Manfaat Olahraga Senam Bagi Penderita Diabetes
Manfaat Olahraga Senam Bagi Penderita Diabetes
Manfaat Olahraga Senam Bagi Penderita Diabetes
Diabetes
By blazebiz Kategori: Diabetes Kata Kunci: artikel tentang diabetes melitus, Manfaat senam
bagi penderita diabetes
Senam bagi Penderita Diabetes tentunya memiliki manfaat yang banyak. Siapapun yang
melakukan olahraga senam pastilah akan mendapatkan manfaat yang sangat besar dari itu, tidak
terkecuali penderita diabetes. Ya, justru senam sangat disarankan bagi penderita diabetes karena
selain mampu untuk membakar kalori yang berlebih di dalam tubuh, juga di anggap mampu
untuk mengontrol kadar gula dalam darah. Alasan mengapa dengan senam dapat mengontrol
gula darah adalah karena saat anda ber olahraga senam, sel-sel pada otot akan bekerja lebih keras
sehingga tentunya akan lebih membutuhkan kadar gula dan oksigen untuk dibakar menjadi
energi.
Olahraga senam ini juga bermanfaat dalam membantu kerja insulin karena nantinya gula dalam
darah akan dialirkan melalui sel otot yang kemudian dirubah menjadi energi bagi tubuh anda
sehingga ini menyebabkan kadar gula dalam tubuh anda juga menurun. Nah lebih lengkapnya
berikut adalah beberapa manfaat olahraga Senam bagi Penderita Diabetes :
Dengan ber olahraga senam secara teratur akan bisa memberikan perbaikan dalam kesegaran
jasmani. Ini dikarenakan gerakan dalam senam bisa memperbaiki system kardiovaskular,
pernafasan / respirasi, sampai dengan pengontrolan kadar gula darah sehingga penderita
merasakan tubuhnya jauh lebih fit dari pada sebelumnya. Selain itu juga bisa menghilangkan
kecemasan penderita terhadap penyakit yang di deritanya dan akan meningkatkan kepercayaan
dirinya untuk bisa sembuh.
memperbaiki sensitivitas insulin, sehingga dapat memperbaiki kadar gula dalam darah.
penderita penyakit diabetes melilitus disarankan untuk berolahraga minimal 3 kali sepekan
selama paling sedikit 30 menit. Olahraga yang disarankan adalah olahraga aerobik, seperti:
jalan kaki, bersepeda, jogging, dan berenang. Olahraga disesuaikan dengan umur dan status
kesegaran jasmani individu. Untuk penderita diabetes melilitus yang masih sehat, intensitas
olahraga dapat ditingkatkan, namun untuk yang telah mengalami komplikasi, olahraga dapat
dikurangi. Aktifitas fisik yang juga dianjurkan untuk dilakukan secara rutin oleh penderita
penyakit diabetes melilitus dan juga tidak luput dari pengawasan terhadap lansia adalah
Gerakan Senam Kaki Diabetes. Dengan teratur melakukan gerakan senam kaki diabetes
diharapkan komplikasi yang sering terjadi pada kaki-kaki penderita diabetes melilitus seperti
luka infeksi yang tidak sembuh dan menyebar luas akan dapat tidak terjadi. Gerakan senam kaki
diabetes ini sangatlah mudah untuk dilakukan (dapat di dalam atau di luar ruangan) dan tidak
memerlukan waktu yang lama (hanya sekitar 15-30 menit) serta tidak memerlukan peralatan
yang rumit (kursi dan sehelai koran bekas). Minimal gerakan senam kaki diabetes ini dilakukan
3 kali sepekan, namun alangkah baiknya dapat dilakukan setiap hari. GERAKAN SENAM
DIABETES MILILITUS Berikut ini beberapa Gerakan Senam Kaki Diabetes yang dapat
dilakukan oleh para lansia yang khusunya menderita penyakit diabetes secara teratur dengan
sendiri atau bersama-sama : 1. Jika dilakukan dalam posisi duduk maka posisikan pasien duduk
tegak diatas bangku dengan kaki menyentuh lantai 2. Dengan Meletakkan tumit dilantai, jarijari kedua belah kaki diluruskan keatas lalu dibengkokkan kembali kebawah seperti cakar ayam
sebanyak 10 kali 3. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke
atas. Pada kaki lainnya, jari-jari kaki diletakkan di lantai dengan tumit kaki diangkatkan ke
atas. Cara ini dilakukan bersamaan pada kaki kiri dan kanan secara bergantian dan diulangi
sebanyak 10 kali. 4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat
gerakan memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali. 5. Jari-jari kaki
diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan pergerakkan pada
pergelangan kaki sebanyak 10 kali. 6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan. Gerakan jarijari kedepan turunkan kembali secara bergantian kekiri dan ke kanan. Ulangi sebanyak 10 kali.
7. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut dan gerakkan ujung jari
kaki kearah wajah lalu turunkan kembali kelantai. 8. Angkat kedua kaki lalu luruskan. Ulangi
langkah ke 8, namun gunakan kedua kaki secara bersamaan. Ulangi sebanyak 10 kali. 9. Angkat
kedua kaki dan luruskan,pertahankan posisi tersebut. Gerakan pergelangan kaki kedepan dan
kebelakang 10. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan kaki ,
tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10 lakukan secara bergantian 11.
Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua belah kaki.
Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula menggunakan kedua belah kaki.
Cara ini dilakukan hanya sekali saja (http://www.lkc.or.id/2013/06/17/senam-kaki-untukpenderita-diabetes-melitus-2/
Materi Penyuluhan Senam Diabetes
Kapevi Hatake | 9:06 AM | SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
MATERI PENYULUHAN
I.
Menguatkan otot kaki terutama otot betis dan telapak kaki sehingga sewaktu jalan,
kaki menjadi stabil.
2.
Melancarkan aliran darah sehingga nutrisi terhadap jaringan lebih lancar dan
terhindar dari bengkak dan luka yang tidak sembuh-sembuh.
3.
4.
5.
II.
1.
Latihan 1
Gerakan jari kedua kaki melipat (fleksi) seperti gerakan mencakar ditahan 6 detik
(enam hitungan). Kemudian jari diluruskan. Gerakan diulang 10 kali.
2.
Latihan 2 (10)
Gerakan jari kaki ke atas (ekstensi) diangkat dari lantai. Kaki dan tumit tetap
dilantai, ditahan 6 detik. Kemudian jari diturunkan. Angkat tumit ditahan 6 detik.
Kemudian turunkan.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Luruskan salah satu kaki, dingkat dan ditahan. Putar telapak kaki pada pergelangan.
10. Latihan 10 (satu kali)
Pada posisi duduk telapak kaki diletakan di atas selembar kertas koran. Kemudian
dengan gerakan teapak kaki, kertas koran dilipat sedemikian rupa sehingga
membentuk bulatan bola, kemudian dirobek-robek dengan kekuatan jari kaki.
Kemudian sobekan tersebut dikumpulkan dan ditaruh di selembar kertas yang lain
yang masih ututh.
Senam diabetes adalah senam fisik yang dirancang menurut usia dan status
fisik dan merupakan bagian dari pengobatan diabetes mellitus (Persadia, 2000).
Penggunaan olah raga dalam pengobatan diabetes mellitus sudah bukan hal yang
baru, dan justru dipergunakan sebelum ditemukannya insulin pada tahun 1921.
WHO (1985) dalam laporannya mengenai mellitus mengatakan bahwa aktivitas fisik
yang dirancang menurut usia dan status fisik merupakan bagian penting dalam
a.
Jantung
Otot jantung bertambah kuat dan bilik jantung bertambah besar, sehingga
denyutan kuat dan daya tampung besar. Kedua hal ini akan meningkatkan efisiensi
kerja jantung. Dengan efisiensi kerja yang tinggi, jantung tak perlu berdenyut terlalu
sering (Strauss, 1979 dalam Kushartanti, 2007).
b.
Pembuluh darah
Elastisitas pembuluh darah akan bertambah, karena berkurangnya timbunan lemak
dan penambahan kontraktilitas otot dinding pembuluh darah. Elastisitas pembuluh
darah yang tinggi akan memperlancar jalannya darah dan mencegah timbulnya
hipertensi (Sukarman, 1987 dalam Kushartanti, 2007).
c.
Paru-paru
Elatisitas paru-paru akan bertambah, sehingga kemampuan berkembang kempis
juga akan bertambah (McArdle, 1986 dalam Kushartanti, 2007).
d.
Otot
Kekuatan, kelentukan dan daya tahan otot akan bertambah. Hal ini disebabkan oleh
bertambah besarnya serabut otot dan meningkatnya sistem penyediaan energi di
otot (Brooks, 1984 dalam Kushartanti, 2007).
e.
Tulang
Penambahan aktivitas enzim pada tulang akan meningkatkan kekuatan, kepadatan
dan besarnya tulang, selain mencegah pengeroposan tulang (Fox, 1988 dalam
Kushartanti, 2007).
f.
secara
utin
3-4
kali
seminggu
(Sumarni,
2008).
Olahraga
akan
juga tetap mendapatkan manfaat dari senam ini, sebab kenyataan menunjukkan
bahwa selama melakukan senam, kebutuhan akan dosis pengobatan insulin
menurun (Viru, 1985 dalam Kushartanti, 2007).
Disamping memberikan manfaat untuk menurunkan glukosa darah dan
perbaikan profil lipid, senam juga memberi manfaat untuk mencegah komplikasi
mikroangiopati dan makroangiopati. Pemilihan jenis latihan bagi pasien diabetes
mellitus pada dasarnya tidak berbeda dengan orang sehat. Memilih latihan yang
disenangi, akan bisa menjamin keberlangsungan latihan yang teratur. Jogging,
bersepeda, jalan, berenang, mendayung dan senam bisa dijadikan latihan pilihan.
Macam latihan diatas mampu menjamin keberlangsungan CRIPE (Continous,
Rhytmical, Interval, Progressive, Endurance training). Latihan yang terus menerus
dan ritmis memang mempunyai berbagai kelebihan, antara lain mudah dilakukan,
mudah dipantau intensitasnya dan memberi efek besar terhadap kebugaran dan
kesehatan seseorang (Soegondo, 2008).
Hal lain yang perlu diperkatikan dalam pemilihan jenis latihan adalah
keadaan penderita. Pada penderita dengan berat badan berlebih, lebih dianjurkan
untuk memilih renang atau bersepeda agar beban pada lutut terkurangi. Sementara
penderita dengan kaki yang tidak sensitif harus menghindari latihan berlarilari atau
jogging dan memilih bersepeda atau berenang. Penderita retinopati proliferatif
harus menghindari latihan yang berkaitan dengan valsava meneuver yang
menyebabkan gangguan dan sentaka pada kepala, dan latihan dengan posisi kepala
lebih rendah. Sedangkan bagi penderita dengan hipertensi harus menghindari
latihan valsava dengan maneuver: latiha yang berat pada tubuh dan lengan (latihan
ekstremitas bawah) lebih dianjurkan (Soegondo, 2008).
FID (Frekuensi, Intensitas, dan Durasi) olahraga bagi penderita diabetes pada
prinsipnya tidak berbeda dengan yang diterapkan untuk orang sehat. Frekuensi
berolah raga adalah 3-5 kali seminggu. Olah raga akan meningkatkan sensitivitas
insulin melalui perbaikan metabolisme glukosa dan metabolisme lemak. Devlin
(1992) dalam Kushartanti, 2007 mengungkapkan bahwa senam merupakan salah
satu terapi utama untuk menigkatkan sensitivitas insulin pada penderita Diabetes
Mellitus tipe II dan penderita gangguan toleransi gklukosa. Senam dan penurunan
berat badan akan menambah sensitivitas insulin (Syahab, 2006).
1.
a.
b.
1)
2)
20-30 menit latihan aerobik dengan denyut jantung pada zona target (75-80%
denyut jantung maksimal)
3)
Pemanasan 1
Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan keatas seluruh bahu. Kedua tangan
bertautan. Lakukan bergantian dengan posisi kedua tangan di depan tubuh.
2)
Pemanasan 2
Berdiri di tempat, angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga lurus bahu.
Kemudian, gerakkan kedua jari seperti hendak meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan
secara bergantian, namun tangan diangkat ke kanan-kiri tubuh hingga lurus bahu.
3)
Inti 1
Posisi tegap berdiri, kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki kiri tetap di tempat.
Tangan kanan diangkat diangkat ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan
kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian.
4)
Inti 2
Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis bentuk sudut 90
derajat. Kaki kiri tetap ditempat. Tangan kanan diangkat kekanan tubuh selurus
bahu. Sedangkan tangan kiri di tekuk hingga telapak tagan mendekati dada.
Lakukan secara bergantian.
5)
Pendinginan 1
Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus kedepan selurus bahu.
Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara bergantian.
6)
Pendinginan 2
Posisi kaki bentuk hurut V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke atas dengan
membentuk huruf V.
Tahap-tahap dalam melakukan senam seperti dikutip dari Brosur Diabetasol
olahraga dan senam diabetes mellitus adalah:
1)
Peregangan (streching).
Lakukan gerakan peregangan pada semua otot tubuh selama lebih kurang 5 menit.
2)
3)
Latihan inti dengan kecepatan penuh (full speed). Lakukan gerakan olahraga
dengan irama lebih cepat selama 20-30 menit. Ini bertujuan untuk meninglatkan
kerja jantung dan paru.
4)
dampak penyakit diabetes melitus menyerang seluruh tubuh. Dampak yang paling
ringan adalah kesemutan, sedangkan yang terparah adalah menderita stroke.
Senam kaki dapat memperbaiki sirkulasi darah dan memperkuat otot-otot kecil kaki
dan mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki. Selain itu dapat meningkatkan
kekuatan otot paha, betis dan juga mengatasi keterbatasan gerak sendi. Latihan
senam kaki dapat dilakukan dengan posisi tidur, duduk dan berdiri dengan cara
menggerakkan kaki dan sendi-sendi kaki (Sumarni, 2008).
c.
d.
oksigen
maksimal,
namun
karena
pengukuran
kapasitas
oksigen
maksimal secara langsung tidak mudah, maka digunakan jumlah denyut nadi per
menit sebagai penunjuk intensitas latihan. Denyut nadi maksimal yang boleh
dicapai adalah 220 di kurangi umur. Untuk menentukan denyut nadi latihan di
kemukakan berbagai cara, antara lain presentase langsung dari denyut nadi
maksimal, misal 50% dari 200-umur (Sumarni, 2008).
e.
Gerakan senam
Gerakan kaki (Kushartanti, 2000).
Posisi awal: duduk tegak diatas sebuah kursi jangan bersandar.
Latihan 1 (10 kali)
1. Gerakan jari-jari kedua kaki seperti membentuk cakar
2. Luruskan kembali
Latihan ke 2 (10 kali)
1.
2.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
1.
2.
Luruskan kaki
3.
4.
1.
2.
3.
4.
1.
2.
1.
2.
3.
1.
Selembar koran dilipat-lipat dengan kaki menjadi bentuk bulat seperti bola.
Kemudian dilicinkan kembali dengan menggunakan ke dua kaki, setelah itu di
sobek-sobek.
2.
Perhatian khusus bagi penderita diabetik yang sedang memakai obat hipoglikemik
menurut Syahab (2006):
1.
Membawa
kartu
identitas
atau
mengenakan
gelang
yang
menunjukkan
pemakainya menderita diabetes melitus dan apa yang harus dilakukan jika
bertingkah abnormal.
2.
Memantau diri sendiri akan timbulnya hipoglikemia selama dan setelah melakukan
senam (termasuk memeriksa diri sendiri gula darah paling tidak saat memulai
senam)
3.
4.
Menghindari dehidrasi
5.
Berkonsultasi dengan ahli mengenai alas kaki yang terbaik untuk dipakai senam
6.
Latihan pada saat gula darah tinggi (1-3 jam setelah makan)
7.
8.
Saat ini gaya hidup modern dengan pilihan menu makanan dan cara hidup yang
kurang sehat semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat, sehingga
menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah penyakit degenerative (Diabetes
Melitus) adalah penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemik (kadar gula
darah tinggi) sebagai akibat dari kurangnya sekresi insulin, aktifitas insulin ataupun
keduanya. Penyakit diabetes melitus (kencing manis) bukan hanya milik kaum
lansia. Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang dewasa, juga bisa terjangkit
salah satu jenis sindrom metabolic tersebut. Ada tiga terapi pengobatan penyakit
kencing manis. Yakni, menjalani pola hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum
obat. Oleh karena itu, diabetesi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin
3-4 kali seminggu. Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah tubuh,
agar tak bertambah tinggi.
Dari sudut ilmu kesehatan,tidak diragukan lagi bahwa olah raga apabila
dilakukan sebagaimana mestinya menguntungkan bagi kesehatan dan kekuatan
pada umumnya.selain itu telah lama pula olah raga digunakan sebagai bagian
pengobatan diabetes melitus namun tidak semua olah raga dianjurkan bagi
pengidap diabetes melitus (bagi orang normal juga demikian) karena dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diharapkan salah satu jenis olah raga yang
dianjurkan terutama pada penderita usia lanjut adalah senam kaki.
Karena salah satu tujuan dilaksanakannya senam kaki adalah memperlancar
peredaran darah untuk mencegah kaki diabetes.untuk itu makalah ini membahas
tentang senam kaki pada pasien diabetes.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga
binaan Bp. Hasanudin dapat mengerti tentang cara melakukan senam kaki diabetes
melitus.
b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 30 menit diharapkan keluarga
binaan Bp. Hasanudin akan mampu:
Kegiatan
Waktu
Penyuluhan
Kegiatan peserta
1.
2.
3.
4.
Pembukaan
2 menit
Pembukaan:
Menjawab salam
Isi
20 menitMengucapkan salam
Mendengarkan
Diskusi
Mendengarkan
Penutup
Memperhatikan
kegiatan
pelaksanaan:
Menjelaskan mengenai
pengertian, tujuan,
manfaat,hal-hal yang
penjelasan
Bertanya dan menjawab
pertanyaan yang
diajukan
Memperhatikan
harus diperhatikan
Evaluasi:
Menanyakan kepada
peserta tentang materi
yang telah
Diberikan
Terminasi:
menjawab pertanyaan
mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab salam
memberikan kesimpulan.
Mengucapkan terimakasih
mengucapkan salam
penutup
VIII. SETTING TEMPAT
Senam kaki adalah latihan fisik yang dipilih dan diciptakan dengan terencana,
disusun secara sistemik yang dilakukan oleh pasien diabetes melitus untuk
mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan peredaran darah bagian
kaki.
B. Tujuan Senam Kaki Diabetes Melitus
1. Memperbaiki sirkulasi darah
2. Memperkuat otot-otot kecil
3. Mencegah terjadinya kelainan bentuk kaki
4. Meningkatkan kekuatan otot betis dan paha
5. Mengatasi keterbatasan gerak sendi
kursi
kertas koran
F. Cara /Praktik senam Diabetes melitus
1. jika dilakukan dalam posisi duduk, posisikan pasien duduk tegak diatas bangku
dengan kaki menyentuh lantai.
2.
Letakkan
tumit
dilantai,
jari-jari
kedua
belah
kaki
diluruskan
keatas
lalu
3. Letakkan tumit salah satu kaki dilantai, angkat telapak kaki ke atas.Cara ini
dilakukan secara bergantian dan diulangi sebanyak 10 kali.
4. Tumit kaki diletakkan di lantai. Bagian ujung kaki diangkat ke atas dan buat gerakan
memutar dengan pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
5. Jari-jari kaki diletakkan dilantai. Tumit diangkat dan buat gerakan memutar dengan
pergerakkan pada pergelangan kaki sebanyak 10 kali.
6. Angkat salah satu lutut kaki, dan luruskan kemudian angkat kedua kaki dan luruskan
lakukan secara 10 kali.
7. Letakkan sehelai koran dilantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti bola dengan kedua
belah kaki. Kemudian, buka bola itu menjadi lembaran seperti semula
menggunakan kedua belah kaki. Cara ini dilakukan hanya sekali saja.
X. EVALUASI
Jenis : Lisan
Bentuk : Diskusi dan tanya jawab
waktu : 30 menit
Soal :
1. Apa pengertian Senam Kaki Diabetes melitus?
2. Apa saja Tujuan senam Kaki Diabetes Melitus?
3. Apa saja Manfaat Senam Kaki Diabetes Melitus?
4. Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam senam kaki Diabetes Melitus?
DAFTAR PUSTAKA
Misnadiarly. 2006. Diabetes Melitus: Gangren, Ulcer, Infeksi. Mengenali Gejala,
Menanggulangi, dan Mencegah Komplikasi. Ed.1. Jakarta: Pustaka Populer Obor
http://www.docstoc.com/docs/74104942/Senam-Kaki-Pada-Pasien-DM
mei 2013 pukul 21.00 WIB
American Diabetes Assosiation, 2003)
http://www.perawatluka.com/senam-diabetes/ diakses 23 mei 2013
diakses
23