Anda di halaman 1dari 5

The Problem Statement

Keamanan pada transportasi darat seperti mobil bergantung pada kualitas


dari riset dasar dan terapan, khususnya material dan konstruksi internal ban.
Bentuk desain dan properti material ditentukan oleh rendahnya kerugian histeris
dan juga konstruksinya harus memperhatikan kenyamanan berkendara,
mencengkram, dan awet.

Ban mobil bergerak secara rotasi dan mendapatkan beban dari bobot mobil itu sendiri
sehingga masa pakai ban sangat bergantung pada beban yang didapatkan dan jarak
tempuhnya. Bila kita ingin mendapatkan jarak tempuh yang jauh, kompon ban biasanya akan
cenderung keras sehingga kenyaman dan daya cengkeramnya berkurang. Tetapi bila kita
ingin kenyamanan berkendara serta daya cengkeram yang baik, ban yang lunak akan lebih
baik dengan konsekuensi ban yang cepat habis atau jarak tempuhnya rendah.
Ada dua bagian dari ban yang memiliki peran berbeda. Pertama, bagian tapak ban
(tread), bagian ini yang bersentuhan langsung dengan aspal sehingga bagian ini merupakan
salah satu yang terpenting. Yang kedua adalah, bagian cassing ban (carcass). Bagian ini yang
menopang bobot kendaraan sehingga bagian ini juga merupakan salah satu bagian yang
terpenting.
Pada proyek ini, karet yang pada thread dan kawat pada carcass diteliti kembali pada
saat pemilihan material untuk meningkatkan sifat-sifat dari material pada bagian ban,
meringankan beban ban tersebut, serta murah dari segi harga. Ada beberapa kriteria penting
untuk bagian-bagian tersebut :
Tread : Bagian dari ban yang letaknya paling luar. Bagian ini terbuat dari karet serta
bersentuhan langsung dengan aspal. Thread bekerja dengan berotasi sesuai arah roda dan
daya cengkeramnya bergantung pada kompon karetnya. Semakin lunak komponnya, semakin
baik daya cengkeramnya, tetapi masa pakainya rendah. Bila semakin keras komponnya, daya
cengkeramnya berkurang, tetapi masa pakainya lama. Oleh karena itu, kompon thread harus
memiliki ketahanan aus yang baik, daya cengkeram yang baik, serta tidak mudah panas agar
permukaan ban kuat dan tidak mudah terkelupas.
Carcass : merupakan kerangka ban, bagian yang paling penting. Carcass mengacu pada
semua lapisan yang terbuat dari kawat. Carcass meredam tekanan udara dari dalam, beban
serta benturan yang terjadi pada ban. Akan tetapi, carcass harus cukup fleksibel dalam

menerima perubahan beban dan benturan tersebut. Oleh karena itu, kawat dalam carcass
harus kuat, tidak mudah terdeformasi plastis serta fleksibel.
Tabel 1
Tread

Carcass

Ringan
Tidak terlalu keras
Kuat
Lentur
Tahan suhu tinggi

Ringan
Tahan kejut
Low elongation
Lentur
Kuat

Dengan dimulai dari qualifikasi yang utama dari material seperti pada tabel 1,
selanjutnya proses pemilihan material yang dijelaskan via Cambridge Engineering Selection
(CES) Program. Dengan mengaplikasikan apa yang diinginkan menjadi inputan, maka data
untuk material yang bisa digunakan akan didapatkan.
Tabel II : Kandidat material untuk tread ban
Tread

natural rubber
styrenebutadiene
rubber (SBR)
polybutadiene
rubber (BR)
butyl rubber
(along with
halogenated
butyl rubber)

Density

Hardne
ss

Tensile
strength

0.930
g/cc

30 90

0.950
g/cc

35 95

0.940
g/cc

45 80

>= 27.6
MPa
7.00 28.0
MPa
17.0
MPa

1.15 1.35
g/cc

35 95

17.0
MPa

Tabel II : Kandidat material untuk Carcass ban


Density

Hardness,

rockwell
7.87 g/cc 94

ASTM

1070 Steel
Nylon 6,
1.11 30%

115 - 119

1.53 g/cc

Carcass
Tensile
Elongation

Izod test

Modulus of

strength
703 MPa

at break
12%

38 J/Cm

Elasticity
200 GPa

100 - 310

1.00 - 20.0

5.34 -

4.00 - 37.2

MPa

17.1 J/cm

GPa

137 - 300

1.00 - 4.00

6.41 -

16.0 - 33.1

MPa

10.7 J/cm

GPa

50.0 - 123

1.20 - 4.00

4.00 -

3.10 - 9.00

MPa

5.07 J/cm

GPa

carbon
fiber
Nylon 66,

1.20 -

30%

1.57 g/cc

97.0 - 120

carbon
fiber
Polyester

1.15 -

110 - 115

1.61 g/cc

Analisa Material Selection secara detail.


Untuk melakukan analisis lebih lanjut, metode sifat yang dititikberatkan diaplikasikan
untuk menentukan kandidat material yang cocok untuk komponen yang dipilih. Dalam
metode ini, semua sifat-sifat yang dicantumkan dibuat menjadi sebuah prosentase dimana
sifat-sifat yang diinginkan didata hingga komposisinya dianggap pas. Dalam metode ini,
properti-properti dari suatu bagian dikomparasikan satu dengan yang lainnya.
Seleksi Material untuk Tread
Dengan mengaplikasikan metode diatas untuk kompon ban, maka dapat ditentukan
titik berat suatu properti seperti dibawah ini.

Tabel III : Faktor untuk Tread


Sifat Material
Ringan

Positive Decision
3

Weighting Factor
0.15

Tidak terlalu keras


Kuat
Lentur
Tahan suhu tinggi

5
4
3
5
20

0.25
0.2
0.15
0.25
1.00

Tread

natural rubber
styrenebutadiene
rubber (SBR)
polybutadiene
rubber (BR)
butyl rubber
(along with
halogenated
butyl rubber)

Density

Hardne
ss

Tensile
strength

0.930
g/cc

30 90

0.950
g/cc

35 95

0.940
g/cc

45 80

>= 27.6
MPa
7.00 28.0
MPa
17.0
MPa

1.15 1.35
g/cc

35 95

17.0
MPa

Seleksi Material untuk Carcass


Dengan mengaplikasikan metode diatas untuk kompon ban, maka dapat ditentukan
titik berat suatu properti seperti dibawah ini.

Tabel : Faktor untuk Carcass


Sifat Material
Ringan
Kekerasan
Low elongation
Tahan Kejut

Positive Decision
3
3
5
5

Weighting Factor
0.15
0.15
0.25
0.25

Lentur

4
20

Density
ASTM

rockwell
7.87 g/cc 94

1070 Steel
Nylon 6,
1.11 30%

Hardness,

115 - 119

1.53 g/cc

0.2
1.00

Carcass
Tensile
Elongation

Izod test

Modulus of

strength
703 MPa

at break
12%

38 J/Cm

Elasticity
200 GPa

100 - 310

1.00 - 20.0

5.34 -

4.00 - 37.2

MPa

17.1 J/cm

GPa

137 - 300

1.00 - 4.00

6.41 -

16.0 - 33.1

MPa

10.7 J/cm

GPa

50.0 - 123

1.20 - 4.00

4.00 -

3.10 - 9.00

MPa

5.07 J/cm

GPa

carbon
fiber
Nylon 66,

1.20 -

30%

1.57 g/cc

97.0 - 120

carbon
fiber
Polyester

1.15 1.61 g/cc

110 - 115

Anda mungkin juga menyukai