Manfaat Olahraga Senam Bagi Penderita Diabetes

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 25

Manfaat Olahraga Senam bagi Penderita

Diabetes
By blazebiz Kategori: Diabetes Kata Kunci: artikel tentang diabetes melitus, Manfaat senam
bagi penderita diabetes
Senam bagi Penderita Diabetes tentunya memiliki manfaat yang banyak. Siapapun yang
melakukan olahraga senam pastilah akan mendapatkan manfaat yang sangat besar dari itu, tidak
terkecuali penderita diabetes. Ya, justru senam sangat disarankan bagi penderita diabetes karena
selain mampu untuk membakar kalori yang berlebih di dalam tubuh, juga di anggap mampu
untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Alasan mengapa dengan senam dapat mengontrol
gula darah adalah karena saat anda ber olahraga senam, sel-sel pada otot akan bekerja lebih keras
sehingga tentunya akan lebih membutuhkan kadar gula dan oksigen untuk dibakar menjadi
energi.
Olahraga senam ini juga bermanfaat dalam membantu kerja insulin karena nantinya gula dalam
darah akan dialirkan melalui sel otot yang kemudian dirubah menjadi energi bagi tubuh anda
sehingga ini menyebabkan kadar gula dalam tubuh anda juga menurun. Nah lebih lengkapnya
berikut adalah beberapa manfaat olahraga Senam bagi Penderita Diabetes :

Mengontrol Gula Darah


Ya, tentu saja dengan melakukan senam maka anda akan membakar kalori yang ada pada tubuh
anda dan tentunya juga membakar asupan kadar gula yang diubah menjadi energi bagi anda.

Menghambat penyakit Kardiovaskular


Dengan melakukan senam secara rutin maka anda akan menghambat dan bahkan memperbaiki
faktor dari resiko penyakit kardiovaskular yang sering kali menyerang penderita diabetes.
Contohnya seperti penyakit Stroke, jantung koroner, dan juga penyakit pembuluh darah perifer

Membantu penurunan berat badan


Ya, tentunya Senam bagi Penderita Diabetes akan membantunya dalam menurunkan berat badan
khususnya bagi mereka yang sedang menderita obesitas (kelebihan berat badan cukup banyak).
Dan tentunya efek ini akan lebih maksimal jika dilakukan dengan mengatur pola makanan yang
masuk ke dalam tubuh penderita

Bisa memberikan keuntungan psikologis

Dengan ber olahraga senam secara teratur akan bisa memberikan perbaikan dalam kesegaran
jasmani. Ini dikarenakan gerakan dalam senam bisa memperbaiki system kardiovaskular,
pernafasan / respirasi, sampai dengan pengontrolan kadar gula darah sehingga penderita
merasakan tubuhnya jauh lebih fit dari pada sebelumnya. Selain itu juga bisa menghilangkan
kecemasan penderita terhadap penyakit yang di deritanya dan akan meningkatkan kepercayaan
dirinya untuk bisa sembuh.

Mengurangi penggunaan obat


Sering kali penderita diabetes yang mulai merasakan efek penyakitnya, akan langsung
mengkonsumi obat yang disarankan oleh dokter dan jika dilakukan terus menerus juga tidak

baik. Nah dengan melakukan senam ini, maka akan


sangat mengurangi
penggunaan obat-obatan dari dokter yang masih mengandung senyawa kimia yang cukup tinggi.
Fungsi Senam bagi Penderita Diabetes memang sangat penting, karena itu usahakanlah setiap
hari anda bisa melakukan olahraga senam ini agar tubuh anda selalu terasa fit, segar dan juga
bisa mengembalikan kadar gula darah anda seperti sedia kala.
http://artikelkesehatanwanita.com/manfaat-olahraga-senam-bagi-penderitadiabetes.html
Senam Diabetes Melilitus

Upaya penanganan pada penderita Diabetes


melilitus yang sekaligus juga pencegahan terjadinya komplikasi adalah teraturnya penderita
diabetes melilitus khususnya para lansia dalam melakukan aktifitas fisik / berolahraga. Dengan
berolahraga diharapkan terjaganya kebugaran tubuh, menurunkan berat badan dan

memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga dapat memperbaiki kadar gula dalam darah.
penderita penyakit diabetes melilitus disarankan untuk berolahraga minimal 3 kali sepekan
selama paling sedikit 30 menit. Olahraga yang disarankan adalah olahraga aerobik, seperti:
jalan kaki, bersepeda, jogging, dan berenang. Olahraga disesuaikan dengan umur dan status
kesegaran jasmani individu. Untuk penderita diabetes melilitus yang masih sehat, intensitas
olahraga dapat ditingkatkan, namun untuk yang telah mengalami komplikasi, olahraga dapat
dikurangi. Aktifitas fisik yang juga dianjurkan untuk dilakukan secara rutin oleh penderita
penyakit diabetes melilitus dan juga tidak luput dari pengawasan terhadap lansia adalah
Gerakan Senam Kaki Diabetes. Dengan teratur melakukan gerakan senam kaki diabetes
diharapkan komplikasi yang sering terjadi pada kaki-kaki penderita diabetes melilitus seperti
luka infeksi yang tidak sembuh dan menyebar luas akan dapat tidak terjadi. Gerakan senam kaki
diabetes ini sangatlah mudah untuk dilakukan (dapat di dalam atau di luar ruangan) dan tidak
memerlukan waktu yang lama (hanya sekitar 15-30 menit) serta tidak memerlukan peralatan
yang rumit (kursi dan sehelai koran bekas). Minimal gerakan senam kaki diabetes ini dilakukan
3 kali sepekan, namun alangkah baiknya dapat dilakukan setiap hari. GERAKAN SENAM
DIABETES MILILITUS Berikut ini beberapa Gerakan Senam Kaki Diabetes yang dapat
dilakukan oleh para lansia yang khusunya menderita penyakit diabetes secara teratur dengan
sendiri atau bersama-sama : 1. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk
tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai 2. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jarijari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam
sebanyak 10 kali 3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke
atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi
sebanyak 10 kali. 4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali. 5. Jari-jari kaki
diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada
pergelangan kaki sebanyak 10 kali. 6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jarijari kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
7. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari
kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai. 8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi
langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali. 9. Angkat
kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan dan
kebelakang 10. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian 11.
Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki.
Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki.
Cara ini dilakukan hanya sekali saja (http://www.lkc.or.id/2013/06/17/senam-kaki-untukpenderita-diabetes-melitus-2/
Materi Penyuluhan Senam Diabetes
Kapevi Hatake | 9:06 AM | SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

MATERI PENYULUHAN

I.

MANFAAT SENAM DIABETES


1.

Menguatkan otot kaki terutama otot betis dan telapak kaki sehingga sewaktu jalan,
kaki menjadi stabil.

2.

Melancarkan aliran darah sehingga nutrisi terhadap jaringan lebih lancar dan
terhindar dari bengkak dan luka yang tidak sembuh-sembuh.

3.

Menambah toleransi jalan sehingga jarak yang ditempuh makin jauh

4.

Memelihara fungsi saraf sehingga koordinasi gerak akan lebih baik

5.

menambah kelenturan sendi dan terhindar dari sendi yang kaku

II.

CARA MELAKUKAN SENAM DIABETES


Posisi awal duduk tegak diatas bangku/kursi tanpa tersandar, telapak kaki pada
lantai.

1.

Latihan 1
Gerakan jari kedua kaki melipat (fleksi) seperti gerakan mencakar ditahan 6 detik
(enam hitungan). Kemudian jari diluruskan. Gerakan diulang 10 kali.

2.

Latihan 2 (10)
Gerakan jari kaki ke atas (ekstensi) diangkat dari lantai. Kaki dan tumit tetap
dilantai, ditahan 6 detik. Kemudian jari diturunkan. Angkat tumit ditahan 6 detik.
Kemudian turunkan.

3.

Latihan 3 (10 kali).


Gerakan mengangkat kedua telapak tangan dan jari kaki ke atas, tumit tetap
dilantai, ditahan 6 detik. Kemudian diputar kearah samping, ditahan 6 detik,
akhirnya telapak kaki diturunkan dan digerakan ke tengah.

4.

Latihan 4 (10 kali)


Angkat kedua tumit dari lantai, tahan 6 detik, putar tumit ke arah samping,
kemudian diturunkan dan kembali pada posisi awal.

5.

Latihan 5 (10 kali)


Angkat lutut pada posisi melipat (fleksi) kemudian lutut diluruskan dan ditahan 6
detik. Selama posisi jari kaki digerakan ke depan (ekstensi) ditahan 6 detik,
akhirnya lutut dikembalikan pada posisi semula. Lakukan secara bergantian.

6.

Latihan 6 (10 kali)


Lutut diluruskan dan telapak kaki masih pada lantai, kemudian diangkat sambil jari
kaki diluruskan (ekstensi), ditahan 6 detik, kaki yang lurus diturunkan perlahan
selama 6 detik. Lakukan secara bergantian.

7.

Latihan 7 (10 kali)


Latihan seperti latihan di atas tetapi dilakukan secara bersamaan

8.

Latihan 8 (10 kali)


Angkat kedua kaki pada posisi lutut lurus dan ditahan. Gerakan pergelangan kaki ke
depan dan ke bawah selama 6 detik. Kembali ke posisi semula.

9.

Latihan 9 (masing-masing 10 kali)

Luruskan salah satu kaki, dingkat dan ditahan. Putar telapak kaki pada pergelangan.
10. Latihan 10 (satu kali)
Pada posisi duduk telapak kaki diletakan di atas selembar kertas koran. Kemudian
dengan gerakan teapak kaki, kertas koran dilipat sedemikian rupa sehingga
membentuk bulatan bola, kemudian dirobek-robek dengan kekuatan jari kaki.
Kemudian sobekan tersebut dikumpulkan dan ditaruh di selembar kertas yang lain
yang masih ututh.

Diposkan oleh Kapevi Hatake di 9:06 AM


http://macrofag.blogspot.co.id/2013/03/materi-penyuluhan-senam-diabetes.html

Sabtu, 05 Oktober 2013


Senam Diabetes

Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status
fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus (Persadia, 2000).
Penggunaan olah raga dalam pengobatan diabetes mellitus sudah bukan hal yang
baru, dan justru dipergunakan sebelum ditemukannya insulin pada tahun 1921.
WHO (1985) dalam laporannya mengenai mellitus mengatakan bahwa aktivitas fisik
yang dirancang menurut usia dan status fisik merupakan bagian penting dalam

pengobatan diabetes mellitus. Senam mempunyai efek menaikkan aksi insulin di


jaringan, sehingga kebutuhan akan insulin menurun.
1.

Manfaat senam diabetes


Manfaat tersebut didapat karena olah raga memberi pengaruh pada:

a.

Jantung
Otot jantung bertambah kuat dan bilik jantung bertambah besar, sehingga
denyutan kuat dan daya tampung besar. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi
kerja jantung. Dengan efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu berdenyut terlalu
sering (Strauss, 1979 dalam Kushartanti, 2007).

b.

Pembuluh darah
Elastisitas pembuluh darah akan bertambah, karena berkurangnya timbunan lemak
dan penambahan kontraktilitas otot dinding pembuluh darah. Elastisitas pembuluh
darah yang tinggi akan memperlancar jalannya darah dan mencegah timbulnya
hipertensi (Sukarman, 1987 dalam Kushartanti, 2007).

c.

Paru-paru
Elatisitas paru-paru akan bertambah, sehingga kemampuan berkembang kempis
juga akan bertambah (McArdle, 1986 dalam Kushartanti, 2007).

d.

Otot
Kekuatan, kelentukan dan daya tahan otot akan bertambah. Hal ini disebabkan oleh
bertambah besarnya serabut otot dan meningkatnya sistem penyediaan energi di
otot (Brooks, 1984 dalam Kushartanti, 2007).

e.

Tulang
Penambahan aktivitas enzim pada tulang akan meningkatkan kekuatan, kepadatan
dan besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang (Fox, 1988 dalam
Kushartanti, 2007).

f.

Ligamentum dan tendo


Ligamentum dan tendo akan bertambah kuat, demikian juga perlekatan tendo pada
tulang (Teitz, 1989 dalam Kushartanti, 2007).
Ada tiga terapi pengobatan penyakit diabetes mellitus. Yaitu menjalani pola
hidup sehat, rutin senam diabetes dan minum obat. Namun obat bukan terapi
utama untuk diabetesi. Karena itu diabetesi dianjurkan untuk melakukan senam
diabetes

secara

utin

3-4

kali

seminggu

(Sumarni,

2008).

Olahraga

akan

meningkatkan sensitivitas insulin melalui perbaikan metabolisme glukosa dan


metaboisme lemak. Intensitas senam yang tinggi akan meningkatkan sensitivitas
insulin terutama melalui perbaikan metabolisme glukosa. Devlin (1992) dalam
Kushartanti (2000) mengemukakan bahwa senam merupakan salah satu terapi
utama untuk meningkatkan sensitivitas insulin pada penderita diabetes mellitus tipe
II dan penderita gangguan toleransi glukosa. Penelitian senada juga dilakukan oleh
Richter dan Turcotte (1992) yang menemukan adanya peningkatan sensitivitas
insulin sehari setelah latihan berat dan latihan sedang.
Dalam jangka panjang senam mampu menurunkan kadar glukosa dalam
darah, memperbaiki profil lemak, menurunkan tekanan darah dan menanggulangi
kegemukan. Penderita yang diutamakan dalam latihan senam ini adalah penderita
yang belum menggunakan insulin, tetapi penderita yang telah menggunakan insulin

juga tetap mendapatkan manfaat dari senam ini, sebab kenyataan menunjukkan
bahwa selama melakukan senam, kebutuhan akan dosis pengobatan insulin
menurun (Viru, 1985 dalam Kushartanti, 2007).
Disamping memberikan manfaat untuk menurunkan glukosa darah dan
perbaikan profil lipid, senam juga memberi manfaat untuk mencegah komplikasi
mikroangiopati dan makroangiopati. Pemilihan jenis latihan bagi pasien diabetes
mellitus pada dasarnya tidak berbeda dengan orang sehat. Memilih latihan yang
disenangi, akan bisa menjamin keberlangsungan latihan yang teratur. Jogging,
bersepeda, jalan, berenang, mendayung dan senam bisa dijadikan latihan pilihan.
Macam latihan diatas mampu menjamin keberlangsungan CRIPE (Continous,
Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance training). Latihan yang terus menerus
dan ritmis memang mempunyai berbagai kelebihan, antara lain mudah dilakukan,
mudah dipantau intensitasnya dan memberi efek besar terhadap kebugaran dan
kesehatan seseorang (Soegondo, 2008).
Hal lain yang perlu diperkatikan dalam pemilihan jenis latihan adalah
keadaan penderita. Pada penderita dengan berat badan berlebih, lebih dianjurkan
untuk memilih renang atau bersepeda agar beban pada lutut terkurangi. Sementara
penderita dengan kaki yang tidak sensitif harus menghindari latihan berlarilari atau
jogging dan memilih bersepeda atau berenang. Penderita retinopati proliferatif
harus menghindari latihan yang berkaitan dengan valsava meneuver yang
menyebabkan gangguan dan sentaka pada kepala, dan latihan dengan posisi kepala
lebih rendah. Sedangkan bagi penderita dengan hipertensi harus menghindari
latihan valsava dengan maneuver: latiha yang berat pada tubuh dan lengan (latihan
ekstremitas bawah) lebih dianjurkan (Soegondo, 2008).

FID (Frekuensi, Intensitas, dan Durasi) olahraga bagi penderita diabetes pada
prinsipnya tidak berbeda dengan yang diterapkan untuk orang sehat. Frekuensi
berolah raga adalah 3-5 kali seminggu. Olah raga akan meningkatkan sensitivitas
insulin melalui perbaikan metabolisme glukosa dan metabolisme lemak. Devlin
(1992) dalam Kushartanti, 2007 mengungkapkan bahwa senam merupakan salah
satu terapi utama untuk menigkatkan sensitivitas insulin pada penderita Diabetes
Mellitus tipe II dan penderita gangguan toleransi gklukosa. Senam dan penurunan
berat badan akan menambah sensitivitas insulin (Syahab, 2006).

1.

Pedoman program latihan bagi penderita diabetes melitus

Pedoman program latihan bagi penderita diabetes melitus (Rifkin: 1984


dalam Long, 1996).

a.

Jenis senam; aerobik

b.

Durasi; 30-60 menit (pemanasan, inti, dan pendinginan)


Tahapan senam: masing-masing tahap senam meliputi:

1)

Lima sampai 10 menit pemanasan peregangan tungkai

2)

20-30 menit latihan aerobik dengan denyut jantung pada zona target (75-80%
denyut jantung maksimal)

3)

15-20 menit latihan ringan dan peregangan untuk pendinginan


Hal-hal yang perlu di perhatikan adalah setiap program latihan, apapun macamnya
harus mengandung unsur pemanasan, latihan inti dan pendinginan. Pemanasan
dimaksudkan untuk mempersiapkan organ-organ tubuh beserta perangkatnya
(termasuk enzim) agar mampu melakukan gerakan-gerakan dengan baik dan
terhindar dari cedera. Lebih dari itu pemanasan juga dimaksudkan untuk
mempersiapkan menghadapi latihan. Latihan inti disesuaikan dengan kemampuan,
kemauan, keharusan dan keadaan. Latihan ini sangat spesifik, setiap kasus berbeda
dan pada kasus yang sama pun satu orang dengan orang lain akan berbeda.
Pendinginan dilakukan dengan cara mengurangi gerakan secara bertahap sebelum
berhenti sama sekali. Merupakan suatu keharusan untuk melakukan pendinginan
setelah latihan, sebab tanpa pendinginan dapat timbul rasa pusing, mual, muntah,
bahkan bisa sampai pingsan. Pendinginan juga bermanfaat untuk mempercepat
hilangnya rasa capai setelah latihan, sebab zat pelelah (asam laktat) akan segera
kembali ke peredaran darah.

Tahap-tahap senam seperti yang diungkapkan Sumarni (2008) adalah:


1)

Pemanasan 1
Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan keatas seluruh bahu. Kedua tangan
bertautan. Lakukan bergantian dengan posisi kedua tangan di depan tubuh.

2)

Pemanasan 2
Berdiri di tempat, angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga lurus bahu.
Kemudian, gerakkan kedua jari seperti hendak meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan
secara bergantian, namun tangan diangkat ke kanan-kiri tubuh hingga lurus bahu.

3)

Inti 1
Posisi tegap berdiri, kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki kiri tetap di tempat.
Tangan kanan diangkat diangkat ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan
kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.

4)

Inti 2
Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis bentuk sudut 90
derajat. Kaki kiri tetap ditempat. Tangan kanan diangkat kekanan tubuh selurus
bahu. Sedangkan tangan kiri di tekuk hingga telapak tagan mendekati dada.
Lakukan secara bergantian.

5)

Pendinginan 1
Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus kedepan selurus bahu.
Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara bergantian.

6)

Pendinginan 2
Posisi kaki bentuk hurut V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke atas dengan
membentuk huruf V.
Tahap-tahap dalam melakukan senam seperti dikutip dari Brosur Diabetasol
olahraga dan senam diabetes mellitus adalah:

1)

Peregangan (streching).

Latihan ini bertujuan untuk mencegah cedera otot.

Lakukan gerakan peregangan pada semua otot tubuh selama lebih kurang 5 menit.
2)

Pemanasaan (warming up). Pemanasan sebaiknya dilakukan dalam gerakan


lambat selama lima sampai 10 menit sehingga kecepatan jantung meningkat secara
bertahap.

3)

Latihan inti dengan kecepatan penuh (full speed). Lakukan gerakan olahraga
dengan irama lebih cepat selama 20-30 menit. Ini bertujuan untuk meninglatkan
kerja jantung dan paru.

4)

Pendinginan (cooling down). Lakukan gerakan pendinginan dalam tempo lambat


selama 5-10 menit. Regangkan semua otot untuk mencegah nyeri atau cidera.
Variasi gerakan dalam senam diabetes cukup banyak. Senam tersebut bisa
mengolah semua organ tubuh manusia, mulai drai otak hingga ujung kaki. Sebab,

dampak penyakit diabetes melitus menyerang seluruh tubuh. Dampak yang paling
ringan adalah kesemutan, sedangkan yang terparah adalah menderita stroke.
Senam kaki dapat memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki
dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan
kekuatan otot paha, betis dan juga mengatasi keterbatasan gerak sendi. Latihan
senam kaki dapat dilakukan dengan posisi tidur, duduk dan berdiri dengan cara
menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki (Sumarni, 2008).
c.

Frekuensi senam: tiga sampai lima kali seminggu

d.

Intensitas senam: menyesuaikan usia, kapasitas oksigen maksimal dan tingkat


keparahan penyakit.
Intensitas latihan dan beratnya latihan paling tepat ditentukan dengan presentase
kapasitas

oksigen

maksimal,

namun

karena

pengukuran

kapasitas

oksigen

maksimal secara langsung tidak mudah, maka digunakan jumlah denyut nadi per
menit sebagai penunjuk intensitas latihan. Denyut nadi maksimal yang boleh
dicapai adalah 220 di kurangi umur. Untuk menentukan denyut nadi latihan di
kemukakan berbagai cara, antara lain presentase langsung dari denyut nadi
maksimal, misal 50% dari 200-umur (Sumarni, 2008).
e.

Gerakan senam
Gerakan kaki (Kushartanti, 2000).
Posisi awal: duduk tegak diatas sebuah kursi jangan bersandar.
Latihan 1 (10 kali)
1. Gerakan jari-jari kedua kaki seperti membentuk cakar

2. Luruskan kembali
Latihan ke 2 (10 kali)
1.

Angkat ujung kaki, tumit tetap diletakkan diatas lantai

2.

Turunkan ujung kaki, kemudian angkat tumitnya dan turunkan kembali


Latihan ke 3 (10 kali)

1.

Angkat kedua ujung kaki

2.

Putar kaki pada pergelangan tangan, ke arah samping

3.

Turunkan kembali ke lantai dan gerakan ke arah tengah


Latihan ke 4 (10 kali)

1.

Angkat kedua tumit

2.

Putar kedua tumit ke arah samping

3.

Turunkan kembali kelantai dan kembali ketengah


Latihan ke 5 (10 kali)

1.

Angkat salah satu lutut

2.

Luruskan kaki

3.

Gerakan jari-jari kaki ke depan

4.

Turunkan kembali kaki, bergantian dengan kaki yang lain


Latihan ke 6 (10 kali)

1.

Luruskan salah satu kaki diatas lantai

2.

Kemudian angkat kaki tersebut

3.

Gerakan ujung-ujung kearah muka

4.

Turunkan kembali tumit kelantai


Latihan ke 7 (10 kali)
Seperti latihan ke 6, tetapi kali ini dengan kedua kaki bersamaan
Latihan ke 8 (10 kali)

1.

Angkat kedua kaki, luruskan dan pertahankan posisi tersebut

2.

Gerakan kaki pada pergelangan kaki, ke depan dan ke belakang


Latihan ke 9 (10 kali)

1.

Luruskan salah satu kaki dan angkat

2.

Putar kaki pada pergelangan kaki

3.

Tuliskan di udara pada kaki angka 0 s/d 10


Latihan ke 10 (10 kali)

1.

Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk bulat seperti bola.
Kemudian dilicinkan kembali dengan menggunakan ke dua kaki, setelah itu di
sobek-sobek.

2.

Kumpulkan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua kaki dan letakkan diatas


lembaran koran lainnya. Bungkuslah semuanya dengan kedua kaki menjadi bentuk
bola.

Perhatian khusus bagi penderita diabetik yang sedang memakai obat hipoglikemik
menurut Syahab (2006):
1.

Membawa

kartu

identitas

atau

mengenakan

gelang

yang

menunjukkan

pemakainya menderita diabetes melitus dan apa yang harus dilakukan jika
bertingkah abnormal.
2.

Memantau diri sendiri akan timbulnya hipoglikemia selama dan setelah melakukan
senam (termasuk memeriksa diri sendiri gula darah paling tidak saat memulai
senam)

3.

Membawa sumber karbohidart yang segera dapat diabsorpsi

4.

Menghindari dehidrasi

5.

Berkonsultasi dengan ahli mengenai alas kaki yang terbaik untuk dipakai senam

6.

Latihan pada saat gula darah tinggi (1-3 jam setelah makan)

7.

Latihan yang terencana secara teratur menurunkan insulin

8.

Memakan karbohidrat tambahan sebelum dan sesudah senam, kebutuhannya


ditentukan oleh pemeriksaan gula darahnya sendiri.
Diposkan oleh Dieta Rara di 01.18
http://midwivery2.blogspot.co.id/2013/10/senam-diabetes.html
Senin, 24 Juni 2013
SAP SENAM DM
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
SENAM DIABETES MELITUS
I. LATAR BELAKANG

Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang
kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degenerative (Diabetes
Melitus) adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik (kadar gula
darah tinggi) sebagai akibat dari kurangnya sekresi insulin, aktifitas insulin ataupun
keduanya. Penyakit diabetes melitus (kencing manis) bukan hanya milik kaum
lansia. Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang dewasa, juga bisa terjangkit
salah satu jenis sindrom metabolic tersebut. Ada tiga terapi pengobatan penyakit
kencing manis. Yakni, menjalani pola hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum
obat. Oleh karena itu, diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin
3-4 kali seminggu. Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah tubuh,
agar tak bertambah tinggi.
Dari sudut ilmu kesehatan,tidak diragukan lagi bahwa olah raga apabila
dilakukan sebagaimana mestinya menguntungkan bagi kesehatan dan kekuatan
pada umumnya.selain itu telah lama pula olah raga digunakan sebagai bagian
pengobatan diabetes melitus namun tidak semua olah raga dianjurkan bagi
pengidap diabetes melitus (bagi orang normal juga demikian) karena dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan salah satu jenis olah raga yang
dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut adalah senam kaki.
Karena salah satu tujuan dilaksanakannya senam kaki adalah memperlancar
peredaran darah untuk mencegah kaki diabetes.untuk itu makalah ini membahas
tentang senam kaki pada pasien diabetes.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga
binaan Bp. Hasanudin dapat mengerti tentang cara melakukan senam kaki diabetes
melitus.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga
binaan Bp. Hasanudin akan mampu:

Mengerti arti senam diabetes melitus

Mengetahui tujuan senam diabetes melitus


Mengetahui manfaat manfaat senam diabetes

Mengetahui cara melakukan senam diabetes melitus


III. KARAKTERISTIK SASARAN
Ditujukan untuk Keluarga binaan bapak hasanudin Jl. Taman Beringin 1 Rt 01/ Rw
02 Ngaliyan Semarang selama 30 menit
IV. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/tanggal : minggu/ 25Mei 2013
Waktu : 16.00-16.30
Tempat : Rumah bp. Hasanudin
V. METODE
Ceramah
Tanya Jawab
Demonstrasi
Redemondtrasi
VI. MEDIA

Leaflet senam diabetes


Flipcard senam diabetes
VII. KEGIATAN PELAKSANAAN
NO

Kegiatan

Waktu

Penyuluhan

Kegiatan peserta

1.

2.

3.
4.

Pembukaan

2 menit

Pembukaan:

Menjawab salam

Isi

20 menitMengucapkan salam

Mendengarkan

Diskusi

5 menit memperkenalkan diri

Mendengarkan

Penutup

3 menit menjelaskan tujuan

Memperhatikan

kegiatan
pelaksanaan:
Menjelaskan mengenai
pengertian, tujuan,
manfaat,hal-hal yang

penjelasan
Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang
diajukan
Memperhatikan

harus diperhatikan

Mengulang apa yang


alat&bahan, cara senam
sudah di praktekan
DM
oleh penyuluh
Memberi kesempatan
audience untuk
bertanya
Mendemonstrasikan
senam kaki DM
Redemonstrasi Senam
kaki DM

Evaluasi:
Menanyakan kepada
peserta tentang materi
yang telah
Diberikan
Terminasi:

menjawab pertanyaan
mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab salam

memberikan kesimpulan.
Mengucapkan terimakasih
mengucapkan salam
penutup
VIII. SETTING TEMPAT

IX. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


A. Pengertian senam kaki diabetes melitus

Senam kaki adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan terencana,
disusun secara sistemik yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian
kaki.
B. Tujuan Senam Kaki Diabetes Melitus
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi

C. Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus


1. Mengontrol gula darah
2. Dapat menurunkan berat badan.
3. Memberikan keuntungan psikologis
4. Mengurangi kebutuhan pemakaian obat oral dan insulin .6.
5. Mencegah terjadinya DM yang dini terutama bagi orang orang dengan riwayat
keluarga.
D. Hal-hal yang Harus Diperhatikan
1. Lihat keadaan umum dan keadaan pasien
2. Cek tanda-tanda vital sebelum melakukan tindakan
3. Cek status respiratori(adakah dipsnea/nyeri dada)
4. Kaji status emosi klien(suasana hati atau mood, motivasi)
E. Alat dan Bahan

kursi
kertas koran
F. Cara /Praktik senam Diabetes melitus
1. jika dilakukan dalam posisi duduk, posisikan pasien duduk tegak diatas bangku
dengan kaki menyentuh lantai.

2.

Letakkan

tumit

dilantai,

jari-jari

kedua

belah

kaki

diluruskan

keatas

lalu

dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam sebanyak 10 kali.

3. Letakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.Cara ini
dilakukan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.

4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.

6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan kemudian angkat kedua kaki dan luruskan
lakukan secara 10 kali.

7. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua
belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.

X. EVALUASI
Jenis : Lisan
Bentuk : Diskusi dan tanya jawab
waktu : 30 menit
Soal :
1. Apa pengertian Senam Kaki Diabetes melitus?
2. Apa saja Tujuan senam Kaki Diabetes Melitus?
3. Apa saja Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus?
4. Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam senam kaki Diabetes Melitus?

5. Bagaimana cara melakukan Senam Diabetes Melitus?

DAFTAR PUSTAKA
Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenali Gejala,
Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka Populer Obor
http://www.docstoc.com/docs/74104942/Senam-Kaki-Pada-Pasien-DM
mei 2013 pukul 21.00 WIB
American Diabetes Assosiation, 2003)
http://www.perawatluka.com/senam-diabetes/ diakses 23 mei 2013

OLEH: RIFDA SAFRIYANI

Diposkan oleh Rifda safriyani di 21.00


http://rifdasafriyani.blogspot.co.id/2013/06/sap-senam-dm.html

diakses

23

Anda mungkin juga menyukai