Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) merupakan aplikasi keseluruhan
mata kuliah yang telah diambil oleh mahasiswa jurusan kependidikan. Program ini
dirancang untuk melatih mahasiswa dalam menguasai keguruan yang utuh dan
terintegrasi sehingga setelah menyelesaikan pendidikan, mahasiswa siap menjadi calon
guru yang profesional.
Selain itu untuk melengkapi program pengalaman lapangan mahasiswa yang
mengikuti PPLT harus menyusun sebuah laporan selama melakukan praktek. Laporan ini
berisikan tentang rencana pembelajaran sehingga kegiatan PBM berjalan sesuai dengan
arah dan tujuan yang diinginkan.
Penulis sebagai salah satu mahasiswa yang melakukan PPLT

pada semester

Agustus November 2016 bermaksud melaporkan rencana pembelajaran yang telah


disusun berdasarkan arahan Guru Pamong. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan
laporan ini untuk meningkatkan pemahaman penulis mengenai materi agar sesuai dengan
Garis-garis Besar Program Pengajaran (GBPP). Laporan ini juga digunakan sebagai salah
satu komponen evaluasi dalam pertimbangan layak atau tidaknya penulis dinyatakan lulus
dalam mata kuliah PPLT.
Adapun kegiatan non teaching yang dilakukan di sekolah latihan adalah kegiatan
piket dan ekstrakurikuler. Semeentara itu adapun kegiatan terpadu lainnya yang dilakukan
di luar sekolah adalah kegiatan Kuliah kerja Nyata (KKN) di masyarakat sekitar tempat
PPLT.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Membentuk pribadi calon guru agar memiliki pengetahuan, keterampilan, nilai
dan sikap yang dibutuhkan oleh setiap guru.
b. Mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperoleh dibangku kuliah.
c. Pembentukan profesionalisme guru dan pembinaan kemampuan dasar bagi
seorang guru.
d. Pembentukan karakter dan pengabdian terhadap masyarakat.
e. Melengkapi syarat perkuliahan program pengalaman lapangan kependidikan bagi

mahasiswa.
2. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa tentang materi ajar yang sesui
dengan GBPP dan kurikulum, sehingga mahasiswa siap menjadi guru dan siap terjun
ke masyarakat sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya serta lebih mengenal dan
mengetahui kondisi dan kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat.
C. RUANG LINGKUP
Program Pengalaman Lapangan Terpadu mencakup kegiatan mikroteaching yang
dilaksanakan oleh jurusan-jurusan yang ada di Universitas Negeri Medan serta kegiatan
teaching, dan non teaching di sekolah latihan dan masyarakat ekitar. Kegiatan
mikroteaching dan kegiatan mengajar di sekolah latihan meliputi merencanakan dan
melaksanakan pengajaran, sedangkan kegiatan non teaching meliputi perencanaan dan
melaksanakan kegiatan yang bersifat non teaching di sekolah dan di masyarakat sekitar.
D. KEGIATAN TEACHING DAN NON TEACHING
1. Kegiatan Teaching
Kegiatan mengajar yang dilaksanakan jurusan Teknik Kendaraan Ringan dan
Teknik Komputer dan Jaringan kelas X TKR, XI TKR dan kelas XII TKR, dengan
jadwal mengajar pada hari :
N

Hari

o
1

Selasa

Rabu

Jam ke

Kelas

67

X TKJ

89

XI TKJ

67

X TKR

89

XII TKJ

45

XII TKR

67

XI TKR

Sabtu

Adapun komponen-komponen pengajaran yang diperlukan untuk menunjang


kelancaran proses belajar mengajar (PBM) meliputi:
a) Program Pengajaran

b) Silabus
c) Persiapan Mengajar
1) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
2) Modul
3) Metode Pembelajaran
4) Media
5) Evaluasi
2. Kegiatan Non Teaching
Kegiatan non teaching merupakan suatu program kegiatan yang dilakukan di
luar kegiatan belajar mengajar, kegiatan ini dilakukan untuk mengenal sistem suatu
kehidupan sekolah lebih dalam. Hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan non teaching
yaitu :

Mengikuti Upacara Bendera setiap hari senin pagi dan pada hari besar lainnya di
sekolah.

Melaksanakan piket.

Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler.

Melakukan kuliah kerja nyata di masyarakat.

BAB II

PEMBAHASAN
A. KEGIATAN KEGIATAN YANG DILAKUKAN
1. Pengenalan Orientasi dan Observasi
Minggu awal dari masa PPLT merupakan masa orientasi yang harus
dilakukan mahasiswa PPLT Unimed yang mendapat penempatan di SMK Swasta
Yapim Taruna Batang Kuis. Dalam masa orientasi / observasi yang dilakukan selama
kurang lebih tiga bulan, dilakukan penyerahan mahasiswa kepada pihak sekolah oleh
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dalam kegiatan ini mahasiswa dibimbing oleh
guru untuk memperoleh berbagai pengalaman atau informasi yang berkaitan dengan
perpustakaan, Bimbingan Konseling, Piket, Admininstrasi, misalnya daftar guru,
daftar murid, daftar nilai dan lain lain.
Mengenal berbagai kegiatan non-mengajar, seperti kegiatan kurikuler dan
extrakurikuler dan mempelajari keadaan fisik dan sosial sekolah harus dilakukan serta
dipahami oleh mahasiswa calon guru dengan bimbingan dan arahan oleh guru
pamong agar mengatahui tujuan dan peranan hal hal tersebut bagi tercapainya
tujuan pendidikan pada umumnya dan tujuan mengajar pada khususnya.
2. Observasi Fisik dan Suasana Sekolah
Kegiatan observasi dilakukan dengan mengamati keadaan di sekolah latihan
secara cermat. Untuk mendapatkan informasi yang akurat, calon guru melakukan
wawancara dengan guru, pegawai dan para siswa. Hasil dari observasi fisik dan
suasana sekolah ini terlampir pada lampiran (1).
3. Observasi Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah pengamatan kegiatan belajar
mengajar yang sedang dilakukan guru pamong. Hasil dari observasi kegiatan belajar
mengajar ini terlampir pada lampiran (2).
4. Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas Tugas Keguruan Lainnya Secara
Terbimbing
Setelah menjalani masa orientasi maka tahapan berikutnya adalah masa
latihan terbimbing dan dalam masa ini guru pamong selalu memantau perkembangan

mahasiswa praktikan selama lebih kurang dua puluh empat (24 hari) setelah masa
observasi/ orientasi yang dilakukan.
Program dan tahapan yang harus dilakukan selanjutnya adalah membuat
kalender mata pelajaran, KKM, prota, prosem, RME, Silabus, RPP dan lain lain
merupakan persiapan sebelum masuk ke kelas. Kegiatan lain adalah mengisi absen
siswa, daftar kelas dan daftar nilai, selanjutnya guru pamong memberi bimbingan
bagaimana mengisi hal tersebut.
Untuk lebih mematangkan proses pengalaman maka kegiatan lainnya
mengetahui administrasi yang diantaranya yaitu mengisi daftar absen gabungan, cara
mengisi buku induk, buku mutasi pindah dan mutasi masuk, meriksa soal ujian,
membuat kartu ujian, serta buku ekspedisi lainnya sesuai dengan penilaian yang
dituntut dalam bidang administrasi sekolah. Selain itu, kami juga melaksanakan tugas
BK dalam membimbing siswa yang melanggar peraturan sekolah, dan menata
perpustakaan. Selanjutnya dalam masa terbimbing ini kami terangkan tugas keguruan
lainnya yaitu menjaga piket dan bagaimana mengisi buku piket yang memuat tentang
keadaan siswa dan guru, serta catatan jika ada siswa yang terlambat, sakit dan minta
izin pulang.
5. Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas Tugas Keguruan lainnya Secara
Mandiri
Pada dasarnya tahap ini merupakan tahap akhir dari kegiatan PPLT.
Dalam tahap ini mahasiswa calon guru diberi kesempatan berlatih secara mandiri,
untuk menerapkan secara utuh dan terintegrasi segala kemampuan refleksi. Seperti
halnya dalam pelatihan terbimbing, dalam pelatihan mengajar dan tugas tugas
keguruan lainnya secara mandiri fokus perhatian ditujukan kepada kemampuan untuk
membuat persiapan mengajar, penguasaan persiapan mengajar, pengelolaan proses
belajar mengajar, penampilan diri sendiri untuk merencanakan, melaksanakan dan
menilai hasilnya. Guru, pamong dan dosen pembimbing sudah mungkin mengurangi
peran supervisinya. Namun dalam waktu tertentu diadakan pertemuan balikkan antara
mahasiswa calon guru dan dosen pembimbing dengan pamong pembimbing untuk
mendiskusikan hal hal yang perlu mendapat perhatian menurut masing masing
pengamat.
Dalam diskusi ini mahasiswa bimbingan oleh dosen pembimbing dan
guru pamong agar dapat melakukan refleksi secara lebih dalam atas pengamatan

pengamatan mereka selama latihan. Seperti halnya pada tahap tahap pelatihan
sebelumnya, pada tahap pelatihan ini masih perlu perbaikan jika mahasiswa masih
belum menguasai salah satu keterampilan dasar mengajar, metode mengajar bidang
studi dan aspek aspek tugas keguruan kependidikan lainnya. Hal ini dilakukan
melalui pengajaran mikro atau melalui pengajaran terbimbing.
6. Kegiatan Mengajar dan Non- Mengajar di Luar Sekolah
Tahap kegiatan mengajar dan non-mengajar pada jam luar sekolah
yang dilakukan adalah memberi bimbingan pada siswa SD sesuai jadwal yang telah
ditentukan. Kegiatan mengajar ini merupakan pengabdian terhadap masyarakat
disekitar tempat mahasiswa PPLT bertempat tinggal.

Kegiatan

non-mengajar

lainnya di luar jam mengajar disekolah adalah berupa kegiatan kebersihan lingkungan
atau gotong royong. Kegiatan ini dilakukan untuk mempererat hubungan antara
mahasiswa dengan masyarakat. Kegiatan ini juga didukung oleh Kepling setempat.
7. Ujian Praktek Mengajar dan penyusunan laporan akhir
Laporan akhir disusun setelah seluruh kegiatan yang dilakukan PPLT
dilaksanakan dari pengenalan laporan hingga ujian akhir. Laporan akhir ini memberi
gambaran tentang keseluruhan pelaksanaan Program Pengalaman lapangan Terpadu
(PPLT) sehingga dari laporan tersebut dapat diambil kesimpulan tentang keberhasilan
mehasiswa PPLT dalam program pengenalan lapangan. Sedangkan pelaksanaan ujian
praktek disesuaikan dengan jadwal bidang studi guru pamong dengan tim penilai
adalah guru pamong dan dosen pembimbing lapangan. Saat ujian mahasiswa PPLT di
depan siswa harus menunjukkan materi, memotivasi siswa, mengkondusifkan suasana
kelas serta mengakhiri pelajaran.
Dalam penilaian ujian praktek mengajar digunakan alat penilaian
kemampuan guru (APKG) yiatu APKG I untuk menilai persiapan mengajar, APKG II
untuk menilai kemampuan mengajar dan APKG III untuk menilai hubungan
antarpribadi.

B. REFLEKSI

TENTANG

PENGALAMAN

DALAM

PELAKSANAAN

PPL

INTEGRATIF.
1. Refleksi Tentang Pelaksanaan Orientasi / Observasi
Menurut pengamatan calon guru, luas sekolah yang sudah memadai, jumlah
lokal yang banyak dan guru guru yang berpengalaman dan dengan suasana
lingkungan yang begitu kondusif dan aman akan sangat mendukung dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.
2. Refleksi Tentang Pelaksanaan Pelatihan Keterampilan Mengajar dan Tugas
tugas Keguruan Lainnya Secara Terbimbing.
Latihan terbimbing dimaksudkan sebagai tahap dimana penulis sebagai
mahasiswa calon guru diberi kesempatan untuk berlatih dalam 2 (dua) kegiatan yaitu
kegiatan mengajar dan kegiatan lain diluar mengajar, yang terdiri dari kegiatan
administrasi kelas / sekolah, petugas piket, bimbingan konseling, ekstrakurikuler dan
kegiatan pendidikan / keguruan lainnya.
Pelaksanaan pelatihan keterampilan secara terbimbing dimulai seminggu
setelah berada dilapangan sekolah latihan, tepatnya setelah observasi terlaksana pada
tanggal 29 Agustus 2016 sampai 5 November 2016, akan tetapi hanya pada permulaan
minggu saja guru pamong mengawasi dan ikut di dalam kelas. Untuk keterampilan
yang menyangkut kegiatan belajar juga diarahkan dalam hal:
a.

Penyusunan Kalender Mata Pelajaran, Program Tahunan (prota), Program


Semester (prosem) dan Rincian Minggu Efektif (RME)

b.

Pengembangan materi, media dan sumber belajar

c.

Penyusunan persiapan mengajar (RPP)

d.

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar

e.

Pelaksanaan penilaian hasil belajar


Prota, Prosem, Silabus, RPP terlampir pada map, dalam penyusunan Silabus

dan RPP ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, kemampuan
menetapkan

bahan

dan

tujuan

pembelajaran,

kemampuan

memilih

dan

mengorganisasikan materi, media dan sumber belajar, kemampuan merancang strategi


pembelajaran dan lain lain. Kemudian kegiatan keguruan diluar strategi
pembelajaran yaitu :
a.

Perencanaan dan pelaksanaan administrasi sekolah SMK S Yapim Taruna


Batang Kuis terutama tugas administrasi guru bidang studi.

b.

Perencanaan dan pelaksanaan bimbingan kesulitan belajar siswa yang


mengalami kesulitan belajar dan ini tidak begitu terkordinir disebabkan karena
buku yang disediakan hanya satu buku bagi dua orang siswa. Sampai pada
tahap pelatihan terbimbing ini akan berakhir tidak banyak kendala yang begitu
berarti sehingga pelaksanaan keterampilan mengajar dan kegiatan keguruan
lainnya dapat berjalan dengan baik.

3. Refleksi Tentang Pelaksanaan Keterampilan Mengajar dan Tugas tugas


Keguruan Lainnya secara Mandiri.
Setelah pelaksanaan pelatihan keterampilan mengajar terbimbing, mahasiswa
calon guru melaksanakan kegiatan mengajar secara mandiri yang dimulai dari tanggal
7 November 2016 sampai akhir 12 November 2016 di SMK S Yapim Taruna Batang
Kuis.
Sesuai dengan tujuan diadakannya PPLT ini antara lain agar mahasiswa calon
guru mendapatkan pengalaman mendidik yang dapat mengaplikasikan ilmu yang
telah diperolah selama belajar dibangku perkuliahan, sehingga nantinya

dapat

manjadi suatu pengalaman berharga sebagai modal untuk terjun menjadi guru yang
professional sekaligus menjadi bahan acuan dalam proses belajar mengajar. Dalam
masa ini calon guru mampu mengetahui, memahami dan menerapkan seluruh
kompetensi keguruan.
Demikianlah yang diharapkan dari seorang guru sehingga diperoleh seorang
guru yang professional dalam bidangnya masing masing sesuai dengan kompetensi
dan kredibilitas yang dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, proses belajar dan
berbuat dengan lebih baik sesuai dengan kemampuan yang dimiliki sehingga akan
tampak kemampuan mahasiswa secara individu maupun kelompok.
4. Refleksi Tentang pelaksanaan Ujian Praktek dan Penyusunan Laporan Akhir.
Setelah semua kegiatan pelatihan PPLT dilaksanakan, maka ada tahap akhir
yang harus dilalui untuk memenuhi persyaratan pelaksanaan PPLT, yaitu ujian praktek
dan laporan akhir.
Palaksanaan ujian praktek dilaksanakan pada tanggal 5 November 2016
sampai 12 November 2016 dan disesuaikan dengan jadwal pelajaran yang telah
ditentukan. Dalam minggu itulah semua mahasiswa PPLT yang ada di SMK S Yapim
Taruna Batang Kuis melakukan ujian sebanyak 20 orang. Laporan akhir ini dapat

memberikan gambaran tentang keseluruhan pelaksanaan PPLT sekaligus dapat


disimpulkan bahwa mahasiswa PPLT mampu melaksanakan program pengalaman
lapangan terpadu dengan baik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. PPL Terpadu merupakan salah satu wujud jalinan kemitraan antara Universitas
Negeri Medan sebagai lembaga pendidikan tenaga kependidikan dengan sekolah
sebagai tempat latihan mahasiswa calon guru.
2. PPL Terpadu merupakan salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa program
pendidikan sebagai pendidikan prajabatan.
3. PPL Terpadu adalah perpaduan antara program pengalaman lapangan di sekolah
latihan, dan pengabdian sosial di lingkungan masyarakat.
4. Pelaksanaan keterampilan mengajar baik bimbingan maupun mandiri di depan
kelas juga pelaksanaan keterampilan keguruan lainnya selain mengajar sangat
membantu berkembangnya kemampuan mengajar dan semua itu teruji pada saat
ujian akhir dan laporan akhir.
5. Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) di SMK S Yapim
Taruna Batang Kuis dapat melatih penulis sebagai calon guru untuk dapat
memiliki kemampuan memperagakan kinerja dalam situasi nyata, baik dalam
kegiatan mengajar maupun tugas tugas keguruan lainnya.
B. Saran
1. Keefektifan program PPLT adalah berjalannya kegiatan program pengalaman
lapangan dengan kegiatan pengabdian masyarakat yang harus mendukung satu
dengan yang lainnya.
2. Identitas pemantauan dan pengawasan kordinator dan dosen pembimbing
lapangan hendaknya ditingkatkan, sehingga kendala ataupun permasalahan yang
dihadapi mahasiswa calon guru dapat diminimalisir di waktu yang akan datang.
3. Guru pamong di sekolah hendaknya memberikan bimbingan dan arahan yang
lebih intensif kepada mahasiswa calon guru selama berada di sekolah latihan pada
masa PPL Terpadu.
4. Pengorganisasian format format penilaian hendaknya dapat diatur secara
sistematis dan perlunya dipertahankan sekaligus ditingkatkan dalam hal

pengawasan dan pembimbingan. Hal ini akan menjadi salah satu penentu
keberhasilan mahasiswa PPLT calon guru yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai