Anda di halaman 1dari 7

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK

Nama

: dr. Melani Nindya Yanti

Kode

: F.3

Kegiatan : Penyuluhan Tanda Bahaya pada Bayi Baru Lahir

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut diciptakanlah Visi
Indonesia Sehat 2010, yang merupakan cerminan masyarakat, bangsa, dan Negara
Indonesia dengan ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku, dan dalam
lingkungan sehat, serta memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia,2005:1).
Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia saat ini masih memprihatinkan, antara
lain ditandai dengan masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka
Kematian Ibu (AKI). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2007, Angka
Kematian Bayi (AKB) di Indonesia menunjukkan angka yang masih tinggi yaitu 34 per
1.000 kelahiran hidup.
Masa neonatal masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah
kelahiran. Bayi adalah anak yang belum lama lahir. Bayi baru lahir adalah bayi yang
lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2.500-4000

11

gram. Bayi adalah individu baru yang lahir di dunia. Dalam keadaannya yang terbatas,
maka individu baru ini sangatlah membutuhkan perawatan dari orang lain.
Masalah pada neonatus biasanya timbul sebagai akibat yang spesifik terjadi pada
masa perinatal. Tidak hanya merupakan penyebab kematian tetapi juga kecacatan.
Masalah ini timbul sebagai akibat buruknya kesehatan ibu, perawatan kehamilan yang
kurang memadai, manajemen persalinan yang tidak tepat dan tidak bersih, kurangnya
perawatan bayi baru lahir. Kalau ibu meninggal pada waktu melahirkan, si bayi akan
mempunyai kesempatan hidup yang kecil.
Setiap tahun diperkirakan 4 juta bayi meninggal di dunia pada bulan pertama
kehidupan dan dua pertiganya meninggal pada minggu pertama. Penyebab utama
kematian pada minggu pertama kehidupan adalah komplikasi kehamilan dan persalinan
seperti asfiksia, sepsis dan komplikasi berat lahir rendah. Kurang lebih 98% kematian
ini terjadi di Negara berkembang dan sebagian besar kematian ini dapat dicegah dengan
pencegahan dini dan pengobatan yang tepat.

1.2 Tujuan dan Target Kegiatan


Tujuan Kegiatan :
Penyuluhan tentang Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir ini bertujuan Meningkatkan
pengetahuan tentang pentingnya tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir, apa saja tanda
bahayanya, dan bagaimana penanganan selanjutnya

Target Kegiatan :
Melalui kegiatan penyuluhan ini, diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat
terutama tanda bahaya bayi baru lahir di Desa Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember.

BAB 2

12

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

2.1 Bentuk Kegiatan


Kegiatan penyuluhan akan ditujukan kepada masyarakat di Gugut Rambipuji Kecamatan
Rambipuji, Jember. Pada penyuluhan ini akan menggunakan metode ceramah sebagai
metode informasi kepada peserta penyuluhan. Akan dijelaskan mengenai berbagai Tanda
Bahaya pada Bayi Baru Lahir. Peserta juga akan diberikan waktu setelah presentasi selesai
untuk memberikan pertanyaan kepada pemapar apabila ada informasi yang belum jelas
tentang informasi yang telah diberikan.
2.4 NaraSumber
Narasumber adalah dr.Melani Nindya Yanti, dokter Internsip Puskesmas Rambipuji,
Jember periode Februari 2016 Juni 2016.

2.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari / Tanggal Selasa, 20 April 2016
Tempat : Rumah kader desa gugut Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember.

2.4 Sasaran Penyuluhan


Sasaran penyuluhan adalah Kader kader di wilayah Puskesmas Rambipuji,
Kecamatan Rambipuji, Jember.

2.5 Metode yang Digunakan

13

Metode yang digunakan penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab.BAB 3

PELAKSANAAN INTERVENSI

Penyuluhan mengenai Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir telah selesai diadakan di
rumah kader Desa Gugut Rambipuji, Kecamatan Rambipuji, Jember. pada tanggal 20 April
2016. Kegiatan tersebut terdiri atas penyuluhan dan sesi tanya jawab.
Metode yang digunakan selama proses penyuluhan berlangsung adalah metode
ceramah yang disampaikan dangan santai tetapi serius dan dapat dipahami peserta. Dan di
dalam proses penyuluhan tersebut ada proses interaksi atau feed back antara penyuluh dan
sasaran yang berguna bagi sasaran dalam memperjelas tujuan program dan isi materi yang
disampaikan.
Proses penyuluhan berjalan cukup lancar. Para peserta penyuluhan juga cukup baik
menyimak penjelasan dan di akhir acara cukup aktif menanyakan berbagai macam
pertanyaan bahaya kehamilan. Penyuluhan ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
pendengarnya mengenai tanda bahaya kehamilan sehingga masyarakat dapat mengetahui
pentingnya mengetahui bahaya kehamilan dan berperan serta aktif dalam mencegah kasuskasus yang berhubungan dengan kehamilan.

14

BAB 1V
DOKUMENTASI

15

DAFTAR PUSTAKA

16

BKKBN., 2005. Kartu Informasi KHIBA (Kelangsungan Hidup Ibu Bayi, dan Anak
Balita).
Idanati, Rukna., 2005. TT Pregnancy. Available at http://adln.lib.unair.ac.id
Saifuddin, Abdul Bari., Andriaansz, Geoege., Wiknjosastro, Gulardi Hanifa., Waspodo,
Djoko., 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. JNPKKR-POGI dan Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.

17

Anda mungkin juga menyukai