Anda di halaman 1dari 8

BAB II

PEMBAHASAN
A. KASUS I
Tuan B (42 tahun) dirawat di ruang paru-paru RS X dengan keluhan sesak nafas, berkeringat
dingin sejak satu hari yang lalu. Tuan B masuk ke IGD tadi pagi dan baru dipindahkan ke
ruang perawatan 15 menit yang lalu. Hasil pemeriksaan tanda vital menunjukkan TD: 125/75
mmHg, N: 106x/menit dan S: 36,2oC.
Hasil pengkajian lebih lanjut pada Tuan B menunjukkan bahwa:
1. Pekerjaan Tuan B adalah sebagai kuli bangunan
2. Tuan B mengalami penurunan berat badan sebanyak 6 kg dalam satu bulan terakhir
3. Tiga tahun yang lalu Tuan B pernah mengonsumsi obat selama 6 bulan, tapi tidak tahu
jenis dan karera penyakit apa beliau harus mengonsumsi obat tersebut. Yang dia ingat bahwa
dokter yang memeriksanya telah menyatakan bahwa dia tidak perlu melanjutkan kembali
mengonsumsi obat tersebut
4. Saat ini Tuan B tidak merasa demam dan tidak batuk serta tidak ada secret
5. Sebelum sesak, Tuan B tidak ada melakukan kegiatan yang berat
6. Sesak nafasnya saat ini terjadi tanpa diketahui penyebabnya.
B. Etiologi Penyakit
Penyakit yang diderita: Emfisema
Emfisema merupakan suatu kelainan anatomi paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara
distal dari bronkiolus terminal berupa;
Pelebaran alveoli
Pelebaran ductus bronkiolus
Kerusakan/destruksi dinding alveoli
Terjadinya obstruksi pada emfisema adalah obstruksi relatif karena terjadinya pelebaran dari
distal bronkus terminal sehingga akan terjadi turbulensi.
Penyebab
Emfisema disebabkan karena hilangnya elastisitas alveolus. Alveolus sendiri adalah
gelembung-gelembung yang terdapat dalam paru-paru. Pada penderita emfisema, volume
paru-paru lebih besar dibandingkan dengan orang yang sehat karena karbondioksida yang
seharusnya dikeluarkan dari paru-paru terperangkap didalamnya. Asap rokok dan kekurangan
enzim alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala

penyakit

emfisema.html)

Emfisema

(akper-askep.blogspot.com/2010/01/asuhan-keperawatan-

Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa
digunakan penderita sesak napas. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun
juga biasa dialami penderita emfisema.
Pencegahan dan Solusi
Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah penyakit ini. Berhenti
merokok juga sangat penting.
Terdapat tiga tipe dari emfisema
a. Emfisema Centriolobular
Merupakan tipe yang sering muncul, menghasilkan kerusakan bronchiolus, biasanya pada
region paru atas. Inflamasi berkembang pada bronchiolus tetapi biasanya kantung alveolar
tetap bersisa.
b. Emfisema Panlobular (Panacinar)
Merusak ruang udara pada seluruh asinus dan biasanya termasuk pada paru bagian bawah.
Bentuk ini bersama disebut centriacinar emfisema, timbul sangat sering pada seorang
perokok.
c.

Emfisema Paraseptal

Merusak alveoli pada lobus bagian bawah yang mengakibatkan isolasi dari blebs sepanjang
perifer paru. Paraseptal emfisema dipercaya sebagai sebab dari pneumothorax spontan.
Panacinar timbul pada orang tua dan klien dengan defisiensi enzim alpha-antitripsin.
Manifestasi Klinik
1) Penampilan Umum
Kurus, warna kulit pucat, flattened hemidiafragma
Tidak ada tanda CHF kanan dengan edema dependen pada stadium akhir.
2) Usia 65 75 tahun.
3) Pengkajian fisik:
Nafas pendek persisten dengan peningkatan dyspnea
Infeksi sistem respirasi
Pada auskultasi terdapat penurunan suara nafas meskipun dengan nafas dalam.
Wheezing ekspirasi tidak ditemukan dengan jelas.
Produksi sputum dan batuk jarang.
4) Pemeriksaan jantung
Tidak terjadi pembesaran jantung. Cor Pulmonal timbul pada stadium akhir.
Hematokrit < 60%
5) Riwayat merokok

Biasanya didapatkan, tapi tidak selalu ada riwayat merokok.


C. Asuhan Keperawatan
Pengkajian 11 Pola fungsional Gordon
1. Pola Persepsi dan Penanganan Kesehatan
Bagaimana pendapat tn.B tentang penyakit yang diderita
3 tahun lalu pernah mengkonsumsi obat selama 6 bulan dan tidak tahu jenis dan karena
penyakit apa beliau mengkonsumsi obat tsb.
2. Pola Nutrisme/Metabolisme
Bagaimana diet yang dilakukan oleh tn. B
Apa saja yang dikonsumsi tn. B setiap harinya

3. Pola Eliminasi
Bagaimana pengeluaran urine dan feses tn. B setiap harinya
4. Pola Aktivitas
Bagaimana tn. B melakukan pekerjaan sebagai kuli bangunan
Sebelum sesak kegiatan apa saja yang dilakukan tn. B setiap harinya

5. Pola Istirahat Tidur


Apakah tidur tn. B setiap harinya cukup
Apakah sesak nafas yang diderita tn B mengganggu pola tidurnya

6. Pola Kognitif-Persepsi
Apakah tn. B mengalami gangguan dengan fungsi indra

7. Pola Peran Hubungan


Bagaimana pola dan peran tn. B dalam keluarga dan masyarakat disekitarnya
Apakah sesak nafas yang dideritanya mengganggu pola dan peran tersebut

8. Pola Seksualitas/Reproduksi
Bagaimana respon seksualitas tn. B

9. Pola Koping Toleransi Stress


Apakah tn. B menkonsumsi obat untuk menghilangkan stres
Bagaimana keadaan emosi tn. B sehari-hari

10. Pola Keyakinan Nilai


Apa dan bagaimana keyakinan tn. B
11. Pola Konsep diri
Bagaimana tn. B menilai dirinya sendiri
NANDA, NIC, NOC
Diagnosa
1. Ketidakefektifan Pola Nafas
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari Kebutuhan tubuh.
3. Kurang pengetahuan

Diagnosa/NANDA 1

Ketidakefektifan Pola Nafas


Defenisi
Inspirasi dan ekspirasi tidak menyediakan cukup ventilasi
Batasan karakteristik
Perubahan kedalaman pernafasan
Takipnea
Penurunan ventilasi per menit
NOC Bab IV
Ketidakefektifan Pola Nafas
Hasil yang diharapkan
Status Pernafasan : Kepatenan pernafasan
Status pernafasan : Ventilasi
Tanda-tanda vital
Hasil tambahan yang berhubungan
Pengontrolan asma
Tingkat kenyamanan
Noc bab III
Status Pernafasan : Kepatenan bernafasan
Domain - Kesehatan psikologik
Kelas - Jantung paru
Skala - tingkat ekstrem yang disetujui ke tidak disetujui
Definisi : luas sisa jalan lintas trakeobronkial terbuka
Status respirasi :
Kepatenan
pernafasan
Tingkat respirasi
Irama pernafasan

Ekstrem
disetujui

Hakekatnya
disetujui

Sedang
disetujui

Sedikit
disetujui

Tidak
disetujui

1
1

2
2

3
3

4
4

5
5

Status respirasi : Ventilasi


Domain- Kesehatan psikologik
Kelas-jantung paru
Skala- ekstrem yang disetujui ke yang tidak disetujui
Definisi : Pergerakan udara masuk dan keluar paru-paru
Status respirasi :
Ekstrem
Hakekatnya
Sedang
ventilasi
disetujui
disetujui
disetujui
Kepatenan
pernafasan
Tingkat respirasi
1
2
3
Irama pernafasan
1
2
3
Kedalaman
1
2
3
inspirasi
Kemudahan
1
2
3
bernafas
Tes fungsi paru1
2
3
paru

Sedikit
disetujui

Tidak
disetujui

4
4
4

5
5
5

Tanda tanda vital


Domain- kesehatan psikologik
Kelas- perrgerakan metabolic
Skala- penyimpangan ekstrem dari cakupan yang diharapakan ke tidak menyimpang dari
cakupan yang diharapkan
Defenisi : suhu, tekanan darah, pernafasan, denyut nadi.
Tanda-tanda
Ekstrem
Hakekatnya
Sedang
Sedikit
Tidak
vital
menyimpang menyimpang menyimpang menyimpang menyimpang
Suhu
1
2
3
4
5
nadi apical
1
2
3
4
5
nadi radial
1
2
3
4
5
Pernafasan
1
2
3
4
5
Sistoli
1
2
3
4
5
Diastolik
1
2
3
4
5

NIC
Memonitor respirasi
-Memonitor tingkat,irama,kedalaman, dan usaha pernafasan
-Memonitor pola nafas seperti takipnea, bradipnea,hyperventilasi.
-Mendengarkan bunyi nafas tidak ada daerah yang absen ventilasi.
Memonitor tanda-tanda vital
-Memonitor tekanan darah, nadi, suhu, status pernafasan yang sesuia normalnya.
-Memonitor tekanan darah saat di terbaring,duduk,dan berdiri sesuai normalnya
-Memonitor tingkat dan irama pernafasan
-Memonitor gejala tidak normal pada pola pernafasan.

Diagnosa/NANDA 2
Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan: efek
samping pengobatan
Data: Penurunan berat badan
NOC/Tujuan
1) Status Nutrisi: Intake cairan dan makanan # dengan skala . (1 5) setelah diberikan
perawatan selama.Hari dengan kriteria :
Asupan makanan skala (1 5) (adekuat)
Intake cairan peroral (1 5) (adekuat)
Intake cairan (1 5) (adekuat)
2) Status Nutrisi : asupan nutrisi # dengan skala . (1 5) setelah diberikan perawatan
selama.Hari dengan kriteria :
Asupan kalori (1 5) (adekuat)
Asupan protein, karbohidrat, dan lemak (1 5) (adekuat)

3) Kontrol Berat Badan gas # dengan skala . (1 5) setelah diberikan perawatan


selama. Hari dengan kriteria :
Mampu memeliharan asupan kalori secara optimal (1 5) (menunjukkan)
Mampu memelihara keseimbangan cairan (1 5)(menunjukkan)
Mampu mengontrol asupan makanan secara adekuat (1 5) (menunjukkan)
NIC/intervensi
a.

Manajemen cairan

b. Monitoring cairan
c.

Status diet

d. Manajemen gangguan makan


e.

Manajemen nutrisi

f.

Terapi nutrisi

g. Konseling nutrisi
h. Kontroling nutrisi
i.

Terapi menelan

j.

Monitoring tanda vital

k. Bantuan untuk peningkatan BB


l.

Manajemen berat badan


Diagnosa/NANDA 3
Defisit pengetahuan tentang prosedur perawatan diri yang akan dilakukan di rumah.
Tujuan
Kepatuhan dengan program terapeutik dan perawatan di rumah.
Intervensi

1) Bantu pasien mengerti tentang tujuan-tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
2) Diskusikan keperluan untuk berhenti merokok.
Rasional
1) Pasien harus mengetahui bahwa ada metoda dan rencana dimana ia memainkan peranan yang
besar.
2) Asap tembakau menyebabkan kerusakan pasti pada paru dan menghilangkan mekanisme
proteksi paru-paru. Aliran udara terhambat dan kapasitas paru menurun.
Evaluasi
Mengerti tentang penyakitnya dan apa yang mempengarukinya.
Berhenti merokok.

Pemeriksaan diagnostik
Rontgen dada. Menunjukkan hiperinflasi, pendataran diafragama, pelebaran margin
intercosta, dan jantung normal.

Spirometri. Pemeriksaan fungsi pulmonary, biasanya menunjukkan peningkatan kapasitas


paru total dan volume residual, penurunan dalam kapsitas vital dan volume ekspirasi
kuat.Pemeriksaan gas-gas darah arteri Dapat menunjukkan hipoksia ringan dengan

hiperkapnia.Hitung darah lengkap (HDL). Penatalaksanaan Medis.


Bronkodilator. Adrenergik dan metilxantin, yang menghasilkan dilatasi bronchial melalui
mekanisme yang berbeda.Untuk mendilatasi jalan nafas. Mencakup agonis.

Terapi Aerosol. Aerosolisasi dari bronkodilator salin dan mukolitik sering kali digunakan

untuk membantu dalam bronkodilatasi.


Aerosol yang dinebuliser menghilangkan brokospasme, menurunkan edema mukosa, dan
mengencerkan sekresi bronchial. Hal ini memudahkan proses pembersihan bronkiolus,

membantu mengendalikan proses inflamasi, dan memperbaiki fungsi ventilasi.


Pengobatan Infeksi. Pasien dengan emfisema rentan terjadap infeksi paru dan harus diobati
pada saat awal timbulnya tanda-tanda infeksi. Terapi antimikroba dengan tetrasiklin,

ampisilin, amoksisilin, atau trimetroprim-sulfametoxazol biasanya diresepkan.


Kortikosteroid. Digunakan setelah tindakan lain untuk melebarkan bronkiolus dan

membuang sekresi. Prednison biasanya diresepkan.


Oksigenasi
Terapi oksigen dapat meningkatkan kelangsungan hidup pada pasien dengan emfisema berat.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada kasus 1 penderita mengalami penyakit emfisema, merupakan suatu kelainan anatomi
paru yang ditandai oleh pelebaran rongga udara distal dari bronkiolus terminal. Sesak napas
dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan
penderita sesak napas. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa
dialami penderita emfisema.
Berdasarkan kasus satu, dapat kita lihat bahwa dalam melakukan studi kasus kita
membutuhkan lebih dari satu diagnosa untuk satu penyakit. Dalam membuat asuhan
keperawatan kita tidak hanya menggunakan pengkajian pola fungsional Gordon tetapi juga
menggunakan Nanda, NIC, dan NOC. Dengan kombinasi kedua cara pengkajian tersebut,
tindakan yang dilakukan untuk klien akan lebih efektif.
B. Saran

Berdasarkan kasus diatas, maka seorang perawat dianjurkan untuk biasa melakukan
pengkajian berdasarkan pola fungsional Gordon beserta pengkajian berdasarkan Nanda, NIC,
NOC. Agar tindakan yang dilakukan terhadap klien lebih efektif.

DAFTAR PUSTAKA
Allen, carol vestas. 1994. Memahami proses keperawatan dengan pendekatan
latihan. EGC:Jakarta.
Askep-askeb.cz.cc/2010/08/diagnosa-keperawatan.html
F:\WELCOME TO NURSING STUDENTS BLOG.htm
http://dalharaljafar.blogspot.com/2008/09/proses-keperawatan.html
http://yenibeth.wordpress.com/2008/06/01/diagnosis-keperawatan-4/
http://nursinginformatic.wordpress.com/noc/
http://winugroho-emt-n.blogspot.com/2008/08/model-konsep-tipologi-pola-kesehatan.html
Lim Awim, Rabu, 17 Oktober 2007. Teori dan Model Konseptual dalam Keperawatan,
Johnson, Marion, dkk. 2000. Nursing Outcome Classification. Amerika: Mosby
McCloskey,Joanne dan Gloria M. Bulecheck. 1996. Nursing Intervention Classification. Amerika:
Mosby
NANDA International.(2005). Nursing Diagnoses: Definitions and Classification 2005 2006.
Philadelphia: NANDA International.
Potter. PA; Perry,A.G. (1993). Fundamental of Nursing : Concepts, Process and Practical. 3 rded. St.
Louis: Mosby Year Book
www.rajawana .com/artikel/kesehatan/264-tubercolosis-paru-tb-paru.htm

Anda mungkin juga menyukai