Anda di halaman 1dari 1

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Asma bronchial telah lama dikenal sebagai penyakit namun baru menjadi
problem kesehatan sekitar 35 tahun terakhir. Prevalensi asma meningkat tajam dan
saat ini asma diketahui sebagai penyebab kecacatan (disability) yang paling
sering, membutuhkan biaya yang banyak, dan penyakit penyebab kematian yang
dapat dicegah (Boushey HA et al, 2005).
Pengertian ahli tentang asma mengalami kemajuan dalam 20 tahun terakhir
yang dulunya asma dianggap sebagai penyakit yang disebabkan oleh spasme otot
polos, saat ini asma dipandang sebagai suatu proses inflamasi komplek yang
mengendalikan perubahan klinis dan fisiologi. Definisi yang paling banyak
diterima secara luas adalalah hasil panel National Institute of Health (NIH)National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI). Menurut NHLBI (Expert
Panel Report 3: Guidelines for the Diagnosis and Management of Asthma, 2007)
asma adalah penyakit inflamasi kronik saluran nafas yang melibatkan banyak sel
terutama sel mast, eusinofil, limfosit T, makrofag, neutrofil, dan sel epitel.
Pengobatan asma juga mengalami perubahan seiring dengan pemahaman
tentang patogenesis penyakit terbukti dengan banyaknya publikasi pedoman
pentalaksanaan asma. Fokus terapi farmakologi telah mengalami pergeseran dari
pengendalian otot saluran nafas hanya dengan bronkodilator ke faktor-faktor yang
menyebabkan dan mempertahankan keradangan saluran nafas (Wenzel SE, 2000).
Pemahaman yang tepat mengenai diagnosis dan penatalaksanaan asma dapat
menunjang keberhasilan terapi pada pasien asma.

Anda mungkin juga menyukai