PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan Negara dengan tingkat kejadian
bencana yang tinggi. Sejak bencana Tsunami yang melanda
Asia Tenggara, khususnya Aceh dan P.Nias pada 2004 lalu,
yang
banyak
menelan
korban,
materi
dan
kerusakan
BPBD.
Dalam
penanganan
bencana,
BPBD
tahun
peraturan
2007
tentang
pemerintah
penanggulangan
Nomor
21
tahun
bencana
2008
dan
tentang
memiliki
Menurut
Gaffar
peran
(1995)
dalam
penanggulangan
peran perawat
bencana.
adalah segenap
seperti
B. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu bencana
Untuk mengetahui prinsip-prinsip penaggulangan bencana
bencana
Untuk mengetahui
peran
perawat
perawat
dalam
dalam
bencana
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. BENCANA
1. Pengertian
Menurut
Departemen
Kesehatan
Republik
Indonesia
kesehatan
yang
bermakna
sehingga
masyarakat.
Tergantung
pada
cakupannya,
masyarakat
yang
normal
menjadi
rusak,
beberapa
pengertian
diatas
dapat
Prioritas
Kemitraan
Pemberdayaan
Nondiskriminatif
Nonproletisi
Inilah
saat-saat
dimana
manusia
sekuat
mulai
berusaha
kembali
pada
fungsi
penolakan,
marah,
tawar-menawar,
depresi
hingga penerimaan.
5. Manajemen Bencana
a. Penanganan bencana di Indonesia
Setiap
manusia
peristiwa
akan
yang
selalu
mengancam
menjadi
kehidupan
perhatian
individu,
luar
negeri,
melakukan upaya
bekerjasama
bantuan
dan
baik
dalam
masyarakat
itu
negeri
sendiri
dibawah
koordinasi
satuan
pelaksana
nasional
pengungsian),
penaggulangan
bencana
dan
pada
tingkat
propinsi,
dan
SATLAK
PBP
(satuan
kecamatan
sipil/kelompok
dan
HANSIP/KMPB
masyarakat
(pertahanan
penaggulangan
bencana
perannya
sebagai
tenanga
kesehatan,
(SDM)
yang
dilibatkan
dalam
penaganan
penanganan bencana.
Mampu melakukan koordinasi dengan baik pada saat
terjadi
bencana.
Sedangkan
sebagai
pelaksana
melakukan
triage
melaksanakan penyelamatan
darurat
bencana,
memenuhi
kebutuhan
klien
gawat
darurat,
khusus
tentang
tanggap
bencana.
B. PERAN PERAWAT DALAM BENCANA
Keperawatan
bencana
bertujuan
untuk
memastikan
bencana.
Perawat
harus
mempunyai
perawatan
neonatal,
pendidikan
dan
penyuluhan
perawat
dalam
bencana
dibagi
menjadi
beberapa fase:
1. Peran Perawat Pada Fase Pra Bencana
Siklus penanganan bencana pada fase pra bencana
yaitu Kesiapan Dan Pencegahan dengan peran perawat
pada fase pra bencana :
a. Perawat mengikuti
pendidikan dan
pelatihan bagi
ikut
terlibat
dalam
berbagai
dinas
meningkatkan
kesiapan
masyarakat
dalam
Pembekalan
informasi
tentang
bagaimana
nomor
telepon
darurat
seperti
dinas
Memberikan
informasi
tentang
perlengkapan
penanganan
bencana
pada
fase
intra/saat
jangka
panjang, bersama-sama
pihak
yang
tentu
memberikan
bekas
khusus
11
bagi
masalah
kesehatan
masyarakat
pasca-
BAB III
LAPORAN STUDI DI PMI DAN PPNI
A. Laporan studi di PMI
Hasil Wawancara:
-
Tanggal
: 23 September 2016
Hari
: Jumat
12
Jam
: 10.30 12.00
Narasumber
Cressent)
yang
bergerak
di
bidang
pelayanan
pendidikan
sesuai
dengan
standar
PMI
dan
orang
yang
ingin
mengabdikan
dirinya
untuk
perawat
yang
dimobilisasi
tergantung
pada
sendiri
relawan
dan
perawat
sama-sama
memiliki
14
Mengikuti
diksar
(sukarela)
Tidak
ada
syarat
umur/profesi
umum,
relawan
PMI
termasuk
perawat
15
kesamaan,
kenetralan,
kemandirian,
bagian
dari
unit
PMI
di
Universitas.
Itu
Di
16
berbicara
aktif
atau
berinteraksi
dengan
17
Jangan panik
18
PMI
berharap
agar
mahasiswa
keperawatan
lebih
terjadi
kontribusi
yang
baik
antara
PMI
dengan
Tanggal
: 26 September 2016
Hari
: Senin
Jam
Narasumber
perawat
dalam
menanggulangi
bencana,
baik
pra
19
tangan
sebagai
orang
yang
mampu
memberikan
bencana
sudah
ada
himpunan
perawat
standar
pelayanan
kegawatdaruratan
dan
kebencanaan.
Saat ini semua perawat dan himpunan perawat gawatdarurat
dan bencana ini sudah menyiapkan diri dengan melakukan
berbagai pelatihan-pelatihan. Standar minimal untuk perawat itu
harus memiliki sertifikat kegawatdaruratan, seperti sertifikat
BTCLS, ATCLS. Setiap pelatihan-pelatihan pengembangan yang
berhubungan tentang bencana itu nantinya akan bekerjasama
dengan dinas kesehatan, BASARNAS, dan BPBN.
Pada saat pra bencana promosi kesehatan yang paling
penting diberikan kepada masyarakat adalah bagaimana caranya
menciptakan ketahanan bagi keluarga. Setiap keluarga atau
rumah tangga harus dibiasakan punya cadangan kebutuhan
dirumah
yang
sesuai
dengan
yang
dibutuhkan,
untuk
20
siapapun
penanggulangan
perawat
bencana,
yang
berarti
bisa
dilibatkan
dalam
tersebut
sudah
perawat
pada
dengannya.
dirinya
Prinsipnya
sendiri
adalah
serta
orang
perawatan
yang
terdekat
basic/dasar
yang
pertolongan
collaboration
sangat
pada
dibutuhkan
korban,
saat
interprofesional
itu.
Mahasiswa
dituntut
awareness,
disamping
diharapkan
untuk
lebih
itu
meningkatkan
ketika
profession
21
turun
branding
kepedulian
dan
kelapangan
juga
dengan
membawa
peran
perawat
pasca
bencana,
sangat
saat
bencana
kesehatan
meskipun
sudah
bukan
tersedia
berlaku
dari
hanya
kementrian
pada
profesi
keperawatan.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
PMI adalah
salah
satu
badan
penanggulangan
ilmu
termasuk
tenaga
perawat.
Saat
terjadi
dibutuhkan
seperti
memberikan
baik
pra-saat-dan
pelayanan
kesehatan.
22
medis
pasca
bencana
dan
promosi
PPNI
adalah
singkatan
dari
persatuan
perawat
keperawatan
bencana
Indonesia
untuk
itu
harus
mampu
melakukan
pelayanan
perawat
KMB
terjadinya
bencana,
lingkungan
tersebut
tangan
sebagai
atau
yang
perawat
dituntut
orang
lainnya
yang
mampu
yang
sebab
ketika
berada
dalam
langsung
turun
mampu
memberikan
B. Saran
Mahasiswa keperawatan diharapkan mampu membantu
ketika
bencana,
sehingga
pengkayaan
wawasan
dapat
Bassarnas,
BPBD
berdaya
dan
menyelenggarakan
dengan
Dinas
pelatihan
bekerja
Kesehatan
terkait
sama
untuk
bencana.
identitas
mampu
profesi
sebagai
emergency.
23
untuk
frontline
membuktikan
dalam
situasi
DAFTAR PUSTAKA
24
Emergency
Preparedness
(NEPEC)
Statement.
Position
Preparedness.
Education
Nurses
Available
and
at
Coalition
Disaster
www.icn.ch/
International
Journal
of
Environmental
LAMPIRAN DOKUMENTASI
A. Foto struktur PMI
25
26
27
28
C. Foto saat diskusi dengan bapak Antoni
29
30
31
32
33