"?.
e,ls
PADI
8@
9p
*cw
+
$
e
G
t
,
oscE
PADI Survival Style
(obiective structured ctinical Examinations)
zot6
o 2016
PADI
PADI Matraman
PADI Kelapa Cading
PADlJogjakarta
Disclaimer
kasus
dalam buku iniadalah karangan belaka.
nama
skenario
dan
Semua
Adanya kesamaan tempat, nama, atau kasus adalah sebuah ketidaksengaiaan.
Semua informasidi dalam buku ini hanya untuk tujuan pendidikan saja.
Disclaimer
this book are fictional.
Any resemblance to real place, name, or case scenario is purely coincidental.
AII nomes and case scenario in
Daftar Isi
Metabolik - Endokrin.
.'.....,............,
6l
................ IO2
(P-drugs)
......................
Psikiatri......
.................II9
.........r22
Tentang OSCE
.&rye Et* {:lSBXtr?
't
ini menggantikan
pasien simulasi
Akan ada 14 station, di mana 12 station di antaranya berisi soal dan 2 station
istirahat. |adi, di satu sesi dan tempat ujian, akan ada 4 peserta yang ujian.
Anda mulai di satu station, lalu berotasi hingga menjalani 14 station.
Anda memiliki waktu 15 menit di setiap station.r menit pertama dimulai dengan
membaca soal yang tertempel di pintu luar station.
Seorang laki-laki, berusia T4tahun datang dengan keluhan demam sejak 7 hari yang lalu.
t.
2.
).
4.
5.
6.
keluar dari station tersebut dan berjalan pindah ke station selanjutnya. Tunggu
di depan station selanjutnya sampai bel dibunyikan tanda Anda dipersilakan
membaca soal di station berikutnya. Demikian seterusnya sampai Anda
menyelesaikan ujian.
htftq{$m sE t-$K{vtiryij
I.
Kardiovaskular
Respirasi
1.
Neurobehavior
Gastrointestinal
4.
5.
6.
T.
8.
9.
lo.
II.
Reproduksi
Muskuloskeletal
Metabolik - Endokrin
Hematologi - Onkologi
Genitourinlria
Head & Neck
Special Sensory
Iz. Psikiatri
r.
2.
).
4.
5.
6.
7.
8.
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Melakukan tes/prosedur klinik atau interpretasi data untuk menunjang
diagnosis banding/diagnosis
Menentukan diagnosis atau diagnosis banding
Tatalaksananon-farmakoterapi
Tatalaksanafarmakoterapi
Komunikasi dan edukasi pasien
Perilakuprofesional
Penguji hanya akan menilai apa yang tertera di soal. |adi Anda tidak akan
mendapatkan poin untuk hal yang Anda lakukan namun tidak diminta oleh
soal.
tr*m*nittnat
ffi#f
i:],r"'#ft *l$flffi,
Kelulusan OSCE melibatkan nilai nasional. Jadi kriteria lulus OSCE ditentukan
oleh peserta OSCE di seluruh Indonesia.
t.
2.
).
4.
5.
Yakinkan diri bahwa Anda pasti bisa lulus UKMPPD, termasuk OSCE.
Ini bukanlah hal yang sangat menakutkan.
fika ada bimbingan di kampus (terutama kampus menyediakan alat-alat
/ manekin yang tidak mudah Anda akali), manfaarkan kesemparan
belajar tersebut.
Petakan kekuatan Anda. Cari tahu bagian mana yang Anda rasa masih
perlu perbaikan. Fokuslah pada hal ini.
Buatlah kelompok belajar. Targetkan apa yang ingin Anda pelajari
dalam satu sesi. Misal: hari ini Anda akan belajar sistem gastrointestinal.
Cari tahu kasus apa yang mungkin keluar, lalu gunakan sebagai sarana
untuk saling berlatih. Satu orang menjadi dokter, satu orang menjadi
pasien simulasi, dan yang lain observasi. Ulangilah sampai lancar!
Berdoa, karena after You do your best, God will do the rest.
Keterampilan Umum
Dalam bagian ini, akan ada tiga keterampilan yang harus Anda kuasai, yakni
anamnesis, pemeriksaan fisis, dan komunikasi/edukasi. Ketiga keterampilan
dasar ini perlu Anda pelajari secara terpisah karena dapat diaplikasikan untuk
semua kasus.
Anamnesis
Anamnesis hampir selalu diujikan dalam setiap pos OSCE UKMPPD. Kunci
memiliki keterampi.lan anamnesis yang baik adalah dengan berlatih sebanyakbanyaknya. Persiapkan diri Anda sebaik-baiknya. Tujuan anamnesis adalah
memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedang dialami
atau dirasakan oleh pasien. Apabila anamnesis dilakukan dengan cermat, maka
informasi yang didapatkan akan sangat berharga bagi penegakan diagnosis.
;.:",2pl*
Sapa pasien (usahakan dengan berjabat tangan) dan persilakan pasien untuk
duduk. Tunjukan komunikasi non-verbal yang menunjukkan sikap terbuka,
yaitu tersenyum, mencondongkan tubuh ke depan, tidak melipat tangan atau
memasukkan tangan ke dalam saku, mempertahankan kontak mata pada pasien,
dan mendengarkan pasien sebaik-baiknya.
ffi
k'tp
hari ini."
Contoh: "setelah ini, saya akan menanyakan identitas, keluhan, dan hal-hal terkait
penyakit Bapak. langan khawatir, Bapak boleh bicara seleluasa mungkin karena ini
akan menjadi rahasia medis."
'tf*"^"-*
E
8"**
:--.e*-. *l**
* * *:
-"*
ffiilymKdr'fi IffeClIi{;}5- #*}}fitrrE
'$"*m5r*k*rx km*ufumm
ait#ffi?e
,'
:
Keluhan utama adalah hal yang sangat penting bagi pasien, karena keluhan ini
yang membawa pasien datang ke dokter. Bila pasien menjawab "diabetes",
"hipertensi", atau penyakit kronis/keluhan non-spesifik lainnya, gali lebih
mendalam.
OSCE:
SURVIVAL
mengarahkan pa{a diagnosis yang paling mungkin,serta singkirkan diagnosis banding yang ada. Dari
Fi:
akah
ap ak m en d erit a d ar ah tin
auim?.*'e paffi H#
ki f
*<,e )q,$;*
g g i / ken
cin g m ani s l p e ny
akit r ainn
g a?
"
rff #
?p*
ffi (g {.}
*e
Bij; c**
# x sr ;j s rffi
6
(kapan
contoh: "obat apa saja yang sudah Bapak minum untuk mengatasi nyeri
kepala
ini? Adakah jenis pengobatan yang rain, misalnya dipijai? Apakah Bapak
memiliki alergi makanan atau obat?"
Contoh: "Baik pak, saya coba rangkum ya. Jadi, nama Bapak Udin, usia 48 tahun.
Bapak mengeluh nyeri kepala sejak kemarin ya, Pak. Nyeri tanpa demam,
H*rl';;
u'+\pffi
ini.
,.i g*s
I
rm*ia w"uk*lr
r.
2.
3.
4.
5.
6.
Pemeriksaan Fisik
I
satu komponen lain dalam aspek penilaian adalah pemeriksaan fisik. perlu
diperhatikan, instruksi yang sering tercantum dalam soal adalah "lakukan
pemeriksaan fisik yang relevan".
r#*#wes
'
'
'
'
.
IMT
funduskopi,
THT: telinga (inspeksi, palpasi mastoid dan tragus, otoskopi, tes penala),
hidung (inspeksi, palpasi sinus paranasal, rinoskopi), dan tenggorok
(inspeksi cavum oris, tenggorok)
auskultasi
'
.
.
'
.
.
.
.
edema)
Kulit
Metabolik dan endokrin (kelenjar tiroid, sensori ekstremitas bawah)
Psikiatri (status mental)
Spesifik umur: pediatrik
o Lingkar kepala (terutama usia <24 bulan)
o Status nutrisi (WHO/CDC)
Beberapa hal yang tercetak tebal adalah hal yang sedapat mungkin Anda
kerjakan selama pemeriksaan fisik. Untuk keterangan lengkap, Anda dapat
melihat masing-masing bab.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan fisik, tutup pemeriksaan fisik dengan
kata-kata seperti "Pak, pemeriksaannya sudah selesai. Silakan pakai pakaian lagi,
lalu silakan duduk kembali pak untuk kita bahas lebih lanjut ya."
,
1;
Pasien simulasi adalah pasien sehat yang sudah dilatih untuk menunjukkan
kelainan sesuai dengan skenario. Sebagai contoh, untuk kasus nyeri, ketika
11
'
..
:....
*
t {{E?!t!}"64
_-d -- -"
-#-'
-:.r
{}A'''}f
{EtEtE
f-tSfE#fl!ffiql}
H::?::
lEi}
E:qT!!::
il
l:?r_l
**"1""
Ini adalah bagian dari skenario yang dimainkan oleh pasien. Anda justru dapat
menunjukkan empati Anda dengan mengatakan "Pak, saAa sangat memahami
ini bapak dalam keadaan nyeri yang sangat hebat. Namun demikian untuk
memberikan obat, saga perlu melakukan pemeriksaan teflebih dahulu. Saya akan
melakukan senAaman dan sesingkat mungkin, dan nanti segera setelah selesai, kita
dapat laniut untuk pemberian obat-obatan lain. Terima kasih ga pak..."
saat
ildukasi
Secara sederhana, edukasi adalah menjelaskan kondisi medis pasien dan
keadaan lain terkait pasien menggunakan bahasa yang sesederhana mungkin.
Anda akan dijelaskan cara memberikan Edukasi Diagnosis, Edukasi Terapi, dan
Edukasi Rujukan. Selain itu, edukasi spesifik untuk pos tertentu (seperti edukasi
minum obat pada TB dan edukasi diet pada DM) akan dijelaskan di bab terkait.
ffidq*${*** #Exxgn*sfis
Bahasa medis + Bahasa sederhana + Sehingga
Bahasa medis
"Ibu mengalami kondisi yang dalam bahasa medis disebut sebagai carpal tunnel syndrome atau CTS..."
+
Bahasa sederhana
"...
Sehingga
12
"... oleh
,t
"
Keuntungan
"...
obat ini bisa mengurangi rasa sakit lbu, supaya aktiuitas Ibu sehari-hari tidak terganggu..."
+
Kerugian
"... pada beberapa orang, obat ini bisa menimbulkan efek samping berupa mual. Tapi apabila diminum
sesuai dosis dan sesudah makan, maka umumnga efek samping tidak tertalu mengganggu."
idw$u*#I flr.{jffike?
Kondisi pasien + Rujuk ke mana + Keuntungan
Kondisi pasien
"Dari hasil pemeriksaan saga, suami lbu mengalami kondisi yang kita sebut sebagai depresi ..."
+
Rujuk ke mana
"...
selaniutnya, saAa merencanakan untuk mengkonsultasikan Bapak ke dokter spesialis keiiwaan atau
psikiatri..."
Keuntungan
"... kalau berkonsultasi dengan dokter spesialis, ada beberapa keuntungan. Suami lbu bisa mendapatkan
pemeriksaan gang lebih bagus, bisa mendapat obat yang lebih baik, dan juga angka kesembuhannya
iuga
lebih tinggi"
try
13
r:
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Keterampilan Khusus
Bagian ini akan berisi pendalaman materi untuk setiap sistem organ tubuh.
Pada umumnya Rida akan menemui hal-hal di bawah ini:
dan
2.
).
pikir
yang
tentang
6. Koleksi
7.
14
(r)
i.'=,;s :r s*
t.
2.
3.
y tl,ii {:lr
x,
{'
:i
"i *
ffi # i t *
rg}
*i
Gangguan
kardiovaskular
bermanifestasi sebagai gangguan
sirkulasi, misalnya sesak, pucat,
I. Terjatuh/tidaksadar
2. Nyeri dada
). Bengkak
4. Sesak
Temuan awal
Terjatuh/tidak
sadar
biru, pingsan/tidak
Pendekatan klinis
Diaenosis
Henti jantung
dd/ takikardia tidak stabil
dd/ koma hipoglikemia
dd/ gagal jantung akut
dd/ KAD/HONK
dd/ gangguan konversi
dd/ malingering
Nyeri dada
sadar,
15
bukan.
Tanyakan:
".rrptukr.,
angina)
.
.
.
.
'
'
beban berat?)
Lokasi (di belakang
bawah/retrosternal?)
Durasi (lebih dari 3o menit?)
Dipengaruhi aktivitas (memberat
dengan aktivitas?
Geiala konstitusi (apakah
terdapat keringat dingin?
Mual/muntah?)
Penjalaran (menjalar ke lengan
kiri, bahu kiri, punggung,
rahang?)
Sesak dan
bengkak
.
.
sesak
.
.
.
.
.
diabetes
16
Pikirkan pula
kemungkinan sesak lain,
yakni sesak paru
(pneumonia, TB, asma)'
P*ffi
*rB
ksaa
m f$ s! tq s* ;
Tanda vital. Pada pos kardio, pemeriksaan tanda vital harus dilakukan.
Lakukan dengan benar pemeriksaan tekanan darah, hitung frekuensi nadi
dalam I menit, hitung frekuensi napas dalam I menit, ukur suhu. Pada pasien
yang dilaporkan tidak sadar, cek apakah nadi teraba atau tidak dalam lo detik.
Mata. Cukup cek apakah konjungtiva anemis atau tidak karena anemia berat
dapat menyebabkan gangguan fungsi jantung.
r.
2.
3.
4.
5.
Pasien berbaring telentang, leher fleksi 3oo, kepala menoleh ke kiri 45o
r.
2.
i.
Ukur batas jantung kiri. Susuri linea aksilaris anterior sinistra ke bawah
sampai menjadi timpani (batas paru-lambung). Pindahkan jari sekitar
dua jari ke atas, lalu ketuk ke arah medial sampai menjadi pekak.
Normalnya batas jantung kiri terletak di sela iga k"-4, linea
m idklavikula sinistra.
Ukur pinggang jantung. Ketuk dari sela iga ke-2, linea aksilaris anterior
sinistra ke arah medial sampai menjadi pekak. Normalnya pinggang
jantung terdapat di sela iga ke-2, linea parasternalis sinistra.
I.
2.
7.
4.
17
ffi
*r"r'l *l
I.
2.
).
4.
5.
6.
7.
:' i
ks## ffi S*
mjmm
EKG o-lead
Enzim jantung (CK-MB, Troponin T)
Darah leng\ap
SGOT/SGPT
Ureum dan kreatinin
AGD dan elektrolit
Rontgen toraks
Fi;*rmmln*t".*fl#ffii
Tuiuan
Bi ffi
xB*r
Dosis
rx4o mg per oral
Rekomendasi Obat
Furosemide
gejala
Ouerload dan
sesak napas oada CHF
Antihipertensi
Antianeina
Antitrombotik
H{.'jH;*"ifl \,r-!,
k.:sflr:'.i;'{i"',vffi
Clopidogrel
"
lflEH
Edukasi
Angina pectoris
(termasuk STEMI
setelah kondisi
emergensi ditangani)
Gagal jantung
kongestif
sesuai
).
,CY
18
L.{{g{B J4"1*!-.}
Cek kesadaran
Pasien henti jantrlng masuk dengan temuan awal tidak sadar,
maka langkah pertama yang harus dilakukan ialah cek kesadaran.
Cek kesadaran dengan metode AVPU:
'
'
Voice
Pain ) Ketika pasien tidak respons dengan suara, beri rangsang nyeri
dengan menggunakan kepalan tangan di sternum
(Jnresponsive ) Artinya pasien sama sekali tidak sadar walaupun sudah
"Ada pasien tidak sadar. Mohon bantuan tenaga, alat dan obat
emergensi."
Cek nadi
Pendekatan ACLS saat ini adalah C-A-B (tidak lagi A-B-C). Maka,
setelah memanggil bantuan, segera periksa nadi arteri karotis.
RIP
melakukan
kompresi dada adalah pada sternum, dua jari di atas procesus
xiphoideus (lihat gambar). Posisikan tangan dominan di atas
tangan non-dominan (orang kidal meletakkan tangan kiri di atas
tangan kanan).
19
Lakukan RIP dengan kualitas yang baik, yaitu: (r) frekulnsi minimal roo
kali/menit; (z) kedalaman sekurang-kurangnya 5 cm; (3) interupsi minimal; (4)
recoil dada sempurna; (5) hindari ventilasi (pemberian nafas buatan) yang
berlebihan r
RJP dilakukan dengan teknik compression only bila hanya
terdapat satu penolong (bantuan belum datang). Bila sudah
datang penolong lain, maka R]P dilakukan dengan
perbandingar, )o kompresi dan z ventilasi. Dalam setting
IGD, ventilasi diberikan melalui bag ualve mask yang
ke
tabung
oksigen/oksigen sentral dengan kecepatan Io-rz L/menit.
Sesuai prinsip interupsi minimal pada RJP yang baik, hanya ada dua hal yang
dapat menghentikan
I.
z.
RJP:
Selain dua kondisi di atas, jangan menghentikan RlP, kecuali bila ada indikasi
menghentikan RIP seperti peolong kelelahan dan pasien tidak respons terhadap
resusitasi
Setelah bantuan datang ) PASANG MONITOR. Tetap lakukan kompresi dan
mintalah tenaga kesehatan lain untuk memasang monitor. Saat pemasangan
monitor, jangan hentikan R)P.
YT
YF (Yentricular fibrillation)
f v, :j#:, Y YI
iiitl
!::',il
l:
I$
rrr.::.:.L;1
l+ , l*;u::i
:
:i*._.
::,
,"if
ll:.
'
1.: I
20
Asistol
:.,
garis datar
i:::::filiflll:j ll*:i : ::
::
l::l:::r;ri::rrl i:
Bila menemukan VF atau VT, lanjutkan RfP sambil seorang asisten men'charge
defibrilator. |angan lupa memberi gel pada paddle. Setelah defibrilator siap,
hentikan R]P, pastikan tidak ada yang menyentuh pasien (I'm clear, you're clear,
everybody's clear), lalu berikan sebuah shock dengan
cepat.
Asistol berarti tidak ada aktivitas listrik pada jantung. Bila menemukan irama
asistol, pastikan monitor terpasang dengan baik, lalu langsung lanjutkan RJP
dan berikan epinefrin I mg IV. RIP dimulai lagi dari kompresi. Periksa kembali
irama setelah dua menit RJP. PEA juga kasus yang termasrtknon-shockable.
21
,A.pa
itu PEA?
tidak
jantung'
penanganan
Mulailah
mengalami henti
pascahenti;'antung. Selamat, upaya resusitasi Anda
berhasil!
;:,;a a"*g
.
.
.
?2"ig
Bila menemukan VF
Bila menemukan VT
$?#'r t
"'
ae
r*
t re
shock
o
o
.
it**x
cek nadi
shock
jangan
shock
hentikan RIP
o
o
Adanadi
lanjutkan RIP
hentikan RfP
22
l.1r
ffifu
*q..r
*.x
i-$ril'I
r:ati
:li1
iftlh{,.&
rf*YJ tiir+!
tri;{}i:r}:1n*,
itr.{: *S:a}
grl**m
! blifrtiiif{}
S*srt *PS
+ '$iris qtxyr*r:*
* ilftrm:|t s$-r?alr!i-{tr.iqj:ilin}l;}lt:{
la}tr$lllm{tr}s*S
*t
!
.
tt,t4W,tww#MoW|
ft+f;&t* .r;r:#??flm*s'rlr
ilrf
r. ruro*a*ie,-
r;ffitly,itv.fr t*tfu
ikis#lhriltidq$ s*r,'*i**nr
*qr&{rd
# Pt'ttl.'-
"::.1{1}
'/?,r?.ln6..
stt{4?64{s rj}-li*
{;S4 #.,isll.
tnrl?*i,.?i+ir)#
r!
tr.r::"+$':i.;r::{x
:?-3.1i*jl:r?1.r:j{1
i+!*'59.ni1*;
Si},:!i*.1
i'r6t:t Jr*
* f&&*
CF* * nrin
*
rlvri k*.r*+*
$ Sb.J*pt
{f.rll)i!b*xr*inq,
,ve*x*x
S;:$l*ir\1&1
;* re:**^
iJr*..i*iir$
i{.}.+}qri}11}
;*+ {'/,.}-l!S
6 S#*tt:i?s:.il{tr*
*flf
:.S
iv!{r:*-;tr$*e!El *1r:err+i;r.,.;
tn*rgy
$lx**.lr
* #t$rdMe*fuufixit
r$*{:dI:*lB**8i}t"1}1
r:liltll
.**
*
g$&*{s$+rf{i}#
gr#? #"S
r **r*s$xt ${f'**rgw.l
*PH#
rn$i{
rinir}
x*srat.
rs::.rr;t*
,*l
* *wt#w;i*;3$:lJ
Sn*w Hr*re*ry
Xpirm@**$i.{ti}*aw
1 $*# ffitrF F* lrrm{ri#
* Y**ffi*s*r*Sf*X(}S*ss
fifB*
*f
Bilsi
,rsw,4}*g
*c$e
*t
$$:r{*!4?
* fttr*::denrm
:1iE("rX4']tI
&*x*:
frf/,ld,
4rffidl -tI}{i
5**Ji
*'1i:1.
&*xwmxd &irwxy
#Ffl *
A$sts@**
nctr*
]lt*r$ qm+,:.:*-*fu
#Ffr
I ruiul
TtM{fr**
*wl*a
{&@r*{,}k}i+i{} i:ii:**gr{;e*
*ifio#irs *$****#wi
d sfBftqttsra {i$t}rr*/#*F*}:
&*$d.i*ei
{43
}jf &rl*sfss}*$iq*':1
-i.!!rd.4,,!c
J.,-s
s.:**Mxrsft".rg
&ss@rfi&t* #srs&s
-* ffiF$*t/{dw*'}1
HYfr
M
*$*rdarre*s *iru#s#*n
ff !.,$ ryiltw ig'ri$iqn
.fpl$I
frj
f*t* r?.r?l::a:
e$#1. !4htbtn:
B H{IW:
#o$ B*)
..M
{s.tr t
'f
S**eS rlr?
xiixl
* l*y.rir+g#n1*{{ctffi$
-* ffy,9"{ktS@*Ma
HlMlwM
- T*{r*i*{t Mhsi#}w*{sNrs
-. Tsr*ps*Ms"#+p$ffi
!A
23
-.
Tf,r.i1,!:.:i.ti)*-*+ i:.a3ryx*fd
ffi
E*ktn*knr
a$
I*g
ra*'at
{ffi
ffi#}
i
I
':
!:,::=
'!W
...,.i.i': ;-
ffiil
ffir
r-
'i;t:.
::tir
!..
-.-*
Y""
*; :r.
-a::-r
\E=;'ii:='
*s
:rt::
..:
l.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
tepat:
A) Kabel merah di lengan kanan
B) Kabel kuning di lengan kiri
C) Kabel hijau di tungkai kiri
D) Kabel hitam di tungkai kanan
E) Kabel prekordial sesuai urutan
Melakukanperekamanelektrokardiogram.
Mencabut elektroda dan membersihkan bekas gel yang menempel di
tubuh pasien.
Singkatan yang dapat diingat: LIRA-PQRST (Layak-Irama-Rate-AxisGelombang P, kompleks QRS, segmen ST, gelombangT)
24
S"451
2.
a.
b.
c.
d.
).
R: QRS rate
A: aksis ) proyeksi ianrung bila dihadapkan dalam vektor dua dimensi (vektor
dua dimensi yang dimaksud ialah garis-garis yang dibentuk oleh sadapan pada
pemeriksaan EKG)
!L'iBPnD
-1$:\
ts
i:R
r '::_*
idvA
-.,
-t )0:
.'-t
lixl
..
ilu
,t'
a:,
,,
(;
l;.r,.
1:0i5
,*NIil'
Rln
6.
7.
25
rn
^tau
gelombang P'
Qpatologisbiladurasinya>o,o4detikataudalamnya>r/3tinggigelombang
R
S.
YI
[,
[&f
i\
1i .{:
iLJL t V
*.*
n'l
11
t*&'
+5
8.SegmenST:garisantaraakhirkompleksQRSffiu'i'
dengan awal gelombang T ) merepresentasrkan isoelektrik
ventrikel
g. Gelombang T:
ventrikel
.
.
menggambarkan
di atas garis
adanya iskemik)
Inverted: negatif di lead selain avR (T inverted menandakan
26
Ventricular Ekstrasistol
,/
!r
--^^,i'.*n
--1',
L vs
.
.,
.-
,.;.
:1
:hll
'11
*..,
'
-,
!J !,&r'
-\
.,'\--'-.r'.
"''.'.,r*l*.
t,;,,,,,;.tj
,,,
t..1,
i,',i,
r.;-
:i
*..'
:.'r'
". .* , -tL"_.)
A* -..----.-u-w--.;**-i*
^- ^-;",!^_:_-^^-*"
STEMI anterolateral
Sumber: lifeinthefastlane.com
r;; ::
--.-,".-"
,'.,
".".^':.. |.':
. : :
ei;:'i
!.
V3
t\,:1,.
27
.',
tt
;,.----r-jl,r-.:._
F
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
h$*daxsp ffims;ar
Cek Tusas
fawaban
Pasien tidak sadar (unresponsive)
Meminta bantuan alat, obat, tenaga
Nadi tidak teraba
Kompresi dengan kualitas yang baik
Perbandingan kompresi: ventilasi lo:z
Pasang monitor TIDAK menghentikan RfP
datang
InterDretasi hasil monitor
Tata laksana sesuai hasil yang
Memeriksa kesadaran
Memanggil bantuan
Memeriksa nadi
Melakukan kompresi (RlP)
terbaca
pada monitor
RIP
Pasang IV line dan intubasi
monitor
Tata laksana sesuai hasil yang terbaca
pada monitor
Setelah 2 menit, cek kembali monitor
Tata laksana sesuai hasil yang terbaca
pada monitor
Hasil: VF
Syok 36o
8x/menit
Epinefrin t mg iv
Hasil: VF
Syok 36o
8x/menit
Amiodaron 3oo mg iv
Hasil: VF
Syok 36o
8x/menit
Epinefrin I mg iv
Hasil: asistol
Kompresi kecepatan toox/menit selama z menit
8x/menit
TANPA OBAT
Hasil: VF
Syok 36o )
Kompresi kecepatan roox/menit selama z menit
8x/menit
Epinefrin r mg iv
Hasil: VF
Syok 36o )
8x/menit
Amiodaron r5o mg iv
Hasil: sinus
Teraba
Recovery position
Pantau ketat monitor dan tanda vital
28
lakukan pemeriksaan
Rawat di ICUIICCU
Identitas
dan keluhan
utama
Keterangan/
Keluhan
lain
Riwayat lain
Laki-laki 58 tahun
Sesak yang memberat
sejak z hari yang lalu
terutama saat
berbaring di malam
hari
Sesak muncul saat
istirahat. Pasien sering
terbangun di malam
hari karena sesak.
Tidur dengan >r bantal
(+). Berdebar-debar (+).
Kedua kaki bengkak
Perempuan,40 tahun
Nyeri dada sejak zo
menit yang lalu
Nyeri di bagian
belakang dada, seperti
tertimpa beban berat,
muncul ketika pasien
sedang berolahraga.
Keringat dingin (+).
Berdebar-debar (+).
Nyeri membaik ketika
pasien beristirahat.
Nyeri tidak
dipengaruhi
pernapasan atau posisi.
Pasien sering
mengalami nyeri dada
seperti ini, membaik
bila minum obat atau
istirahat.
Sesak dirasakan
terutama ketika
beraktivitas. Sesak
pada malam hari (+).
Sekitar
bulan
sebelumnya, pasien
mengalami keluhan
serupa disertai nyeri
sendi dan demam.
Riwayat penyakit
jantung bawaan
disangkal. Riwayat
dirawat di rumah sakit
(-)
tahun
Tampak sakit sedang
TD t6o/9o mmHg
JVP meningkat
pada PF dan
pemeriksaan
penunjang
pretibial (+/+)
TD r5o/9o mmHg,
tanda vital dalam batas
normal. PF generalis
dalam batas normal.
Rontgen toraks:
kardiomegali
EKG: kesan LVH
EKG: normal
Lab: enzim jantung
tidak meningkat,
terdapat
hiperkolesterolemia
dan dyslipidemia
Dx dan dx
G ag
stif
Penyakit iantung
banding
reumatik
Furosemide Ix4o mg
ISDN 3x5 mg
sublingual
Tatalaksana
al j antung kon
ge
ddi Pleuritis
dd/ Sindrom dispepsia
29
Captopril2x25rl"l,g
minggu
Prednison
mg/kg/hari, dibagi
dalam 4 dosis
30
[Seurologi
g*tftH. {#W**s
t
]angan lupa untuk beri tanda cek
(r;
?{-
t.
2.
).
4.
5.
Muntah
Vertigo
t"t }
?:*atd*km't*re
Temuan awal
Nyeri kepala
*t*t*
kfr
m$x
fu*sws *.*wra:**gE
Anamnesis khas
Bagaimana sifatnya, dalam bentuk serangan atau terus menerus?
Dimana lokasinya?
Apakah progresif, makin lama makin berat atau makin sering?
Apakah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari?
Apakah disertai rasa mual atau tidak?
Apakah muntah ini tiba-tiba, mendadak, seolah-olah isi perut
dicampakkan keluar (proyektilX
Pernahkah anda merasakan seolah sekeliling Anda bergerak,
Visus
Pendengaran
Sarafotak lain
kedua mata?
Apakah anda melihat dobel (diplopia)?
Adakah perubahan pada pendengaran anda?
Adakah tinitus (bunyi berdenging/berdesis pada telinga)?
Fungsi
luhur
Kesadaran
Motorik
31
Sensibilitas
Sarafotonom
@kecil
fut
meninseal
Sarafkranial
Motorik
Sensori
Refleks fis
Refleks patologis
, t rrdrk, Kernig,
Lasegue, Brudzinski
Kaki
- gabinski
stimulus
penggoresan
sekitar
Stimulus : colekan
TTH
Migraine/cluster
Rekomendasi Obat
Ibuorof-en 1x2oo
lbunrofen a x
Sumatriptan 25 ng diulang
tiap z jarn bila masih nYeri
32
Migraine/cluster
Nyeri neural
Bells Palsy, CTS
Ergotamin 2 mg diulang
dalam 3o menit bila masih
nyerl
Carbamazepine zxzoo m
I Kortikosteroid
Prednison : x
$+m*fl';s* k;rurs
Seorang wanita, z8 tahun, datang
d""@
I.
2.
3.
4.
Cek
Tu
awaban
Faktor
mem
Faktor va
merr
Keluhan lain
Ellen, z8 tahun
Model catwalk
Sakit kepala
Seiak r hari lalu
Sisi kanan, berden
dimatikan
Mual dan muntah.
Tidak melihat cahaya sebelum
Tidak ada masalah
Minum parasetamol 3 tablet s"ha.i, ,rr.arih
Penslihatan
Riwayat pengobatan
Riwayat a
Riwayat penyakit
Riwayat Sosial
namun
Menentukan diagnosis dan diagnosis
bandins
Meresepkan obat secara tepat dengan
penulisan resep yang tepat
Melakukan edukasi kepada pasien
ditahan
oleh
pasien.
33
Fsikiatri
;iG
l
i
t.
2.
3.
4.
5.
Depresi
Gangguan cemas
Mania (gangguan moodbipolar\
Skizofrenia
PenyalahgunaanNAPZA
Status mental merupakan salah satu kunci utama dalam ilmu psikiatri. Anda
harus mampu mendeskripsikan status mental pasien. Beberapa di antaranya
adalah:
.
.
.
'
.
'
.
'
.
.
.
Untuk berlatih, silakan isikan status mental yang normal (default), dan yang
mengalami kelainan sesuai dengan tabel di bawah ini:
Status mental
Appearance
Attitude
fif-'
Behavior
Afek
Speech
34
pikir
pikir
Isi
Proses
Persepsi
Kosnisi
Insight (tilikan)
t -li!.:.:i t
non-psikotik adalah kasus di mana pasiennya masih dapat diajak
3. ltli lk i;;
:, r-
l: t11
11
k x;4
x.1 L;;
.$:
Kasus
berbicara seperti pasien normal pada umumnya, misalnya cemas' depresi, fobia,
PTSD (gangguan stres pascatrauma).
Hal yang harus selalu Anda ingat untuk pasien dengan kasus non-psikotik:
bahwa pasien tidak pernah datang ke pos psikiatri dengan keluhan depresi.
Pasien mungkin datang dengan keluhan tidak nafsu makan atau cepat lelah.
Demikian pula pasien tidak datang dengan keluhan cemas, namun datang
dengan keluhan sulit tidur atau iantung berdebar-debar.
d"an
ada
'cemas'
yang
mengganggu. pikiran" sejak awal
anamnesis.
Di langkah sebelumnya, kita bertanya kepada pasien seolah dia pasien nonpsikiatri. Setelah anamnesis, kita mendapat kesan bahwa kondisi fisiknya
terkesan dalam batas normal. Di langkah yang kedua ini, sampaikan ini kepada
Fisik normal
"Baik, iadi Bapak datang dengan keluhan tidak nafsu makan ya.
Dari hasil oemeriksaan saua tadi, saua bisa lihat bahwa kondisi bapak secara
35
fisi
baihkok..."
+
Psikis terganggu
"... Nah, biasany-a keadaan seperti ini bisa iadi keluhannya bukan gangguan pada
bodor, tapi muncul dari kondisi pikiran ..."
'
ciir
"Bisa Bapak menceritakan, apakah belakangan ini ada hal yang mengganggu pikiran
Ba
berasal dari psikis, di langkah ketiga ini baru dapat kita tanyakan hal-hal yang
berhubungan dengan psikiatri.
Sederhananya, berikut
psikiatri.
2.
3.
4.
ini
Perlu diingat bahwa semua gejala psikiatri yang Anda tanyakan di atas,
sepanjang apapun itu, tak lebih dari sekedar 'riwayat penyakit sekarang'. |adi,
setelah RPS , apa yang harus kita tanyakan?
Yak, betul. RPD, riwayat keluarga, riwayat sosial. Kemudian rangkum dan
lakukan edukasi kepada pasien.
\-x:
ilt:
r_r . ri1_+
Secara sederhana, kasus psikotik adalah kasus di mana kita kita mudah
menemui perbedaan dengan kasus non-psikotik. Pasien ini secara jelas tampak
berbeda dengan pasien pada umumnya, contohnya manik (bicaranya cepat,
banyak, dan lompat-lompat), hingga skizofrenia (halusinasi dan waham yang
kuat).
Hal yang harus selalu Anda ingat untuk pasien dengan kasus psikotik pasien
dngan gejala psikotik biasanya tidak datang sendiri, melainkan diantar oleh
orang lain.
Dapat dikatakan pasien dalam kategori psikotik lebih mudah diwawancara,
karena sudah cukup jelas hal-hal yang harus dikejar dalam wawancara psikaitri'
36
Langkah r: Kenalan: Kenali siapa orang di hadapan Anda (Ini siapa? yang ini
siapa? Yang mau berobat siapa?)
Langkah z: Pengantar: Sebaiknya buka wawancara
dengan bertanya kepada orang yang sehat (dalam
hal ini: pengantar). Secara logika, jika pasien harus
Tanyakan keluhan
utama
mengapa pasien sampai dibawa
ke dokter, dapatkan beberapa
informasi dasar. Tanyakan
kepada pengantar, apakah
pasiennya bisa diajak ngomong
atau tidak - target waktu r menit
atau kurang.
kasus
psikotik.
Kenalan
"selamat pagi, Pak. saya dokter Nobi. Dengan bapak siapa? Ini ibu siapa?
siapanya, Pak? Yang mau berobat yang mana? ..."
Ini
Pengantar
".'. saya ngobrol sama bapak dulu, ya. Kenapa istrinya dibawa ke sini?
oh ngurung
diri... sudah berapa lama, pak? Istrinya bisa diajak ngomong nggak, pak?"saga "
ngomong sama ibu ya..."
+
Pasien
"... selamat pagi, Bu. Kata suaminya, Ibu ngurung
Alasannya kenapa?..."
+
Konfirmasi
"... Pak,
kan istrinya tadi ngomong kalau dia habis d.irampok minggu lalu. Bener tuh,
pak...?
+
Rangkum
"say_a-rangkum
37
I
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
a
t',
t))
:l
a
b-
-{
>)
F
gugupatauperasaanragu-ragu,makapasienpunbisamendeteksikeraguan
Anda.
nada, atau
sebagai contoh, hal-hal seperti memperlambat nada, menurunkan
dokter
menghentikan sejenak pembicaran dapat mengindikasikan bahwa
dengan
edukasi
melakukan
menyampaikan suatu hai yang "tidak biasa'. Cara
d"-iki", serupa dengan keterampilan umum, yakni edukasi diagnosis, edukasi
terapi dan/atau tindakan (lihat bagian cara melakukan
rujukan, du,
"d.rkurl
l-:
E-
ts
edukasi umum).
b:
Mania
Skizofrenia
Risperidonerx2mg
Keterangan obat
Baru bekerja dalam beberaPa
minggu. Sampaikan hal ini
Kondisi
Depresi
,_
lr.
,.,
kepada Pasien.
':
muncul
Perlu pengawas minum obat.
Efek samping cukup banYak.
Efek samping ekstraPiramidal,
was minum obat
l-,-
C
L^
C
-L
Simu[asi kxsets
.z
c
2.
).
lr-
t
t
t
z
ban
Doktermem
rkenalkan diri
nama dan umur
Menan
keri
Menan
utama
Keluhan
Onset keluhan utama
Faktor
menn
Faktor
Nafsu makan
Keluhan lain
TnTon
tahun
Mantan secu
r bulan
Tidak ada
*"kr"
N"fr"
Batu
38
lek, demam,
mu4
muntah
Suasana perasaan
Aktivitas
Melaksanakan hobi
disanskal
Tidak semangat
Berkurang, karena cepat lelah walaupun
tidur terus
Suka memancing, tapi minggu lalu diajak
teman dan menolak dengan alasan malas
Di rumah saja, mencari pekerjaan tapi tidak
dapat.
Tidak ada
Minum vitamin tapi tetap lemas
Tidak ada yang signifikan
Tidak ada
Tidak ada yang relevan
Tidak bekerja
narkotika
disangkal.
Riwayat keluarga
Menanyakan isi pikir
Menanyakan persepsi
Menentukan diagnosis dan diagnosis
banding
Meresepkan obat secara tepat dengan
penulisan resep yang tepat
Melakukan edukasi kepada pasien
Obat
diminum
teratur dan
mungkin
Menyampaikan kemungkinan
konsultasi ke dokter spesialis
Meniadwalkan untuk kontrol u
39
u;,*fuHEs
(r)
Asuhan antenatal
Asuhan persalinan normal
Resusitasi neonatus
Pemasangan AKDR
Pemasangan dan pencabutan implan
r.
2.
j.
4.
Asu
fu
;*
fi
aE
ffi
{,#t}*
*.,"- r
I.
2.
3.
r.
2.
).
4.
5"
6.
7,
8.
g.
t.
40
2.
).
4.
Gerakan janin
!:Ls:::ls,$,ii-s,'.njj
Leopold r
r]$k*
hlllff..ir-'5.*sl-"+ei:-.1
rnulqi h'irnoflry
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada fundus uteri dan
rasakan bagian bayi yang ada pada bagian tersebut dengan jalan
menekan secara lembut dan menggeser telapak tangan kiri dan kanan
secara bergantian.
Leopold z
.
.
Letakkan telapak tangan kiri pada dinding perut lateral kanan dan
telapak tangan kanan pada dinding perut lateral kiri ibu secara sejajar
dan pada ketinggian yang sama.
Mulai dari bagian atas tekan secara bergantian geser ke arah bawah dan
rasakan adanya bagian yang rata dan memanjang (punggung) atau
bagian-bagian kecil (ekstremitas).
Leopold
'
'
.
Atur posisi pemeriksa pada sisi kanan dan menghadap ke bagian kaki
ibu.
Letakkan telapak tangan kiri di dinding lateral kiri bawah, telapak
tangan kanan bawah perut ibu.
Tekan secara lembut untuk mentukan bagian terbawah bayi (bagian
keras,bulat dan hampir homogen adalah kepala sedangkan tonjolan
yang lunak dan kurang simetris adalah bokong).
Leopold 4
.
.
'
.
.
Letakkan ujung telapak tangan kiri dan kanan pada lateral kiri dan
kanan uterus bawah, ujung- ujung jari tangan kiri dan kanan berada
pada tepi atas simfisis
Temukan kedua ibu jari kiri dan kanan lemudian rapatkan semua jarijari tangan yang meraba dinding bawah uterus.
Perhatikan sudut yang terbentuk oleh jari-jari konvergen atau divergen.
Setelah itu pindahkan ibu jari dan telunjuk tangan kiri pada bagian
terbawah bayi
Fiksasikan bagian tersebut ke arah pintu atas panggul kemudian
letakkan jari-jari tangan kanan diantara tangan kiri dan simfisis untuk
menilai seberapa jauh bagian terbawah telah memasuki pintu atas
panggul.
41
#$
r.
2.
).
4.
42
b.
25.
Periksa bagian maternal dan bagian fetal plasenta dengan tangan kanan
untuk memastikan bahwa seluruh kotiledon dan selaput ketuban sudah
lahir lengkap, dan masukan kedalam kantong plastik yang tersedia.
28. Evaluasi kemungkinan Iaserasi pada vagina du. p".i.r"rrL. M"lukrku.,
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan.
27.
.
'
'
Grade
III:
(kompetensi Sp.OG)
m. Sfingter ani
internum
'
43
32.
)).
)4.
35.
)6.
37.
Pertanyaan evaluasi:
Usia kehamilan cukup bulan?
Tonus otot baik?
Menangis/bernafas adekuat?
Langkah awal resusitasi (dalam;o detik)
'
.
.
.
'
.
.
.
.
.
VTP
'
.
44
I
I
I
I
li;j
I
:;;+t
I
I
I
I
I
I
1 tnin
60Yr-65%
2 min
E5Ys*70%
nin
70?6.-?5%
4 rnin
75Ya.B0%
5 min
8096-8s%
10 rnin
85%-S5%
ugqv
g(l\4-r.
T
S
q
I
La, b
F,,^t
'qrwa)
or- hg
0Kstfufin
f
l11ds0st ut@r,u
t,
W+tgriit"
S 2010 Amerimn Hmrt.Assehtim
H*mrms*psi
U:nu,,t ltrJnl*L
Tt"tti:* H.t:r.,:;,.:."1'!i.t.-r'.'lt;t
..
: :1..'..:' .:..:.:.Y'..:..r.:j.-::.'.*:.t
1),'1';ililtti:
Lr,:,..'li-'
r.1j.".1'." ..:." l.\ u .:.
::: " '"'.:._Y.:..
ldfl,;l
.-.
Alamiah (KB tambahan saja, jangan jadikan utama): metode amenorea laktasi
(MAL) 6 bulan awal & harus ASI eksklusif; koitus interuptus; pantang senggama
(metode kalender tengah siklus haid, lendir servix lebih kental, dan
peningkatan suhu basal)
Mekanik: kondom (wanita, pria), IUD (l-8 tahun). IUD Cu-T dengan reaksi
peradangan menghambat fertilisasi dan implantasi ke endometrium
45
r
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Hormonal:pil,suntik,implan'patch(bel.umadadilndonesia)Uit"p'og'""::-t:
estrogen' Saat ini sudah ada IUD
dengan
saja, bisa kombinasi p'og'"""ton
bertah
progresteron'
&
hormonal berisi eslrogen
rufi;TroR
daPat bertahan
untuk
5-8 tahun dan mudah
kembali ingin memPunYai anak
(hanya dengan mengeluarkan
sehingga
kehamilan daPat
at
)-5 tahun'
(untuk
Kontap (KB mantap): tubektomi' vasektomi
usia wanita >35 tahun)
dislipidemia
Pasien dengan obesitas ' hipertensi'
kontrasepsi
merupakan kontraindikasi penggunqan
hormonal karena
ter dap
at estogr en'
tidak boleh
Pasien yang sedang ASI eksklusif iuga
irrrog" karena inhibisi terhadap hormon
dLiberikaln
pemakaian yang
seperti-karet yang bocor dan
Kondom dapat terjadi kegagalan
kehamilan tidak dapat diprediksi'
tidak tepat sehingga p""t""glf'""
5.es.$:eh-i:s:-p-llls*irgl:s:11*-l-i*mr.
lus:*si-*-i''Lxc"B+"i::'+:-i':xEll$-i
pemasangan
AKDR
Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna
fluor atau fluxus
;;. it;t'."g ,puL.,t'* HhIt adanya p""'"'ik'uun
bimanual' cari adanya nyeri
lakukan
rz. Lepas spekulum lalu
(antefleksi
ku"ai-ki'i' t"'u' du' posisi'uterus
goyang porsio,
^a'"ftt"
yaitu ke arah belakang)
yaitu ke urun a"!u'utu" '"ttofleksi
11. LePas sarungtangan
;;. ;il;*ie, iinitui lavak ) siap]<1n AKDR
pendorong ke dalam tabung
15. Buka seperti k"il;;3;;g' *ut'ttttu"
lengan ke dalam
16. Pegang tubmg-'i*pai-'lengan -"I'iput' -u']'kkut'
tabung
s.peculum
17. Pakai sarung tangan baru' p.asang
vagrna
dinding
t8. Asepsis dan antisepsis
i9. f utu"g tenakulum di srviks atah jamrz dan ukuran uterus
arah
zo. Masukkan sonde untuk mengukur
zt. Ukur tabung dengan sonde
,i. i"gurgtubu"ng dJt'gutt leher biru horizontal
servis atau ada tahanan
rr Masukkan sampai llher biru menyentuk
pendorong dan buang
;. ;;il;;u.rng, klluarkanadu
tahu,'ui lalu tarik 1-4 cm' gunting benang
^;;;;;""g,
25. Dorong t"brr; J;;ui
t"fu' tenakulum' periksa perdarahan'
26. Keluarku,,uutui*
lePas sPeculum, bersihkan ibu ,
larutan klorin
27. Masukkur, ,u""g tangan ke dalam
pasca-pemasangan AKDR
28. Cuci tangan, tuttt''ttu" fonseling
to.
46
I)"r'r:r.lc ru,r., *
I.
)
3.
i r""
"rl^*
Minta pasien untuk mencuci lengan atas dengan air dan sabun, antiseptik,
dan suntik anestesi lokal.
Lapisi penyangga lengan atau meja samping dengan kain.
Persilakan klein berbaring dengan lengqn, tempatkan di atas meja
penyangga, lengan atas membentuk 3oo terhadap bahu dan sendi siku 9o".
Kapsul dipasang tepat di bawah kulit, di atas lipat siku, di daerah medial lengan
atas. Pilihlah lengan klien yang jarang digunakan.
7.
9.
IO.
t3.
47
7- -,
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
14. Beri edukasi kepada klien tentang keungkinan memar, b"ngiak; untuk
meniaga luka insisi tetap kering dan bersih selama 48 iam, serta tanda
rlukan perhatian khusus'
bahaya ru"t *"
-ll
*i:
t;ll
r: ilLiL ! 15
;.3tr
4: :
mengalir.
Sebelu menggunakan sarung tangan, tentukan lokasi kapsul terlebih
dahulu, dan llfu p".1,, beri tan-da dengan spidol untuk setiap posisi kapsul'
Beri alas b"rrih d^i tempat tidur klien, bila perlu gunakan meja samping.
Siapkan alat-alatYang steril.
Cuii tangan dengan tlub,rt dan air, gunakan sarung tangan steril'
Usap leigan kl[n dengan antiseptik (gunakan klem untuk memegang
kasa). Bila tersedi a doeksferil, gunakan doek stedl tersebut.
Raba sekali lagi kapsul untuk memastikan' ,
jarum secara
Siapkan anesGsi iml (lidokain, tanpa epinefrin). Masukkan
subdermal ke bagian bawah uiung kapsul'
Buat insisi melinlang kecil (4 --ld"rgun skalpel di bawah uiung kapsul' .
Dorong ujung t apJut ke arah insisi dengan jari tangan sampai muncul
pada lika insisi. Setelah uiung kapsul muncul, gunakan klem lengkung
ke atas' jepit dan
irrrorquito / crile) dengan l",gkt"'gut' jepitan-mengarah
tarik.keluar.Jikaperlu,bebaskankapsuldarijaringanikatyang
melingkupinya.denganmenggunakanskalpelataukasasteril.
Lakukan iencabutan sampai seluruh kapsul tercabut'
kasa antiseptik, dekatkan
ry. Bersihkan tempat insisi din sekitarnyrdengan
kedua tepi luka dengan band-aid lkasa steril. Luka tidak perlu dijahit'
14. Buang sampah dan limbah, lakukan dekontaminasi'
15. Berikin edukasi tentang pasca-pencabutan implan'
12.
Sryr**ri
I.
2.
-3.
4,
5.
6.
7.
8.
Informed consent
Pastikan kandung kemih kosong, posisi litotomi dan terapasang duk
Siapkan: spatrrla ayre, sitobrush, object glass-, spidok, alcohol 95%'
po,r:ido, iodine, kassa, lampu, speculum, handschoen
Cuci tangan, Pakai sarung tangan
Lakukan tindakan asePsis
Pasang spekulum
Masukan spatula sampai ke porsio lalu diputar 36o
Keluarkan lalu putar di sebelah kiri obiect glass
9.
12.
t3.
r4.
sekitarnya
Tunggu hingga r menit dan lihat hasilnya
t6. Bersihkan portio kembali dengan kasa
17. Lepaskan spekulum cocor bebek, bershikan ibu
r8. Tuliskan keterangan nama di object glass, rendam dalam alkohol Ialu
15.
keringkan
Rendam alat, lepas sarung tangan
49
r
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
G*nitourinaria
lr ,:. "1, .*,8.1-:*
t
ffiaxLcs
l. Uretritis gonorrhea
2. Herpes genitalis z co ndil 0ft1a , Jifl li5
). Batu saluran kemih (kolik ureter)
4. Infeksi saluran kemih.
5. Pembesaran prostat jinak, (q p rus lot
6. Fimosis dan/atau parafimosis
l. Sirkumsisi
Anamnesis khas
tersebut?
dari
Karakteristik nanah:
Purulen/putih kekuningan?
Ada darah/tidak
Menanyakan keluhan penyerta:
Rasa panas ketika BAK
Nyeri ketika BAK
Nyeri ketika berhubungan
Demam
Apakah ada keluhan serupa pada
Kemungkinan diagnosis
Uretritis gonorea
dd/ chlamydia infection/
uretritis non-GO
Riwayat keliuhan
serupa
sebelumnya
Nyeri pinggang
seksual
sebelumnya
Riwayat pengobatan
Seiak kapan nyeri berlangsung?
50
Ureterolitiasis
kal,'art
relenjalar hingga
skrotum
Karakteristik nyeri:
Hilang timbul (kolik) atau tidak
Penjalaran nyeri
Apakah ada gangguan BAK:
r Tidak bisa BAK
BAK tersendat
BAK bercabang
BAK dipengaruhi posisi
BAK berpasir
Keluar batu ketika BAK
BAK berdarah
Apakah ada gejala penyerta?
Keringat dingin
Mual, muntah
Demam
Riwayat
keluhan
dd/ nefrolitiasis
dd/ pielonefritis akut
serupa
sebelumnya
farang minum/tidak
BAK
tidak
lampias, tidak
dapat menahan
BAK, sering
BAK di malam
hari (pasien
laki-laki usia
tua)
sisa
menetes di celana
Fm
rmm $**B#tr* F$
Kondisi
$q.+ sq,a
s #*ffi
fr
Rekomendasi Obat
Siprofloksasin
Seftriakson
2xI g rv
Seftriakson
r25 mg IM
(dosis
tunggal)
Doksisiklin
Ba,kterial vaginosis
Trikomoniasis
Hiperplasia prostat iinak
Metronidazole
Metronidazole
Tamsulosin
51
:er
a:
r : '1
I.
2.
ffi*t*rmmpE*mm
)ahit kulit dan mukosa (arah jam 9,o, danl) ) simple interrupted. Jahit
frenulum (arah jam 6) ) jahit "o" atatl "8"
IO. Balut dengan kassa dan antibiotik
II. Observasi selama 3o menit
12. Pemberian obat (antibiotik, analgesik, vitamin) dan edukasi
13. Edukasi yang diberikan meliputir jangan terlau banyak antkvitias,
jangan menggunakan celana, cara BAK seperti rukuk/agak menunduk
9.
52
OSCE: PADI
SU
RVIVAL STYLE
ke bawah, jangan terkena air, dan jaga higiene personal agar tetap
bersih.
q q g\\E +,i, lii:s
*{ 2at 5,q.
I.
2.
3.
4.
5.
Cek Tugas
awaban
Mual
Muntah
Keringat dingin
Demam
Gangguan BAB
Riwayat pengobatan
Sulit BAK
5 hari yang lalu (semakin memberat)
Tidak ada. Semakin lama dirasa
semakin sulit untuk BAK
Tidak ada
Ada. Tidak menlalar
Hilans timbul
Ada nyeri suprapubik
Ada, kira-kira setahun yang lalu
(-)
Tidak ada
Tidak ada
Obat-obatan herbal untuk pelancar
kencing namun tidak ada manfaatnya
Belum pernah
Diabetes
(-),
hiperurisemia (-),
hipertensi
(-),
Riwayat alergi
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat diet
Riwayat pekerjaan
53
Tidak pernah
alkohol
Riwayat aktivitas fisik
Ri*uyut keluarga
Melakukan rangkuman dan transisi ke
meriksaan fisik
sebelum melakukan PF
Mencuci ta
Menilai status generalis, termasuk BB dan
TB dan tanda vital
Pasien tidak
punya
kebiasaan
berolahraga
Menikah, dengan
merokok/konsumsi
orang anak
I
Tampak sakit sedang - TD r4ol9o, HR
ro4x/menit, RR zoxlmenit, suhu
afebris. TB r7o cm, BB 83 kg (status gizi
kur
Didapatkan nyeri ketok kostovertebral
(+), nyeri suprapubik (+). LainnYa
dalam batas normal
ginjal kanan.
Tampak bayangan batu radioopak di hemiabdomen kiri setinggi vertebra
Thtz-L3 yang sebagian mengikuti bentuk sistem pelviokalises, proyeksi
ginjal kiri.
Tampak bayangan batu radioopak berbentuk bulat dengan gambaran
double layer di rongga pelvis minor proyeksi buli.
Tulans-tulans dan iaringan lunak kesan baik.
Hffi$*KSt H*5{$$
Identitas
dan keluhan
utama
Perempuan,35 tahun
BAK tidak lampias
sejak r hari yang lalu
Anak laki-laki,3
tahun
Penis tampak
menggembung
bila BAK
Sebelum lenting
Anak sering
menderita ISK
berulang. Kulit
prepusium penis
Laki-laki z5 tahun
Timbul lenting
berair pada alat
kelamin yang terasa
gatal dan panas
sejak z hari yang
lalu
Keluhan lain
(+).
Riwayat lain
Temuan
pada PF dan
pemeriksaan
penunjang
Istri pasien
mengeluh keluhan
yang serupa.
Riwayat
promiskuitas (+),
terakhir t minggu
yang lalu
Tampak
sakit
ringan, tanda vital
dalam batas normal
Teraba pembesaran
berat/mengganggu
aktivitas. Demam (-).
BAK berwarna kuning
agak pekat, berpasir (-),
berdarah (-). Nyeri
ketika BAK (r). Pasien
juga tidak bisa
menahan BAK.
Pasien bekerja sebagar
sekretaris. Sering
duduk lama, menahan
BAK, dan lupa minum
bila sedang bekerja.
Nyeri
tekan
suprapubik (+)
Urinalisis: keruh,
eritrosit (-), leukosit
lipat paha
esterase (+),
Genitalia:
lenting
55
nitrit
(+)
Anak sering
dirawat di RS
karena demam
tinggi akibat ISK
Kulit prepusium
penis tidak bisa
diretraksi
t
(
Tes Tzanc\:
multinucleated giant
Dx dan dx
banding
Tatalaksana
Herpes genitalis
dd/ sifilis
Asiklovir 5x2oo mg
6 hari)
Fimosis
dd/ uretritis
dd/ parafimosis
Siprofloksasin
Sirkumsisi dengan
anestesi blok dan
infiltrasi
Pemberian
analgetik,
antibiotik, dan
vitamin setelah
sirkumsisi
Sistitis
mg selama
2x5oo
5 hari
minum, meningkatkan
aktivitas fisik, dan
tidak menahan BAK
56
.c"
-r"r{,J$
I.
2.
).
4.
5.
Malaria
Leptospirosis
Renjatan (syok) anafilaktik
F:*;***km*srt
i.;i i *:
s km**;c
fu
*rexc;* i*
r$* k s?
Anamnesis khas
Gejala: Fatigue (cepat lelah), sesak + bo.tuK
Kemungkinan diagnosis
Hematologi
Anemia defisiensi besi
Anemia penyakit kronik
Talasemia
dd/b er das
arkan
sisten or g an
lqin
sleep depriu ation, depr esi,
p eny
57
Infeksi
Demam dengue - demam
Lehhnga
r
Perdqrdhn:rghrqlosil
t . t t,<o,,^,/t
*l^^los**,o
1bD
,t
\noYmdl&[['
pADt suRVtvAL srYLE
lrorr h@
:
Fa+rh'r''
, 19 f t9q anl
Uvta4dla
ifi.I
'
. fup\d
tgn(r, onh'
g(rrrrkeflu.
berdarah dengue
Malaria
Leptospirosis
HIViAIDS
Beniolan
payudara
kaki,
Kupu., pertama kali muncul, dan di
mana? Bagaimana dan beraPa lama
benjolan membesar? Apakah terdapat
nyeri? Apakah puting Pernah
mengeluarkan cairan?
Bagaimana hubungan benjolan dengan
siklus menstruasi?
Apakah saat ini sedang menyusui? Cara
menyusui saat ini?
Penurunan BB, demam, nafsu makan
Onkologi
Fibroadenoma mamae
(FAM)
Fibrokistik
Kanker payudara
dd/ berdasarkan penYebab lain
m astitis, br ea st eng or g ement
menurun?
Riwayat keluarga tentang keganasan
.tgrl*-'r:i&.sat'::,:-*s$ tq::!q*j"t-he$"::gl:*.r:"irttit,#.,:$slid::;;$r--jg-f*:k}r
Sepeti pada kasus-kasus yang lain, pemeriksaan fisik dimulai dari hal umum
meliputi keadaan umum dan tanda vital. Perhatian khusus pada tanda vital,
d"-"rn merupakan keluhan yang sering dari keadaan infeksi, sehingga
!$rii.,ll,l
':1i !i:t:':
::7
,:
lUili
:::7 I
Lltf.ril
litsx
58
:.;i,lilE
jlsffi;;=
::?liL#i;:
(ihat
bab
ffi*r,-**;h*r;
*;"e
Panel
Hematologi
Studi besi
Count,
l rombosrt
MCV, MCH, MCHC
Morfologi/gambaran darah tepi
Retikulosit
Serum Iron (SI)
Total lron Binding Capacity (TIBC)
Saturasi Transferin
DBD: IgMiIgG anti-dengue, NSr
iron stuilg
Panel infeksi
H*t*rxx,tpi$mm
klfu s*sffi
$:
ffi tH*
hffi
ludi&*$i
t.
2.
).
4.
5.
6.
si * md*rakfu es
,-
Pasien
Pasien
Pasien
Pasien
Apnea
Pasien yang memerlukan anestetik umum
r.
2.
j.
4.
Lr-rrr.!,!*.rd!
r@
r.
2.
Traumamaksilofasial
Kecurigaan cedera servikal
Kontraindikasiabsolut
Fraktur laring
I raf
I !aar.!
tr e!?{r\$
). r l/,!
59
ScOr{
).
4.
l-)
Skor Mallampati
,'i ..'!-, l:
./\
, ,.-**:*- \
.'l':J-"**!.:-\.
t,::
ili,l---*--',\)li
.
':.1
1,
r-l i
'.t'* d&E'lli
i1^,"-'"r4(...Y \r"l!
!.!
r\'r
\
il ::i: ii l irl
.
.
K ::.:r-: i i
i;:
:,r.
j.
o
o
i.t
+];t i
o
o
o
o
o
Buka Mulut
Pergerakan rahang
Mallampati
PemeriksaanRadiologi
.t....i..1:.n.1.1.1...1.1..i..+L1f..j.l-'.r-S..+.i.:.f-.1.1..f}r:l.r'
*,,,
i J!
i?
"5 r.(-&sr-rrl-.1j..+:-54.!:j4
Premedikasi
o Fentanyl: I - z pg/Kg IV bolus
o Lidocaine: I.5 mg/Kg IV bolus
Induksi
Saat Intubasi
Saat ekstubasi
Trauma,
Trakeomalasia,
Kesulitan ekstubasi,
Aspirasi isi lambung
Obstruksi jalan nafas,
Perdarahan,
Fraktur/subluksasi C-Spine,
Aspirasi isi lambung,
Emfi sema mediastinum/pneumothoraks,
Falls route
60
Selama terintubasi
Perubahan posisi ETT
Obstruksi jalan nafas
Aspirasi isi lambung
Pasca ekstubasi
Kerusakan neryus
Sakit tenggorokan
Paralisis pita suara
Edema glotis
Perubahan suara
Ruptur trakea/brunkus
;,-;;
bilahnya)
i.
\ \.
\;i.,
il..:.,, :..
'ai
j-1 '
-. 4".-./a
-':r\
.:....
, -.
/\!,. - .. t.
\\/
,>"-;r.
\i
.i:
ii
l.; rg-t;*hl
2.
1.
4.
i.
6.
7.
8.
g.
Io.
II.
Posisikan pasien supinasi. Pada keadaan trauma kepala dan leher harus
dipertahankan dalam I garis lurus (in-line immobilization)
Persiapkan alat
Cuci tangan dan pakai sarung tangan
Operator berdiri di bagian kepala tempat tidur. Tempat tidur posisi
datar.
Memegang laringoskop pada tangan kiri
Preoksigenasi 3o detik dengan oksigen Ioool0. Kemudian ventilasi selama
3o detik menggunakan bag balve mask
Lakukan penekanan pada krikoid untuk mencegah aspirasi. Apabila
pasien sadar lakukan induksi dengan pelemas otot.
Bersihkan rongga mulut dari cairan/benda asing. Bila perlu gunakan
suction.
Buka mulut pasien perlahan dengan tangan kanan menggunakan cross
finger technique (ibu jari tangan kanan ditempatkan di depan gigi
bawah mandibula dan jari telunjuk di depan gigi atas maksila).
Masukkan laringoskop ke dalam mulut
Posisikan lidah pasien ke sisi kiri dorong hingga mencapai posisi yang
tepat. Posisi yang tepat:
a. Bilah lurus di bawah epiglotis
b. Bilah lengkung dimasukkan ke dalam vallecula epiglotica di atas
epiglotis
Iz.
dengan lembut
61
.--
S: suction
r.
...,
-4
t' ' -'l'
C: connector (mandrain)
,.*:
''r:ij.J
\ "-. \
.:-*.
'-ln
\ -/-\ ".--
I: introducer (stylet)
,r1i
a.
1i
i'"'"i-ii
\-i,/\:\
.' '\-,i-.:
;..
t '' ' iit-,;.,/ 'r:,iti.';..
T: tape (Plester)
-/
"-,:j.)
,\*..
6,5 dan7,5)
1;;;
,.'i:'{i:'
tlr
- "
,'a,,.r,r.
..,.
udara
(epigastrium, apeks paru kanan, apeks paru kiri,
intubasi gagal dilakukan dalam
lobus bawah paru kanan, dan lobus bawah paru
waktu tersebut, pasien harus kiri). Periksa adanya pengembunan pada pipa
segera mendapat ventilasi dengan
endotrakea saat pasien ekshalasi.
kantung udara sebelum usaha
IS.Fiksasi posisi pipa endotrakea
intubasi kembali dilakukan.
dengan plester pada posisi setinggi bibir.
rg.Rapikan peralatan dan buang
sampah di tempatnya
zo. Cuci tangan
.\.#E,trr
fi
I.
).
4.
5.
6.
7.
8.
9.
IO.
II.
12.
'{
n $
**i:,".8-***
-il
$,*:*it***"
"--*"";J
l*..**s*t**l
"* iF*
**6."-E-..*1
'**"'*** -;l'
imff*ks$
H,;:islu.--ac_si:ti*ri*:f!+t"*l,isrL:.rt.i
r.
2.
3.
4.
Faktor risiko anemia defisiensi bqsi antara lain faktor diet yang kurang
mengandung daging, banaak konsumsi teh setelah makan, peld3rahg4
me n a h un, oan EEFs truiil]-p""Sgrr"r" .ba, p"r
akit dan/atau iqMr-iamu dapat
meningkatkan risiko radane lambqng dan menyebabkan perdarahan
menahun.
Pengobatan anemia dengan menggunakan preparat besi. Rasanya
ng saluran
kurang enak d-an-Eiiyak efek samping, terutanif-e
62
5. Minum
'#svaetmk*$c7#i
cderle-lesi
{.$i
$ra$:.: . -
Keterangan tambahan
Malaria
Artemi.sinin
K':ndisi
5-9.2
Leptospirosis
[\)
-lg.
Combtnqtron
)tS th
Therapy (ACT)
P. falciparum: ACT
3d + primakuin Id
P. uivax/ovale: ACT
3d + primakuin I4d
P. malariae: ACT
Doksisiklin 2 x Ioo
?r, mo
Ampisilin4xlgram
IV
$Effiqilxsfi kmsars
Seorang perempuan,z5tahnn, datang dengan keluhan mudah lelah.
l.
2.
3.
4.
5.
6.
Cek Tueas
Dokter memperkenalkan diri
Menanyakan nama dan umur pasien
Menanvakan pekeriaan pasien
Keluhan utama
Onset keluhan utama
\Q
mg kaps
|awaban
Ny. Metlu, lg tahr.,
lbu rumah
Badan terasa mudah lelah
6
63
tr^'ar
r
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
hari
Tidur
Disanskal
Setiap malam tidur jam
iam 5 pagi
Istirahat malam
Demam, keringat malam
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Sesak napas
Io malam, bangun
ada
ada
ada
ada masalah
ada nyeri dada, tidak berdebar-debar
Riwayat menstruasi
tidak
sampai
mengganggu.
Riwayat diet
Riwayat pekerjaan
Riwayat merokok/alkohol
Riwayat aktivitas fisik
Riwayat keluarga
vital
BB
TD rzol8o, HR
9ox/menit, RR zzxlmenit, suhu afebris
Terutama PF mata, KGB, THT (rongga
mulut), jantung, dan abdomen, serta melihat
ekstremitas (kuku)
Tampak sakit ringan,
Menentukan diagno
dan diagnosis
banding
Meresepkan obat secara tepat dengan
penulisan resep yang tepat
Melakukan edukasi kepada pasien
dan
poikilositosis, banyak ditemukan sel pensil.
Tidak ada sel target. Studi besi tidak
dilakukan karena keterbatasn biaya.
Diagnosis kerja: anemia suspek defisiensi
besi
Viitamin C
mg
3 x I tab
samping obat
Menanyakan apa yang ingin
ditanyakan pasien
Menjadwalkan kunjungan ulang
pasien
Identitas dan
keluhan utama
Laki-laki,3o tahun
Badan demam sejak 4
hari yang lalu.
Demam dirasakan
mendadak tinggi.
Sudah diobati
dengan penurun
panas namun naik
lagi.
Keluhan lain
Riwayat lain
kuning dibanding
biasa., jumlah tidak
berkurang.: Nafsu
makan menurun.
Mual ada, tidak
muntah. Nyeri perut
disangkal.
Lingkungan rumah
sedang banjir sejak z
minggu yang lalu.
Membersihkan rumah
tidak menggunakan
alas kaki. Riwayat
sakit serupa dan sakit
kuning pada pasien
disangkal. Sakit
Laki-laki,18 tahun
Demam sejak 4 hari
yang lalu. Demam
dirasakan naik turun
dengan pola tidak
teratur. |ika demam
sampai menggigil.
Sudah diobati dengan
penurun panas namun
naik lagi.
Perempuan,2I tahun
Demam sejak 4 hari
yang lalu. Demam
mendadak tinggi,
dan kemarin demam
turun namun justru
mengaku badan
meniai sangat
lemah.
Menjadi terlihat
lebih mengantuk,
dan lemas. Kemarin
tidak makan karena
pasien tidak mau
makan. Hidung
mimisan, gusi
berdarah ada.
Muntah darah
disangkal. BAB
darah/hitam
disangkal. Rumple
leede test positif.
tidak berkurang
maupun menjadi
kuning.
I bulan yang lalu dari
Lingkungan rumah
banyak nyamuk.
Pernah sakit serupa
saat usia remaja,
sembuh dengan
rawat inap di rumah
sakit.
keluarga lain
65
Temuan pada
PF
disangkal.
Kompos mentis
Suhu 38,roC
Kompos mentis
Suhu 38,3oC
Abdomen: splenomegali
Tidak ada
pelnbesaran KGB
Injeksi konjungtiva (+)
Abdomen: tidak ada
nyeri tekan, tidak ada
pembesaran organ
Nyeri tekan pada otot
gastrocnemius
bilateral
Dx dan dx
banding
Tindak lanjut
Sz-S3.
37,2
Leptospirosis
Malaria akibat
falciparum
dd/ leptospirosis
dd/ demam tifoid
DPL
SGOTiSGPT,
DPL
Demamberdarah
P.
dengue
SGOT/SGPT,
bilirubin
lJreum, kreatinin
Elektrolit
Kultur darah, serologi
anti-leptospira
lJreum, kreatinin
Eketrolit
Rapid test malaria
Sediaan darah tebal/tipis
malaria: gambaran
accole (+)
16,
HtAwal
48o/o,Tr awalTT.ooo
DPL, serial untuk
memantau kadar Hb.
Ht, dan Trombosit
Serologi dengue
(IgM/IgG antidengue)
It
Doksisiklin2xloomg
Suportif
ACT 3d + Primakuin td
Suportif
Edukasi tentang penyakit
malaria, cara
pengobatan, dan cara
iiencegahan di
kemudian hari
Edukasi tentang
higiene personal, cara
penularan leptospira,
faktor risiko yang ada
pada pasien
Abdomen:
Hepatomegali
Tes Rumple-Leed (+)
bilirubin
Tatalaksana
Somnolen - Apatis
TD roo/8o, HR
9ox/menit, nadi kuat
dan teratur, RR
zox/menit, suhu
ferbatl.alr
Carlar, tAN[Lc4(
ritrrr
d, fu
,Yr,,
Sorn
l"l n hertol^"p
2,-bhr
httotrr
br-sl dihn
Rawat inap
Terapi cairan
sesuai
perhitungan WHO
Suportif
Edukasi tentang
penyakit, faktor
risiko, modifikasi
faktor lingkungan
untuk preventif di
kemudian hari.
J,
h-E
'.1*,1@
B'r: lS-t1oig
: S nt l9k
Wb
<ls
n311
l+n0!dl
It
Irloid
'rc
no x 3o
66
,-o
"nt
tnQh,l
'
*\ )tqri
^, bDl:1 py6
/kg
Metabolik - Endokrin
*awq4e*H
tu\i;!.ssd
(r;
(o,ttc,trg
mellitus
I.
Diabetes
Dislipidemia
Komplikasi akut diabetes mellitus
3.
4.
5.
Hipertiroid
Hipotiroid
ffi*xrdwk**are
f.tJfl
'.
: ' tP[r]'"if
- l>eto osa
l,ffi#qffi**S$k - **sg*krsm
Anamnesis khas
vs lemas
neurologi
Endokrin: poliuria, . polidipsia,
Bedakan lemas "fatigue"
polifagia;
Kemungkinan diagnosis
Endokrin
DM
Hipotiroid
kesemutan;
konsumsi
obat-obatan
perdarahan saluran
GI,
riwayat
perdarahan menstruasi
sesak
vs
diinginkan
67
sesak
Endokrin
DM
Hipertiroid
dd/ berdasarkan sistem organ
lain
r'
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
fantung
berdebar-debar
Endokrin
Hipertiroid
badan
fobia, spektrum
angina
.,,.,1..! ".;",
j**t**l:l..j.jj
Pembesaran simetris(difus) I
pasren.
konsistensi
lunak/kistik/keras,
batas tegas/difus, nyeri
tekan/tidak nyeri tekan, dengan
kulit dan jaringan lunak di
sekitarnya kesan baik.
Kondisi
DM
Dislipidemia
Hipotiroid
Hipertiroid
$s"*ts#fl s
F?
Wwsz*n
w *ta i**
fu
- *md*kr9
Obat
Keterangan tambahan
58
komplikasi
Perencanaan makan DM: karbohidrat kompleks dan serat, biasakan
makan pagi - serta ajarkan menghitung kebutuhan kalori dengan rumus
Broca (BB idaman adalah [TB - roo] o 9oo/o) - tidak perlu dikali 9oo/o
apabila Lk <16o cm dan Pr_<I5o cm.
CRIPE: continuous, rhytmical, interval, progressive, endurance. Latihan
minimal3 hari dalam seminggu.
Obat-obatan diperlukan untuk mengontrol DM seumur hidup. Obat
terutama jenis sulfonilurea dan insulin perlu dipastikan pasien makan
sebelum meminum/menyuntik obat.
.
.
'
"FE$
n Bs-{
t$}l
.t' :3"t
E"E
t.
z.
).
4.
i.
6.
penguji.
Tuliskan resep dan serahkan kepadapenguji.
Lakukan edukasi kepada pasien terkait masalah kesehatannya.
Cek Tugas
)awaban
lalu
Bekerja berat
Istirahat
Nafsu makan bertambah, jumlah nasi lebih
banyak dibandingkan biasa
Sering haus, cepat lapar dan porsi makanan
bertambah
Sering terbansun untuk BAK
Tidak ada
Tidak ada
Ada, sejak 6 bulan yang lalu turun sekitar 5
ks
Tidak ada masalah
Tidak ada nyeri dada, berdebar-debar
Tidak ada perut begah, kembung, nyeri
perut, tidak ada perubahan pola BAB
Tidak ada kesemutan, tidak ada kelemahan
otot
Iantung
Abdomen
Neurologi
69
r
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Riwayat pengobatan
manis,
6o
tahun.
sudah meninggal saat ia berusia
Ibu oasien sehat.
Riwayat diet
banYak.
Riwayat pekerjaan
Riwayat merokok/alkohol
Riwayat aktivitas fisik
Riwayat keluarga
Terutama PF iantung,
abdomen,
artis
bawah)
Hb
nl
GDzPP z
Diagnosis
obesitas
Identitas
dan
keluhan
utama
Keluhan
lain
Perempuan, S8 tahun
Badan lemas sejak 4 bl
yang lalu, dirasakan
sepanjang waktu,
diperberat dengan
aktivitas, membaik
dengan istirahat.
Keluhan pertama kali.
BB naik 5 kg dalam 3
bulan, tidak tahan
Perempuan,ST tahrw
Jantung berdebar
sejak z bulan yang
lalu. Keluhan pertama
kali.
Laki-laki,5r tahun
Badan lemas sejak r
hr
basah. BB turun
tanpa
perubahan poladiet.
jarang
4 kg
dada
obat DM.
Gangguan menstruasi
(+).
Tidak
ada
yang
signifikan.
Riwayat DM disangkal.
Riwayat sakit jantung
sebelunya disangkal.
tahun.
dengan
Pengobatan
glibenklamid
Dx
dan dx
banding
reguler
Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
Kulit kering
Refleks fisiologis
menurun
Hipotiroid
dd/ DM tipe z
Nadi
rrox/menit,
ireguler. Suhu 37,ooC.
Leher: pembesaran
difus, bilateral, 5x5 cm,
batas tegas, bruit (+).
Ekstremitas: tremor
Tatalaksana
TD
roo/8o,
nadi
rtox/menit
Diaforesis
halus,
Tindak
lanjut
bulan terakhir.
Apatis-somnolen
Hipoglikemia
dd/
ketoasidosis
diabetikum
ddi hiperhidrosis
hiperosmolar
DPL
DPL
ketotik
DPL
Panel tiroid
Panel gula darah
Panel tiroid
Panel gula darah
EKG
Levotiroksin
PTU
darah
(terutama GDS)
Propanolol 3X\O
71
Panel gula
dd/
non-
tc(b
dekstrosa IV z fl.
atau
Dermatologi
sqw4M$H
bu**4{d
(r;
Simulasi kasus
Kmsues
I.
2.
).
4.
5.
F*wC*l-.,*:,]*
d*t'rnrl;;#ffi8
e sc
ns i d m n {
a s"#
ry}#ffi d *s
f,+ ;"
B s i km
lt wym
Deskripsikan jenis lokasi lesi, ienis lesi, jumlah, bentuk, ukursn, batas, uarna,
susunin(koniiqurasi),dafiaisir6GfG"iffi.
72
tebturl@-e@W
Papul
Makula
Patch
Perubahan warna
semata-mata
Perubahan warna
semata-mata,
lebih besar
dibandingkan
makula
*tu*
Penoniolandi
pemukaan
kulit,
konsistensipadat,
uk. <o,5
cm
*d$ffi
"" aft'
"' ".#ffiw
Nodul
Plakat
Infiltratberbatas
Penjoniolan di
tegas dengan
permukaankulit, uk
konsistensipadat,
ukuran >r cm
ffiw"'
., i*,,.. '+f"=
>I
Cm
'+s*-
; -. . ff
Vesikel
Bula
Pustul
Erosi
Ulkus
Gelembung berisi
Vesikel dengan
ukuran >o,5 cm
Kehilangan
iaringan kulit,
tidak melebihi
stratum basale
Kehilangan
berbatas tegas,
Bilaberukuran
bulamenjadibula
ukuran <o,5 cm
hipopion
cairan serosa,
Urtika
Burrow
(terowongan)
iaringankulit,
melebihi stratum
papilare
Krusta
Likenifikasi
Skuama
Cairan tubuh
Penebalan kulit
disertai relief kulit
yang makin ielas
Stratum korneum
yang terlepas
(serosa hingga
darah) yang
mengering di
Diad*ptcsi dcri
A*t*iti*t
permukaan kulit
Ac*tlemq *t {-}*rwtat*!*r1y; Pan,}u*rt []r*ktis i\.4*rfoloqi d**
T e r*cLnal*r4{ P e n ry iskit {* ilit
6tvL otqalh
dan ind,',rk
73
bilateral, terdapat
plakat
eritematosa multipel berbentuk
tersebar
yang
kiri,
secara
lengan
rriakula
kanan, terdapat
hiperpigmentasi multiPel
berukuran ,-Ioo ffih, batas
tegas, dengan susunan Yang
tidak beraturan.
dermatomal.
(scaly plaque).
Y*mxxrt
ffi
*qvm* kq) pE
B<
-i* r*w
'.*l
kqlhat.
.+$#"i
"*l;, .,*
,\ff
'
@bergerombol
#**'rux{*$*g
kmrxm s
;.
Pseudohifa dengan
blastospora
Kandidiasis
kulit
fr
Keterangan tambahan
Ienis
Antibiotik topikal
.r
Membentuk gambaran
"sphagetti and meatball"
Infeksi Malasessia furfur atau
itriasis versicolor (panu
Fmr*tak*'**v*i:i
$ffif
Mupirocin
2o/o
cream
S z dd appl
Antijamur topikal
Miconazole
S zddappl
2o/o
Selenium
cream
sulfida
t,8o/o
shampoo
S
Antijamur oral
zx/minggu
Antiviral oral
arrtiprr*it
Permetrin
ro/o
atan Jo/o
cream
74
lesi
S u.c
5%
topikal
z dd
appl
Clobetasol propionat
cream
S r dd appl
Emolien/pelembab
o,o5Vo
Ureazoo/o
t dd appl
CTM + mg tab
Antihistamin oral
Sjddtabl
hidrokortison saja.
Efek samping: atrofi kulit, striae,
sistemik jika penggunaan banyak
dan pada kulityang terbuka
Pelembab kulit, terutama untuk
drq skin dan dermatitis atopi
Dosis anak: o,I mg/kgBB/kali,
lxlhari
Efek samping: mengantuk.
.llld'EESii{Sb! +{*tr:+X}
Seorang laki-laki, z9 tahun, datang dengan keluhan gatal di lipat paha sejak z minggu yang lalu.
I.
2.
3.
4.
5.
6.
Cek
Tugas
|awaban
Lipat paha
Semakin membesar, hingga saat ini
Ya, terutama saat berolahraga
Tidak
Tidak
Sedang sibuk mengawasi proyek besar,
cuaca panas dan berkeringat
Tidak ada
Belum
Tidak ada
Mandi hanya pagi hari, karena kerja di
proyek sampai sore-malam tidak mandi
malam hari
Pakaian proyek, ketat dan panas, tidak
menyerap keringat
Tidak
Sebelah kiri, terasa berdenyut seperti nyert
pada mata kirinya
Belum pernah
DM disangkal, yang lain tidak a4g fgng
Lokasi awal
Progresif
Gatal
Nyeri
Baal
Riwayat berpakaian
Riwayat bertukar alat personal hiqiene
75
r
i
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
signifikan
Tidak ada
Tidak ada yang signifikan
Tidak ada yang signifikan
Mandor proyek, saat ini sedang sibuk
Merokok, r bungkus/hari sudah zo tahun.
Alkohol tidak ada.
Di hari libur pasien suka lari pagi.
Menikah, dengan 3 orang anak. Saat ini
hubungan dengan keluarga baik.
alergi
penyakit keluarga
diet
pekeriaan
merokok/alkohol
- TD rzol8o, HR
Melakukan PF yang
relevan dengan lege
Mendeskripsikan
dengan tepat:
artis
lesi
kulit
Edukasi tentang penyakit, higiene personal,
pakaian yang menyerap keringat, dan cara
penggunaan obat.
76
dq#$*li$,
Identitas dan
keluhan
utama
Keluhan
lain
Kffis$.$5
Perempuan,3l tahun
Borok di kaki sejak
hari yang lalu
Laki-laki,5z tahun
1
Lenting berair
di
bekerja di hutan,
terkena ranting-
disangkal.
pasien
tidak
menggunakan
alas
Riwayat Riwayat
serupa disangkal.
Higiene personal:
Riwayat penggunaan
"pil hijau" setelah
mendapatkan informasi
dari temannya.
Pernah cacar air waktu
kecil.
Riwayat
serupa
disangkal.
Ektima
Herpes zoster
Kompres
KMnO4
Temuan
pada PF
Dx dan dx
banding
Tindak
lanjut
Tatalaksan
a
Identitas
dan
keluhan
utama
Keluhan
lain
Tinea kapitis
ddi alopesia areata
uii KoH
Griseofulvin oral
Selenium
sulfida
shampoo
Higiene personal, jangan
menggunakan
handuk/pakaian bersama
Laki-laki, 18 tahun
Baal di kulit lengan bawah
kanan seiak 3 bulan yang
lalu
Gangguan
perubahan
saraf,
wajah
terbuka
'
Antibiotik topikal
Higiene personal
Laki-laki,
zr
Gatal di
tahun
pergelangan
tangan sejak 3 hari yang
lalu. Gatal memberat di
malam hari.
Lesi
kulit
Laki-laki,33 tahun
Gatal di sekitar pusar sejak
I minggu yang
lalu.
dengan kepala
ikat
Iain
kos
Riwayat
disangkal.
Riwayat
Ayah pasien
penderita
Riwayat tinggal di
77
alergi
(+),
r
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
lain
sinar matahari
dalam
batas normal.
kos terlebih
dahulu
punya keluhan yang
sama, dan belum
berobat.
Baal
(+)
pada
pemeriksaan sensori
Dx dan dx
banding
Skabies
D erm
atiti s kontak
al erg
pascainflamasi
alergi
iritan
dd/
hipopigmentasi
iritan
Tindak
laniut
Tatalaksan
MB:
Regimen
pengobatan
Rifampisin
rx6oo
mg/bulan
Dapson IxIoo mg/hari
Pemeriksaan
mikroskopis
Permetrin 5% krim
Teman harus diobati
Seprai, bantal harus
dicuci dengan air
Hidrokortison cream
Hindari
pajanan
terhadap benda yang
panas
7a
sama
Gftalrnclogi
-n
ffi#Y&ii {#Hg{$
t.
2.
j.
4.
5.
6.
7.
s*Srtt*st*1
?er\ctLov'
furu^
Blefaritis
Konjungtivitis
Pterigium
Dry eye
Kelainan refraksi
Glaukoma (akut dan kornik)
Retinopati (diabetik, hipertensi)
S*cr{**k*t*m
l*g}
(dan
Untuk membedakan mata merah visus turun perlahan atau visus turun
mendadak, jika pasien dapat menyebutkan dengan pasti (misal: "r hari yang lalu
dok"), kemungkinan besar visus turun mendadak. Jika pasien tidak jelas
menjawab "gak tahu dok, udah lama dan makin lama makin burem", atau jelasjelas waktunya kronik "udah dari 3 bulan yang lalu dok", ini adalah kasus visus
turun perlahan.
Temuan awal
Mata merah visus tetap*
Anamnesis khas
kemasukan benda
asing,
79
Kemunskinan diaenosis
Konjungtiva
Pterigium
Perdarahan subkonjungtiva
Aparatus lakrimal
Dry-eye (terutama
geriatri)
pada
,),
U,f
Mata
merah
menurunn
YISUS
Kornea: sekret
(ada/tidak,
gatal,
nyeri,
warna),
konsistensi,
Riwayat
kepala.
fotofobia, sakit
penggunaan dan Perawatan
mata,
tertusuk tanaman.
Uvea: gejala konstitusional
(demam, penurunan BB), nYeri
sendi, riwayat
PenYakit
autoimun.
Kornea
Keratitis
Ulkus korena
Uvea
Uveitis anterior
Tekanan intraokular
Glaukoma akut (glaukoma
sudut tertutup)
turun
serangm
Lensa: cek usia (usia sekolah? Lensa
usia tua?), deskripsi "kabur", Katarak
progresivitas, silau, gangguan Kelainan refraksi (miopia,
penglihatan warna, riwayat hipermeteropia,
astigmatisma)
riwayat keluarga.
perifer (sering
menabrak)
visus 'turun
Retina:
melihat
sebelumnya,
yang
tirai/sesuatu
mengambang, riwayat DM,
Tekanan intraokular
Glaukoma kronik (glaukoma
sudut terbuka)
Retina
Retinopati diabetikum
Retinopati hipertensi
Retina
Ablasio retina
riwavat hipertensi.
Keluhan lain
kelopak mata
Bengkak kelopak visus, nyeri,
panas, sekret. Demam. Riwayat
ISPA, riwayat trauma, riwayat
manipulasi bulu mata, riwayat
k sebelumnya.
beni
Gejalaitanda
Konj.
Konj.viral
Konj. alergi
80
Glaukoma
akut
bakteri
Kelopak mata
Blefaritis
Hordeolum
eksternum
Kalazion
internum,
Fotofobia
Gatal
Kualitas
sekret
2-3
purulen,
sedikit sedang
waterg
hingga
mucous,
waterA,
minim,
tergantung
banyak
cenderung
etiologi,
berair
bervariasi
Injeksi
konjungtiva,
folikel dan
Injeksi
Injeksi
silier,
papi1,
refleks
riwayat
alergi
pupil
tidak ada
sedang-
banyak
Temuan lain
Injeksi
konjungtiva,
Injeksi
konjungtiva
folikel
pembesaran
KGB
preaurikular
[.] 1i,
.'.".,,:
ii
.'
..-
it
silier, pupil
middilatasi,
temuan
eksudat
pada
kornea
(korena
keruh)
menurun
In;'eksi
silier,
keratik
prespitat,
hipopion
.,
ttJ
r.
2.
3.
x x:
0o
0S
6.
7.
8.
g.
ffi
.Wffi
-P*meriksatn v;$us
2.
).
4.
5,
Informed
Minta pasie
(atau zo feet)
xqwN
** (,
uk6
.
6.
7.
., B',\.
r. ,"
ffi
'r
Tutup mata kiri dengan occluder, periksa mata
ffi {!M
;!sIE
kanan terlebih dahulu.
-1ltw^
Minta pasien membaca humf terbesar, terus
-!lW/;\
\*J
turun hingga huruf terkecil. Apabila pasien
salah kurang dari tlz j:umlah huruf dalam satu baris, teruskan ke bawah.
Catat hasil pemeriksaan visus tersebut sebagai 6/x, di mana x adalah
angka di samping baris yang mana masih dapat dibaca minimal I/z
jumlah hurufnya oleh pasien.
AVOD 6/18, pinhole maju
81
t.
2.
3.
4.
t. Informed consent.
2. Jika perlu, mata
).
4.
j.
6.
Nilai: refleks fundus, bentuk papil, batas papil, cup-disk ratio (CDR),
permukaan fundus (vaskularisasi, perdarahan, cotton woll spot),
pembuluh darah arteri/vena, dan refleks makula.
Beb
2lj, tidak
o,9) aalw
ada
makula positif.
Normal
Glaukoma
pembuluh darah,
refleks
tertutup)
Jenis
Antibiotik
Antialergi
Obat
Kloramfenikol r% eye drops
Keterangan tambahan
S6ddqttI
Natrium cromogylcate
zolo
diabetik
proliferatif
non-
eye drops
St dd qtt I
Hidroksietilselulosa eye
drops
mast-cell stabilizer
mata
56ld qtt I
Vasokonstriktor
merah
StddqttII
Antiglaukoma
Timolol
o,Jo/o
ele drops
Szddgttl
oral
Midriatikum
Tropicamid
Iolo
Miotikum
Pilocarpine
zo/o eye
Stddtabl
eye drops
akutl
drops
I.
2.
1.
4.
5.
6.
Cek Tugas
|awaban
Tidak ada
Nyeri
Tidak
Sakit kepala
Berair
Trauma
Seperti melihat pelangi
Riwayat lensa kontak
Riwayat trauma sebelumnya
Riwayat sakit kepala kronik
Riwayat pengobatan
Riwayat sakit serupa sebelumnya
Sedikit
Disangkal
Ya, pada mata
kiri
Tidak pernah
Tidak pernah
Tidak pernah
Belum diobati
Ini yang pertama kali
83
r
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
penyakit sebelumnya
alersi
penyakit keluarsa
diet
pekeriaan
merokok/al kohol
aktivitas fisik
Riwayat keluarga
- TD r4olgo, HR
goximenit, RR zoxlmenit, suhu afebris
Terutama PF oftalmologi, termasuk
antaranya tekanan intraokular
Tampak sakit berat
artis
tentang
penatalaksanaan, dan tentang bagaimana
mencegah serangan selaiutnya
Identitas
dan
keluhan
utama
Keluhan
lain
Riwayat
lain
Perempuan, zl tahun
Laki-laki,5o tahun
Kedua mata merah sejak Pandangan kabur
sejak z tahun yang
3 hari yang lalu.
lalu, semakin
membuiuk.
Mata tidak merah,
sering tersandung
kalau berjalan, suka
tidak melihat benda di
samping kiri dan
kanannya. Trauma
disangkal.
Riwayat DM dan
hipertensi disangkal.
Riwayat trauma
disanekal.
84
Laki-laki, T4tahun
Benjolan di kelopak
mata kiri sejak 3 hari
yang lalu
Pandangan tidak kabur,
terasa panas. Pasien
Ibniunqtivitis uiral
dd/ konjungtivitis
bakterial
dd/ konjungtivitis alergi
Tidak ada
Glaukoma kronik
Hordeolum internum
dd/
Tidak ada
dd/ hordeolum
eksternum
dd/ kalazion
Tidak ada
Vasokonstriktor topikal
Edukasi higiene personal
Edukasi pasien mungkin
menularkan ke orang
lain
Anti-glaukoma
Rujukan ke Sp.M
Antibiotik
Antipiretik
konjungtiva, sekret
jernih.
Dx dan dx
banding
Tindak
lanjut
Tatalaksan
a
Edukasi higiene
personal
85
THT
K t*k
**fuE?s
H+>u
I.
2.
7.
4.
5.
2."j.
$i rEfl ) #i,"#ffirffii
1r i
Anamnesis khas
Kemungkinan diagnosis
Telinga luar
Otitis eksterna
Impaksi serumen
Benda asing di telinga
gangguan
mencong,
penglihatan), riwayat ISPA, riwayat
mengorek telinga (trauma)
Telinga dalam: usia, pusing berputar,
pada
Telinga tengah
OMA berbagai stadium
OMSK
Telinga dalam
Presbiakusis
Telinga luar
Otitis eksterna
telinga (trauma)
Telinga tengah:
pendengaran
wajah,
gangguan neurologi (mulut mencong,
Telinga tengah
OMA berbagai stadium
Telinga luar
Otitis eksterna
Telinga tengah
OMA stadium supuratif
OMSK
Rinitis akut infeksius
Rinitis alergi
tersumbat
Sinusitis
Otitis ekstera
eksterna
difusa
OMA
stadium
supurasi
sirkumskripta
OMA
OMSK
stadium
perforasi
+, mereda
Nyeri telinga
Gangguan
+,
jika besar
pendengaran
tidak ada
tidak ada
Sekret
Nyeri
ada
ada/tidak ada
tekan
traSus
Otoskop:
liang
telinga sempit
perforasi,
dapat sentral
ran
timpani
atau marginal
Telinga
Inspeksi: preaurikuler dan postaurikuler, apakah terdapat bengkak,
hiperemis, hematoma, dan sikatriks
sekret,
87
r
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Sinus paranasal: palpasi untuk nyeri tekan pada sinus frontalis dan
maksilaris.t
Tenggorok
Inspeksi: lidah, mukosa oral, palatum mole dan drum, uvula, arkus
faring, tonsil (nilai ukuran tonsil, kriptus, detritus, hiperemis/tidak),
faring (hiperemis, post-nasal drip).
pangkal hidung, dagu, atau gigi). Tanyakan kepada pasien di sisi mana suara
terdengar lebih keras. Sisi yang lebih keras adalah sisi yang mengalami
lateralisasi. |ika pasien tidak dapat membedakan sisi mana yang lebih keras,
artinya weber tidak mengalami lateralisasi.
Schwabacht getarkan,
Hasil
Rinne
Tuli seresorineural
Weber
Lateralisasi
Positif
Schwabach
ke sisi
sehat
Tuli konduktif
Lateralisasi
Negatif
sakit
F,,:s mtn
ke
sisi
(Pemeriksa
dianggap normal)
Memendek
dibanding
pemeriksa
Memanjang
dibanding
pemeriksa
Rekomendasi P-drugs
!enis
88
Antibiotik telinga
Kloramfenikol
Stdd qtt
5o/o
ear drop
Seruminolitik
Cairan
telinga
II
pencuci
HrOr3o/o
Seorang laki-laki, 33 tahun, datang dengan keluhan kurang mendengar telinga kiri.
l.
2.
).
.
Tugas
Iawaban
Telinga berdenging
Trauma
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
mengorek telinga
berenang
kelemahan sesisi
wajah
herpes
sakit serupa sebelumnya
penyakit sebelumnya
alergi
penyakit keluarga
diet
pekeriaan
Pegawai swasta
merokok/alkohol
Riwayat aktivitas
fisik
- TD I3ol9o, HR
8ox/menit, RR zoxlmenit, suhu afebris
Terutama PF THT, termasuk di antaranya
Tampak sakit ringan
7
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
artis
neryus
kranialis.
Telinga: inspeksi tidak keluar cairan, tidak
hiperemis, liang telinga lapang
Otoskopi: tampak perforasi membran
timpani sentral telinga kiri. Tidak tampak
kolesteatoma.
banding
tentang
penatalaksanaan, dan tentang bagaimana
mencegah serangan selajutnya.
t.**r*$tlS
Identitas
dan
keluhan
utama
Keluhan
lain
Riwayat
lain
i,uld.*5
Anak laki-laki, rz
tahun
Keluar cairan dari
telinga kanan sejak 4
bulan yang lalu.
6 bulan yang
lalu
kemudian
mengeluarkan cairan.
Saat ini nyeri tidak ada.
Cairan kental, kuning,
berbau busuk. Nyeri
wajah dan sakit kepala
disangkal.
Riwayat keluar cairan z
tahun yang lalu, tidak
berobat dan kering
sendiri.
Alergi tidak ada. Sering
sakit bauk-pilek sjeak
kecil.
Perempuan, z9 tahun
Hidung sering
tersumbat seiak r
tahun yang lalu.
Dipicu jika ada di
dalam rumah dan
bangun tidur.
Berkurang jika di luar
rumah.
Bersin sering, sulit
dihentikan. Hidung
terasa gatal. Terkadang
mata sering merah dan
gatal pula.
90
Laki-laki,68 tahun
Pendengaran
berkurang sejak 6
bulan yang lalu.
Sering salah
menangkap
pembicaraan dan
berbicara mendadak
keras.
Riwayat pekerjaan
tidak signifikan.
Temuan
pada PF
berbau busuk.
Otoskop: membran
Allergic shinner
Allegic crease
Mukosa nasalliuide
Otoskop: normal
Schwabach kedua
telinga memendek
Weber tidak lateralisasi
timpani perforasi
marginal
Dx dan dx
banding
Rinitis alergi
Presbiakusis
dd/ otosklerosis
dd/ tuli sensorineural
Audiometri
Tindak
lanjut
Tidak ada
Tatalaksana
Edukasi kemungkinan
Rujukan ke Sp.THT
alergen rumah
diagnosis
Antihistamin
test)
Dekongestan oral
(awas
rinitis
medikamentosa!)
Tu\i Konotut<4,f :
Binr^e
v'tQ-wr \at-trat,sosi
Su)riarcl
Tttlr
ler,llo ,,rvurrl\
'
Rin6a
V lg
hemqr,lohg
weber [q+eratisas
944,f
,,
sqVtl'
r\^
f"rOl^rrl*df,L
91
t{
i
.
Y9 sut"dt
STYLE
OSCE: PADI SURVIVAL
Muskuloskeletal
Hmxk c*k-*Es, r
beri tanda cek (v)
)angan lupa untuk
Kasus Yang sering drtemul
loskeletal
skeletal
Tt"d^k"" t"trpeutik
f"t"tu*Pilan inieksi
@ka(hecting)
b{.*sacs'Y#Y}# **t'{ *
te*r:*u i
r*
x * * k * tx
lt
p1:aT
t- S I; # #
# tf3
&'1
-r';
ftl
{"8
fraktur
radius' ulna' femur' tibia)'
s k"a
**
#sk*
*t
cepat
d-engan melakukan penilaian
Primary survey perlu dilakukan'
cirJulation' dengan menghentikan
terhadap oir"o[, breathing' dan
p"rdu,a'h,,,f^;^l|:|i1iJil.lf
f ll;:li-::t,i?'Jll'*1":i;'^""T0'
exposu're
Anamn"ri,
iilrk,kut' jika
Mrdl"tl"" p"'1"
;;;;;
difnslst'
baik.
ucr\'
seLrdrr6
sedang
keadaan
KcaLld4rr
al"m
yang
yang
l"*ry
SUIV?A dalam
., rr
"yang
dan
anamn"t':-^\:T
penting dari
p"rr"yutut grrruu., alkohol
Hal
tt+::fl
,rurrrru alalah:, mekanisme
trauma' ser ,rurt otit u
keadaan sebelum
Last-meal P(:rlu ditanyakan
iil"k'ku"
:^
y1"g
pena-nganl:l
berhubung terkadang diperlukan
'rebel,'im (rru4wa
sakit'
I '"1;seDelulrr dibawa ke
,--: ^-^-^.i cito
'\v rumah
^ir^
sepert i operasi
U"f.""ita" trauma meliputi: dimana posisi tindakan
-"p"r"r'
menggunakln. sabuk
k"ttdu'uurr roda 4)' apakah
pengaman (dalam. k;;;;ffi kecelakaanledakan'
teriadi
terjatuh, apaah terlrndas' apakah
AMPLE: ottergu'try"dicatty pJe
Keadaan sebelum t;;;;t^ meliputi'
[."ji;;;,
illness,last-rneal,evUlenu-y9nryeftdengan fokus
. 'fr;"'tffi" ;"oa+oilii*ination'
trauma'
pzrda
daerah yang
frffis$h*a*s-f,$e
Padakasustrauma,tandavitalmenjadisesuatuyangsansatpenting.Sebelum
lebih lengkap' Anda harus
berpikir tentang *"'"t'ft"' pemeriksaan
dahulu'
rri tanda vital pasien terlebih
-"ng",ut
92
Look:ApakahsudahterpaSan8bidai?K,Ii.,p@.,
bengkok, posisi, bandingkan dengan sisi kontralateral.
k"skk,
Feel: Palpasi nadi perifer, CRT, otot dan jaringan lunak sekitarnya, stabilitas
sjldi, krepitasi, funtsi sensori dan denyut nadi arteri perifer.
Move: ROM (range of motion), baik pasif maupun aktif. Pada lokasi fraktur
kemungkinan terdapat pseudoartrosis (seolah-olah menjadi suatu sendi).
ffi
;s
*t)Et>;;=
mt
urk
t*:'zk"*$
*:;*
llgh
.
.
.
o
o
o
6'
H
,,D
Sn
\ek
93
I S{E\4t: ffi#.lS tr
I r..rl<t r: r
II
..:B
:+f#s {+
Bidai pada kasus fraktur harus dilakukan sesegera mungkin, bahkan saat
diagnosis pasti belum ditegakkan. Bagian yang dicurigai mengalami fraktur
perlu dibidai sesegera mungkin.
t.
2.
).
4.
5.
c.
r"tiu!ilukrkiirrrunipulasi
cek
posisi.
i".
6.
T.
94
Kasus
fraktur
os humerus
Kasus
fraktur
os
ulna/radius
bawah
tI .-.'f'\*'I
1 t
it.
Ws#fr
Kasus
fraktur
os
femur
fraktur
os clavicula
Kasus
fraktur
os patella
95
sebab
regio
7
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
lld
1-'r{
tft
\ i,{l
{{.4}
if."'1I
i *J---"^
l-/\
.t-.-"--
{"t
\t!r,
l,*
-_M,__
y'* --q
'"
i" f
I
AWt
'\_l r/'{\(
-{?itB
e\
\+----r
..'
Fal*-FFr"-r
Sprain adalah cedera pada ligamen (ligamentous sprain), terjadi karena stres
yang berlebihan.
Syrain adalah cedera pada olot (muscle strain), terjadi karena sties yang
berlebihan.
Pada kasus memar, sprain, serta strain, penatalaksanaan berupa RICE (rest, ice,
comp r e s sion, el eu ation).
dan
warna
setelah
perlahan-lahan digunakan.
2. Icei es memiliki efek anti-inflamasi
dan antinye.i Es hglgg dibgtre*ggdalam kantong
plastik atau handuk atau elastic-barldaqe sebelum
ditempelkan ke bagian tubuh yang-tEtfera. Tempelkan selama makimal
zo menit setiao iam.
3. Compression:, kompresi dengan elasticbandage di atas balok es (atau f ika tidak ada, dapat langsung
kompresi). fangan terlalu kuat hingga menganggu aliran
darah.
4. Eleuation: elevasi ekstremitas di atas iantung,
ekstremitas dapat ditopang dengan bantal atau benda lain.
Setelah fase awal 48 jam pada umumnya dapat digunakan
air hangat unt;F- membantu penyembuhan dan
mengurangi ketegangan otot-otot.
96
i{*"{
+ rm
l-
E$
;s
ffi
*{ i i l-r i
;; k fu ;; x a* s :
* ks
.e$'
:*a:ri?{Ii:r:*j.al
..
,i\I
....::r;
.-*
'|
r.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
F+sn$!Hi$ ti**r.ffi
a,f/. if4 :iirga{
t:.::i:aj4 r:n:* i:),!nr
9fite4ri] Sr$
{it*
ir+
G.llrt
l1\a::i::;ii[Y
$r$ ifP r*---a
{,i@ii-,r.i.i\$il8
##
tt:1i:-rs Bhi'f-]i3
&sr:=3@'F*3
i
t
ffiw:
,I
,l
#.:
{-,
L.... "*d*..-ae
t+
ftl
**"--,--.
, .,.
rt*t6q16162 s*1r - f i lj { :,#,
: .! '. rryt .1 :r', iel .1 d' .
:
,
'
-i.ir.+l!
i.F,
l:,4-di*s
aa*ry*t pm*rti:d$*sh$:rsffi{k
' r;
:lt
Ss*$6S}{.q*#
,*+++r..
*it* 4
-.!S,__*i$#gl:r+
Beberapa lokasi injeksi intramuskular dan cara menentukan lokasinqa (BD, zotz)
umbilikus.Disinfeksidengankapasalcohol,tungsuhinggakeringDengan ibu jari dan telunjuk jaii tangan non-dominan, cubit kulit dan
jaringan lemak subkutan.
t turrlkkun jarum 45-go" ke daerah tersebut dengan perlahan, aspirasi
sebelum suntik - pastikan tidak ada darah yang terhisap, lalu suntikkan
secara perlahan.
*
Biarkan jarum tetap berada di lokasi selama 5 lo detik, baru angkat
jarum.
-B,.ru.rg
bekas suntikkan pada tempat sampah medis'
,o.
g.
ffi,:"n
Trnl=
$i.it;
Contoh aplikasi: skin-test untuk uii alergi, tes mantoux (tubetkulin) dan imunisasi
BCG
I.
a
).
4.
5.
6.
i
I
N
98
ff
: $ B;lz
*.e
kx
fu
*r<ti
;..:
g;
diminta untuk melakukan tindakan penjahitan luka sederh ana (simple interupted,
horizontal mattress, atau vertical mattress). Umumnya gunakan
benang yang nonab sorb
able,seperti nilon.
Horizontal mattress
I.
Informed consent.
2.
3.
4.
5.
6.
Dengan
needle holder,
jarum o,5_r cm dari tepi luka,
_tusukkan
tembuskan jarum. Ambil dengan
pinset, ralu tuiukkan di iepi ,"t"rurg.
8. Tusukkan kembalijarum di permukaan dalam
yung r"irfuii"-frrU,
jarum, lalu ambil dengan pisnet, serta tusukku.,
ii tJpi,"U"ru"g.
9. Buat simpul bedah.
IO. Pembeian ATS dan TT, analgetik, antibiotik.
II. Edukasi kepada pasien kapan kontrol dan cara membersihkan
luka.
7.
Vertical mattress
r.
2.
).
4.
5.
6.
Informed consent.
Anamnesis luka (mekanisme luka), serta riwayat alergi
obat sebelumnya.
Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
Mencuci tangan, menggunaku.r.u*.rg tangan steril.
Melakukan tindakan asepsis dan antisepsis, lalu pasang
duk.
Anesresi infiltrasi lokal.
7.
'
g.
i'{.
tl:,
"G
;.
+.'t m
t fl'* *
g'il .
ffi - 6 n &
&
=s
t'1":r-*q:ri
dan
Tanyakan onset, lokasi (terutama bedakan sendi kecil vs sendi besar,
yang
faktor
jumiah sendi apakah tunggal atau multipel), durasi, severiras,
disertai
memperberat nyeri, faktor yang meringankan nyeri' Apakah nyeri
keluhan
bengkak, edema, kemerahan' maupun hangat pada perabaan' Cari
,*r- seperti demam, keringat malam, malaise, serta penurunan berat badan.
Tanyakan riwayat trauma sebelumnya'
tri.qfi .irt il r;;l.ii
.
.
.
'
l:;:,u*
Kondisi
Osteoartritis
Artritis gout
*1
.t
l+
i r.tla
Tanda vital
PF umum
PF lokal berupa LOOK, FEEL, MOVE sendi
LOOK: simetris, bengkak, Posisi
o
o
o
i*r*ltal
*fu +
t.*.fo*til*
-s.3
11'5kld-{}-lhelii's$.}.
Rekomendasi P-dru
Parasetamol 3x5oo mg
Ibuprofen lx4oo mg
Keteransan tambahan
Tatalaksana simPton latik
Allopurinol zxroo mg
dengan
rasetamol
s*I:,iirl$;isl ilk:.;.j. Saat serangan akut
berikan NSAID
H*t*fus* k**ss*
Identitas
Perempuan r 6z tahttrr
dan
keluhan
utama
Laki-laki,5o tahun
Nyeri mendadak di
ibu jari kaki kiri seiak
r hari yang lalu saat
sedang istirahat
malam. Nyeri
bertambah berat jika
100
Perempuan,lz tahlun
Kaku di sendi-sendi
kecil kedua tangan
seiak 3 bl yang lalu.Kaku pada pagi,
sekitar z iam baru,
menghilang. Belum
Keluhan
lain
mencoba
mengerakkan, sedikit
berkurang saat
istirahat.
Tidak ada
Riwayat
Trauma disangkal
Trauma disangkal
Pernah serangan
serupa 6 bulan yang
lalu, sembuh sendiri
MTPI sinistra edema,
hiperemis. Sendi yang
lain dalam batas
normal.
lain
Temuan
pada PF
Dx dan dx
banding
Nyeri hilang-timbul
pada sendi tersebut,
dan cenderung
berkurang jika sendi
digerakkan. Demam
tidak tinggi sejak z
tahun lalu.
Trauma disangkal
Riwayat serupa pada
ibu pasien (+)
Boutonniere dan swanneck deformity pada
MCP dan PIP. Sendi
tidak hiperemis
maupun ey'ema. Yang
lain dalam batas
normal.
Artritis gout
Rheumatoid artritis
dd/ osteoartritis
sistemik
dd/,artritis septik
dd/ monoartropati akut
DPL
LED
Foto polos genu
DPL
Aspirasi cairan sendi
Kadar asam.urat
DPL
dd/ rheumatoid
Tindak
lanjut
pernah diobati.
artitis
bilateral
LED,
CR,P
ANA
Foto polos sendi
Tatalaksana
Parasetamol
Edukasi penurunan BB
rt\trisrn
dwctt
Prednison
a 7<S"g
Rujukke Sp.PD
I a-x-gx-.t lry
[rr'@o,s"g)
Gastrointestinal
t
|angan lupa untuk beri tanda cek (r)
Kasus yang sering ditemui
I.
2.
).
4.
Dispepsia(gastritis) 2
Infestasi paiasit gastrointestinal 3 .ielor , 6l1,y,1
Diare akut
lkterus (contoh: hepatitis akut) 45irosiS luprh5
I
Secara garis besar, penyelesaian kasus klinis gastrointestinal dapat dimulai dari
pendekatan organ, yang dapat dibagi menjadi gaster, usus, dan ekstraintestinal
(hepar dan kandung empedu). Pendekatan lain yang dapat dilakukan ialah
dengan pendekatan gejala, seperti tampak pada tabel di bawah ini.
Temuan awal
Nyeri perut
Anamnesis khas
dirasakan?
(bedakan akut dan kronik) .
102
Kemungkinan diagnosis
Sindrom dispepsia
Ulkus peptik
GERD
tepat
ej
ala.
RT --rS+
- muKoss
biasanya
terjadi
anak.
kasus
pada
Untuk
diare,
terutama pada
anak,
anamnesls
,uga harus
meliputi
penentuan
status diare
dan etiologi
diare tersebut
Lualoto Ma(^)
lebih
diare
ujian
- 0l^nputa rVcfi
operasi
sebelumnya?
Kasus
pada
- 0rD\|41
- dr r'drt',
Diare akut (sertakan
tingkat dehidrasi) ec:
Karakteristik diare?
infeksi rotavirus,
Volume
untuk
diare- :
memperkirakan banyaknya cairan
yang hilang
Warna, adanya lendir, darah, bau
busuk untuk memperkirakan
etiologi diare
Apakah
gejala-gejala
ada
tambahan?
Demam : penanda infeksi
Mual, muntah, kehilangan nafsu
makan : dapat menyebabkan
kehilangan cairan lebih banyak
Perut kembung
Apakah ada tanda-tanda dehidrasi?
Apakah pasien cenderung tertidur?
Apakah ada kejang? (penanda
bakteri,
Dehidrasi
ringan/sedang:
rewel, mata cekung, minum
lahap, cubitan
lambat (minimal
kembali
tanda)
dehidrasiberat)
minum?
(penanda dehidrasi ringan-sedang)
pasien
mengeluarkan
terakhir
Dehidrasi berat:
(minimal z tanda)
Kuning
Hepatitis (A/B/C)
Leptospirosis
Sirosis hepatis
prusla1
Mna
dctral^
lf)
r
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
Nyeri otot
Penurunan kesadaran
Penurunan berat badan
Lainnya
Alakah ada riwayat tertentu?
Jajan sembarangan
Terpapar urin hewan
fl ;* $ rsrm
k{}'**1"* * * k m s * * ## $*t'a
Tuiuan
Dispepsia
GERD
Antiemetik
Antidiare
Zinc (untuk
ffi
tss?
I ffi ffi {
Antasida
SxtVz jarn ac
Ranitidin I50 mg
Omeprazole 20 mg
Domperidon Io mg
2XlI I
Atapulgite
Oralit
kasus
Antibiotik
4xI
2x2
Henatoprotektor Curcumin
lxr
Nilai dehidrasi pada anak, tentukan masuk ke dalam kategori mana (A, B, atau
C) menurut WHO. Di bawah ini adalah rangkuman penatalaksanaan cairan
awal untuk anak dengan diare:
Rencana Kategori A
(diare akut
berikan:
tanpa
dehidrasi)
<z
tahun:5o - too mL
mL
Rencana Kategori B
Contoh: z tahun BB tz kg
(diare
dalamwaktu ) jam.
dehidrasi
sedang)
akut
ringan-
/2
?s-
rD
104
Rencana Kategori C
(diare
aku!
dehidrasi berat)
400
700
900
r4oo
ml
ml
ml
ml
Contoh:
iam
16
bulan ro kg
jam IV RL
ffi
*9*rm
rar pE
tx m fu * * x s kfu
$
+"s
si*
Indikasi
I.
2.
).
4.
Bilas lambung
Mencegah aspirasi
Pemberian nutrisi
Dekompresi gastrointestinal (pada ileus atau pasca-operasi)
Kontraindikasi
Kecurigaan fraktur basis cranii
Komplikasi
I.
2.
).
4.
I.
2.
Perdarahan
Langkah-langkah
).
4.
oksipital.
(menelan). Berhenti
melakukan insersi bila pasien batuk. Kemudian lanjutkan kembali
insersi.
Bila panjang selang nasogastrik yang dibutuhkan sudah tercapai,
periksa apakah selang nasogastrik sudah berada di lambung. Lakukan
pemeriksaan dengan meniupkan udara menggunakan spuit Io cc,
dengarkan suara di lambung (akan terdengar suara "plop")
Bila ujung selang nasogastrik tidak berada di lambung, tarik selang dan
7.
ulangi prosedur.
8. Fiksasi selang nasogastrik pada hidung dan sisi wajah
9. Ujung pipa ditutup bila tidak digunakan.
ro. Cuci tangan
105
SURVIVAL
**
ffi
xtl*rmxt
g.:$ I
- ada/tida
ekstralumen
penebabalan/dilatasi dinding usus - adaltidak udara bebas
ada/tidak bayangan batu radioopak sepaniang traktus urinarius - tulan
dan jaringan lunak
@ontur
usus
{*,yx
};
* LL1*
i1
$ * ilili,6,1-l"t*
gq5:;rrg k 11 l#.t
i,
*}x*
Distribusi udara usus tidak mencapai distal dan terdapat dilatasi segmen usus
dengan penebalan dinding usus ) gambaran ileus
Distribusi udara usus mencapai distal atau tidak
Ada atau tidaknya dilatasi maupun penebalan dinding-dinding usus
Massa fekal intraluminal usus prominen atau tidak
r';tr l a j 1i
lsfu tr 3:+
iid
i:!
ri,],
fu
qi:
t.
-11
.t
*Ll$;.r
-c.$
keadaan
1
l/\
ln-
\l
\\
[ilr,',,J^Ln
lJr..,/1,i"
L-)
u traktus urinarius,
s, yaitu di proyeksi
106
t"
preperitonealdenganiarimnya)dapatdictriigaisuatu
peritonitis.
fika kontur psoas line tidak tegas dan asimetris dapat dicurigai suatu.massa /
infeksi di rongga retroperitoneal.
Pada gambaran asites dijumpai kesuraman
{k-r*tl;i: ki*lrrs
:
Dispepsia
Radiografi BNO
a
a
o
o
a
o
a
AP:
Preperitoneal fat line kanan kiri baik. Psoas line tegas, simetris.
Kontur kedua ginjal kesan baik.
Distribusi udara usus mencapai distal.
Tidak tampak dilatasi/penebalan
dinding-dinding usus..
Tidak tampak udara bebas ekstralumen.
Tidak tampak bayangan batu
radioopak sepanjang proyeksi traktus
urinarius.
Tulang-tulang dan jaringan lunak kesan baik.
Kesan:
a
o
Tak tamp ak tanda-tanda ileus maupun udara bebas ekstralumen. Tak tamp ak bayangan batu radioopak di sepanjAng traktus urinarius.,
ililU
.]
!;.tt
t-._
107
ilv
ffi
Y
tt\^
Radiografi abdomen
.
.
.
.
.
.
a
3 posisi:
Kesan:
o
St:ffiqi$ms* kmsa.Bs
Seorang anak berusia 16 bulan dibawa oleh ibunya ke Anda dengan keluhan mencret sejak z hari
yang lalu.
r.
2.
1.
,
108
Cek
Tu
Dokter memperkenalkan diri
Menanyakan nama palien dan umur
awaban
An. Desi, r5 bulan
Ien
Keluhan utama
Frekuensi
Is.araKterrstrl(
trnra
lalu
kali sehari, hari ini sudah 4 kali dari
Ya, masih
Lemas
Ya
Ya
n makan/minum
rti biasa
kit kelu
Riwayat tumbuh ke
Riwayat makan
tidak ada
Tidak ada
ifikan
Sesuai de
usla
Sebelum sakit, makan makanan keluarga
kali sghari, masih minum ASI
PF
Coapos mentis, tampak sakit sedang I4o-x/fi eniti..regulei, isi cukup; frekuensi"adi
napas 4ox/menit, Lratur, dalam, suhu
:
badin
38,5"A'
BB saat ini: ro
Mata cekung, mukosa mulut dan bibii
basah, cubitan pada kulit/turgor kembali
lambat
PF
hpdirg .
pasien
-.
ud"
Ii,gi.r-seqarff
109
ditanyakan pasien
Identitas
dan keluhan
utama
Anak perempuan,
tahun
Laki-laki,35 tahun
Mata tampak kuning
disertai mual muntah
sejak I minggu yang
lalu.
Laki-laki,3o tahun
Demam disertai nyeri
otot dan mata kuning
kecil.
Keluhan lain
Perut kembung
dan
nyeri perut
hilang
timbul.
Riwayat lain
Di
sekitar
rumah
alkohol (-),
Riwayat kebanjiran to
hari yang lalu
(-),
narkoba
suntik (+)
Temuan
pada PF dan
pemeriksaan
penunjang
Tampak
distensi
abdomen
Sklera ikterik
+l+,
Keadaan
umum
tampak sakit
Pemeiiksaan I
fisik
generalis pada kasus
hipokondrium dekstra
u/L
sedang,
leptospirosis umumnya
Pemeriksaan penuniang
Pemeriksaan terkait
malaria, tifoid, dan
hepatitis
untuk
m en yi n gkirkan
bandin
diasnssis
110
Radiologis:
rontgen
Dx dan dx
Ascariasis
banding
dd/malnutrisi
Tatalaksana
Leptospirosis
dd/
malaria, demam
dd/malabsorpsi
tifoid, hepatitis
Farmakologi
(Bersifat
Albendazole 4oo mg
simtomatis)
demam dengue
Manifestasi ringan
Oral: Doksisiklin zxtoo
PO dosis tunggal
suportif-
Non-farmakologi
Tirah baring
faga kebersihan
dirawat inap)
Diet seimbang
)angan lupa
untuk
(pasien
Parasetamol
mg ATAU amoksisilin
4x5oo mg ATAU
ampisilin 4x5oo
bila
Manifestasi berat
Hepatoprotektor 3xt
Ondansentron
muntah IxI amp
,'uta unit
generasi
misalnya
sefotaksim 3xt g
metabolisme (infeksi,
hipertiroid).
Jangan
pula
lupa
untuk
menyingkirkan penyakit
ATAU
ampisilin 4xI g ATAU
ketiga
peningkatan
dan persalinan,
peningkatan
pengeluaran nutrisi
(muntah, diare), dan
serta
munisasi.
111
mg
mengeliminasi
viral,
7
trd
v',
Na'viq
.ti fu
lLu
F(
RIL
'
\agat
bo.^d,.lrlTf),il
dtl^.tl
xesprrasr
*lrt
'rgu
31y
h..r le(t otl-ir-
--1, *'*:{rBte
bk*{{{r
Fimsacs
I. Asma
2.
j.
4.
->,
PPOK
Pneumonia
Tuberkulosis paru
Fc*,ra*s*{afs+er
fuf
$m{g
-r
a*gxg fl$ffiig#$#tr*
";ir"
Temuan awal yang sering ditemukan pada kasus respirologi adalah sesak napas
dan batuk. Cukup banyak diagnosis yang dapat dipikirkan, namun satu hal yang
cukup penting adalah membedakan apakah penyebabnya infeksi atau noninfeksi.
Temuan awal
Batuk berdahak
lama
Pendekatan klinis
Diagnosis
Tuberkulosis paru
dd/ pneumonia
dd/ bronkitis
: Iiffiii
u*rii,r."''*Ii,
sebelumnya
Riwayat peirgobatan
'
' Riwayat sosial, termasuk
Sesak napas
kambuhan
.
.
.
.
tempat
tinggal
Adakah
Asma bronkial
dd/ PPOK
dd/ Sindrom obstruksi
oasca-tuberkulosis
I
I
riwayat atopi di pasien dan keluarga?
Apakah pasien merokok? Bila iya,
berapa bungkus per hari dan sejak
kapan? Adakah saat ini mengalami
1,
6
atas
a
a
..,4
ft e;
$)*,*+y$fi.n : *oro si,, IE",d^
qJtEfEdE
".'*ffi- I t*: :J.f"*efi
Perkusi: dari apeks, bandingkan kiri kanan secara sistematis. Perkusi pula batas
paru-hati, paru-lambung
Auskultasi: dari atas ke bawah, bandingkan kanan dan kiri. Bunyi napas primer
dan bunyi napas tambahan dapat tersedia.
ffi
mrmrumk*pt*vsp* kmsws
fl*sp*r*,*#i
Tuiuan
Bronkodilatator
Kortikosteroid
Rekomendasi Obat
Salbutamol
1x 4 mg per oral
Deksametason
lxo,Smg
Mukolitik
Antibiotik
Ambroxol
Amoksisilin
Amoksiklav
I x 30 mg per oral
1,x 5OO mg per oral
1x625 mg per oral
Siprofloksasin
Bronkodilatator
OAT (ObatAntituberkulosis)
2x5oomg
7x 4rng, per oral
Salbutamol
Paket RHZE Dewasa
(FDC Dewasa)
Fase intensif: zRHZE
Fase laniutan: +
)o-17kg:txztablet
)8-54kg:rx3tablet
55-70kg:rx4tablet
RH
113
C.l
7
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
|antung:
Ukuran tidak merlbesar (cardiothoracic ratio foto PA <5oo/o,foto AP <6o0/o).lika
membeSar diidentifikasi bagian jantung mana yang membesar dengan ciri khas
masing-masing (ventrikel kiri:.apeks tertanam, ventrikel kanan: apeks terangkat,
atrium kanan: pembesaran jantung kanan, atrium kiri: double contour)
Aorta:
Dilihat tanda-tanda degenerasi dan atherosclerosis (aorta elongasi, kalsifikasi,
dilatasi)
Mediastinum;
Disebutkan bila ada pelebaran mediastinum superior baik sisi kiri, kanan,
maupun keduanya, disebutkan juga bila ada pendorongan/stenosis trakea
akibat pelebaran mediastinum. Yang sering menyebabkan pelebaran
m
diastinu-,
lrrgfad
Trakea:
di
Hilus paru terdiri dari pembuluh darah (terutama arteri pulmgl4is), KGB, dan
b.-q$gr i.{ormalnya libar masing-*urirrg t itr. tiaut ffif"r'u, d*i l"bu,
trakea. |ika ada kesuraman di daerah hilus, dicurigai adanya patologi dari salah
satu komponen hilus tersebut, misalnya limfadenopati, massa bronkus, atau
yang tersering adalah arteri pulmonaliq.yalg_+rorninent akibat hipertensi
pulmgral atau edema paru.
Paru:
Diperhatikan pula komponen pleura, jika terdapat area lusensi yang avascular
berarti ada pneumotoraks, jika area lusensi tersebut disertai dengan air fluid
level berarti ada hidropneumotoraks, bila ada penebalan pleura dapat dicurigai
suatu pleuritis.
Diafragma:
Normalnya diafragma kanan terletak lebih tinggi dari diafragma kiri dan
perbedaan antara diafragma kanan dan kiri tidak lebih dari z korpus vertebra.
)ika lebih dari itu maka dikatakan salah satu diafragma letak tinggi. Penyebab
tersering dari diafragma letak tinggi adalah adanya proses subdiafragma seperti
asites atau massa hepar yang mendorong diafragma kanan ke kranial. Dibawah
114
bebas
(pneumoperitoneum)
Sinus kostofrenikus
.{i:-l-:.i*-b-Sasrrs:
Klinis: Normal
Foto toraks proyeksi PA:
Lengkung diafragma
kostofrenikus lancip.
Tulang dan jaringan lunak kesan baik.
Kesan: Jantung dan paru dalam batas normal
Lqlr3gli"gatu.;
Klinis : Korban kecelakaan, ada jejas di daerah dada, tampak sangat sesak
Foto toraks proyeksi AP
115
kiri.
.{.'.r*
ltii
S{+lut
-:
Batas jantung
membesar.
di
sinus
kiri
i, i "-.,
* * ,-*
l: }tr1. )I *." -}!: :":{f}:}t"El}
"-${
Seorang perempuan berusia z1 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak nafas yang muncul
tiba-tiba sejak 3o menit yang lalu.
5.
6.
7.
8.
Cek Tusas
Iawaban
116
Ada
Ada
Ada
Ada
Obat batuk waruns, namun tidak membaik
4 bulan yang lalu
Riwayat TB paru (-), riwayat sakit paru sebelumr
Ada, asap rokok dan debu
Dermatitis atopi dan rinitis alergi di masa kecil (
Asma (+) pada ibu pasien, DA (+) pada kakak per
pasien
Tidak pernah merokok/konsumsi alkohol
Pasien tidak punya kebiasaan berolahrasa
Riwayat merokok/alkohol
Riwayat aktivitas fisik
Riwayat keluarga
Melakukan rangkuman dan transisi
ke pemeriksaan fisik
Mencuci tangan sebelum melakukan
PF
(-t)
leqe artis
penunjang
Km$eks* kxsms
Identitas dan
keluhan utama
Laki-laki, zltahun
Sesak napas yang
muncul mendadak
Laki-laki, 64 tahun
Perempuan,4o tahun
117
v
OSCE: PADI SURVIVAL STYLE
semakin memberat
sejak 3 hari yang lalu
Batuk berdahak
kekuningan, demam
(+). Penurunan berat
badan disangkal.
Nafsu makan
yang lalu
lalu
Keluhan lain
Sesak muncul
mepdadak. Riwayat
sesak, batuk, demam
disangkal.
Batuk berdahak
warna hijau
kekuningan (+).
Demam (-). PND,
DOE, OP (-)
menurun. Keringat
Riwayat/keterangan
Pasien berpostur
lain
-alqq 4!e-gkal.
selama 3o tahun.
Riwayat asma (-)
Riwayat keluhan
serupa sebelumnya (). R.iwayat sakit paru
sebelumnya
Frekuensi napas
Riwayat merokok
bungkus per hari
disanekal.
Temuan pada PF
dan pemeriksaan
penunjang
Dada kanan
tertinggal, perkusi
pulmo dekstra
hipersonor,
auskultasi pulmo
dekstra vesikuler
menurun
perkusi hipersonor di
kedua lapang paru,
wheezing di kedua
lapang baru, ronki
basah kasar minimal
diturL4!zzxlmenit
Rontgen toraks:
lapang paru kanan
avaskuler
Dx dan dx banding
Pneumotoraks spontan
Pneumonia komunitas
dd/ Bronkitis
dd/ Pneumonia
dd/ TB paru
dd/ Bronkiektasis
Tatalaksana
primer
dd/ Asma bronkial
dd/ Emfisema
subkutis
Torakosentesis
minimal
Stop merokok
Siprofloksasin z x
5oomg
Salbutamol )x4rr,g
Deksamethason 3xo,5
mg
118
Amoksiklav 1x6z5rr'g
Ambroksol rxro mg
Melalui tabel di bawah ini, kami telah memilihkan beberapa obat untuk
masing-masing kelompok obat yang dapat menjadi pertimbangan Anda.
Selamat memilih!
Kelompok
obat
Nama generik
Antipiretik
Parasetamol
Tablet 5oo mg
Sirup rzo rngl5mL
)-4
5oo mg (maksimal
g/hari)
Asam mefenamat
non-steroid
Steroid
Deksametason
Kaplet 5oo mg
)x5oo mg PO
Tidak dianjurkan
anak-anak
Tergantuna indikasi
Tablet o.5,4mg
Umumnya
digunakan
Antialergi
Tablet ro mg
Sirup 5 mg /5 mL
Klorfeniramin
(cTu;
Antibiotik
xo
dapat
ms PO
IxromgPO
<2
Tablet 4ool8o
4x5oo mg IV/IM
(15-25 mg/kgBB
Antihipertensi
8oo/16o mg (forte)
Amlodipin
Suspensi zool4o mg l5
mL
Kapsul 25o mg
Tablet 5oo mg
Sirup zoo ms/s mL
Tablet 5, ro mg
Captopril
Tablet r2.5,25 mg
Eritromisin
Anak: 4x
Kotrimoksazol
Tablet 4 mg
Ampisilin
untuk
zx96o mg (forte) PO
Anak TMP zx (a mg/kgBB)
4x(z5o - 5oo) mg PO
Ix5 mg PO inisial.
Efek
2xr2,5 mg PO inisial,
tingkatkan bertahap. Efek
samping: batuk kering. Jika
toleransi, ganti
ke ARB
Antasida
Antasida
kombinali (DOEN)
Omperazole
Kapsul zo mg
Tablet r5o mg
Injeksi z5 mglmL
Ranitidin
Antiemeteik Domperidon
Tablet ro mg
Suspensi
o,4
me/ksBB) PO
Vitamin
Vitamin
rng
V x 50 mg PO,
makan
setelah
untuk
meningkatkan penyerapan
besi
VitaminB
TabletBkompleks
IxItabPO
kompleks
IM: intramuskular
120
makan)
m.f.l.a: buatlah
dosis di atas
pagi)
auricula sinistra
in die (dua
mata)
in manu medicae
(berikan pada petugas
i.m.m:
(setelah
makan)
p.m.: post
medis)
meridiem
(malam)
(setiap
malam)
b.d./b.i.d.: bis
kali sehari)
dengan
flc.: flacon
fls.: botol
q: quaque (setiap)
die ante
meridiem (setiap hati
q.a.m.: quaque
Inj.: injeksi
sebelum malam)
121
Xasus
Psikiatri
Salah satu hal yan! menjadi kendala dalam anamnesis atau wawancara psikiatri
Formula: tanya
dulu
dilakukan
"Tadi Bapak bilang hobi memancing. Sekarang apakah hobinya masih dilskukan, Pak?"
Menanyakan halusinasi/waham
saja
lama sekali. Apa sebenarnAa Aang teriadi, Pak? Apa saat itu Bapak sedang mendengar
au b erkomunikasi den g an s e s e or an g ? "
su ar a- su ar a at
"Bapak mengatakan tidak mau lagi bertemu tetangga-tetangga Bapak. Kenapa Pak?
Apa Bapak mencurigai akan disakiti atau diperlakukan buruk oleh mereka?"
"Mengapa akhir-akhir ini Bapak suka membanting barang-barang di rumah? Apakah
Bapak kesal akan sesuatu? Atau apakah ada seseorang Aang menAuruh Bapak
melakukannya?"
B ap
ak men
alami h al
am a?
"
Menanyakan tilikan
122
t
"Gimana pendapat Bapak mengenai kondisi Bapak saat
ini, terutama
bila
dibandingkan dengan kehidupan Bapak sebelumnya? Apakah sama saja, atau ada
yang berbeda?"
:'{
.a
berobat agar bisa kembali seperti dulu lagi, atau ingin mati saja, atau malah
menyalahkan orang lain)
123