LP DM
LP DM
DIABETES MELITUS
Oleh:
Maretta Sekar Dewi
NIM. 150070300011001
DIABETES MELLITUS
1. Definisi
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter, dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik, sebagai akibat dari
kuranganya insulin efektif di dalam tubuh, gangguan primer terletak pada
metabolisme karbohidrat yang biasanya disertai juga gangguan metabolisme
lemak dan protein (Askandar, 2000).
Menurut
(ADA) tahun
2009,
pankreas sebagai
penghasil
insulin tidak
dapat
atau
Seseorang
mempunyai
risiko
yang
besar
untuk
Wanita
hamil
yang
belum
pernah
dengan
sendirinya
setelah
melahirkan.
Diabetes
akibat
Puasa
Tidak Puasa
3. Etiologi
DM mempunyai etiologi yang heterogen, dimana berbagai lesi dapat
menyebabkan insufisiensi insulin, tetapi determinan genetik biasanya
memegang peranan penting pada mayoritas DM. Faktor lain yang dianggap
sebagai kemungkinan etiologi DM yaitu :
1.
2.
3.
yang
disertai
pembentukan
sel-sel
antibodi
Diabetes gestasional
pemakaian
glukosa
oleh
sel
sel
tubuh
yang
Banyak minum
Banyak kencing
Nafsu makan mulai berkurang atau berat badan turun dengan cepat
(turun 5-10kg dalam waktu 2-4 minggu).
Mudah lelah
Kesemutan
Kram
Capek
Mudah mengantuk
Pada ibu hamil sering mengalami keguguran atau kematia janin dalam
kandungan atau dengan bayi berat badan lebih dari 4kg.
c. Gejala lain: penurunan BB dan rasa lemah yang hebat akibat glukosa
dalam darah yang tidak dapat masuk kedalam sel, sehingga sel
kekurangan bahan bakar untuk menghasilkan tenaga untuk kelangsungan
hidup. Sumber tenaga terpaksa diambil dari cadangan lain yaitu sel lemak
dan otot. Akibatnya, penderita kehilangan jaringan lemak dan otot,
sehingga menjadi kurus .
6. Pemeriksaan Penunjang
1. Reduksi urin
Jika reduksi (+): masih mungkin oleh sebab lain, seperti: renal
glukosuria, obat-obatan, dan lainnya
Diperlukan
konfirmasi
atau
pemastian
lebih
lanjut
dengan
Natrium : meningkat/menurun
fragmen
tidak
aktif
yang
terlepas
Pengukuran
dari
proinsulin,
C-peptida
dapat
Tes ini lebih bermakna ke arah kinerja dari kondisi ginjal, karena
pada arah DM, kadar glukosa sangat tinggi, sehingga dapat
merusak kapiler dan glomerulus ginjal sehingga pada akhirnya,
ginjal mengalami kebocoran dan apat terjadi gagal ginjal.
Interpretasi :
0 : berwarna biru, negatif, tidak ada glukosa, bukan DM
+1 : berwarnahijau, ada sedikit glukosa, belum pasti DM
+2 : berwarna orange, ada glukosa, jika pemeriksaam kadar gula
darah mendukung, maka termasuk DM
+3 : berwarna orange tua, ada glukosa, positif DM
+4 : berwarna merah pekat, banyak glukosa, DM kronik
Sedang
110-139
160-199
200-239
130-159
Buruk
140
200
>240
>160
<100
>45
<200
100-129
35-45
200-149
>130
<35
>250
<150
18,5-22,9
150-199
23-25
>200
>25/<18,5
Pria
20-24,9
>27/<20
<140/90
25-27
140-160/
GD Puasa (mg/dL)
GD 2 jam PP (mg/dL)
Koleseterol Total (mg/dL)
Kolesterol LDL (mg/dL) non PJK
Dengan PJK
Kolesterol HDL (mg/dL)
Trigliserida (mg/dL) tanpa PJK
Dengan PJK
BMI: Wanita
90-95
7. Komplikasi
Komplikasi pada penderita DM dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:
a. Komplikasi Akut Diabetes
>160/95
Hipoglikemia
Adalah keadaan dimana kadar glukosa darah turun dibawah 50-60
mg/dl (2,7- 3,3 mmol/L). Keadaan ini dapat terjadi karena beberapa
hal seperti pemberian insulin atau preparat oral berlebihan, konsumsi
makanan yang terlalui sedikit atau aktivitas fisik yang berat.
Hipogilemia dapat terjadi setiap saat, bisa pada siang atau malam
hari. Gejala yang dapat ditimbulkan dapat dikelompokkan menjadi 2
yaitu gejala androgenik dan gejala sistem syaraf pusat.
Hipoglikemia dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan berdasarkan
keparahannya yaitu:
-
Hipoglikemia ringan
Terjadi ketika kadar glukosa darah menurun, sistem saraf simpatis
akan
terangsang.
menyebabkan
Pelimpahan
gejala
seperti:
adrenalin
perspirasi,
kedalam
tremor,
darah
takikardi,
Hipoglikemia sedang
Penurunan kadar glukosa menyebabkan sel-sel otak tidak
memperoleh cukup bahan bakar (energi) dengan baik, sehingga
dapat
menyebabkan
gejala
seperti
ketidakmampuan
bicara pelo,
gerakan tidak
terkoordinasi perubahan
Hipoglikemia berat
Gejala yang ditimbulkan mencakup perilaku yang mengalami
disorientasi, serangan kejang, sulit dibangunkan dari tidur atau
bahkan kehilangan kesadaran.
Penangan yang harus segera dilakukan jika terjadi hipoglikemia
adalah pemeberian 10-15 mg gula yang bekerja secara cepet
peroral:
1. 2-4 tablet glukosa yang dapat dibeli diapotik
2. 4-6 ons saribuah/ teh manis
3. 6-10 butir permen khusus atau peremen pemanis
lainnya
4. 2-3 sendok teh sirup atau madu (Smletzer & Bare,
2002).
atau
infeksi,
manifestasi
pada
diabetes
yang
tidak
perfusi
jaringan.
Disamping
itu,
berlebihan
melalui
ginjal.
Pasien
mungkin
pasien-pasien
yang
menderita
hipertensi
atau
hingga
tinggi
Kehilangan elektrolit
yang
tinggi,
pemeriksaan EKG.
lancip
atau
(tertakik)
pada
hasil
Asidosis
Akumulasi
badan
keton
(asam)
merupakan
akibat
darah
tipa
jam
harus
dikukur.
Dekstrosa
hiperglikemia
dan
disertai
perubahan
tingkat
keadan
hipernatremia
dan
peningkatan
yang
bervariasi
(perubahan
sensori,
kejang-kejang,
hemiperesis).
-
Komplikasi makrovaskuler
a. Penyakit arteri koroner perubahan aterosklerotik dalam
pembuluh arteri koroner menyebabkan peningkatan terjadinya
IMA.
b. Penyakit serebrovaskuler perubahan aterosklerotik dalam
pembuluh darah serebral atau pembentukan embulus ditempat
lain di pembuluh darah yang kemudian terbawa aliran darah
hingga
terjepit
dalam
pembuluh
darah
serebral
dapat
penderita
DM.
Tanda-tanda
dan
gejala
mencakup
Komplikasi mikrovaskuler
Dapat menyerang pembuluh darah kecil yang ada pada mata (retina)
menimbulkan
kerusakan
Kelenjar
adrenal
tidak
adanya
atau
kurangnya
gejala
hipoglikemia.
-
Neuropati sudomotorik
: tidak
adanya
atau
berkurangnya
8. Penatalaksanaan
yang
dapat
digunakan
untuk
menilai
keberhasilan
penatalaksanaan diabetes.
Target Penatalaksanaan Diabetes
Parameter
Diharapkan
Kadar Glukosa Darah Puasa
80120mg/dl
Kadar Glukosa Plasma Puasa
90130mg/dl
Kadar Glukosa Darah Saat Tidur (Bedtime blood 100140mg/dl
glucose)
Kadar Glukosa Plasma Saat Tidur
glucose)
Kadar Insulin
Kadar HbA1c
Kadar Kolesterol
<7 %
<7mg/dl
HDL >45mg/dl (pria)
HDL
Kadar Trigliserida
Tekanan Darah
(wanita)
<200mg/dl
<130/80mmHg
>55mg/dl
: 60-70 %
Protein
: 10-15 %
Lemak
: 20-25 %
5 10 pemanasan
15 20 pendinginan
3. Farmakologi
Apabila penatalaksanaan terapi tanpa obat (pengaturan diet dan
olah raga) belum berhasil mengendalikan kadar glukosa darah penderita,
maka perlu dilakukan langkah berikutnya berupa penatalaksanaan terapi
obat, baik dalam bentuk terapi obat hipoglikemik oral, terapi insulin, atau
kombinasi keduanya.
a. Insulin
Insulin eksogen mengganti defek sel beta dengan menurunkan kadar
glukosa, menelan produksi glukosa di hepar dan meningkatkan
ambilan glukosa. Penanganan insulin dimulai bila pengontrolan
metabolik tidak memadai meskipun sudah diberikan obat hipoglikemik
oral dosis maksimal : dosis besar (200 sampai 300 unit perhari).
Insulin
manusia
bersifat
bioengineered,
beberapa
dengan
Tipe insulin :
a. Insulin yang bekerja singkat
Insulin yang dapat larut dan berwarna jerniah serta memiliki
durasi yang singkat, insulin ini diserap 20-30 menit setelah
injeksi. Durasi insulin tipe ini adalah sekitar 6-8 jam setelah
injeksi.
b. Analog insulin (perancang)
Perubahan struktur kemungkinan penyerapan segera setelah
injeksi. Hal ini memungkinkan individu memiliki regimen yang
fleksibel karena individu mampu menginjeksikan insulin sesaat
sebelum makan atau bahkan 15 menit setelah makan. Puncak
penyerapannya adlah 0,5-2 jam setelah injeksi dan durasinya
adalah sekitar 5 jam.
c. Insulin tingkat menengah
dengan
protamin,
yang
memperlambat
suplemen
energi
yang
tinggi
kalori
meningkat,
untuk
secara
memenuhi
bertahap
3. Golongan biguanid
Saat ini golongan biguanid yang masih dipakai adalah metformin.
Metformin menurunkan glukosa darah melalui pengaruhnya
Jika
diminum
bersama
sulfonilureal/insulin
kemungkinan
terjadi hipoglikemia
Hindari alcohol
5. Tiazolidinedion
6. Penghambat DPP IV
Vildagliptin
seperti
gagal
ginjal,
makrovaskular. Transplantasi
komplikasi
pankreas-ginjal
mikrovaskular
lebih
atau
menguntungkan
dan
purifikasi
yang
kompleks
sehingga
enzim
keluar
PATOFISIOLOGI
DAFTAR PUSTAKA