Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA BERMAIN

TERAPI BERMAIN PUZZLE pada ANAK USIA 3-5 TAHUN


DI RUMAH SAKIT
Pembimbing: Nurlaily Kholilah, S.Kep.Ns

Disusun oleh:
Kelompok 1 / II B
1.
2.
3.
4.
5.

Ambar Dianingrum
Asiska Indah Lestari
Devita Sekar A.P
Dwi Fandi
Endah Brilian Dwi W

(470114044)
(470114046)
(470114054)
(470114059)
(470114061)

AKADEMI KEPERAWATAN dr. SOEDONO MADIUN


2015/2016
SATUAN ACARA BERMAIN (SAB)

Nama Kegiatan
Tanggal
Jam/ waktu
Sasaran

:Terapi bermain puzzle


: Kamis, 10 Maret 2016
: 30 menit
: Anak usia 3-5 tahun

Tempat

: Ruang Kemuning Lt. 2 (Bedah Anak)

1. Tujuan Instruksional Umum


Setelah dilakukan terapi bermain pada anak 3-5 tahun selama 30 menit,
anak diharapkan bisa mengekspresikan perasaaannya dan menurunkan
kecemasannya, merasa tenang selama perawatan dirumah sakit dan tidak takut
lagi terhadap perawat sehingga anak bisa merasa nyaman selama dirawat
dirumah sakit, serta dapat melanjutkan tumbuh kembang anak yang normal
atau sehat.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan terapi bermain sekali diharapkan anak mampu :
1. Bisa merasa tenang selama dirawat.
2. Anak bisa merasa senang dan tidak takut lagi dengan dokter dan perawat.
3. Mau melaksanakan anjuran dokter dan perawat.
4. Gerakan motorik halus pada anak lebih terarah.
5. Kognitifnya berkembang dengan mengetahui cara bermain puzzle dengan
teknik yang benar, dan mengetahui cara mengelompokkan puzzle yang
6.

tepat.
Dapat bersosialisasi dan berkomunikasi dengan teman sebaya yang

7.

dirawat diruang yang sama.


Ketakutan dan kejenuhan selama dirawat di rumah sakit menjadi

8.

berkurang.
Mengembangkan nilai dan

moral anak dengan berdoa sebelum dan

sesudah kegiatan.
9. Mengembangkan bahasa, anak mengenal kata-kata baru.
10. Melatih sosial emosi anak.
3. Manfaat Program Bermain
1. Problem Solving
Dengan bermain puzzle akan membantu meningkatkan memecahkan
masalah. Permainan ini akan membantu anak untuk berpikir dari berbagai
sudut pandang untuk menyelesaikan potongan-potongan puzzle hingga
membentuk gambar. Bermain puzzle juga dapat membantu anak untuk
mencapai tujuan dan memiliki sesuatu yang dibanggakan sehingga

membuatnya terdorong untuk tetap tekun menghubungkan potonganpotongan puzzle.


2. Mengembangkan kordinasi mata dan tangan
Puzzle memiliki berbagai gambar, bentuk dan warna. Dengan ragam
yang berbeda akan membantu anak dalam meningkatkan kordinasi mata dan
tangan mereka. Anak akan dilatih untuk meletakan potongan puzzle dengan
membentuk beberapa bagian yang berbeda-beda. Sehingga membuat anak
belajar dalam melibatkan gerakan dan juga kosentrasi saat mengenal pada
saat waktu bersamaan.
3. Mengembangkan Keterampilan motorik anak
Dengan bermain puzzle, anak harus mengambil sesuatu yang membuat
garis dan memindahkan barang tanpa harus membuat rusak. Ini akan
menambah keterampilan motori. Bukan hanya dalam gerakan dasar
melainkan puzzle juga akan membantu dalam mengontrol gerakan dan
meletakan pada suatu di tempatnya. Dengan permainan yang dapat melatih
keterampilan motorik akan membantu anak berlatih kemampuan, seperti
menulis dan juga makan dengan baik.
4. Mengembangkan keterampilan kognitif
Dengan bermain puzzle anak dilatih mengenali ukuran, gambar dan
bentuk yang berbeda sehingga akan membantu anak anda dalam meletakan
potongan puzzle di segala arah dengan harmonis dan bersamaan. Sehingga
dengan latihan seperti itu akan membuat anak anda berlatih keterampilan
kognitif. Permainan ini akan membantu dalam dasar-dasar yang dilakukan
termasuk dalam alfabet, objek dan hitungan yang menjadi dasar
pembelajarannya.
5. Melatih Kesabaran
Dengan bermain puzzle anak akan dituntut untuk menggabungkan
potongan puzzle sehingga harus sabar dalam menyusun gambar yang ada di
kotak yang sudah disediakan. Anak akan berlatih sabar dalam menjalankan
proses hingga menemukan 'goal' yang diinginkan.
3. Cara bermain

Perawat memimpin permainan dan menjelaskan bahwa dalam permainan ini


diperlukan kerjasama dan

kebersamaan. Perawat juga memberi contoh

kerjasama dalam kehidupan nyata, misalnya kerja bakti membersihkan


halaman rumah, membangun jalan dan lain sebagainya. Perawat juga memberi
3

contoh macam-macam benda yang mirip dengan bentuk bangun tersebut yang
bisa ditemui dalam kehiupan sehari-hari. Setelah itu perawat menjelaskan ciriciri dari bangun yang akan dimainkan tersebut, misalkan jumlah sisinya,
bentuk sudutnya. guru mengumumkan bahwa anak-anak akan diajak bersamasama memainkan permainan membentuk bangun/bentuk itu; kemudian
pemimpin permainan mempersiapkan tempat dan alatnya dengan sedapat
mungkin melibatkan anak-anak.
Selanjutnya perawat pemimpin permainan merekrut pemain. Jumlah pemain
adalah sama dengan jumlah kepingan kertas yang tersedia dalam satu set alat
permainan. Pemain kemudian diminta berdiri mengelilingi meja tempat
permainan. Anak-anak yang lain diminta menonton jalannya permainan.
Kemudian perawat menjelaskan bahwa potongan-potongan kertas itu bisa
dibentuk kembali apabila disusun menjadi satu. Perawat pemimpin permainan
harus pula menjelaskan bahwa kerja sama juga diperlukan dalam pekerjaanpekerjaan lainnya (pemimpin permainan harus menunjukkan contohnya yang
dapat dilihat oleh anak-anak dalam lingkungan masing-masing, misalnya
membuat rumah, membersihkan got/ sungai, menata rumah, dan menjaga
rumah atau menjaga keamanan kampung.
Saat memulai permainan, perawat membagikan kepingan-kepingan kertas
permainan kepada pemain. Satu orang pemain mendapatkan satu kepingan.
Kepada pemain dijelaskan bahwa mereka bertugas menata kembali kepingan
kertas itu sehingga menjadi bangun/bentuk tertentu (misalnya empat persegi
panjang). Aturan main juga dijelaskan, yakni: (a) Para pemain tidak boleh
saling berbicara dengan sesama pemain; (b) Para pemain tidak boleh meminta
kepingan kertas kepada pemain lain; (c) Para pemain tidak boleh memberi
kode, isyarat dan petunjuk lainnya kepada pemain lain; (d) Para pemain boleh
memberikan kepingan kertas pegangannya kepada pemain lain yang
membutuhkan untuk menyelesaikan bangun/bentuk tersebut (tetapi sama sekali
tidak boleh meminta.

Kemudian perawat mengajak anak-anak untuk membahas jalannya


permainan Yang perlu dibahas terutama adalah :
a. Apakah para pemain dan anak-anak lainnya telah benar-benar mengenal
bangun yang dimainkan itu?
b. Apakah rahasia kelancaran atau kelambatan para pemain dalam
membentuk bangun yang dikehendaki?
c. Apakah ada hambatan dalam kerja sama para pemain, misalnya apakah ada
yang cenderung mendekte, tidak sabaran, suka ngambek dan
sebagainya?
d. Perlunya kerja sama dan perlunya pengendalian diri dalam kerja sama.
Dengan prosedur yang serupa, bentuk permainan ini dapat dikembangkan
sehingga dapat dimainkan untuk memperkenalkan warna, binatang, tanaman,
dan bilangan.Perlakuan setelah permainan ini hendaknya lebih dipentingkan
daripada Permainan Puzzle sebagai salah satu bentuk permainan edukatif itu
sendiri. Tanpa perlakuan setelah permainan, maka maksud dan tujuan
permainan edukatif yakni untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan
kerjasama siswa tidak akan pernah tercapai, sehingga permainan itu lebih dari
permainan pelipur lara belaka.

5. Aturan Bermain
1. Leader akan memperlihatkan bentuk puzzle yang akan disusun. Leader akan
memberikan contoh cara bermain, cara menyusun puzzle.
2. Para peserta harus dapat mengingat letak dari masing-masing potongan
puzzle.
3. Para peserta harus berlomba untuk menyusun puzzle dengan cepat. Peserta
yang lebih cepat menyelesaikan penyusunan puzzle akan menang dan
mendapat hadiah.
5

4. Peserta yang ingin meninggalkan tempat, misal ke kamar mandi, harus izin
kepada co leader.
5. Peserta yang telah menyelesaikan puzzle harus mengangkat tangan.
6. Karaketristik Peserta
a. Usia 3-5 tahun.
b. Keadaan umum mulai membaik, tidak terpasang infus pada tangan yang
digunakan untuk beraktivitas.
c. Klien dapat duduk.
d. Peserta dan korang tua bersedia diajak bermain menyusun puzzle.
e. Anak tidak mengidap penyakit menular.
f. Perawat penanggung jawab mengetahui dan menyetujui.
7. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari/Tanggal
: Jumat, 10 Maret 2016
Waktu
: 09.00 WIB s/d selesai
Tempat
: Ruang Kemuning Lt. 2 (Bedah Anak)
8. Metode
Demonstrasi, praktik
9. Alat-alat yang digunakan (Media)
Alat permainan puzzle
10. Setting tempat

Keterangan:
: Leader
: Anak usia 3-5 tahun
: Observer

: Co Leader
: Fasilitator

11. Orientasi dan Uraian Tugas


1) Struktur organisasi
a. Leader
: Asiska Indah Lestari
b. Co. Leader : Devita Sekar A.P
c. Observer
: Ambar Dianingrum
d. Fasilitator
: Dwi Fandi
2) Uraian Tugas
(a) Leader

Menjelaskan tujuan bermain.


Mengarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok.
Menjelaskan aturan bermain pada anak.
6

Mengevaluasi perasaan setelah pelaksanaan

(b) Co.Leader

Membantu tugas leader.


Mengganti posisi leader bila perlu.
Mengarahkan anak yang ramai sendiri.

(c) Observer

Mencatat dan mengamati respon klien secara verbal dan non verbal.
Mencatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan prilaku.
Mencatat dan mengamati peserta aktif dari program bermain.
Menyampaikan hasil observasi kepada leader untuk kemudian di
lakukan evaluasi.

d) Fasilitator

Memfasilitasi kebutuhan permaianan.


Pemandu jalannya acara.
Memberi petunjuk cara permainan.

12. Strategi Pelaksanaan


No
Terapis
1
Persiapan (Pra interaksi)
a. Menyiapkan ruangan
b. Menyiapkan alat-alat
c. Menyiapkan anak

Waktu
5 menit

Subjek Terapi
Ruangan, alat-alat, anak
dan keluarga sudah siap

dan

keluarga
2

Pembukaan (Orientasi)

5 menit

a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Anak yang akan bermain

Anak

dan

menjawab

keluarga

salam,

anak

saling berkenalan, anak


dan

saling berkenalan
d. Menjelaskan kepada anak

keluarga

memperhatikan terapis

dan keluarga maksud dan


3

tujuan terapi bermain


Kegiatan (Kerja)
a.
b.
c.
d.

15 menit

Membagikan alat bermain


Mengajak bermain
Memberi contoh
Mendampingi

Anak

dan

keluarga

memperhatikan penjelasan
terapis, anak melakukan
kegiatan yang diberikan

LOMBA PUZZLE
a. Anak
diminta
mendengarkan

oleh terapis, anak dan


untuk

keluarga

instruksi

memberikan

respon yang baik

perawat.
b. Anak diminta menempelkan
4

puzzle yang benar


Penutup (Terminasi)
a. Menanyakan

5 menit
perasaan

Anak dan keluarga tampak


senang, menjawab salam

anak
b. Memberikan reward pada
anak

atas

mengikuti

kemamuan
kegiatan

bermain sampai selesai,


serta memberikan reward
pada

anak

memenangkan

yang
lomba

menyusun puzzle
c. Waktunya selesai
d. Bermain dapat dilanjutkan
.
e. Memberi tahu pada anak
dan keluarga kelebihan dan
kekurangan anak
f. Mengucapkan terimakasih
g. Mengucapkan salam
13. Evaluasi
1) Evaluasi Struktur
a. Kondisi lingkungan

tenang,

dilakukan

ditempat

tertutup

dan

memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan


b. Posisi tempat di lantai menggunakan tikar
c. Adik-adik sepakat untuk mengikuti kegiatan
d. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
e. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya
2) Evaluasi Proses
a. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.
b. Leader mampu memimpin acara.
c. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
d. Fasilitator mampu memotivasi adik-adik dalam kegiatan.

e. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung


jawab dalam antisipasi masalah.
f. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada
kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
g. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir
3) Evaluasi Hasil
a. Diharapkan anak dan mampu menjelaskan , mempraktikkan apa yang
sudah diajarkan.
b. Menyampaikan perasaan setelah melakukan kegiatan
c. Anak menyatakan rasa senangnya

Mengetahui,
Pembimbing Praktek,

Kelompok Mahasiswa

(.)

(...)

Anda mungkin juga menyukai