YAYASAN
YAYASAN
PENDAHULUAN
kegiatan
ERP
pada
PT
Indofood
atau
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Sistem informasi menurut OBrien (2005) merupakan kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang
menggunakan sistem informasi untuk berkomunikasi satu sama lain menggunakan
berbagai perangkat keras (hardware), piranti lunak (software) untuk perintah dan
prosedur pemrosesan informasi (software), jaringan komunikasi (network), dan sumber
daya data yang disimpan.
Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang
menggunakan berbagai teknologi informasi. Menurut OBrien (2005) tiga peran utama
dari sistem informasi bisnis antara lain mendukung proses dan operasi bisnis, mendukung
pengambilan keputusan dalam bisnis, serta mendukung berbagai strategi untuk
keunggulan kompetitif
2.2 Sistem informasi
Menurut OBrien (2005) sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi
(OBrien, 2005). Komponen sistem informasi tersebut secara lebih jelas ditunjukkan pada
Gambar 1.
teknologi
informasi
baru
atau
meningkatkannya
bagi
[ wikipedia, 2007]
ERP
adalah
sistem
proses
jasa
bisnis
informasi
yang
yang
yang
berperan
diperuntukkan
bagi
mengintegrasikan
dan
berhubungan
dengan
aspek
[Tadjer, 1998]
ERP adalah satu basis data, satu aplikasi dan saru kesatuan antar muka di
seluruh enterprise.
Dari definisi-definisi tersebut, jelas terlihat bahwa konsep ERP dikembangkan
Pada umumnya, ERP dibangun sebagai sistem berbasis modul yang menangani
proses manufaktur, logistik, distribusi, inventori, invoice, akuntasi perusahaan dan lain
sebagainya. Dari modul-modul tersebut, maka aktivitas penjualan, pengiriman, produksi,
manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia dapat dikontrol
dengan baik dan informasi yang berhubungan dengan aktivitas tersebut dapat diperoleh
dengan cepat.
ERP dibagi menjadi tiga modul utama, yaitu modul operasi, modul financial dan
akuntansi, dan modul sumber daya manusia. Ketiga modul ini berjalan secara terpisah,
sehingga perusahaan tidak harus mengimplementasikan ketiganya secara langsung.
Namun, ketiga modul tersebut berhubungan langsung dengan satu database terpusat.
Misalnya ketika bagian penjualan menerima pesanan dari konsumen, bagian gudang
langsung mengetahui dan mempersiapkan pesanan tersebut. Kemudian bagian akuntansi
dapat melihat apakah barang pesanan sudah dikirim atau belum, sehingga ia dapat
mempersiapkan tagihan untuk konsumen. Sistem yang seperti ini akan menghemat
banyak resource perusahaan, seperti waktu, biaya dan tenaga kerja. Semua orang dalam
sistem melihat data yang sama dan akan memperoleh informasi terbaru dari semua divisi
dalam perusahaan.
2.5 Konsep Dasar ERP
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang mengintegrasikan
semua departemen dan fungsi suatu perusahaan, baik departemen penjualan, HRD,
produksi, atau keuangan. Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik jika didukung
aplikasi dan infrastruktur komputer baik hardware/software.
Syarat terpenting dari sistem ERP adalah integrasi yang maksudnya yaitu
menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database.
Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk
menyimpan dan mengambil informasi yang dapat diakses dan mudah disebarluaskan.
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi
yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya
Sistem ERP merupakan seperangkat infrastruktur dan software yang tidak dapat
dilepaskan dari aspek best practices yang artinya merupakan pencerminan cara terbaik
dalam mengelola bisnis berdasarkan pengalaman para pelaku bisnis. Tujuan utama adalah
untuk meningkatkan kerja sama dan interaksi antar semua departemen/ fungsi dalam
perusahaan.
2.7 Karakteristik Sistem ERP
Menurut Daniel E. OLeary sistem ERP memiliki karakteristik sebagai berikut
(WHL-2006):
1) Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan
pelanggan pengguna server apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2) Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3) Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
4) Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap
data sekali saja.
5) Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata(real time).
6) Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan.
7
7) Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan
oleh perusahaan multinasional.
8) Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa
melakukan pemrograman kembali.
2.8 Fase-Fase Implementasi Sistem ERP
Adapun fase fase dalam implementasi sistem ERP adalah sebagai berikut :
a. Fase inisisasi
Fase inisiasi yaitu berupa rencana strategis atau juga dari beberapa kejadian yang
muncul di perusahaan misalnya ada tawaran dari vendor, pergerakan industri,
peningkatan kualitas proyek, perubahan pada peraturan dan hukum atau pemnafaatan
anggaran tejnologi informasi yang lebih baik.
b. Fase evaluasi
Pada fase ini meliputi evaluasi proses bisnis, analisa kebutuhan, evaluasi berbagai
alternatif, pencarian vendor yang potensial dan evaluasi berbagai produk yang
berbeda.
c. Fase selection
Pada fase ini dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Karena dihabiskan
untuk menyeleksi berbagai potensi alternatif termasuk peluang mengakhiri proyek
atau memutuskan proyek jika lingkungannya ternyata tidak siap menerima proyek
tersebut.
d. Fase modifikasi
Fase modifikasi dapat dijalankan dengan dua cara, cara pertama yaitu memodifikasi
apa saja yang terjadi dalam rangkaian proses analisa-konfigurasi dan pengujian
sampai mendapatkan hasil yang diinginkan atau sampai batasan waktu tertentu. Cara
kedua yaitu dengan melakukan pemilihan status target tertentu kemudian menerapkan
pengukuran atas pencapaian target tertentu. Dalam fase modifikasi perlu dilakukan
tahapan pelatihan bagi para pengguna.
e. Fase penyelesaian
Apabila semua berjalan dengan lancar, maka konsumen akan melunasi pembayaran
yang tergantung pada kontrak. Pada tahapan ini perusahaan akan mendapatkan
pelajaran serta pengalaman atas semua kejadian selama proyek implementasi
berlangsung, termasuk evaluasi keberhasilan dan kegagalan serta peluang
implementasi selanjutnya.
2.9 Implementasi Sistem ERP
8
Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari
perubahan dan peran serta pelanggan. Penerapan ERP banyak ditemukan pada industri
manufaktur. Penerapan ERP tersebut menggunakan berbagai aplikasi atau software ERP.
Software ERP yang banyak beredar di pasaran yaitu SAP, JDE, Baan, Protean, Compiere,
Magic, dll.
Ada beberapa alternatif cara dalam menerapkan sistem ERP, diantaranya adalah:
1. Melakukan instalasi aplikasi ERP secara langsung dan menyeluiruh
Perusahaan mengganti sitem lama dengan sitem ERP. Cara ini juga mengandung
resiko, seperti kesiapan perusahaan dengan adanya pergantian sistem yag baru.
2. Melakukan strategi franchise
Cara ini dilakukan dengan mengimplementasikan beberapa sistem ERP yang
berbeda pada setiap unit perusahaan. Implementasi biasanya fokus pada satu unit terlebih
dahulu. Cara Ini mengurangi resiko kegagalan sambil menguji sistem ERP pada unit itu
apakah bisa berjalan dengan baik atau tidak. Apabila hasilnya memuaskan, maka sistem
ERP dapat diimplementasikan ke unit yang lain secara bertahap berdasarkan referensi
percobaan sebelumnya.
Implementasi ERP membutuhkan persiapan yang matang, karena kesalahan
implementasi akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Tahap paling awal dari
implementasi ERP adalah membangun bisnis proses yang baik. Tanpa bisnis proses yang
baik, semua sistem informasi berbasis komputer dengan teknik apapun tidak akan mampu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan tersebut. Selain itu, kesiapan karyawan
akan perubahan sistem merupakan salah satu hal yang harus diperhitungkan. Rancangan
ERP yang sempurna tidak akan membantu jika tidak dijalankan dengan baik. Yang harus
diingat adalah tidak semua perusahaan membutuhkan ERP dalam sistemnya. Karena
proses bisnis setiap perusahaan bersifat unik, sehingga ERP dalam satu perusahaan belum
tentu dapat digunakan pada sistem di perusahaan yang lain, atau perbaikan proses bisnis
dalam perusahaan cukup untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Agar sebuah perusahaan dapat menerapkan konsep ERP dengan baik, setiap aspek
dari organisasi, manusia, informasi, dan teknologi harus dipersiapkan dengan baik.
Dengan demikian penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat diimplementasikan
pada industri sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar. Berikut akan dibahas
beberapa komponen yang mempengaruhi implementasi ERP.
a. Pihak Manajemen dan karyawan
Dukungan dari pihak manajemen merupakan faktor utama kesuksesan
implementasi IT dalam perusahaan. Para eksekutif perusahaan harus memiliki
pengertian bahwa IT adalah membutuhkan strategi pengembangan yang dinamis dan
berkesinambungan, IT harus berjalan seiring dengan proses bisnis perusahaan, selain
itu pihak eksekutif harus membawa CIO ke jalan yang sama dengan jalannya
perusahaan. Selain itu, karyawan juga memegang peranan yang penting dalam
keberhasilan implementasi ERP. Sebaiknya, sebelum implementasi dijalankan,
karyawan dipersiapkan untuk perubahan besar yang akan terjadi, bila perlu
karyawan diikut sertakan dalam tahap analisis proses bisnis, sehingga terbangun rasa
memiliki yang kuat terhadap sistem baru. Dengan demikian, ketika implementasi
benar-benar dijalankan, karyawan telah siap dan memiliki kemauan untuk belajar dan
mendukung keberhasilan ERP tersebut. ERP tidak selalu identik dengan perampingan
karyawan. Pemikiran ini yang dapat menyebabkan karyawan antipasti terhadap
perubahan ke sistem ERP, karena merasa posisinya terancam dengan kemudahan
yang ditawarkan ERP.
b. Bisnis proses
Untuk membangun sistem ERP, bisnis proses harus disusun dengan jelas dan
tepat. Tanpa proses bisnis yang benar, sistem apapun yang diterapkan tidak akan
mampu memperbaiki keadaan perusahaan. Dalam membangun sistem ERP, sebaiknya
batasan sistem yang akan dibangun jelas, sehingga implementasi ERP tidak
berkembang ke hal-hal yang tidak diperlukan.
c. Vendor
Vendor adalah perusahaan yang menyediakan paket sistem ERP yang akan
diimplementasikan di perusahaan. Selain menyediakan software dan hardware,
vendor juga harus memberikan pelatihan pada karyawan perusahaan yang
menggunakan jasanya, agar karyawan terbiasa dengan sistem IT yang baru, dan
memastikan sistem yang baru ini berjalan sesuai dengan permintaan perusahaan dan
10
sesuai dengan proses bisnisnya. Vendor yang baik memiliki respon yang cepat
terhadap masalah yang dihadapi perusahaan maupun error yang terjadi pada sistem.
Sebelum menentukan vendor mana yang akan digunakan, sebaiknya perusahaan
benar-benar menyelidiki latar belakang dan profil dari vendor tersebut. Hal ini perlu
dilakukan karena kerja sama ini biasanya dilakukan dalam jangka panjang, dan jika
perusahaan salah memilih vendor, akan merugikan bagi perusahaan itu sendiri.
Kemampuan sistem ERP untuk menangani seluruh aktivitas dalam organisasi,
membawa budaya kerja baru dan integrasi dalam organisasi. Mengambil alih tugas
rutin dari personel mulai tingkat operator hingga manajer fungsional, sehingga
memberikan kesempatan kepada sumber daya
manusia
perusahaan untuk
11
Secara implisit aplikasi ERP bukan hanya suatu software semata, namun
merupakan suatu solusi terhadap permasalahan informasi dalam organisasi. Enterprise
Resource Planning (ERP) dapat didefinisikan sebagai aplikasi sistem informasi berbasis
komputer yang dirancang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam
organisasi dan menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan pelayanan konsumen
yang real-time dan terintegrasi.
ERP merupakan suatu sistem yang terintegrasi, sehingga aplikasi ERP mampu
memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang
terintegrasi
dengan
aktivitas
di
unit
bisnis
lain
dalam
organisasi.
Dengan
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah PT. Indofood
PT. INDOFOOD yang awalnya didirikan dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah
dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta
No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris
12
di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta
telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581
tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12
tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula
PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan
Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah
Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di
Jakarta.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie
instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan
Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang
dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai
beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak
200 orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di
lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi
mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota,
diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado,
Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi,
sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar
produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik
berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta
membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
3.2 Gambaran Perusahaan
Profil PerusahaanPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk, PTGizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit
13
pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Berikut adalah visi dan misi PT Indofood:
Vision
Mission
berkelanjutan
Meningkatkan stakeholders' values secara berkesinambungan
variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft
drink.Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat
Enterprise
Resource
Planning
(ERP)
merupakan
faktor
penting
dalam
kesuksesanperusahaan. Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat
yang diproduksi oleh Food Ingredient Division (FID).
Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka
sehinggaakan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian
dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang
seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur
dandijadwalkan dengan sebaik mungkin.Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui
kebutuhan peramalan dan inteligensibisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai
solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain
Management (SCM) danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information
Warehouse (SAPBW).
mendapatkan
efisiensi
produksi
yang
luar
biasa
dan
mereka,
dan
dapat
memperpanjang
kepada
pengecer
mereka.
sebagai
pengarsipan
manajemen
data
terpadu
dan
solusi
dasarnya
menyediakan semua
solusi
untuk semua
fungsi
dalam perusahaan,dalam industri manapun. Tapi pada umumnya modul SAP yang sering
dipakai adalah:
1.
2.
3.
4.
masing-masing
macam
functional
area
terdiri
18
perusahaan,
memonitor
dan
merencanakan pembayaran
Pengendalian pendanaan
procurement,
pengadaan
dan
terhadap
QM-Quality Management
Modul QM terintegrasi dengan modul PP-PI Production Planning for
ProcessIndustries. Salah satu fungsi dari modul QM adalah untuk
menyediakan
master data
yang
dibutuhkan
berdasarkan
rekomendasi
21
dan penjadwalan
Koordinasi dari resources melalui otomasi permintaanmaterial, manajeme
n inventori, network planning dari orang, kapasitas,material,
operating
terhadap salary, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan
Melindungi data personalia dari pihak luar
Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang efisien melalui
manajemen karir
5. Tidak ada keajaiban dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah
hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif.
6. Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang
cacat dan business process yang parah.
7. Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat
sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan.
8. Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan dalam memilih.
9. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan
simple.
10. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga
penandatanganan order pembelian ERP.
11. Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
12. Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik.
13. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya.
14. Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.
3.5 Kegagalan dalam ERP System
a. Kurangnya komitmen top management
b. Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisis strategi bisnis)
c. Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
d. Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
e. Kurangnya buy in sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
f. Kesalahan penghitungan waktu implementasi g. Tidak cocoknya software dgn business
process
g. Kurangnya training dan pembelajaran
h. Cacatnya project design & management
i. Kurangnya komunikasi.
3.6 Keberhasilan
Ada beberapa hal yang sangat menentukan keberhasilan implementasi ERP, yaitu:
1. Proses bisnis yang matang
Hal ini merupakan suatu syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang akan
melakukan imlementasi ERP. ERP tidak dapat diimplementasikan pada perusahaan yang
tidak memiliki proses bisnis yang jelas.
2. Change management yang baik
Implementasi sebuah sistem akan selalu diikuti dengan perubahan kebiasaan pada
perusahaan tersebut.Change management sangat diperlukan untuk memberikan pelatihan
kepada pengguna, operator atau pihak yang akan bersentuhan langsung dengan sistem
yang baru.
23
3. Komitmen
Implementasi ERP dalam perusahaan, pasti akan menyita banyak waktu dan
tenaga. Komitmen dari pimpinan perusahaan hingga pengguna yang akan bersentuhan
langsung dengan sistem sangat diperlukan.
4. Kerjasama
Kerjasama harus dilakukan dengan baik anatara internal perusahaan maupun
antara perusahaan dengan konsultan yang melakukan inplementasi. Konsultan dan
pengguna sudah menyatukan visi untuk keberhasilan implementasi.
5. Good Consultant
Pengalaman konsultan yang melakukan implementasi juga sangat berpengaruh
dalam implementasi.
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan,
kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan dari implementasi ERP adalah untuk meningkatkan
daya saing perusahaan. Selain berdampak pada proses bisnis, implementasi juga berpengaruh
secara signifikan pada perubahan budaya perusahaan.
1. Kegiatan proses yang menggunakan ERP pada PT Indofood dimulai dari Perencanaan
dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensibisnis, Indofood
mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP
APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) danmySAP Business Intelligence
dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
2. PT Indofood memiliki tiga criteria dalam memilih platform ERP, tiga kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen
3. SAP R/3 merupakan nama perangkat lunak ERP yang diproduksi oleh SAP AG
4.2 Saran
24
1. Guna meningkatkan nilai saing perusahaan, implementasi ERP dapat terus diperluas
kesektor lain, hal ini dapat lebih meningkatkan integrasi antar proses dan divisi, lalu
meminimalisir kekurangan informasi yang tak sampai.
2. PT. Indofood harus selalu memperhatikan perkembangan teknologi dan pengembangan
software ERP, sehingga dapat terus mengadopsi hal-hal yang dianggap akan bermanfaat
dalam menunjang proses bisnis.
25