Ergonomika
Ergonomika
DOKTER
1.
2.
3.
4.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ergonomika atau ergonomi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara manusia dengan
elemen-elemen
lain
dalam
suatu sistem,
serta profesi yang
mempraktekkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan
sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia. Digunakan
untuk merancang sistem kerja, sehingga sistem tersebut dapat bekerja dengan baik. Dapat
pula dikatakan bahwa aplikasi ilmu ergonomi adalah membentuk kondisi yang EASNE yaitu
efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien. Di dalam departemen radiologi terdapat berbagai
macam ruangan salah satunya adalah ruang baca dan konsultasi dokter. Dokter spesialis
radiologi yang berbasis bekerja di ruang baca digital mengalami sejumlah penyakit mulai dari
leher hingga masalah gangguan pergerakan seperti carpal tunnel syndrome. Solusi ergonomis
yang tidak hanya akan mengurangi cedera tetapi juga memaksimalkan produktivitas dalam
radiologi. Sehingga pada tahun 2006 terbentuklah persyaratan ergonomis untuk ruang baca
radiologi yang telah diringkas dalam Digital Cornell Reading Room Ergonomi Checklist
Display screens
Input devices
Workstation and workstation accessories
Chair
Ambient environment
B. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah keselamatan dan kesehatan kerja
2. Untuk mengetahui ergonomi dari ruang baca dan konsultasi dokter
3. Untuk mengetahui ergonomi ruang baca radiologi rumah sakit xyz di Jakarta
BAB II
ISI
Keputusan Kementrian Kesehatan RI no. 1014/MENKES/SK/XI/2008 tentang Standar Pelayanan
Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan menyatakan bahwa ruang baca dan konsultasi
dokter harus dipisah dengan ruang pemeriksaan dengan luas disesuaikan dengan kebutuhan dengan
minimal 2m x 2m x 2,7m yang dapat menampung 1 buah meja kerja, 2 buah kursi dan 1 lemari.
Dalam satu ruang baca radiologi dibuat bilik antar dokter radiolog agar lebih fokus namun apabila
mengalami kesulitan dalam mendiagnosa suatu kasus radiolog dapat berdiskusi dengan dokter radiolog
lainnya.
Untuk mengurangi rasa sakit pada tulang belakang radiolog yang sering terjadi maka salah satu fitur
yang harus dibuat nyaman adalah kursi. Fitur utama dari kursi ini menyesuaikan tubuh, baik
punggung, sandaran tangan (untuk pengguna keyboard), dan lapisan kursi yang baik sehingga ahli
radiologi dapat duduk sesuai ketinggian ideal mereka. Dan juga mengatur meja workstasion sesuai
dengan ketinggiannya.
Selain itu lingkungan ruangan yang nyaman juga diperlukan untuk mendapatkan rasa nyaman sehingga
megurangi rasa stres. Suara adalah salah satu faktor lingkungan yang sangat subjektif. Metode standar
untuk mengontrol kebisingan yaitu pemilihan bahan untuk langit-langit, lantai, dan dinding. Langitlangit akustik dan karpet peredam suara, dan dinding matte atau bahkan panel penyerapan akustik pada
dinding lebih baik dipakai. sistem suara-masking juga membantu mencegah gangguan suara di dalam
dan dari luar ruangan juga dapat meningkatkan akurasi sistem pengenalan suara.
Pencahayaan merupakan satu isu yang paling penting yang harus diperhatikan. Terutama berlaku
untuk kamar yang menggunakan CRT display (layar monitor) dikarenakan kecerahan mereka biasanya
kurang dari Viewbox pada umumnya. Seperti yang kita tahu dalam membaca hasil foto dan menulis
catatan memerlukan pencahayaan yang berbeda di ruang baca radiologi. Masalahnya adalah silau dari
layar CRT atau dari view box ini dapat mengganggu dan melelahkan mata sehingga mengurangi
sensitivitas kontras mata dalam membaca hasil gambaran rontgen. Layar melengkung dari CRT
merupakan komplikasi tambahan yang dapat memantulkan cahaya yang lebih luas daripada layar datar.
Sehingga monitor di workstation dapat menggunakan pelapis antireflection. Metode lain yang dapat
mengurangi refleksi dari layar CRT adalah lapisan kaca, atau menempatkan filter .
Lampu neon yang berada di atas kepala juga dapat menyebabkan silau. Salah satu alternatifnya ialah
beralih ke lampu pijar atau lampu biru yang dapat membantu mengurangi ketegangan mata dokter.
Selain itu, dengan menggunakan cahaya biru di belakang workstation berkurang tingkat stress juga
dapat meningkatkan ketajaman visual dikarena lampu pijar lebih hangat, lebih alami, lebih banyak
cahaya menenangkan
Dalam penempatan viewing box dan altenator merupakan salah satu masalah yang sering kita lihat
dalam desain ruang baca. Sebaiknya penempatan view box diatur dengan posisi ortogonal
supaya cahaya yang dipancarkan dari view box satu ke view box yang lain tidak
menggagu dokter saaat mendiagnosa hasil rontget Pasien. jika dalam posisi sejajar dua set
view boxes atau alternator tidak pernah digunakan secara bersamaan maka tidak masalah jika salah
satu dari view box tersebut dimatikan.
Sistem pendingin pemanas, ventilasi, dan udara perlu dirancang agar ahli radiologi memiliki kontrol
atas lingkungan mereka Desain pendingin juga harus diperhitungkan untuk menjaga suhu kamar dalam
berbagai nyaman. Kira-kira 63-71 F (17,2-21,7 C) pada musim dingin, dan 65-75 F (18,3-23,9
C) pada musim panas. Kelembaban relatif dari udara yang paling nyaman adalah sekitar 20 sampai 60
persen pada 75 F.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari semua segi aspek yang diperhatikan dapat disimpulkan bahwa semua aspek harus
membuat dokter radiologi nyaman baik dalam penglihatan, konsentrasi dan
kenyamanan terpenuhi serta baiknya sirkulasi udara di ruang baca sehingga dalam
membuat diagnosa tidak membuat kesalahan dan meningkatkan produktivitas.
B. Saran
Pada ruang baca rumah sakit xyz di Jakarta sebaiknya dilakukan penataan ulang ruang
baca radiologi terhadap struktur dan detail.
DAFTAR PUSTAKA
www.rsna.org/newsdetail.aspx?id=8947
www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3045139/
https://id.wikipedia.org/wiki/Ergonomika
http://www.barco.com/~/media/Images/News/2010/Q4/Barco%20and%20partners%20design
%20Radiology%20Reading%20Room%20of%20the.jpg?mw=350
http://www.bfcollection.net/cities/usa/va/charlottesville/uva_hosp/20080619007w_UVA_radiology_sm
all.jpg
http://www.soundergonomics.com/images/P/RRC.jpg