Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada saat ini, peranan Sistem Informasi (SI) tidak dapat dipungkiri lagi telah menjadi
salah satu elemen penting dalam mendukung proses bisnis di perusahaan. Setiap perusahaan
dituntut untuk selalu memperhatikan teknologi yang dimiliki perusahaan secara keseluruhan
agar dapat terus mengikuti perubahan dari perkembangan teknologi.
Dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses
bisnis dengan lebih cepat dan dapat mengolah data dengan lebih akurat. Perusahaan yang
dapat menerapkan teknologi informasi dengan efektif dan efisien menjadi lebih unggul
dibandingkan dengan perusahaan yang lainnya.
Dorongan inilah yang akhirnya melahirkan sebuah sistem informasi, yaitu sebuah
sistem yang khusus dirancang untuk mendapatkan, mengelola, dan menghasilkan informasi
yang dibutuhkan oleh penggunanya. Namun seiring dengan meningkatnya kompleksitas
proses dan fungsi operasional dalam perusahaan, muncullah kebutuhan lain yaitu kebutuhan
atas sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang dapat memberikan informasi-informasi
secara real time kepada para penggunanya. Kebutuhan tersebut terjawab dengan hadirnya
ERP (Enterprise Resources Planning), yaitu sebuah sistem yang dirancang untuk
mengintegrasikan seluruh area fungsional dalam sebuah organisasi demi mencapai titik
efektifitas dan efisiensi tertinggi.
Banyak perusahaan di Indonesia yang telah mengimplementasikan sistem ERP
sebagai sistem utama dalam perusahaan untuk mendukung proses bisnis dan pengintegrasian
informasi, salah satunya adalah PT Indofood.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui dan menggambarkan penggunaan ERP sebagai penunjang kegiatan
bisnis pada PT. Indofood di Indonesia.
1.3 Manfaat
Untuk mengetahui bagaimana

kegiatan

ERP

pada

PT

Indofood

atau

pengimplementasian SAP pada PT.Indofood.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Sistem informasi menurut OBrien (2005) merupakan kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang
menggunakan sistem informasi untuk berkomunikasi satu sama lain menggunakan
berbagai perangkat keras (hardware), piranti lunak (software) untuk perintah dan
prosedur pemrosesan informasi (software), jaringan komunikasi (network), dan sumber
daya data yang disimpan.
Para praktisi bisnis bergantung pada banyak jenis sistem informasi yang
menggunakan berbagai teknologi informasi. Menurut OBrien (2005) tiga peran utama
dari sistem informasi bisnis antara lain mendukung proses dan operasi bisnis, mendukung
pengambilan keputusan dalam bisnis, serta mendukung berbagai strategi untuk
keunggulan kompetitif
2.2 Sistem informasi
Menurut OBrien (2005) sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi
(OBrien, 2005). Komponen sistem informasi tersebut secara lebih jelas ditunjukkan pada
Gambar 1.

Gambar 1. Komponen Sistem Informasi


Tujuan SIM, yaitu:
2

Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok


jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.

Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian,


pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.

Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.


Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya

perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui


bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat
membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam
semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan
keputusan).
Menurut OBrien (2005), terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam
bisnis yaitu :
a. Mendukung proses bisnis dan operasional.
b. Mendukung pengambilan keputusan.
c. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif

Gambar 2. Tiga Peran Utama Sistem Informasi

Mengembangkan solusi sistem informasi yang mampu mengatasi masalah


bisnis adalah tantangan utama untuk para manajer dan praktisi bisnis saat ini.
Sebagai seorang praktisi bisnis bertanggungjawab untuk mengajukan atau
mengembangkan

teknologi

informasi

baru

atau

meningkatkannya

bagi

perusahaan. Adapun untuk seorang manajer bertanggungjawab untuk mengelola


usaha pengembangan yang dilakukan para spesialis sistem informasi dan para
pemakai akhir bisnis. Mengembangkan solusi sistem informasi untuk mengatasi
masalah bisnis dapat diimplementasikan dan dikelola sebagai beberapa proses
bertahap atau beberapa siklus yaitu investigasi, analisis, pembentukan design,
implementasi sistem informasi, dan menjaga keberlanjutan sistem informasi
seperti ditunjukkan pada Gambar 3 di bawah ini (OBrien, 2005).

Gambar 3. Siklus Pengembangan Sistem Informasi


2.3 Enterprise Resources Planning (ERP)
Proses bisnis dalam perusahaan harus berjalan dengan efektif, untuk menunjang
kebutuhan perusahaan akan persaingan yang semakin ketat. Implementasi IT dapat
mendukung hal ini. Namun, implementasi IT yang tidak tepat akan menambah beban
perusahaan. Oleh karena itu, implementasi IT sebaiknya dirancang sedemikian rupa
untuk menciptakan sistem yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan dapat
meningkatkan efektifitas proses bisnis yang berjalan. Salah satu implementasi IT yang
banyak digunakan dan terbukti dapat meningkatkan efektivitas perusahaan adalah ERP.
Berikut ini akan dibahas pengertian ERP, keuntungan dan kerugian ERP, serta
implementasi ERP di perusahaan di Indonesia.
4

2.4 Pengertian ERP


ERP (Enterprise Resource Planning) atau dalam bahasa Indonesia sering disebut
dengan Perencanaan Sumberdaya Perusahaan adalah struktur sistem informasi yang
digunakan untuk mengintegrasikan proses bisnis dalam perusahaan manufaktur/jasa yang
meliputi operasional dan distribusi produk yang dihasilkan. Tujuan dari implementasi
ERP adalah menyatukan semua divisi yang ada dalam perusahaan menjadi satu sistem
yang dapat dikendalikan secara terpusat. ERP lebih ditujukan pada sistem back-office,
dimana sistem ERP tidak bersentuhan secara langsung dengan konsumen.
Definisi ERP menurut para ahli:
1.

[ wikipedia, 2007]
ERP

adalah

sistem

perusahan manufaktur maupun


mengotomasikan

proses

jasa
bisnis

informasi
yang
yang

yang
berperan

diperuntukkan

bagi

mengintegrasikan

dan

berhubungan

dengan

aspek

operasi, produksimaupun distribusi di perusahaan bersangkutan


2. [Dhewanto & Falahah, 2007]
ERP adalah sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya
organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tmabhah
bagi seluruh pihak yang bekerpentingan atas organisasi tersebut
3.

[Tadjer, 1998]
ERP adalah satu basis data, satu aplikasi dan saru kesatuan antar muka di
seluruh enterprise.
Dari definisi-definisi tersebut, jelas terlihat bahwa konsep ERP dikembangkan

dengan latar belakang pemikiran perlunya dilakukan aktivitas pengintegrasian proses


secara lintas fungsi di dalam perusahaan, agar dapat lebih responsif terhadap berbagai
kebutuhan. Dilibatkannya aplikasi atau software dalam konsep ERP adalah semata-mata
karena perangkat teknologi tersebut dapat memberikan nilai tambah berupa: penghapusan
proses-proses yang tidak perlu (process elimination), penyederhanaan proses-proses yang
rumit atau bertele-tele (process simplification), penyatuan proses-proses yang redundan
(process integration), dan pengotomatisasian proses-proses yang manual (process
automation).
5

Pada umumnya, ERP dibangun sebagai sistem berbasis modul yang menangani
proses manufaktur, logistik, distribusi, inventori, invoice, akuntasi perusahaan dan lain
sebagainya. Dari modul-modul tersebut, maka aktivitas penjualan, pengiriman, produksi,
manajemen persediaan, manajemen kualitas dan sumber daya manusia dapat dikontrol
dengan baik dan informasi yang berhubungan dengan aktivitas tersebut dapat diperoleh
dengan cepat.
ERP dibagi menjadi tiga modul utama, yaitu modul operasi, modul financial dan
akuntansi, dan modul sumber daya manusia. Ketiga modul ini berjalan secara terpisah,
sehingga perusahaan tidak harus mengimplementasikan ketiganya secara langsung.
Namun, ketiga modul tersebut berhubungan langsung dengan satu database terpusat.
Misalnya ketika bagian penjualan menerima pesanan dari konsumen, bagian gudang
langsung mengetahui dan mempersiapkan pesanan tersebut. Kemudian bagian akuntansi
dapat melihat apakah barang pesanan sudah dikirim atau belum, sehingga ia dapat
mempersiapkan tagihan untuk konsumen. Sistem yang seperti ini akan menghemat
banyak resource perusahaan, seperti waktu, biaya dan tenaga kerja. Semua orang dalam
sistem melihat data yang sama dan akan memperoleh informasi terbaru dari semua divisi
dalam perusahaan.
2.5 Konsep Dasar ERP
ERP (Enterprise Resource Planning) merupakan software yang mengintegrasikan
semua departemen dan fungsi suatu perusahaan, baik departemen penjualan, HRD,
produksi, atau keuangan. Konsep ERP dapat dijalankan dengan baik jika didukung
aplikasi dan infrastruktur komputer baik hardware/software.
Syarat terpenting dari sistem ERP adalah integrasi yang maksudnya yaitu
menggabungkan berbagai kebutuhan pada satu software dalam satu logical database.
Database yang ada dapat mengijinkan setiap departemen dalam perusahaan untuk
menyimpan dan mengambil informasi yang dapat diakses dan mudah disebarluaskan.
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem informasi
yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber daya

perusahaan. Tujuan sistem ERP adalah untuk mengkooordinasikan bisnis organisasi


secara keseluruhan.
Konsep dari sistem ERP dapat diilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 2.1 : konsep dasar ERP

Sistem ERP merupakan seperangkat infrastruktur dan software yang tidak dapat
dilepaskan dari aspek best practices yang artinya merupakan pencerminan cara terbaik
dalam mengelola bisnis berdasarkan pengalaman para pelaku bisnis. Tujuan utama adalah
untuk meningkatkan kerja sama dan interaksi antar semua departemen/ fungsi dalam
perusahaan.
2.7 Karakteristik Sistem ERP
Menurut Daniel E. OLeary sistem ERP memiliki karakteristik sebagai berikut
(WHL-2006):
1) Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain untuk lingkungan
pelanggan pengguna server apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2) Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3) Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
4) Sistem ERP menggunakan database perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap
data sekali saja.
5) Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata(real time).
6) Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan
kegiatan perencanaan.
7

7) Sistem ERP menunjang sistem multi mata uang dan bahasa, yang sangat diperlukan
oleh perusahaan multinasional.
8) Sistem ERP memungkinkan penyesuaian untuk kebutuhan khusus perusahaan tanpa
melakukan pemrograman kembali.
2.8 Fase-Fase Implementasi Sistem ERP
Adapun fase fase dalam implementasi sistem ERP adalah sebagai berikut :
a. Fase inisisasi
Fase inisiasi yaitu berupa rencana strategis atau juga dari beberapa kejadian yang
muncul di perusahaan misalnya ada tawaran dari vendor, pergerakan industri,
peningkatan kualitas proyek, perubahan pada peraturan dan hukum atau pemnafaatan
anggaran tejnologi informasi yang lebih baik.
b. Fase evaluasi
Pada fase ini meliputi evaluasi proses bisnis, analisa kebutuhan, evaluasi berbagai
alternatif, pencarian vendor yang potensial dan evaluasi berbagai produk yang
berbeda.
c. Fase selection
Pada fase ini dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama. Karena dihabiskan
untuk menyeleksi berbagai potensi alternatif termasuk peluang mengakhiri proyek
atau memutuskan proyek jika lingkungannya ternyata tidak siap menerima proyek
tersebut.
d. Fase modifikasi
Fase modifikasi dapat dijalankan dengan dua cara, cara pertama yaitu memodifikasi
apa saja yang terjadi dalam rangkaian proses analisa-konfigurasi dan pengujian
sampai mendapatkan hasil yang diinginkan atau sampai batasan waktu tertentu. Cara
kedua yaitu dengan melakukan pemilihan status target tertentu kemudian menerapkan
pengukuran atas pencapaian target tertentu. Dalam fase modifikasi perlu dilakukan
tahapan pelatihan bagi para pengguna.
e. Fase penyelesaian
Apabila semua berjalan dengan lancar, maka konsumen akan melunasi pembayaran
yang tergantung pada kontrak. Pada tahapan ini perusahaan akan mendapatkan
pelajaran serta pengalaman atas semua kejadian selama proyek implementasi
berlangsung, termasuk evaluasi keberhasilan dan kegagalan serta peluang
implementasi selanjutnya.
2.9 Implementasi Sistem ERP
8

Implementasi sistem ERP tergantung pada ukuran bisnis, ruang lingkup dari
perubahan dan peran serta pelanggan. Penerapan ERP banyak ditemukan pada industri
manufaktur. Penerapan ERP tersebut menggunakan berbagai aplikasi atau software ERP.
Software ERP yang banyak beredar di pasaran yaitu SAP, JDE, Baan, Protean, Compiere,
Magic, dll.
Ada beberapa alternatif cara dalam menerapkan sistem ERP, diantaranya adalah:
1. Melakukan instalasi aplikasi ERP secara langsung dan menyeluiruh
Perusahaan mengganti sitem lama dengan sitem ERP. Cara ini juga mengandung
resiko, seperti kesiapan perusahaan dengan adanya pergantian sistem yag baru.
2. Melakukan strategi franchise
Cara ini dilakukan dengan mengimplementasikan beberapa sistem ERP yang
berbeda pada setiap unit perusahaan. Implementasi biasanya fokus pada satu unit terlebih
dahulu. Cara Ini mengurangi resiko kegagalan sambil menguji sistem ERP pada unit itu
apakah bisa berjalan dengan baik atau tidak. Apabila hasilnya memuaskan, maka sistem
ERP dapat diimplementasikan ke unit yang lain secara bertahap berdasarkan referensi
percobaan sebelumnya.
Implementasi ERP membutuhkan persiapan yang matang, karena kesalahan
implementasi akan mengakibatkan kerugian yang tidak sedikit. Tahap paling awal dari
implementasi ERP adalah membangun bisnis proses yang baik. Tanpa bisnis proses yang
baik, semua sistem informasi berbasis komputer dengan teknik apapun tidak akan mampu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan tersebut. Selain itu, kesiapan karyawan
akan perubahan sistem merupakan salah satu hal yang harus diperhitungkan. Rancangan
ERP yang sempurna tidak akan membantu jika tidak dijalankan dengan baik. Yang harus
diingat adalah tidak semua perusahaan membutuhkan ERP dalam sistemnya. Karena
proses bisnis setiap perusahaan bersifat unik, sehingga ERP dalam satu perusahaan belum
tentu dapat digunakan pada sistem di perusahaan yang lain, atau perbaikan proses bisnis
dalam perusahaan cukup untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
Agar sebuah perusahaan dapat menerapkan konsep ERP dengan baik, setiap aspek
dari organisasi, manusia, informasi, dan teknologi harus dipersiapkan dengan baik.
Dengan demikian penerapan tata kelola perusahaan yang baik dapat diimplementasikan

pada industri sehingga dapat meningkatkan daya saing di pasar. Berikut akan dibahas
beberapa komponen yang mempengaruhi implementasi ERP.
a. Pihak Manajemen dan karyawan
Dukungan dari pihak manajemen merupakan faktor utama kesuksesan
implementasi IT dalam perusahaan. Para eksekutif perusahaan harus memiliki
pengertian bahwa IT adalah membutuhkan strategi pengembangan yang dinamis dan
berkesinambungan, IT harus berjalan seiring dengan proses bisnis perusahaan, selain
itu pihak eksekutif harus membawa CIO ke jalan yang sama dengan jalannya
perusahaan. Selain itu, karyawan juga memegang peranan yang penting dalam
keberhasilan implementasi ERP. Sebaiknya, sebelum implementasi dijalankan,
karyawan dipersiapkan untuk perubahan besar yang akan terjadi, bila perlu
karyawan diikut sertakan dalam tahap analisis proses bisnis, sehingga terbangun rasa
memiliki yang kuat terhadap sistem baru. Dengan demikian, ketika implementasi
benar-benar dijalankan, karyawan telah siap dan memiliki kemauan untuk belajar dan
mendukung keberhasilan ERP tersebut. ERP tidak selalu identik dengan perampingan
karyawan. Pemikiran ini yang dapat menyebabkan karyawan antipasti terhadap
perubahan ke sistem ERP, karena merasa posisinya terancam dengan kemudahan
yang ditawarkan ERP.
b. Bisnis proses
Untuk membangun sistem ERP, bisnis proses harus disusun dengan jelas dan
tepat. Tanpa proses bisnis yang benar, sistem apapun yang diterapkan tidak akan
mampu memperbaiki keadaan perusahaan. Dalam membangun sistem ERP, sebaiknya
batasan sistem yang akan dibangun jelas, sehingga implementasi ERP tidak
berkembang ke hal-hal yang tidak diperlukan.
c. Vendor
Vendor adalah perusahaan yang menyediakan paket sistem ERP yang akan
diimplementasikan di perusahaan. Selain menyediakan software dan hardware,
vendor juga harus memberikan pelatihan pada karyawan perusahaan yang
menggunakan jasanya, agar karyawan terbiasa dengan sistem IT yang baru, dan
memastikan sistem yang baru ini berjalan sesuai dengan permintaan perusahaan dan
10

sesuai dengan proses bisnisnya. Vendor yang baik memiliki respon yang cepat
terhadap masalah yang dihadapi perusahaan maupun error yang terjadi pada sistem.
Sebelum menentukan vendor mana yang akan digunakan, sebaiknya perusahaan
benar-benar menyelidiki latar belakang dan profil dari vendor tersebut. Hal ini perlu
dilakukan karena kerja sama ini biasanya dilakukan dalam jangka panjang, dan jika
perusahaan salah memilih vendor, akan merugikan bagi perusahaan itu sendiri.
Kemampuan sistem ERP untuk menangani seluruh aktivitas dalam organisasi,
membawa budaya kerja baru dan integrasi dalam organisasi. Mengambil alih tugas
rutin dari personel mulai tingkat operator hingga manajer fungsional, sehingga
memberikan kesempatan kepada sumber daya

manusia

perusahaan untuk

berkonsentrasi dalam penanganan masalah yang kritis dan berdampak jangka


panjang. Sistem ERP juga membawa dampak penghematan biaya (cost efficiency)
yang signifikan dengan adanya integrasi dan monitoring yang berkelanjutan terhadap
performance organisasi.

11

Secara implisit aplikasi ERP bukan hanya suatu software semata, namun
merupakan suatu solusi terhadap permasalahan informasi dalam organisasi. Enterprise
Resource Planning (ERP) dapat didefinisikan sebagai aplikasi sistem informasi berbasis
komputer yang dirancang untuk mengolah dan memanipulasi suatu transaksi di dalam
organisasi dan menyediakan fasilitas perencanaan, produksi dan pelayanan konsumen
yang real-time dan terintegrasi.
ERP merupakan suatu sistem yang terintegrasi, sehingga aplikasi ERP mampu
memberikan kepada organisasi penggunanya suatu model pengolahan transaksi yang
terintegrasi

dengan

aktivitas

di

unit

bisnis

lain

dalam

organisasi.

Dengan

mengimplementasikan proses bisnis standar perusahaan dan database tunggal (single


database) yang mencakup keseluruhan aktivitas dan lokasi di dalam perusahaan, ERP
mampu menyediakan integrasi di antara aktivitas dan lokasi tersebut. Sebagai hasilnya,
Sistem ERP dapat mendorong ke arah kemampuan pengambilan keputusan yang lebih
baik dengan parameter yang terukur secara kuantitatif. Sehingga keputusan yang
dihasilkan tersebut dapat saling mendukung proses operasional perusahaan atau
organisasi.

BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah PT. Indofood
PT. INDOFOOD yang awalnya didirikan dengan nama PT Panganjaya
Intikusuma berdasarkan Akta Pendirian No.228 tanggal 14 Agustus 1990 yang diubah
dengan Akta No.249 tanggal 15 November 1990 dan yang diubah kembali dengan Akta
No.171 tanggal 20 Juni 1991, semuanya dibuat dihadapan Benny Kristanto, SH., Notaris
12

di Jakarta dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No.C2-2915.HT.01.01Th.91 tanggal 12 Juli 1991, serta
telah didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dibawah No.579, 580 dan 581
tanggal 5 Agustus 1991, dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.12
tanggal 11 Februari 1992, Tambahan No.611. Perseroan mengubah namanya yang semula
PT Panganjaya Intikusuma menjadi PT Indofood Sukses Makmur, berdasarkan keputusan
Rapat Umum Luar Biasa Para Pemegang Saham yang dituangkan dakam Akta Risalah
Rapat No.51 tanggal 5 Februari 1994 yang dibuat oleh Benny Kristianto, SH., Notaris di
Jakarta.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie
instant dan makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki oleh Salim Group.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung didirikan pada bulan
Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti Sejati yang merupakan salah satu cabang
dari PT Sanmaru Food Manufcturing Company Ltd. yang berpusat di Jakarta dan mulai
beroperasi pada bulan Oktober 1992. Pada saat itu jumlah karyawan yang ada sebanyak
200 orang
Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di
lingkup Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi
mie instan merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota,
diantaranya Medan, Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado,
Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi,
sedangkan cabang tanpa pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar
produk yang dihasilkan cukup didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik
berada, sehingga produk dapat diterima oleh konsumen dalam keadaan segar serta
membantu program pemerintah melalui pemerataan tenaga kerja lokal.
3.2 Gambaran Perusahaan
Profil PerusahaanPT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood
Sukses Makmur Tbk, PTGizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit
13

Mandiri Makmur,dan PT Ciptakemas Abadi) (IDX: ICBP) merupakan produsen berbagai


jenis makanan danminuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1990oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang
pada tahun 1994 menjadiIndofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya
hingga Australia, Asia, danEropa.Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (Indofood) telahbertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food
Solutions dengan kegiatanoperasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi
makanan, mulai dariproduksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir
yang tersedia di rakpara pedagang eceran.
Anak perusahaan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

PT Indofood Fritolay Makmur (berpatungan dengan PepsiCo)


PT Nestl Indofood Citarasa Indonesia (berpatungan dengan Nestl)
PT Indolakto PT PepsiCola Indobeverages (berpatungan dengan PepsiCo)
PT Sari Incofood Corporation (berpatungan dengan Incofood Corporation)
PT Quaker Indonesia (berpatungan dengan Quaker Oats Company)
PT Surya Rengo Container
PT Indomarco Adi Prima (Distribution)
Indofood adalah perusahaan pemroduksi mie instant terbesar didunia, dengan 14

pabrik termasuk di Indonesia sendiri. Berikut adalah visi dan misi PT Indofood:
Vision

Perusahaan Total Food Solutions

Mission

Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan


Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami
Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara

berkelanjutan
Meningkatkan stakeholders' values secara berkesinambungan

3.2 Penerapan ERP Pada Indofood


PT Indofood adalah perusahan pemroduksi mie instan terbesar di dunia, dengan
14 pabrik termsuk di Indonesia sendiri. Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan
Nigeria menjual lebih dari 8 miliarpaket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa
14

variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft
drink.Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat
Enterprise

Resource

Planning

(ERP)

merupakan

faktor

penting

dalam

kesuksesanperusahaan. Perbedaan varian dari mie instant harus berisi bumbu yang tepat
yang diproduksi oleh Food Ingredient Division (FID).
Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka
sehinggaakan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian
dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang
seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur
dandijadwalkan dengan sebaik mungkin.Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui
kebutuhan peramalan dan inteligensibisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai
solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain
Management (SCM) danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information
Warehouse (SAPBW).

Tetap Memilih Platform

Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat


kriteria antara lainreliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan
melihat criteria itu,terpilihlah IBM iSeries sebagai platform hardware yang
15

digunakan. iSeries memilikikeamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam


mendukup SAP, dan membantuperusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari
solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk
memasukkan SAP BWdan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi
untuk mengganti platformserver. Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2
Database Management.
iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan
dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap
mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually troublefree operation, dan memberikan apapun yang kami butuhkan sesuai dengan
kriteriakami yaitu scalability, reliability, dan maintainability.
Menyesuaikan Minat Konsumen
Agar

mendapatkan

efisiensi

produksi

yang

luar

biasa

dan

memaksimalkanpendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan


konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan datang. Dengan menggunakan
solusi SAP, Indofood dapatmenganalisis transaksi data secara mendetail, untuk
melihat perubahan pola yangterjadi dalam minat konsumen dan kemudian
merespon secara efektif.Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa
apa saja yang paling laristerjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak
laku di Sibolga, sehingga kitadapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat
ditempat yang dituju, sehinggaakan meningkatkan potensi penjualan. SAP
memberikan informasi yang mendetaildengan sangat cepat dimana hal tersebut
merupakan keuntungan bisnis yang vital.kata Gunawan.Informasi penjualan
memberikan inputan ke dalam SAP APO, dimana ia akanmemberikan informasi
berkala pada produk apa saja yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan
dipabrik mana akan diproduksi
Distribusi Informasi
Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R / 3 sistem dan SAP APO
sangat pentinguntuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian
16

operasional,manajemen menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi


yang mentah.Gunawan mengatakan, Yang mereka butuhkan adalah informasi
mengenaikeseluruhan performa bisnis, arus kas, dan beberapa hal detail
operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan manajemen yang
tepat waktu, kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli 2003 Aplikasi
tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail, sepertipencacahan
berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang terjual di suatu areaselama
periode tertentu.
Integrasi Sistem Hilir
Dengan sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk
perencanaan kedepan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus
meningkatkan efisiensibiaya.Salah satu tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk
mengelompokkan pelanggan-pelangan kami dengan lebih akurat, kemudian
melayani setiap kelompok sesuaiminatnya masing-masing. kata Gunawan.
Kami akan bekerja lebih erat dengan paradistributor hingga pengecer. Ini akan
memungkinkan kami kami untuk meningkatkanperencanaan kapasitas dan
membantu kami meningkatkan efisiensi serta mengurangibiaya.Beberapa
distributor Indofood , seperti Indomarco, juga dalam proses pengembangansistem
ERP

mereka,

dan

dapat

memperpanjang

kepada

pengecer

mereka.

Rencananyaadalah untuk mengintegrasikan sistem antara mitra perusahaan


supaya memuluskanproses e-commerce.Sudah jelas, bahwa platform komputasi
terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk mendukung integrasi sistem hilir, yang
akan memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem dan aliran
data realtime melalui berbagai sistem ERP.
Pengarsipan Dokumen
Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan,
denganmenggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software
inibertindak

sebagai

pengarsipan

manajemen

data

terpadu

dan

solusi

distribusi,mengintegrasikan dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal


untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mengurangi biaya administrasi.
17

Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP,


kita mampu mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara
tetapmempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti
laporan pajak tanpa kesulitan, Gunawan menyimpulkan.
3.3 Penjelasan SAP R/3
SAP R/3 merupakan nama perangkat lunak ERP yang diproduksi oleh
SAP AG. SAP pada

dasarnya

menyediakan semua

solusi

untuk semua

fungsi

dalam perusahaan,dalam industri manapun. Tapi pada umumnya modul SAP yang sering
dipakai adalah:
1.
2.
3.
4.

FICO (Financial Controlling)


SD (Sales & Distribution)
MMPP (Material Management, Production Planning)
HR (Human Resources)
Modul dan aplikasi yang terdapat dalam suatu software SAP R/3

tergantung kepadaversinya. SAP secara terus menerus melakukan upgrade


terhadap software R/3 agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan
jaman. Secara keseluruhan, SAP R/3 versi 4.6C terbagi menjadi tiga functional area:
1.
F i n a n c i a l
2.
L o g i s t i c
3. H u m a n R e s o u r c e s
Sementara
dariberbagai

masing-masing

macam

functional

area

terdiri

m o d u l pendukung. Selengkapnya modul yang

terdapat pada SAP R/3 versi 4.6C sebagai berikut:


1 . F i n a n c i a l
Financial Accounting (FI)
Controlling (CO)
Investment Management (IM)
Treasury (TR)
Enterprise Controlling (EC)
2.
L o g i s t i c s
Logistics Execution (LE)

18

Sales and Distribution (SD)


Materials Management (MM)
Plant Maintenance (PM)
Production Planning and Control (PP)
Logistics - General (LO)
Quality Management (QM)
Project System (PS)
Customer Service (CS)
Real Estate Management (Industry Solution)
3. Human Resources
Personnel Management (PA)
Personnel Time Management (PT)
Payroll (PY)- Training and Event Management (PE)
Organizational Management- Travel Management (TV)
Modul dan aplikasi yang terdapat dalam suatu software SAP R/3
tergantung kepadaversinya. SAP secara terus menerus melakukan upgrade terhadap
software R/3 agar sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan jaman. Secara
keseluruhan, SAP R/3versi 4.6C terbagi menjadi tiga functional area:
A. Financial
1. FI-Financial Accounting
Software bisnis SAP ditujukan untuk menyediakan pengukuran secara
kontinu terhadap profitabilitas perusahaan. Modul FI juga mengukur kinerja
keuangan perusahaan, berdasarkan pada data transaksi intenal maupun
eksternal.Modul FI menyediakan dokumen keuangan yang mampu melacak
(mengaudit)setiap angka yang terdapat dalam suatu laporan keuangan hingga
ke data transaksiawalnya.
2. CO-Controlling
Fungsi dari modul CO adalah untuk mendukung empat kegiatan operasional:

Pengendalian capital investment


Pengendalian aktivitas keuangan

perusahaan,

memonitor

dan

merencanakan pembayaran
Pengendalian pendanaan

procurement,

pengadaan

dan

terhadap

penggunaandana di setiap area


19

Pengendalian biaya dan profit berdasarkan semua aktivitas perusahaan

3. IM- Investment Management


Fungsi dari modul IM ini overlapping dengan fungsi yang dijalankan
oleh modul TR.
Namun modul IM lebih spesifik ditujukan untuk menganalisis kebijaka
ninvestasi jangkapanjang dan fixed assets dari perusahaan dan membantuman
ajemen dalam membuat keputusan.
4. EC-Enterprise Controlling
Tujuan dari modul EC adalah untuk memberikan akses bagi Enterprise
Controller kepada InformationWarehouse mengenai hal-hal berikut:

Kondisi keuangan perusahaan


Hasil dari perencanaan dan pengendalian perusahaan
Investasi
Maintenance dari aset perusahaan
Akuisisi dan pengembangan SDM perusahaan
Kondisi pasar yang berkaitan dengan pengambilan keputusan, sepertiukura

n pasar, market share, competitor performance


Faktor-faktor struktural dari proses bisnis, seperti struktur produksi,struktu
r biaya, financial accounting dan profitability analysis.
5. TR-Treasury
Modul TR berfungsi untuk mengintegrasikan antara cash management
dan cashforecasting dengan aktivitas ,logistik dan transaksi keuangan.
B. Logistics
1. LE-Logistics Execution
Modul LO juga merupakan modul yang terintegrasi dengan modul
yang lainnya,yaitu modul PP, EC,SD,MM,PM dan QM. Pada intinya, modul
ini focus pada pengaturan logistic dari masa purchasing hingga distribusi. Dari
purchaser quisition, good receipt hingga delivery.
2. SD-Sales Distribution
20

Desain dari modul SD ditekankan kepada penggunaan strategi


penjualan yangsensitif terhadap perubahan yang terjadi di pasar. Prioritas
utama dari penggunaan modul ini adalah untuk membuat struktur data yang
mampu merekam, menganalisis, dan mengontrol aktivitas untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan dan mengahasilkan profit yang layak dalam
periode akuntansi yang akan datang.
3. MM-Materials Management
Fungsi utama dari modul MM adalah untuk membantu manajemen
dalam aktivitas sehari-hari dalam tipe bisnis apapun yang memerlukan
konsumsi material, termasuk energy dan servis.
4. PP-Production Planning
Modul PP ini didasarkan pada pendekatan klasik Materials
Requirement Planning(MRP II), dan dengan demikian menjalankan fungsi
yang serupa dengan MRP IIdalam merencanakan dan mengendalikan jalannya
material sampai kepada prosesdelivery produk.
5. PM-Plant Maintenance
Modul PM berfungsi untuk mendukung dan mengontrol pemeliharaan
peralatandan bangunan secara efektif, mengatur data perawatan, dan
mengintegrasikan datakomponen peralatan dengan aktivitas operasional yang
sedang berjalan.
6.

QM-Quality Management
Modul QM terintegrasi dengan modul PP-PI Production Planning for
ProcessIndustries. Salah satu fungsi dari modul QM adalah untuk
menyediakan

master data

yang

dibutuhkan

berdasarkan

rekomendasi

dari ISO-9000 series.


7. PS-Project System

21

Modul PS dikonsentrasikan untuk mendukung kegiatan-kegiatan berikut ini:

Perencanaan pendahuluan terhadap waktu dan value


Perencanaan detail dengan menggunakan perencanaan cost element
atauunit costing dan menetapkan waktu kritis, pendeskripsian aktivitas

dan penjadwalan
Koordinasi dari resources melalui otomasi permintaanmaterial, manajeme
n inventori, network planning dari orang, kapasitas,material,

operating

resources dan servis


Monitoring terhadap material, kapasitas dan dana selama proyek berjalan
Penutupan proyek dengan analisis hasil dan perbaikan
C. Human Resources
Berfungsi untuk:

Memudahkan melaksanakan manajemen yang efektif dan tepat waktu

terhadap salary, benefit dan biaya yang berkaitan dengan SDM perusahaan
Melindungi data personalia dari pihak luar
Membangun sistem rekruitmen dan pembangunan SDM yang efisien melalui
manajemen karir

3.4 Tantangan yang Dihadapi dalam Implementasi ERP Pada PT.Indofood


1. System Investasi ERP sangat mahal
Pembangunan sebuah sistem ERP dapat dipastikan memerlukan investasi yang
cukup mahal. Penyediaan hardware dan software, terlebih lagi biaya yang harus
dikeluarkan untuk maintenance sistem tersebut. Ini merupakan salah satu tantangan yang
harus diperhitungkan oleh perusahaan, mengingat Indofood Tbk. merupakan perusahaan
dengan cakupan yang luas di sekitar 14 negara di dunia.
2. ERP yang berhasil digunakan oleh sebuah perusahaan tidak menjadi jaminan berhasil di
perusahaan yang lain.
Keberhasilan implementasi ERP bergantung pada tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam pelaksanaan sistem ini, bukan dari sistem ERP sendiri. Maka ketika
suatu sistem ERP berhasil diimplementasi di suatu perusahaan, belum tentu perusahaan
lain akan berhasil juga melaksanakannya.
3. Perencanaan harus dilakukan untuk menyeleksi ERP yg tepat.
4. Bahkan dalam beberapa kasus yang ekstrem, evaluasi pilihan ERP menghasilkan
rekomendasi untuk tidak membeli ERP, tetapi memperbaiki Business Process yang ada
22

5. Tidak ada keajaiban dalam ERP software. Keuntungan yang didapat dari ERP adalah
hasil dari persiapan dan implementasi yang efektif.
6. Tidak ada software atau sistem informasi yang bisa menutupi business strategy yang
cacat dan business process yang parah.
7. Pengetahuan tanpa pengalaman menyebabkan orang membuat perencanaan yang terlihat
sempurna tetapi kemudian terbukti tidak bisa diimplementasikan.
8. Ada struktur proses seleksi yang sebaiknya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan dalam memilih.
9. Proses seleksi tidak harus selalu rumit agar efektif. Yang penting organized, focused dan
simple.
10. Proses seleksi ini biasanya berkisar antara 5-6 bulan sejak dimulai hingga
penandatanganan order pembelian ERP.
11. Waktu dan biaya implementasi yang melebihi anggaran.
12. Pre-implementation tidak dilakukan dengan baik.
13. Strategi operasi tidak sejalan dengan business process design dan pengembangannya.
14. Orang-orang tidak disiapkan untuk menerima dan beroperasi dengan sistem yang baru.
3.5 Kegagalan dalam ERP System
a. Kurangnya komitmen top management
b. Kurangnya pendefinisian kebutuhan perusahaan (analisis strategi bisnis)
c. Cacatnya proses seleksi software (tidak lengkap atau terburu-buru memutuskan)
d. Kurangnya sumber daya (manusia, infrastruktur dan modal)
e. Kurangnya buy in sehingga muncul resistensi untuk berubah dari para karyawan
f. Kesalahan penghitungan waktu implementasi g. Tidak cocoknya software dgn business
process
g. Kurangnya training dan pembelajaran
h. Cacatnya project design & management
i. Kurangnya komunikasi.
3.6 Keberhasilan
Ada beberapa hal yang sangat menentukan keberhasilan implementasi ERP, yaitu:
1. Proses bisnis yang matang
Hal ini merupakan suatu syarat mutlak bagi sebuah perusahaan yang akan
melakukan imlementasi ERP. ERP tidak dapat diimplementasikan pada perusahaan yang
tidak memiliki proses bisnis yang jelas.
2. Change management yang baik
Implementasi sebuah sistem akan selalu diikuti dengan perubahan kebiasaan pada
perusahaan tersebut.Change management sangat diperlukan untuk memberikan pelatihan
kepada pengguna, operator atau pihak yang akan bersentuhan langsung dengan sistem
yang baru.
23

3. Komitmen
Implementasi ERP dalam perusahaan, pasti akan menyita banyak waktu dan
tenaga. Komitmen dari pimpinan perusahaan hingga pengguna yang akan bersentuhan
langsung dengan sistem sangat diperlukan.
4. Kerjasama
Kerjasama harus dilakukan dengan baik anatara internal perusahaan maupun
antara perusahaan dengan konsultan yang melakukan inplementasi. Konsultan dan
pengguna sudah menyatukan visi untuk keberhasilan implementasi.
5. Good Consultant
Pengalaman konsultan yang melakukan implementasi juga sangat berpengaruh
dalam implementasi.

IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
ERP adalah bagian dari infrastruktur perusahaan,

dan sangat penting untuk

kelangsungan hidup perusahaan. Tujuan dari implementasi ERP adalah untuk meningkatkan
daya saing perusahaan. Selain berdampak pada proses bisnis, implementasi juga berpengaruh
secara signifikan pada perubahan budaya perusahaan.
1. Kegiatan proses yang menggunakan ERP pada PT Indofood dimulai dari Perencanaan
dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensibisnis, Indofood
mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP
APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) danmySAP Business Intelligence
dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW).
2. PT Indofood memiliki tiga criteria dalam memilih platform ERP, tiga kriteria antara lain
reliability, scalability dan kemudahan manajemen
3. SAP R/3 merupakan nama perangkat lunak ERP yang diproduksi oleh SAP AG
4.2 Saran

24

1. Guna meningkatkan nilai saing perusahaan, implementasi ERP dapat terus diperluas
kesektor lain, hal ini dapat lebih meningkatkan integrasi antar proses dan divisi, lalu
meminimalisir kekurangan informasi yang tak sampai.
2. PT. Indofood harus selalu memperhatikan perkembangan teknologi dan pengembangan
software ERP, sehingga dapat terus mengadopsi hal-hal yang dianggap akan bermanfaat
dalam menunjang proses bisnis.

25

Anda mungkin juga menyukai