KELAS
(03071381419070)
ALFIANTHA HUSSEN
(03071381419069)
M.LUTHFI AL-HAZMY
(03071181419016)
Mata Kuliah/Kode
Pertemuan ke-
:2
Tanggal
: 17 Januari 2017
Pokok Bahasan
Pengajar
Jenis Tugas/Praktek
: Resume
Revisi
:-
Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa jenis tumbuhan dan lingkungan pengendapan
batubara dapat mempengaruhi karakteristik batubara yang terbentuk. Menurut
Diesel (1992) lingkungan pengendapan batubara akan menghasilkan tipe batubara
yang berbeda.
- Pada lingkuan bars, canel, overbank dengan litologi sedimen berukuran gravel akan
menghasilakan batubara dengan karakteristik berwarna gelap dengan kandungan
sulfur yang rendah dan medium-low TPI.
- Pada lingkungan bars, canel, overbank dengan litologi sedimen berukuran pasiran
akan menghasilakan batubara dengan karakteristik berwarna gelap dengan
kandungan sulfur yang rendah dan medium-high TPI.
- Pada lingkungan aluvial dan upper delta plain dengan litologi sedimen berukuran
lempung akan menghasilakan batubara dengan karakteristik berwarna gelap
mengilap dengan kandungan sulfur yang rendah dan high TPI.
- Pada lingkungan lagun & tidal inlent akan menghasilakan batubara dengan
karakteristik berwarna gelap mengilap. pada posisi transgresi batubara yang
terbentuk Medium TPI dan kadar sulful tinggi sedangkan saat posisi regresi low TPI
dan kadar sulfur rendah.
- Pada lingkungan channels & tidal flats akan menghasilkan batubara dengan
karakteristik berwarna hitam mengilap, medium TPI.
Jenis Batuan pada Back arc Basin dan Forearc Basin
Gambar 3. Zona subduksi ditandai dengan terbentuknya backart basin, magmatic arc,
yang baru.
Divergen dapat terjadi pada lempeng benua dan lempeng samudera. Pada lempeng
samudera akan menghasilkan mid-ocean ridges, sedangkan pada lempeng benua akan
menghasilkan lembah rekahan (rifting) yang terus berkembang dan membentuk
cekungan. Cekungan yang terbentuk memungkinkan untuk menjadi wadah
terbentuknya batubara, dimana material organic yang mengisi cekungan akan
mengalami proses penggambutan. Cekungan yang mengalami penurunan secara
bertahap dan supply bahan organic yang menerus akan menyebabkan gambut semakin
tebal sehingga akan menghasilkan lapisan batubara yang tebal. Contoh cekungan
batubara akibat kegiatan tektonik divergen adalah Sub-Cekungan Berau di Kalimantan
Timur yang berada di continental plate margin dalam suatu sistem passive margin,
berhubungan dengan regangan (rifting) Selat Makasar.
Pergerakan Konvergen
Pergerakan lempeng yang terjadi pada dua bagian lempeng yang bergerak
saling mendekat hingga akhirnya bertumbukan di sebut gerakan konvergen.
Gerakan ini menyebabkan salah satu lempeng yang bertabrakan akan menunjam
(subduction) ke bawah lempeng lainnya. Umumnya daerah penunjaman lempeng
akan membentuk suatu palung yang dalam dan merupakan jalur gempa bumi yang
kuat. Contohnya adalah zona subduksi antara lempeng samudera Indo - Australia
dan lempeng benua Eurasia di Sumatera.. Contoh hasil dari pergerakan lempeng ini
adalah terbentuknya gunung api di punggung tengah samudra di Samudra Pasifik
dan Benua Afrika. Batas antar lempeng yang saling menjauh hingga mengakibatkan
terjadinya perluasan punggung samudra disebut batas divergen atau batas lempeng
konstruktif.
Berdasarkan posisi nya terhadap lempeng tektonik maka pergerakan konvergen
menghasilkan cekungan cekungan berupa cekungan depan busur magma dan
cekungan belakang busur magma, dimana cekungan cekungan tersesbut merupakan
tempat pengendapan batubara. Batubara yang dihasilkan pada zona ini merupakan
batubara dengan kualitas baik dikarenakan posisinya yang dekat dengan aktivitas
tektonik. Batubara di Ombilin adalah contoh endapan batubara yang terbentuk di
cekungan busur belakang.
Pergerakan Transform
Pergerakan lempeng transform adalah pergerakan yang terjadi pada dua bagian
lempeng bumi yang bergerak secara horisontal dan berlawanan arahnya atau saling
bergeser satu sama lain (slide each other). Keduanya tidak saling memberai maupun
saling menumpu. Daerah lempeng bumi yang mengalami peristiwa pergerakan
transform disebut dengan batas transform. Batas transform ini juga dikenal sebagai
sesar ubahan-bentuk (transform fault).
Lempeng yang bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara
menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault) menghasilka gerakan
sepanjang patahan mendatar regional yang dapat membentuk berbagai cekungan
mendatar (pull-apart basin). Karena patahan mendatar terbentuk pada berbagai tatanan
geologi, cekungan ini dapat diisi sedimen laut, darat maupun bahan organic penyusun
batubara . Ketebalan sedimen cenderung sangat tebal, karena kecepatan sedimentasi
yang tinggi yang dihasilkan oleh erosi dari daerah sekitarnya yang berelevasi tinggi,
dan boleh jadi ditandai dengan banyaknya perubahan fasies secara lokal. contoh
cekungan batubara akibat kegiatan tektonik transform adalah Cekungan Ombilin di
Sumatera Barat.