Anda di halaman 1dari 4

AFRICAN SUCCESS STORY AT RISK : BOSTWANA SUCCESS STORY

Pendahuluan
Benua Afrika adalah benua yang masih memiliki banyak masalah. Meskipun sejak tahun
1960 hingga tahun 1970-an Benua Afrika pernah mengalami kemajuan.Semenjak itu Benua
Afrika terus menerus dihinggapi berbagai masalah dan bertambah miskin. Permasalahan yang
kompleks serta banyaknya masalah yang ada membuat dunia menjadi pesimis akan masa
depan Benua Afrika. Dari sisi ekonomi, pada tahun 1960, pendapatan per kapita masyarakat
di Benua Afrika sekitar 35 kali lebih rendah dibandingkan dengan Amerika Serikat. Akan
tetapi, ternyata tidak semua negara-negara di Afrika mengalami masalah tersebut. Salah satu
negara yang dapat keluar dari permasalahan di Afrika adalah Bostwana.
Bostwana secara geografis berbatasan dengan Afrika Selatan di selatan, berbatasan dengan
Namibia di utara dan barat, di timur berbatasan dengan Zimbabwe. Bostwana memiliki
lingkungan yang kering dan sekitar 84% dari negara Bostwana adalah pasir sehingga
Bostwana dikelilingi oleh daratan dan tidak memiliki laut. Dari 84% daratan yang dimiliki
oleh Bostwana tersebut, hanya sekitar 4% yang bisa digunakan dan penggunaanya pun
tergantung dari musim yang sedang berlangsung di Bostwana. Bostwana memiliki luas
sekitar 600.370 km2 . Bostwana memiliki kekayaan alam dalam bentuk berlian. Tidak seperti
negara Afrika lainnya yang mengalami Resource Curse. Bostwana berhasil menunjukkan
bahwa Resource Curse tidak selalu terjadi pada setiap negara yang memiliki kekayaan alam
yang berlimpah.
Bostwana adalah salah satu negara di Afrika bekas jajahan Inggris. Sejak kemerdekaanya,
Bostwana berhasil menjadi salah satu negara yang mengalami perkembangan pesat dalam
bidang perekonomian. Pada rentang waktu 1965- 1990, Bostwana mengalami pertumbuhan
ekonomi sebesar 7% kemudian menurun pada rentang 1990-2005 menjadi 6,0%. Pada tahun
2007, Bostwana yang semula hanya memiliki pendapatan per kapita sebesar $70 pada tahun
2007 meningkat menjadi $6.100. Selain itu, tingkat harapan hidup di Bostwana pun
meningkat dari semula hanya 37 tahun saat kemerdekaan kemudian meningkat menjadi 60

tahun pada tahun 1990 dan angka tersebut lebih tinggi 10 dibandingkan dengan negaranegara Afrika lainnya.
Berikut adalah perbandingan rata-rata pendapatan per kapita antara negara-negara di Afrika
dibandingkan

dengan

Bostwana

14000

12000

10000

8000
Afrika

Dollar

Column1

6000

4000

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

Berikut adalah data yang menunjukkan laju pertumbuhan ekonomi Bostwana dibandingkan
dengan negara-negara lain dalam rentang waktu 1965-1990 :
Negara
Bostwana
Chile
Hong Kong

Laju Pertumbuhan %
7,0
2,1
4,6

Indonesia
Irlandia
Singapura
Thailand
sumber : (Leith 2005)

3,8
4,1
6,2
4,6

Dapat disimpulkan berdasarkan data yang berada di tabel tersebut bahwa laju pertumbuhan
perekonomian Bostwana lebih tinggi dibandingkan negara lain dalam rentang waktu 19651990.
Berikut adalah grafik yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi Bostwana dalam rentang
waktu 1980 hingga 2008 :

7
6
5
4
3
2
1
0
1980-1990

1990-2000

2000-2008

Meskipun Bostwana secara ekonomi mengalami lebih maju dibanding negara Afrika
lainnya. Negara ini pun tidak terlepas dari masalah. Salah satu masalah yang dihadapi oleh
Bostwana adalah tingginya persentase masyarakat usia produktif ( 15-64 tahun ) dan wanita
hamil yang mengalami penyakit AIDS. Persentase masyarakat usia produktif di Bostwana
yang terjangkit AIDS sebesar 24% dan wanita hamil yang terjangkit AIDS sebesar 33%.
Sementara itu, kasus AIDS pada anak-anak usia di bawah 15 tahun termasuk rendah dengan
persentase sekitar 2% . Tingginya persentase tersebut menimbulkan kekhawatiran akan masa
depan Bostwana. Masalah lain yang dihadapi Bostwana adalah tingginya kesenjangan
pendapatan yang dibuktikan dengan rasio Gini yang mencapai 0,55 pada tahun 1994 dan
tingginya tingkat pengangguran yang diakibatkan oleh migrasi.

Anda mungkin juga menyukai