tentang Pangan
Pasal 3
Tujuan pengaturan, pembinaan, dan
pengawasan pangan adalah:
BAHAYA KIMIA
BAHAYA FISIK
BEBAS BAHAYA
AMANKAN PANGAN
dan
BEBASKAN PRODUK
dari
BAHAN BERBAHAYA
PP 28/2004
KEAMANAN, MUTU DAN GIZI PANGAN
BADAN POM &
Instansi Terkait
PERATURAN
LABORATORIUM PERUNDANG-UNDANGAN
KONSUMEN
PRODUSEN
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI@2006
PENGATURAN, PEMBINAAN,
DAN PENGAWASAN PANGAN
FROM FARM TO THE TABLE
PP 28 TAHUN 2004
Bab I
Bab II
Bab III
Bab IV
Ketentuan Umum
Keamanan Pangan
Mutu dan Gizi Pangan
Pemasukan dan Pengeluaran Pangan
ke Dalam dan dari Wilayah Indonesia
Bab V
Pengawasan dan Pembinaan
Bab VI
Peran Serta Masyarakat
Bab VII
Ketentuan Peralihan
Bab VIII Ketentuan Penutup
Penjelasan
Perbatasan
Negara
PRODUKSI
PRAPANEN
r
Pe
ed
an
ar
KONSUMSEN
PRODUKSI
PASCA PANEN
PANGAN SEGAR
PENGOLAHAN
DIKONSUMSI
LANGSUNG
BAHAN BAKU
PENGOLAHAN
PANGAN SEGAR,
PANGAN
OLAHAN DAN
PANGAN SIAP
SAJI
PANGAN SIAP
SAJI
PANGAN
OLAHAN
RITEL
DISTRIBUSI
PRODUKSI
PANGAN
SIAP SAJI
Pangan
Pangan segar
Pangan olahan
Pangan olahan tertentu
Sistem pangan
Perdagangan pangan
Penyimpanan pangan
Pengangkutan pangan
Industri rumah tangga
pangan
Bagian Ketiga
Bagian Keempat
Iradiasi Pangan
Bagian Kelima
Kemasan Pangan
Bagian Keenam
Bagian Ketujuh
Pangan Tercemar
Departemen Perindustrian
Departemen Kelautan dan Perikanan
Badan POM
Departemen Pertanian
Departemen Kelautan dan Perikanan
CARA
PRODUKSI
PANGAN
SEGAR
YANG BAIK
CARA
BUDIDAYA
YANG BAIK
r
Pe
ed
an
ar
KONSUMSEN
PANGAN SEGAR
DIKONSUMSI
LANGSUNG
CARA PRODUKSI
PANGAN
OLAHAN YANG
BAIK
BAHAN BAKU
PENGOLAHAN
PANGAN
OLAHAN
Badan POM
PANGAN SEGAR,
PANGAN
OLAHAN DAN
PANGAN SIAP
SAJI
CARA RITEL
PANGAN
YANG BAIK
CARA
PRODUKSI
PANGAN SIAP
SAJI YANG
BAIK
PANGAN SIAP
SAJI
CARA DISTRIBUSI
PANGAN YANG
BAIK
Badan POM
Departemen Kesehatan
Iradiasi Pangan
Bab II bagian keempat, pasal 15
Fasilitas iradiasi yang digunakan harus
didaftarkan kepada Kepala Badan yang
bertanggung jawab di bidang
pengawasan nuklir
Ketentuan tentang pangan
iradiasi ditetapkan
oleh Kepala Badan POM RI
Kemasan Pangan
Bab II bagian kelima, pasal 16 s/d 20
Kepala Badan POM menetapkan :
Bahan yang dilarang dan yang diizinkan
digunakan sebagai kemasan pangan
Persyaratan dan
tata cara memperoleh
persetujuan penggunaan
bahan kemasan pangan
Tata cara pengemasan
pangan secara benar
Pangan Tercemar
Bagian Ketujuh, pasal 23 s/d 28
Pangan tercemar meliputi pangan yang :
Mengandung bahan beracun, berbahaya atau
merugikan atau membahayakan kesehatan
Mengandung cemaran melampaui ambang batas
maksimal
Mengandung bahan yang terlarang dalam proses
produksi
Mengandung bahan kotor, busuk, tengik, terurai,
bahan nabati atau hewani berpenyakit atau
bangkai
Sudah kedaluwarsa
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI@2006
Sertifikasi Pangan
Bagian Kedua tentang Sertifikasi Mutu
Pangan, Pasal 32-35 :
Persyaratan dan tata cara sertifikasi mutu pangan
dengan tingkat risiko keamanan tinggi ditetapkan oleh
Menteri Pertanian, Perikanan, atau Kepala Badan POM.
Menteri Kesehatan menetapkan jenis dan jumlah zat gizi
yang akan ditambahkan serta jenis-jenis pangan yang
dapat diperkaya atau difortifikasi
Menteri Perindustrian menetapkan jenis pangan yang
wajib diperkaya dan/ atau difortifikasi dan tata cara
pengayaan dan/ atau fortifikasi gizi pangan tertentu
Peredaran pangan yang diperkaya dan/ atau difortifikasi
gizi wajib memiliki surat persetujuan pendaftaran dari
Kepala Badan POM
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI@2006
PENGAWASAN
Bupati/Walikota
(P-IRT)
Perbatasan
Negara
CORNBEEF
PRODUKSI
PRAPANEN
re
n
ra
da
KONSUMSEN
PANGAN SEGAR,
PANGAN
OLAHAN DAN
PANGAN SIAP
SAJI
RITEL
Bupati/Walikota
(pangan olahan IRT)
CORNBEEF
DISTRIBUSI
PANGAN SIAP
SAJI
PRODUKSI
PANGAN
SIAP SAJI
PANGAN SIAP
SAJI
PANGAN
OLAHAN
Pe
PANGAN SEGAR,
PANGAN
OLAHAN DAN
PANGAN SIAP
SAJI
KONSUMSEN
PENGOLAHAN
BAHAN BAKU
PENGOLAHAN
PANGAN SEGAR
DIKONSUMSI
LANGSUNG
r
Pe
PRODUKSI
PASCA PANEN
n
ra
da
Bupati/Walikota
(pangan siap saji)
PEMBINAAN, pasal 51
Departemen Pertanian
Departemen Kelautan dan Perikanan
CARA
BUDIDAYA
YANG BAIK
r
Pe
ed
an
ar
KONSUMSEN
CARA
PRODUKSI
PANGAN
SEGAR YANG
BAIK
PANGAN SEGAR
DIKONSUMSI
LANGSUNG
BAHAN BAKU
PENGOLAHAN
CARA PRODUKSI
PANGAN
OLAHAN YANG
BAIK
PANGAN SEGAR,
PANGAN
OLAHAN DAN
PANGAN SIAP
SAJI
CARA RITEL
PANGAN
YANG BAIK
PANGAN SIAP
CARA
PRODUKSI
PANGAN SIAP
SAJI YANG
BAIK
SAJI
Pembinaan terhadap
PEMDA dan masyarakat
dilaksanakan oleh
Pemerintah Kab/Kota (pangan siap saji)
Badan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
PANGAN
OLAHAN
CARA DISTRIBUSI
PANGAN YANG
BAIK
(Risk Assessment)
Jejaring
Pengawasan Pangan
Jejaring
Promosi Keamanan Pangan
(Risk Management)
Pencanangan Penerapan
Sistem Keamanan Pangan Terpadu
Secara Nasional
13 Mei 2004, di Aula Badan
POM R.I
Oleh Menko Kesra a.i.
Prof. A. Malik Fadjar, MSc
(Risk Communication)
(Risk Assessment)
LP univ
ersitas
atan
K eseh
F oo
d In
Dinas Lingkungan
Hidup
s pe
c tor
PO
alai
Dan la
in-lain
Dan lain-lain
Dinas. Perindustrian &
Perdagangan
Dinas.
Kesehatan
Dinas. Pertanian
Balai POM
Asosiasi konsumen
LPPMkampus,sekolah
NGO
(Risk Management)
Bea Cukai
Dinas komunikasi
(Risk Communication)
Balai POM
Dan lain-lain.
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI@2006
KESIMPULAN
Masalah keamanan pangan adalah masalah kita
semua, oleh karena itu harus ditangani secara
bersama-sama oleh produsen, pemerintah dan
konsumen
Kemitraan dan Networking yang erat antara
Badan POM dengan Pemerintah
Propinsi/Kabupaten/Kota diperlukan dan
sangat penting dalam rangka pelaksanaan
PP No 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu,
dan Gizi Pangan
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI@2006
Terima kasih
Keterangan lebih lanjut:
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Badan POM R.I
Jl. Percetakan Negara 23, Jakarta Pusat
Phone: 021 42878701, 42803516, 42875738
Fax :021 42878701
Email : surveilanpangan@pom.go.id
wini_a@hotmail.com
Balai Besar/Balai POM di Seluruh Indonesia
Direktorat Surveilan dan Penyuluhan Keamanan Pangan
Deputi III-Badan POM RI@2006