Anda di halaman 1dari 4

BEDAH HUKUM

Selasa, 06 Januari 2015


SEKILAS TINDAK PIDANA BIDANG TENAGA KESEHATAN

(1)
(2)
(1)
(2)

(1)
(2)

indak Pidana adalah suatu perbuatan yang dilakukan dalam keadaan dan
situasi yang tertentu oleh undang undang dinyatakan terlarang, yang
karenanya telah terjadi dapat mengakibatkan penghukuman fisik dan atau
moral bahkan perampasan kekayaan bagi pelakunya.
Bahwa Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri di bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk menjalankan upaya
kesehatan. Selanjutnya Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan atau serangkaian
kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan
penyakit, pengobatan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan oleh pemerintah
dan atau masyarakat.
Bahwa ketentuan pidana dalam pelaksanaan upaya kesehatan terdapat dalam
Pasal 83 sampai dengan pasal 86, Undang Undang No.36 Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan, sebagai berikut :
Pasal 83
Setiap orang yang bukan Tenaga Kesehatan melakukan praktik seolah-olah sebagai
Tenaga Kesehatan yang telah memiliki izin sebagaimana dimaksud daiam Pasal 64
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
Pasal 84
Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang mengakibatkan
Penerima Pelayanan Kesehatan luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun.
Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan kematian,
setiap Tenaga Kesehatan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
Pasal 85
Setiap Tenaga Kesehatan yang dengan sengaja menjalankan praktik tanpa memiliki STR
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling
banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Setiap Tenaga Kesehatan warga negara asing yang dengan sengaja memberikan
pelayanan kesehatan tanpa memiliki STR Sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal
55 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
Pasal 86
Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik tanpa memiliki izin sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Setiap Tenaga Kesehatan warga negara asing yang dengan sengaja memberikan
pelayanan kesehatan tanpa memiliki SIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55
ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp 100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
Bahwa alur pikiran yang terkandung dalam norma pidana dibidang Tenaga
Kesehatan tsb, adalah jika subyek atau pelaku perbuatan yang terkait langsung maupun
tidak langsung dengan upaya pemberian pelayanan kesehatan , SEMATA ADALAH ORANG
SEORANG, Sedangkan obyek yang menjadi tujuan penghukumannya adalah KETIADAAN
KEPEMILIKAN IZIN dan Standar Kompetensi Pendidikan dan Profesi juga akibat
pelanggaran Standar prosedur operasional maupun Standar Pelayanan Profesi di bidang

Kesehatan juga pelanggaran hukum lainnya terkait kegiatan pelayanan kesehatan dalam
arti luas. Oleh karenanya penafsiran yang mungkin berkembang atas fungsi normative
ketentuan pidana di bidang Tenaga kesehatan tsb, adalah jika penuntutan pidana di
pengadilan justru sebagai jalan terahir akibat penyelesaian di luar pengadilan juga
diakomodir dalam undang undang tentang tenaga kesehatan tsb, yang membuka jalan
bagi seorang yang dirugikan akibat pelaksanaan upaya kesehatan maupun pelayanan
medis baik karena kesalahan maupun kelalaian oleh pelaku pemberi layanan kesehatan
tsb, menempuh jalur perdamaian di luar pengadilan meskipun berdalil penyelesaian
ganti rugi dan penyelesaian bersifat pribadi antara oknum kesehatan dengan oknum
pribadi korban kerugian penerima pelayanan kesehatan tsb, sebagaimana dimaksud
ketentuan dalam pasal 77 dan pasal 78 Undang Undang tentang Kesehatan tsb.
Bahwa upaya pembinaan dan pengawasaan terhadap tenaga kesehatan
sebagaimana ditentukan dalam undang undang tentang tenaga kesehatan, berhubungan
erat dengan Undang Undang tentang Aparat Sipil Negara (ASN), yang membuka peluang
mobilisasi dan mutasi aparat kedalam jabatan fungsional tertentu termasuk tenaga
kesehatan, keadaan mana memungkinkan dengan mudahnya terjadi penyalagunaan
wewenang dan pelampauan batas lewenangan, bahkan mencampur adukkan wewenang
oleh aparat negara dan daerah.
Sebagai contoh Ilustrasi bahwa disatu wilayah pelosok Desa tidak terdapat tenaga
kesehatan yang tidak memiliki sertifikasi standar profesi kebinanan dan berkedudukan
sebagai pegawai kantor Pemerintah Desa namun dia bekas Bidan Kesehatan yang telah
dimutasi atau misbar ke unit administrasi pemerintah kabupaten atau kecamatan, dan
kejadian banyak jumlahnya wanita penduduk desa yang segera melahirkan bayi dan
terkendala kurang jumlahnya tenaga Bidan kesehatan di desa itu, lalu atas inisiatif dan
rekomendasi perangkat Desa tsb, oknum bekas Bidan Kesehatan tsb, bertugas ganda
atau ekstra untuk melayani persalinan yang kemudian dituding merugikan pihak
penerima pelayanan kesehatan akibat kegagalan persalinan bahkan mengakibatkan
matinya pasien bersalin tsb, karenanya dilaporkan kepada penyidik dan dituntut oleh
warga desa setempat. Bagaimana kah sistem pertanggungjawaban hukum oknum aparat
dalam peristiwa tsb, bilamana upaya penyelesaian diluar pengadilan gagal akibat ditolak
oleh warga setempat? Apakah keluarga penerima pelayanan kesehatan atau sebaliknya
keluarga oknum aparat tsb yang terlebih dahulu menguji kebenaran rekomendasi tugas
khusus pelayanan kesehatan tsb, pada pengadilan tata usaha negara yang juga disertai
permintaan ganti rugi? atau menempuh jalur perdamaian di instansi Dinas Kesehatan
Pemerintah Kabupaten? Atau Laporan Polisi (penyidikan) itu justru jalan utama atau
pertama dalam kasus tsb. Oleh karenanya dari segi fungsi peraturan atau ketentuan
pidana dalam undang undang tentang tenaga kesehatan tsb, kurang efektif
mengendalikan gejolak sosial atas peluang pilihan jalur penyelesaian hukum di luar
Pengadialan akibat dualisme kewenangan bahkan benturan kewenangan instansi yang
melaksanakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat terutama di wilayah pedesaan.
Kesimpulan :
- Bahwa terlepas jenis kasus perselisihan hukum anggota masyarakat dalam upaya
pelayanan kesehatan oleh aparat sipil negara khususnya jabatan atau tenaga fungsional
Kesehatan, maka penegakan aturan pidana sebagaimana di atur dalam undang undang
tentang tenaga kesehatan, adalah sebatas jalan terahir setelah upaya hukum lainnya
terlaksana, sehingga kesadaran dan kepatuhan hukum serta kepastian hukum pun
menunjukkan penurunan drastis, yang justru berimplikasi pula kenyataan umum masih
berlangsungnya kondisi penurunan kepercayaan terhadap proses Peradilan dan
Pengadilan itu sendiri dalam pembangunan Sumber daya manusia di bidang Kesehatan.

Diposkan oleh Hasrum Malik di 1:23 AM


Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Poskan Komentar
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)

artikel saya

Arsip Blog

2015 (23)
o Agustus (2)
o Juni (2)
o Februari (1)
o Januari (18)

PERBUATAN MELAWAN HUKUM PIDANA

PERBUATAN MELANGGAR HUKUM ADMINISTRASI NEGARA

SEKILAS SENGKETA BATAS DAERAH

SEKITAR SENGKETA HAK MILIK ATAS TANAH

NORMA PIDANA BIDANG PERLINDUNGAN ANAK

TINDAK PIDANA DALAM JAMINAN PRODUK HALAL

SEKILAS FUNGSI PERADILAN PIDANA ANAK

PENINJAUAN KEMBALI PUTUSAN PENGADILAN

SEKILAS NORMA PIDANA BIDANG PEMBIAYAAN EKSPOR

TINDAK PIDANA BIDANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

SEKILAS TINDAK PIDANA BIDANG PENGELOLAAN ZAKAT

TINDAK PIDANA PENGGUNAAN BAHAN DAN SENJATA


KIMIA

SEKILAS TINDAK PIDANA BIDANG TENAGA KESEHATAN

SEKILAS TINDAK PIDANA NARKOTIKA

TINDAK PIDANA BIDANG PERKERETAAPIAN

SEKILAS TINDAK PIDANA KEKERASAN DALAM RUMAH


TANGGA...

NORMA PIDANA BIDANG PENERBANGAN

TINDAK PIDANA BIDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN


JALA...

2014 (76)

Mengenai Saya

Hasrum Malik
Lihat profil lengkapku

Google+ Badge
Powered by

Translate

Translate
Template Sederhana. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai