Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN FISIKA EKSPERIMEN 1

PENGUKURAN FLUKS RADIASI


GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK GARDU LISTRIK

Disusun Oleh :
Nama

: 1. ANANDA IQBAL

H1E014050

2. NUGRAHENI P. R.

H1E014051

3. SIBGHOTUR ROHMAN

H1E014058

Hari / Tanggal

: Jumat, 7 Oktober 2016

Asisten

: Satrio Ary A.

KEMENTRIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
PURWOKERTO
2016

PENGUKURAN FLUKS RADIASI GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK


GARDU LISTRIK
Oleh
Ananda Iqbal Ekaputra, Nugraheni Puspita Rini, Sibghotur Rohman
ABSTRAK
Eksperimen Pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik gardu listrik
bertujuan untuk mengoperasikan secara benar alat ukur fluks radiasi medan
elektromagnetik Gaussmeter CA-40, melakukan pemetaan obyek pengukuran secara
tepat, benar, dan prosedural, membuat peta kontur dua dan tiga dimensi serta peta
grid vektor dari pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik gardu listrik
dengan bantuan paket program surfer for windows, dan menentukan apakah unit
komputer yang diukur nilai fluks radiasi gelombang elektromagnetiknya melebihi
atau dibawah batas ambang baku aman yang telah ditetapkan oleh ICNIRP dan EHP.
Pengukuran fluks radiasi elektromegnet dalam eksperimen ini menggunakan
Gaussmeter sedangkan peralatan yang diukur fluks radiasi elektromagnetnya adalah
gardu listrik. Pada eksperimen ini didapatkan hasil bahwa jarak pengukuran
berpengaruh terhadap nilai medan elektromagnet. Semakin jauh jarak dari sumber
radiasi maka semakin kecil fluks medan radiasi elektromagnetik yang diterima.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan diperoleh nilai fluks sebesar 0,4 T pada
jarak kurang dari 500 cm.
Kata kunci : fluks radiasi, gelombang elektromagnetik, Gaussmeter
ABSTRACT
Experiment Measurement of power house electromagnetic wave radiant flux aim to
operate correctly electromagnetic field radiant flux measuring instrument of
Gaussmeter CA-40, conducting mapping of measurement obyek precisely,
correctness, and prosedural, making a map of contour two and three dimension and
also map of vektor grid of measurement of power house electromagnetic wave radiant
flux constructively program package of surfer for windows, and determine do
measured the computer unit electromagnetic wave radiant flux value of exceeding or
below/under peaceful standard sill boundary which have been specified by ICNIRP
and EHP. Measurement of radiant flux of elektromegnet in this experiment use
Gaussmeter while measured radiant flux equipments is Power House. This
experiment is got result of that measurement distance have an effect on to
electromagnet field value. Progressively far apart from source of radiasi hence
smaller accepted electromagnetic radiant flux. For the practice obtainable value flux
0,4 T at a distance of less than 500 cm.
Keyword : radiant flux, electromagnetic wave, Gaussmeter
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia tidak terlepas dari energi listrik, baik di rumah tangga,
pengobatan, sarana kerja, dan kegiatan lainya. Kehadiran medan listrik dan medan
magnet disekitar kehidupan manusia tidak dapat dirasakan indra manusia, kecuali jika
intensitasnya cukup besar dan terasa pada orang yang hiper-sensitive saja.
Radiasi adalah proses perpindahan panas melalui gelombang elektromagnet atau
paket-paket energi (photon) yang dapat merambat sampai jarak yang sangat jauh
tanpa memerlukan interaksi dengan medium. Sumber radiasi dapat berupa alat-alat
listrik berenergi tinggi, oleh sebab itu semakin banyak orang memakai listrik untuk
melakukan

aktifitas

sehari-hari,

maka

semakin

banyak

pancaran

radiasi

elektromagnetik. Elektromagnetik terdiri atas dua kombinasi medan listrik dan medan
magnet yang mempunyai energi sama besarnya. Kecepatan merambat sama dengan
kecepatan cahaya. Salah satu sumber listrik dilingkungan masyarakat adalah Saluran
Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV. Permasalahan yang ada pada radiasi
suatu perangkat alat listrik adalah penempatannya yang tidak tepat seperti terlalu
dekat dengan lingkungan masyarakat, sehingga menyebabkan radiasi tersebut
terionisasi dengan tubuh manusia sehingga berdampak pada fisiologis tubuh seperti
kelainan gen, ataupun sistem hormon pada tubuh manusia.
Medan listrik dan medan magnet sudah ada sejak bumi kita ini terbentuk.
Awan yang mengandung potensial air, terdapat medan listrik yang besarnya antara
3000 30.000 V/m. Demikian juga bumi secara alamiah bermedan listrik (100 500
V/m) dan bermedan magnet (0,004 0,007 mT). Di dalam rumah, di tempat kerja, di
kantor atau di bengkel terdapat medan listrik dan medan magnet buatan. Medan listrik
dan medan magnet ini biasanya berasal dari instalasi dan peralatan listrik, antara lain
berasal dari : sistem instalasi dalam rumah, lemari pendingin, AC, kipas angin,
pompa air, televisi, mesin ketik elektronik, mesin photocopy, komputer dan printer,
mesin las, kompresor, saluran udara tegangan rendah/menengah (SUTR/M) yang
berdekatan, dan lain-lain. Pada sistem instalasi yang bertegangan dan berarus selalu
timbul medan listrik. Tetapi medan listrik ini sudah melemah karena jaraknya cukup
jauh dari sumber.

1.2 Tujuan
1 Mengoperasikan secara benar alat ukur fluks radiasi medan magnetic
2

Gaussmeter CA-40.
Melakukan pemetaan (gridding) obyek pengukuran secara tepat,benar,dan

procedural.
Membuat peta kontur dua dan tiga dimensi serta peta grid vector dari
pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik ruang (Saluran udara
tegangan ekstra tinggi) dan obyek unit computer dengan bantuan program

surfer for windows.


Menentukan apakah nilai fluks radiasi GEM yang diukur melebihi atau masih
dibawah batas ambang baku aman yang telah ditetapkan oleh ICNIRP dan
EHC.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A Gelombang

Gelombang adalah getaran yang merambat yaitu rambatan energi dengan


tidak disertai perpindahan partikelnya. Bentuk ideal dari suatu gelombang akan
mengikuti gerak sinusoidal (Lev A. Ostrovsky & Alexander I. Potapov, 2002).

Gambar 2.1. Gelombang Sinusoidal

Jenis-jenis Gelombang dapat dibedakan berdasarkan arah rambatannya,


medium perambatannya dan amplitudo simpangannya. Berdasarkan arah
rambatannya ada dua macam gelombang, yaitu :
1

Gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus

terhadap simpangannya
2. Gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar
dengan simpangannya. (Halliday & Resnick, 1991)
Berdasarkan medium perambatannya :
1. Gelombang mekanik yaitu gelombang yang memerlukan medium perambatan
2. Gelombang elektromagnetik yaitu gelombang tanpa memerlukan medium
perambatan.Hubungan dari setiap besaran - besaran pada gelombang,
kecepatan perambatan gelombang adalah satu panjang gelombang dibagi
periode.

B Gelombang Elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik

adalah

gelombang

yang

di

dalam

perambatannya tidak memerlukan medium perantara. Contohnya sinar gamma


(y), sinar X, sinar ultra violet, cahaya tampak, inframerah, gelombang radar,

gelombang TV, gelombang radio. Gelombang elektromagnetik adalah gelombang


yang tidak memerlukan medium untuk merambat (Riyn, 2011). Beberapa sifatsifat gelombang elektromagnetik adalah sebagai berikut:
1 Gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam ruang tanpa medium.
2 Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada saat yang
bersamaan, sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan minimum
3

pada saat yang sama dan pada tempat yang sama.


Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya

tegak lurus terhadap arah rambat gelombang (transversal).


Gelombang elektromagnetik mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan,

dan difraksi.
Cepat rambat gelombang hanya bergantung pada sifat-sifat listrik dan
magnetik medium yang ditempuhnya.

C Radiasi Gelombang Eleketromagnetik


Medan

elektromagnetik

adalah

gelombang

yang

dihasilkan

dari

seperangkat elektronik yang menghasilkan medan magnet dan juga medan listrik
secara bersamaan. Medan listrik memiliki satuan volt meter atau kilo volt meter
dengan sumbernya adalah tegangan listrik, sementar medan magnet memiliki
satuan Tesla yang dihasilkan dari sumber arus yang ada pada perangkat yang
menghasilkan listrik. Pada medan listrik, arah gaya yang membentuk medannya
searah dengan sumber tegangannya baik partikel bermuatan negatif ataupun yang
positif. Setiap medan listrik memiliki titik awal dan titik akhirnya dimana titik
awal merupakan sumber tegangannya dan titik akhirnya adalah seringkali disebut
sebagai ground seperti tanah. Kuat medan listrik tertinggi ada pada permukaan
sumber tegangannya, sementara nilai kuat medan terendah ada ketika mencapai
titik ground (Kolese Dokter Keluarga, 2000-2001).
Beberapa jenis instrumen analisis menggunakan radiasi elektromagnetik dalam
pengoperasiannya.
Contoh:

Pada analisis dengan UV/Visible spectrophotometer, konsentrasi suatu


komponen dalam sampel ditunjukkan dengan banyak sedikitnya radiasi
elektromagnetik yang diserap oleh molekul zat itu. Demikian pula untuk IR
(infrared

spectrophotometer)

dan

juga

AAS

(atomic

absorption

spectrophotometer). Pada AAS, radiasi elektromagnetik diserap oleh atomatom


zat yang dianalisis.
Energi elektromagnetik mempunyai sifat ganda yaitu:
1. Sebagai gelombang
2. Sebagai rangkaian paket energi yang disebut foton.
Konsep foton penting untuk pembahasan interaksi antara radiasi dan bahan.
Radiasi elektromagnetik dapat dijelaskan dengan beberapa sifat:
Frekuensi
Panjang gelombang
Kecepatan
Sifat istimewa radiasi elektromagnetik : kecepatannya (c) konstan (dalam ruang
hampa)= 2,997925 (108 ) m/detik atau [c=3.(1010 ) cm/sec.]. c disebut kecepatan
cahaya karena cahaya merupakan satu bentuk radiasi elektromagnetik. Kecepatan
cahaya dalam suatu medium lebih kecil dari nilai ini. Fluks magnetik Fluks
magnetik diperoleh dengan melakukan integrasi dari produk skalar antara vektor
medan magnetik dengan vektor elemen luas.

Gambar 2.2. Electromagnetic Spectrum

International Commisions on Non-Ionizing Radiation Protection (ICNIRP) pada


tahun 1994 telah mensyaratkan adanya batas ambang aman paparan radiasi GEM dari
unit computer yang kemudian direvisi oleh Enviromental Health Commisions (EHC)
pada tahun 2006. Syarat batas ambang tersebut tercantum dalam Tabel 2.1.

Sementara, untuk peralatan elektronik yang terpasang tunggal (stand alone) nilai
batas ambang paparannya disajikan dalam Tabel 2.2.
Tabel 2.1. Paparan maksimum khusus untuk lingkungan publik dari sumber radiasi
GEM

Sumber Paparan Radiasi


GEM
Medan GEM alami
Catu daya listrik (di dalam
rumah tidak berdekatan
dengan sutet)
Catu daya listrik (di bawah
sutet)
Layar TV dan monitor
Ruangan/Lab Komputer

Paparan Maksimum khusus lingkungan publik


Medan Listrik
Rapat Fluks Magnetik (T)
(V/m)
200
70 (Medan magnet Bumi)
100

0.2

10000

20

10
-

0.7
100

Tabel 2.2. Fluks medan radiasi pada peralatan elektronik tunggal (stand alone)

Peralatan Elektronik
Unit Komputer
TV Berwarna
Radio
Setrika
Pengering Rambut

3 cm (T)
0.5-30
2.5-50
16-56
8-30
6-2000

30 cm (T)
< 0.01
0.04-2
1
0.12-0.3
0.01-7

1 m (T)
0.01-0.15
<0.01
0.01-0.03
0.01-0.03

Lebih lanjut, berdasarkan data dari UNEP (United Nations Environmental Programme),
dan WHO (World Health Organization) pada tahun 1987 juga menyatakan bahwa rapat arus
induksi elektromagnetik memberikan pengaruh biologis pada tubuh manusia dimana setiap
nilai 0,5 mT sama saja dengan nilai 1 mA/m2 pada rentang frekuensi 50-60 Hz.

1-10 mA/m2, tidak menimbulkan efek biolgis yang berarti


10-100 mA/m2, menimbulkan efek pada sistem penglihatan dan sistem saraf
100-1000 mA/m2, menimbulkan stimulasi pada jaringan-jaringan yang dapat
saraf pusat sehingga dikatakan berbahaya
> 1000 mA/m2, dapat menimbulkan gangguan pada organ dalam tubuh seperti
jantung, seperti fibrasi ventrikular dan jura organ tubuh lainnya (Kongres
Nasional Jaringan Epidemiologi, 2003).

BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 3 Oktober 2016 di
Laboratorium Ekeperimen dan Material Jurusan Fisika Fakultas MIPA UNSOED
pada pukul 07.00 09.00 WIB.

3.2 Alat dan bahan


Peralatan yang dibutuhkan dalam eksperimen ini adalah:
1. Gaussmeter
2. Sumber radiasi elektromagnet Gardu Listrik
3. Meteran
4. Software Surfer V8
5. Alat Tulis
3.3 Cara kerja
1. Menyiapkan satu set peralatan praktikum meliputi alat dan bahan.
2. Menentukan titik lokasi pengambilan nilai fluks radiasi GEM.
3. Mengukur nilai fluks radiasi GEM dari arah depan titik lokasi yang telah
terpilih dari jarak 0 cm sampai dengan 500 cm (dengan kenaikan jarak
masing-masing 50 cm)
4. Mencatat hasil nilai fluks radiasi GEM yang terukur pada gaussmeter.

5. Mengulangi langkah tersebut untuk arah belakang , kanan, dan kiri.

3.4 Diagram Alir

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada dasarnya setiap alat elektronik semuanya memancarkan gelombang
elektromagnetik. Arus listrik yang mengalir dalam piranti hardware alat elektronik,

teruatama catu daya, merupakan aliran muatan-muatan statis yang bergerak secara
serentak dan searah. Aliran muatan statis yang kontinu dan cukup besar akan
menghasilkan sebuah medan gabungan yaitu medan elektromagnetik yang menjalar.
Gelombang elektromagnetik merupakan sebuah medan gaya yang terdiri atas medan
listrik (E) dan yang berisolasi dengan vektor medan magnet (B) yang merambat
melalui ruang dan membawa energy dari satu tempat ke tempat yang lain. Ditinjau
dari sifat geraknya, gelombang elektromagnetik termasuk gelombang transversal,
yaitu gelombang yang arah rambatnya tegak lurus dengan arah getar partikel-partikel
mediumnya. Dari praktikum pengukuran fluks radiasi gelombang elektromagnetik
unit komputer, didapatkan hasil :
Nilai Fluks Radiasi Gelombang Elektromagnetik Gardu
Depan
Kanan
Kiri
Belakang
Jarak
Fluks
Jarak
Fluks
Jarak
Fluks
Jarak
Fluks
(cm)
(T)
(cm)
(T)
(cm)
(T)
(cm)
(T)
0
10000
0
10000
0
18000
0
4000
50
4000
50
4000
50
4000
50
2000
100
80
100
4000
100
440
100
20
150
40
150
60
150
60
150
1
200
40
200
60
200
60
200
0,8
250
40
250
60
250
40
250
1
300
2,2
300
20
300
20
300
1,8
350
2,2
350
3
350
5,6
350
1,8
400
1,8
400
2,6
400
7,4
400
2
450
1,8
450
2
450
8,8
450
2
500
1,8
500
1,8
500
9,4
500
2,4
Tabel 4.1. Data Pengamatan

Hasil data pengamatan, selanjutnya diolah menggunakan software surfer 10


dan didapatkan peta kontur sebagai berikut :

Gambar 4.1. Peta Kontur Tiga Dimensi

Gambar 4.2. Peta Kontur Dua Dimensi

Dari hasil yang diperoleh maka dapat diketahui bahwa jarak berpengaruh
terhadap nilai fluks radiasi medan elektromagnetik. Medan magnet yang dipancarkan
ini semakin menurun dengan bertambahnya jarak antar gaussmeter CA-40 dan gardu.

Hal ini dapat dilihat dari data hasil pengamatan. Semakin jauh jarak gaussmeter
terhadap monitor maka nilai fluks radiasi medan elektromagnetiknya semakin kecil.
Hal ini juga berlaku untuk nilai fluks radiasi medan elektromagnet pada alat
elektronik lainnya yang dapat dialiri arus listrk. Hasil ini sesuai dengan hukum Biort
Savart bahwa pancaran medan magnet yang diterima suatu benda akan berkurang
sebanding dengan perubahan jarak sumber radiasi.
B=

0 I
2 r

Peta kontur 2D dan3D untuk monitor dan CPU dibuat dengan menginput data
titik interval dan besarnya fluks radiasi GEM yang telah diukur dengan Gaussmeter.
Dari peta kontur terlihat bahwa nilai fluks radiasi terbesar terdapat di pusat sumber
radiasi, selanjutnya akan semakin berkurang untuk jarak yang semakin jauh dari
sumber. Hal lain yang cukup diperhatikan berdasarkan hasil eksperimental adalah
radiasi terbesar berada di titik sumber dari arah depan. Jika dibandingkan dengan
koordinat (0,0) dari arah selain depan, nilainya jauh lebih kecil dibandingkan data
pengamatan dari arah depangardu. Kemudian dari data yang diambil pada empat
bagian gardu, dapat dibuat grafik hubungan antara medan magnet dengan jarak.

Fluks (T)

Fluks (T)

800

400

600

300

400

200

200

100

0
0

10

20

30

40

50

60

10

20

30

40

50

60

Fluks (T)

Fluks (T)

50

150

40

100

30
20

50

10
0

0
0

10

20

30

40

50

60

10

20

30

40

50

60

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa daerah
disekeliling gardu terdapat fluks radiasi gelombang elektromagnetik yang besar
nilainya mengumpul pada bagian pusat (0,0). Besar fluks radiasi disekitar gardu
masih dalam tingkatan dibawah International Commisions on Non-Ionizing
Radiation Protection (ICNIRP) dan Enviromental Health Commisions (EHC) yang
menayatakan bahwa besar nilai catu daya listrik (di dalam rumah tidak berdekatan
dengan sutet) harus memiliki rapat fluks magnetik sebesar 0.2 T. Pada jarak lebih
dari 500 cm nilai rapat fluks magnetik akaan di bawah 0.2 T.
DAFTAR PUSTAKA

Halliday & Resnick. 1991. Fisika. Jilid 1. Jakarta : Erlangga


Lev A. Ostrovsky & Alexander I. Potapov. 2002. Modulated Wave Theory and Applications.
Johns Hopkins University Press-ISBN 0-8018-7325-8
Ryin. 2011. Gelombang. http://ryin.multiply.com/journal/item/47. Diakses pada tanggal 178
April 2016. Pada pukul 15.30 WIB.

Mengupayakan Pendidikan Dokter dengan Pola Pendekatan Kedokteran Keluarga. Kongres


Nasional ke V Kolese Dokter Keluarga Indonesia dan Pertemuan Ilmiah Nasional
Pertama Dokter Keluarga. Yogyakarta, 20-23 Oktober 2000.
Pengaruh Kesehatan terhadap Keluarga. Pelatihan Dokter Keluarga. Kerjasama Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Kolese Dokter Keluarga Indonesia, Jawa Tengah
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Semarang, 2001.
Pemanfaatan Dokter Keluarga dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan. Kongres
Nasional Jaringan Epidemiologi Nasional X. Batu, 31 Januari- 1 Februaru 2003.

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai