Anda di halaman 1dari 15

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

Umur : 1 tahun 2 bulan

Nama :An S.

ANAMNESIS

NO RM : 00256672

JenisKelamin: Perempuan
NamaLengkap

: An. S

JenisKelamin

: Perempuan

TempatdanTanggalLahir

: Karanganyar, 2/11/2012

Umur

: 1tahun

NamaAyah

: Tn. N Umur : 33 tahun

Pekerjaan Ayah

: buruh Pendidikan Ayah: SD

NamaIbu

: Ny. S

PekerjaanIbu

: buruh PendidikanIbu: SMA

Alamat

: Bangsri, Karangpandan, Karanganyar

TanggalMasuk RS

: 5 Januari 2012 Jam21.47

Ruang : Melati
Kelas : III

Umur: 28 tahun

Dokter yang merawat : dr.Hj. EliefRohana, Sp.A, M.Kes

Diagnosis masuk : Obs. Dyspneu+anemia


KoAsisten :Nurul Amanda fitra S.Ked

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

Tanggal : 7 Januari 2014 (Alloanamnesis) di BangsalMelati


KELUHAN UTAMA

: Sesak napas

KELUHAN TAMBAHAN

: demam, batuk, pilek dan diare

1. Riwayat penyakit sekarang


3 HSMRS : Pasien rewel (+) sejak pagi hari karena demam (+) sumer-sumer dari pagi sampai
sore setelah itu dibawa kebidan dan diberi obat (ibu pasien tidak tau obat yang diberikan apa),
demamnya turun.
Nafsu makan (+) dan minum (+) banyak tidak berkurang, muntah (-). batuk (-), pilek (+),
sesak (-), BAB (+) lancar, BAK (+), Keluhan lain : benjolan di leher (-), mimisan (-) , bintik
merah pada kulit (-).
1HSMRS :Pasien demam (+) sumer-sumer lagi dari pagi sampai malam hari diberikan obat
penurun demam lagi, Rewel (+), pasien mulai batuk (+), pilek (+) , sesak (-), napsu makan
mulai turun (+), minum (+), BAB (+) 4x encer, BAK (+) Keluhan lain : benjolan di leher (-),
mimisan (-) , bintik merah pada kulit (-),
HMRS : Pasien dibawa ke rumah sakit masuk IGD dengan pasien demam (+) sejak kemarin
tidak turun dengan rewel (+) sepanjang hari, sesak (+), kulit pasien membiru, Pasien sulit tidur
(+),nafsu makan berkurang (+), muntah (-), minum (+). BAB (+) 5x encer tapi keluar sedikitsedikit, BAK (+), batuk (+) nggrok-nggrok sering dan keras, pilek (+) lebih banyak ingus
keluar dari kemarin, Keluhan lain : benjolan di leher (-), mimisan (-) , bintik merah pada kulit
(-).
2. Riwayatpenyakitdahulu

Riwayat sakit serupa

Riwayat batuk pilek sebelumnya

: disangkal

Riwayat asma

: dsangkal

Riwayat Epilepsi

Riwayat alergi

: disangkal

: diakui dan menjalani pengobatan rutin.


: disangkal

3. Riwayat penyakit pada keluarga

Riwayat sakit serupa


Riwayat batuk pilek

: disangkal
: disangkal

Riwayat asma

: dsangkal

Riwayat alergi

: disangkal

4. Riwayat penyakit pada lingkungan


2

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

Riwayat sakit serupa: disangkal

Riwayat batuk pilek : disangkal

Riwayat perokok

Riwayat kontak dengan penderita dengan gejala yang sama : disangkal

: diakui, bapak seorang perokok aktif

Kesan : riwayat dahulu tidak ada, riwayat keluarga diakui pada bapak ibu yangsakit
batuk pilek, riwayat lingkungan diakui bapak seorang perokok.
5. Pohonkeluarga

(meninggal)
Laki-laki

Kesan : Tidakadariwayatpenyakit yang samapadakeluarga


RIWAYAT PRIBADI
1. Riwayatkehamilandanpersalinan
a. Riwayat kehamilan ibu pasien
Ibu G3P1A1 Hamil saat usia 24 tahun. Ibu memeriksakan kehamilannya tidak ada riwayat
trauma maupun infeksi saat hamil, sesak saat hamil (-), merokok saat hamil (-), kejang saat
hamil (-). Ibu hanya minum obat penambah darah dan vitamin. Tekanan darah ibu
dinyatakan normal. Berat badan ibu dinyatakan normal.
b. Riwayat persalinan ibu pasien
Ibu melahirkan pasien dibantu dengan SC, umur kehamilan 38 minggu, persalinan normal,
3

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

presentasi kepala, bayi langsung menangis dengan berat lahir 2800 gr, 3 hari kemudian
pasien mengalami ikterus neonatorum. Kemudian dilakukan foto terapi.
c. Riwayat paska lahir pasien
Bayi perempuan BB 2800 gr, setelah lahir langsung menangis, gerakaktif, warna kulit
kemerahan, tidak ada demam atau kejang. ASI tidakkeluar, bayi langsung diberikan susu
formula
Kesan :

Riwayat ANC baik, riwayat persalinan baik, riwayat PNC kurang baik

karena bayi diberikan susu formula


d. Riwayat makanan
0-6 bulan: Susu Formula
6-12 bulan : Susu formula, bubursusu, diselingi nasi tim Kesan :Pasien tidak mendapat
ASI eksklusif, kualitas makanan kurang,
Kesan : Pasien tidak mendapat ASI eksklusif, kualitas makanan kurang, kuantitas
makan kurang.
e. Riwayat perkembangan dan kepandaian
Motorik Kasar

Motorik Halus

Duduk sendiri
(9 bulan)

Memegang
benda (4 bulan)

Bahasa
Menoleh ke

Personal Sosial

sumber suara
(5 bulan)

Tersenyum
(2 bulan)

Belajar berjalan
Bermain sendiri
(12 bulan)
(9 bulan)
Kesan : Motorik kasar, motorik halus, bahasa, personal sosial sesuai usia.
Kepandaiandalam rata-rata.
f. RiwayatVaksinasi
Vaksin
I
Hepatitis B
0hari
BCG
1 bulan
DPT + hepatitis
2 bulan
(combo )
Polio
1 bulan
Campak

II
2bulan
-

III
IV
4bulan 6 bulan
-

V
-

VI
-

4 bulan

6 bulan

2 bulan

4bulan
-

6bulan
-

g. Sosial, ekonomi, dan lingkungan


Ayah (33 tahun, buruh) dan ibu (28 tahun, ibu rumah tangga) penghasilan keluarga
Rp.1.000.000,00/bulan (keluarga merasa kurang untuk memenuhi kebutuhan seharihari).Pasien tinggal bersama ayah, ibu,kakek dan nenek. Rumah terdiri dari ruang tamu,
dapur, 2 kamar tidur, dan 1 kamar mandi. WC menyatu dengan kamar mandi. Sumur ada
dibelakang rumah berjarak 10 meter dari septic tank. Sumber air berasal dari air sumur.
4

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

Air minum menggunakan air sumur yang direbus. Atap terbuat dari genteng, dinding dari
semen, lantai rumah dari semen. Ventilasi udara dan penerangan cukup. Sampah dibakar
langsung tiap 2 hari. Tidak terdapat pabrik disekitar rumah.
Kesan : keadaan sosial ekonomi kurang & kondisi lingkungan rumah cukup.
h. Anamnesis sistem
Cerebrospinal

: kejang (-), delirium (-)

Kardiovaskuler

: sianosis (-), keringatdingin (-)

Respiratori

: batuk (+), pilek (+),nyeri tenggorokan (-), sesak nafas(+)

Gastrointestinal

: mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), BAB cair (+)

Urogenital

: BAK lancar(+), nyeri berkemih (-)

Muskuloskeletal:deformitas (-),nyerisendi (-), nyeriotot (-), bengkak (-)


Integumentum
Otonomik

:bintikmerah (-), ikterik (-)


: demam (+)

Kesan : Terdapat masalah pada sistem respiratori, gastro-intestinal dan otonomik

PEMERIKSAAN

Nama :An S.

JASMANI

JenisKelamin: Perempuan

Umur : 1 tahun 2 bulan


Ruang : Melati

Kelas : III
PEMERIKSAAN OLEH Nurul Amanda fitra S.Ked Tanggal 7 Januari 2014
Jam 06.00
PEMERIKSAAN FISIK
KeadaanUmum:compos mentis, tampak sesak
Vital Sign
Nadi : 130/menit
RR:58/menit
Suhu: 37,6C
Status Gizi
BB/TB: 6kg/66 cm
5

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

BMI :13.77
Z scores
BMI//U

: gizi kurang

Kesimpulan :(menurut WHO)


PEMERIKSAAN KHUSUS
Kulit: petechie (-)
Kepala
: ukuran normocephal, rambut warna hitam, kriting
Mata: matacowong (-), ca (-/-), si (-/-), reflek cahaya (+/+), pupil isokor
Hidung: sekret (+/+), epistaksis (-/-), nafas cuping hidung (+/+)
Mulut: mukosa bibir kering (-), sianosis (-), lidah tifoid (-)
Leher: pembesaran limfonodi leher (-), massa (-) kaku kuduk (-)
Kesan

: kulit, kepala, mata mulut dan leher dalam batas normal, tapi pada hidung

terdapat secret pada hidung (+/+), dan terdapat nafas cuping hidung (+/+)

Thorax : simetris,retraksi(-),ketinggalan gerak(-), respirasi memanjang.

Paru
Pemeriksaan

Kanan

Kiri

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

Inspeksi

Simetris

Simetris

Ketinggalangerak (-)

Ketinggalangerak (-)

Palpasi

Retraksi dinding dada (-)


Fremitus (n) massa (-)

Retraksi dinding dada (-)


Fremitus (n) massa (-)

Perkusi

Sonor (+)

Sonor (+)

SDV (+), Rh (+), Wh (+/+)

SDV (+), Rh (+), Wh (+/+)

Inspeksi

Simetris

Simetris

Palpasi

Ketinggalan gerak (-)


Fremitus (n)

Ketinggalan gerak (-)


Fremitus (dan)

Perkusi

massa (-)
Sonor (+)

massa (-)
Sonor (+)

SDV (+), Rh (+), Wh (+/+)

SDV (+), Rh (+), Wh (+/+)

Depan

Auskultasi

Belakang

NO RM : 00256672

Auskultasi

Abdomen
Inspeksi

: distended (-), sikatrik (-), purpura (-)

Auskultasi

: peristaltik dbn

Perkusi

: timpani (+)

Palpasi

: turgor kulit baik, nyeri tekan kuadran kanan atas(-)

Hepar

: tidak teraba membesar

Lien

: tidak teraba membesar

Anogenital

: tidak ada kelainan

Kesan : Cor dalam batas normal, Di lapang paru terdengar suara tambahan yaitu ronki (+/
+), dan wheezing (+/+), Abdomen dalam batas normal
Ekstremitas

: akral hangat (+), deformitas (-), kaku sendi (-),sianosis (-), edema (-)

Gerakan

Tungkai

Lengan

Kanan Kiri

Kanan

: bebas

bebas

Kiri
bebas

bebas

Tonus

:normal

normal

normal

normal

Trofi

:entrofi

eutrofi

eutrofi

eutrofi

(-)

(-)

Klonus Tungkai : (-)

(-)

Reflek fisiologis : biceps (+) normal, triceps (+) normal,reflekbrachioradialis (+) normal,
reflek patella (+) normal, reflekachiles (+)normal
Refleks patologis: babinski (-), chaddock (-), oppenheim (-), gordon (-), rosolimo (-)
Meningeal Sign: kaku kuduk (-), brudzinski I (-), brudzinski II (-), brudzinski III (-)
brudzinski IV (-)
7

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Sensibilitas

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

: dalam batas normal

Kesan:extremitas superior et inferior dalambatas normal

PEMERIKSAAN LABORATORIUM DARAH RUTIN


(5 Januari 2014)
No
1.

Parameter
Leukosit

Jumlah

Satuan
uL

Nilai Rujukan
5000-10000 /uL

uL

4,0-5,5 / uL

gr/dl

11,5-13,5 g/dl

40-48%

femtoliter

82-92 fl

Pikograms

27-31 pg

g/dl

32-36 g/dl

uL

150.000-400.000/uL

20-40%

2-8%

9600
2.

Eritrosit
2.070.00
0

3.

Hemoglobin

4.

Hematokrit

5.

MCV

6.

MCH

7,03
23.2
85.9
27
7.

MCHC
31.5

8.

Trombosit
210.000

9.

Limfosit
20.7

10.

Monosit
5.5

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

DAFTAR MASALAH AKTIF / INAKTIF


AKTIF
Sesak napas
Batuk dan pilek
Suara tambahan Rhonki (+/+)
Suara tambahan wheezing (+/+)
Diare
Tidak mendapat Asi ekslusif

INAKTIF
Keadaan sosial ekonomi kurang

DIAGNOSA KERJA

Bronkiolitis
Diare
Diagnosis banding
Bronkopneumonia
RENCANA PENGELOLAAN
RencanaTindakan
Obsevasi keadaan umum dan vital sign
Pemeliharaan hidrasi dan nutrisi
Bed rest
RencanaTerapi
O2

: 4 liter/menit (headbox)

Infus KN 3A mikro

: 24 tpm

Nebulizer/6jam

: 0.4mg ventolin : 0.4 Flixotid + 1cc NaCl

Inj. Cefotaxim

: 125mg/12jam

Injeksi dexametason 1ampul : 2 mg/12 jam


Mucos drop

: 3x 0.3 cc

L-bio

: 2x 1/2

Puyer 3 x 1
CTM

1/5 tab
9

NO RM : 00256672

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

Dexametason

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

1/5 tab

Vitamin C

10 mg

Salbutamol

0,2 mg

RencanaEdukasi
Informasi mengenai penyakit yang berkaitan dengan penyakit yang diderita
Segera memanggil bantuan atau membawa pasien kerumahsakit kembali jika didapatkan
sesak napas lagi.
Cara pencegahan penyakit dan penyebarannya dengan menghindari anak dari paparan asap
rokok ataupun zat yang mengiritasi lainnya, melakukan cuci tangan
PROGNOSIS
Quo ad vitam

: ad bonam

Quo ad fungsionam : ad bonam


Quo ad sanam

: dubia ad bonam

10

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

DISKUSI
Diagnosis pada pasien ini yaitu bronkiolitis
Definisi dari bronkiolitis adalah adalah infeksi saluran pernafasan bawah akut dengan gejala utama
akibat peradangan bronkioli yang terutama disebabkan oleh virus. Bronkiolitis merupakan infeksi
tersering yang pada bayi, paling sering terjadi pada usia 2 24 bulan, puncaknya pada usia 2 8
bulan. Faktor risiko meliputi :
1.
2.
3.
4.
5.

Bayi yang tidak mendapatkan ASI


Hidup di lingkungan padat atau pada tempat penitipan anak
Jenis kelamin laki-laki lebih sering terkena
Bayi tersebut seorang perokok pasif
Rendahnya antibodi maternal terhadap virus

Patofisiologi
Virus yang menyerang penderita bronkiolitis kebanyakan golongan respiratory syncitial virus
(RSV), yang termasuk paramyxovirus. bagian penting dari RSV untuk menginfeksi sel, yaitu protein
G (attachment protein )yang mengikat sel dan protein F (fusion protein) yang menghubungkan
partikel virus dengan sel target dan sel tetangganya. Kedua protein ini merangsang antibodi
neutralisasi protektif pada host. Terdapat dua macam strain antigen RSV yaitu A dan B. RSV strain A
menyebabkan gejala yang pernapasan yang lebih berat dan menimbulkan sekuele.
Masa inkubasi RSV 2 - 5 hari. Virus bereplikasi di dalam nasofaring kemudian menyebar dari
saluran nafas atas ke saluran nafas bawah melalui penyebaran langsung pada epitel saluran nafas dan
melalui aspirasi sekresi nasofaring. RSV mempengaruhi sistem saluran napas melalui kolonisasi dan
replikasi virus pada mukosa bronkus dan bronkiolus yang memberi gambaran patologi awal berupa
nekrosis sel epitel silia. Nekrosis sel epitel saluran napas menyebabkan terjadi edema submukosa dan
pelepasan debris dan fibrin kedalam lumen bronkiolus.
Infeksi virus pada epitel bersilia bronkus menyebabkan respon inflamasi akut, ditandai dengan
obstruksi bronkiolus akibat edema, sekresi mucus, timbunan debris selular/sel-sel mati yang
terkelupas, kemudian diikuti dengan infiltrasi limfosit peribronkial dan edema submukosa.

11

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

Proses patologis ini akan mengganggu pertukaran gas normal di paru. Penurunan kerja
ventilasi paru akan menyebaban ketidakseimbangan ventilasi perfusi, yang berikutnya akan
menyebabkan hipoksemia dan kemudian terjadi hipoksia jaringan.Semakin tinggi laju pernafasan,
maka semakin rendah tekanan oksigen arteri. Kerja pernafasan akan meningkat selama end
expiratory lung volume meningkat dan compliance paru menurun. Hiperkapnea biasanya baru
terjadi bila respirasi mencapai 60x/menit.
Penyembuhan bronkiolitis akut diawali dengan regenerasi epitel bronkus dalam 3-4 hari,
sedangkan regenerasi dari silia berlangsung lebih lama dapat sampai 15 hari. Respon antibodi
sistemik terjadi bersamaan dengan respon imun lokal. Bayi usia muda mempunyai respon imun yang
lebih buruk.
Manifestasi Klinis

Bronkiolitis
Ringan
Sedang
Kemampuan untuk makan Gangguan

normal
Sedikit atau tidak ada
gangguan pernafasan
Tidak kebutuhan akan
oksigen
tambahan

Berat
pernafasan Tidak dapat untuk makan
pernafasan
sedang dengan beberapa Gangguan
berat,
dengan
retraksi
kontraksi dinding dada dan
nafas cuping hidung
Hipoksemia ringan
dapat

dikoreksi
12

dinding dada yang jelas,


dan

dengan

nafas cuping hidung dan


dengkuran.

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

(saturasi O2 > 95 %

ILMU
KESEHATAN
ANAK

oksigen
Mungkin

menampakkan

NO RM : 00256672

yang

tidak

terkoreksi dengan oksigen

pernafasan yang pendek

Hipoksemia

ketika makan

Mungkin memiliki episode


apnoe yang singkat

tambahan
Mungkin

peningkatan frekuensi atau


episode

terdapat
apnoe

panjang.
Mungkin

yang

menampakkan

peningkatan kelelahan.

Penatalaksanaan
Infeksi

virus

RSV

biasanyasembuhsendiri

sehinggasebagianbesartatalaksanabronkiolitispadabayibersifatsuportif,

(self

limited)

yaitupemberianoksigen,

minimal handling padabayi, cairanintravenadankecukupancairan, penyesuaiansuhulingkungan agar


konsumsioksigen minimal, tunjanganrespirasibilaperlu, dannutrisi. Setelah itu baru diberikan obatobat medikamentosa seperti :
1. Antivirus
Bronkiolitis paling banyak disebabkan oleh virus sehingga ada pendapat untuk mengurangi
beratnya penyakit dapat diberikan antivirus. Ribavirin adalah obat antivirus yang bersifat
virus statik. Tetapi, penggunaan obat ini masih kontroversial mengenai efektivitas dan
keamanannya.Penggunaan ribavirin biasanya dengan cara nebulizer aerosol 12-18 jam per
hari atau dosis kecil dengan 2 jam 3 x/hari
2. Bronkodilator
3. Kortikosteroid
4. Antibiotik

13

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

Prognosis
Prognosis tergantung berat ringannya penyakit, cepatnya penanganan, dan penyakit latar
belakang. Anak biasanya dapat mengatasi serangan tersebut sesudah 48 72 jam. Mortalitas kurang
dari 1 %. Anak biasanya meninggal karena jatuh ke dalam apneu yang lama, asidosis respiratorik
yang tidak terkoreksi atau karena dehidrasi yang disebabkan oleh takipneu dan kurang makanminum. Tidak dapat dibuktikan secara jelas bahwa bronkiolitis terjadi pada anak dengan
kecendrungan asma, keberhasilan pengobatan dengan kortikosteroid mungkin dapat mengurangi
prevalens asma pada anak dari kelompok pengobatan.

14

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA

ILMU
KESEHATAN
ANAK

NO RM : 00256672

DAFTAR PUSTAKA
Hassan, et all., 2007. IlmuKesehatanAnak. Jakarta :FakultasKedokteranUniversitas Indonesia
Pawitro U.E., Noorvitry M., Darmowandowo W., 2002. IlmuPenyakitAnak :Diagnosa dan
Penatalaksanaa medisi 1. Jakarta :SalembaMedikapp 1-43
Rudolph,A. Hoffman, J.I.E. Rudolph,C. 2006. Buku Ajar Pediatri Edisi 20. Jakarta:EGC
Soedarmo S., Garna H., Hadinegoro S., Satari H., BukuAjar respirologi anak. Jakarta
:BagianIlmuKesehatanAnak FKUI pp 338-346
Wahab, Samik A., 1996. IlmuKesehatanAnak Nelson Volume 2.Jakarta : EGC

15

Anda mungkin juga menyukai