Spo Sterilisasi
Spo Sterilisasi
12/13
Pedoman
Dokumen.
STERILISASI
Puskesmas
Berbah
1.Pengertian
2.Tujuan
3.Kebijakan
4.Referensi
5.Peralatan
dan Bahan
6.Prosedur
SOP
No. Kode
Terbitan
:01
No. Revisi
: 00
: 1- 1
Alat sterilisasi
Peralatan kesehatan
Siapkan peralatan yang akan di sterilkan
Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas dengan air mengalir
Bersihkan kotoran yang melekat
Jangan meletakkan sterilisator dekat dengan bahan-bahan yang mudah
terbakar
Masukkan kassa/alat tenun yang sudah siap dimasukkan ke dalam
sterilisator bagian atas kemudian ditutup
Alat-alat logam/stainlessteel yang sudah bersih dan kering dimasukkan
kedalam sterilisator (jangan di tumpuk) ke bagian bawah kemudian pintu
ditutup
Lubang udara jangan ditutup/tertutup
Untuk menghidupkan mesin tekan tombol power
Untuk menghidupkan bagian atas tekan tombol o3(ozon)
Untuk menghidupkan bagian bawah tekan tombol desinfect
Pada saat proses sterilisasi jangan memegang pintu kaca
Dalam waktu 10 menit sterilisator tersebut akan mati secara otomatis
tunggu sampai 20 menit, pintu baru dibuka
Peralatan yang sudah diseterilkan, diangkat atau dipindahkan dengan
korentang ke tempat penyimpanan steril
Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibereskan dan dikembalikan ke
tempat semula.
Paramedis
7. Distribusi
8.Dokumen
Terkait
Ditetapkan Oleh
Kepala Puskesmas
Berbah
Pedoman
Dokumen.
PENDELEGASIAN WEWENANG
Puskesmas
Berbah
SOP
No. Kode
: BRB/VII/TMM-??/15
Terbitan
:01
No. Revisi
: 00
: 2- 2
ABORTUS
SOP
No. Dokumen
:
SPO/UKP/RJ/
No. Revisi
: 00
Tanggal Terbit
Halaman
: 1/2
UPT.
PUSKESMAS
LABUHAN
BADAS
1. Pengertian
2. Tujuan
H. HERFAN, S.Sos
NIP. 19680505
198903 1 019
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup
diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu
atau berat badan anak kurang dari 500 gram.
Abortus komplit: Adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada
kehamilan kurang dari 20 minggu.
Abortus inkomplit:Adalah sebagian konsepsi telah keluar dari vakum uteri,
sebagian lagi masih tertinggal.
Abortus insipiens:Adalah abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah
mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih di
dalam kavum uteri.
Abortus imminens: Adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi pendarahan
per vaginam ostium masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.
Missed Abortion : Adalah abortus dimana embrio atau fetus telah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 0 minggu, akan hasil konsep seluruhnya masih
tertahan dalam kandungan selama 8 minggu atau lebih.
Abortus habitualis : Adalah keadaan dimana terjadinya abortus tiga kali berturutturut atau lebih.
Untuk Acuan dalam penanganan Abortus Karena Abortus dapat mengakibatkan
kematian akibat pendarahan yang terus menerus dan infeksi pada saat melakukan
abortus. Di samping itu aborsi juga berdampak pada kondisi psikologis. Perasaan
sedih karena kehilangan bayi, beban batin akibat timbulnya perasaan bersalah dan
penyesalan yang dapat mengakibatkan depresi.
2
Pedoman
Dokumen.
PENDELEGASIAN WEWENANG
Puskesmas
Berbah
SOP
No. Kode
: BRB/VII/TMM-??/15
Terbitan
:01
No. Revisi
: 00
: 3- 2
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur
6.
Langka
h-langkah
Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu Di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan.
1. Alat:
a. Bak Instrumen Steril,
b. Alat tulis
2. Bahan:
a. Kapas alkohol
b. Obat injeksi
c. Spuit injeksi
d. Obat oral
e. Infuse set
f. Cairan infuse
3. Sebelum dilakukan pasien/keluarga pasien dipersilahkan tanda tangan inform
consent
1. Abortus imminens
Istilah baring, tidur baring merupakan unsur penting dalam
pengobatan karena cara ini menyebabkan bertambahnya aliran darah
ke uterus dan berkurangnya rangsang mekanis.
Penobarbital 3 x 30 mg sehari dapat diberikan untuk menenangkan
penderita.
2. Abortus insipiens :
Dengan kehamilan < 12 minggu yang biasanya disertai dengan pendarahan.
Penanganan terdiri atas pengosongan uterus dengan segera. Pengeluaran
hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum atau dengan cunam
ovum disusulkan dengan kerokan.
3. Abortus inkompletus.
Disertai syok karena pendarahan, segera diberikan infus intra vena NaCl
fisiologi atau cairan Ringer yang selekas mungkin dan disusul dengan darah.
Setelah syok diatasi, dilakukan kerokan pasca tindakan disuntikkan
intramuskuler ergometrin untuk mempertahankan kontraksi otot uterus.
4. Abortus kompletus
Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya menderita anemis perlu
diberikan sulfas ferrosus dan dianjurkan supaya makanannya banyak
mengandung protein, vitamin dan mineral.
5. Missed abortion
Kadar fibrinogen normal, jaringan konsepsi dapat segera dikeluarkan.
Pedoman
Dokumen.
PENDELEGASIAN WEWENANG
Puskesmas
Berbah
SOP
No. Kode
: BRB/VII/TMM-??/15
Terbitan
:01
No. Revisi
: 00
: 4- 2
Pedoman
Dokumen.
PENDELEGASIAN WEWENANG
Puskesmas
Berbah
7.
SOP
No. Kode
: BRB/VII/TMM-??/15
Terbitan
:01
No. Revisi
: 00
: 5- 2
Bagan
Alir
Pedoman
Dokumen.
PENDELEGASIAN WEWENANG
Puskesmas
Berbah
8.
Hal-hal
yang perlu
diperhatika
n
SOP
No. Kode
: BRB/VII/TMM-??/15
Terbitan
:01
No. Revisi
: 00
9. Unit terkait
Ruang Bersalin
10.
1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan
Dokum
en terkait
: 6- 2