Anda di halaman 1dari 74

202011616

KELOMPOK 4:
Hilma Azizah
Amelia Widya Saputri
Irsalina Mardhiya
Iqrar Redya Pratama
Septhin Caesar Jackson
Nova Aldiansyah
1

BAB 1
(PENGERTIAN SENI RUPA)
Seni adalah ungkapan perasaan pencipta yang disampaikan
kepada orang lain agar mereka dapat merasakan apa yang
dirasakan pelukis. Seni adalah segala manifestasi batin dan
pengalaman estetis dengan menggunakan media bidang, garis,
warna, tekstur, volume dan gelap terang.
Macam-macam seni:
1. Seni Rupa
2. Seni Musik
3. Seni Teater
4. Seni Tari
Pengertian Seni Rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa
memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan
unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke
dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis,kerajinan tangan,
kriya, dan multimedia.
Macam-macam seni rupa :
1. SENI RUPA ARSITEKTUR
2. SENI RUPA ILUSTRASI
3. SENI RUPA KRIYA
4. SENI RUPA GRAFIS
5. SENI RUPA DEKORASI
Jenis seni rupa 2 dimensi :
1. TEKNIK PLAKAT
2. TEKNIK KOLASE
3. TEKNIK TRANSPARAN
4. TEKNIK 3M (melipat,menggunting,merekat)

Jenis seni rupa 3 dimensi :


1.TEKNIK APLIKASI
2. TEKNIK MOZAIK
3. TEKNIK MERAKIT
4. TEKNIK PAHAT
5. TEKNIK MENUANG ATAU COR
Fungsi seni rupa
Fungsi Seni Rupa Murni Berdasarkan pengertian seni rupa
murni tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa cabang seni
rupa yang satu ini hanya berfungsi sebagai pajangan saja. Fungsi
seni rupa murni tersebut hanya berpaku pada pengindah belaka
dan tidak dapat digunakan dalam mempermudah kehidupan kita
Berdasarkan fungsinya, seni rupa terapan dapat digunakan
berdasarkan nilai praktis dan nilai estetis. Nilai praktis dalam seni
rupa terapan adalah semua nilai yang terkandung dari
pemanfaatan dan pemakaian karya seni rupa tersebut, misalnya
seni yang menghiasi perabotan rumah tangga. Sedangkan nilai
estetis adalah semua keindahan yang sengaja dibuat dan
dimasukan ke dalam benda pakai dengan tujuan sekedar untuk
memberikan kesan estetis, misalnya seni batik, seni ukiran pada
vas bunga, patung, dan lain sebagainya

NOVA ALDIANSYAH

BAB 2
(SEJARAH SENI)
Perkembangan seni rupa dapat dirunut sejak zaman
purbakala hingga era modern. Secara garis besar, sejarah seni
rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut:
Seni Rupa Zaman Prasejarah
Seni rupa dapat dikatakan sebagai bagian budaya yang
tua. Dalam batas-batas tertentu, seni rupa telah ada sejak
manusia mengenal peradaban. Karya-karya yang dimaksud
ditemukan dalam bentuk gerabah yang diberi ornament hias
tertentu, patung-patung leluhur masyarakat prasejarah, serta
catatan-catatan (dalam bentuk gambar) yang digoreskan pada
dinding-dinding goa.

Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20,


ditemukan pada beberapa tempat hasil seni yang dianggap orang
paling tua hingga saat ini. Penemuan tersebut merupakan lukisanlukisan pada dinding gua-gua yang terdapat di Perancis Selatan
dan Spanyol Utara seperti di Combaralles, Font de Gaume,
Altamira, dan Alpera.
Lukisan-lukisan yang dibuat pada dinding-dinding dan langitlangit gua tersebut dibuat dengan digurat atau dicukil dengan
batu tajam. Cukilan ini diberi warna memakai batu dangklik)
dicampur dengan lemak binatang sebagai perekatnya.
Kebanyakan terdapat gambar-gambar binatang bison atau sapi
hutan. Ada juga beruang, rusa kutub, kuda liar, dan babi hutan.
5

Peradaban Bangsa-bangsa Kuno


Bangsa-bangsa timur yang mendiami daerah Timur Tengah dan
Asia Kecil serta daerah Mesir dikenal sebagai bangsa-bangsa yang
memiliki peradaban tinggi. Di mesir kita dapat menyaksikan sisasisa peradaban tinggi dalam bentuk karya seni arsitektur, patung,
serta lukisan dinding yang bernilai tinggi seperti piramida, spinx
serta relief-relief dan lukisan pada dinding bagian dalamnya.
Selain bangsa Mesir, bangsa Babilonia, Asiria, dan Persia
merupakan bangsa-bangsa yang memiliki kebudayaan yang
tinggi.

Bangsa Yunani dan Romawi sering dijadikan titik awal


perkembangan seni rupa di dunia. Lukisan-lukisan karya pelukis
Yunani kuno menampilkan bentuk-bentuk geometris yang
diterakan pada permukaan keramik, jambangan, serta bendabenda kerajinan tangan lainnya. Sementara itu, bangsa Romawi
karyanya dapat kita saksikan di dalam rumah-rumah bangsawan
di kota Pompei.
Seni Rupa Zaman Abad Pertengahan
Periode ini berlangsung mulai tahun 476 Masehi yakni
pada awal perkembngan agama Nasrani di Romawi, dan
berakhir pada tahun 1492, yakni pada saat ditemukannya
benua Amerika. Karya-karya seni rupa abad pertengahan
banyak dipengaruhi oleh corak budaya Yuani Purba dan
Romawi yang menganut kepercayaan politheisme (menyembah
banyak dewa) dan dicampur dengan ajaran-ajaran Nasrani.
Pada zaman ini gereja memiliki pengaruh yang sangat besar.
6

Seni Rupa Zaman Renaissance


Zaman renaissance merupakan zaman perubahan besarbesaran dalam berbagai bidang keilmuan dan seni budaya.
Kemapanan gereja mulai terusik oleh berbagai pertentangan
serta penemuan dalam bidang-bidang keilmuan. Penemuanpenemuan baru dalam bidang geografi, fisika, astronomi telah
dianggap sebagai hal yang menentang keberaddan da
kemapanan agama. Galileo (1564-1642), seorang ahli fisika,
ahli astronomi dan juga filsuf, ditangkap dan dipenjara dengan
tanpa ditentukan batas waktunya karena penemuannya
bertentangan dengan hokum-hukum yang dipercayai gereja.

Tokoh-tokoh seni rupa yang terkenal pada periode ini adalah


Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Rafael Santi. Karyakarya penting pada masa ini terdapat pada bentuk-bentuk
bangunan gereja, lukisan-lukisan dinding, relief pada pintu-pintu
7

rumah dan bangunan gereja, serta patung-patung perunggu yang


menghiasi hampir seluruh gereja di Italia serta seluruh Eropa
Barat dan Eropa Timur.
Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko
Kata Barok (baroque) berasal dari bahasa Romawi yang
berarti tidak beraturan atau menyimpang. Michelangelo
dan Palladio dianggap sebagai pelopor dari gerakan ini. Zaman
Barok terlahir pada pertengahan abad ke-16 sebagai awal mula
pengaruh seni Italia ke seluruh daratan Eropa.
Jika misi renaissance adalah melepaskan diri dari cara
berpikir zaman pertengahan dan dipenuhi pola pikir gereja,
maka barok melepaskan diri dari keterikatan tema-tema serta
nuasnsa-nuansa yang terkandung pada masa renaissance.
Lukisan-lukisan pada zaman barok terkesan berlebihan dari
keadaan sebenarnya. Peter Paul Rubens (1577-1640),
seorang seniman Belanda, melukiskan tubuh-tubuh orang
penuh dengan otot-otot serta tokoh-tokoh perkasa.

Rococo diambil dari kata rocaile yang berarti seni kulit


kerang, sejenis kesenian yang sangat digemari pada saat itu
di Italia. Pada zaman inilah bentuk-bentuk penyelewengan
kaidah seni tampil meluas. Lukisan-lukisan dibuat menjadi
lebih indah dari aslinya, lebih hebat, dan menyimpang dari
sebenarnya. Karya seni menjadi barang pesanan kaum
bangsawan dan saudagar yang memiliki banyak uang. Pada
zaman ini kkary seni diperjualbelikan secara salah dan
menjadi komoditas yang tidak berharga.

Seni Rupa Abad ke-19


Penggalian kembali corak-corak lama, seperti yang
terdapat pada gaya-gaya Yunani Purba dan Romawi telah
melahirkan aliran-aliran baru yang dikenal dengan alisan klasik
dan neo klasisme dalam seni lukis dan seni patung.
Beberapa catatan penting yang dapat disajikan dalam
perkembangan seni rupa pada abad ke-19 ini adalah sebagai
berikut:
1. Munculnya berbagai aliran seni rupa seperti
romaantisme, impresionisme, realism, simbolisme,
munumentalisme, dll.
2. Terlepasnya pengaruh agama, terutama gereja, dari
corak, gaya serta nafas kesenian secara umum.
3. Para pelukis semakin berani melakukan percobaan
dengan berbagai penggunaan warna cerah sebagai
pencurahan emosi dan pemikiran.
4. Seniman bukan lagi dari kalangan bangsawan atau
memiliki status social tinggi, melainkan juga banyak
yang berasal dari kalangan bawah.
Beberapa tokoh seniman yang terlahir pada abad ke-19 dan
mewakili aliran-aliran yang dianutnya adalah sebagai berikut:
Klasisisme
: arsitek Bartholome Vignon, pelukis
Jacques Louis David.
Romantisme
: Raden Saleh Sjarif Bastaman,
Ludwig Richter, Kasper Friederich.
Impresionisme
: Jean Claude Monet, Eduard
Manet.
Neo Impresioniesme
: Paul Cezanne, Paul
Gauguin.
Realisme
: George Hendrik Breitner,
Auguste Rodin.
Simbolisme & Monumentalisme : Willian Blake, Pierre Puvis
de Chavannes.

Ekspresionisme
Eduard Munch, dll.

: Vincent van Gogh,

Seni Rupa Abad ke-20


Dengan pecahnya Perang Dunia I, timbullah berbagai
gerakan perbaikan dalam bidang seni rupa yang meliputi fisik,
material, mental, dan spiritual. Berdirinya Negara-negara baru
sebagai hasil perjuangan negeri-negeri jajahan bangsa Eropa,
telah membangkitkan semangat baru dalam bidang seni rupa.
Aliran-aliran yang bermunculan pada abad ke-20 ini
antara lain fauvism yang dimotori oleh Henri Matisse, dll.
Kubisme menampilkan pelukis Pablo Picasso, Leo Getel, dll.
Futurisme menampilkan tokoh-tokoh peuis Carlo Carra dan
Buido Severini. Absolutisme menampilakn pelukis Wassily
Kadinsky.

HILMA AZIZAH

10

BAB 3
(UNSUR DASAR SENI RUPA)
1. Titik
Titik adalah unsur seni rupa yang paling dasar. Titik dapat
melahirkan suatu wujud dari ide-ide atau gagasan yang kemudian
akan melahirkan garis, bentuk, atau bidang. Teknik lukisan yang
menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik
dikenal dengan sebutan Pointilisme.

2. Garis
Garis
adalah
goresan
atau batas
limit dari suatu benda, ruang, bidang, warna, texture, dan lainnya.
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus,
lengkung, panjang, pendek, horizontal, vertikal, diagonal,
berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan Iain-Iain. Kesan
yang ditimbulkan dari setiap macam garis dapat berbeda-beda,
misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung
berkesan lembut dan lentur, garis patah-patah berkesan kaku,
dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga
dapat digunakan sebagai perlambangan, seperti :
Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil,
gerak;
11

Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;


Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan
kelembutan, kewanitaan.
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi :
Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau
goresan lengkung.
Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan
balans pada bidang, warna atau ruang

3. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu
bentuk sehingga membentuk bidang yang melingkupi dari
beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi panjang dan lebar, serta
memiliki ukuran.
Bidang dalam seni rupa merupakan salah satu unsur seni rupa
yang terbentuk dari hubungan beberapa garis. Pengembangan
garis yang membatasi suatu bentuk sehingga membentuk bidang
yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi
panjang dan lebar, serta memiliki ukuran. Dari bentuknya bidang
maupun bentuk terdiri dari beberapa macam, yakni; bidang
geometris, bidang biomorfis (organis), bidang bersudut, dan
bidang tak beraturan. Bidang dapat terbentuk karena kedua ujung
garis yang
bertemu, atau
dapat pula
terjadi karena
sapuan warna.

12

4. Bentuk
Bentuk dalam pengertian bahasa, dapat berarti bangun (shape)
atau bentuk plastis (form). Bangun (shape) ialah bentuk benda
yang polos, seperti yang terlihat oleh mata, sekedar untuk
menyebut sifatnya yang bulat, persegi, ornamental, tak teratur
dan sebagainya. Sedang bentuk plastis ialah bentuk benda yang
terlihat dan terasa karena adanya unsur nilai (value) dari benda
tersebut, contohnya lemari. Lemari hadir di dalam suatu ruangan
bukan hanya sekedar kotak persegi empat, akan tetapi
mempunyai nilai dan peran yang lainnya.
Bentuk juga dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
a. Bentuk geometris
Bentuk geometris merupakan bentuk yang terdapat pada ilmu
ukur meliputi:
Bentuk kubistis, contohnya kubus dan balok.
Bentuk silindris, contohnya tabung, kerucut, dan bola.
b. Bentuk nongeometris
Bentuk nongeometris berupa bentuk yang meniru bentuk alam,
misalnya manusia, tumbuhan, dan hewan.

13

5. Ruang
Dalam karya dua dimensi ruang
dapat mengacu pada luas bidang
gambar. Unsur ruang atau
kedalaman pada karya dua
dimensi bersifat semu (maya)
karena diperoleh melalui kesan
penggambaran yang pipih, datar,
menjorok, cembung, jauh dekat
dan sebagainya.
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam
bentuk nyata, misalnya ruangan pada kamar, ruangan pada
patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi), misalnya ruangan
yang terkesan dari sebuah lukisan.
Oleh karena itu dalam karya dua dimensi kesan ruang atau

kedalaman dapat ditempuh melelui beberapa cara, diantaranya:


Melalui penggambaran gempal.
Penggunaan perspektif.
14

Peralihan warna, gelap terang, dan tekstur.


Pergantian ukuran.
Penggambaran bidang bertindih.
Pergantian tampak bidang.
Pelengkungan atau pembelokan bidang.
Penambahan bayang-bayang.

6. Warna
Teori warna berdasarkan cahaya dapat dilihat melalui tujuh
spectrum warna dalam ilmu Fisika seperti halnya warna pelangi.
Secara teori warna dapat dipelajari melalui dua pendekatan salah
satunya adalah teori warna berdasarkan pigmen warna (Goethe)
yakni butiran halus pada warna.
Beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teori warna pigmen
diantaranyan :
Warna Primer, yakni warna dasar atau warna pokok yang
tidak dapat diperoleh dari campuran warna lain. Warna
primer terdiri dari merah, kuning, dan biru,
Warna Sekunder, yaitu warna yang diperoleh dari campuran
kedua warna primer, misalnya warna ungu, oranye (jingga) ,
dan hijau,
Warna Tersier, yakni warna yang merupakan hasil
percampuran kedua warna sekunder,
Warna analogus, yaitu deretan warna yang letaknya
berdampingan dalam lingkaran warna, misalnya deretan dari
warna ungu menuju warna merah, deretan warna hijau
menuju warna kuning, dan lain-lain,
Warna komplementer, yakni warna kontras yang letaknya
berseberangan dalam lingkaran warna, misalnya, kuning
dengan ungu, merah dengan hijau, dan lain-lain.
Warna netral, yaitu warna putih dan hitam.

15

7. Tekstur
Tekstur
adalah sifat dan
keadaan
suatu
permukaan
bidang atau
permukaan
benda pada
sebuah karya
seni rupa. Setiap
benda
mempunyai sifat
permukaan yang berbeda. Tekstur dibedakan menjadi tekstur
nyata dan tekstur semu.Tekstur nyata adalah nilai raba yang
sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu
adalah kesan yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

16

8. Gelap Terang
Suatu objek bisa memiliki intensitas cahaya yang berbeda pada
setiap bagiannya. Demikian pula pada karya seni rupa. Seperti
lukisan pemandangan alam. Adanya perbedaan intensitas cahaya
akan menimbulkan kesan mendalam.
Dalam karya seni rupa dua dimensi gelap terang dapat berfungsi
untuk beberapa hal, antara lain: menggambarkan benda menjadi
berkesan tiga dimensi, menyatakan kesan ruang atau kedalaman,
dan memberi perbedaan (kontras). Gelap terang dalam karya seni
rupa dapat terjadi karena intensitas (daya pancar) warna, dapat
pula terjadi karena percampuran warna hitam dan putih.

Amelia Widya Saputri


17

BAB 4
(PENGELOMPOKAN SENI RUPA)
Pembagian Seni, adapun pengelompokan senirupa secara garis
besar sebagai berikut:
A. Seni Murni (Fine Art/Pure Art)
Seni murni adalah bentuk seni rupa diciptakan secara lebih
mengutamakan unsur ekspresi jiwa pembuatnya (seniman) tanpa
mencampuradukannya dengan fungsi maupun kegunaan tertentu.
Tujuan seni murni diciptakan khusus untuk dinikmati segi estetik
serta artistiknya. Kebebasan berekspresi sangat penting dalam
berkarya seni murni. Kelompok seni mudrni ini terdiri atas seni
lukis juga seni patung.
Seni Lukis
Seni lukis adalah salah satu seni rupa berwujud dua dimensi. Seni
ini termasuk seni rupa sudah berumur tua, terbukti adanya
goresan-goresan di dinding gua sudah ada sejak zaman
prasejarah. walaupun awalnya goresan-goresan itu dibuat untuk
ritual. setelahnya, seni lukis berkembang dengan munculnya
macam-macam aliran seperti kubisme, naturalis, serta realistis.

Seni Patung
Seni patung
adalah
bentuk seni rupa tiga dimensi. Seni patung sudah berumur tua.
18

Pada awalnya patung-patung tersebut untuk ritual pemujaan.


Patung-patung itu ada terbuat dari kayu juga bongkahan batu.
Sampai sekarang, teknik mematung terus mengalami
perkembangan.

B. Seni
Pakai (Applied
Art)
Seni pakai biasa disebut seni terapan merupakan karya seni rupa
yang mengutamakan fungsi tertentu, tidak melepas aspek estetis.
Seni terapan itu diantaranya seni dekorasi, seni reklame, seni
ilustrasi, seni kerajinan/kriya, seni arsitektur, keramik, seni batik,
dan grafika
(seni cetak
mencetak).

19

Pembagian Seni
Dalam proses penciptaan karya seni, seorang seniman selalu
berhubungan dengan media yang dipilih, teknik yang
dipergunakan, serta cara untuk menikmatinya. Berdasarkan hal
tersebut, seni dapat dibagi menjadi seni audio, seni visual, dan
seni audio visual.
1. Seni audio (auditory art)
Senia audio adalah seni yang dapat dinikmati dengan indera
pendengaran (telinga). Contoh seni audio adalah sebagai berikut:
a. Seni music, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada.
Misalnya pertunjukan gamelan, atau pertunjukan piano.
b. Seni sastra, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui kata.
Misalnya : pembacaan puisi atau pun drama.
c. Seni suara, yaitu seni yang dapat dinikmati melalui nada dan
kata. Misalnya : pertunjukan band.
2. Seni visual (visual art)
Seni visual adalah seni yang dapat dinikmati dengan indera
penglihatan (mata). Contoh dari seni visual antara lain adalah
sebagai berikut :
a. Seni dua dimensi, yang meliputi : garis, cahaya, warna, bentuk,
dan gerak. Misalnya : seni lukis, seni grafis, dan seni
sinematologi.
b. Seni tiga dimensi, yang meliputi ruang dan wujud yang bisa
dicoba. Misalnya : seni patung, arsitektur, seni tari, dan
pantomime.
3. Seni audio visual (auditory visual art)
Seni audio visual yaitu seni yang dapat dinikmati oleh indera
pendengaran dan indera penglihatan. Contoh dari seni audio
visual antara lain adalah sebagai berikut ini :
a. Seni tari, merupakan perpaduan gerak dan nada.
b. Seni drama, merupakan perpaduan dari gerak, kata, dan visual.
20

c. Seni opera, merupakan perpaduan dari gerak, nada, dan visual.

Pembagian seni secara umum berdasarkan penikmatnya


dibagi menjadi lima cabang, yaitu sebagai berikut ini :
1. Seni rupa
Karya seni rupa dapat dinikmati dengan indera penglihatan
(visual) dan peraba. Seni rupa biasanya memanfaatkan unsure
garis, bidang, warna, tekstur, dan volume. Contoh hasil karya seni
rupa adalah : lukisan, kaligrafi, poster, reklame, spanduk, patung,
diorama, kursi, meja, seni grafis, dan seni kerajinan.
Sedangkan, jika ditinjau dari segi wujud dan bentuknya, seni rupa
terbagi 2 yaitu seni rupa 2 dimensi yang hanya memiliki panjang
dan lebar saja dan seni rupa 3 dimensi yang memiliki panjang
lebar serta ruang.
Seni Rupa 2 Dimensi
Seni rupa 2 dimensi merupakan karya seni rupa memiliki
batas dua sisi, yaitu sisi panjang dan lebar. Seni rupa 2
dimensi tidak punya ruang karena tidak mempunyai
ketebalan/ketinggian. Karya seni rupa 2 dimensi dalam
kehidupan sehari-hari contohnya hiasan pada dekorasi
dinding.
Contoh : Lukisan, Seni Grafis, Kaligrafi

21

Seni Rupa 3 Dimensi


Seni rupa 3 dimensi merupakan karya seni yang dibatasi
tidak hanya dengan sisi panjang dan lebar, tetapi juga
dibatasi oleh kedalaman. Atau dalam bahasa sederhananya
yaitu karya seni yang memiliki ruang.
Contoh : Keramik, Patung

Kriya
Istilah Seni Kriya berasal dari bahasa Sansekerta dari kata Krya
yang berarti mengerjakan. Krya terus berkembang menjadi karya,
kriya dan kerja. Dalam arti khusus kriya adalah mengerjakan
suatu hal untuk menghasilkan sebuah benda atau objek. Namun,
semakin berkembang disebutlah seni kriya.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia Kriya diartikan
sebagai pekerjaan (kerajinan tangan). Dalam bahasa Inggris
disebut Craft yang berarti energi atau kekuatan, maksudnya
22

adalah suatu keterampilan dalam mengerjakan atau membuat


sesuatu.
Contoh : Guci, Furniture Ukiran, Hiasan, dll.

2. Seni music
salah satu ilmu atau bidang seni yang berupa suara/ bunyi/ nada
yang terkombinasi dalam urutan yang mempunyai kesatuan
irama, melodi, harmoni yang dapat menggambarkan perasaan
penciptanya terutama dalam aspek emosional.
Karya seni music dapat dinikmati dengan indera pendengaran
(auditory) yang dibentuk dari unsure nada dan bunyi dalam alat
music, suara dari manusia (vocal), atau pun gabungan dari
keduanya.

3. Seni tari
Seni tari adalah seni yang diwujudkan melalui gerak, ruang,
waktu, irama, wirasa, wiraga, dan susunan unsur gerak tubuh
secara teratur dan menurut pola-pola tertentu sehingga
menimbulkan gerakan yang indah dan memesona. Seni Tari
23

merupakan gerak-gerak ritmis dari anggota tubuh sebagai


ekspresi dan pengungkapan perasaan dari si penari yang diikuti
alunan music yang fungsinya memperkuat maksud yang ingin
disampaikan Karya seni ini dapat dinikmati dengan indera
penglihatan dan indera pendengaran (audio visual).

4. Seni teater
Teater dalam arti sempit dideskripsikan sebagai sebuah drama
(perjalanan hidup seseorang yang dipertunjukkan di atas
pentas, disaksikan banyak orang dan berdasarkan atas
naskah yang tertulis). Sedangkan dalam arti luas, teater adalah
segala adegan peran yang dipertunjukkan di depan orang
banyak, seperti ketoprak, ludruk, wayang, sintren, janger,
mamanda, dagelan, sulap, akrobat, dan lain sebagainya.Seni
teater adalah seni yang memadukan unsure gerakan dan kata.
Biasanya dalam teater terdapat naskah, penokohan, latar,
tempat, dan alat pengiring. Seni teater dapat dinikmati dengan
indera penglihatan dan indera pendengaran (audio visual).
Contoh teater terkenal adalah teater koma.

24

5. Seni sastra
Seni sastra adalah seni yang mengungkapkan pengalaman jiwa
dan perasaan dalam bentuk bahasa, tulisan, dan kalimat yang
mengandung nilai estetis untuk mendapatkan kepuasan rohaniah.
Suatu karya tulis yang apabila dibandingkan dengan sebuah
karya tulis lainnya yang mempunyai ciri khas, keunggulan,
keindahan, keaslian dalam suatu kontent yang mencakup sebuah
gaya bahasa yang digunakan. Para ahli pun telah banyak yang
menjelaskan makna sastra agar lebih mudah dipahami. Menurut
M. Esten, sastra ialah suatu karya imaginatif yang diungkapkan
melalui sebuah bahasa
yang khas
serta mempunyai
sebuah nilai
positf terhadap
kehidupan
manusia. Bentuk karya
sastra dapat
berupa prosa, puisi, dan
drama.

Amelia Widya Saputri

BAB 5
(PRINSIP SENI RUPA)
Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya
seni rupa. Kesatuan merupakan prinsip yang utama di mana
unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu sama lain dalam
membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun
25

satu kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi
unsur-unsur dapat berbeda atau bervariasi sehingga menjadi
susunan yang memiliki kesatuan.

Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang
berbeda baik bentuk maupun warna untuk menciptakan
keselarasan.

Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur
yang berlawanan.Perbedaan yang mencolok pada warna, bentuk,
dan ukuran akan memberikan kesan yang tidak monoton.

Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara
teratur dan terus-menerus. Susunan atau perulangan dari unsurunsur rupa yang diatur, berupa susunan garis, susunan bentuk
atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan
peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang
diletakkan bervariasi pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan
mendapatkan susunan dengan irama yang harmonis.

Gradasi

Gradasi adalah penyusunan warna berdasar kantingkat perpaduan


berbagai warna secara berangsur-angsur.

Proporsi
26

Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagianbagian satu dengan bagian lainnya secara keseluruhan. Misalnya
membandingkan ukuran tubuh dengan kepala, ukuran objek
dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan
objek lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

Komposisi
Komposisi adalah menyusun unsur-unsur rupa dengan
mengorganisasikannya menjadi susunan yang bagus, teratur, dan
serasi.

Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan
yang diatur sedemikian rupa sehingga terdapat daya tarik yang
sama pada tiap-tiap sisi susunan.

IRSALINA MARDHIYA

27

BAB 6
(ALIRAN SENI RUPA)
1. Aliran Neo-Klasik

Pecahnya revolusi Perancis pada tahun 1789,


merupakan titik akhir dari kekuasaan feodalisme di Perancis
yang pengaruhnya terasa juga ke bagian-bagian dunia
lainnya. Revolusi ini tidak hanya perubahan tata politik dan
tata social, tetapi juga menyangkut kehidupan seni. Para
seniman menjadi bebas dalam memperturutkan panggilan
hati masing-masing, dimana mereka berkarya bukan karena
adanya pesanan, melainkan semata-mata ingin melukis saja.
Maka dengan demikian mulailah riwayat seni lukis
modern dalam sejarah yang ditandai dengan individualisasi
dan isolasi diri. Jacques Louis David adalah pelukis pertama
dalam babakan modern. Pada tahun 1784, David
melukiskan SUMPAH HORATII. Lukisan ini menggambarkan
Horatius , bapak yang berdiri di tengah ruangan sedang
mengangkat sumpah tiga anak laki-lakinya yang
bergerombol di kiri, sementara anak perempuannya
menangis di sebelah kanan.
Lukisan ini tidak digunakan untuk kenikmatan,
melainkan untuk mendidik, menanamkan kesadaran
anggota masyarakat atas tanggung jawabnya terhadap
Negara. J.L. David merupakan pelopor aliran Neo-Klasik,
dimana lukisan Neo-Klasik bersifat Rasional, objektif, penuh
dengan disiplin dan beraturan serta bersifat klasik.
28

Ciri-cirinya Lukisan Neo-Klasik :


a. Lukisan terikat pada norma-norma intelektual akademis.
b. Bentuk selalu seimbang dan harmonis.
c. Batasan-batasan warna bersifat bersih dan statis.
d. Raut muka tenang dan berkesan agung.
e. Berisi cerita lingkungan istana.
f. Cenderung dilebih-lebihkan.
Tokoh penerus J.L. David dalam Neo-Klasik adalah
JEAN AUGUAST DOMINIQUE INGGRIS (1780-1867)
2. Aliran Romantik

Aliran Romantik merupakan pemberontakan terhadap aliran


Neo-Klasik, dimana Jean Jacques Rousseau mengajak
kembali pada alam, sebagai manusia yang tidak hanya
memiliki pikiran tetapi juga memiliki perasaan dan emosi.
Lukisan-lukisan romantik cenderung menampilkan :
Hal yang berurusan dengan perasaan seseorang
(sangat ditentang dalam aliran Neo- Klasik)
Eksotik, kerinduan pada masa lalu
Digunakan untuk perasaan dari penontonnya
Kecantikan dan ketampanan selalu dilukiskan
Ciri-ciri aliran Romantis sebagai berikut :

29

Lukisan mengandung cerita yang dahsyat dan


emosional.
Penuh gerak dan dinamis.
Warna bersifat kontras dan meriah.
Pengaturan komposisi dinamis.
Mengandung kegetiran dan menyentuh perasaan.
Kedahsyatan melebihi kenyataan.

Tokoh-tokhnya antara lain :


Eugene Delacroix
Theodore Gericault
Jean Baptiste
Jean Francois Millet
Tokoh yang betul-betul pemberontak dan pertama kali
menancapkan panji-panji romantisme adalah Teodore
Gericault (1791-1824) dengan karyanya yang berjudul
RAKIT MENDUSA. Romantisme berasal dari bahasa Perancis
Roman (cerita), sehingga aliran ini selalu melukiskan
sebuah cerita tentang perbuatan besar atau tragedy yang
dahsyat.
3. Aliran Realisme

Realisme merupakan aliran yang memandang dunia tanpa


ilusi, mereka menggunakan penghayatan untuk
menemukan dunia. Salah seorang tokoh Realisme yang
bernama Courbet dari Perancis mengatakan :
30

TUNJUKANLAH KEPADAKU MALAIKAT, MAKA AKU AKAN


MELUKISNYA, artinya ia tidak akan melukis sesuatu yang
tidak ditunjukkan kepadanya (sesuatu yang tidak
real/nyata). Aliran Realisme selalu melukiskan apa saja yang
dijumpainya tanpa pandang bulu dan tanpa ada idealisasi,
distorsi atau pengolahan-pengolahan lainnya. Gustave
Courbet (1819-1877) memandang bahwa lukisan itu pada
dasarnya seni yang kongkrit. Lukisan-lukisan Courbet selalu
menampilkan kenyataan hidup yang pahit seperti Lukisan
Pemecah Batu dll.
Tokoh : Jean Francois, Millet dan Honore Daumier.
4. Aliran Naturalisme

Aliran Naturalisme adalah aliran yang mencintai dan


memuja alam dengan segenap isinya. Penganut aliran ini
berusaha untuk melukiskan keadaan alam, khususnya dari
aspek yang menarik, sehingga lukisan Naturalisme selalu
bertemakan keindahan alam dan isinya. Monet merupakan
salah satu tokoh pelukis Naturalisme, tetapi terkadang
lukisannya mendekati Realisme. Meskipun lukisan
Naturalistiknya Monet yang mendekati Realisme, tetapi
sangat berbeda dengan lukisan Gustave Courbert sebagai
tokoh realisme.
Realismenya Courbert bersifat sosialistik yang moralitasnya
cukup tinggi, sedangkan realismenya Monet cenderung
melukiskan yang indah-indah dan amoral, karena prinsip
Monet adalah seni untuk kepentingan seni, bukan untuk
apapun. Para pelukis Naturalisme sering dijuluki sebagai
pelukis pemandangan. Tokoh Naturalisme yang berasal dari
31

Inggris adalah Thomas Gainsbrough (1727-1788).


Tokohnya antara lain John Constable, William Hogart,
Frans Hall.

5. Aliran Impresionis

Apabila ada orang mendengar istilah Impresionisme, maka


asosiasi mereka biasanya tertuju pada lukisan-lukisan yang
impresif, yaitu lukisan yang agak kabur dan tidak
mendetail. Claud Monet bukan tokoh impresionisme, tetapi
aliran impresionisme banyak diilhami oleh penemuanpenemuan Claud Monet dalam setiap lukisannya. Seorang
tokoh impresionisme dari Prancis bernama Piere Auguste
Renoir (1841-1919).
Pelukis ini sangat gemar melukis wanita, baik dalam kondisi
berpakaian maupun tanpa busana. Lukisan impresionis
sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca, karena melukis
dilakukan di luar studio. Lukisan impresionis biasanya tidak
mempunyai kontur yang jelas dan nampak hanya efek-efek
warna yang membentuk wujud tertentu.
Tokohnya : Eduard Manet, Claude Monet,Auguste
Renoir, Edward Degas dan Mary Cassat.
32

6. Aliran Ekspresionisme

Pada tahun 1990-an, para pelukis mulai tidak puas dengan


karya yang hanya menonjolkan bentuk-bentuk objek.
Mereka mulai menggali hal-hal yang berhubungan dengan
batin, sehingga muncullah aliran ekspresionisme. Vincent
Van Gogh (1850) adalah tokoh yang menjadi tonggak
kemunculan aliran ekspresionisme dan tokoh lain yang
mengikuti adalah Paul Cezanne, Paul Gauguin, Emil Nolde
dan di Indonesia yaitu Affandi. Ekspresionisme merupakan
aliran yang melukiskan aktualitas yang sudah didistorsikan
ke arah suasana kesedihan, kekerasan ataupun tekanan
batin.
Pelopornya adalah Vincent Van Gogh, Paul Klee,
Emile Nolde, W . Kandinsky, dan Edvard Munch.
7. Aliran Fauvisme

Nama fauvisme berasal dari bahas Prancis Les Fauves,


yang artinya binatang liar. Aliran fauvisme sangat
mengagungkan kebebasan berekspresi, sehingga banyak
33

objek lukisan yang dibuat kontras dengan aslinya seperti


pohon berwana 0ranye/jingga atau lainnya. Lukisan-lukisan
fauvis betul-betul membebaskan diri dari batasan-batasan
aliran sebelumnya.
Pelukis fauvisme cenderung melukis apa yang mereka
sukai tanpa memikirkan isi dan arti dari sebuah lukisan
yang dibuat. Maurice De Vlaminck, merupakan tokoh
fauvisme yang banyak terinspirasi oleh goresan warna
Vincent Van Gogh, sampai-sampai ia berkata ; Saya lebih
mencintai Van Gogh dari pada Ayah saya.
Tokoh-tokohnya Antara lain Henr y Matisse,
AndreDerain, Maurice de Vlaminc.
8. Aliran Kubisme

Aliran kubisme dilatar belakangi oleh konsep Paul Cezanne


yang mengatakanbahwa bentuk dasar dari segala bentuk
adalah silinder , bola, balok dan semua bentuk yang ada di
dalam di pengaruhi oleh perspektif, sehingga bidang tertuju
pada satu titik tengah. Karya Picasso menjadi insfirasi
kemunculan karya- karya kubisme, karena motif geometris
digunakan oleh Picasso.
Lukisan kubisme mengedepankan bentuk-bentuk germetris.
Tokoh kubisme yang sangat terkenal adalah Picasso dan
Paul Cezanne, tetapi di samping kedua tokoh ini masih
banyak tokoh lain yg menganut Kubisme seperti Juan Gris
34

dll.
9. Aliran Abstraksionisme

Aliran Abstraksionime adalah aliran yg berusaha


melepaskan diri dari sensasi-sensasi atau asosiasis figuratif
suatu obyek. Aliran Abstraksionis di bedakan menjadi dua
yaitu.
Abstrak kubistis
Yaitu abstrak dalam bentuk geometrik murni seperti
lingkaran kubus dan segi tiga
Tokoh aliraran ini berasal dari Rusia yaitu Malivich [1913]
Abstrak Nonfiguratif
Yaitu abstrak dalam arti seni lukis haruslah murni sebagai
ugkapan perasaan, di mana garis mewakili garis ,warna
mewakili warna dan sebagainya. Bentuk alami ditinggalkan
sama sekali. Tokohnya adalah Wassily kadinsky, Naum
Goba.
10. Aliran Futuris

35

Aliran Futuris muncul di Itali pada tahun 1909, sebagai


reaksi terhadap aliran kubisme yang dianggap dinamis
penuh gerak, karena itu temanya cenderung
menggambarkan kesibukan-kesibukan seperti,pesta arakarakan, perang dll.
Tokoh aliran ini antara lain :Carlo Carra, Buido
Severini , Umbirto Boccioni, F.T Marineti

11. Aliran dadaisme

Aliran dadaisme merupakan pemberontak konsep dari


konsep aliran sebelumnya. Aliran ini mepunyai sikap
memerdekakan diri dari hukum-hukum seni yg telah
berlaku. Ciri aliran ini sinis, nihil dan berusaha meleyapkan
ilusi. Aliran ini dilatar belakangi oleh perang dunia pertama
yg tak kunjung berhenti.
Perang yg tak kunjung padam memberi kesan hilangnya
nilai sosial dari nilai estetika di muka bumi, sehinga
pandangan dadaisme tidak ada estetika dalam karya seni.
Tokoh Dadisme adalah Paul klee, Scwitters Tritan
Tzara, Maron Janco dll.
12. Aliran Surealisme.
36

Aliran surealis banyak di pengaruhi oleh teori analisis


psikologis. Sigmund Freud mengenai ketidak sadaran dalam
anatomisme dan impian. Surealisme sering tampil tidak
logis dan penuh fantasi, seakan-akan melukis dalam mimpi.
SEPTHIN CAESAR JACKSON

37

BAB 7
(SIMBOL &KRITIK KARYA SENI)
Simbol Dalam Karya Seni Rupa 3 Dimensi
Simbol adalah lambang yang mengandung makna atau arti. Kata
simbol dalam bahasa Inggris: symbol; Latin symbolium, berasal
dari bahasa Yunani symbolon (symballo) yang berarti menarik
kesimpulan, berarti atau memberi kesan. Secara konseptual, kata
simbol ini mempunyai beberapa pengertian sebagai berikut.
1.
Sesuatu yang biasanya adalah tanda yang kelihatan yang
menggantikan gagasan atau objek tertentu.
2.
Kata; tanda, isyarat, yang digunakan untuk mewakili sesuatu
yang lain: arti, kualitas, abstraksi, gagasan, objek.
3.
Apa saja yang diberikan arti dengan persetujuan umum dan/
atau dengan kesepakatan atau kebiasaan. Misalnya, lampu lalu
lintas.
4.
Tanda konvensional, yakni sesuatu yang dibangun oleh
masyarakat atau individu-individu dengan arti tertentu yang
kurang lebih standar yang disepakati atau dipakai anggota
masyarakat itu. Arti simbol dalam konteks ini sering dilawankan
dengan tanda alamiah.

Dalam pembelajaran seni rupa, kata Simbol dijelaskan sebagai


makna yang dikandung dalam karya seni rupa baik wujud
objeknya atau unsur-unsur rupanya. Misalnya merah adalah
simbol keberanian. Patung katak sebagai simbol pemanggil hujan.
Patung kuda sebagai simbol kegagahan, dan lain sebagainya.
Dalam cerita sering digunakan beberapa jenis satwa untuk
melambangkan sifat-sifat tertentu. Misalnya, simbol kancil
melambangkan makna cerdik, lincah dan banyak akal. Serigala
seringkali digunakan untuk melambangkan keserakahan dan
kelicikan. Lain lagi dengan keledai yang digunakan untuk
melambangkan kemalasan dan kebodohan.
Dalam seni rupa, simbol dapat dijumpai pada karya dua dimensi
38

atau tiga dimensi. Patung, tugu dan monumen misalnya, adalah


karya seni rupa tiga dimensi yang dapat mempunyai makna dan
simbol tertentu. Kebiasaan untuk membuat patung, tugu dan
monumen yang melambangkan sesuatu sudah dilakukan orang
sejak jaman dahulu. Tugu dan monumen ada yang terbuat dari
batu dan logam. Biasanya berukuran besar dan dibangun untuk
memperingati peristiwa-perisitiwa penting atau tempat-tempat
bersejarah.

Sebagai contoh, tugu Proklamasi di Jakarta adalah simbol dari


kemerdekaan dan perjuangan rakyat Indonesia. Tugu katulistiwa
di kota Pontianak Kalimantan Barat untuk menandai tempat yang
dilalui garis katulistiwa. Contoh lainya adalah Tugu Jogja, tugu ini
berarti atau menyimbolkan persatuan antara raja/ pemimpin dan
rakyat dalam perjuangan melawan musuh atau menyatu dalam
membentuk pemerintahan dalam suatu negara atau
pemerintahan. Arti lain bias dimaknakan sebagai suatu hubungan
antara manusia dengan Sang Khalik.
Coba perhatikan di sekitar kalian ada karya seni rupa tiga dimensi
yang berbentuk tugu atau monumen? adakah makna simbolik
atau dari karya-karya tiga dimensi itu? Pahlawan atau orang yang
berjasa dan orang yang dihormati sering dibuatkan patungnya.
Patung itu menjadi simbol kekuatan, kepahlawanan dan
perjuangannya. Banyak pahlawan dan orang yang berjasa di
Negara kita. Kepahlawanan dan perjuangan orang orang itu
dikenang hingga saat ini, dijadikan tauladan untuk masyarakat
dan bangsa. Coba perhatikan, adakah patung orang yang
dianggap berjasa, pahlawan atau dihormati di daerah kalian?
Karya seni rupa tiga dimensi mempunyai unsur-unsur rupa seperti
39

warna, garis, bidang dan bentuk. Unsur-unsur rupa itu digunakan


selain untuk memperindah bentuknya, unsur rupa pada karya
seni rupa tiga dimensi ini dapat saja mempunyai makna simbolik.
Pada bab sebelumnya kalian sudah mempelajari unsur-unsur rupa
dan makna dari unsur-unsur rupa itu. Garis tebal, garis tipis, garis
lurus, garis lengkung mempunyai makna simbolik yang berbedabeda. Warna merah, hitam, putih dan sebagainya juga
mempunyai makna simbolik yang berbeda-beda. Makna-makna
simbolik ini mungkin saja berbeda antara satu daerah dengan
daerah lainnya. Sebagai contoh, warna hitam seringkali
digunakan sebagai lambang duka cita, tetapi suku bangsa
tertentu menggunakan warna kuning atau putih sebagai lambang
berduka cita.
Amati karya-karya seni rupa tiga dimensi yang ada di sekitarmu,
identifikasikan unsur-unsur rupa pada karya-karya seni rupa tiga
dimensi itu lalu cobalah cari pula makna simbolik dari karyakarya seni rupa tiga dimensi berikut ini baik wujudnya secara utuh
atau pada unsur-unsur rupanya.
Karya seni rupa dibuat atau diciptakan oleh seorang seniman atau
perupa. Dalam dunia seni rupa, seorang seniman atau perupa
dianggap sebagai tokoh terutama karena kepeloporan, keunikan
bentuk atau gagasan karyanya yang dikenal luas menginspirasi
perupa yang lainnya. Tokoh seni rupa umumnya dijumpai pada
penciptaan karya-karya seni rupa murni seperti karya seni lukis
dan seni patung atau pada penciptaan karya-karya seni rupa
modern dimana sebuah karya selalu disertai dengan inisial
pembuat atau penciptanya. Bandingkan dengan karya-karya seni
rupa tradisi yang umumnya bersifat kolektif dan komunal.
Ketokohan seseorang dalam dunia seni rupa tidak terlepas dari
peran para kritikus karya seni rupa. Bahkan dapat dikatakan para
kritikus inilah yang membuat seseorang seniman atau perupa
menjadi tokoh dan mendapat pengakuan dari masyarakat luas
melalui ulasan kritiknya. Ada beberapa tokoh seni rupa di
Indonesia seperti Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah,
Sudjojono, GM Sidharta, Popo Iskkamur, Barli dan Sasmitawinata
dan masih banyak yang lainnya. Sedangkan tokoh-tokoh seni rupa
40

mancanegara seperti Rembrant, Vincent Van Gogh, Andy Warhol,


Kandinsky, dan sebagainya. Ketokohan seorang perupa ini ada
yang bersifat internasional, regional, nasional bahkan lokal.
Berikut ini beberapa tokoh seni rupa baik nasional maupun
mancanegara.

1. Tokoh Seni Rupa Indonesia


N Nama
o. Tokoh

Keterangan

1. Basuki Basuki Abdullah seorang pelukis maestro


Abdulla dengan aliran seni rupa realis dan naturalis.
h
Meninggal pada umur 78 tahun tepatnya
pada 5 November 1993, ia pernah diangkat
menjadi salah seorang pelukis resmi istana
negara pada masa kepemimpinan presiden
Soeharto. Beberapa contoh lukisan yang
pernah dibuat olehnya antara lain berjudul
Lukisan "Kakak dan Adik" (1978) dan Lukisan
"Balinese Beauty" (1976).
2. Affandi Affandi Koesoema adalah pelukis indonesia
Koesum pertama yang membawa nama baik bangsa
a
indonesia di mata dunia. Selama masa
hidupnya beliau telah menghasilkan > 2000
lukisan indah yang sebagian besar kini telah
laku terjual. Beberapa karya seni rupa 2
dimensi berupa lukisan yang pernah
dibuatnya antara lain poster propaganda
41

Boeng, ajo, Boeng! tahun 1945.


3. I
I Nyoman Nuarta adalah pematung asal
Nyoman Indonesia yang menjadi salah satu pelopor
Nuarta Gerakan Seni Rupa Baru pada tahun 1976.
Beberapa mahakaryanya yang sangat
dikenal antara lain Monumen Jalesveva
Jayamahe (Surabaya), Patung Garuda Wisnu
Kencana (Badung, Bali), serta Monumen
Proklamasi Indonesia (Jakarta).
4. F.
F. Widayanto adalah seorang keramikus
Widyant terkenal lulusan Institut Teknologi Bandung.
o
Berbagai karya keramik yang dibuatnya
sangat disukai konsumen mancanegara.
Diawali tahun 1983, ia membangun bisnisnya
dalam dunia seni rupa hingga akhirnya
meraih sukses dan mampu bekerja sama
dengan Kobayashi, sebuah perusahaan
importir Jepang untuk barang-barang
kesenian dan pecah belah.
5. Raden
Saleh

Raden Saleh Sjarif Boestaman adalah pelukis


Indonesia yang mempionirkan seni modern
Indonesia (saat itu Hindia Belanda).
Lukisannya merupakan perpaduan
Romantisisme yang sedang populer di Eropa
saat itu dengan elemen-elemen yang
menunjukkan latar belakang Jawa sang
pelukis. Salah satu lukisan karya Raden Saleh
berjudul " Berburu (Hunt), dikoleksi oleh
Museum Mesdag, Belanda.

6. Trubus Trubus Soedarsono adalah pematung dan


Sudarso pelukis naturalis Indonesia yang dikenal
no
karena alisan realismenya yang sangat kuat.
Salah satu karya Trubus adalah patung Urip
Soemohardjo di Magelang yang bergaya
realistik. Trubus juga terlibat dalam
pembuatan Patung Selamat Datang di
42

Jakarta yang didesain berdasarkan sketsa


Henk Ngantung.
7. Gregori Gregorius Sidharta Soegijo adalah seorang
us
pematung terkenal Indonesia. Ia juga
Sidharta dianggap sebagai tokoh pembaruan seni
patung Indonesia. Karya-karyanya yang lain
yang membuatnya terkenal antara lain
adalah "Tonggak Samudra", monumen
Pelabuhan Peti Kemas di kawasan Tanjung
Priok, Jakarta Utara, "Garuda Pancasila" di
atas podium Gedung MPR/DPR, patung Bung
Karno di makamnya di Blitar.
8. Hendra Hendra Gunawan adalah seorang pelukis dan
Gunawa pematung yang pada tahun 1947, ia
n
bersama Affandi, Sudarso, Kusnadi, Trubus,
Sutioso, dan lain-lainnya mendirikan sanggar
Pelukis Rakyat. Dari sanggar ini banyak
melahirkan pelukis yang cukup
diperhitungkan seperti Fajar Sidik dan G.
Sidharta. Selain melukis, mematung juga
merupakan bagian dari kesehariannya.
Hendra Gunawan pernah melukis "Pangeran
Cornel" dan "Arjuna menyusui anaknya".
9. Tino
Sidin

Tino Sidin adalah seorang pelukis dan guru


gambar yang terkenal dengan acaranya yaitu
Gemar Menggambar. Dalam acara ini "Pak
Tino" mengajar anak-anak bahwa
menggambar itu mudah, dan merupakan
perpaduan dari garis-garis lurus dan garisgaris lengkung.

10 Lee Man Lee Man Fong adalah seorang pelukis


.
Fong
Indonesia yang dilahirkan di Tiongkok. Pada
masa Perang Dunia II ia ditawan Jepang, dan
setelah Indonesia merdeka, ia menjadi
pelukis istana Presiden Soekarno dan
menjadi warga negara Indonesia. Pada Tahun
43

1964 ia ditunjuk oleh Presiden Soekarno


untuk membuat buku yang berjudul "LukisanLukisan dan Patung dari Koleksi Presiden
Soekarno dari Republik Indonesia" .
Kumpulan lukisannya diterbitkan dalam buku
Lee Man Fong: Oil Paintings.
2. Tokoh Seni Rupa Manca Negara
N Nama
o. Tokoh
1. Auguste
Rodin

Keterangan
Franois-Auguste-Ren Rodin adalah
pematung Perancis dan termasuk salah
satu pematung utama dalam masa
modern. Auguste Rodin sebagai seniman
yang memahat patung The Kissdan The
Thinker. The Thinker ini ditujukan untuk
menggambarkan Dante di depan Gates of
Hell (Gates of Hell adalah salah satu
karya pahatan Rodin juga dan merupakan
judul syair Dante).

2. Vincent
Vincent Willem van Gogh adalah pelukis
Willem van pasca-impresionis Belanda. LukisanGogh
lukisan dan gambar-gambarnya termasuk
karya seni yang terbaik, paling terkenal,
dan paling mahal di dunia. Van Gogh
dianggap sebagai salah satu pelukis
terbesar dalam sejarah seni Eropa.
3. Andy
Warhol

Andy Warhol adalah seorang seniman,


sutradara avant-garde, penulis dan figur
sosial Amerika. Warhol menjadi salah satu
pencetus gerakan Pop Art di Amerika
Serikat pada tahun 1950an. Karya-karya
Warhol yang paling dikenal misalnya
Campbell's Soup Cans, bunga poppy, dan
gambar sebuah pisang pada cover album
musik rock The Velvet Underground and
44

Nico (1967), dan juga untuk potret-potret


ikonik selebritis abad 20, seperti Marilyn
Monroe, Elvis Presley, Jacqueline Kennedy
Onassis, Judy Garland, dan Elizabeth
Taylor.
4. Michaelang Michaelangelo Buonarroti' adalah seorang
elo
pelukis, pemahat, pujangga, dan arsitek
Buonarroti' zaman Renaissance. Pada November
1497, Michaelangelo membuat Piet,
patung Bunda Maria yang menangisi
kematian Yesus, dan pada tahun 1504, ia
mulai mengerjakan karyanya yang paling
terkenal, David yang kemudian dipajang
di Piazza della Signoria.
5. Pablo Ruiz
Picasso

Pablo Ruiz Picasso adalah seorang


seniman yang terkenal dalam aliran
kubisme dan dikenal sebagai pelukis
revolusioner pada abad ke-20. Jenius seni
yang cakap membuat patung, grafis,
keramik, kostum penari balet sampai tata
panggung.

6. Rembrandt Rembrandt Harmenszoon van Rijn adalah


Harmenszo pelukis Belanda yang merupakan salah
on van Rijn satu pelukis terbesar dalam sejarah seni
Eropa. Kontribusinya yang besar terhadap
seni rupa terjadi pada era keemasan
Belanda. beberapa karyanya yang
terkenal antara lain An Artist in His Studio
(The Museum of Fine Arts, Boston,
Massachusetts), dan The Raising of
Lazarus (Los Angeles County Museum of
Art, Los Angeles)
7. Salvador
Felip Jacint
Dal
Domnech

Salvador Felip Jacint Dal Domnech


adalah salah satu pelukis yang dikenal
lewat karya-karyanya yang surealis. Hasil
karya dikenal karena kombinasi mimpi
45

aneh (bizzare) dengan draftmanship dan


keahlian menggambar yang luar biasa
dipengaruhi oleh master Renaissance.
Beberapa karyanya yang terkenal antara
lain Dream Caused Flight Bumblebee
around Pomegranate Second Before
Awakening (1944), The Temptation of St.
Anthony (1946), danGalatea of the
Spheres (1952)
8. Leonardo
da Vinci

Leonardo da Vinci adalah arsitek, musisi,


penulis, pematung, dan pelukis Renaisans
Italia. Leonardo terkenal karena
lukisannya yang piawai, seperti Jamuan
Terakhir dan Mona Lisa. Ia juga dikenal
karena mendesain banyak ciptaan yang
mengantisipasi teknologi modern tetapi
jarang dibuat semasa hidupnya, sebagai
contoh ide-idenya tentang tank dan mobil
yang dituangkannya lewat gambargambar dwiwarna. Selain itu, ia juga turut
memajukan ilmu anatomi, astronomi, dan
teknik sipil bahkan kuliner.

9. PierreAuguste
Renoir

Pierre-Auguste Renoir adalah seorang


pelukis Perancis yang terkenal dengan
gerakan impresionis dalam lukisannya.
Karya-karya awalnya yang biasanya
snapshot impresionis kehidupan nyata,
penuh warna berkilau dan cahaya.

10 Edgar
.
Degas

Edgar Degas adalah seorang pelukis dan


pematung dari Perancis. Ia dianggap
sebagai pendiri impresionisme meskipun
menolak istilah itu, dan lebih memilih
disebut realis. Salah satu karyanya yang
terkenal adalah La Classe de Danse
(1875).

Dengan mengetahui dan mempelajari tokoh-tokoh dalam dunia


46

seni rupa ini diharapkan wawasan serta pengetahuan kamu


dalam apresiasi, kritik dan berkarya seni akan semakin luas.
Wawasan dan pengetahuan yang luas ini akan sangat membantu
kamu dalam mengapresiasi dan mengkritisi (memberikan
tanggapan) karya seni rupa dengan lebih baik sekaligus
memperkaya gagasan kamu dalam proses berkarya seni.
Kritik Karya Seni Rupa
A. Pengertian Kritik Seni
Kritik seni adalah kegiatan menanggapi karya seni
untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu
karya seni. Keterangan mengenai kelebihan dan kekurangan ini
dipergunakan dalam berbagai aspek, terutama untuk
menunjukkan kualitas dari sebuah karya. Kritik karya seni tidak
hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi terhadap
sebuah karya seni, tetapi juga dipergunakan sebagai standar
untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil berkarya seni.
Tanggapan dan penilaian yang disampaikan oleh seorang kritikus
ternama sangat mempengaruhi persepsi penikmat terhadap
kualitas sebuah karya seni bahkan dapat mempengaruhi penilaian
ekonomis (harga jual).
B. Jenis Kritik Seni
Menurut Feldman (1967) terdapat 4 jenis kritik seni, setiap
tipe mempunyai ciri (kriteria), media (bahasa), cara (metoda),
pola berpikir, sasaran, dan materi yang tidak sama.
1. Kritik Populer,
adalah jenis kritik seni yang ditujukan untuk konsumsi
umum. Tanggapan yang disampaikan melalui kritik jenis
ini biasanya bersifat umum saja, lebih kepada pengenalan atau
publikasi sebuah karya. Dalam tulisan kritik populer, umumnya
menggunakan gaya bahasa dan istilah-istilah sederhana yang
mudah dipahami oleh orang awam.
2. Kritik Jurnalis,
adalah jenis kritik seni yang hasil tanggapan atau
penilaiannya disampaikan secara terbuka kepada publik melaui
47

media massa khususnya surat kabar. Kritk ini hampir sama


dengan kritik populer, tetapi ulasannya lebih dalam dan tajam.
Kritik jurnalistik sangat cepat mempengaruhi persepsi masyarakat
terhadap kualitas dari sebuah karya seni, tertama karena sifat
dari media massa dalam mengkomunikasikan hasil
tanggapannya
3. Kritik Keilmuan,
adalah jenis kritik yang bersifat akademis dengan wawasan
pengetahuan, kemampuan dan kepekaan yang tinggi untuk
menilai sebuah karya seni. Kritik jenis ini umumnya disampaikan
oleh seorang kritikus yang sudah teruji kepakarannya dalam
bidang seni, dan disampaikan dengan metodologi kritik secara
akademis. Hasil tanggapan melalui kritik keilmuan seringkali
dijadikan referansi bagi para kolektor atau kurator institusi seni
seperti museum, galeri dan balai lelang.
4. Kritik Kependidikan,
adalah kritik yang bertujuan mengangkat atau meningkatkan
kepekaan artistik serta estetika subjek belajar seni. Jenis kritik ini
umumnya digunakan di lembaga-lembaga pendidikan seni
terutama untuk meningkatkan kualitas karya seni yang dihasilkan
peserta didiknya. Kritik ini yang digunakan guru di sekolah umum
dalam penyelenggaraan mata pelajaran pendidikan seni.
C. Bentuk Kritik Seni
Berdasarkan titik tolak atau landasan yang digunakan,
dikenal beberapa bentuk kritik sebagai berikut :
1. Kritik Formalistik
Kajian kritik ditujukan terhadap konfigurasi aspek-aspek
formalnya atau berkaitan dengan unsur-unsur pembentukannya.
Pada lukisan, maka sasaran kritik lebih tertuju kepada kualitas
penyusunan (komposisi) unsur-unsur visual seperti warna, garis,
tekstur, dan sebagainya yang terdapat dalam karya tersebut.
Kritik formalistik berkaitan juga dengan kualitas teknik dan bahan
yang digunakan dalam berkarya seni.

48

2. Kritik Ekspresivistik
Dalam kritik ini, kritikus cenderung menilai dan menanggapi
kualitas gagasan dan perasaan yang ingin dikomunikasikan oleh
seniman melalui sebuah karya seni. Kegiatan kritik ini umumnya
menanggapi kesesuaian atau keterkaitan antara judul, tema, isi
dan visualisasi objek-objek yang ditampilkan dalam sebuah karya.
3. Kritik Instrumentalistik
Dalam kritik ini, karya seni cenderung dikritisi berdasarkan
kemampuananya dalam upaya mencapai tujuan, moral, religius,
politik atau psikologi. Pendekatan kritik initidak mempersoalkan
kualitas formal dari sebuah karya seni tetapi lebih melihat aspek
konteksnya baik saat ini maupun masa lalu.
Lukisan berjudul Penangkapan Pangeran Diponegoro karya
Raden Saleh misalnya, dikritisi tidak saja berdasarkan kualitas
teknis (formal) nya saja tetapi keterkaitan antara objek, isi, tema
dan tujuan serta pesan moral yang ingin disampaikan pelukisnya
atau interpretasi pengamatnya terhadap konteks ketika karya
tersebut dihadirkan.
D. Tahapan dalam Kritik Seni
Berdasarkan beberapa uraian tentang pendekatan dalam
kritik seni, dapat dirumuskan tahapan-tahapan kritik secara
umum sebagai berikut:
1. Deskripsi,
adalah tahapan untuk menemukan, mencatat dan
mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, dan
tidak berusaha melakukan analisis atau mengambil kesimpulan.
Agar dapat mendeskripsikan dengan baik, seorang pengkritik
harus mengetahui istilah-istilah teknis yang umum digunakan
dalam dunia seni rupa. Tanpa pengetahuan tersebut, maka
pengkritik akan kesulitan untuk mendeskripsikan fenomena karya
yang dilihatnya.
2. Analisis formal,
adalah tahapan untuk menelusuri sebuah karya seni
berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya.
49

Pada tahap ini seorang kritikus harus memahami unsur-unsur seni


rupa dan prinsip-prinsip penataan atau penempatannya dalam
sebuah karya seni.
3. Interpretasi,
yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi
tema yang digarap, simbol yang dihadirkan dan masalah yang
dihadirkan. Penafsiran ini sangat terbuka sifatnya, dipengaruhi
sudut pandang dan wawasan pekritiknya. Semakin luas wawasan
seorang pekritik biasanya semakin banyak pula penafsiran karya
yang dikritisinya.
4. Evaluasi atau penilaian,
merupakan tahapan yang menjadi ciri dari kritik karya seni.
Evaluasi atau penilaian adalah tahapan dalam kritik untuk
menentukan kualitas suatu karya seni bila dibandingkan dengan
karya lain yang sejenis. Perbandingan dilakukan terhadap
berbagai aspek yang terkait dengan karya tersebut baik aspek
formal maupun aspek konteks.
E. Fungsi Kritik
Fungsi kritik seni yang utama ialah menjembatani persepsi
dan apresiasi karya seni rupa, antara seniman, karya, dan
penikmat seni. Kritik dengan gaya bahasa lisan maupun tulisan
yang berupaya mengupas, menganalisis, diharapkan
memudahkan bagi seniman dan penikmat untuk berkomunikasi
melalui karya seni.
F. Kritikus Seni
Kritikus adalah orang yang melakukan kritik terhadap karya
seni dan budaya orang lain atau dirinya sendiri.
Kritik yang disampaikan harus dilandasi dengan :
1.

keilmuan dan pengetahuan yang relevan;

2.

pengalaman yang memadai dalam materi kritik;

3.

menguasai media kritik (kebahasaan yang efektif dan


komunikatif);

4.

menguasai penerapan metoda kritik yang tepat.


50

IQRAR REDYA PRATAMA

51

BAB 8
(PERSPEKTIF DASAR)

PERSPEKTIF
Perspektif atau sudut pandang adalah teknik atau metode
untuk menggambar objek-objek berupa benda, ruang (interior),
dan lingkungan (eksterior) yang ukurannya lebih besar dari
manusia.

Teknik ini ada karena keterbatasan jarak pandang mata kita


dalam melihat objek. Semakin jauh jarak mata dengan benda,
semakin kecil penampakannya dan bahkan akan hilang dari
pandangan jarak tertentu. Sebaliknya, semakin dekat jarak
pandang mata kita, benda tersebut akan semakin terlihat besar.
Dua hal yang harus dijadikan patokan dalam teknik
menggambarperspektif sebagai berikut.

Titik hilang yaitu titik terjauh dari jangkauan. Jarak pandang


mata dan titik hilang selalu terletak di dalam garis horizon.

Garis horizon yaitu garis khayal mata (tidak nyata). Di mana


kita berada, di situlah garis horizon berada.
A. Perspektif Satu Titik Hilang
Pada dasarnya, perspektif satu titik hilang, dua titik hilang, dan
tiga titik hilang bisa dibagi lagi menjadi berbagai sudut pandang
berdasarkan posisi mata kita berada. Lebih sederhanya, sudut
pandang bisa dibagi 3 macam sudut pandang, yaitu sudut
pandang mata burung, sudut pandang normal, dan sudut
pandang mata kucing.
a. Sudut Pandang Mata Burung
Pada sudut pandang mata burung ini, mata kita seolah-olah
berada diatas dan melihat objek yang berada di bawah. Jadi, letak
garis horiszon berada di atas bidang gambar. Sementara itu, letak
letak titik hilang berada pada garis tersebut, bisa dibagian kiri,
tengah, atau sebelah kanan. Bahkan bisa juga diletakkan di luar
bidang gambar. Setiap objek yang digambar, garisnya bersumber
dari titik hilang.
Contoh gambar sederhana

52

Contoh gambar benda

Tahapan dalam menggambar :

Buatlah garis horizon di bagian atas bidang gambar.

Letakkan titik hilang di dalam garis horizon. Letak garis titik


hilang bisa di manapun, di pinggir/ di tengah bidang gambar.

Buatlah garis batas ruangan/ dinding dengan patokan garis


berasal dari titik hilang tersebut.

Gambarlah beberapa bangun dasar yang juga berpatokan


pada garis dari titik hilang tersebut. Menggambarnya harus
dengan perencanaan. Karena abngun dasar ini dijadikan gambar
objek benda.

53

Gambarlah seluruh detail benda dengan patokan komposisi


pada bangun dasar.

Gambarlah seluruh detail benda dengan patokan komposisi


pada bangun dasar.

Arsirlah seperlunya untuk memberikan kesan tiga dimensi,


volume, dan karakter benda.
b. Sudut Pandang Normal
Pada sudut pandang normal, diri kita seolah-olah berdiri normal
memandang lurus kedepan. Dengan demikian, bagian atas dan
bagian bawah terlihat lebih seimbang. Letak garis horizon tepat di
tengah-tengah bidang gambar dan titik hilang bisa diletakkan di
mana saja pada garis tersebut. Semua objek yang digambar
garisnya berasal dari titik hilang.
- Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda

54

c. Sudut Pandang Mata Kucing


Pada sudut pandang mata kucing, seolah-olah kita berada di
posisi tiarap dan melihat ke depan,sehingga objek bagian atas
akan lebih dominan. Letak garis horizon di bagian bawah bidang
gambar dan letak titik hilang pada garis horizon. Titik hilang ini
dijadikan pusat untuk menarik garis dalam menggambarkan
setiap objek benda.
- Contoh bangun sederhana

Contoh gambar benda

55

B. Perspektif Dua Titik Hilang


Secara teknis, perspektif dengan 2 titik lenyap hampir sama
dengan teknik perspektif 1 titik lenyap. Pada teknik perspektif 2
titik hilang, pada garis horizon terdapat 2 titik fokus.
Persimpangan garis yang berasal dari 2 titik hilang ini akan
membentuk sebuah sudut. Biasanya, jika jarak antara 2 titik
hilang ini terlalu dekat, penampakan objek gambar benda
mengalami distorsi.
Tahapan untuk menggambar teknik perspektif 2 titik hilang
juga hampir sama dengan teknik perspektif 1 titik hilang, yaitu
sebagai berikut :

Buatlah garis horizon. Jika memakai sudut pandang mata


burung, garis horizon berada di atas bidang gambar. Jika memakai
sudut pandang normal, garis horizon berada di tengah-tengah
bidang gambar. Jika memakai sudut pandang mata kucing, garis
horizon berada dibagian bawah garis horizon.

56

Letakkan 2 titik, masing-masing di bagian ujung kiri dan


kanan bidang gambar.
Jika menggambar ruangan, buatlah batas ruangan itu
dengan menarik garis dari kedua titik tersebut.
Gambarlah beberapa bangun dasar dengan patokan dari
kedua titik hilangnya. Bangun dasar tersebut diletakkan dan
dikomposisikan sesuai dengan perencanaan gambar yang dibuat.
Gambarlah seluruh detail benda dengan berpatokan pada
bangun dasar yang sudah dibuat. Perhatikan proporsi dan
perbandingan antara benda yang satu dan benda yang lainnya.
Arsirlah seperlunya untuk memberikan kesan tiga dimensi,
volume, dan karakter benda.
a. Sudut Pandang Mata Burung
Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda

b. Sudut Pandang Normal


Contoh gambar bangun sederhana
57

Contoh gambar benda

c. Sudut Pandang Mata Kucing


Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar benda

58

C. Perspektif Tiga Titik Hilang


Perspektif dengan tiga titik hilang biasanya hanya bisa dipakai
untuk menggambarkan sesuatu yang sangat luas, besar, tinggi,
dan secara visual mengalami distorsi yang sangat ekstrem.
Biasanya teknik ini dipakai untuk menggambar outdoor dan sudut
pandang dari udara, meskipun bisa juga dipakai untuk sudut
pandang dari bawah atau sudut pandang mata kucing. Agar tidak
mengalami distorsi yang berlebihan, sebaiknya titik hilang
diletakkan jauh diluar bidang gambar.
a. Sudut Pandang Mata Burung atau Penglihatan dari Atas
Contoh gambar sederhana

Contoh gambar perspektif tiga titik hilang dengan sudut pandang


dari udara

59

b. Sudut Pandang Mata Kucing


Contoh gambar bangun sederhana

Contoh gambar perspektif tiga titik hilang dengan sudut pandang


dari bawah/ mata kucing

60

IQRAR REDYA PRATAMA

BAB 9
(ALIRAN LUKISAN)
Aliran Klasikisme

61

Aliran klasikisme merupakan aliran yang biasanya menampilkan


gambar klasik dan memiliki karakter tersendiri. Klasikisme sudah
banyak peminat baik pelukis nusantara maupun mancanegara.
Lukisan yang menganut aliran klasikisme biasanya memiliki
bentuk yang seimbang nan harmonis. Wajah karakter yang ada di
dalamnya pun terkesan sangat tenang, namun kejadian di
dalamnya terkesan dilebih-lebihkan.
Aliran Fauvisme

Fauvisme adalah aliran yang memberikan kebebasan berekspresi


bagi para pelukis yang menganut aliran ini. Kebebasan
berekspresi ini mengizinkan pelukis untuk memberikan warna
bebas kepada objek, bahkan dengan warna yang sangat kontras
sekalipun.
Ciri-ciri lukisan yang beraliran fauvisme adalah warnanya
biasanya liar dan kontras dari warna aslinya, namun detail bentuk
gambar tetap masih bisa dilihat oleh pemirsa lukisan.

Aliran Futurisme

62

Aliran yang satu ini adalah aliran yang menggambarkan objek


terlihat seolah-olah bergerak. Biasanya, dalam satu objek di
lukisan beraliran ini akan mengalami pengulangan beberapa kali.
Aliran seni lukis ini biasanya memiliki hubung kait dengan gerak
dan kecepatan, serta memanfaatkan prinsip aneka tampak.
Sayangnya, apabila untuk orang yang masih awam, terkadang
sulit mengambil maksud dari karya seni tingkat tinggi ini

Aliran Dadaisme

63

Aliran ini biasanya menyajikan karya artistik yang sedikit


beraroma menyeramkan, kekanak-kanakan, namun terkadang
juga mengesankan. Biasanya, lukisan beraliran ini didominasi
dengan warna hitam-putih atau merah-putih-hijau tua dengan
pewarnaan primer dan kontras.
Aliran Kubisme

Aliran kubisme adalah aliran yang memiliki bentuk-bentuk


geometris pada lukisannya. Seperti segitiga, segi empat,
lingkaran, silinder, kubus, kotak-kotak dan sebagainya.
Sangat mudah untuk mengenali aliran ini karena ciri khasnya
yang berbentuk geomteris serta warnanya yang cenderung
sangat perspektif.

64

Aliran Abstraksionisme

Aliran yang satu ini adalah aliran yang menggunakan warna dan
bentuk yang acak dan tidak terbatas. Aliran abstrak terbagi
menjadi dua, yaitu kubistis dan non-figuratif. Seni ini mengambil
unsur-unsur seni rupa saja yang disusun dengan tidak beraturan.

Aliran Ekspresionisme

Aliran ekspresionisme merupakan aliran yang memberikan


kebebasan bentuk dan warna, akan tetapi tetap tidak boleh
terlepas dari menggambarkan emosi sang objek lukis.
65

Meskipun biasanya aliran ini lebih banyak melukiskan ekspresiekspresi manusia, namun belakangan ini para pelukis juga mulai
marak yang berusaha menangkap emosi hewan-hewan dari
wajahnya dan memasukkan mereka sebagai objek lukis.
Aliran Impresionisme

Impresionisme merupakan satu aliran seni yang berusaha


menampilkan kesan yang ditangkap objek lukis. Biasanya, lukisan
dengan aliran seperti ini memiliki ciri gambar yang agak kabur
dan tidak detail.
Dalam proses pembuatan lukisan dengan aliran ini ada beberapa
keunikan tersendiri, seperti;
Ketika melukis tidak perlu menunggu cat kering untuk
ditimpa warna selanjutnya.
Tidak menggunakan warna hitam sebagai warna bayangan.
Goresan kuas dibuat tebal dan pendek untuk memudahkan
pelukis menangkap kandungan subjek lukis.
Aliran Realisme

66

Aliran realisme adalah aliran yang menampilkan karya lukis yang


apa adanya, sebagaimana kejadian-kejadian yang terjadi di
tengah masyarakat tanpa tambahan sedikit pun. Biasanya,
lukisan dengan aliran realisme banyak menampilkan tentang
kehidupan masyarakat sehari-hari.
Aliran Romantisme

Aliran romantisme adalah aliran seni yang berusaha menampilkan


suatu lukisan dengan fantastik dan indah. Aliran ini biasanya
menampilkan tentang suatu hal yang bersifat romantis, seperti
suatu pemandangan alam, tragedi, ataupun sejarah.
Lukisan aliran ini biasanya juga memuat berbagai cerita ataupun
kejadian besar yang emosional, bahkan terkadang cerita tersebut
dilebih-lebihkan sehingga sangat menyentuh perasaan.

67

Aliran Surealisme

Aliran surealisme ini adalah aliran yang sangat erat kaitannya


dengan dunia khayalan. Sehingga, akan sering kita dapati dari
karya lukis aliran ini yang sangat tidak masuk di akal pikiran kita.
Namun, terkadang di situlah indahnya seni.
Aliran Naturalisme

Aliran naturalisme merupakan aliran yang berusaha menampilkan


suatu objek lukisan secara alamiah. Aliran naturalisme ini apabila
kita perhatikan memang mirip dengan realisme, namun tetap ada
bedanya, yaitu naturalisme memiliki sedikit tambahan di sekitar
objek lukis agar lukisan menjadi lebih indah.Aliran ini biasanya
sangat memperkhatikan susunan perbandingan, perspektif,
tekstur serta pewarnaan khususnya warna-warna gelap. Selain
itu, sebagian besar lukisan yang memakai aliran ini biasanya
memiliki tema yang berhubungan dengan alam.
68

SEPTHIN CAESAR JACKSON

69

BAB 10
(APRESIASI KARYA SENI)
Apresiasi adalah penghargaan atau penilaian yang positif
terhadap suatu karya tertentu. Sedangkan seni merupakan
sesuatu yang diciptakan manusia yang mempunyai nilai
keindahan atau estetika. Jadi apresiasi seni merupakan suatu
penilaian terhadap suatu karya seni, baik mengenali, menilai, dan
menghargai bobot-bobot seni atau nilai-nlai seni yang terkandung
dalam karya seni tersebut.
Penilaian seni bermacam-macam bergantung dari individu
yang menilai suatu karya seni tersebut, ada yang menilai bahwa
karya seni tersebut bernilai positif adapula beraggapan negatif.
Tujuan pokok dari mengapresiasi seni adalah menjadikan
masyarakat agar tahu apa, bagaimana, dan apa maksud dan
tujuan dari karya seni itu. Dengan kata lain masyarakat dapat
menanggapi, menghayati serta menilai suatu karya seni.
Adapun tujuan akhir karya seni yaitu :
Untuk mengembangkan nilai estetika karya seni
Untuk mengembangkan kreasi
Untuk penyempurnaan
Untuk mengapresiasi suatu karya seni rupa, perlu di perhatikan
unsur-unsur sebagai berikut meliputi tema, gaya ,tekhnik dan
komposisi. Mengapresiasi seni tidaklah dengan menilai suatu
karya seni saja, mengapresiasi dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya saja ketika kita ingin membeli sebuah
sepatu, dan terdapat banyak pilihan-pilihan sepatu yang tersedia,
kemudian kita memilih salah satu sepatu dari berbagai ragam
yang tersedia, di mana sepatu tersebut yang cocok atau sesuai
dengan pribadi kita, dan orang-orang di sekitar kita merasa
nyaman dengan hal itu dan menilai bahwa kita terlihat lebih
gagah, tampan atau cantik. Itupun juga termasuk sebagai

70

tindakan apresiasi. Dalam mengapresiasi suatu karya seni,


adapaun sikap atau kegiatan yang digolongkan sebagai berikut :
Apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu
karya seni sebatas tangkapan indrawi.
Apresiasi estetis, yaitu apresiasi menilai karya seni dengan
melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
Apresiasi kritik, yaitu apresiasi karya seni dengan
mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis,
menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan hasil
pengamatannya. Sikap apresiasi ini dapat dilakukan secara
langsung dengan mengamati suatu benda.
Sikap apresiasi ini terbentuk atas kesadaran akan kontribusi para
seniman bagi bangsa dan negara atau bagi nilai-nilai
kemanusiaan pada umumnya. Dalam berapresiasi dalam seni,
dapat mengembangkan rasa empati kepada profesi seniman dan
budayawan. Pengenalan akan tokoh-tokoh seni budaya kepada
masyarakat sekitar termasuk hal yang dapat menumbuhkan
perasaan simpati, dan jika dilakukan secara berulang-ulang akan
meningkat menjadi perasaan yang lebih dalam yaitu rasa empati.
Apakah perbedaan Simpati dan Empati itu? Perasaan simpati
adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap
orang lain atau pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang
dialami, diderita orang tersebut. Sedangkan empati adalah
melakukan sesuatu kepada orang lain, dengan menggunakan
cara berpikir orang lain tersebut, yang menurut orang lain itu
menyenangkan, yang menurut orang lain benar. Itulah perbedaan
antara simpati dan empati.
Kegiatan berapresiasi meliputi: persepsi, pengetahuan,
pengertian, analisis, penlaian, dan apresiasi. Kegiatan persepsi
yaitu memberikan gambaran-gambaran tentang bentuk-bentuk
karya seni di Indonesia, contohnya memperkenalkan tarian-tarian,
musik, dan lain-lain. Pengetahuan yaitu pada tahap ini, kita
mempresentasekan pengetahuan-pengetahuan yang telah di
miliki baik sejarah ataupun yang lainnya. Pengertian, pada tingkat
71

ini, harapan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam


berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam
kemampuannya dalam merasakan musik. Analisis, pada tahap ini,
kita mulai mendeskripsikan seni yang telah di pelajari. Penilaian
yaitu memberikan sebuah saran ataupun kritkan terhadap suatu
karya seni.

(http://www.smansax1-edu.com/2014/09/apresiasi-senipengertian-dan-tujuannya.html)

PAMERAN/PAGELARAN SENI
1. Pengertian Pameran
Pameran merupakan kegiatan untuk memperkenalkan atau
menunjukan hasil karya seni rupa atau hasil produksi kepada
masyarakat luas. Pameran adalah cara untuk melakukan
komunikasi antara pencipta karya dan penikmat karya seni rupa.
Pameran bersifat Statis/diam : Pameran lukisan, pameran
patung, pameran bunga.
Pengertian Pameran lebih lengkap dapat dibaca di artikel ini.
2. Pengertian Pergelaran
Pergelaran/Pementasan merupakan kegiatan untuk
memperkenalkan atau menunjukan hasil karya seni musik, tari,
teater/drama dan lainnya kepada masyarakat luas. Pergelaran
adalah cara untuk melakukan komunikasi antara pencipta karya
dan penikmat karya.

72

Manfaat Pameran atau Pergelaran :


a. Melatih mengapresiasi karya
b. Melatih tanggung jawab
c. Melatih mengevaluasi karya
motivasi
e. Melatih kegiatan bersama
Tujuan Pameran atau Pergelaran
a. Menawarkan karya kepada masyarakat
b. Berkomunikasi dengan masyarakat
c. Memberikan Informasi Kepada msyarakat
d. Melatih masyarakat untuk ber- apresiasi
Fungsi Pameran atau Pergelaran
a. Sarana Apresiasi
b. Sarana Rekreasi
c. Sarana Edukasi/Pendidikan
d. Sarana ajang prestasi
Istilah-Istilah dalam Pameran atau Pergelaran
a. Pameran/Pergelaran
b. Exhibition
c. Eksposisi/Pertunjukan
d. Festival/Perayaan/Pesta
e. Show
f. Bazar/Pameran dan menjual karya
Perlengkapan Pameran atau Pergelaran :
a. Karya Seni
b. Dekorasi/tata ruang
c. Meubeler
d. Sound system
e. Tempat/Ruang
f. Buku Katalog
g. Tempat Display
h. Buku Tamu dan buku Kesan/Pesan
Cara-Cara Melakukan Apresiasi merupakan :
a. Mengamati
b. Menghayati
73

c. Memahami
d. Menanggapi
e. Menilai
f. Implementasi/Penerapan
Tempat Pameran atau Pergelaran ada 2 yaitu :
a. Pergelaran Tertutup : Tempat pergelaran di dalam gedung
b. Pergelaran Terbuka : Tempat pergelaran di luar gedung

IRSALINA MARDHIYA

74

Anda mungkin juga menyukai