2012-1-00690-Ar Bab 2
2012-1-00690-Ar Bab 2
II.1
Tinjauan Umum
II.1.1 Redesain
Redesain yang berasal dari kata redesign terdiri dari 2 kata, yaitu redan design. Dalam Bahasa Inggris, penggunaan kata re- mengacu pada
pengulangan atau melakukan kembali, sehingga redesign dapat diartikan
sebagai design ulang. Beberapa definisi redesain dari beberapa sumber :
-
Ukuran dan bentuk. Ukuran dan bentuk bangunan yang ada tidak perlu
harus tetap sama ketika penambahan baru dirancang. Namun, desain
penambahan harus dilihat sebagai satu unit dengan keseluruhan
bangunan.
dan
dibangun
sangat
hati-hati
untuk
menghindari
Pengertian wisma
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008), wisma mengandung 2
pengertian yaitu : 1) bangunan untuk tempat tinggal, kantor, dsb;
gerha; 2) kumpulan rumah; kompleks perumahan; permukiman.
Pengertian atlet
Dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) didapatkan pengertian
atlet, yaitu olahragawan; terutama yang mengikuti perlombaan atau
pertandingan (kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan).
Dari 2 pengertian tersebut, dapat disimpulkan pengertian wisma atlet
Transit Hotel, yaitu hotel dengan waktu inap tidak lama (harian).
Rancangan seperti ini perlu dilengkapi berbagai fasilitas yang dapat
memberikan layanan kepada konsumen dalam waktu singkat, misalnya
laundry, restoran, dan agen perjalanan.
10
yang
tidak
membutuhkan
lemari
pendingin,
akan
11
c. Kasir
Penempatan kasir berhadapan dengan registration desk. Untuk hotel
berbintang yang memiliki beberapa restoran dan fasilitas komersial
yang lain, perlu dilakukan pengaturan khusus untuk keuangan yaitu
melalui deposit box yang aman. Jika cara ini digunakan, pihak hotel
harus bekerja sama dengan pihak bank.
d. Ruang Administrasi
Peletakan ruang administrasi harus berhubungan langsung dengan
lobby. Untuk hotel berbintang, terdapat ruang manajer administrasi
beserta ruang asistennya dan juga terdaoat ruang resepsionis yang
berada di antara lobby dan ruang manajer. Untuk hotel yang lebih
modern, terdapat ruang untuk menyediakan makanan bagi manajer
dan asistennya.
e. Lobby
Lobby adalah ruangan yang cukup luas yang terletak dekat
penerimaan tamu di front office. Ruangan tempat duduk-duduk hotel
biasanya berada di lobby, yang merupakan semacam ruang tunggu.
Selain itu, ruangan ini juga dilengkapi tempat duduk yang terpisah,
yang disediakan bagi tamu untuk beristirahat dan bersantai sambil
membaca atau menonton televisi, dan lain-lain. Penataan ruang
lobby sebaiknya lebih menonjol daripada ruang lainnya, yang dapat
dilihat
dari
finishing,
warna,
material,
pencahayaan,
dan
dekorasinya.
f. Fasilitas transportasi vertikal mekanik (elevator)
Untuk menambah kenyamanan konsumen, sebuah hotel yang
berupa
bangunan
bertingkat
harus
dilengkapi
dengan
alat
12
g. Guest Room
Dalam menentukan rancangan guest room, pertimbangan pertama
terletak pada ukuran ruang. Panjang dan lebar ruangan ditentukan
oleh jumlah furnitur yang mengisi ruangan dan tingkat kemewahan
suatu hotel. Guest room yang paling umum terdapat dalam suatu
hotel adalah twin bed room, single bed room, dan suites room.
h. Fasilitas restoran
Restoran pada hotel harus memperhatikan kenyamanan termasuk
coffee shop, yang dapat dipenuhi dengan pelayanan yang cepat dan
variasi menu. Tamu-tamu yang ingin makan di restoran dan bar
yang ada di hotel dapat memesan di tempat yang disediakan oleh
hotel. Ada beberapa hotel yang menyediakan klab-klab malam di
mana para tamu dapat menikmati musik dan berdansa sambil
menikmati hidangan makanan dan minuman yang dipesan.
i. Koridor
Berdasarkan
pertimbangan
kenyamanan
sirkulasi,
panjang
13
Fasilitas restaurant atau kantin pada wisma atlet harus dibuat sedemikian
rupa, sehingga dapat merangsang nafsu makan, misalnya dengan
penggunaan warna yang tepat dan pengaturan menu makanan.
Pengaturan menu makanan dapat dilakukan dengan keanekaragaman
menu yang disiapkan dalam bentuk self-service. (Manuaba, 1983)
Self-service atau biasa disebut buffet service merupakan sistem pelayanan
restoran, di mana semua makanan secara lengkap (dari hidangan
pembuka, sup, hidangan utama, hidangan penutup, dsb) telah ditata dan
diatur dengan rapi di atas meja hidang atau meja prasmanan, tamu bebas
mengambil sendiri hidangannya sesuai selera, sedangkan minuman pada
umumnya disajikan oleh pelayan (Charlita Okke Silvanne, 2010).
14
15
II.2
Tinjauan Khusus
II.2.1 Kelelahan
Dalam kehidupan sehari-hari, bila kita melakukan aktivitas fisik berat,
misalnya melakukan olahraga berat, maka akan timbul kelelahan. Beberapa
definisi kelelahan menurut berbagai sumber :
-
kelelahan mental. Kelelahan fisik terjadi ketika otot tidak dapat melakukan
kegiatan apa pun semudah seperti sebelumnya, sedangkan kelelahan mental
terjadi ketika kita tidak dapat memusatkan pikiran seperti sebelumnya
(Dinangsit, 2009)
Menurut Med Express (2009), kelelahan menunjukkan beberapa gejala,
antara lain:
1.
2.
3.
Kehilangan motivasi
4.
5.
6.
7.
16
2.
3.
Mental psikologis
2.
Depresi
3.
Penyakit medis
4.
5.
Gangguan tidur
6.
Gizi
17
2.
3.
subjektif akan terasa sebagai kelelahan yang bersifat akut sampai pada yang
bersifat kronis. Kelelahan yang bersifat kronik terjadi oleh karena tidak
sempurnanya pemulihan dari kelelahan sebelumnya yang menyebabkan
terjadinya akumulasi kelelahan. Akumulasi kelelahan terjadi akibat
gangguan homeostasis berkepanjangan yang menyebabkan menurunnya
kinerja sel. Kelelahan kronis berdampak buruk bagi penampilan atlet pada
hari-hari berikutnya oleh karena atlet harus bertanding dalam kondisi
homeostasis yang tidak normal, yang akan menjadi semakin tidak normal
dengan tidak sempurnanya pemulihan setiap setelah pelatihan, dan
khususnya setelah pertandingan (Giriwijoyo,dkk, 2008).
Selain beberapa faktor di atas, kesesakan juga mempengaruhi kelelahan
pada individu. Gifford (1987), menyatakan bahwa kesesakan adalah
perasaan subjektif akan terlalu banyaknya orang di sekitar individu.
Sedangkan Altman (1975), mendefinisikan kesesakan sebagai persepsi
18
lingkungan
penanggulangan
atau
masalah
menyesuaikan
yang
dilakukan
diri.
Apabila
berhasil
strategi
mengatasi
ketidaknyamanan yang timbul akibat rasa sesak yang dialami, akan muncul
kemampuan adaptasi dalam ruangan padat yang menimbulkan kesesakan,
tetapi apabila strategi penanggulangan masalah yang dimiliki tidak mampu
mengatasi ketidaknyamanan yang timbul, maka individu dapat mengalami
tegangan kembali yang menguras tenaga dan pikirannya dan apabila hal ini
terus dibiarkan individu dapat mengalami gangguan fisiologis maupun
psikologis.
Gangguan fisiologis akibat kesesakan berupa kenaikan tekanan darah
dan detak jantung, selain itu kesesakan dapat menimbulkan penyakit seperti
gangguan dalam pencernaan. Secara psikologis, individu dapat mengalami
gangguan dalam penampilan kerja atau prestasi kerja yang menurun, suasana
hati yang cenderung murung,berkurangnya keinginan menolong dan
kecenderungan untuk melihat orang lain dari sisi buruk hingga gangguan
mental (Zuhriyah, 2007).
II.2.2 Pemulihan
Proses pemulihan atau recovery sangat dibutuhkan saat tubuh telah
mengalami rasa lelah yang berat. Pemulihan yang baik adalah apabila
dengan proses pemulihan tersebut seseorang tidak merasa lelah akibat
aktivitas fisik sebelumnya saat orang itu harus melakukan aktivitas fisik
selanjutnya.. Dalam melakukan suatu sesi peatihan, seoarang atlet
membutuhkan teknik-teknik pemulihan efektif agar atlet tesebut mampu
mengikuti sesi latihan selanjutnya dengan baik, tanpa mengalami kelelahan
(Dinar Dinangsit, 2009).
19
20
1.
Fasilitas Spa
Kata dan konsep SPA berasal dari masa Kekaisaran Romawi.
Pada masa itu terjadi pertempuran hebat. Kemudian, dicari suatu cara
untuk memulihkan pasukan militernya dari luka-luka dan penyakit.
Dari usaha tersebut dirancang tempat mandi atau tempat berendam di
sekitar sumur-sumur air panas untuk menyembuhkan badan mereka
yang sakit. Tempat ini disebut aquae dan perawatan mandinya
disebut Sanus Saban Aquam yang artinya kesehatan oleh/melalui air
atau Squash per Aqua (SPA).
SPA merupakan suatu fasilitas pusat pemulihan kesehatan fisik
maupun spiritual (Rejuvenation Center) dengan aktivitas relaksasi dan
penyegaran seperti health screening, wellness center dan SPA and
beauty center yang dikemas dengan pendekatan-pendekatan alamiah
yang mengkombinasikan pemanfaatkan teknologi tinggi dan teknikteknik tradisional.
Sebagai fasilitas perawatan kesehatan dan kecantikan yang
memanfaatkan air, terdapat beberapa terminologi SPA (air) yaitu:
a) Hydrotherapy, adalah istilah umum untuk terapi air, terdiri dari
whirpool bath, hot roman pool, hot tub, Jacuzzi, dan mandi
mineral.
b) Balneotherapy, adalah istilah umum untuk perawatan air mineral
yang menggunakan sumber air panas, mineral, atau air laut.
c) Crenotherapy (Crounotherapy), adalah semua jenis perawatan
dengan menggunakan air mineral, lumpur, dan uap air.
d) Thalassotherapy (Thalasso berarti laut dalam Bahasa Yunani);
perawatan ini menggunakan manfaat produk laut sebagai vitamin
dan mineral. (Endy Marlina, 2008)
2.
Fasilitas Massage
Massage dalam bahasa Indonesia dapat juga disebut pijat.
Massage atau pijat tidak hanya berkhasiat membuang rasa lelah dan
stres,
tetapi
juga
dipercaya
menjaga
kebugaran,
sekaligus
21
Merelaksasi otot.
22
Berikut ini beberapa efek psikologis yang dapat ditimbulkan oleh warna
yang dikemukakan oleh Helen Graham, yaitu:
1.
Merah
Memberi energi pada kaki, tungkai, pinggul, sendi pinggul, dasar
tulang punggung, prostat, testis, saluran kemih dan kelamin. Warna ini
merangsang aktivitas fisik dan vitalitas, perasaan aman, stabil, percaya
diri, dan kehangatan. Warna ini dapat digunakan pada benda-benda
atau hal-hal di dalam ruang atau gedung di mana dibutuhkan aktivitas
fisik yang tinggi dan di ruang bermain anak-anak.Warna ini sebaiknya
tidak digunakan pada anak-anak, dan orang dewasa yang hiperaktif,
yang menggunakan kekerasan dan agresif, atau pada situasi kerja yang
menggunakan mesin-mesin yang bisa berbahaya dan membutuhkan
konsentrasi, ruang untuk membaca, atau kamar tidur.
2.
Oranye
Warna ini memberi energi pada hati, limpa, pankreas, ginjal, dan
kandung kemih. Warna ini merangsang metabolisme, pencernaan,
penghilangan racun, daya tahan terhadap penyakit, energi-energi fisik
dan emosi, seksualitas, penampilan atlet dan selera fisik, mengatur
keseimbangan gula dan cairan di dalam tubuh.Warna ini dapat
digunakan pada ruang bermain, ruang latihan, sanggar tari, dan ruang
olah raga, atau tempat terjadi perkumpulan sosial. Warna ini sebaiknya
tidak digunakan pada ruang istirahat.
3.
Kuning
Kuning memberi energi pada kelenjar adrenalin, sistem saraf simpatik,
sehingga memberikan energi pada otot, denyut jantung, pencernaan,
dan peredaran darah. Warna ini merangsang saluran pencernaan,
aktivitas mental, kejelasan mental, alasan lisan, dan kekuatan kemauan.
Warna kuning baik digunakan untuk ruang baca dan belajar, ruang
pertemuan sosial dan tempat di mana diperlukan pembicaraan yang
hidup, dan untuk dekorasi ruang atau gedung yang digunakan oleh
anak-anak yang mengalami kesulitan belajar. Warna ini sebaiknya
23
tidak digunakan pada anak dan orang dewasa yang hiperaktif, agresif,
atau memiliki kelainan perilaku, dan ruang istirahat.
4.
Hijau
Memberi energi pada kelenjar timus, warna ini merangsang jantung,
paru-paru, bronchus, lengan, tangan, kulit, peredaran darah sirkuler,
dan sistem daya tahan tubuh. Hijau menunjukkan perasaan yang positif,
kasih sayang, dan kepekaan. Warna ini cocok digunakan untuk ruangan
dimana dibutuhkan ketenangan dan kedamaian, diperlukan kepekaan
atau aktivitasnya melibatkan sentuhan fisik, serta ruang-ruang istirahat.
5.
Biru langit
Memberi energi pada kelenjar tiroid sehingga memberi energi pada
metabolisme, pengendalian suhu tubuh. Warna ini merangsang suara,
ungkapan diri, komunikasi, tanggung jawab pribadi, dan pendengaran.
Warna ini cocok digunakan untuk kamar tidur, ruang istirahat, klinik,
setiap ruangan atau bangunan yang digunakan untuk prosedur klinik,
penyimpan produk susu, penyimpanan dingin, dan bagi mereka yang
sedang menderita gangguan insomnia dan mengalami shock. Warna ini
sebaiknya tidak digunakan pada anak atau orang dewasa yang
mengalami kedinginan atau menggigil, dan bagi penderita kekurangan
fungsi tiroid atau metabolisme yang lambat.
6.
Biru gelap
Memberi energi pada kelenjar pineal. Warna ini merangsang otak
bagian bawah, sistem saraf pusat dan sistem endokrin terutama hormon
serotonin dan melatonin. Karena itu biru gelap merangsang aktivitas
hormonal di seluruh tubuh, proses-proses yang tidak disadari, imajinasi,
pemahaman, naluri dan kemampuan psikis atau paranormal. Warna ini
baik untuk digunakan pada ruang-ruang kontemplasi (renungan) dan
meditasi. Jangan gunakan warna ini untuk ruang bermain atau pusat
aktivitas fisik.
7.
24
bertentangan.
Meskipun
demikian,
perspektif
warna
25
mengenai
gerakan
tubuh
manusia
dilihat
dari
aspek
Cahaya;
Mata
diharapkan
memperoleh
cahaya
yang
cukup,
26
3.
Getaran mekanis; Getaran mekanis dapat diartikan sebagai getarangetaran yang ditimbulkan oleh alat-alat mekanis. Gangguan yang
ditimbulkan
dapat
mempercepat
datangnya
kelelahan
dan
5.
6.
27
II.3
Wisma Fajar terdiri dari 3 tower yang memiliki 11 lantai, dengan pembagian :
-
Lantai dasar, terdapat ruang ME, carport (tidak berfungsi sebagai carport, di
beberapa tower, pada carport terdapat toko dan musholla), dan gudang.
Gambar 2.1 Denah lantai dasar Wisma Fajar
28
1 ruang duduk
1 dapur
1 ruang jemur
1 balkon
Sebagian besar unit digunakan sebagai hunian, pada beberapa lantai juga
difungsikan untuk kantor.
29
Transportasi vertical menggunakan lift (dengan kapasitas 3-5 orang) dan tangga
Foto 2.4 Alat transportasi vertikal pada Wisma Fajar
30
Pada Wisma Fajar hanya terdapat sebuah kantin yang terletak di samping
parkir motor, tidak ada penghubung langsung antara Wisma Fajar dengan kantin
tersebut, sehingga akan sulit untuk diakses pada kondisi tertentu, misalnya saat
hujan. Kondisi kantin tersebut juga kurang nyaman dan kurang sehat, hal ini
dapat disimpulkan dari letaknya yang dekat dengan area parkir, memungkinkan
makanan tercemar oleh gas buangan kendaraan bermotor dan debu.
Unit hunian, yang terdiri dari uang tidur dengan kapasitas maksimal
untuk 4 orang, kamar mandi, dan ruang jemur.
Gambar 2.4 Unit hunian Wisma Atlet Ragunan
31
Ruang makan. Selain sebagai tempat untuk makan bersama para atlet,
tempat ini sering digunakan sebagai ruang bersama, misalnya untuk
sosialisasi, briefing, dsb.
Foto 2.8 Ruang makan
Ruang duduk dan menonton televisi. Pada Wisma Ragunan, atlet tidak
diperkenankan membawa peralatan elektronik seperti televisi, computer,
laptop, dsb karena dikhawatirkan dapat menyebabkan atlet tidak fokus
pada program pembinaan. Namun, Wisma Atlet Ragunan menyediakan
ruang menonton pada setiap lantainya, sehingga atlet tetap dapat
memperoleh hiburan, tetapi tetap tekontrol dengan adanya pembatasan
waktu.
Foto 2.7 Ruang duduk dan menonton
32
(Sumber : Google)
33
34
Warna dan tekstur dari bangunan baru juga menyesuaikan dengan fasad
batu kapur pada bangunan lama. Pada bangunan tambahan dinding eksterior
terdiri dari kaca yang oleh layar beton untuk memberikan penyebaran cahaya
alami tidak langsung untuk pameran. Di sudut-sudut bangunan, bukaan antara
layar memungkinkan sinar matahari langsung dan pemandangan ke luar.
II.5
Kesimpulan Sementara
Redesain yang dapat diartikan merancang ulang identik dengan
membangun kembali karya arsitektur yang dirasakan kurang tepat guna.
Redesain
dapat
dilakukan
dengan
mengubah,
mengurangi
ataupun
menambahkan unsur pada suatu bangunan, sehingga didapat hasil yang efesien,
efektif, dan dapat menjawab masalah yang ada dalam bangunan tersebut.
Wisma atlet harus dirancang sebagaimana layaknya sebuah hotel, yang di
dalamnya terdapat ruang-ruang tidur, restaurant, lobby, ruang rapat, fasilitas
laundry, housekeeping, dsb. Dalam wisma atlet perencanaan dan perancangan
harus memperhatikan aspek keadilan dan dapat menghadirkan suasana seperti di
rumah. Restaurant untuk atlet meggunakan sistem self-service.
Perencanaan atau perancangan wisma atlet perlu memperhatikan
behavior (yang dapat berupa hobby, pekerjaan, kegiatan, kebiasaan dan semua
hal yang menyangkut sifat dan perilaku) dari orang-orang yang akan
memakainya karena perancangan arsitektur ditujukan untuk manusia, maka
untuk mendapatkan perancangan yang baik, arsitek perlu mengerti apa yang
menjadi kebutuhan manusia.
Kelelahan merupakan salah satu behavior dari atlet yang perlu mendapat
perhatian khusus karena kelelahan pada atlet menyebabkan menurunnya kualitas
dan kuantitas kerja atau olahraga yang akan berakibat negatif pada pencapaian
prestasi atlet. Kelelahan dapat dibedakan menjadi kelelahan fisik dan kelelahan
mental. Penyebab kelelahan dapat berasal dari faktor eksternal dan internal.
Penyebab eksternal antara lain beban dan intensitas pekerjaan yang tinggi,
pekerjaan ataupun kegiatan yang monoton, kondisi lingkungan (kebisingan, suhu
udara, pencahayaan, dsb), dan kesesakan, sedangkan faktor internal dipengaruhi
oleh keadaan individu itu sendiri yang dapat berupa status gizi, gangguan tidur,
penyakit, dan kondisi psikis individu.
35
36
BAB III
PERMASALAHAN
37
4. Aspek Bangunan
Dengan mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan bangunan, yang dapat
berupa sistem utilitas, massa bangunan, struktur bangunan fasad bangunan, material
pada bangunan, dsb.
Bagaimana
proses
38