Anda di halaman 1dari 2

Tanggal 25 Januari 2017 bertepatan dengan peringatan Hari Gizi Nasional dengan

tema " Peningkatan Konsumsi Sayur dan Buah Menuju Masyarakat Hidup Sehat".
Masalah gizi di Indonesia bukan hanya permasalahan kekurangan gizi melainkan
kelebihan gizi atau yang biasa disebut dengan "double burden of malnutrition
(dimana dua atau lebih masalah gizi terdapat bersamaan disuatu populasi) .
Sungguh ironi jika kita melihat fenomena ini, di saat bersamaan ada yang
mengalami kekurangan asupan makanan dan di lain sisi ada sebagian populasi
mengalami kelebihan. Kedua masalah gizi tersebut tentunya akan membawa
dampak masing-masing sebagai contoh masalah gizi kurang akan berdampak pada
penurunan fungsi kognitif, penurunan produktifitas dsb. Sedangkan dampak dari
masalah gizi lebih adalah berkembangnya penyakit penyakit tidak menular seperti
diabetes, penyakit jantung koroner, kanker.
Saat ini, kesadaran masyarakat terkait gizi dan permasalahannya sudah mulai
meningkat. Promosi-promosi kesehatan baik yang dilakukan oleh pemerintah,
swasta maupun organisasi masyarakat sipil terus dilakukan secara
berkesinambungan dan massive, termasuk apa yang sedang dilakukan Pencerah
Nusantara di daerah-daerah penempatan. Tapi permasalahan-permasalahan gizi
tersebut masih tetap hadir di tengah-tengah kita. Seakan-akan ada barrier sehingga
tetap muncul dan tidak kunjung terselesaikan. Masalah gizi buka hanya cukup atau
tidak cukup asupan makanan sehari-hari tetapi lebih kepada menjadi masalah
kebiasaan, dimana pola konsumsi yang seharusnya healthy dan seimbang menjadi
unhealthy.
Hal ini bukanlah fakta yang mengejutkan karena peningkatan status ekonomi
masyarakat yang semakin membaik diiringi dengan perubahan atau shifting pola
konsumsi dan perilaku hidup sehat. Tingkat mobilitas yang tinggi pada masyarakat
perkotaan menyebabkan pergeseran pola konsumsi instan . Sedangkan promosi
atau iklan, baik dimedia cetak/online/elektronik mempengaruhi pola pandang
masyarakat terhadap suatu jenis makanan tertentu dan nilai gizinya.
Kecenderungan ini lah yang megubah pola makan menjadi lebih tinggi lemak dan
gula, rendah serat dan yang tidak kalah penting rendah zat gizi mikro.
Bagai dua sisi mata uang, tidak semua masyarakat sadar akan pentingnya dan
manfaat mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari. Bagi sebagian masyarakat
yang menyukai buah dan sayur tentu hal ini tidak lah menjadi suatu masalah, sudah
banyak evidence yang membuktikan bahwa konsumsi sayur dan buah memiliki
berbagai manfaat khususnya terhadap kesehatan. Tetapi di lain sisi, bagi kalangan
yang tidak menyukai buah dan sayur, hal ini akan menjadi suatu problem bersama,
bukan hanya masalah untuk individu tersebut tetapi berdampak pada lingkungan
sosial sekitarnya seperti berkembangnya penyakit tidak menular sehingga
berdampak terhadap biaya pengobatan.

Masalah-masalah besar tersebut salah satunya disebabkan oleh proses pembiaran


atau acuh terhadap hal-hal kecil. Proses pembiaran atau acuh pada hal-hal kecil
merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan perubahan perilaku dan
kebiasaan. Sebagai contoh kita sering sekali menganggap sepele atau skip dengan
menambahkan porsi sayur dan buah kedalam menu sehari-hari. Perubahan dalam
proses tersebut memang tidak akan terasa secara langsung. Tetapi apabila hal ini
terus terjadi berulang-ulang maka, tidak mengkonsumsi sayur dan buah akan
menjadi habit yang permanen. Padahal di lain sisi, kita harus memenuhi hak tubuh
kita agar mendapatkan asupan dari sayur dan buah untuk mendukung seluruh
proses metabolism. Maka dari itu, sudah saatnya kita mulai sadar dan ambil
tanggung jawab bersama untuk mulai peduli terhadap hal-hal kecil dari diri kita
seperti menambahkan porsi sayur dan buah dalam menu sehari-hari.
Dengan diluncurkannya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia sebetulnya pemerintah telah berupaya untuk
memerangi masalah-masalah ini. Tapi keberpihakan masalah ini bukan hanya
tanggung jawab pemerintah tetapi menjadi tanggung jawa kita semua sebagai
individu-individu yang ingin memiliki tubuh sehat. Oleh karena itu, melalui GERMAS
mari kota tingkatkan konsumsi sayur dan buah minimal minimal 400 gram atau
setara dengan 5x sajian.

Sayangi dirimu, keluargamu dan bangsamu.


Take responsibility for single action.
Selamat Hari Gizi Nasional ke 57

Anda mungkin juga menyukai