Mata Kuliah
Bobot SKS
Kode Mata Kuliah
Fakultas
Jurusan
: Matematika Dasar I
: 3 SKS
:
: FT-UMSB
: Sipil/Mesin/Elektro
MATERI / SILABUS
I.
I.1..
I.2..
I.3.
I.4.
I.5.
I.6.
I.7.
II.
II.1.
II.2.
II.3.
II.4.
II.5.
II.6.
II.7.
II.8.
II.9.
Fungsi.
Relasi dan Fungsi
Klarifikasi Fungsi
Fungsi-fungsi Khusus.
Fungsi Trigonometri
Operasi Aljabar Fungsi
Fungsi Komposisi ( Fungsi Komposisi )
Pergeseran ( Translasi ) Grafik Fungsi
Fungsi dan Bentuk Implisit
Fungsi Dengan Parameter.
III.
III.1.
III.2.
III.3.
III.4.
III.5.
III.6.
III.7.
IV.
IV.1.
IV.2
IV.3.
IV.4.
IV.5
IV.6.
Turunan
Defenisi Turunan Fungsi pada Satu Titik.
Notasi Libniz Untuk Turunan.
Keterdiferensialan dan kekontinuan.
Aturan Mencari Turunan Fungsi
Turunan Fungsi Implisit.
Turunan Tingkat Tinggi.
V.
V.1.
V.2.
V.3.
V.4.
V.5.
V.6.
Penggunaan Turunan
Nilai Ekstrim Fungsi
Kemonotonan Fungsi
Kecekungan Fungsi dan Titik Balik
Nilai Ekstrim Lokal
Masalah Laju dan Perubahan yang berkaitan
Polinom Taylaor
Refrensi:
1. Purcell, k, J and Dale varberg ( 1996), Kalkulus dan Geometri Analitis Jilid
I, Edisi 5, Terjemahan Drs. I.Nyoman Susila, MSc dan Bana Karta Sasmita,
PhD, Erlangga, Jakarta.
2. Martono, K, Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik , Jilid 1,2,3, Angkasa,
Bandung.
3. Martono, K (1992), Teori, Soal Jawab dan Pembahasan Kalkulus jilid
1,2,3,4, Edisi Ketiga, Institut Teknologi Bandung.
4. Leithold,L. (1996), Kalkulus dan Ilmu Ukur Analitik , jilid 1,2, Edisi 5,
Terjemahan Pantur silaban, Erlangga,Jarkata.
I.
2.
3.
4.
5.
b 0 a,b B
6.
-1
= 1 maka a
-1
Defenisi 1.
1. Jika a,b operasi pengurangan dari a dan b adalah
bilangan real yang dinyatakan oleh a b dibaca a kurang
b dimana
a b = a + (-b).
2. Jika a,b dan b 0 , operasi pembagian a dan b adalah
bilangan real yang dinyatakan oleh a/b atau a : b, dibaca
a bagi b atau
a per b dimana a : b = a.b-1.
Defenisi 2.
1. a lebih kecil b, ditulis a < b
2
b a bilangan positif
a<b a+c<b+c
bilangan positif
Titik titik sepanjang suatu garis datar dari ujung yang satu ke ujung
yang lainnya dapat dipandang sebagai titik-titik yang mewakili bilangbilangan real.
Pandang suatu garis datar sebagai berikut:
O
Setiap titik pada garis datar adalah mewakili dari bilangan real.
Sehingga tidak ada titik pada garis datar tersebut tidak dimuati atau
diwakili oleh bilangan real. Sehingga garis datar disebut garis real.
untuk menyatakan sekelompok bilangan real pada sutu garis real
digunakan notasi interval atau selang yang dapat dikelompok sbb:
No Penulisan Himpunan
x | a x b
01
x | a x b
02
x | a x b
03
x | a x b
04
x | x a
05
x | x a
06
x | x b
07
Penulisan Selang
( a,b )
[ a, b ]
[ a, b )
( a, b ]
( -, a ]
(- , a )
[ b, + )
Grafik
x | x b
x | x
08
09
( b, + )
(- , )
Pertemuan ke II
I.4. Ketidaksamaan.
Pada pembahasan sifat urutan kita sudah diperkenalkan dengan
notasi <, >,
, dan dimana ini merupakan yang melatar belakangi dari ketidak
samaan. Didalam menyelesaikan ketidaksamaan kita menentukan nilainilai x sehingga nilai x tersebut dapat memenuhi ketidak samaan tersebut:
Kumpulan dari titik penyelesaian disebut Himpunan Penyelesaian ( HP ).
Untuk itu dapat diperhatikan sbb:
1. Kita dapat sama-sama menjumlahkan bilangan yang sama pada
kedua pihak dari ketidak samaan.
2. Kita dapat sama-sama mengalikan dengan bilangan yang sama
pada kedua pihak dari ketidak saman ( bilangan positif )
3. Kita dapat sama-sama mengalikan dengan bilangan yang sama
(negatif) akan tetapi tanda ketidaksamaan berobah menjadi
berlawanan.
Contoh 1.
Selesaikan ketidaksamaan berikut:
3x + 5 < 5x 9
Jawab:
3x + 5 5 < 5x 9 5
( sama-sama dikurang 5 )
3x < 5x -14
3x 5x < 5x 5x 14
( sama-sama dikurang 5x )
-2x < - 14
1
1
-2x ( - 2 ) < - 14 (- 2 )
1
( sama-sama akan dikali - 2 )
x>7
Jadi HP: x | x 7 = ( 7, + )
Contoh 2.
Selesaikan ketidaksamaan berikut:
-5 3x 2 4
Jawab:
-5 2 3x 2 2 4 2
( sama-sama dikurang 2 )
-7 3x 2
1
1
1
3 x ( ) 2( )
3
3
-7 ( 3 )
1
( sama-sama dikali 3 )
7
2
x
3
- 3
7
2
7 2
x
,
3
3 }= [ 3 3 ]
Contoh 3.
Tentukan HP dari ketidaksamaan berikut:
2 + 3x 5 x 1 16 7 x
Jawab:
Dari
Maka
5x +1-1 2-1 + 3x
dan 5x +1-1 16 1 7x
5x 1 + 3x
5x 15 7x
dan
5x 3x 1 + 3x 3x dan 5x + 7x 15 -7x + 7x
2x 1
12x 15
dan
1
1
2x ( 2 ) 1 ( 2 )
1
x 2
dan
dan
1
1
12x ( 12 ) 15 ( 12 )
15
x 12
1
15
2 ] [ 12 , + ) = }
Contoh 4.
Tentukan Hp dari ketidaksamaan berikut:
2x 5
1
x2
Jawab:
Cara 1. Sistem uji
2x 5
1
x2
2x 5
1 11
= x2
2x 5
1 0
x2
( 2 x 5)1 1( x 2)
0
(
x
2
)
1
=
2x 5 x 2
0
x2
=
x 3
0
= x2
x3
0
Andaikan x-3 = 0 pada x = 3 x 2
Andaikan x 2 = 0 pada x = 2
x3
u
x2
++++++++++++++++++
0
Jika x = 4
dan
x=1
(u,) - - - - - (0) + +
2
x3 43 1
()
x2 42 2
x 3 2,5 3 0,5
( )
x 2 2,5 2
0,5
Jika x = 2,5
Jika x = 1
u = tidak terdefinisi
x 3 1 3 2
()
x 2 1 2 1
x3
0
Jadi karena x 2
bernilai negatif dan nol maka Hpnya juga
2x 5 x 2
2x x -2 + 5
x3
jadi HP: {x | x 3 } = (2, 3 ]
dan bila
ii. Jika x 2 < 0 ( bernilai negatif dan nol ) maka untuk x < 2
2x 5
.( x 2) 1( x 2)
x2
2x 5 x 2
2x x -2 + 5
x3
jadi HP: {x | x 2 dan x 3 = }= (- ,2] [3, )=
Contoh 5.
Tentukan HP dari ketidaksamaan berikut:
x 2 + 3x 18 0
jawab:
x 2 + 3x 18 0
(x+6)(x3)0
i. ( x + 6 ) 0 dan ( x -3 ) 0
ii.
( x + 6 ) 0 dan ( x 3 ) 0
ad.i. ( x + 6 ) 0 dan ( x -3 ) 0
x -6 dan x 3
HP; { x | x -6 dan x 3 }= ( ,6] [3,)
iii.
Ad.ii ( x + 6 ) 0 dan ( x 3 ) 0
x -6 dan x 3
HP: { x | x -6 dan x 3 } = [ -6, 3 ]
3
2
x5
7.
1
5
x
3. -6 < 2x + 3 < -1
8.
x5
0
2x 1
4. -2 1 5x 3
9.
1. 2x + 16 < x + 25
2. 10 x + 1 > 8 x + 5
5. 2 + 3x < 5x + 1 < 16
10 .
x 2 + x 12 < 0
4x 2 5x 6 < 0
x.........untuk..x 0
|x|=
Ilustrasi contoh
| 2,3 | = 2,3 ; | -3 | = 3
; | -1,2 | = 1,2
; | 5,4 | = 5,4
|x|0
ii. | x . y | = | x | . | y |
x
| x|
iii. | y | = | y |
iv. | x | 2 = x 2
v. | x | < | y | | x | 2 < | y | 2
vi. | x + y | | x | + | y |
vii. | x y | | x | - | y |
2
viii. | x | = x
2. | x | > a
-a < x < a
Bukti :
1.
|x|<a
-a < x < a
|x1|<4
-4 < x 1 < 4
-4 + 1 < x 1 + 1 < 4 + 1
-3 <x<5
1
1
-2x ( - 2 ) > -1 (- 2 )
1
x< 2
1
1
jadi Hp: { x | x < 2 } = ( - , 2 )
5.
| 2x 7 | > 3
2. | 2x + 3 | > | 4x 5 |
6.
| 8 3x | | 2x |
5
3. | 2 + x | < 1
7. | x 2 | < 3 | x + 7 |
4. | 3x + 6 | > 5 4x
5
x 1
8. | 2 x 1 | | x 2 |
Pertemuan ke III
I.6. Sistem Koordinat Dan Persamaan Garis Lurus.
Sistem koordinat Cartesius dibangun oleh dua buah garis real yang
saling tegak lurus dimana berpotongan pada titik ( 0,0 ) sbb:
Sb.Y
Kuadran II
(-X,0,Y)
Kuadran I
( X,0,Y)
Sb.X
Kuadran III
(-X,0,-Y)
Kuadran IV
(X,0,-Y)
Q (x2 , y2 )
P (x1,y1)
R(x2,y1)
2
2
= (3 2) (4 1)
2
2
= 1 3
= 10
b.
R ( x2,y1)
Sb.X
y 2 y1
= x 2 x1
.
M PQ
dan m grs
titik sembarang pada g sehingga
y y1
y y1
. 2
x x1 = x 2 x1
y y1
= x x1
...................................................................( 1 )
y y1
x x1
.
y 2 y1 = x 2 x1 =
y 1 x (1)
3 1 2 (1)
y 1 x 1
2
3
y 1
2
( x 1)
3
3y 3 = 2x + 2
2x 3y + 5 = 0
y 2 y1
Jika m = x 2 x1
y y1 = m ( x x1 )..................................................................( 2 )
dan jika garis memotong Sb Y dititik (0,b) dengan kemiringan m
maka persamaan (2) menjadi
y = mx + b .............................................................................. ( 3 )
Dalam bentuk umum persamaan garis lurus sering ditulis dalam
bentuk implisit yaitu:
A
B
Ax + By + C = 0
C.
dengan kemiringan m =
A1
m1= B1
L2 : A2x + B2y + C2 = 0
A2
m1= B 2
Garis L1 = L2
jhj
m1 = m2
A1
m1= B1
A2
L2 : A2x + B2y + C2 = 0
m1= B 2
1
Garis L1 L2
jhj m1 . m2 = -1 atau m1 = m2
a.
y = 2x + 5
b.
c.
d.
Irisan Kerucut.
Jika suatu kerucut digandakan lalu dipotong dengan berbagai cara
maka akan menghasilkan permukaan irisan berbentuk : lingkaran;
parabola; eliip dan hyperbola. Berikut ini akan di bahas
a. Lingkaran
Lingkaran yaitu: Kumpulan titik-titik yang jaraknya ke suatu
titik tertentu ( titik pusat ) adalah sama.
Q(x,y)
2
2
R = x y atau
dan
melalui
titik
X2 + y2 = r2 ................................................................. ( 1 )
Persamaan (1) disebut persamaan lingkaran dengan pusat (0,0)
Jika titil pusat digeser sejauh x = a dan y = b maka persamaan
lingkaran dapat ditulis
( x a )2 + ( y b )2 = r2 ................................................ ( 2 )
Persamaan (2) disebut persamaan lingkaran dengan titik pusat
( a,b ) dan jari-jari r.
Bentuk lain penulisan persamaan lingkaran yaitu:
X2 + Y2 + Ax + By + F = 0
........................................... ( 3 )
jari
r=
1 2
(A B2 ) F
4
Dan r =
1
(2) 2 4 2 ) (4)
4
=
54 =
9 =3
Pertemuan ke V
II.
Fungsi
gambar 1
A
Anak
ibu
df
rf
Ganbar 2
ibu
anak
f(x)
df
rf
Contoh.1: Misalkan
F(x) = 3x 5
Jawab:
Agar fungsi f mempunyai nilai yang nyata (real) maka
persamaan dibawah tanda akar harus 0 ( tak negative ).
Jadi
3x 5
3x
3x ( 1/3) 5 ( 1/3)
X 5/3
HP : {x| x 5/3 }
Jadi Df = { x 5/3 } = [ 5/3, + ]
Contoh 2.
Diketahui f(x) = x 22 x 5
Ditanya : Df dan Rf
Jawab : bila f(x) = x 22 x 5
f(x) = x 22 x +16
f(x) = (x-1)(x-1) 6
f(x) = ( x1)26
disini nilai ( x1)2 0 sehingga nilai terendahnya adalah x1=0 pada x = 1
sehingga f(x) = -6 .
jadi Df = [1, +) dan Rf = [0, + )
Fungsi Aljabar.
Fungsi Aljabar dibangun dua fungsi dasar yaitu f(x) = x (disebut
fungsi Identitas) dan f(x) = k dimana k adalah konstanta sembarang.
(disebut fungsi konstan), melalui lima proses aljabar (penjumlahan,
perkalian, pengurangan, pembagian dan penarikan tanda akar).
Fungsi Aljabar memberikan dua jenis fungsi yaitu.
i.
Fungsi Rasional
Fungsi Rasional dapat ditulis dalam bentuk umum yaitu
p( x)
f(x) = q ( x)
dimana p(x) : q(x) adalah berbentuk polinimial (bersuku
banyak) atau
p(x):q(x)= a0 + a1 x +a2 x 2+ a3 x 3 +a 4 x 4+ an x n
ai
ii.
r 2x 2
(ii). f(x) = x
; df [ 0, 9]
B. Fungsi Transendental.
Beberapa diantaranya adalah:
1.
F(x) = Sin x
inversnya
ii.
F(x) = Cos x
,,
f-1(x) = arc.Cosx
iii.
F(x) = tg x
,,
f-1(x) = arc tg x
iv.
F(x) = Ctg x
,,
v.
F(x) = Sec x
,,
vi.
F(x) = Csc x
,,
2.
3.
F(x) = ax ; a>0, a 1
ii.
F(x) = ex ; e = 2,7182..
inversnya
,,
f-1(x) = alog x
f-1(x) = ln x
f(x)=|x|
f(x)=
x3
f(x)=
f(x)= x 2
1
x
f(x)=
Y
F(x) = sinx
3/2
f(x) = Cosx
3/2
f(x)=
x4
y
3
1
-3
-2
-1
o
o
1
o -1
o
-2
-3
Diketahui : f(x) =
Ditanya
x 24 x + 4
: Sket Grafiknya
Jawab:
Untuk mensket grafik fungsi diatas yaitu sama dengan menggeser grafik
fungsi y =
x 24 x +3
Jawab: f(x) =
=
x 4 x + 41
f(x)= (x2)21
Berarti kita menggeser grafik f(x) =
satuan kebawah.
y
f(x)=
0
-1
Pertemuan Ke VII
III
A.
Limit Fungsi.
1. Limit Fungsi Pada Satu Titik.
Pandang suatu ilustarsi berikut:
x2 4
Diketahu suatu fungsi f (x) = x 2 dimana x 2 ( df = 2 )
x
2
1,999
1, 9
1,75
1,50
1,25
1,0
0
-1
-2
.
.
.
x2 4
f(x)= x 2
?
3,999
3,9
3,75
3,50
3,25
3
2
1
0
.
.
.
X
.
.
.
6
5
4
3
2,5
2,1
2,01
2,001
x2 4
f(x)= x 2
.
.
.
8
7
6
5
4,5
4,1
4,01
4,001
x2 4
X menuju 2 ( x < 2 atau x > 2 ) maka f(x) = x 2 dekat ke 4 , dalam
bahasa matematik ditulis dengan notasi:
x2 4
X 2 f ( x) x 2 4 atau lebih umum ditulis dengan
x2 4
Limit ..
4
x2
x2
Limit .. f ( x) l
xc
Untuk mengatakan bahwa
berlaku untuk
setiap x menuju c ( x c ) maka f (x) dekat ke l
Limit ..
x2
Limit ..
x2
x2 4
x2
( x 2)( x 2)
x2
= 2+2
=4
Contoh: 1. Tentukan nilai limit berikut
Limit
sin x
x
x 0
Jawab: lihat tabel berikut:
x
sin x
F(x)= x
-1,0
0,841
-0,1
0,998
-0,01
0,999
0
?
0.01
0,999
0,1
0,998
1,0
0,841
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa: jika x menuju 0 maka nilai f(x) dekat ke 1
Limit
sin x
x
0
Sehingga dikatakan x
=1
Contoh 2. hitung.
x 1
Limit
x 1
x 1
Jawab :
Limit
x 1
x 1
x 1
Limit
( x 1)( x 1)
x 1
= x 1
Limit ( x 1)(1)
= x 1
= 1 1
=2
2. Limit sepihak.
Defenisi 1: [ Limit Kiri ]
Limit . f ( x) L
Untuk mengatakan bahwa x c
jika hanya
Jika berlaku untuk setiap x menuju c dari arah kiri ke
kanan ( x < c ) maka f (x) dekat ke L.
Akibatnya:
Untuk mengatakan bahwa:
Limit . f ( x) L
xc
Contoh :
| x 1|
f ( x ) = x 1 tentukan
Limit . f ( x ) Limit . f ( x) L
xc
xc
Limit . f ( x)
x 1
Limit . f ( x)
dan x 1
x 1........x 1
1
0
1
-1
Sb x
Sb.y
dan bila
Limit . f ( x)
x 1 = 1
2. x c
Limit .Kx Kc
3. x c
Limit .[ f ( x) .g ( x )] Limit .. f ( x) Limit ..g ( x)
xc
xc
4. x c
Limit .[ f ( x) .g ( x)] Limit .. f ( x) Limit ..g ( x)
xc
xc
5. x c
Limit .[ f ( x)..g ( x)] Limit .. f ( x). Limit ..g ( x)
xc
xc
6. x c
Limit ..
7.
f ( x)
g ( x)
xc
Limit .. f ( x)
xc
Limit ..g ( x)
= xc
Limit . f ( x)
Limit
8.
xc
xc
9.
Limit .[ f ( x)] n
Limit . f ( x)
n
xc
= [x c
]
f(x) asal
Limit . f ( x) 0
xc
Limit . f ( x ) f (c)
10. x c
jika f(x) suatu fungsi berbentuk polinom atau fungsi rasional dengan
syarat persamaan penyebutnya tidak nol pada x=c.
( x 1) 2
2
F( x ) = x 1
Dari grafik dapat dilihat bahwa nilai f( x ) dapat dibuat sedekat mungkin ke 1,
asalkan dapat diambil nilai x yang x cukup besar kekanan atau kekiri, untuk
pernyataan ini diperkenalkan suatu + dan - dimana notasi ini bukan menyatakan
suatu bilangan, tetapi adalah menyatakan bahwa x menjadi semakin besar tnpa batas
menuju + dan x menjadi semakin kecil tanpa batas untuk
Jadi : x + maka f ( x ) 1
Dan x - maka f ( x ) 1
Limit .. f ( x) 1
x
dan
Limit .. f ( x) 1
x
Limit .. f ( x) L
x
dan
Limit .. f ( x) L
x
Defenisi :
Misalkan f terdefinisi pada [ a, ) untuk suatu bilangan a dikatakan bahwa
Limit .. f ( x) L
x
x 2 2x 1 1
2
2x 2 1
x
Limit .
Limit .. f ( x)
(i)
xc
(iii)
Limit .. f ( x )
xc
( ii )
dan
Limit .. f ( x )
xc
Limit .. f ( x )
xc