Anda di halaman 1dari 2

HASIL

Karakteristik deskriptif
Delapan puluh tiga pasien memenuhi kriteria inklusi, dan 14 pasien dieksklusikan (4
memiliki tanggal memulai antibiotik topikal unspesifik, 8 tidak terfollow-up, dan 2 memiliki
keganasan basis cranii). Data deskriptif untuk pasien tanpa CF (n=58) dan pasien dengan CF
(n=11) terdapat pada Tabel 1 dan menunjukkan karakteristik yang konsisten dengan pasien
dengan CRS yang menantang.
Dari pasien dengan kultur pretreatment didapatkan hasil sebagai berikut, 54% (37/68; non
CF 53% [30/57] dan CF 63% [7/11]) positif terhadap S. aureus dan 38% (26/68; non CF 32%
[18/57] dan CF 73% [8/11]) positif terhadap Pseudomonas aeruginosa. Patogen tambahan yang
teridentifikasi pada kultur adalah spesies Streptococcal (22% [15/68]; non CF 26% [15/57] dan
CF 0% [0/11], spesies gram-positif lain (1% [1/68]; non CF 2% [1/57] dan CF 0% [0/11]), dan
spesies gram-negatif lain (26% [18/68]; non CF 26% [15/57] dan CF 27% [3/11]). Jenis
antibiotik topikal yang diresepkan adalah tobramycin (30% [21/69]; non-CF 28% [16/58] dan CF
45% [5/11]), vancomycin (28% [19/69]; non-CF 28% [16/58] dan CF 27% [3/11]), levofloxacin
(6% [4/69]; non-CF 7% [4/58] dan CF 0% [0/11]), mupirocin (33% [23/69]; non-CF 36%
[21/58] dan CF 18% [2/11]), gentamicin (6% [4/69]; non-CF 5% [3/58] dan CF 9% [1/11]), dan
cephalosporin (4% [3/69]; non-CF 3% [2/58] dan CF 9% [1/11]). Antibiotik topikal multipel
digunakan

pada 7% pasien (5/69; non-CF 7% [4/58] dan CF 9% [1/11]).

Pengukuran Outcome
Dari kelompok non-CF, skor SNOT-20 meningkat dari pre treatment (rerata 1.5 [CI 1.31.7]) ke post treatment (rerata 1.3 [CI 1.1-1.6]), tetapi perbedaan ini tidak signifikan secara
statistik (p=0.16) (Gambar. 1). Terdapat dua pasien yang melewatkan skor SNOT-20 post
treatment dan diekslusikan. Skor endoskopik Lund-Kennedy meningkat dari pre treatment (4.9
[4.3-5.6]) ke post treatment (4.1 [3.5-4.7]), dan perbedaan ini signifikan secara statistik (p=0.05)
(Gambar. 2) Dari pasien dengan data kultur yang lengkap, 72% (34/47) memiliki hasil kultur
post treatment yang negatif terhadap patogen target, didefinisikan sebagai terkontrol. Terdapat
11 pasien yang memiliki kekurangan data kultur baik pre ataupun post treatment, dan mereka
diekslusikan.

Dari kelompok CF, skor SNOT-20 bernilai sama dari pretreatment (rerata 1.8 [CI 1.02.5]) ke post treatment (rerata 1.7 [CI 1.0-2.3]) (p=0.68) (Gambar. 1). Skor endoskopik LundKennedy meningkat dari pre treatment (6.8 [4.1-9.5]) ke post treatment (5.6 [3.1-8.0]), tetapi
perbedaan ini tidak signifikan secara statistik (p=0.16) (Gambar. 2). Terdapat dua pasien yang
melewatkan skor endoskopik Lund-Kennedy post treatment, dan mereka dieksklusikan. Dari
pasien dengan data kultur yang lengkap, 29% (2/7) memiliki hasil kultur negatif patogen target
post treatment dan didefinisikan sebagai terkontrol. Terdapat empat pasien yang memiliki
kekurangan data kultur baik pre ataupun post treatment, dan mereka dieksklusikan.
Efek Samping
Satu pasien memutus terapi pada awal karena ketidaknyaman dari kombinasi irigasi
tobramycin dan mupirocin. Tidak terdapat efek samping berupa bronkospasme, toksisitas serum,
nefrotoksisitas, atau ototoksistas yang tercatat.

Anda mungkin juga menyukai