Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENGUKURAN LINIER PAKU DAN CRANKSHAFT


1.1 DASAR TEORI
Dalam praktikum Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas 2015 pos pengukuran linier
paku dan crankshaft ada beberapa dasar teori yang digunakan, diantaranya yaitu :
1.1.1 Pengukuran Linier untuk Benda Kerja Paku dan Crankshaft
Pengertian Pengukuran linier itu sendiri dapat diartikan sebagai pengukuran
geometris benda ukur yang menyangkut pengukuran linier atau pengukuran panjang
(jarak), diameter poros, tinggi, lebar, kedalaman, perhitungan sudut. Pengukuran linier
dibagi menjadi dua yaitu :
A. Pengukuran linier langsung
Pengukuran linier langsung adalah pengukuran yang hasil pengukurannya dapat
langsung dibaca pada skala ukur dari alat ukur yang digunakan. Contoh alatnya adalah
vernier caliper, mikrometer sekrup, dan steel ruler. Adapun contoh jenis pengukuran linier
langsung diantaranya :

Pengukuran Diameter Kancing Pakaian


Pengukuran yang dilakukan untuk mengetahui bentuk geometri dari kancing pakaian

seperti tebal dan diameter kancing pakaian dengan menggunakan vernier caliper, seperti
gambar 1.1 dibawah ini.

Gambar 1.1 Pengukuran Diameter Kancing Pakaian.[1]

Jadi, Pengukuran linear pembacaan langsung adalah proses pengukuran dimana hasil
pengukuran dapat dilihat langsung dari skala alat ukur yang dipakai.
B. Pengukuran Linier Tidak Langsung
Pengukuran linier tidak langsung adalah proses pengukuran yang dilaksanakan dengan
memakai beberapa jenis alat ukur pembanding, standar, dan alat ukur bantu. Contohnya
alatnya adalah dial indicator, cylinder gage. Adapun contoh jenis pengukuran linier tidak
langsung diantaranya :

Pengukuran Kebulatan Pipa


Contoh dari pengukuran tidak langsung adalah

mengukur kebulatan pipa dengan

menggunakan dial indicator, seperti pada gambar 1.2 dibawah ini :

Gambar 1.2 Contoh pengukuran kebulatan pipa[2]


Pada praktikum metrologi industri dan kontrol kualitas 2015 pos pengukuran linier
paku dan crankshaft dilakukan penerapan pengukuran dimana benda kerja yang diukur
adalah paku dan crankshaft.
1.1.2 Alat Ukur yang Digunakan
Alat ukur yang digunakan dalam praktikum Metrologi dan Kontrol Kualitas 2015
pada pos pengukuran linier paku dan crankshaft diantaranya :

Vernier Caliper
Vernier Caliper yang digunakan pada pos pengukuran linier paku dan crankshaft

bermerk Mitutoyo memiliki kecermatan 0,02 mm dengan kapasitas ukur 0-150 mm ,


adapun spesifikasi detailnya dan bentuk vernier caliper dicontohkan pada gambar 1.3.
Merk

: Mitutoyo

Kecermatan

: 0.02 mm

Kapasitas ukur

: 0 150 mm
3

Gambar 1.3 Vernier Caliper Mitutoyo.[3]


Keterangan gambar 1.3 :

1.

Internal

jaws

digunakan

untuk

mengukur

sisi

bagian

dalam

benda.

Terdiri atas rahang geser serta rahang tetap.


2.

Locking screw untuk mengunci rahang geser.

3.

Skala Utama di gunakan dalam 1 bagian atau unit sepanjang batang sampai ke dua
rahangnya bertemu benda kerja yang diukur dan ketelitian skala utama dalam satuan cm.

4.

External

jaws

digunakan

untuk

mengukur

sisi

bagian

luar

benda.

Terdiri atas rahang geser serta rahang tetap.


5.

Skala Nonius adalah yang ke dua pembagian garis-garisnya lebih pendek


pembagian garis-garis pada skala utama perbedaan dari ke dua skala ini adalah untuk
memungkinkan mengukur lebih telitidan ketelitian skala utama dalam satuan mm.

6.

Depth Measuring Blade berfungsi untuk mengukur kedalaman.

1.1.3 Prosedur Pengukuran


Langkah langkah yang harus dilakukan oleh praktikan saat mengukur benda kerja
dengan menggunakan alat ukur pada pos pengukuran linier paku dan crankshaft
diantaranya:
A. Pengukuran Linier Paku
Alur pengukuran linier paku menggunakan vernier caliper adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan paku dan alat ukur.
2. Beri nama paku nomer 1 - 5
3. Tuliskan data ruangan pada lembar kerja, data tersebut meliputi : temperature awal dan
kelembaman ruangan..
4. Gunakan vernier caliper untuk mengukur diameter batang (A), diameter kepala (B),
Panjang Paku (C), yang diukur sebanyak 3 kali dan di tunjukan pada gambar 1.4.
Gambar 1.4 Gambar Paku.[4]

5. Tuliskan hasil pengukuran pada tabel,


6. Rapihkan semua alat ukur dan paku lalu kembalikan ketempat asal.
B. Pengukuran Linier Crankshaft
Alur pengukuran linier crankshaft menggunakan vernier caliper:
1. Persiapkan Crankshaft dan alat ukur
2. Tuliskan data ruangan pada lembar kerja, data tersebut meliputi : temperature
awal dan kelembaman ruangan.
3. Gunakan vernier caliper untuk mengukur diameter dan panjang sesuai jobsheet.
4. Bagian bagian yang diukur antara lain disebutkan pada Gambar 1.4, Gambar 1.5, dan
Gambar 1.6

Gambar 1.5 Gambar Crankshaft bagian A.[4]

Gambar 1.6 Gambar Crankshaft bagian B.[4]

Gambar 1.7 Gambar Connecting rod C.[4]


5. Tuliskan hasil pengukuran pada tabel.
6. Rapihkan semua alat ukur dan crankshaft .
1.1.4 Foto Benda Kerja
Foto benda benda kerja yang digunakan dalam praktikum metrologi industri dan
kontrol kualitas 2015 pos pengukuran linier paku dan crankshaft adalah sebagai berikut:
A. Paku
Paku yang digunakan pada praktikum metrologi industri dan kontrol kualitas 2015
dalam pos pengukuran linier paku dan crankshaft terdiri dari lima buah seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1.8.

Gambar 1.8 Paku.[3]


B.

Crackshaft
Crackshaft yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Crackshaft kecil,

Crackshaft kecil yang digunakan pada praktikum metrologi industri dan kontrol kualitas
2015 dapat dilihat dari 3 pandangan seperti gambar 1.9, gambar 1.10, dan gambar 1.11
seperti dibawah ini.

Gambar 1.9 Crankshaft (Tampak Atas).[3]

Gambar 1.10 Crankshaft (Tampak Kanan).[3]

Gambar 1.11 Crankshaft (Tampak Kiri).[3]


1.1.5 Aplikasi Pengukuran Linier Paku dan Crankshaft
Aplikasi pengukuran linier dalam kehidupan sehari hari antara lain :
A.

Aplikasi Pengukuran Linier Paku


Aplikasi pengukuran linier pada paku adalah agar kita dapat memilih jenis paku apa

yang harus kita pakai sesuai dengan kebutuhan.


B.

Aplikasi Pengukuran Linier Crankshaft.


Aplikasi pengukuran pada Crankshaft adalah agar dapat mengetahui keausan pada

crank pin.

1.2 PENGOLAHAN DATA


Dalam Praktikum pengukuran linier paku dan crankshaft pengolahan data diperoleh
dari perhitungan data hasil perhitungan yang disebutkan pada sub bab 1.2.1.
1.2.1 Data Hasil Pengukuran
Data hasil pengukuran dari pengukuran linier paku dan crankshaft dapat dilihat dari
tabel 1.1 1.6 di bawah ini.
Tabel 1.1 Data Pengukuran Paku dalam (mm).
Obyek
Ukur

1
2
3
4
5

4,36
4,38
4,42
4,26
4,20

9,60
9,30
9,38
9,54
9,32

Pengukura

Pengukura

C
Pengukuran

Rata

1
100,62
102,12
101,20
102,22
100,40

2
100,60
102,26
101,22
102,14
100,48

100,66
102,24
101,26
102,16
100,42

100,626
102,206
101,226
102,173
100,433

Tabel 1.2 Data pengukuran crankshaft tampak atas sisi kanan (A) dalam (mm).
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Hasil Pengukuran
16,70
22,24
17,48
17,30
4,52
6,28
11,02
43,92
45

Tabel 1.3 Data pengukuran crankshaft tampak atas sisi kiri (B) dalam (mm).
NO
1
2

Hasil Pengukuran
10
45,38

Rata -

3
4

14,94
35,06

Tabel 1.4 Data pengukuran diameter crankshaft tampak atas sisi kanan (A) dalam (mm).
NO
I
II
III
IV
V

Hasil Pengukuran
15,08
24,72
60,44
93,96
96,32

Tabel 1.5 Data pengukuran diameter crankshaft tampak atas sisi kiri (B) dalam (mm).
NO
I
II
III
IV
V

Hasil Pengukuran
15,90
20,02
62,08
94,54
96,90

Tabel 1.6 Data pengukuran Connecting Rod (C) dalam (mm).


NO
A
B
C
D
E
F

HASIL PENGUKURAN
130,72
46,10
3,23
20,04
13,58
14,32

G
H
I
J

11,50
14,14
13,86
16,68

1.2.2 Perhitungan Ralat


Sampel data dari Tabel 1.1 pengukuran Paku 1 diketahui data sebagai berikut yang
disajikan pada Tabel 1.7.
Tabel 1.7 Perhitungan rata-rata panjang paku dalam (mm)
Paku

( Lln )2

100,62

100,60

0,02

100,66

0,04

L=100,62

= 0,06

Berdasarkan tabel 1.7 maka pengukuran galat yang dihasilkan akan menjadi :

LL
n
L=
x 100
L

| |

Lp1 =
Lp2 =
Lp3 =

|100,62100,62
|x 100 = 0 %
100,62
|100,62100,60
|x 100 = 0,019876 %
100,62
|100,62100,66
|x 100 = 0,039753 %
100,62

L=

( Ln L )
n(n1)

0
3( 31)

=0
Berdasarkan nilai L yang dihasilkan, maka hasil perhitungan ralat panjang paku 1
akan menjadi :
Nilai L sesungguhnya =

L
L

= 100,62 0 C
Ralat Nisbi

0
) x 100
( LL ) x 100 =( 100,62
= 0%

Keseksamaan =

(1 LL ) x 100

0
(1 100,62
) x 100

= 100%
Dengan menggunakan cara perhitungan yang serupa pada setiap hasil pengukuran dari
tiap-tiap paku yang digunakan, maka akan dihasilkan resume hasil perhitungan ralat seperti
yang ditunjukan oleh tabel 1.8 berikut:

Tabel 1.8 Hasil perhitungan ralat panjang paku


Pak
u

Galat
(%)

Nilai
Sesungguhnya

Ralat Nisbi
(%)

Keseksamaan
(%)

ke-

(mm)

(mm)

L1

L2

L3

0.0060

0.0258

0.0338

0.0176

101,20
0,03055

0.0175

99.9825

0.0841

0.0528

0.0333

0.0437

102,06
0,00667

0.0428

99.9572

0.0257

0.0059

0.0336

0.0176

101,20
0,01155

0.0174

99.9826

0.0460

0.0323

0.0127

0.0240

100,50
0,01155

0.0235

99.9765

0.0329

0.0468

0.0129

0.0240

100,28
0,00667

0.0239

99.9761

1.2.3 Gambar 2D dan 3D Menggunakan Dimensi Hasil Pengukuran


Untuk mempermudah dalam memahami benda yang diukur dalam praktikum ini,
maka perlu dibuat suatu gambar teknik. Gambar teknik berikut menampilkan lima buah
paku dan ketiga bagian crankshaft yang diukur. Gambar teknik ini dibuat dengan
solidworks. Berikut adalah gambar 2D dan 3D dari paku dan crankshaft.
1.2.1.1 Gambar 2D
A. Paku
Terlampir
B. Crankshaft
Terlampir
1.2.1.2 Gambar 3D
A. Paku
Terlampir
B. Crankshaft

Terlampir
1.3 KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam praktikum Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas 2015 ini dapat ditarik
beberapa kesimpulan, dan saran yang disebutkan dalam subbab 1.3.1 dan 1.3.2 sebagai

1.

berikut :
1.3.1 Kesimpulan
Dalam praktikum Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas 2015 pos pengukuran linier paku
dan crankshaft menggunakan pengukuran linier langsung dengan menggunakan alat ukur

2.

yaitu vernier caliper.


Hasil yang didapat dalam perhitungan ralat yaitu didapat nilai sesungguhnya untuk masingmasing paku yaitu untuk paku 1 sebesar 101,20 0,03055, paku 2 sebesar 102,06
0,00667, paku 3 sebesar 101,20 0,01155, paku 4 sebesar 100,50 0,01155 dan paku ke 5
sebesar 100,28 0,00667.
1.3.2 Saran
1.

Pada saat praktikum Metrologi Industri dan Kontrol Kualitas 2015, praktikan

diharapkan sudah mengetahui cara membaca vernier caliper.


2.

Vernier caliper yang berada pada Laboratorium Metrologi Industri dan Kontrol

Kualitas mohon untuk dikalibrasi ulang.

Anda mungkin juga menyukai