Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A.

LATAR BELAKANG
SMK adalah lembaga pendidikan yang bertujuan mencetak para siswa dan siswi yang

mandiri, kreatif, berintegrasi dan inovatif dalam pendidikan dan kehidupan sosial. Siswa tidak
hanya dituntut untuk belajar saja, tetapi dituntut untuk kreatif dalam berkomunikasi/bersosialisasi,
karena dalam masyarakat skill berkomunikasi sangat diperlukan.
Keprotokolan adalah norma-norma yang harus dipenuhi ketika kegiatan yang telah
direncanakan akan dilaksanakan. Para siswa yang memilih Jurusan Administrasi Perkantoran
dituntut agar bisa menjadi protokoler/MC atau setidaknya memahami dan mengerti cara menjadi
protokoler yang baik. Oleh karena, itu maka sudah selayaknyalah memahami terlebih dahulu
tentang materi keprotokolan yang dimuat dalam makalah ini
Dewasa ini apapun harus tertata dengan rapi, setiap apa yang dikerjakan orang akan
menilai tentang yang dilihatnya. Memang dalam kehidupan ini penampilan itu bukan yang utama
tapi penampilan itu hal yang pertama kali dilihat orang.
Memberikan penghormatan kepada orang yang memiliki jabatan adalah hal yang tidak
asing lagi kita lihat. Hal ini dilakukan agar orang yang kita layani merasa nyaman dan senang atas
pelayanan yang kita berikan. Dapat dicontohkan seorang presiden apabila tidak dilayani dengan
baik maka iya akan merasa dirinya tidak dihargai, tetapi sebaliknya apabila pelayan itu diberikan
dengan sangat baik maka kepala Negara itu akan senang.
Oleh karena cerita diataslah perlu sekiranya ada yang mengatur tentang teknis pelayanan
kepada seorang yang harus dihargai. Dari keperluan itulah maka saya menulis makalah ini untuk
memberikan ilmu kepada kita semua. Isi makalah ini saya ambil dari sumber-sumber yang ada di
internet yang dapat membantu kita dalam memahami isinya.
B. RUMUSAN MASALAH
Dalam menyusun makalah ini, penulis merumuskan beberapa masalah yang berkaitan
dengan :
a.
b.
c.
d.
e.

Pengertian Protokol
Azas Keprotokolan
Tujuan Protokol
Peran Keprotokolan
Unsur-Unsur Protokol

f. Tugas Dan Fungsi


g. Syarat-Syarat Petugas Protokol

h. Aturan Keprotokolan
i. Ruang Lingkup Tugas Protokol
C. TUJUAN PENULISAN
1. Memahami peran, fungsi, dan tanggung jawab keprotokolan dalam dalam suatu kegiatan
resmi dan kenegaraan.
2. Membekali peserta dengan pengetahuan dalam menjalankan tugas keprotokolan maupun
dalam mengelola kegiatan unit keprotokolan.
3. Menerapkan Etika dan Disiplin dalam Pelaksanaan Tugas Sehari-hari.
4. Mengetahui pengertian Keprotokolan dan jenis-jenis keprotokolan.
5. Mengetahui cakupan tugas-tugas seorang protokoler.

BAB II
ISI
A. PENGERTIAN PROTOKOL
Dalam KBBI Moeliono (1990:704) berpendapat bahwa protokol adalah peraturan upacara
di istana kepala negara atau berkenaan dengan penyambutan tamu-tamu Negara. Protokoler
adalah orang yang melaksanakan kegiatan protokol. Sedangkan keprotokolan adalah normanorma atau aturan-aturan atau kebiasaan-kebiasaan yang dianut atau diyakini dalam kehidupan
bernegara, berbangsa, berpemerintahan dan bermasyarakat. Metode keprotokolan di Indonesia
adalah undang-undang protokol yaitu peraturan perundang-undangan dibidang domain
keprotokolan dan yang berkaitan related dengan keprotokolan
Dalam pengertian luas protokoler adalah seluruh hal yang mengatur pelaksanaan suatu
kegiatan baik dalam kedinasan/kantor maupun masyarakat. Secara estimologis istilah protokol
dalam bahasa Inggris protocol, bahasa Perancisprotocole, bahasa Latin protocoll(um), dan bahasa
Yunani protocollon.
Awalnya, istilah protokol berarti halaman pertama yang dilekatkan pada sebuah manuskrip
atau naskah. Sejalan dengan perkembangan zaman, pengertiannya berkembang semakin luas,
yakni keselurahan naskah yang isinya terdiri dari catatan, dokumen persetujuan, perjanjian, dan
lain-lain dalam lingkup secara nasional maupun internasional.
Perkembangan selanjutnya, protokol berarti kebiasan-kebiasan dan peraturan-peraturan
yang berkaitan dengan formalitas, tata urutan dan etiket diplomatik. Aturan-aturan protokoler ini
menjadi acuan institusi pemerintahan dan berlaku secara universal.
Pengertian menurut UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan:
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
UU No. 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan. adalah pengganti Undang-Undang Nomor 8
Tahun 1987 tentang Protokol yang sudah dianggap tidak sesuai dengan zaman.

B. AZAS KEPROTOKOLAN
Dalam keprotokoleran negara Republik Indonesia sendiri terdapat asas-asas yang
mengatur keprotokolan yang harus dijunjung dan diterapkan oleh setiap pelaksana protokol atau
protokoler yakni asas kebangsaan, asas ketertiban dan kepastian hukum,asas keseimbangan,
kesesuaian dan keselarasan, dan asas timbal balik.
1. Asas Kebangsaan
Yang dimaksud dengan kebangsaan adalah keprotokolan harus mencerminkan sifat dan
watak bangsa Indonesia yang pluralistik (kebinnekaan) dengan tetap menjaga prinsip
negara kesatuan Republik Indonesia.2.
2. Asas ketertiban dan kepastian hukum
Dalam hal ini yang dimaksud dengan ketertiban dan kepastian hokum adalah
keprotokolan harus dapat menimbulkan ketertiban dalam masyarakat melalui adanya
kepastian hukum.
3. Asas keseimbangan, kesesuaian dan keselarasan
Dalam hal ini yang dimaksud dengan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan adalah
keprotokolan harus mencerminkan keseimbangan, keserasian, dan keselarasan, antara
individu dan masyarakat dengan kepentingan bangsa dan Negara.
4.Asas Timbal balik
Pada asas keempat ini yang dimaksud dengan timbal balik adalah keprotokolan
diberikan setimpal ataubalas jasa terhadap keprotokolan dari negara lain.
C. TUJUAN PROTOKOL
1. Meningkatkan Kinerja Biro Humas dan Protokol dengan meningkatkan kualitas SDM,
prasarana dan sarana, Kebijakan dan Manajemen.
2. Meningkatkan komunikasi dua arah yang efektif dan efisien dalam mewujudkan
penyelenggaraan pemerintahan yang transparant dan akuntabel
3. Meningkatkan citra Pemerintah dimata masyarakat sehingga akan meningkatkan kepercayaan
kepada pemerintah dan mendorong partisipasi aktif semua pihak
4. Meningkatkan tertib pelaksanaan tugas pimpinan Pemerintahan
5. Mendorong pemanfaatan Teknologi Informasi untuk meningkatkan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan yang lebih efektif dan efisien.
6. Menentukan terciptanya suasana/ iklim yang memengaruhi keberhasilan suatu acara.
7. Menciptakan tata pergaulan yang mendekatkan satu sama lain dan dapat diterima oleh semua
pihak, walaupun mengandung unsur-unsur yang membatasi gerka probadi.
8. Terciptanya upacara yang berlangsung secara khidmat, tertib dan lancar
9. Terciptanya pemberian perlindungan dan rasa aman menjalankan tugas
10. Terpeliharanya kredibilitas kepemimpinan.

D. PERAN KEPROTOKOLAN
Peran protokol bukan sekadar pembawa acara atau petugas yang mempersilakan tamu,
melainkan diajar mengenai teknik berkomunikasi yang baik dan benar, bagaimana menjadi
pribadi yang efektif dan tentang personal grooming, yaitu tata cara berpenampilan di dunia
profesional.
Aktivitas protokoler yang diterapkan secara benar justru sebaliknya akan memberikan dan
menjanjikan sebuah penghormatan yang tepat terhadap semua pihak. Kinerja protokol dapat
meningkatkan pembentukan citra dari sebuah organisasi. Petugas protokol selain harus cekatan
dalam berkoordinasi dengan pihak internal, juga harus cakap dalam menjalin komunikasi dengan
pihak luar.
Peran lain dari sosok seorang protokler tentunya tidak hanya menjadi koordinator untuk
dirinya dalam menjalankan sebuah acara resmi, melainkan dengan semua pihak yang terkait.
Selain itu, seorang protokol harus dapat menjalin komunikasi dengan beberapa pihak terkait.
Seorang protokol juga harus bertindak sebagai mediator dan koordinator. Tetapi, peran seorang
protokol sebetulnya lebih dari itu, seorang protokoler harus mampu bersikap sebagai seorang
manajer yang mengatur jalannya kegiatan dengan baik. Seorang protokol tentunya harus
berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat.
E. UNSUR-UNSUR PROTOKOL
1.
2.

Tatacara : Yang menentukan tindakan yang harus dilakukan dalam suatu acara tertentu.
Tata Krama : Yang menentukan pilihan kata-kata, ucapan dan perbuatan yang sesuai

3.

dengan tinggi rendahnya jabatan seseorang.


Rumus-rumus dan aturan tradisi/kebiasaan yang telah ditentukan secara universal ataupun
di dalam suatu bangsa itu sendiri.

F. TUGAS DAN FUNGSI


Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai tugas menyelenggarakan urusan
informasi dan pemberitaan, pengelolaanpengaduan dan keprotokolan serta dokumentasi. Untuk
melaksanakan tugas, Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol mempunyai fungsi :

1. Penyiapan rumusan kebijakan dan pelayanan administrasi di bidang informasi dan


pemberitaan, pengelolaan pengaduan serta protokol dan dokumentasi;
2. Penyelenggaraan kebijakan bidang informasi dan pemberitaan, pengelolaan pengaduan
serta protokol dan dokumentasi;
3. Pelaksanaan kajian, analisis evaluasi dan pelaporan kegiatan bidang informasi dan
pemberitaan, pengelolaan pengaduan serta protokol dan dokumentasi;
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Asisten Administrasi Umum sesuai dengan
bidang tugasnya
G. SYARAT-SYARAT PETUGAS PROTOKOL
1. Secara teknis, setiap petugas harus menekuni bidang tugas masing-masing dan dituntut pula
untuk turut memperhatikan kepentingan bidang lainnya.
2. Perlu mewujudkan aparat pengelola yang efektif dalam iklim yang kompak, tertib dan
berwibawa dalam suatu kondisi yang berazaskan kekeluargaan guna menjamin tercapainya
keberhasilan pelaksanaan tugas.
3. Protokol perlu mengusai segala permasalahan, tetapi bukan berarti harus melaksanakannya
sendiri.
4. Mampu mengerti arti pentingnya dekorasi, kebersihan dan keamanan.
5. Mengerti tentang prinsip-prinsip manajemen yang baik .
6. Mampu berpakaian yang baik.
H. ATURAN KEPROTOKOLAN
Peraturan Tentang (Domain) Keprotokolan
a. UU NO. 8 Tahun 1987 Tentang Protokol (Sudah Tidak Berlaku)
b. UU No. 9 Tahun 2010 Tentang Keprotokolan
c. PP No. 62 Tahun 1990 Tentang Ketentuan Keprotokolan mengenai Tata Tempat, Tata
Upacara dan Tata Penghormatan.
Peraturan Terkait (Related) Keprotokolan
a.
b.
c.
d.

UU No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-Pokok Kepegawaian


UU No. 22 Tahun 2003 Tentang Pemerintah Daerah
UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
UU No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu

e.
f.
g.
h.

Kebangsaan
PP No. 40 Tahun 1958 Tentang Bendera Kebangsaan RI.
PP No. 43 Tahun 1958 tentang penggunaan lambang negara RI.
PP No. 44 Tahun 1958 Tentang Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
PP No. 21 Tahun 1975 Tentang Sumpah/Janji Pegawai Negeri Sipil

i. PP No. 24 Tahun 2004 Tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan
Anggota DPRD.
j. PP No. 6 Tahun 2005 Tentang Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan dan Pemberhentian
Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
k. Perpres No. 11 Tahun 1959 Tentang Pelantikan Jabatan Negeri
l. Keppres No. 18 Tahun 1972 Tentang Penggunaan Pakaian
m. Ketentuan dari institusi/lembaga resmi
I. RUANG LINGKUP TUGAS PROTOKOL
Tugas keprotokolan dijalankan oleh sekelompok orang yang dinamakan Protokoler.
Protokoler menjalankan tugas keprotokolan dengan menerapkan manajemen keprotokolan.
Manajemen keprotokola diperlukan agar dapat menghasilkan kualitas penyelenggaraan yang baik
serta melahirkan kepuasan bagi semua pihak yang terlibat dalam suatu proses acara/ upacara.
Diantara tugas protokoler adalah penyelengaraan resepsi, menyusun layout, pelaksanaan
administrasi keprotokolan, sebagai pembawa acara, dan unsur pelayanan. Berikut ruang lingkup
tugas dari protokoler:
1. Pada bidang upacara seperti;

Pelantikan

Peresmian proyek pembangunan

Peringatan hari-hari besar nasional, HUT organisasi dan apel bendera

Pembukaan dan penutupan rapat atau seminar

Pemakaman

Penandatangan kerjasama

2. Pada bidang Kunjungan

Kunjungan Presiden dan Wakil Presiden

Kunjungan kenegaraan dan kunjungan resmi

Kunjungan pejabat pusat dan pejabar daerah

Kunjungan tamu luar negeri dan Duta Besar atau Kepala Perwakilan Asing

Kunjungan Pimpinan Daerah

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi, yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara dan Tata Penghormatan
sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan dan/atau kedudukannya
dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat. ( Pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 9 Tahun
2010 ).
Protokol berfungsi sebagai salah satu Staf Pembantu Pimpinan dalam mengelola fungsi.
Tugas pokok dari protocol adalh penerima dan pengendalian tamu yang dating dan penyelengara
beberapa upacara.
Unsur penting dalam keprotokolan ada 3 yaitu ; Tata krama , Tata cara, Serta rumus-rumus
tentang aturan dan kebiasaan yang mengatur.

B. SARAN
Demikianlah makalah yang kami susun ini, semoga bermanfaat bagi pembaca, apabila
terdapat saran maupun kritik kami mengharapkan tanggapan yang bersifat membangun.
Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun isi dari makalah kami selaku
penyusun memohon maaf

DAFTAR PUSTAKA
Atie Rachmiatie, 2007. Etiket Keprotokolan,www.kopertis4.or.id
Materi Keprotokolan. www.google.com
PP 62/1990, ketentuan keprotokolan mengenai tata tempat. www.google.com

Anda mungkin juga menyukai