,
deficit
Kerusakan
saraf
motoric atas
Kerusakan integritas NOC
kulit b.d kolostomi
Definisi:
perubahan/
lapisan
kulit (dermis)
b. Gangguan permukaan
kulit (epidermis)
c. Invasi struktur tubuh
Factor
yang
NIC
a. Tissue
integrity:
Kriteria hasil:
yang
a. Integritas
kulit
baik
bias
tempat tidur
c. Jaga kebersihan kulit
dipertahankan
(sensasi,
kering
elastisitas,
d. Mobilisasi pasien
temperatus,
hidrasi,
ada
luka/
f.
Kelembaban
Hipertermia,
pemahaman
hipotermia
dalam
(misal:
menggunakan
b. Hemodyalis akses
b. Tidak
a. Eksternal
Factor
pigmentasi)
berhubungan:
Pressure Management
c. Perfusi
jaringan
baik
d. Menunjukkan
mekanik
gaya
mobilisasi pasien
h. Monitor status nutrisi
proses
perbaikan
dan
kulit
mencegah
gunting)
terjadinya cedera
Medikasi
berulang
Lembab
e. Mampu
pasien
i.
Memandikan pasien
dengan sabun dan air
hangat
44
Imobilisasi fisik
kulit
a. Membersihkan,
dan
memantau, dan
mempertahankan
meningkatkan proses
cairan
kelembaban
penyembuhan pada
Perubahan
dan
pigmentasi
alami
b. Internal
melindungi
Perubahan
status
Perubahan turgor
Factor
kulit
perawatan
perkembangan
insisi
Kondisi
ketidakseimbanga
n nutrisi
area insisi
Penurunan
imunologis
Penurunan
menggunakan lidi
sirkulasi
Kondisi
kapas steril
gangguan
e. Gunakan preparat
metabolic
antiseptic sesuai
Gangguan sensasi
program
Tonjolan tulang
f.
Dialysis Access
Maintenance
4
Nyeri
b.d
trauma NOC
NIC
jaringan
5
Ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
NOC
NIC
45
mencerna makanan
6
Resiko
infeksi
perawatan
b.d NOC
NIC
tidak
adekuat,
trauma
Gangguan
nyaman
rasa NOC
b.d
NIC
gejala
dysuria,
Gangguan
urin
b.d
eliminas NOC
obstruksi
anatomic, dysuria
NIC