Oleh :
B1/ Kelompok 3
Nama Anggota :
LUKYTA SETYO HAPSARI
MARETAH INDAH FITRIA
MARIO MARTINUS KARVIN
MEGA RIZKY NOVITASARI
MERRY HANDAYANI
1620313328
1620313329
1620313330
1620313331
1620313332
Latar Belakang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Diare
Diare atau penyakit diare (diarrheal disease) berasal dari kata diarrola (bahasa
Yunani) yang berarti mengalir terus, merupakan suatu keadaan abnormal dari pengeluaran
tinja yang terlalu frekuen. Hipokrates memberikan definsi diare sebagai suatu keadaan
abnormal dari frekuensi dan kepadatan tinja. Sedangkan Silverman dkk mendefinisikan
diare sebagai malabsorbsi air dan elektrolit dengan ekskresi isi usus yang dipercepat.
Fungsi usus sebagai suatu pengatur yang efisien dan peka dari cairan ekstrasel, karena
fungsi sekresi dan absorbsi yang dimilikinya.
Definisi lainnya, Diare adalah frekuensi dan likuiditas buang air besar (BAB)
yang abnormal. Frekuensi dan konsistensi BAB bervariasi dalam dan antar individu.
Sebagai contoh, beberapa individu devekasi tiga kali per hari, sedangkan yang lainnya
hanya dua atau tiga kali seminggu. Selain itu, diare yaitu buang air besar (defekasi)
dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih
banyak dari biasanya lebih dari 200 g atau 200 ml/24 jam. Buang air besar encer tersebut
dapat/tanpa disertai lendir dan darah.
2.2 Epidemiologi Diare
berlangsung selama beberapa hari sampai 1 minggu umumnya mengeluhkan onset yang
tak terduga dari buang air besar yang encer, gas-gas dalam perut, rasa tidak enak, dan
nyeri perut. Diare kronis: Merupakan diare yang berlangsung lebih dari 2-3 minggu.
ditemukan adanya penyakit sebelumnya, penurunan berat badan dan penurunan nafsu
makan.
1. Diare osmotik terjadi bila ada bahan yang tidak dapat diserap meningkatkan
osmolaritas dalam lumen yang menarik air dari plasma sehingga terjadi diare.
Tanpa Dehidrasi
Baik
Normal
Ada
Basah
Dehidrasi Ringan
Gelisah, rewel
Cekung
Tidak ada
Kering
Rasa Haus
Minum biasa
Sangat haus
Kekenyalan kulit
Normal
Kembali lambat
Terapi
Terapi A
Terapi B
Dehidrasi Berat
Lesu, tak sadar
Sangat cekung
Tidak ada
Sangat kering
Malas, tidak bisa
minum
Kembali sangat
lambat
Terapi C
BAB III
PEMBAHASAN
A. Oralit
Nama sediaan
Komposisi
Oralit
Indikasi
Dosis
Cara Penggunaan
Kegunaan
Umur
Tidak ada dehidrasi
Terapi A
Mencegah
Dehidrasi
Dengan
Dehidrasi
Terapi B
Mencegah
Dehidrasi
Dengan
Dehidrasi
Mengatasi dehidrasi
< 1 tahun
1 - 4 tahun
5 12
Dewasa
100 mL
tahun
Setiap kali BAB beri oralit
200 mL
300 mL
400 mL
(0,5 gelas)
(1 gelas)
(2 gelas)
(1,5 gelas)
600 mL
1,2 L
2,4 L
(1,5 gelas)
(3 gelas)
(6 gelas)
(12 gelas)
200 mL
(1 gelas)
300 mL
(1,5 gelas)
400 mL
(2 gelas)
B. Pharolit
Nama sediaan
Komposisi
Pharolit
Natrium klorida 0,52 gram
Kalium klorida 0, 3 gram
Trinatrium sitrat dihidrat 0,58 gram
Indikasi
Dosis
Cara Pembuatan
Peringatan
Pabrik
mulai membaik
Novell Pharmaceutical Laboratories
C. Norit
Nama sediaan
Komposisi
Norit
Karbon Aktivatus : 125 mg.
Indikasi
4. Rasa
Dosis
Penyimpanan
Kemasan
Pabrik
Peringatan
mual
setelah
minum
alkohol
yang
berlebihan.
3 kali sehari 6 9 tablet
Simpanlah di tempat sejuk dan kering.
Tersedia dalam kemasan : Norit, 1 Tube @ 40 tablet.
PT. Eagle Indo Pharma
1. Diare : Harap hubungi dokter bila tidak merasa
lebih baik / masih terus diare.
2. Keracunan : Segera hubungi dokter dengan
terlebih dahulu berikan 20 tablet NORIT kepada
si pasien.
3. Apabila pemakaian NORIT sedang berlangsung,
ampas makanan (kotoran tubuh) dapat berubah
menjadi hitam.
4. Pemakaian NORIT dapat menyebabkan sedikit
penyerapan pada obat tertentu, misalnya jenis
Contraseptis. Bila perlu tanyakan dokter Anda.
Kasus Diare
Bapak Mario datang ke Apotik dengan keluhan mengalami sakit perut, sering
buang air besar, mual dan muntah-muntah serta perut berbunyi, sehari sebelunnya bapak
Mario ini makan makanan di warung pinggir jalan yang terbuka dikawasan kumuh dan
lupa mencuci tangannya usai mengendari sepeda motor.
Para anggota :
Apoteker
: Merry Handayani
Pasien
Pengantar Pasien
TTK
Prolog
:Selamat pagi ibu pak, selamat datang di apotek kami ada yang
bisa saya bantu?
Adik Pasien
TTK
Adik Pasien
TTK
Adik Pasien
TTK
Ibu Pasien
:Begini mbak kakak saya kemarin makan di luar terus pulang itu
ngeluh perutnya sakit, bolak-balik ke wc, mual dan muntah-muntah
serta perutnya berbunyi
TTK
:Oh begitu bu, untuk lebih jelasnya apakah ibu ingin berkonsultasi
dengan apoteker kami?
Adik Pasien
TTK
TTK masuk kedalam untuk memberi tahukan kepada apoteker bahwa ada pasien
yang ingin berkonsultasi
TTK
Apoteker
Adik Pasien
:Permisi bu
Apoteker
Adik Pasien
:Terima kasih bu
Apoteker
Adik Pasien
:Ibu Lukyta
Pasien
:Mario
Apoteker
:Iya ibu Lukyta dan bapak Mario ada yang bisa saya bantu?
Adik Pasien
:Iya ibu, ini saya hanya mengantarkan kakak saya mau konsul
Apoteker
Pasien
Apoteker
Pasien
Apoteker
Pasien
Apoteker
:Bapak kalau boleh saya tau, biasanya normal BAB berapa kali
sekali ya pak?
Pasien
Apoteker
Pasien
Apoteker
:Sudah cukup banyak ya pak BABnya, kalau boleh saya tau maaf
ini ya pak, fesesnya cair atau padat pak?
Pasien
Apoteker
:Iya bapak juga tadi kalau tidak salah juga lupa mencuci tangan ya
sebelum makan?
Pasien
Apoteker
:Iya bapak terkena diare, dengan waktu BAB yang tidak seperti
biasanya ya, bapak sudah 5 kali ini sejak kemarin sore, kemudian
BAB yang mendadak disertai mules, mual, muntah, apakah bapak
merasa haus
Pasien
Apoteker
Pasien
Apoteker
:Iya bapak maaf ini, bapak terkena diare dengan dehidrasi ringan
dikarenakan makan makanan dengan tidak cuci tangan terlebih
dahulu, kemudian kemungkinan besar juga makanya kurang bersih
sehingga menyebabkan bapak terkena diare
Pasien
Apoteker
Pasien
Apoteker
TTK
Apoteker
:Ini pak, obat untuk mengatasi cairan yang hilang karena diare
yang bapak alami, obat ini namanya oralit dan yang satunya
pharolit, dari kedua obat ini memiliki persamaan komposisi
campuran Natrium klorida, kalium klorida, glukosa anhidrat dan
natrium bikarbonat, dosis penggunaan juga sama bapak 1 sachet
dilarutkan dalam 200 ml air, untuk pemakaian pertama langsung 2
gelas ya bapak sehabis BAB, selanjutnya setiap kali BAB bisa
minum 1 gelas hingga 12 gelas seharinya, untuk oralit tidak ada
rasanya namun untuk pharolit rasanya jeruk pak, sedangkan untuk
obat norit digunakan sebagai absorben, seperti yang dijelaskan
bapak tadi bahwa feses cair sehingga digunakan obat ini untuk
memadatkan fesesnya diminum 3 kali sehari 2 tablet, jika diare
sudah sembuh hentikan penggunaan obat ini ya pak
Pasien
Apoteker
Pasien
:Iya bu, saya pilih pharolit saja bu yang ada rasa jeruknya
Apoteker
Pasien
:Iya bu
Apoteker
Pasien
:Ini bu obat pharolit 1 sachet dilarutkan dalam air 200 ml, untuk
pemakaian pertama langsung diminum 2 gelas sehabis BAB,
selanjutnya setelah BAB bisa minum 1 gelas pharolit hingga 12
gelas seharinya, untuk obat noritnya diminum 3 kali sehari 2 tablet
selama fesesnya masih cair kalau sudah tidak cair bisa dihentikan
Apoteker
:Benar pak, jika sudah tidak mengalami diare jangan lupa untuk
menghentikan mengkonsumsi obat ini ya pak
Pasien
:Iya bu
Apoteker
Pasien
:Iya bu
Apoteker
:Baiklah, ada yang bisa dibantu lagi pak? Ini total pembayarannya
Rp 63.000,00,- untuk 20 sachet Pharolit dan Noritnya 1 tube
pembayarannya bisa langsung di kasir depan ya pak?
Pasien
Apoteker
:Ya sudah kalau begitu, terima kasih atas kunjungan bapak dan
ibu, semoga lekas sembuh ya pak
Ibu Pasien
Apoteker
:Sama-sama
DAFTAR PUSTAKA
Burns, Marie A. Chisholm, Barbara G.Wells, Terry L. Schwinghammer, Patrick
M. Malone, Jill M. Kolesar, John C. Rotschafer, Joseph T.
Dipiro. 2008. Pharmacotherapy Principles and Practice. The
McGraw-Hill Companies : United States of America.
Depkes RI. 2007. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare Edisi ketiga,
Direktorat Jenderal PPM dan PL.
Widjaja. 2007. Penyakit Tropis, Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan
Pemberantasannya. Jakarta: Erlangga.
World Health Organization. Implementing the new recommendation on the
clinical management of diarrhea: guidelines for policy makers
and programme managers. Geneva: WHO Press; 2006.