Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
MASYARAKAT
RUANG LINGKUP KESEHATAN MASYARAKAT
Ruang lingkup kesehatan masyarakat terdiri dari :
1. Epidemiologi
2. Biostatistik
3. Kesehatan Lingkungan
4. Pendidikan Kesehatan dan Perilaku
5. Administrasi Kesehatan Masyarakat
6. Gizi Masyarakat
7. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
8. Kesehatan Reproduksi masyarakat
9. Sistem Informasi Kesehatan
1. Epidemiologi
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta fakor yang terkait
di tingkat populasi. Ini adalah model corestone penelitian kesehatan masyarakat, dan membantu
menginformasikan kedokteran berbasis bukti (eveidence based medicine) untuk mengidentifikasikan
faktor risiko penyakit serta menentukan pendekatan penanganan yang optimal untuk praktik klinik dan
untuk kedokteran preventif. Menurut Dr. Anton Muhibuddin (Universitas Brawijaya), saat ini epidemiologi
telah berkembang pesat baik pendalaman ilmunya maupun perluasan ilmunya. Perluasan ilmu
epidemiologi saat ini juga mencakup epidemiologi bidang pertanian agrokompleks (termasuk perikanan,
perkebunan, prikanan) dan mikrobiologi. Perluasan tersebut dirasa perlu karena manfaat epidemiolgi
sangat nyata dirasakan dalam bidang-bidang ilmu tersebut. Pendalaman epidemiologi diantaranya
meliputi peramalan berbasis komputer dan pengelolaan agroekosistem. Epidemiologi menggunakan
beragam alat-alat ilmiah, dari kedokteran dan statistik sampai sosiologi dan antropologi. Banyak penyakit
mengikuti arus migrasi penduduk, sehingga pemahaman tentang bagaimana penduduk bergerak
mengikuti musim sangat penting untuk memahami penyebaran penyakit tertentu pada populasi tersebut.
Epidemiologi tidak hanya berkutat pada masalah penyebaran penyakit, tetapi juga dengan cara
penanggulangannya.
2. Biostatistik
Biostatistik : konsep dan metode statistik yg diterapkan pada ilmu biologi, kedokteran, farmasi,
dan kesehatan.
3.Kesehatan Lingkungan.
3.1. Pengertian Kesehatan lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah kesehatan yang sangat penting bagi kelancaran kehidupan dibumi,
karena lingkungan adalah tempat dimana pribadi itu tinggal. Lingkungan yang sehat dapat dikatakan
sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang sehat. Kesehatan lingkungnan yaitu bagian
integral ilmu kesehatan masyarakat yang khusus menangani dan mempelajari hubungan manusia
dengan lingkungan dalam keseimbangan ekologis. Jadi kesehatan lingkungan merupakan bagian dari
ilmu kesehatan mayarakat
Keadaan Air.
Air yang sehat adalah air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihan air tersebut,
kalau sudah pasti kebersihannya dimasak dengan suhu 1000C, sehingga bakteri yang di dalam air
tersebut mati.
2.
Keadaan Udara.
Udara yang sehat adalah udara yang didalamnya terdapat yang diperlukan, contohnya oksigen dan di
dalamnya tidak tercemar oleh zat-zat yang merusak tubuh, contohnya zat CO2 (zat carbondioksida).
3.
Keadaan tanah.
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu tumbuhan, dan tidak tercemar oleh
zat-zat logam berat.
Membersihkan Sampah Organik. Sampah organik adalah sampah yang dapat dimakan oleh zat-zat
organik di dalam tanah, maka sampah organik dapat dibersihkan dengan mengubur dalam-dalam
sampah organik tersebut, contoh sampah organik :
1.
Daun-daun tumbuhan.
2.
Ranting-ranting tumbuhan
3.
b.
Akar-akar tumbuhan
Membersihkan Sampah Non Organik. Sampah non organik adalah sampah yang tidak dapat hancur
(dimakan oleh zat organik) dengan sendirinya, maka sampah non organik dapat dibersihkan dengan
membakar sampah tersebut dan lalu menguburnya.
2.
3.
4.
Pengendalian Vektor
5.
6.
7.
8.
Pengendalian radiasi
9.
Kesehatan kerja
1.
Perilaku merupakan factor terbesar kedua setelah factor lingkungan yang mempengaruhi
kesehatan individu, kelompok, atau masyarakat . Masing-masing upaya tersebut memiliki
kelebihan dan kekurangannya. Kedua upaya tersebut dilakukan melalui:
Tekanan (enforcement).
Upaya agar masyarakat mengubah perilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan caracara tekanan, paksaan atau koersi(coertion).Pendekatan atau cara ini biasanya menimbulkan
dampak yang lebih cepat terhadap perubahan perilaku.
2.
Edukasi (education)
Upaya agar masyarakat berprilaku atau mengadopsi perilaku kesehatan dengan cara persuasi,
bujukan, himbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran, dan sebagainya
melalui kegiatan yang disebut pendidikan atau penyuluhan kesehatan.
A. Batasan Pendidikan Kesehatan
Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang
lain, baik individu, kelompok atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharap kan
oleh pelaku pendidikan. Dari batasan ini tersirat unsur-unsur pendidikan yakni:
1. Input adalah sasaran pendidikan (individu, kelompok, masyarakat), dan pendidik (pelaku
pendidik).
2. Proses (upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain).
3.
b.
c.
2.
Pendidikan kesehatan di masyarakat atau tempat kerja dengan sasaran masyarakat atau pekerja.
3.
Pendidikan kesehatan untuk diagnosis dini dan pengobatan tepat (Early diagnostic and prompt
treatment) misal : dengan pengobatan layak dan sempurna dapat menghindari dari resiko
kecacatan.
dan obat-obatan, yang terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan pengguanaan fasilitas,
petugas dan obat-obatan.
c. Perilaku terhadap makanan (nutrition behavior), yakni respons seseorang terhadap makanan
sebagai kebutuhan vital bagi kehidupan, meliputi pengetahuan, persepsi, sikap dan praktek kita
terhadap makanan serta unsur-unsur yang terkandung di dalamnya/zat gizi, pengelolaan
makanan, dll.
d. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan (environmental health behavior) adalah respons
seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia. Lingkup perilaku ini
seluas lingkup kesehatan lingkungan itu sendiri (dengan air bersih, pembuangan air kotor,
dengan limbah, dengan rumah yang sehat, dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk (vektor),
dan sebagainya.
Becker (1979) mengajukan klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan (health
behavior) sebagai berikut :
a. Perilaku kesehatan (health behavior), yaitu hal-hal yang berkaitan dengan tindakan atau
kegiatan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk juga tindakantindakan untuk mencegah penyakit, kebersihan perorangan, memilih makanan, sanitasi, dan
sebagainya.
b.
Perilaku sakit (illness behavior), yakni segala tindakan atau kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang individu yang merasakan sakit, untuk merasakan merasakan dan mengenal keadaan
kesehatannya atau rasa sakit, termasuk kemampuan atau pengetahuan individu untuk
mengidentifikasi penyakit, penyebab penyakit, serta usaha-usaha mencegah penyakit tersebut.
c.
Perilaku peran sakit (the sick role behavior), yakni segala tindakan atau kegiatan yang
dilakuakan oleh individu yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan. Perilaku ini
disamping berpengaruh terhadap kesehatan/kesakitannya sendiri, juga berpengaruh terhadap
orang lain, terutama anak-anak yang belum mempunyai kesadaran dan tanggung jawab terhadap
kesehatannya.
B. Bentuk perilaku
Secara lebih operasional, perilaku dapat diartikan suatu respons organisme atau seseorang
terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek tersebut. Respons berbentuk 2 (dua) macam :
a.
Bentuk pasif adalah respons internal, yaitu yang terjadi di dalam diri manusia dan tidak secara
langsung dapat terlihat oleh orang lain, misal tanggapan atau sikap batin dan pengetahuan.
Misalnya ; seorang ibu tahu bahwa imunisasi itu mencegah suatu penyakit tertentu, meski ia tak
membawa anaknya ke puskesmas, seseorang yang menganjurkan orang lain untuk ber-KB, meski
ia tidak ikut KB. Dari contoh di atas ibu itu telah tahu guna imunisasi dan orang tersebut punya
sikap positif mendukung KB, meski mereka sendiri belum melakukan secara konkret terhadap
kedua hal tersebut. Oleh sebab itu perilaku mereka ini masih terselubung (covert behavior).
b.
Bentuk aktif, yaitu perilaku itu jelas dapat diobservasi secara langsung. Misalnya pada kedua
contoh di atas, si ibu sudah membawa anaknya ke puskesmas untuk imunisasi dan orang pada
kasus kedua sudah ikut KB dalam arti sudah menjadi akseptor KB. Oleh karena itu perilaku
mereka ini sudah tampak dalam bentuk tindakan nyata, maka disebut overt behavior.
Secara Klasik
Sekarang
Selain untuk kesehatan, gizi juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang
karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Beberapa istilah dalam gizi :
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi
secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan
pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan
fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi.
1.
segala
sesuatu
4.
Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan/atau unsurunsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh.
5.
6.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zatzat gizi.
7.
B.
f.
g. Bahan tambahan makanan (pewarna, penyedap dan sejenis serta bahan-bahan kontaminan).
3.
Gizi Klinik
Sasaran
berkaitan
dengan
kesehatan
masyarakat
lebih ditekankan pada upaya
kuratif (pengobatan)
Upaya / Pendekatan
Pengobatan
Pemulihan
D.
Pertama dipelajari oleh Antoine Lavoisier (1743-1794). Mempelajari hal-hal yang berkaitan
dengan penggunaan energi makanan yang meliputi proses pernafasan, oksidasi dan kalorimetri.
Kemudian berkembang hingga awal abad 20, adanya penelitian tentang pertukaran energi dan
sifat-sifat bahan makanan pokok.
2.
Penemuan Mineral
Sejak lama mineral telah diketahui dalam tulang dan gigi. Pada tahun 1808 ditemukan kalsium.
Tahun 1808, Boussingault menemukan zat besi sebagai zat esensial. Ringer (1885) dan Locke
(1990), menemukan cairan tubuh perlu konsentrasi elektrolit tertentu. Awal abad 20, penelitian
Loeb tentang pengaruh konsentrasi garam natrium, kalium dan kalsium klorida terhadap jaringan
hidup.
3.
Penemuan Vitamin
Awal abad 20, vitamin sudah dikenal. Sejak tahun 1887-1905 muncul penelitian-penelitian
dengan makanan yang dimurnikan dan makanan utuh. Dengan hasil: ditemukan suatu
zat aktif dalam makanan yang
tidak
tergolong
zat gizi utama
dan
berperan
dalam pencegahan penyakit (Scurvy dan Rickets). Pada tahun 1912, Funk mengusulkan memberi
nama vitamine untuk zat tersebut. Tahun 1920, vitamin diganti menjadi vitamine dan diakui
sebagai zat esensial.
4.
Penelitian ini dimulai tahun 1955, dan diperoleh pengertian tentang struktur sel yang rumit serta
peranan kompleks dan vital zat gizi dalam pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel. Setelah tahun
1960, penelitian bergeser dari zat-zat gizi esensial ke inter relationship antara zat-zat gizi,
peranan
biologik
spesifik,
penetapan
pengolahan makanan thdp kandungan zat gizi.
5.
kebutuhan
Keadaan Sekarang
Muncul konsep-konsep baru antara lain: pengaruh keturunan terhadap kebutuhan gizi;
pengaruh gizi terhadap perkembangan otak dan perilaku, kemampuan bekerja dan produktivitas
serta daya tahan terhadap penyakit infeksi. Pada bidang teknologi pangan ditemukan : cara
mengolah makanan bergizi, fortifikasi bahan pangan dengan zat-zatgizi esensial, pemanfaatan
sifat struktural bahan pangan, dsb. FAO dan WHO mengeluarkan Codex Alimentaris (peraturan
food labeling dan batas keracunan).
E. Fungsi Zat Gizi
1.
Karbohidrat, lemak dan protein, merupakan ikatan organik yang mengandung karbon yang dapat
dibakar dan dibutuhkan tubuh untuk melakukankegiatan/aktivitas.
2.
Protein, mineral dan air, diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara, dan menganti
sel yang rusak.
3.
Protein, mineral, air dan vitamin. Protein bertujuan mengatur keseimbangan air di dalam
sel,bertindak
sebagai
buffer
dalam
upaya
memelihara
netralitas tubuhdan
membentuk antibodi sebagai penangkal organisme yang bersifat infektil dan bahan-bahan asing
yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan vitaminsebagai pengatur dalam prosesproses oksidasi, fungsi normal sarafdan otot serta banyak proses lain yang terjadi dalam tubuh,
seperti dalam darah, cairanpencernaan, jaringan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah,
pembuangan sisa-sisa/ ekskresi dan lain-lain proses tubuh.
a. Latar belakang
masalah Kesehatan merupakan bagian penting dari kesejahteraan masyarakat.
Kesehatan juga merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia disamping
sandang, pangan, dan papan. Dengan berkembang nya pelayanan kesehatan saat
sekarang ini, memahami etika kesehatan merupakan bagian dari kesejahteraan
masyarakat. Memahami etika kesehatan merupakan tuntutan yang dipandang
semakin perlu, karena etika kesehatan membahas tentang tata susila dokter dalam
menjalankan profesi, khususnya yang berkaitan dengan pasien. Sejarah
perkembangan pendidikan di dunia kesehatan memang sejak awal didominasi oleh
upaya pengobatan sehingga banyak dikenal umumnya di bidang medis
(kedokteran) dengan profesi-profesi medis dan paramedis, seperti dokter, perawat
dan bidan. Sejalan dengan itu, banyak muncul pendidikan yang melahirkan profesi
tersebut. Di Indonesia cukup banyak di buka fakultas kedokteran di beberapa
perguruan tinggi, akademi-akademi keperawatan dan kebidanan. Bidang kesehatan
lain yang kemudian berkembang sangat pesat saat ini adalah bidang kesehatan
masyarakat. Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit,
memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui pengorganisasian
masyarakat untuk perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan penyakit menular,
pendidikan kesehatan dan sebagainya (Winslow, 1920). Meskipun batasan
kesehatan masyarakat (public health) ini sudah dirumuskan oleh Winslow seabad
yang lalu, namun sampai saat ini batasan tersebut masih relevan. Inti dari rumusan
masalah ini adalah kesehatan masyarakat mempuyai dua aspek, yakni : keilmuan
(science), teori dan seni (art), atau aplikasinya. Oleh sebab itu, kesehatan
masyarakat bukan hanya berbicara atau berteori tentang penyakit dan
penyebarannya (epidemiologi), tentang gizi makanan, tentang kesehatan
lingkungan, tentang ilmu perilaku dan pendidikan, tetapi juga bagaimana aplikasi
atau penerapan teori-teori tersebut dalam mengatasi masalah-masalah
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan hidayah-Nya kami bias menyelesaikan makalah ini. Makalah ini kami
buat guna memenuhi tugas dari dosen. Makalah ini membahas tentang PROGRAM
KERJA KESEHATAN MASYARAKAT, semoga dengan makalah yang kami susun ini kita
sebagai mahasiswa Stip Wuna dapat menambah dan memperluas pengetahuan
kita. Kami mengetahui makalah yang kami susun ini masih sangat jauh dari
sempurna, maka dari itu kami masih mengharapkan kritik dan saran dari bapak/ibu
selaku dosen-dosen pembimbing kami serta temen-temen sekalian, karena kritik
dan saran itu dapat membangun kami dari yang salah menjadi benar. Semoga
makalah yang kami susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita, akhir kata
kami mengucapkan terima kasih. Raha, Februari 2014 Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
http://midwife11.blogspot.co.id/2015/05/v-behaviorurldefaultvmlo.html