Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Penyakit SARS dan

Penyebabnya disertai Gejalanya


Abdee Pamungkas Sabtu, 21 Juli 2012 00:10 WIBSainsComments Off on Pengertian
Penyakit SARS dan Penyebabnya disertai Gejalanya
(Pengertian Penyakit SARS dan Penyebabnya disertai Gejalanya) SARS (Severe Acute
Respiratoty Syndrome) adalah suatu jenis penyakit pernapasan akibat virus yang pertama kali
terjadi di beberapa negara Asia. Penyakit ini kemudian menyebar ke Amerika dan Eropa.
Virusnya bernama SARS-CoV (SARS Coronavirus) yang menyerang saluran pernapasan
bagian atas. Para ahli percaya, SARS pertama kali berkembang di dalam tubuh binatang. Hal
ini berdasarkan temuan mereka akan virus yang sama di dalam tubuh musang. Musang ini di
Cina dikonsumsi sebagai makanan saat keadaan terdesak.
Penyebab Penyakit SARS
Para ilmuwan kian meyakini bahwa virus dari keluarga corona adalah penyebab SARS.
Ilmuwan dari Hong Kong mengaku bahwa mereka telah berhasil menunjukkan dengan tepat
virus corona itu setelah mengidentifikasi bagian kecil dari sampel DNA pasien yang
terinfeksi SARS. Hasil riset ilmuwan Hong Kong ini didukung hasil riset Institut Pasteur di
Perancis dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di Atlanta, AS.
Dr Mark Salter dari WHO menyatakan, virus itu biasanya menyerang binatang, umumnya
babi ( Virus ini pertama kali ditemukan oleh Twnell dari USA pada tahun 1965 dan berhasil
melakukan kultur yang ditemukan pada manusia dengan gejala Commond Cold dan penyakit
Infeksi saluran pernapasan bagian atas, biasanya virus ini muncul pada musim dingin dan
awal musim semi, jika virus ini berasal dari Babi, maka pada manusia akan menyebabkan
kelainan Gastro Enteritis, jika berasal dari ayam , pada manusia akan menyebabkan
bronchitis dan jika berasal dari tikus, pada manusia akan menyebabkan Hepatitis, virus ini
juga dapat ditemukan pada penderita HIV/AIDS yang menderita Diare), yang dengan
berbagai cara akhirnya menyebar ke manusia.
Saat ini ilmuwan telah melampaui tahapan penemuan virus itu sehingga mereka dapat
konsentrasi untuk menemukan cara mendiagnosa, mengobati dan mencegah wabah itu
sehingga dokter bisa mengkonfirmasikan pada pasien yang yang terinfeksi virus mematikan
itu. Hingga kini belum ada obat antivirus yang berhasil mengobati SARS atau vaksin untuk
mencegahnya.

Apa Itu SARS?

SARS sendiri adalah kepanjangan dari Severe Acute Respiratory Syndrome, yakni suatu
infeksi saluran pernafasan yang mengancam jiwa pemicunya sendiri adalah coronavirus yang
berhubungan dengan SARS. Penyakit ini pertama kali ditemukan di China pada tahun 2002
silam yang kemudian penyebarannya merambat begitu cepat hingga ke Hongkong dan mulai
menyebar keberbagai belahan dunia yang menjangkit masyarakat dilebih dari 20 negara.
Tercatat hingga tahun 2003 penyebaran penyakit ini telah menjangkit 8069 jiwa dan 775 jiwa
diantaranya meninggal dunia. Para ahli meyakini SARS ini pertama kali berkembang pada
tubuh hewan. Hal ini didasarkan pada temuan mereka akan virus yang sama yang ditemukan
didalam tubuh musang. Di China sendiri musang ini dikonsumsi sebagai bahan makanan
ketika keadaan terdesak. Sementara di Indonesia sendiri sampai dengan 16 Juni 2003 telah
ditemukan sebanyak 7 kasus suspect dan 2 kasus probable SARS dari jumlah 112 pasien yang
berobat karena khawatir dirinya menderita SARS.
Penyebaran Penyakit SARS

SARS ini amat menular dan menyebar dari orang ke orang dengan cepat, karena
penyebarannya bisa melalui droplet saluran pernapasan atau melalui kontak langsung dengan
pasien yang terinfeksi. Penularan melalui udara, seperti misalkan penyebaran udara, ventilasi,
berada dalam satu kendaraan atau gedung yang sama. Hingga saat ini waktu penularan dari
individu ke individu lainnya belum diketahui dengan jelas. Untuk sementara waktu
penularannya adalah mulai saat terdapat demam atau tanda-tanda gangguan pernapasan
hingga sakitnya ini dikatakan sembuh.
Lantas Apakah Penyebab Dari SARS Ini?

Para ilmuwan kian meyakini bahwa virus dari ras corona ini adalah penyebab SARS.
Ilmuwan dari Hongkong mengaku bahwa mereka telah berhasil menunjukan dengan tepat
virus corona tersebut setelah mengidentifikasi bagian kecil dari sampel DNA dari pasien yang
terjangkit SARS. Selain itu studi yang dibuktikan oleh ilmuwan lain adalah penyakit SARS
ini disebabkan oleh virus corona dan paramoxviridae.
Sejatinya kedua macam virus ini telah sejak lama ada, hanya saja gejalanya tidak seganas dan
separah seperti saat ini. Coronavirus selama ini dikenal sebagai virus yang menyebabkan
penyakit demam flu, diare dan radang paru-paru, sementara virus paramoxyviridae adalah
virus penyebab parainfluenza. Kesimpulan sementara yang didapat oleh para ilmuwan
mengungkapkan virus penyebab SARS saat ini adalah hadirnya virus baru sebagai hasil dari
mutasi coronavirus.
Adapun faktor pemicu ganasnya hasil mutasi virus ini adalah karena lingkungan hidup yang
mulai rusak akibat ulah manusia dan kenaikan populasi manusia yang terus meningkat. Sama
halnya dengan manusia yang akan berupaya melakukan segala cara untuk dapat bertahan
hidup, begitu pula yang terjadi dengan virus ini yang mencoba beradaptasi untuk dapat
bertahan hidup sekalipun harus dengan menyerang manusia.

Serupa dengan virus lainnya, coronavirus ini menyebar lewat udara dan masuk
melalui saluran pernapasan kemudian bersarang diparu-paru. Jika kehadirannya
tidak disadari maka dalam kurun waktu sekitar dua hingga sepuluh hari akan
membuat paru-paru menjadi meradang, dan bernafas menjadi kian sulit. Selain
melalui udara penularan yang cepat adalah penularan secara langsung, adanya
kontak dengan pasien yang terinfeksi SARS seperti mengobrol ataupun bersin
akan lebih mudah menyebar karena cairan ludah saat pasien berbicara atau
bersin akan langsung masuk ketubuh dan menyebar ditubuh anda. Untuk itu,
ada baiknya jaga kontak atau jarak dari pasien yang menderita SARS agar anda
tidak ikut terjangkit.
Gejala-Gejala Penyakit SARS
Gejala penyakit SARS yang mungkin terjadi biasanya berupa demam dengan
suhu badan lebih dari 38 derajat selsius disertai dengan napas yang terasa
pendek, batuk kering, sesak napas, otot yang terasa nyeri, hilangnya selera
makan, kepala yang terasa sakit, diare dan perasaan yang terus menerus
gelisah. Jika penyakit ini sudah terjadi, orang bisa disebut suspect SARS. Namun
apabila gangguan ini terjadi setelah menderita gangguan pernapasan maka
orang tersebut bisa disebut dengan probable SARS atau bisa diduga menderita
SARS.
Lantas apakah ketika suhu tubuh diatas 38 derajat selsius dan sempat
melakukan kontak langsung dengan pasien SARS, kemudian secara otomatis
divonis terkena SARS? Tidak selalu. Ini baru digolongkan suspect SARS. Untuk
menyimpulkan seseorang positif tekena penyakit SARS diperlukan medical
checkup oleh dokter, setelah itu barulah bisa diputuskan apakah orang tersebut
menderita SARS atau tidak.
Ada beberapa gejala SARS yang bisa dibaca secara medis seperti radang paruparu, trombosit darah yang terus menurun setelah melakukan kontak dengan
penderita SARS dan limfosit yang ikut menurun, selain itu jika sudah berat
oksigen dalam darah akan ikut menurun dan enzim hati akan meningkat. Meski
beberapa gejala ini dicurigai sebagai gejala SARS, namun semua gejala ini
sewaktu-waktu bisa berubah, dan penelitian terhadap gejala-gejala ini masih
terus dilakukan hingga saat ini. Untuk itu anda tidak bisa menebak-nebak
kemudian memvonis diri atau orang lain yang mengalami gejala ini dikatakan
positif menderita SARS.
Pencegahan Penyakit SARS
Cara yang terbaik untuk mencegah suatu penyakit adalah menghindari
kemungkinan dan sumber penyakit itu sendiri. Begitupun dengan tindakan
pencegahan untuk penyakit SARS. Hindari tempat atau area terjadinya kasus
SARS seperti daerah pembawa wabah penyakit SARS atau tempat ditemukannya
korban yang terinfeksi SARS. Selain itu, hindari kontak intensif dengan orangorang yang menderita dan terinfeksi SARS dengan alasan apapun karena kontak
langsung adalah salah satu penyebaran paling umum yang ditemukan dari para
penderitan penyakit ini.

Virus memiliki peranan yang menguntungkan dan merugikan untuk kehidupan


manusia. Virus yang berperan menguntungkan, diantaranya dapat dijadikan
sebagai antitoksin untuk dapat melemahkan bakteri dan untuk reproduksi
vaksin. Sementara itu virus yang merugikan tentunya akan mendatangkan
penyakit bagi manusia dan mahluk hidup lainnya.
Kita memang tidak tahu virus yang beredar dilingkungan apakah
menguntungkan atau merugikan. Namun meski begitu hal yang paling penting
untuk mencegah penyebaran penyakit akibat virus adalah dengan menjaga pola
hidup untuk tetap sehat. Pola hidup seperti ini bisa mulai diterapkan dengan
melakukan hal-hal kecil seperti membiasakan mecuci tangan sebelum dan
setelah beraktifitas terutama setelah menyentuh benda. Pencegahan lainnya,
anda bisa mulai mengenakan masker untuk mencegah penyebaran virus SARS
yang mengotori udara.
Pengobatan Penyakit SARS
Saat ini penggunaan obat yang dianjurkan oleh para medis yang menangani
penyakit SARS adalah dengan pemberian antibiotik yang bisa digunakan untuk
mengobati pneumonia atipikal yang serius bagi para penderita SARS. Namun
apabila pemberian obat ini tidak membuahkan respon setelah berhari-hari,
hendaknya penderita diberikan kombinasi obat-obatan seperti oseltamivir atau
ribavirin beserta steroid sekaligus, namun tentunya resep ini harus berdasarkan
anjuran dokter agar dosisnya disesuaikan dengan kondisi pasien.
Itulah dia pengetahuan mengenai SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)
dan acara pencegahannya. Hingga kini para ilmuwan telah melampaui tahapan
penemuan virus SARS sehingga mereka dapat berkonsentrasi untuk menemukan
cara mendiagnosa, mencegah dan mengobati wabah ini secara tuntas sehingga
dokter dapat mengkonfirmasi pada pasien yang terinfeksi virus mematikan ini.
Meski belum didapatkan secara pasti obat atau penangkal yang mampu
melawan virus ini, namun untuk mengurangi jumlah pasien yang terinfeksi ada
baiknya jika kita mulai menjaga kesehatan dan mulai menjalankan pola hidup
yang sehat.
Sumber : Mengenal Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan
Penanganannya - Bidanku.com http://bidanku.com/mengenal-severeacute-respiratory-syndrome-sars-dan-penanganannya#ixzz4LhzR9AED

Anda mungkin juga menyukai