Anda di halaman 1dari 10

Intisari Materi Matematika Teknik Kimia

1. Permodelan Neraca Massa oleh Ibu Elda Melwita, ST, MT, Ph.D
Menurut hukum kekekalan massa, rumus neraca massa total dalam suatu
system dalam tiap satuan waktu adalah:
Input
( Laju Massa
masuk kedalam
sistem)

Output
(Laju Massa
Keluar dari
sistem)

=Accumulation

(Laju akumulasi massa


dalam system)

Jika massa komponen terdiri dari beberapa komponen kimia/ fase dan tidak
terjadi reaksi kimia maka massa tiap komponen adalah tetap maka digunakan
persamaan diatas. Tetapi bila terjadi reaksi kimia maka massa tiap komponen akan
berubah dimana jika komponen merupakan reaktan maka akan terjadi pengurangan
massa dan massa akan bertambah jika komponen tersebut merupakan produk.
Sehingga persamaan neraca massa akan diperoleh sebagai berikut:
Input

( Laju Massa
masuk
kedalam
sistem)

Generation

(Laju Massa
yang timbul
dalam sistem)

Output-

(Laju
Massa
Keluar dari
sistem)

Consumpti
on

(Laju Massa
yang terpakai
dalam sistem)

Accumulatio
n
(Laju
akumulasi
massa dalam

Didalam permodelan neraca massa, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam menyelesaikan permasalahan atau soal-soal yaitu :
a. Membuat system/ membatasi system permodelan
b. Memahami proses
c. Menyusun neraca massa yaitu steady state dan unsteady state.
Proses steady state : Semua aliran di dalam sistem mempunyai laju,
komposisi, massa dan suhu yang tetap atau tidak berubah terhadap waktu.
Sehingga pada keadaan ini jumlah akumulasi di dalam sistem tetap.
Proses unsteady state (transient) : Terjadi perubahan dalam sistem terhadap
waktu. Baik berupa perubahan laju, komposisi, massa maupun suhu. Karena
adanya perubahan laju maka terdapat perubahan akumulasi di dalam sistem
sehingga akumulasi massa harus diperhitungkan.
d. Jika komponen ada 2, maka ada 3 neraca massa yang dihitung yaitu :
Neraca massa total
Neraca massa komponen I
Neraca massa komponen II
Contoh soal:
1. Dalam sebuah wadah dilakukan pembuatan NaOH 25%, dengan memasukkan
NaOH adalah 70% dengan massa 500 Kg/s dan air secara bersamaan kedalam
wadah tersebut dan dilakukan pengadukan. Jika pengadukan dianggap sempurna,
berapakah jumpah air yang dibutuhkan dan berapa massa NaOH 25% tersebut
persatuan waktu.
Jawaban:
Diketahui: a. m1 : 500 kg/s NaOH 70%

b. Proses steady state


c. Assumsi:
Generation
:0
Accumulation : 0
Consumption : 0
Ditanya: a. m2 dan m3 ?
Penyelesaian:
m1500 kg/s
NaOH 70%

m2
H2O

m3
NaOH x %
a. Neraca massa :
Minput + MGeneration MOutput MConsumption = MAccumulation
Minput = MOutput
b. Neraca massa total :
m1 + m2 = m3
c. Neraca massa komponen :
NaOH : m1+ m2 = m3
(0.70 x 500) + 0 = (0.25 x m3)
350 = 0.25 m3
m3 = 1400

Air : m1 + m2 = m3
(0.30 x 500) + (m2) = (0.75 x 1400)
150 + m2 = 1050
m2 = 900
d. Neraca massa total:
m1 + m2 = m3
500+ 900 = 1400
2. Suatu tempat pemeliharaan kucing meiliki kucing sebanyak 2000 ekor, jika setiap
tahun kucing dijual sebnyak 600 ekor, dan dibeli / ditambah 300 ekor, berapakah
jumlah kucing di tempat tersebut dalam setahun pertama?
Jawaban :
Diketahui: a. Min = 300 ekor/tahun
b. Mout = 600 ekor/tahun
c. Proses unsteady state
d. Assumsi:
Generation
:0
Consumption : 0

Ditanya: Jumlah kucing setelah 1 tahun?


Penyelesaian:
a. Neraca massa :
Minput + MGeneration MOutput MConsumption = MAccumulation
Minput - MOutput = MOutput
dm
300 e /th 600 e /th=
dt

(300 the 600 the ) dt = dm


Butuh kondisi batas, dimana: t1 = 1; t0 = 0; m0 = 2000
e
300
[ t 1t 0 ] =[ m1m0 ]
th

(300 the )[10]=[ m12000 ]


( 2000300 )
( 1700 )

e
=m1
th

e
=m1
th

Jadi jumlah kucing dalamtempat tersebut pada akhir tahun adalah 1700 ekor
3. Dalam proses pembuatan K2CrO4 cristal dari bahan baku K2CrO4 35% dengan
massa 4500 kg/h dievaporasi menjadi K2CrO4 50% dan dimasukkan ke kristalizer
dan filter untuk memperoleh K2CrO4 kristal. Susun neraca massa proses tersebut!
Diagram proses neraca massa sebagai berikut:
H 2O
4500
kg/h

Evaporator

K2CrO4
50 % K2CrO4

35%
K2CrO4
37 % K2CrO4

Jawaban:
a. Pembagian sistem neraca massa:

Cristallizer
and Filter

(solid Cristal)

4. H2O

1.4500

3. 50 %
K2CrO4

Sistem 1

35%
K2CrO4

Sistem 2

5.K2CrO4

(solid Cristal)
2. 37 % K2CrO4

Neraca massa pada sistem 1:


m1+m2

= m3 + m4

a. Neraca massa komponen K2CrO4


0,35 m1
+
0,37m2
= m3
1575
+
0,37 m2
= 0,50 m3.(1)
b. Neraca massa komponen H2O
0,65 m1 + 0,63m2 = m3 + m4
2925
+ 0,63 m2 = 0,50 m3+ m4.(2)
Neraca massa pada sistem 2:
m3 =

m5 + m2

a. Neraca massa komponen K2CrO4


0,50m3
= m5 + 0,37m2(3)
b. Neraca massa komponen H2O
0,5m3 =
0,63m2
0,50 m3
m2
=
0,63
m2

0,79 m3

.(4)

Subtitusi, persamaan (1) dan (4)


1575 +
0,37 m2
= 0,50 m3
1575 + 0,37 (0,79m3) = 0,50 m3
1575
= 0,206 m3
m3
= 7632,69
1575 +
0,37 m2
= 0,50 m3
1575 +
0,37 m2
= 0,50 (7632,69)
m2
= 6057,69
Subtitusi, persamaan (2)
2925 +
0,63 m2
2925 + 0,63(6057,69)
m4
m4
Subtitusi, persamaan (3)

=
=
=
=

0,50 m3+ m4
0,50(7632,69) +m4
6741,34 3816,34
2925,00

0,50m3
0,5(7632,69
)
m5

=
=

m5
m5

1574,9
9

Neraca massa total:


a. Pada sistem pertama:
m1 +
m2
4500 + 6057,69
10557,69

=
=
=

+ 0,37m2
+ 0,37(6057,69)

m3
+
m4
7632,69 + 2925,00
10557,69

b. Pada sistem kedua:


m3 = m5 + m2
763
2,6
9
763
2,6
9

= 157
4,9
9
= 763
2,6
8

+ 605
7,6
9

2. Neraca Massa dengan reaksi oleh Pak Prahadi S, ST, MT


Dengan reaksi kimia, maka suatu komponen diubah menjadi komponen lain
atau komponen baru.
Input

( Laju Massa
masuk
kedalam
sistem)

+ Generation
(Laju Massa
yang timbul
dalam sistem)

Output-

(Laju
Massa
Keluar dari
sistem)

Consumpti
on

(Laju Massa
yang terpakai
dalam sistem)

= Accumulatio
n
(Laju
akumulasi
massa dalam

Contoh soal :
1. Etana awalnya dicampur dengan oksigen untuk menghasilkan gas dengan
komposisi 80% C2H6 dan 20% O2 yang akan dibakar dalam mesin pembakaran
dengan udara berlebih 200%. 80% ethane mejadi CO2, 10 % CO dan 10% tidak
terbakar. Hitunglah komposisi pada hasil gas pembakaran pada basis basah!
Jawaban:
Dik:

Bahan bakar
gas

80% C2H6
20% O2

Mesin
Pembakaran

Udara (O2,
N2)
200%

CO2,
CO
C2H6
O2
N2
H2O

Basis : 100lb mol bahan bakar gas.


Dalam proses pembuatan sikloheksana (C6H12) , digunakan C6H6 dan H2. Jika bahan
baku yang digunakan yaitu C6H6 100% dan H2 97%, dan sisanya N2 1% dan CH4 2%.
Susunlah persamaan neraca massa proses tersebut, jika recycle N 2 dan CH4 tidak lebih
dari 0,2%.
Reaksi:
C6H6 + 3H2
C6H12
Flow Diagram:
7 (recycle) H2, N2, CH4

Fee
d

H2

H2

CH4

CH4

6
3

Reaktor

Separator
4

Jawaban:
DIk : C6H6 : 100%
H2
: 97%,
N2
: 1%
H2
: 2%.
Dit: Membuat susunan persamaan reasksi!
Penyelesaian:
Untuk Reaktor pada system pertama, berdasarkan reaksi maka didapat sebagai
berikut:

M:
B:
S:

C6H6
X
0,3x
0,7x

3H2
3x
0,9x
2,1x

C6H12
0,3x
0,3x

Untuk Separator pada sistem kedua maka C6H6 dipisahkan lewat recycle 4, produk
(C6H12) pada con.feed 6 dan H2, N2 dan CH4 lewat convert feed 3.
Pada sistem ketiga, H2, N2 dan CH4 di recycle dan sebagian dibuang. Dengan
perhitungan sebagi berikut:
Jika total keluaran dari 6 dimisalkan f, maka:
CH4 = 0,008x(f)
N2 = 0,004x(f)
H2 = 0,21x(f)
Dan untuk recycle 7 adalah: H2 = (1-f) 0,08x; N2 = (1-f)0,04x; H2 = (1-f)0,21x.
Berikut adalah table dari perhitungan neraca massa pembentukan sikloheksana.
compo
und

Feed

C6H6

100%

Conv.
feed
1
x

Conv.
feed
2
0,7x

Conv.
feed
3
0

Recycle

product

waste

Recycle

4
0,7x

5
0

6
0

7
0

H2
N2
CH4
C6H12

97%
1%
2%
0

3x
0,004x
0,008x
0,3x

2,1x
0,004x
0,008x
0,3x

2,1x
0,004x
0,008x
0

0
0
0
0

0
0
0
0,3x

2,1x(f)
0,004x(f)
0,008x(f)
0

(1-f)2,1x
(1-f)0,004x
(1-f)0,008x
0

3. Persamaan differensial biasa


Persamaan Diferensial merupakan matakuliah yang cukup strategis karena berkaitan
dengan bagian-bagian sentral dalam matematika seperti dalam Analisis, Aljabar,
Geometri dan yang lainnya yang akan sangat berperan dalam pengenalan konsep
maupun pemecahan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata. Persamaan
Differensial Biasa adalah Persamaan yang mempunyai fungsi satu variable bebas.
a. Persamaan diferensial orde satu
Dalam kehidupan sehari-hari banyak penomena yang dalam menyelesaikannya
menggunakan persamaan diferensial orde satu. Contoh penerapan diferensial orde
satu sering dijumpai dalam masalah pencairan atau pemekatan suatu cairan,
masalah suku bunga bank, masalah pembelahan dan pertumbuhan sel, masalah
dalam mekanika dan lain sebagainya.
Bentuk baku PDB orde satu dengan nilai awal ditulis sebagai
y' = f(x, y) dengan nilai awal y(x0) = y
Catatan: Kadang-kadang y' ditulis sebagai dy/dx. Jadi, y' = dy/dx.

b. Persamaan Diffrensial Eksak


Bentuk M (x,y) dx + N(x,y) dy = 0
Bias dinyatakan dalam turunan sempurna dari suatu fungsi F(x,y)
M n
=
Syarat PD eksak : dy dx
dF (x,y) = M (x,y) dx +N(x, y) dy = 0
dF (x,y) =0
F(x,y) = C
Agar terpenuhi : dF (x,y) = M (x,y) +N(x, y) dy
F
F
dx=
dy
dF (x,y) = dx
dy

c. Persamaan diferrensial bernouli


Bentuk:
dy
n
+ p ( x ) y= y Q(x )
; n0
dx
p ( x ) dx
y=e
e p ( x )dx Q ( x ) dx+ c

Cara penyelesaian : Kalikan dengan suatu factor integrasi sedemikian agar PD linear
berubah menjadi persamaan diferrensial yang dapat dipisah.
p ( x ) dx
Faktor integrasi : U=e
Persamaan differensial dikalikan U sehingga menjadi:
dy p ( x ) dx
e
+ p ( x ) y e p ( x ) dx =Q(x)e p ( x )dx
dx
Contoh soal persamaan diferensial :
1. Kedalam tangki 500 L dialirkan NH 4OH dengan konsentrasi 60% dengan
kecepatan 2 L/menit dan air sebagai pengencer secara bersamaan dengan
kecepatan 2 L/menit. Jika pengadukan dianggap sempurna. Untuk menjaga
tangki tidak meluber maka dibuat keluaran NH4OH yang telah diaduk dengan
kecepatan 4L/menit. Berapa konsentrasi NH4OH setelah 30 detik?
Jawaban:
Diketahui:
NH4OH 60%
2L/menit

Air
2L/Menit

NH4OH x %
4L/menit

Penyelesaian dengan persamaan diferensial biasa:


dx
inputoutput generationconsumption =
dt
[ ( 60 ) (2 L/menit)+ ( 0 ) (2 L/menit )]( x ) ( 4 L/menit)00=
1,2=

dx
+4 x
dt

dy
+ p ( x ) y= y n Q(x ) ; n0
jika dx
p(x) =4; Q(x)=1,2
p ( x ) dx
y=e
e p ( x )dx Q ( x ) dx+ c
4 dx
4 dx
x=e e 1,2 dx +c

x e t = 1,2 et + c

dx
dt

x e =1,2 e + c
1,2e t + c
x=
et
x=1,2+

c
et

jika x=60 ; t=0 maka: 0,6=1,2+


60=1,2+

c
et

c
0
e

c=58.8

Jadi, konsetrasi NH4OH setelah 2 menit adalah:


x=1,2+

58.8
e0.5

x=1,2+35,66
x=36,86

2. Suhu udara 290K. Zat tertentu mendingin dari 370K ke 310 K dalam 10 menit.
Carilah suhu setelah 40 menit?
Jawaban:
Dik: Tudara =290 K; T0= 370K; T1(10 menit) =310K
Dit: T1(40 menit)?
Penyelesaian:
Untuk persamaan perubahan temperature:
dT
=k ( TTu)
dt
dT
=k (T290)
dt

dT
=k dt
(T 290)

305

10

dT
=k dt
( T290)
370
0
ln ( T 290 ) [310370 ]=k [100]

ln ( 0,25 )=k [10 ]


k [ 10 ] =1.38
k =0,138
Jika dalam waktu 40 menit, temperatur zat tersebut adalah:
dT
=k (T290)
dt

dT
=k dt
(T 290)

40

dT
=k dt
( T290)
370
0
ln ( T 290 ) [ T 370]=0.138 [40]
e

ln

T290
80

=e5,54

T 290=0,00390

T =290,00390

Anda mungkin juga menyukai